Disusun oleh:
UUM UMYATI, SE. S.Pd., M.Pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Dasar pemikiran................................................................. 1
B. Tujuan dan hasil Yang Diharapkan................................... 1
C. Pengguna Modul................................................................ 2
D. Monitoring dan Evaluasi.................................................... 2
BAB II PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.................................... 3
A. Pengantar Kewirausahaan.................................................. 3
B. Karaktersitik Wirausaha..................................................... 6
C. Motivasi Berwirausaha...................................................... 9
BAB III. KONSEP KEWIRAUSAHAAN............................................ 12
A. Kewirausahaan................................................................... 12
B. Wirausaha........................................................................... 13
C. Penyusunan Rencana Usaha............................................... 20
BAB IV SIKAP KEWIRAUSAHAAN................................................. 24
A. Sikap Wirausahawan.......................................................... 24
B. Perilaku Wirausahawan...................................................... 24
BAB V PERILAKU WIRAUSAHA................................................... 26
A. Perilaku Wirausaha............................................................ 26
BAB VI SISTEM NILAI WIRAUSAHA............................................. 29
A. Percaya Diri........................................................................ 29
B. Berorianteasi Pada Tugas dan Hasil................................... 29
C. Keberanian Mengambil Resiko.......................................... 29
D. Kepemimpinan................................................................... 30
E. Berorientasi ke Masa Depan.............................................. 30
F. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi................................ 31
BAB VII MODAL USAHA
A. Pengertian Modal............................................................... 36
ii
B. Sumber Modal.................................................................... 37
C. Jenis Modal........................................................................ 39
D. Monitoring dan Evaluasi.................................................... 2
BAB VIII RENCANA USAHA................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 61
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Para Wirausaha (entrepreneur) adalah orang-orang yang mengetahui
bagaimana menentukan keputusan dalam pekerjaan dan bangga terhadap
prestasinya. Para Wirausaha (entrepreneur) adalah individu-individu yang
berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko
dalam mengejar tujuan. Wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang selalu
berubah dan berkembang. Mempunyai sikap positif, kreatif, inovatif, dan citra
diri yang sehat.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai
tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan
tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai
prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan
pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Berdasarkan pemahaman kewirausahaan (entrepreneurship) di atas,
maka seorang wirausaha (entrepreneur) harus membuat perencanaan yang
tepat untuk memulai sebuah usaha. Dengan melakukan perencanaan usaha
maka akan dapat diukur kelayakan suatu usaha yang akan dilakukan.
Pengetahuan tentang kewirausahaan (entrepreneurship) dan perencanaan
usaha sangat diperlukan bagi para fasilitator/pendamping masyarakat dalam
hal mendorong tumbuhnya wirausaha berbasis potensi lokal yang ada. Ciri
khas dari pendampingan kewirausahaan ini adalah munculnya wirausaha-
wirausaha yang beretika. Artinya tidak hanya mengejar keuntungan
semata,tetapi juga harus berkontribusi secara adil pada semua pelaku yang
terlibat dalam usaha tersebut dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang ada.
1
2
C. Pengguna Modul
Modul ini didesain untuk para mahasiswa agar mampu membangan
usaha. Diharapkan para mahasiswa bisa berwirausaha sehingga dengan
banyaknya para wirausahawan maka akan membantu mengurangi
pengangguran.
Modul ini juga dapat digunakan oleh para mahasiswa dalam
merencanakan sebuah usaha
A. Pengantar Kewirausahaan
Pengantar
Wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreunership)
merupakan kata-kata yang hampir setiap hari kita dengar. Bahkan program-
program pemerintah pun sekarang banyak yang menggunakan jargon “Jadilah
Wirausaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan”. Meskipun kata
wirausaha dan kewirausahaan mudah diucapkan, banyak orang yang belum
mengerti makna dan bedanya. Sebagian orang menganggap wirausaha sama
dengan pengusaha yang berhasil, yang mempunyai bisnis besar,mampu
mempekerjakan banyak orang,penampilannya perlente dan necis, penghasilan
besar, dll. Oleh karena itu dalam sesi ini kita akan khusus mempelajari
pengertian wirausaha dan kewirausahaan.
Tujuan
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kewirausahaan
(entrepreneurship) yang mencakup pengertian dan prinsip-prinsipnya
Metode
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi Kelompok
3
4
Penugasan/Bahan Diskusi
Analisislah apakah anda mempunyai jiwa wirausaha?
Bahan Bacaan
Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha, kata wira berarti berani,
mulia, usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil. Jadi
secara sederhana kewirausahaan diartikan sebagai hal-hal yang menyangkut
keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan usaha/bisnis secara mandiri.
Menurut Josep Schumpeter ditekankan bahwa wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi..
Setiap orang punya kemampuan menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan
dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang.
Seorang wirausahawan adalah berjiwa berani menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam membuka usaha, disamping itu ia punya kemampuan
kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan sumberdaya dan peluang untuk
mengembangkan usaha yang bertujuan meningkatkan penghasilan dan taraf
kehidupan. Kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan dan
menyediakan produk merupakan modal utama dalam meraih peluang,
disamping kemampuan dalam manajemen usaha Dalam berwirausaha,
seseorang harus bisa menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar dan
memprediksi serta menyikapi perubahan pasar.
Disinilah fungsi-fungsi manajerial sangat dibutuhkan mulai dari
perencanaan usaha, pengembangan, pengawasan hingga penilaian atau
pengevaluasian usaha. Jika kita bermaksud mencapai suatu tujuan yang paling
diinginkan dalam hidup ini, kekuatan yang bisa mendukung pencapaian tujuan
tersebut berasal dari diri kita sendiri. Meskipun resiko kegagalan selalu ada,
5
B. Karakteristik Wirausaha
Pengantar
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai
tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan
tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai
prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan
pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif. Oleh karena itu seorang wirausaha harus mempunyai
karakteristik tertentu yang berbeda dari orang-orang pada umumnya.
Penugasan
Diskusikan apakah karakteristik seorang wirausaha dapat diterapkan di
lokasi/wilayah anda?
7
Bahan Bacaan
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu menatap masa
dengan penuh rasa optimis. Untuk melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha, wirausahawan dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif, berani
mengambil resiko, percaya diri, bersemangat dalam menghadapi suatu
tantangan dan rintangan. Dalam menjalankan usahanya wirausaha selalu
menggunakan tuntunan logica rasional, profesional tapi fleksibel.
Pemilihan pasar yang tepat untuk menjaring konsumen menjadi penting bagi
wirausahawan dalam mengembangkan usaha dan menjaga kontinuitas
perusahaannya.
Seorang wirausahawan yang sukses kecenderungannya memiliki :
1. Visi kedepan dalam mengelola usahanya sehingga kontinuitas tetap
terjaga.
2. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik, mampu mengelola konflik
dalam perusahaannya, berpikiran terbuka, bisa menerima kritik dan saran
dari karyawan dan rekan kerjanya
3. Mempunyai sifat dan kepribadian yang mantap, percaya diri, tidak mudah
terpengaruh oleh pendapat orang lain.
4. Memiliki optimisme tinggi dengan keputusan yang diambil, berani
mengambil resiko sebagai konsekuensi dalam keberhasilan usahanya.
5. Dalam mengelola usaha selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi,
mempunyai tekad dan semangat yang kuat dalam bekerja, tidak malu atau
gengsi dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai keberhasilannya.
6. Bersifat responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari
wirausahawan yang membedakan dengan orang lain. Karakteristik
wirausahawan yang paling penting adalah :
1. Sikap personal
a. Mencakup sikap percaya diri, kalau ada ide akan diperjuangkan dengan
gigih hingga menjadi suatu kenyataan.
