Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATA KULIAH DESAIN RAGAM HIAS


DOSEN PENGAMPU : Dra. Yetty Rosmawaty Pangaribuan, MPd

OLEH :

1.RIZKA MULIA BAHRI/5173143021

2.SAKINAH MERISYA ZEIN/5173143022

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA REGULAR A

FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya atas tersusunnya
tugas Critical Journal Review yang saya buat ini. Tanpa ridha dan kasih sayang serta
petunjuk dari-Nya mustahil Critical Journal Review ini dapat dirampungkan.Shalawat dan
salam kita kirimkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.

Selain itu kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen kami atas bimbingan
dan ilmunya sehingga kami dapat menyusun Critical Journal Review ini dengan baik.Tak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberi kami
motivasi.

Critical journal review ini kami buat sebagaimana tugas yang diberikan dosen MK Desain
Ragam Hias yang ditugaskan membuat makalah berupa laporan critical journal review.

Akhirnya,sesuai dengan kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” kami mengaharapkan
saran dan kritik dari teman-teman agar makalah yang kami buat ini bisa lebih baik dan lebih
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 27 Mei 2018

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang terbesar dibandingkan dengan
bagian manapun juga di dunia ini. Setiap suku di Indonesia mempunyai ciri khas dalam busana daerah
mereka yang tentunya dilengkapi dengan kain-kain yang khas dan menjadi warisan budaya yang
sangat memukau. Salah satu jenis kain tradisional tersebut adalah kain tenun. Keragaman dan
keunikan ragam hias kain tenun tercermin dengan jelas pada unsur yang terkait dengan pemujaan
pada leluhur dan kebesaran alam. Setiap daerah memiliki ciri khas pada ragam hiasnya yang terkait
dengan fungsi sosial budaya daerah tersebut. Dalam setiap kegiatan ritual keluarga atau agama,
sepotong kain tenun hampir selalu menjadi bagian yang amat penting

B.Tujuan

1. Menambah wawasan tentang Desain Ragam Hias


2. Menambah pemahaman tentang desain ragam hias

BAB II

ISI PEMBAHASAN
1.Sajian Materi 1
1 Judul RAGAM HIAS NUSANTARA
2 Jurnal Jurnal Humaniora
3 Download http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/docume
nt/publication/Proceeding/Humaniora/Vol.%201%20No.
%202%20Oktober%202010/07%20DKV%20-%20R%20A
%20%20Diah%20Resita.pdf

