Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESEHATAN JIWA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Kesehatan Masyarakat yang
diampu oleh dosen Doni Firmansyah, MM

Disusun oleh :

KELOMPOK V:
1. Gita Rismayanti ( CMR0200028 )
2. Khusnul Hamidah ( CMR0200043 )
3. Mohamad Viqri Fahrurrozi Alfarez ( CMR0200044 )
4. Muhamad As Sides ( CMR0200045 )
5. Ritasari ( CMR0200050 )
KELAS : Kesehatan Masyarakat B

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kesehatan Jiwa tepat waktu.
Makalah Kesehatan Jiwa disusun guna memenuhi tugas dosen Doni Firmansyah, MM pada
mata kuliah Filsafat Kesmas di Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan kuningan. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Masalah
Kesehatan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu selaku


dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 23 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3

2.1 Pengertian Kesehatan Jiwa......................................................................................................3

2.2 Gangguan Kesehatan Jiwa di Indonesia...................................................................................3

2.3 Jenis Masalah Kesehatan Jiwa..................................................................................................4

2.4 Penyebab Gangguan Kesehatan Jiwa........................................................................................5

2.5 Solusi Gangguan Kesehatan Jiwa.............................................................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................................8

3.2 Saran .....................................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................9

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya. Kenyataanya, hasil riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan RI
tahun 2013 menunjukkan 0,17% penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, 14,3%
nya pernah dipasung. Selain itu 6% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental
emosional yang mengakibatkan kualitas hidup terganggu, kualitas kerja terganggu dan
produktif as terganggu. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kesehatan jiwa secara
komprehensif oleh semua tenaga kesehatan dengan seluruh stake holder. Upaya Kesehatan
Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi
setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. Kenyataannya angka terjadinya
gangguan jiwa tidak pernah turun, angka kekambuhan masih tetap terjadi. Upaya lepas
pasung telah dilaksanakan, namun saat ini muncul masalah baru, yaitu; kesiapan keluarga
menerima pasien pasca pasung. Pasung bagi pasien gangguan jiwa telah dilepaskan,
diberikan pengobatan dan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan jiwa. Ketika pasien
sudah dinyatakan membaik, boleh dilanjutkan dengan latihan dan perawatan di rumah,
keluarga yang tidak siap menerima kasien kembali. Ini adalah masalah besar bagi upaya
pelatihan dan pemulihan bagi pasien gangguan jiwa. Dengan demikian, penanganan masalah
gangguan jiwa bukan hanya masalah pasien, dokter, psikiater, perawat, psikolog, tenaga
kesehatan lain, tetapi juga masalah keluarga, kelompok dan masyarakat. Penanganan masalah
kesehatan jiwa bukan hanya urusan fisik, tetapi juga urusan psikologis, sosial, spiritual dan
kultutral. Keterlibatan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian Sosial), Pemerintah; Daerah Gubernur, Bupati, Wali Kota sampai di
tingkat RT sangat diperlukan dalam mengkawal kebiajakan penanganan masalah gangguan
jiwa di wilayah. Prinsipnya, upaya kesehatan jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan
derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau
masyarakat (UU 18/2014 tentang Kesehatan Jiwa).

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan gangguan kesehatan jiwa?
b. Apa faktor penyebab terjadinya gangguan kesehatan jiwa?
c. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untung menghadapi gangguan kesehatan
jiwa?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Memenuhi tugas dari dosen
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gangguan kesehatan jiwa
c. Mengetahui faktor penyebab terjadinya gangguan kesehatan jiwa
d. Mengetahui bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi gangguan
kesehatan jiwa

1.4 Manfaat Penulisan


Untuk mengetahui dan memahami penyebab dari gangguan kesehatan jiwa serta dapat
mencari solusinya

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah tingkatan kesejahteraan psikologis atau
ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan jiwa terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara
umum dikategorikan dalam 'kondisi sehat', 'gangguan kecemasan', 'stres', dan 'depresi'.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan jiwa yang baik adalah
kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di
sekitar.

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan
tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan
kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta
menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya
terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi
yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak


hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat
menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita
menjalankan pola hidup sehat

2.2 Gangguan Kesehatan Jiwa di Indonesia


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2017a) menyatakan bahwa depresi dan
kecemasan merupakan gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari
200 juta orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi) menderita kecemasan. Sementara itu
jumlah penderita depresi sebanyak 322 juta orang di seluruh dunia (4,4% dari populasi) dan
hampir separuhnya berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Depresi merupakan
kontributor utama kematian akibat bunuh diri, yang mendekati 800.000 kejadian bunuh diri
setiap tahunnya. Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (2018), prevalensi gangguan emosional pada penduduk
berusia 15 tahun ke atas, meningkat dari 6% di tahun 2013 menjadi 9,8% di tahun 2018.
Prevalensi penderita depresi di tahun 2018 sebesar 6,1%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013