8
C. Motivasi Berwirausaha
Pengantar
Salah satu motivasi dalam berwirausaha adalah tujuan untuk mencapai
keuntungan dan kesuksesan. Ini tidak mudah diraih apabila tidak ada usaha,
Untuk memulai usaha dapat dilakukan dengan mengembangkan ide. Ide ini
merupakan satu upaya untuk meraih peluang usaha (pada dasarnya sumber ide
berwirausaha berasal dari sumber peluang yang dapat diraih).
Setelah ide usaha dapat dipetakan berdasarkan peluangnya, langkah
selanjutnya merancang bentuk usaha dan menyiapkan model
pengelolaan/manajemen usaha termasuk sumber permodalannya. Setelah siap
memproduksi barang atau jasa, pada tahap ini akan dilakukan juga sosialisasi
dan promosi. Apabila usaha yang dikelola berjalan lancar maka strategi
pengembangan usaha dapat dimantapkan dengan mempertahankan dan
mengembangkan target pasar yang sudah ada.
Untuk menuju ini kualitas barang atau jasa harus terjaga, kualitas
pelayanan untuk kepuasan konsumen menjadi prioritas utamanya. Pada posisi
seperti ini sangat dimungkinkan untuk meningkatkan skala usaha dan
memperluas jaringan usaha.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan bentuk-bentuk motivasi
10
dalam berwirausaha.
Metode
1. Curah Pendapat
2. Ceramah
3. Diskusi Kelompok
Penugasan
Bahan Bacaan
Berwirausaha adalah menjalankan usaha yang menantang, kreatif, dan
fleksibel bagi masa depan seseorang. Untuk menuju keberhasilan, seorang
wirausaha harus (1) Memiliki visi dan tujuan yangjelas, dengan demikian
dalam menentukan usaha arahannya juga jelas. (2) Punya inisiatif dan proaktif
dalam mencari peluang untuk mengembangkan usahanya. (3) Wirausaha yang
sukses akan selalu mengejar prestasi yang lebih baik, kualitas produk,
pelayanan yang diberikan serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.
(4) Seorang wirausaha dituntut bekerja keras dan berani ambil resiko, dimana
ada peluang selalu dikejar dengan menganalisa resikonya. (5) Punya
komitmen tinggi dan bertanggungjawab untuk melakukan sesuatu yang
menjadi tanggung-jawabnya. (6) Bisa membangun kerjasama dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak yang mendukung usahanya.
Wirausahawan adalah orang yang mandiri, mengatur, melaksanakan
konsep/ide ataupun pekerjaan atas prakarsa prakarsa dan aturan yang dibuat
sendiri. Bagaimana memotivasi orang untuk maju dan berhasil (termasuk diri
sendiri) ?
1 Dengan paksaan melalui perintah atau intruksi bersifat memaksa. Pada
awalnya, subyek akan melakukan tugas lebih didasarkan pada rasa takut
apabila menolak tugas tersebut.
2. Dengan persuasi (persuasion) melalu cerita-cerita yang menarik, sehingga
11
A. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku
dinamis, berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut;
menurut Impres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber
daya yang mereka kendalikan (Menurut Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan
mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil.
Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
12
13
B. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang
berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa
pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang
partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak
bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill
untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk
mencapai suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain
yang menemukan cara-cara untuk menggunakan resources,
mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi
masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk
menjadi pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang
selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena
kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
14
2. Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak
melupakan perintah agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis,
tidak berfoya-foya dan tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang
patut diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial
sesuai dengan kemampuannya.
4. Memiliki kesabaran.
5. Selalu tabah.
6. Memiliki disiplin diri.
Tujuan :
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang langkah-langkah menyusun
rencana usaha
21
Metode :
1. Diskusi
2. Praktek
Bahan Diskusi/Penugasan
- Susunlah rencana usaha dalam setiap kelompok
Bahan Bacaan
Dalam melakukan sebuah rencana usaha, kita harus bisa menganalisa
dan menyusun sebuah rencana agar tujuan dari sebuah rencana usaha tersebut
bisa di targetkan nilai untung dan ruginya membuat sebuah rencana usaha.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana usaha adalah:
1. Mimpi terhadap usaha yang akan dikembangkan/Visi:
a. Maksimal
b. Standart
c. Minimal
Prinsip : sesuai potensi, terukur (Kuantitas dan kualitas), jangka waktu
jelas, dapat dicapai
22
A. Sikap Wirausahawan
1 Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko
B. Perilaku Wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
24
25
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
BAB V
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
A. Perilaku Wirausaha
Seorang pengusaha akan sukses jika didukung oleh Perilaku antara lain :
1. Instrumental : bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar
sebagai alat untuk mencapai tujuan
2. Berorientasi pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian,
tidak berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai.
3. Fleksibel : pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan,
pandai mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak
menyenangkan.
4. Kerja keras : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,
mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses.
5. Percaya diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan.
6. Berani ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan
dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk.
7. Pengendalian diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku
yang kontra produktif, seperti emosional dan boros.
8. Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan,
membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan.
9. Inovatif : terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang
baru/unik yang beda dengan yang sudah ada. Penerapan kemampuan
berinovasi ada empat jenis :
a. Invensi (penemuan)
b. Ektensi (pengembangan)
c. Duplikasi (penggandaan)
d. Sintesis (kombinasi)
10 Berorientasi ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi)
26
27
A. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki
nilai keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan
oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri
juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan dan
kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan. Kepercayaan diri juga
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, ketekunan, semangat
kerja keras dan kegairahan berkarya.
29
30
(Yuyun Wirasasmita, 1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan
dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang
menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang terlalu
rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko yang
tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan
kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko
yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena
ingin berhasil.
Keuntungan yang besar akan menanggung resiko yang besar pula
Keberanian menanggung resiko bergantung pada :
Daya tarik setiap alternatif.
Siap mengalami kerugian.
Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
Kemampuan untuk mengambil resiko :
Keyakinan diri.
Kesedian untuk menggunakan kemampuan.
Kemampuan untuk menilai resiko.
D. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Kepemimpinan kewirausahaan juga harus
mampu berfikir divergen dan konvergen.
Kemampuan manajerial.
Kepemimpinan.
A Pengertian Modal
Inti dasar dari suatu perusahaan / Bidang usaha agar dapat terus
menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal usaha. Modal
merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi
perusahaan yang baru berdiri atau mulai menjalankan usahanya, modal
digunakan untuk dapat menjalankan kegiatan usaha, sedangkan bagi
perusahaan atau bidang usaha maupun bisnis yang sudah berdiri lama, modal
biasanya digunakan untuk dapat mengembangkan usaha maupun memperluas
pangsa pasar dari bisnis dan usaha tersebut.
Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan /
memanfaatkan modal dengan seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan
akan dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi perusahaan
yang sedang di kelola.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai pengertian modal :
1. Menurut Prof. Bakker
pengertian modal adalah : Modal diartikan baik berupa berupa barang-
barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan
perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa berupa
daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah
kredit.
2. Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan :
“Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut. Dalam perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai,
daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung
dalam barang-barang modal”.
3. Menurut Lawrence J. Gitman (1997 : 482 )
Capital is a long term funds of the firm; all items on the right hand side of
36
37
B. Sumber Modal
Pada dasarnya sumber modal dapat ditinjau dari asalnya, Sumber modal
dapat dibedakan menjadi sumber dana intern (internal sources) dan sumber
ekstern (external sources). yang pengertianya adalah :
1) Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Menurut Ching F Lee dan Joseph
E. Finnerty dalam bukunya “Corporate, Theory, Method, and Aplications”
kebutuhan dana didapat dari :
dana internal melibatkan tingkat arus kas dari penghasilan dan penyusutan
beban ditahan dihasilkan oleh perusahaan (1990: 395).
Cara pembelanjaan dana juga sering disebut pembelanjaan dari
dalam perusahaan atau internal financing. Sumber modal intern ini berupa
keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan diakumulasi dari
penyusutan barang-barang yang terkait dengan jalannya usaha
(accumulated depreciations).
38
C. Jenis Modal
Diantaranya ada dua jenis modal, yaitu terdiri dari modal pinjaman /
utang dan modal sendiri.
1. Pinjaman / utang
Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan” pengertian pinjaman yaitu :
“Pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali “
Pinjaman ini terbagi menjadi tiga golongan yaitu :
Pinjaman / utang jangka pendek ( short-term debt ), yaitu pinjaman
yang jangka waktu pembayarannya cukup pendek, biasanya kurang dari
satu tahun.
Pinjaman jangka menengah ( intermediate term debt ), yaitu
pinjaman yang jangka waktu pembayarannya cukup lama biasanya antara
1 sampai 10 tahun.
Pinjaman / utang jangka panjang ( long term debt ), yaitu pinjaman
yang jangka waktu pembayarannya lama biasanya lebih dari 10 tahun.
1) Pinjaman Jangka Pendek
Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
Sebagian besar utang jangka pendek ini terdiri dari kredit perdagangan,
yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
Adapun jenis dari pinjaman jangka pendek adalah :
40
a. Rekening Koran
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan
dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi
sebagian sesuai dengan kebutuhannya.
b. Kredit dari penjual
Merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila
penjualan dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan
dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima
pembelian harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu
kemudian setelah barang diserahkan. Selama waktu ini
pembeli dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual dan
selama waktu itu pula penjual memberikan kredit penjual
kepada pembeli.
c. Kredit dari pembeli
Merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai
pembeli kepada pemasok dari mentahnya atau barang lainnya.
Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih
dahulu dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa
pembelinya memberikan kredit pembeli kepada penjual/
pemasok bahan mentah atau barang dagangan.
d. Kredit wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah utang tertentu kepada pihak tertentu dan
pada saat tertentu dan setelah surat itu ditandatangani dapat
dijual atau diuangkan kepada bank.
2) Pinjaman Jangka Menengah
Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih
dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
Adapun jenisnya adalah :
41
a. Term loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan kurang 10
tahun. Pada umumnya term loan di bayar kembali dengan angsuran
tetap selama periode tertentu. Term loan ini biasanya diberikan
diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi dan pemasok.
b. Leasing
Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya diperoleh hak
penggunaan atas suatu aktiva tanpa harus disertai hak milik. Ada
tiga bentuk dari leasing yaitu sales and lease back, services leases
atau operating leases dan financial leases.
3) Pinjaman Jangka Panjang
Adalah pinjaman yang jangka waktumya lebih dari 10 tahun. Jenis
dan bentuk utama dari pinjaman jangka panjang antara lain :
a. Pinjaman obligasi (bonds-payables)
Adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana
debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai
nominal tertentu. Jenis obligasi : obligasi biasa (bonds), obligasi
pendapatan (income bonds) dan obligasi yang dapat ditukar
(comvertible-bonds).
b. Pinjaman hipotek
Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur)
diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak. Apabila
pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat
dijual dan hasil penjualannya tersebut digunakan untuk menutup
tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang di dapat atau
berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan
tersebut untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Antara lain dari
pengambil bagian, peserta atau pemilik perusahaan langsung..”
Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang
42
berasal dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan.
Modal sendiri diantaranya :
a. Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu perusahaan terbatas. Jenisa-jenis saham diantaranya saham
biasa(commond stook), saham preferen (preferred stook), dan saham
kumulatif preferen (cumulative preferred stook).
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan
selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.
Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah cadangan ekspansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum.
Adapun cadangan yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah
cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang
bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk
membayar pajak).
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian
dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.
Adanya laba yang memperbesar laba ditahan yang berarti akan
memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah dikatakan
bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan
adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.
Saat ini BUMN dalam bentuk Perjan sudah ditiadakan karena mengalami
kerugian terus-menerus.
2. Perum
Ini adalah bentuk BUMN yang diubah dari Perjan. Perum dikelola oleh
pemerintah dimana para pekerjanya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sayangnya bentuk BUMN Perum ini tetap mengalami kerugian, sehingga
pemerintah menjual sebagian sahamnya ke publik yang kemudian
statusnya menjadi Persero.
3. Persero
Persero adalah badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan BUMN ini
adalah untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dan sekaligus
mencari profit. Dengan begitu, Persero tidak akan mengalami kerugian.
Berikut ini adalah beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN):
PT. Jasa Raharja (Persero)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakya Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Dan lain-lain, selengkapnya bisa dilihat di situs resmi BUMN
II. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha dimana seluruh
modalnya berasal dari pihak swasta, baik itu pihak swasta dalam negeri
maupun pihak swasta asing.
1. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang terdiri dari persekutuan modal yang
didirikan berdasarkan perjanjian. Modal dasar ini sepenuhnya terbagi
dalam saham yang sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan
undang-undang.
Ada beberapa jenis PT yang nanti memiliki regulasi dan karakteristik
berbeda. Beberapa jenis PT tersebut antara lain :
46
hukum minimal.
Kekurangan badan usaha ini adalah rentannya konflik karena
pembagian keuntungan dan strategi bisnis.
4. CV (Commanditaire Vennootschap)
Ini merupakan badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih.
Dalam CV ada yang namanya sekutu aktif (yang menjalankan usaha) dan
sekutu pasif (yang memberikan modal).
Meskipun badan usaha ini sederhana, namun haknya sama dengan
PT dalam melakukan kegiatan usaha. Mereka dapat melakukan kegiatan
bisnis dengan pemerintah (tender) atau dengan swasta.
Namun, tanggungan pajaknya tidak sebesar PT. Makanya banyak
sekali orang yang memilih badan usaha ini karena prosesnya mudah dan
statusnya sudah nyaris setara PT. Selain itu, pemisahan kekayaan CV dan
sekutu juga dilakukan, serta manejemennya jauh lebih baik.
Kekurangan badan usaha ini bidang usahanya terbatas, dan bila sekutu
pasif menjadi sekutu aktif, ia akan bertanggung jawab pribadi.
5. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang anggotanya berisi orang-
orang yang tergabung secara sukarela atas dasar persamaan hak dan
kewajiban. Nah, orang-orang yang punya jiwa sosial tinggi banyak yang
mendirikan badan usaha ini. Dengan asas gotong royong, keuntungan
kegiatan koperasi akan dibagi rata ke seluruh anggota.
Perbedaan badan usaha dengan perusahaan adalah, Badan usaha
menggunakan aspek-aspek hukum untuk mencapai tujuan, yaitu untuk
memperoleh barang atau jasa, sedangkan perusahaan adalah alat untuk
mencapai tujuan badan usaha tersebut.
Dengan kata lain, badan usaha adalah suatu lembaga, sedangkan
perusahaan adalah tempat badan usaha tersebut beroperasi untuk mencapai
tujuan. Sebuah badan usaha bisa memiliki lebih dari satu perusahaan
untuk memaksimalkan laba.
Sederhanya, perbedaan badan usaha dengan perusahaan dapat kita
pahami melalui penjelasan berikut:
48
Idealnya, sebuah bisnis berawal dari sebuah ide atau konsep, yang
kemudian diterjemahkan dalam sebuah perencanaan. Berbekal sebuah bisnis plan,
maka bisnis bisa dilaksanakan. Dari hasil kerja yang telah dilakukan, perlu adanya
evaluasi, yaitu sinkronisasi antara hasil dan rencana.
Dari hasil evaluasi, maka akan berfungsi untuk melakukan pengembangan
usaha yang terus berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan konsep PDCA (Plan, Do,
Check, Action), yang relevan tidak hanya untuk bisnis, namun untuk semua
aktifitas dalam kehidupan kita.
