DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana
atas berkat-Nyapenulis mampu dan dapat menyelesaikan laporan critical
book matakuliah unit produksi ini dengan baik.
Penulis berterimakasih kepadaIbu Dra. Surniati Chalid, M.Pd.
selaku guru pembimbing penulis dan untuk semua pihak yang telah
membantu dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini sebagaimana mestinya.
Penulis juga menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan
dari hasil laporan ini, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun sehingga dapat menyempurnakan hasil laporan
berikutnya. Akhir kata kami mengucapkanterimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................1
C. MANFAAT PENULISAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. IDENTITAS BUKU.............................................................................................................2
B. RINGKASAN BUKU..........................................................................................................3
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penulisan yang dibahas kali ini adalah usaha atelier.Istilah atelier yang
diambil dari bahasa Prancis pada dasaranya memiliki arti tempat kerja, bengkel,
atau workshop (dalam bahasa inggris). Atelier dalam istilah mode busana juga
dapat diartikan sebagi rumah mode atau tempat yang biasa digunakan untuk
mengolah mode pakaian.Atelier ini disamping menerima jahitan perseorangan
juga menerima order dalam jumlah besar (konveksi) dan menjual busana jadi.
Pengelolaan usaha pada atelier lebih luas disbanding dengan modiste dan tailor
baik dari segi peralatan, staf pegawai, maupun organisasi. Atelier ini
menghasilkan busana madya atau tingkat menengah.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan
lebih mendalam mengenai Atelier khususnya bagi mahasiswa, serta untuk
menambah referensi bacaan mengenai Atelier lewat kritik buku.
C. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan review buku ini adalah untuk mengetahui suatu
defenisi Atelier,
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS BUKU I
Judul buku : Manajemen Usaha Busana
Tahun : 2011
Cetakan : Pertama
2
B. IDENTITAS BUKU II
Tahun : 2017
Cetakan : Pertama
3
C. RINGKASAN BUKU
1. Ringkasan Buku I
2. Modiste
4
penyelesaiaan. Dalam hal ini, pimpinan modiste memegang beberapa fungsi
manajemen, dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan, bahkan pemasaran.
Demikian juga alat yang digunakan, masih sangat sederhana dan terbatas
pada alat/mesin standar minimal, misalnya mesin jahit, mesin obras, alat pembuat
kancing dan ban pingggang, serta mesin lubang kancing. Sistem produksi
berdasarkan pesanan pelanggan, dengan ukuran busana menyesuaikan pelanggan,
atau dalam istilan industri disebut dengan make to order (memproduksi
berdasarkan/untuk memenuhi order).
3. Tailor
4. Atelier
Atelier berasal dari bahasa Perancis yang berarti tempat kerja, bengkel,
atau workshop (dalam bahasa Inggris). Atelier dalam istilah busana diartikan
dengan rumah mode atau tempat untuk mengolah mode pakaian. Atelier ini
disamping menerima jahitan perseorangan juga menerima order dalam jumlah
besar (konveksi) dan menjual busana jadi. Pengelolaan usaha pada atelier lebih
luas dibanding dengan modiste dan tailor baik dari segi peralatan, staf pegawai,
maupun organisasi. Atelier ini menghasilkan busana madya atau tingkat
menengah.
5
5. Boutique
Boutique atau butik merupakan toko yang menjual pakaian jadi lengkap
dengan aksesorisnya. Busana yang dijual berkualitas tinggi. Dalam bahasa
aslinya, Perancis, boutique berarti toko kecil yang menjual pakaian dan
aksesorisnya, lain dari yang lain, yang tidak lazim dan dengan suasana berbeda
dari toko lainnya.
6. Konveksi
Konveksi adalah usaha bidang busana jadi secara besar-besaran atau secara
massal. Dalam banyak literatur, konveksi ini disebut dengan home industri.
Apabila kapasitasnya sangat besar lazimnya disebut dengan usaha garmen.
Sementara garmen sendiri sebenarnya berarti pakaian (jadi). Produk dari konveksi
ini adalah busana jadi atau ready-to-wear (Bahasa Inggris) dan pret-a-porter
(bahasa Perancis). Busana ini telah tersedia di pasar yang siap dibawa dan dipakai.
