Anda di halaman 1dari 26

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

KELAS VIII
SMPN 6 KOTA CILEGON

TEMA : FOOD LOSTE AND WASTE

Nama : ......................................
Kelas : ......................................
Nama kelompok : ......................................
Anggota kelompok :
1 : ......................................
2 : ......................................
3 : ......................................
MATA PELAJARAN IPA
Satuan Pendidikan : SMPN 6 KOTA CILEGON
Kelas/Semester : VIII / I
Tema : Food Loste And Waste

KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab, pedul (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,


dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah


konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
KOMPETENSI DASAR :
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal
(unsur dan senyawa), Sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-
hari.

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan


dan dampaknya bagi ekosistem.

3.9 Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi


ekosistem

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia


dan memahami gangguan yang berhubungan dengan
sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan penyelesaian masalah

4.9 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian


masalah pencemaran di lingkungannya berdasarkan
hasil pengamatan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui literasi peserta didik mampu


mengamati terjadinya pencemaran lingkungan
dengan cermat
Membuat gagasan tulisan tentang penyelesaian
masalah pencemaran air yang terjadi
dilingkungan
PETA MODEL

PETA MATERI
MATERI

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Kita sebagai manusia yang pelaku konsumsi akan


menghasilkan limbah sebagai hasil dari kegiatan kehidupan
sehari-harinya dengan juga pertumbuhan jumlah penduduk
yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya
permukiman masyarakat akan berpengaruhterhadap jumlah
buangan limbah yang dapat menimbulkan oleh aktifitas dalam
rumahtangga. semakin banyakmasyarakat umum yang
membuang limbahnya langsung ke lingkungan.Pembuangan
secara langsung inilah yangmenjadi penyebab utama
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan

yang akan mengakibatkan food loste and waste yang


dimana dapat terjadi peningkatan pencemaran air khususnya
pada sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan permukiman
yang padat. Halitu disebabkan karena sampai saat ini sistem
pengolahan dan pembuangan limbah rumahtangga di kota-kota
besar masih menggunakancara tradisional yaitu mengalirkan
secaralangsung
Secara global juga jika sampah makanan dapat
dipresentasikan sebagai sebuah negara dia akan menjadi
negara penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga setelah Cina
dan AS. food loste and waste di Indonesia mencapai 23 juta
ton 48 juta ton per tahun Pada periode 2000 sampai 2019
atau senilai Rp 213 triliun hingga rp551 triliun per tahun
setara 4% sampai dengan 5% produk domestik. Sampah
makanan yang terbuang akan menumpuk dan tertimbun di
tempat pembuangan akhir TPA ketika makanan mulai
membusuk dan terdegradasi gas-gas metana akan dilepaskan
ke lingkungan gas metana ini merupakan salah satu gas rumah
kaca yang turut berdampak pada pemanasan global akumulasi
sampah dan gas metana pada TPA dapat memicu terjadinya
bencana ledakan sampah hal ini juga bisa menyebabkan
longsor Yang tentu memakan korban jiwa

Secara khusus, Food losses mengacu pada penurunan


jumlah/proporsi pangan yang bisa dimakan/dikonsumsi yang
seluruhnya merupakan bagian dari rantai pasokan khususnya
pangan yang dikonsumsi manusia (FAO, 2011). Kemudian,
diperkuat lagi oleh Partfit et al (2010) dalam FAO (2011)
menyatakan bahwa food losses terjadi pada tahap produksi,
pascapanen maupun tahap pengolahan dalam rantai pasokan
pangan.