3
menunjukkan bahwa prevalensi bunuh diri pada penduduk berusia 15 tahun ke atas (N=722
n.329) sebesar 0,8% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki. Sementara itu prevalensi
gangguan jiwa berat, skizofrenia meningkat dari 1,7% di tahun 2013 menjadi 7% di tahun
2018. Melalui pemantauan Aplikasi Keluarga Sehat pada tahuin 2015, sebanyak 15,8%
keluarga mempunyai penderita gangguan jiwa berat (Juniman, 2028). Jumlah tersebut belum
diperhitungkan dari keseluruhan penduduk Indonesia karena pada tahun 2018 baru tercatat 13
juta keluarga. Hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2019) menunjukkan
bahwa depresi dan kecemasan menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar 1 trilyun USD
setiap tahunnya akibat hilangnya produktivitas sumberdaya manusia. Dalam diskusi yang
diselenggaran oleh Harvard Club Indonesia bekerja sama dengan DPR RI, di Gedung
Nusantara DPR RI, Senayan, tanggal 10 September 2019, sebagai upaya menanggapi
program Presiden Joko Widodo periode kedua tentang SDM Unggul, para narasumber
sepakat bahwa kesehatan fisik maupun jiwa merupakan prasyarat utama untuk menghasilkan
manusia-manusia unggul Indonesia (“Sektor Kesehatan”, 2019). Di forum tersebut Dr. Nova
Riyanti Yusuf, SpKJ, anggota Komisi IX DPR RI, menyoroti masalah kesehatan kejiwaan
yang harus menjadi salah satu fokus dalam pemerintahan

2.3 Jenis Masalah Kesehatan Jiwa

a. Stres

Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik
secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan
mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan
pada kasus tertentu, memicu depresi. Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi
penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.

b. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa


cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap
kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada
suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara
kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap
situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke
waktu.

4
c. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-


menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama
beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau
berbulan-bulan. Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan
masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya. Tidak
jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada
kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mencoba bunuh diri.

d. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi,


serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa
membedakan antara kenyataan dengan npikirannya sendiri.

e. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan
suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam
periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.

2.4 Penyebab gangguan kesehatan jiwa

a. Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik)

 Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.


 Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
 Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
 Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
 Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
 Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
 Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
 Kekurangan nutrisi.

b. Faktor psikologis

 Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.


 Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
 Kurang mampu bergaul dengan orang lain.

5
 Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
 Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

2.5 Solusi Gangguan Kesehatan Jiwa

Pengobatan gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan
tingkat keparahannya. Selain terapi perilaku kognitif dan pemberian obat, dokter juga akan
menyarankan pasien menjalani gaya hidup yang sehat.

a. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang bertujuan mengubah pola pikir
dan respons pasien, dari negatif menjadi positif. Terapi ini menjadi pilihan utama untuk
mengatasi gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, gangguan kecemasan, gangguan
bipolar, dan gangguan tidur.

Pada banyak kasus, dokter akan mengombinasikan terapi perilaku kognitif dan obat-
obatan, agar pengobatan menjadi lebih efektif.

b. Obat-obatan

Untuk meredakan gejala yang dialami penderita dan meningkatkan efektifitas


psikoterapi, dokter dapat meresepkan sejumlah obat berikut:

 Antidepresan, misalnya fluoxetine


 Antipsikotik, seperti aripiprazole.
 Pereda cemas, misalnya alprazolam.
 Mood stabilizer, seperti lithium.

c. Perubahan gaya hidup

Menjalani gaya hidup sehat dapat memperbaiki kualitas tidur penderita gangguan
mental yang juga mengalami gangguan tidur, terutama bila dikombinasikan dengan metode
pengobatan di atas. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

 Mengurangi asupan gula dalam makanan.


 Memperbanyak makan buah dan sayur.
 Membatasi konsumsi minuman berkafein.
 Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
 Mengelola stres dengan baik.
 Melakukan olahraga secara rutin.
 Makan cemilan dengan sedikit karbohidrat sebelum tidur.

6
 Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.

Tidak semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan gangguan mental, yaitu:

 Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi.


 Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah.
 Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik.
 Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
 Jangan merokok dan menggunakan NAPZA.
 Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein.
 Konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai.
 Segera ke dokter bila muncul gejala gangguan mental

7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah tingkatan kesejahteraan psikologis atau
ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan jiwa terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara
umum dikategorikan dalam 'kondisi sehat', 'gangguan kecemasan', 'stres', dan 'depresi'.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan jiwa yang baik adalah
kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di
sekitar.
Ada beberapa jenis masalah kesehatan diantaranya adalah stress, gangguan
kecemasan, depresi, bipolar,dan skizofernia. Penyebabnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor biologis dan psikologis. Dan solusi untuk mengobati masalah kesehatan jiwa yaitu
dengan cara melakukan terapi prilaku kognitif, mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan
oleh dokter, dan merubah gaya hidup.

3.2 saran
Sebaiknya, dukungan dari pemerintah dan massyrakat harus lebih ditingkatkan supaya
tercipta derajat kesehatan jiwa yang baik sehingga dapat mengurangi rasio angka gangguan
kesehatan jiwa diIndonesia

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_jiwa

https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/TOR-Buku%205%20HIMPSI.pdf

https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental

Anda mungkin juga menyukai