1. Plan merupakan tahap pengembangan dari sebuah gagasan yang dituangkan
dari sebuah perencanaan
2. Do merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat
3. Check merupakan evaluasi dari implementasi yang telah kita lakukan
4 Action merupakan pelaksanaan dari hasil evaluasi, sehingga terjadi
improvement (perkembangan) yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Dalam memulai bisnis, maka yang harus dirumuskan adalah visi, misi dan
nilai-nilai perusahaan (corporate value). Misalnya saja Anda ingin membuat usaha
yang excellent, jujur, amanah dan sebagainya. Hal itu penting karena akan
menjadi jiwa perusahaan.
Point-point tersebut dituangkan dalam sebuah bisnis plan, yang mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Visi
2. Misi
3. Nilai-nilai Perusahaan
4. Sasaran
5. Strategi
6. Proyeksi Keuangan
7. Inisiatif dan Rencana Tindakan
8. Rencana Kebutuhan SDM
49
50
9. Struktur Organisasi
Nah, jika Anda memang sangat ingin menuai kesuksesan Anda, maka saatnya
merencanakan kesuksesan Anda. Jangan enggan untuk memulainya dari sebuah
bisnis plan yang baik.
Besar atau kecilnya bisnis Anda, sebelum memulai usaha, membuat
rencana usaha adalah sesuatu keharusan. Kemampuan Anda dalam membuat
rencana usaha yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan
ukuran bagaimana siapnya Anda untuk mulai terjun kedunia usaha untuk siap
menghadapi persaingan usaha yang berat dan penuh segala macam resiko.
Dunia bisnis adalah dunia yang penuh risiko, dan keberanian mengambil
resiko menjadi modal pertama. Tapi keberanian mengambil risiko tanpa diiringi
kemampuan membuat analisis terhadap risiko sama saja dengan memasuki pintu
kegagalan. Kata Rhenald Kasali.
Penyebab pengusaha atau calon pengusaha gagal pada tahap pertama
berbisnis adalah mereka hanya berencana untuk mendapat keuntungan semata
saja, timbulnya resiko memang mereka takuti, namun mereka tidak merencanakan
dengan baik bagaimana menghadapai segala macam resiko yang bisa timbul
dikemudian hari.
Tujuan saya sebagai dosen menulis modul ini mencoba mengingatkan
mahasiswa agar kelak tidak harus panik dalam mengendalikan aktivitas usaha
jika terjadi suatu kendala. Sesederhana apapun bentuk rencana usaha yang Anda
pikirkan, pernyataan tertulis rencana usaha itu harus ada untuk menjadi pedoman
sehingga kita bisa fokus dalam membangun usaha.
dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
2. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan
fakta-fakta yang ada.
3. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan
dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan
tentang kondisi di masa depan.
4. Prepare dan pleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan,
yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang
disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
5. Operasional artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun
rinci, serta dapat dilaksanakan.
berakibat tertahan produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi
tidak dapat bersaing lagi.
Membangun usaha
Membangun usaha sendiri itu tidak berisiko, yang berisiko adalah jika
Anda tidak mempunyai pengetahuan dan tidak berencana dengan baik.
Peluang Usaha
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil
dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar
dari penawaran.
Alasan Utama
Alasan utama mengapa Anda bisa mengalami kesulitan finansial
bukanlah karena Anda kekurangan pendidikan yang bagus atau karena
kurang kerja keras. Penyebabnya adalah karena Anda takut kalah. Kalau
rasa takut kalah telah menghentikan Anda, berarti Anda sudah kalah.
Hindari Optimisme
Kenyataannya, hanya sedikit rencana usaha yang dengan tepat bisa
menunjukkan seberapa banyak uang dan waktu yang dibutuhkan. Untuk
mengimbangi optimisme, berlakulah sangat konservatif dalam
meramalkan kebutuhan modal, ketepatan waktu, penjualan.
