Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

KOMPETISI INTERSPESIES

NAMA : SISSY DWI FEBRIYATI

NIM : RRA1C417001

KELOMPOK 2 (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KOMPETISI INTERSPESIES

Sissy Dwi Febriyati

RRA1C417001

Abstrak

Kompetisi adalah interaksi atau hubungan antara makhluk hidup yang satu
dengan yang lainnya. Pada praktium ini pengamatan yang dilakukan adalah
mengenai kompetisi interspesies. Kompetisi interspesies adalah interaksi antara
individu sejenis (spesies) dengan individu spesies yang lain. sehingga berakibat
kematian atau berkurangnya kemampuan untuk bertahan hidup bagi satu atau
beberapa individu. Persaingan adalah suatu tipe hubungan antara jenis yang
terjadi pada dua atau lebih individu organisme hewan maupun tumbuhan.
Persaingan yang digunakan oleh hewan sangat berlainan bila dibandingkan
dengan tumbuhan. Pada dasarnya persaingan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak
dilakukan secra fisik, lain halnya seperti yang dilakukan oleh hewan atau
manusia.

Kata kunci: Kompetisi Interspesifik, kompetisi interspesifik pada biji kacang


hijau dan jagung.

PENDAHULUAN
Kompetisi merupakan persaingan terhadap antar makhluk hidup.
Persaingan sendiri akan dapat menghasilkan pemenang, yang mana dapat
meneruskan kelangsungan hidupnya. Kompetisi sering terjadi pada tumbuhan
yang mana bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Kompetisi
interspesifik merupakan persaingan atau interaksi antara individu sejenis (spesies)
dengan individu spesies lainya, sehingga berakibat kematian atau berkurangnya
kemampuan untuk bertahan hidup bagi satu atau beberapa individu.
Persaingan terjadi ketika suatu organisme baik dari spesies yang sama
maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam
menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan
memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya
(Kusumawati, 2018: 29).
Satu spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya, maka
mereka saling bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut. Yang paling sering
terjadi sumber yang diperebutkan adalah Nutrisi (unsur hara dan garam-garam
mineral), tetapi dapat pula hal-hal seperti tempat berlindung, sumber air dan
tempat yang disinari matahari.
Persaingan terjadi dikarenakan individu-individu mempunyai kebutuhan
yang sama terhadap factor-faktor tertentu yang tidak tersedia dalam jumlah yang
cukup didalam lingkungannya seperti makanan, tempat hidup, cahaya, oksigen,
air dan lain-lain.
Penyebab utama kompetisi adalah sumber nutrisi diantara tanaman dari
spesies yang sama. Akibat dari kompetisi ini terlihat pada perbedaan tinggi
batang, jumlah dan luas daun, dan diameter lateral akar. Tidak seperti tanaman
yang berbeda spesies, tanaman yang sama spesiesnya memiliki kebutuhan yang
sama antara yang satu dengan yang lain (Sastroutomo,2005:40).

METODE
Praktikum Kompetisi Interspesies ini dilakukan pada hari Kamis, 24
Oktober 2019 di kebun BOTANI Biologi FKIP Universitas Jambi. Alat dan bahan
yang digunakan yaitu polibag yang diisi tanah sebanyak 12 buah, kertas label biji
jagung dan biji kacang hijau secukupnya, dan air sumur.
Cara kerja pada praktikum ini yaitu polibag diisi dengan tanah yang
homogen dengan membuat keterangan A, B, dan C masing-masing sebanyak 4
buah seperti A1, A2, A3, dan A4. Pada polibag A ditanamkan biji jagung dan
kacang hijau, polibag B hanya ditanamkan biji kacang hijau dan polibag C hanya
ditanakan biji jagung saja. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu dengan
disertai penyiraman yang rutin setiap minggunya.
HASIL
a. tabel hasil

Perlakuan
Minggu
A B C
Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11, 12,
- 9,5 4 3,5 10 13 4,5 3 2,5 3,3
5 5
1
11,
10 11,5 5 5,5 8,5 9,5 13 3,4 3,5 3 4,5
5
19, 17,
- 15,3 6 7,5 17,5 18 8 7 7,5 6,8
3 4
2
15, 17, 16,
19 19,5 9 9,4 16,4 7,8 7 7,3 9,3
5 6 5

27 - 11 12 31 32 31 28 13 15 14 14
3
32 33 15 13 33 31 25 24 14 12 15 12

50, 16, 17, 14,


36 - 13 - 36 35 33 14
5 5 5 5
4
18, 12,
42 36 - 45 37 28 28 16 21 17
5 5
b.. Grafik

60

50

40
A
30
B
20 C

10

0
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Ket : A = Jagung dan Kacang Hijau

B = Jagung

C = Kacang hijau

PEMBAHASAN
Kompetisi Interspesies adalah interaksi antara individu satu jenis
(spesies) yang dengan spesies lainnya pada suat wilayah atau tempat, sehingga
berakibat kematian atau berkurangnya kemampuan untuk bertahan hidup bagi satu
atau beberapa individu.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan pada praktikum ini minggu
pertama pengamatan pada semua biji yang ditanam pada polibag tumbuh dengan
baik, kemudian pada minggu kedua pada polibag B yaitu kacang hijau ada 3
tanaman yang mati dan pada polibag C yaitu jagung juga terdapat 2 tanaman yang
mati. Lalu pada minggu ketiga terjadi pertumbuhan yang sangat pesat pada semua
polibag dan tidak ada yang mati. Dan pada minggu terakhir pengamatan biji yang
ditanam pada polibag semakin bertambah tumbuh dengan baik dan subur tetapi
ada 1 tanaman yang mati pada polibag C yaitu tanaman jagung.
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas
pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil salah satu spesies tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam
tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh
(Hanafiah,2005:33).
Berdasarkan hasil praktikum ini diamati pertumbuhan pada kacang hijau
dan jagung yang di tanam pada polybag dengan jumlah, jarak dan kepadatan yang
sama. pada setiap polibag dan dengan perlakuan yang berbeda dimulai dari
jumlah intensitas cahaya dan suplai air setiap harinya. Berdasarkan pengamatan,
semakin banyak jumlah tanaman kacang hijau dan jagung dalam polibag, tingkat
kesuburan serta biomasa dari tiap tanaman dalam polybag semakin menurun dan
rendah. Hal kombinasi yang menyebabkan pertumbuhan yang paling terhambat
dilihat dari pertumbuhan tinggi batang maupun luas daun.
Penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara, sinar
matahari, kelembaban dan lain sebagainya. Faktor-fator intespesifik merupakan
mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut mengendalikan
kelimpahan populasi. Mekanisme interspesifik yang di maksud merupakan
perubahan biologis tumbuhan yang berlangsung dari waktu ke waktu (Buhaira,
2007: 42).
Faktor Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh
yang terbatas. Faktor yang dikompetisikan antara lain unsur hara, cahaya, CO2,
cahaya dan ruang tumbuh. Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor
tergantung pada beberapa faktor antara lain jumlah individu dan berat tanaman
kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor, periode tanaman, dan jenis
tanaman. Pada umumnya kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan suatu biji
tumbuhan merupakan faktor penentu untuk menghadapi dan menanggulangi
persaingan (Syafi`i,2017:74).

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
praktikan dapat mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap laju pertumbuhan
tinggi tanaman. Dimana jika terlalu rapat maka salah satu individu atau beberapa
individu akan mengalami masa pertumbuhan yang lambat dan bahkan mati. Jika
tidak mendapatkan faktor-faktor untuk menunjang keberlangsugan pertumbuhan
dari kacang hijau dan jagung. Pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih cepat
daripada tanaman jagung maka kacang hijau adalah pemenang dalam kompetisi
interspesifik. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga
berpengaruh terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.

DAFTAR PUSTAKA
Buhaira. 2007. Respon Kacang Tanah (Archis hypogea L.) dan Jagung (Zea mays
L.) Terhadap Beberapa Pengaturan Tanam Jagung Pada Sistem Tanam
Tumpangsari. Jurnal Agronomi. Vol 11 (1): 41-45.
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Biologi Tanah Ekologi dan Mikrobologi Tanah.
Jakarta: PT. raja Grafindo.
Kusumawati, Dian. 2018. Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau
(Vigna radiata). Jurnal Agroradix. 1 (2): 28-33.
Sastroutomo, S., 2005. Ekologi Gulma. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Syafi’i, Muhammad., Aisyah,Lilis., Sudjana, Briljan., dan Ruswandi,Dedi. 2017.
Pengaruh Sistem Tumpangsari Antara Galur Jagung ( Zea mays L.) Dan
Cabai (Capsicum annum L.) Dan Terhadap hasilya. Jurnal Agrotek
Indonesia. Vol2(2): 73-79.

LAMPIRAN
1. Pengetahuan dan pengalaman apa yang didapatkan dalam praktikum ini?
Jawab:
Dapat mengetahui bagaimana perlakuan terhadap percobaan yang
dilakukan dan dapat mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap laju
pertumbuhan tinggi tanaman pada praktikum interspesies.

2. Kendala atau kesulitan apa saja yang ditemui?


Jawab:
Kendala yang dialami yaitu kurang mengikuti pengamatan dengan baik
sehingga hasil yang didapat ada beberapa yang salah sehingga tanaman
ada yang mati.
3. Saran atau perbaikan untuk praktikum kedepannya?
Jawab:
Sebaiknya pada setiap pengukuran, tanaman diukur dengan lebih teliti dan
tepat waktu pada saat penyiraman agar setiap tanaman dapat tumbuh
dengan subur.

LAMPIRAN GAMBAR

Pertumbuhan kacang hijau dan jagung

Anda mungkin juga menyukai