4 Volume dan Halaman A Vol.1 No.2 Oktober 2010: 246-252


5 Tahun 2010
6 Penulis R.A. Diah Resita I. Kuntjoro-Jakti
7 Reviewer Sakinah Merisya Zein
8 Tanggal 27 Mei 2018
9 Abstrak Penelitian
- Tujuan Penelitian Hasil yang ingin dicapai adalah dapat memahami kekayaan
ragam hias nusantara yang dapat memperkuat jati diri
masyarakat Indonesia di mata internasional khususnya di
bidang desain. Manusia secara terlahir telah diberikan rasa
keindahan atau estetika oleh Tuhan YME. Maka, sejak
zaman dahulu kala, manusia mulai mengekspresikan rasa
keindahan itu ke dalam kegiatan sehari-harinya. Kegiatan
tersebut antara lain melalui ungkapan rasa syukur manusia
dalam melaksanakan ritual seharihari, menciptakan ragam
hias dalam benda-benda sehari-hari, atau melalui kegiatan
melukis di dindingbatu dan kegiatan manusia lainnya.
- Subjek Penelitian Motif ragam hias
- Kata Kunci kreatif, ragam hias, unsur dasar visual
10 Pendahuluan
- Latar Belakang dan Teori A. Latar Belakang
Motif ragam hias adalah salah satu sumber kekayaan
intelektual yang telah kita miliki sejak zaman pra sejarah
hingga masa kini. Dan telah banyak membantu para
perancang untuk menamcapkan taring kita di dunia
internasional. Buktinya dunia rancang busana Indonesia
berhasil menembus pasar China, karena perancang busana
mampu memadukan keunikan tenun dan ragam hias
nusantara pada kain yang digunakan, dikombinasikan
dengan garis rancangan busana yang tetap bersiluet global.
Inilah yang kemudian menjadi tujuan utama mengapa
ragam hias nusantara perlu dieksplorasi lebih dalam dan
dipelajari karena dengan menghargai akar seni dan budaya
lokal yang kuat, proses kreatif tidak akan pernah berhenti
denyutnya. Melalui pemahaman ragam hias nusantara, dapat
memperkuat jati diri bangsa Indonesia di dunia
internasional.
11 Metode Penelitian
- Langkah Penelitian Penulisan ini menggunakan kajian literatur yaitu dengan
membaca berbagai referensi buku, artikel dan penulisan di
jurnal ilmiah yang banyak memberikan masukan tentang
bentuk dan ragam hias Nusantara. Serta menggunakan
analisis formal yaitu analisa bentuk seperti yang tertuang
dalam pemikirin filsuf-filsuf terkemuka.
- Hasil Penelitian Ragam hias merupakan salah satu ekspresi keindahan
manusia yang dituangkan dalam benda sehari-hari manusia
seperti dalam wadah air minum, wadah makanan, anyaman
dan lain-lain. Secara historis, karena manusia sebagai
mahluk hidup berusaha secara terus menerus
menyempurnakan hidupnya, maka ragam hias bertujuan
untuk mencapai nilai estetik sebagai unsur budaya manusia
yang dalam konteks sosial tertentu, ragam hias secara
fundamental memiliki kaitan antara hubungan manusia
dengan alam atas. Dengan kata lain, manusia adalah
pencipta lingkungan. Karya-karya estetik menunjukkan
keluhuran serta ketenangan bathin manusia sebagai pancara
bathin yang berhasil diungkapkan. Ragam hias hadir untuk
melengkapi rasa estetika itu semua.
- Diskusi Penelitian Jurnal ini di diskusikan oleh R.A. Diah Resita I. Kuntjoro-
Jakti
12 Analisis Jurnal
- Kekuatan Penelitian Penulisan ini menggunakan kajian literatur yaitu dengan
membaca berbagai referensi buku, artikel dan penulisan di
jurnal ilmiah yang banyak memberikan masukan tentang
bentuk dan ragam hias Nusantara. Serta menggunakan
analisis formal yaitu analisa bentuk seperti yang tertuang
dalam pikirin filsuf-filsuf terkemuka.
13 Kesimpulan Jelaslah bahwa unsur dasar visual berupa titik dan garis,
bentuk, tekstur dan warna saling memberikan peran besar
dalam melahirkan corak ragam hias. Melalui ketepatan
pemakaian unsur, ketrampilan dalam pengerjaan akan
menciptakan karya yang sempurna dan menarik. Namun
semua tadi harus dibungkus dengan ide kreatif dari sang
perancang atau desainer. Unsur-unsur ini juga yang
menjadikan ciri setiap karya. Sebagai bangsa yang memiliki
beragam corak ragam hias, sepatutnyalah hal ini menjadi
suatu kebanggaan karena memiliki kekayaan budaya yang
luas. Terutama menyadari bahwa ada sekelompok
masyarakat (pengerajin) yang memiliki potensi kreasi yang
sangat besar. Suatu potensi yang mampu melahirkan
kekayaan budaya yang demikian banyak dan kekayaan
corak yang demikian ragamnya. Seperti diungkapkan di
awal bahwa pada penulisan pertama ini hanya
khusus membicarakan unsur dasar dari ragam hias
nusantara sehingga pada penulisan berikutnya masuk ke
pembahasan empat kelompok ragam hias nusantara pada 3
masa Indonesia yaitu masa Pra Sejarah, Klasik Hindu-
Buddha dan Islam.
14 Referensi Samara, T. (2007). Design Elements. A Graphic Style
Manual. Massachusets: Rockport Publisher.
Tabrani, P. (1999). Belajar dari Sejarah dan Lingkungan.
Bandung: ITB.
Toekio, M. S. (1987). Mengenal ragam Hias Indonesia.
Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai