EKOLOGI TUMBUHAN
MODUL I
PERSAINGAN ANTARA TANAMAN SESAMA JENIS (INTRA
SPESIFIC)
DISUSUN OLEH:
MARET, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Kompetisi merupakan suatu peristiwa yang sangat umum dan sering terjadi
dalam kehidupan sehari – hari tanaman. Pada kondisi lapangan, kompetisi
biasanya mulai terjadi setelah tanaman mencapai pertumbuhan tingkat
tertentu dan kemudian semakin keras dengan pertambahan ukuran tanaman
dan umur. Dengan makin lanjut pertumbuhan tanaman, tajuknya semakin
rimbun dan sistem perakarannya semakin padat sehingga tanaman – tanaman
yang tumbuh berdekatan terjadi kompetisi (Mimbar, 1999).
Interaksi yang terjadi antar spesies anggota populasi akan mempengaruhi kondisi
populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan ataupun kehidupan populasi. Dari segi pertumbuhan atau kehidupan
populasi, interaksi antar spesies anggota populasi merupakan interaksi yang
positip, negatif, atau nol.(Indralaya, 2013).
2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa
kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut
disebut allelopati.
3. Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang
bertindak sebagai tuan rumah atau inang.
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi
kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing
(Begon et al .1990). Kompetisi juga dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk
interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang
tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih (Irwan,
2007).
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya persaingan atau kompetisi dalam
suatu ekosistem adalah cahaya dan makanan. Cahaya harus diperebutkan dengan
pemerolehan energi dan menjaga agar individu-individu lain tidak
menggunakan atau berusaha mendapatkan sumber itu. Makanan merupakan
sumber yang paling banyak diperebutkan dengan cara menyingkirkan
individu-individu dari suplai sumber, pengambilan secara tepat atau
kemampuan untuk mempertahankan persediaan makanan yang sedikit
(Naughton,1998).
METODE PRAKTIKUM
2 25 24 23 21
25 24 20
24 23 22
22 24 19
21 20
23 21
22 18,5
24 20
Rata-rata 25 24,2 23,2 22,8 20,1
3 38 37 35 35 29
37,4 36 33 33
35 34 32
37 32 34
34 30
32 28
32
31
Kompetisi juga dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia
terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih
(Kastono,2005).
Pada praktikum ini diamati pertumbuhan kacang tanah yang di tanam pada 5
media polybag dengan jumlah benih yang berbeda pada setiap polybag dan
dengan perlakuan yang sama dimulai dari jumlah intensitas cahaya dan
unsur hara air dan mineral setiap harinya. Pada pengamatan minggu pertama
pada pot 1, tinggi tanaman 15 cm, pot 2 tinggi tanaman 14,5 cm dan 14,3
cm, pot 3 tinggi tanaman 14,5 cm, 14,3 cm, 13 cm dan 13,5 cm, pot 4 tinggi
tanaman 12 cm, 12,3 cm, 13 cm, 11 cm, 12 cm dan 13,5 cm, pot 5 tinggi
tanaman 12,5 cm, 11,3 cm, 12 cm, 11,5 cm, 10 cm, 11,5 cm, 10 cm dan 11
cm. Pengamatan minggu kedua tinggi tanaman pot 1 25 cm, pot 2 tinggi
tanaman 24,5 cm dan 14,3 cm, pot 3 tinggi tanaman 23 cm, 24 cm, 24 cm
dan 22 cm, pot 4 tinggi tanaman 23 cm, 24 cm, 21 cm, 23 cm, 22 cm dan 24
cm, pot 5 tinggi tanaman 21 cm, 20 cm, 22 cm, 19 cm, 20 cm, 21 cm, 18,5
cm dan 20 cm. Pengamatan minggu ketiga pada pot 1 tinggi tanaman 38 cm,
pot 2 tinggi tanaman 37 cm dan 37,4 cm, pot 3 tinggi tanaman 35 cm, 36
cm, 35 cm dan 37 cm, pot 4 tinggi tanaman 35 cm, 33 cm, 34 cm, 32 cm, 34
cm dan 32 cm, pot 5 tinggi tanaman 29 cm, 33 cm, 32 cm, 34 cm, 30 cm, 28
cm, 32 cm dan 31 cm. Berdasarkan pengamatan dari data yang didapatkan,
semakin banyak jumlah tanaman kacang tanah dalam polybag, tingkat
kesuburan serta biomasa dari tiap tanaman dalam polybag semakin menurun
dan rendah. Jumlah individu yang berjumlah 8 pada polybag plot 5
menyebabkan pertumbuhan tinggi masing-masing tanaman kacang tanah
terhambat. Berdasarkan pengamatan polybag pot 1 yang ditanami satu
individu, benih tumbuh subur dan memiliki tinggi yang maksimum. Hal ini
menunjukkan tingkat penyerapan nutrisi oleh tanaman pada polybag pot 1
lebih tinggi dibandingkan pot 5, dengan demikian pertumbuhan tanaman
pada pot 5 lebih terhambat dibandingkan pot 1. Pada beberapa polybag,
tanaman sampai mengalami kematian akibat tidak dapat berkompetisi
dengan antarspesiesnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah kompetisi intra spesifik merupakan
interaksi antar individu yang sejenis yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumber daya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi
kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu
lain.
Pada praktikum ini didapatkan data yang berbeda pada tiap pot dan tiap
minggunya. Pada minggu pertama dalam pot 1 memiliki rata-rata 15 cm,
pot 2 memiliki rata-rata 14,4 cm, pot 3 memiliki rata-rata 13,8 cm, pot 4
memiliki rata-rata 12,3 cm dan pot 5 memiliki rata-rata 11,2 cm. Pada
minggu kedua dalam pot 1 memiliki rata-rata 25 cm, pot 2 memiliki rata-
rata 24,2 cm pot 3 memiliki rata-rata 23,2 cm, pot 4 memiliki rata-rata
22,8 cm dan pot 5 memiliki rata-rata 20,1 cm. Pada minggu ketiga dalam
pot 1 memiliki rata-rata 38 cm, pot 2 memiliki rata-rata 37,2 cm pot 3
memiliki rata-rata 36,2 cm, pot 4 memiliki rata-rata 33,3 cm dan pot 5
memiliki rata-rata 31,1 cm. Dari data ini juga dapat disimpulkan cepat
atau lambatnya perkecambahan pada tanaman serta pertumbuhan tanaman
juga dapat dipengaruhi terhadap menang atau tidaknya suatu tanaman
dalam berkompetisi meskipun kedua individu tersebut memiliki spesies
yang sama.
5.2 Saran
Saran pada praktikum ini adalah Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam
melakukan pengukuran agar hasil yang ingin dicapai dari praktikum dapat
diperoleh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Irwan, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis
kuntul saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Dua Serang, Propinsi
Banten. Jurnal Biodiversitas 8: 266-269
KELOMPOK : II (DUA)