Dalam proses produksi, ukuran busana ini tidak berdasarkan pesanan pelanggan,
melainkan menggunakan ukuran yang telah standar seperti S-M-L-XL-XXLA
atau 11, 12, 13, 14, 15, 16 atau 30, 32, 34, 36, 38, 40, dan 42.
Dalam kursus menjahit terdapat beberapa tingkatan kursus yang diatur oleh
Direktoral Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Depdiknas.
a. Tingkat ketrampilan dasar; pada tingkat ini diberikan pengetahuan dasar cara
memotong, menjahit pakaian. Tingkat ini mencetak penjahit yang masih
sederhana, seperti dapat menjahit busananya sendiri. Tingkat ini tidak
memerlukan syarat pendidikan sebelumnya.
b. Tingkat costumiere; pada tingkat ini diberikan model-model busana yang sulit
sehingga mencetak tenaga penjahit menengah dan sanggup menerima jahitan
dari orang lain.
c. Tingkat coupeuse; pada tingkat ini diajarkan berbagai cara mengubah model
dan menyelesaikan pakaian secara tailoring. Tingkat ini mencetak tenaga ahli
yang dapat membuka modiste, tailor atau bahkan atelier.
6
d. Tingkat kursus instruktur menjahit; tingkat ini mencetak instruktur menjahit
yang mempunyai wewenang mengajar pada kursus menjahit.
1. KONFEKSI :
Yaitu usaha pembuatan pakaian jadi secara masal dengan menggunakan
ukuran standar atau baku.
Kualitas hasil produksi garment ada kualitas tinggi, sedang, dan rendah. Ukuran
yang digunakan pada garment adalah: S, M, L, XL, 3L, dsb. Untuk kualitas
eksoort biasanya menggunakan ukuran standart yang digunakan oleh
2. MODISTE :
Yaitu seorang wanita yang ahli dalam pembuatan busana wanita.
7
Safari
Celana Panjang
Kemeja
Dsb. Dan biasanya busana khusus Pria.
4. BUTIK
Butik adalah toko pakaian yang menjual berbagai macam pakaian dan
pelengkap pakaian yang berkualitas tinggi dan ekslusif. Selain menyediakan
pakaian dan pelengkapnya juga menyediakan bahan pakaian. yang termasuk
dalam pelengkap pakaian yaitu antara lain: sepatu, sandal, macam-macam tas,
selendang, ikat pinggang, manset, hairpiece, dasi, dan macam-macam perhiasan.
5. ATELIER :
Atelier berasal dari bahasa Perancis yang berarti tempat kerja atau bengkel,
atau rumah mode, atau tempat untuk mengolah mode pakaian. mode atelier
adalah: suatu usaha menjahit yang melayani pekerjaan berdasarkan pesanan
perorangan perseorangan atau rombongan. Ukuran, model, dan bahan bisa dari
pemesan, dan bisa juga dari pemilik bengkel. Pola menggunakan pola konstruksi.
Mode atelier lebih besar dan lebih lengkap dari modiste, baik peralatan maupun
staf pegawainya. Selain mengerjakan pesanan juga membuat dan menjual pakaian
jadi serta perlengkapan pakaian. Hal-hal yang dikerjakan biasanya tidak
hanya membuat busana, melainkan juga membuat Lenan rumah tangga.
USAHA BUTIK
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah atelier yang diambil dari bahasa Prancis pada dasaranya memiliki arti
tempat kerja, bengkel, atau workshop (dalam bahasa inggris). Atelier dalam istilah
mode busana juga dapat diartikan sebagi rumah mode atau tempat yang biasa
digunakan untuk mengolah mode pakaian.Atelier ini disamping menerima jahitan
perseorangan juga menerima order dalam jumlah besar (konveksi) dan menjual
busana jadi. Pengelolaan usaha pada atelier lebih luas disbanding dengan modiste
dan tailor baik dari segi peralatan, staf pegawai, maupun organisasi. Atelier ini
menghasilkan busana madya atau tingkat menengah.