Maka dari itu dampak megatif dari foodlost and waste ialah Setiap
kali makanan terbuang, semua sumber daya yang digunakan untuk
setiap langkah tersebut juga terbuang sia-sia. Misalnya, plastik yang
digunakan sebagai kemasan sayuran beku yang dibuang. Atau, semua
asap dan bahan bakar yang dikeluarkan saat buah dikirim dari suatu
wilayah ke wilayah lain. Penggunaan non-produktif sumber daya alam
seperti tanah dan air yang dihasilkan dari food loss dan food waste
berdampak pada pengentasan kelaparan dan kemiskinan, gizi,
peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Dampak food
loss dan food waste secara kualitatif dapat menyebabkan penurunan
status gizi, sementara produk berkualitas rendah mungkin juga tidak
aman karena efek buruknya pada kesehatan, kesejahteraan dan
produktivitas konsumen.
maka pada kesehatan, kesejahteraan dan produktivitas
konsumen Food loss dan food waste juga sangat
berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Saat
membusuk di tempat pembuangan sampah, ia menghasilkan
gas rumah kaca yang disebut metana, yang lebih berbahaya
daripada CO₂. Gas rumah kaca juga dikeluarkan dalam
produksi dan transportasi makanan. Emisi dari kendaraan
yang mengangkut makanan menghasilkan CO₂. Kelebihan
jumlah gas rumah kaca seperti metana, CO₂ dan CFC
menyerap radiasi infra merah dan memanaskan atmosfer
bumi, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
Para ilmuwan percaya bahwa jika kita berhenti membuang
makanan, kita dapat mencegah 11% emisi gas rumah kaca
yang dihasilkan oleh sistem pangan.

Untuk itu disarankan dalam pengolahan limbah rumah tangga


harus meliputi kegiatan penanganan/pembuangan dan
pengolahan limbah yang tepat secara keseluruhan dimana
kegiatan “penanganan”ini perlu melibatkan partisipasi
masyarakat, pemerintah daerah dan industri. Dalam rencana
pengolahan limbah perlu adanya metode pengolahan
limbahrumah tangga yang lebih baik,peningkatan peran serta
dari lembaga-lembaga yang terkaitdalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan limbah, meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, peningkatan aspek ekonomi yang
mencakup upaya meningkatkan retribusi pengolahan sampah
rumah tanggadan mengurangi beban pendanaan
pemerintahserta peningkatan aspek legal pengelolaanlimbah
rumah tangga dalam upaya pencegahan pencemaran
lingkungan.
Maka dari itu adapun Solusi untuk mengatasi foodlost and
waste bisa dengan cara : Memanfaatkan sisa makanan sebaik
mungkin dengan membuat makanan baru untuk dimakan
keesokan hari daripada membuangnya,Menyimpan makanan
dengan benar supaya tidak mudah busuk, Merencanakan menu
makanan dengan porsi yang sesuai kebutuhan supaya,
Mengerti perbedaan tanggal expired (kedaluwarsa) dengan
best before (baik digunakan sebelum). Tanggal best before
(baik digunakan sebelum) hanyalah panduan kapan produk akan
melewati masa terbaiknya sehingga tidak apa-apa untuk
memakannya setelah tanggal, selama belum busuk, berjamur,
berbau, berubah rasa, atau melewati tanggal kedaluwarsa (jika
tertera) dan yang Terakhir, membuang semua makanan
makanan yang sudah tidak layak konsumsi dengan cara
membuangnya ke beberapa di antaranya dapat digunakan
kembali sebagai pakan ternak. Atau juga Kita bisa membantu
tanah dengan membuat kompos dari sisa makanan daripada
membuangnya.
Mengamati
Amati gambar di bawah ini!!

Bukan hanya plastik, Indonesia juga menempati peringkat kedua sebagai negara
penghasil food waste atau limbah makanan tertinggi di dunia. Berdasarkan penelitian
yang diadakan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2017, rata-rata
orang Indonesia membuang pangan sekitar 300 kilogram setiap tahunnya.

Hasil riset terbaru yang dikeluarkan Aliansi Zero Waste Indonesia bersama Yayasan Gita
Pertiwi, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dan Komunitas Nol Sampah
Surabaya berjudul “Riset Plastik Dalam Rantai Pangan” di tiga kota besar Indonesia:
Surakarta, Surabaya dan Denpasar juga menunjukkan bahwa angka sampah sisa
makanan lebih tinggi dibandingkan jenis sampah lainnya.

Ni Made Indra Wahyuni, periset dari PPLH Bali memaparkan temuannya dari penelitian
dua bulan pada akhir 2021 lalu itu memperlihatkan timbulan material sisa makanan
cukup tinggi di desa, pasar, supermarket, dan rumah makan. Meningkatnya tingkat
sampah pangan di Indonesia ini disebabkan oleh pola konsumsi dan efek pandemi Covid-
19.

Pandemi meningkatkan timbulan sampah pangan di Kota Surakarta dari 0,49 kg/KK/hari
(2018) menjadi 0,73 kg/KK/hari karena penerapan protokol kesehatan, dan kebijakan
pembatasan kegiatan di luar rumah. Sehingga potensi sampah pangan 95,33 ton/hari.
Begitu pula dengan potensi sampah pangan dari rumah tangga di kota Denpasar yakni
0,34Kg/hari/KK atau 57,3 Ton/Hari dengan jumlah KK Denpasar 168.659 KK dan sampah
sisa makanan di Kota Surabaya yakni sebesar 34,62%; 227,23 Kg/hari

Polusi sampah sisa makanan yang termasuk dalam kategori organik ini dapat
mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran pencernaan dan
juga pernafasan, apalagi yang ditinggal di daerah pembuangan, bisa dibayangkan bau
busuk yang menyengat dari sampah yang tidak diolah,”
Diskusi Kelompok
Berdasarkan gambar dan artikel diatas, tuliskan hasil analisis
kelompokmu mengenai permasalahan pencemaran lingkungan
yang terjadi di Negara Indonesia dengan menguraikan faktor
penyebabnya !!

Diskusi Kelompok

Bagaimana dampak dari limbah yang tercemar tersebut bagi


makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya ??
Berikan solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan
tersebut !

Menganalisis
1. Tuliskan upaya yang dapat kalian lakukan untuk
menanggulangi permasalahan pada artikel tersebut ? Jika
kalian sebagai :

Pengelola Industri
Warga Masyarakat

2. Tuliskan upaya yang dapat kalian lakukan untuk mencegah


pencemaran lingkungan? Jika kalian sebagai:

Pengelola Industri

Warga Masyarakat
Tugas Kelompok !!!
ALAT DAN BAHAN

Membuat tulisan gagasan Alat Tulis


Penyelesaian masalah di
lingkungannya Berdasarkan Modul/Buku-Buku
hasil pengamatan yang telah penunjang lainnya
dilakukan !!
Kouta Internet

LANGKAH KEGIATAN
DALAM LKPD

1. Siswa secara berkelompok mengamati


permasalahan yang terjadi pada lingkungannya
2. Siswa membuat judul laporan tulisan yang
benar sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan
3. Siswa secara berkelompok, menuangkan
gagasan hasil diskusi dalam bentuk tulisan
disertai dengan upaya penyelesaiannya sesuai
hasil pengamatan yang di lakukan
4. Siswa secara berkelompok, mempresentasikan
hasil karya tulisan yang telah dibuat sesuai
hasil pengamatan yang dilakukan
Jawaban
Terima kasih
INSTRUMEN PENILAIAN NON TES
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran IPA
Dosen Pengampu: 1. Siti Romlah Noerhadijah, M.Pd
2. Annisa Novianti Taufik, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 5
1. Ratu Humairoh (2281200011)
2. Neng Esih Madalawati (2281200012)
3. Siti Padliah (2281200043)
4. Febiyana Pratama Putri (2281200071)

Kelas A

ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
A. Rubrik Penilaian Afektif
No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal Rubrik
1. Bertanggung jawab 5 5 : Selalu dengan senang hati melakukan
segala kewajiban dalam kegiatan
pembelajaran berlangsung.
4 : Sering dengan senang hati melakukan
segala kewajiban dalam kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3 : Kadang-kadang dengan senang hati
melakukan segala kewajiban dalam
kegiatan pembelajaran berlangsung.
2 : Jarang dengan senang hati melakukan
segala kewajiban dalam kegiatan
pembelajaran berlangsung.
1 : Tidak pernah dengan senang hati
melakukan segala kewajiban dalam
kegiatan pembelajaran berlangsung.

