Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

KOMPETISI INTRESPESIES

NAMA : ELINA

NIM : RRA1C417005

KELOMPOK :3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KOMPETISI INTRASPESIES

Elina

RRA1C417005

ABSTRAK

Berbagai jenis organisme di alam mengalami suatu interaksi yang disebut


persaingan. Persaingan yaitu suatu hibungan terjadi pada satu jenis atau dua jenis
individu hewan atauppun tumbuhan. Tumbuhan melakukan persaingan tidak
denga secara fisik, yang seperti yang dilakukan hewan dan manusia. Persaingan
interspesifik adalah persaingan yang dilakukan antara dua atau lebih jenis individu
yang akan mengakibatkan persaingan mempunyai kebutuhan yang sama terhadap
faktor-faktor tertentu yang tidak tersedia dalam jumlah cukup di tempat atau
lingkungan itu berada seperti oksigen, air, cahaya matahari, cadangan makanan
dll. Maka dari itu dalam praktikum ini untuk melihat secara langsung persaingan
interspesifik diantara dua jenis tumbuhan jagung dan kacang hijau.

Kata kunci : kompetisi, interspesies

PENDAHULUAN

Seluruh tumbuhan memiliki kebutuhan yang hampir sama satu sama lain,
keadaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi atau disebut persaingan.
Terdapat dua kemungkinan hasil dari kompetisi antara spesies dalam lingkungan
yang sama, pesaing keadaan lebih lemah akan cepat punah atau salah satu spesies
akan cukup mampu menggunakan sumber kebutuhan lain. Jika desnitas suatu
populasi mengalami peningkatan dan setiap anggota populasi mempunyai
kepentingan yang sama terhadapat sautu sumber yang terbatas, akibatnya angka
kematian meningkat dan sebaliknya angka pertumbuhan kembali menurun
(Campbell and Mitchell, 2008).

Kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat


pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi juga dapat didefenisikan
sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan
sumber daya alam yang tersedia hanya terbatas pada lahan dan waktu sama yang
memunculkan dampak positif atau negatif pertumbuhan atau perkembangan dari
hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih terhadap pertumbuhan dan hasil salah
satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya yaitu air,
hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005: 35).

Interaksi kompetitif memiliki mekekanisme – mekanisme ekstrinsik yang


melibatkan aksi-aksi individu yang meningkatkan kemungkinannya unutk hidup
dan melibatkan reproduksi dengan cara mengurangi kesempatan saingan untuk
memperoleh sumber makanan yang ada. Interaksi-interaksi ini terjadi pada hewan
maupun tumbuahn dapat melibatkan interferensi langsung untuk memperoleh
sumber makanan atau penurunan umum kemamapuan saingannya untuk
menggunakan sumber tersebut (Indriyanto, 2006 : 57).

Jagung dan kacang hijau merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang
berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak
mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa
kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi
juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk
berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang tindih relung ekologi antara jagung
dan kacang hijau (Kusmawati, 2018 : 29).

Ruang tumbuh atau luas yang ditempati tanaman dalam penyediaan air,
unsur hara, dan cahaya sangat bergubungan dengan jarak jarak. Jarak tanam juga
dilihat dari lebar atau sempitnya lahan yang dipakai, kalau terlalu lebar kurang
efesien dalam pemanfaatan lahan jika sempit akan terjadi persaingan yang tinggi
dan mengakibatkan produktivitas rendah. Kepadatan populasi tanaman bisa
ditingkatkan mencapai daya dukung lingkungan, sebab keterbatasan lingkungan
pada akhirnya menjadi pembatas dari pertumbuhan tanaman. Prinsip dari faktor
pembatas leibig adalah materi esensial yang tersedia minimum cenderung menjadi
faktor pembatas dari pertumbuhan (Turmudi, 2002: 91).

METODE
Praktikum yang berjudul Kompetisi Intraspesies (Pengaruh Jarak Tanam
Terhadap Laju Peretumbuhan ini dilakukan pada Kamis 31 Oktober 2019 di
Gedung Pertamina Unja. Metode yang diterapkan yaitu metode survey yang
mengamati dan melakukan langsung percobaan. Data yang terambil dilihat dari
pengukuran faktor panjang pertumbuhan daun. Adapun alat bahan yang
digunakan yaitu biji jagung, biji kacang hijau, tanah bakar, pot.

Prosedur kerja pada praktikum ini yang pertama isi beberapa polibek
dengan tanah setelah itu biji kacang hijau dan biji jagung yang telah direndam air
ditaman didalam polibek tersebut. Cara penanaman sesuai dengan urutan polibek
dengan penanda perlakuan A, B, dan C. Penyiraman dilakukan setiap hari, dimana
setiap minggu dilakukan pengukuran selama 4 minggu. Setelah itu buat grafik
pertumbuhan untuk masing-masing pot untuk mengetahui pengaruh dari
perlakuan yang telah dilakukan.

HASIL

Perlakuan
Minggu Ke- A B C
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3,9 3,2 6,2 8,7 3,4 5,6 5,4 5,3 7,3 6,1 4,7 7,2
1
7 6 10,2 7,3 5,1 4,8 6,3 4,7 7,3 5,9 7,2 8,3
5,7 5,1 10,5 13,3 6,7 9,7 7,9 8,9 13,3 10,1 8,5 11,7
2
9 8,3 13,7 12,9 8,7 8,1 10,8 6,9 11,7 9,7 12,7 13,7
8,5 7 13 17 8 12,2 10,1 10 15 12,5 10,6 14,5
3
13 11 16 14,2 10,5 10,1 12 8,7 14,5 12,1 14,2 15,5
34 32,2 25,2 29,5 17,7 13 10,2 11,8 17,7 21,2 30 27,4
4
16,5 37,4 29,2 28,4 15,2 11,1 13,8 16,9 15,5 29,2 38 -
GRAFIK PERTUMBUHAN
16
TInggi Tnaman cm 14
12
10
8
6
4
2
0
2 3
1 2 3 4

MINGGU KE

PEMBAHASAN

Kompetisi juga dapat berbentuk perebutan secara langsung terhadap inang


yang terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antara kedua individu
secara langsung menggunakan kekuata fisik (interderence competition).
Kompetisi yang terjadi antara dua atua lebih spesies terhadap sumber daya akan
menimbulkan efek yang merugikan masing-masing kedua bela pihak. Serangan
musuh alaminyadapat mempengaruhi keberhasilan dari introduksi parasitoid.
Musuh alami lokah adalah suatu ancaman untuk upaya adapatasi musuh alami
yang diintoduksikan (Herlina, 2010 : 24).

Dilihat dari hasil data untuk polybeg yang berrisi dua jenis spesies yang
berbeda yaitu jagung dan kacang hijau. Dari jagung sendiri mengalami
pertumbuhan yang baik dari minggu pertama sampai minggu keempat. Sedangkan
untuk kacang hijau sendiri mengalami pertumbuhan yang lambat dan ukurannya
kecil dari jagung hal ini dikarenakan kompitisi untuk memperebutkan unsur hara,
air dll dalam tanah yang ada di polybeg tersebut sehingga untuk pertumbuhan
kacang hijaunya terhambat..

Untuk hasil dari polybeg yang hanya terdiri daru satu jenis spesies yaitu
jagung polybeg A dan kacang hijau polybeg B. melihat pertumbuhannya pesat
namun ada juga satu atau dua individu yang terhambat pertumbuhannya karena da
kompetisi antara sesama jenis tumbuhan tersebut. Dan semua tanaman dalam
polybeg tersebut tidak ada yang mati.

Ada beberpa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pada


pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain: suhu, unsur hara, air,
cahaya, tunjangan mekanik. Untuk bisa mendapatkan faktor lingkungan yang
optimal sehingga memungkinkan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik,
dilakukan dengan cara mengatur jarak tanam. Pengaturan jarak tanaman berkaitan
juga dengan radiasi. Kerapatan populasi ataupun pengaturan tanaman memegang
perat penting sehingga persaingan terhadap radiasi surya bisa dikurangi dan
sehingga tanaman dapat menggunakan energi surya secara optimal (Mc Naughton,
1998).

KESIMPULAN

Didalam satu spesies tumbuhan terdapat kompetisi, yaitu kompetisi intaspesies


yang mana saling memperebutkan makanan, air, cahaya matahari untuk
kelangsungan pertumbuhannya. Persaingan ini juga mempengaruhi jumlah
individu seperti kematian, berkurangnya kesuburan dan kemampuan untuk
berkembang biak. Dilihat dari data persaingan terjadi antara jagung dan kacang
hijau yang mana kacang hijau tumbuh tidak tinggi sedangkan jagung tumbuh
tinggi hal ini dikarenakan jagung lebih banyak menyerap unsur hara, air, dna
cahaya matahari

DAFTAR PUSTAKA

Herlina, L. 2010. Introduksi Parasitoid, Sebuah Wacana Baru dalam Pengendalian


Hama Kutu Putih Pepaya Paracoccus marginatus Di Indonesia. Jurnal
Litbang Pertanian. 30(3) : 20-27

Indriyanti. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta.

Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Bididaya Pertanian. Yogyakarta : UGM


Press

Kusmawati, Dian Eka. 2018. “Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik


Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau
(Vigna radiata)”. Jurnal Ekologi Tumbuhan. 1(2) : 28-33
McNaughton, S.J dan L.L Wolf. 1998. Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta :
UGM

Turmudi, E., 2002. “Kajian Pertumbuhan dan Hasil Dalam Sistem Tumpangsari
Jagung dengan Empat Kultivar Kedelai pada Berbagai waktu tanam”.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 4 (2) : 89-96

LAMPIRAN

Refleksi

1. Pengetahuan dan pengamatan apa yang didapat pada praktikum?


Jawab :
Dapat mengetahui jarak tumbuh tanam pada jagung dan kacang hijau yang
dipengaruhi oleh faktor tumbuh seperti air, cahaya matahari, makanan dll.
2. Kendala atau kesulitan apa saja pada saat praktikum?
Jawab :
Yaitu saat pengukuran memakai penggaris kurang akurat
3. Saran untuk praktikum selanjutnya?
Jawab:
Lebih diteliti lagi dan lihat jagung dan kacang hijau manakah yang tumbuh
terlebih dahulu

Lampiran foto pengamatan

Minggu ke 1 Minggu ke 2
Minggu ke 3 Minggu ke 4

Anda mungkin juga menyukai