61
BAB XI
PROPOSAL USAHA
Setiap usaha memerlukan dana ada 2 kategori dana yaitu dana investasi dan dana
operasional.Dana investasi adalah semua dana yang di perlukan untuk memulai
atau membuka suatu usaha. Dana itu biasanya bersifat tetap (fix), tidak tergantung
pada volume kegiatan usaha . Termasuk dalam golongan tersebut adalah dana
pembelian lahan, dana pembelian mesin, dana pendirian gedung pabrik dan lain –
lain.Dana tersebut diharapkan akan dapat kembali melalui penarikan biaya
depresiasi. Khusus untuk lahan /tanah tidak diperlakukan depresiasi karena tanah
merupakan aset yang tak terhabiskan .Dana operasi yaitu semua dana yang di
perlukan untuk menjalakan kegiatan usaha. Yang termasuk kedalam dana operasi
yaitu biaya tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, biaya proses pembuatan
produk, ,dan lain-lain. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk semua itu
tergantung pada volume kegiatan usaha tersebut . Biaya ini biasanya di sebut
biaya variabel. Ketersediaan dana merupakan persoalan yang sangat vital bagi
seorang yang akan memulai usaha.Seorang pengusaha pemula biasanya
memerlukan dana yang cukup agar dapat menjalankan ide-idenya. Kebanyakan
dari mereka mengira bahwa biaya yang akan mereka tanggung hanyalah biaya
operasional yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat
DAFTAR PUSTAKA
1. Suryana 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat
dan Proses Menuju Sukses Jakarta Salemba Empat
2. Yosep, I & Mardiyah ,A. 2010. Spirit and Soft Skill of
Nurse Entrepreuneur. Bandung : PT Refika Aditama
3. Dra.Dewi Astuti , M.M 2002. Manajemen Keuangan
Perusahaan : Jakarta Ghalia Indonesia
4. Frof. Dr. H. Buchari Alma. 2005 Kewirausahaan untuk
Mahasiswa dan Umum : Bandung : ALFABETA
64
yang unggul merupakan kunci sukses C. Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar D. Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain. 4.
PASAR MONOPOLI Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen
hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft
windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan
lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : a. Hanya terdapat satu penjual atau
produsen b. Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh
perusahaan monopoli c. Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk
kepentingan hajat hidup orang banyak d. Sangat sulit untuk masuk ke pasar
karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat e.
Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan f. Tidak butuh strategi
dan promosi untuk sukses Tujuan Perusahaan Beriklan A. Memberikan
penerangan kepada konsumen tentang barang yang diproduksinya; B.
Menerangkan bahwa barang yang dihasilkan merupakan barang yang sangat
bagus; C. Memelihara hubungan dengan konsumen. Kebaikan vs Kelemahan
Iklan Kebaikan: A. Membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih
baik; B. Menggalakan kegiatan memperbaiki mutu barang; C. Membantu
membiayai perusahaan terkait dunia iklan; D. Memelihara hubungan baik dengan
konsumen. Kelemahan A. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan biaya;
B. Tidak selalu memberikan informasi yang benar; C. Iklan bukanlah merupakan
suatu cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian D.
Iklan dapat menjadi penghambat supplier baru untuk masuk ke dalam pasar.
Mekanisme Pasar A. Menunjukkan interaksi antara pembeli dan penjual dalam
menentukan jumlah barang yang akan dijual/dibeli pada berbagai tingkat harga B.
Kondisi ideal untuk menjawab pertanyaan “barang apa yang akan diproduksi” C.
Di negara-negara maju hal ini terbukti efektif untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Kebaikan Ekonomi Pasar Bebas A. Faktor produksi akan
dipergunakan secara efisien B. Kegiatan-kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan
diselaraskan secara efisien C. Pertumbuhan ekonomi yang teguh dapat
diwujudkan D. Pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan
kegiatan ekonomi yang disukainya Keburukan Mekanisme Pasar A. Kebebasan
yang tidak terbatas akan menindas golongan tertentu (golongan yang lebih kuat
66