5 5 : Selalu mencoba mengerjakan sendiri


tugas dari guru.
4 : Sering mencoba mengerjakan sendiri
tugas dari guru.
3 : Kadang-kadang mencoba mengerjakan
sendiri tugas dari guru.
2 : Jarang mencoba mengerjakan sendiri
tugas dari guru.
1 : Tidak pernah mencoba mengerjakan
sendiri tugas dari guru.
2. Kerja sama 5 5 : Selalu bekerja sama dengan baik
bersama teman sekelompok.
4 : Sering bekerja sama dengan baik
bersama teman sekelompok
3 : Kadang-kadang bekerja sama dengan
baik bersama teman sekelompok.
2 : Jarang bekerja sama dengan baik
bersama teman sekelompok.
1 : Tidak pernah bekerja sama dengan baik
bersama teman sekelompok.
3. Komunikasi 5 5 : Tidak pernah tidak suka dengan
kegiatan diskusi di dalam kelas
4 : Jarang tidak suka dengan kegiatan
diskusi di dalam kelas
3 : Kadang-kadang tidak suka dengan
kegiatan diskusi di dalam kelas
2 : Sering tidak suka dengan kegiatan
diskusi di dalam kelas
1 : Selalu tidak suka dengan kegiatan
diskusi di dalam kelas
4. Keaktifan 5 5 : Tidak pernah diam saja ketika saya
tidak memahami materi yang diajarkan.
4 : Jarang diam saja ketika saya tidak
memahami materi yang diajarkan.
3 : Kadang-kadang diam saja ketika saya
tidak memahami materi yang diajarkan.
2 : Sering diam saja ketika saya tidak
memahami materi yang diajarkan.
1 : Selalu diam saja ketika saya tidak
memahami materi yang diajarkan.
5. Kritis 5 5 : Selalu suka mengkritisi dalam
mengasosiasi/menganalisis data dan
menanggapi pertanyaan/ permasalahan.
4 : Sering suka mengkritisi dalam
mengasosiasi/menganalisis data dan
menanggapi pertanyaan/ permasalahan.
3 : Kadang-kadang suka mengkritisi dalam
mengasosiasi/menganalisis data dan
menanggapi pertanyaan/ permasalahan.
2 : Jarang suka mengkritisi dalam
mengasosiasi/menganalisis data dan
menanggapi pertanyaan/ permasalahan.
1 : Saya tidak pernah suka mengkritisi
dalam mengasosiasi/menganalisis data dan
menanggapi pertanyaan/ permasalahan.

5. Disiplin 5 5: Selalu mengumpulkan tugas sesuai


dengan kesepakatan
4: Sering mengumpulkan tugas sesuai
dengan kesepakatan
3: Kadang-kadang mengumpulkan tugas
sesuai dengan kesepakatan
2 : Jarang suka mengumpulkan tugas
sesuai dengan kesepakatan
1: Tidak pernah mengumpulkan tugas
sesuai dengan kesepakatan

5 5: Tidak pernah tidak mentaati peraturan


dalam kelompok
4 : Jarang tidak suka mentaati peraturan
dalam kelompok
3 : Kadang-kadang tidak mentaati
peraturan dalam kelompok
2 : Sering tidak suka mentaati peraturan
dalam kelompok
1 : Selalu tidak suka mentaati peraturan
dalam kelompok

Skala Test Yang Digunakan


Ialah sekala likert dengan 5 skala penilaian

skor yang diperoleh


Rumus Penghitungan : Skor = Total skor
× 100

Keterangan:
Nilai <60 = D (Kurang Baik)
Nilai 61-70 = C (Cukup Baik)
Nilai 71-80 = B (Baik)
Nilai 81-100 = A (Sangat Baik)
LAMPIRAN
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Teman Sejawat (Peer Asassement)

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin :

Usia :

Kelas :

Angket ini bukan merupakan suatu tes dan tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anda
di sekolah. Isilah angket ini dengan sebaik-baiknya dan tanpa ada rasa khawatir. Anda diharapkan
menjawab dengan jujur dan teliti sesuai dengan keadaan teman anda yang sebenarnya pada saat
ini. Jawaban anda bersifat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, kerjakanlah angket
ini secara jujur dan sungguh-sungguh dengan petunjuk pengerjaan dibawah ini.

Petunjuk Pengerjaan

1. Tuliskan identitas teman anda pada tempat yang tersedia.


2. Bacalah pernyataan-pernyataan pada angket dibawah ini secara teliti dan cermat.
3. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan anda, dengan memberi tanda (√) pada kolom
pilihan.
4. Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil dari data ini
bisa benar.
5. Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Keterangan :

S : Selalu
SR : Sering
K : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan S SR K J TP
1 Dengan senang hati melakukan segala kewajiban dalam
kegiatan pembelajaran berlangsung.
2 Mencoba mengerjakan sendiri tugas dari guru tanpa
melakukan perbuatan curang
3 Bekerja sama dengan baik bersama teman sekelompok.
4 Tidak suka dengan kegiatan diskusi di dalam kelas
4 Diam saja ketika Ia tidak memahami materi yang diajarkan
6 Mengumpulkan tugas sesuai kesepakatan kelompok tepat
waktu
7 Tidak mentaati peraturan yang telah disepakati dalam
kelompok

Nama Penilai :
Tanggal Penilaian :
Rubrik Penilaian Psikomotorik

No. Indikator Aspek Skor maksimal Skala Penilaian


penilaian

1. Bahasa Penggunaan 4 4. Siswa mampu menggunakan


Bahasa Bahasa yang baik dan benar,
jelas, komprehensif dan sangat
mudah dipahami
3. Siswa mampu menggunakan
Bahasa yang baik dan benar,
jelas, dan mudah dipahami
2. Siswa mampu menggunakan
Bahasa yang baik dan benar
serta cukup dipahami
1. Siswa mampu menggunakan
Bahasa yang baik dan benar
tetapi sulit dipahami
2. Isi Kesesuaian isi 4 4. Siswa mampu membuat isi
dengan tema gagasan yang sangat sesuai
dengan tema
3. Siswa mampu membuat isi
gagasan yang sesuai dengan
tema
2. Siswa mampu membuat isi
gagasan yang cukup sesuai
dengan tema
1. Siswa mampu membuat isi
gagasan tetapi kurang sesuai
dengan tema
3. Sistematika Mengurut dari 4 4. Siswa mampu Mengurutkan
penulisan pendahuluan sistematika penulisan gagasan
sampai dari pendahuluan sampai
kesimpulan kesimpulan dengan sangat baik
3. Siswa mampu Mengurutkan
sistematika penulisan gagasan
dari pendahuluan sampai
kesimpulan dengan baik
2. Siswa mampu Mengurutkan
sistematika penulisan gagasan
dari pendahuluan sampai
kesimpulan dengan cukup baik
1. Siswa mampu Mengurutkan
sistematika penulisan gagasan
dari pendahuluan sampai
kesimpulan tetapi kurang baik
4. Referensi Rujukan 4 4. kesesuaian informasi dengan
informasi acuan yang digunakan sangat
baik

3. kesesuaian informasi dengan


acuan yang digunakan baik

2. kesesuaian informasi dengan


acuan yang digunakan cukup
baik

1. kesesuaian informasi dengan


acuan yang digunakan kurang
baik

Jumlah skor maksimal 16


LAMPIRAN

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMPN 6 KOTA CILEGON

Kelas/Semester :VIII/I

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Terpadu Tema : Food Loste And Waste

Waktu Pengamatan : Saat siswa membuat gagasan tertulis terkait penyelesaian masalah
pencemaran lingkungan berdasarkan hail pengamatan

Indikator : Penilaian kelompok

No Aspek yang dinilai Skor Skor yang diperoleh siswa


maksimal (kelompok)
1 Penggunaan Bahasa 4
2 Kesesuaian isi dengan tema 4
3 Mengurut dari pendahuluan 4
sampai kesimpulan
4 Rujukan informasi 4
Total skor 16 skor yang diperoleh
Nilai = × 100
16

Anda mungkin juga menyukai