Anda di halaman 1dari 67

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh:
UUM UMYATI, SE. SPd., M.Pd

JURUSAN KESMAS DAN KEPERAWATAN


SEMESTER GENAP
2020
KATA PENGANTAR

Modul ”Kewirausahaan”, merupakan modul yang disusun dalam rangka


meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha. Modul ini bertujuan
untuk menjadi pegangan para mahasiswa di masa mendatang dalam membangun
jiwa kewirausahaan dan merencanakan sebuah usaha.
Dengan adanya modul ini,saya berharap dapat menjadi sumber belajar bagi
para mahasiswa yang peduli terhadap gerakan mendorong pengembangan
ekonomi berbasis potensi lokal supaya dapat menyerap tenaga kerja.
Modul ini bisa diterapkan, dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi
yang ada di lapangan. Oleh karena itu masukan, saran dan kritikan sangat
diperlukan untuk menyempurnakan modul ini.

Kuningan , Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Dasar pemikiran ................................................................ 1
B. Tujuan dan hasil Yang Diharapkan .................................. 1
C. Pengguna Modul ............................................................... 2
D. Monitoring dan Evaluasi ................................................... 2
BAB II PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN ................................... 3
A. Pengantar Kewirausahaan ................................................. 3
B. Karaktersitik Wirausaha .................................................... 6
C. Motivasi Berwirausaha...................................................... 9
BAB III. KONSEP KEWIRAUSAHAAN ........................................... 12
A. Kewirausahaan .................................................................. 12
B. Wirausaha.......................................................................... 13
C. Penyusunan Rencana Usaha .............................................. 20
BAB IV SIKAP KEWIRAUSAHAAN ................................................ 24
A. Sikap Wirausahawan ......................................................... 24
B. Perilaku Wirausahawan ..................................................... 24
BAB V PERILAKU WIRAUSAHA .................................................. 26
A. Perilaku Wirausaha ........................................................... 26
BAB VI SISTEM NILAI WIRAUSAHA ............................................ 29
A. Percaya Diri ....................................................................... 29
B. Berorianteasi Pada Tugas dan Hasil .................................. 29
C. Keberanian Mengambil Resiko ......................................... 29
D. Kepemimpinan .................................................................. 30
E. Berorientasi ke Masa Depan ............................................. 30
F. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi ............................... 31
BAB VII MODAL USAHA
A. Pengertian Modal .............................................................. 36

ii
B. Sumber Modal ................................................................... 37
C. Jenis Modal ....................................................................... 39
D. Monitoring dan Evaluasi ................................................... 2
BAB VIII RENCANA USAHA ............................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 61

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Para Wirausaha (entrepreneur) adalah orang-orang yang mengetahui
bagaimana menentukan keputusan dalam pekerjaan dan bangga terhadap
prestasinya. Para Wirausaha (entrepreneur) adalah individu-individu yang
berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko
dalam mengejar tujuan. Wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang selalu
berubah dan berkembang. Mempunyai sikap positif, kreatif, inovatif, dan citra
diri yang sehat.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai
tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan
tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai
prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan
pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Berdasarkan pemahaman kewirausahaan (entrepreneurship) di atas,
maka seorang wirausaha (entrepreneur) harus membuat perencanaan yang
tepat untuk memulai sebuah usaha. Dengan melakukan perencanaan usaha
maka akan dapat diukur kelayakan suatu usaha yang akan dilakukan.
Pengetahuan tentang kewirausahaan (entrepreneurship) dan perencanaan
usaha sangat diperlukan bagi para fasilitator/pendamping masyarakat dalam
hal mendorong tumbuhnya wirausaha berbasis potensi lokal yang ada. Ciri
khas dari pendampingan kewirausahaan ini adalah munculnya wirausaha-
wirausaha yang beretika. Artinya tidak hanya mengejar keuntungan
semata,tetapi juga harus berkontribusi secara adil pada semua pelaku yang
terlibat dalam usaha tersebut dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang ada.

B. Tujuan dan Hasil Yang Diharapkan


1. Meningkatkan pengetahuan para mahasiswa tentang kewirausahaan dan

1
2

penyusunan rencana usaha


2. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam mendorong munculnya
wirausaha berbasis potensi lokal
Hasil yang diharapkan :
1 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kewirausahaan dan perencanaan usaha
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kewirausahaan
3. Mahasiswa mampu menerapkan sikap wirausaha
4. Mahasiswa mampu menerapkan perilaku wirausaha
5. Mahasiswa mampu menjelaskan sistim nilai usaha
6. Mahasiswa mampu menjelaskan modal usaha
7. Mahasiswa mampu menjelaskan rencana usaha

C. Pengguna Modul
Modul ini didesain untuk para mahasiswa agar mampu membangan
usaha. Diharapkan para mahasiswa bisa berwirausaha sehingga dengan
banyaknya para wirausahawan maka akan membantu mengurangi
pengangguran.
Modul ini juga dapat digunakan oleh para mahasiswa dalam
merencanakan sebuah usaha

D. Monitoring dan Evaluasi


Modul ini bersifat fleksibel,artinya dapat diterapkan sesuai dengan lokasi
para mahasiswa dan jenis usaha yang akan dilakukan. Oleh karena itu setiap
proses penerapan modul merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi
modul. Revisi atau perbaikan modul dapat dilakukan oleh para pengguna
modul langsung,baik pada waktu penggunaan modul maupun setelah modul
digunakan.
BAB II
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

A. Pengantar Kewirausahaan
Pengantar
Wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreunership)
merupakan kata-kata yang hampir setiap hari kita dengar. Bahkan program-
program pemerintah pun sekarang banyak yang menggunakan jargon “Jadilah
Wirausaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan”. Meskipun kata
wirausaha dan kewirausahaan mudah diucapkan, banyak orang yang belum
mengerti makna dan bedanya. Sebagian orang menganggap wirausaha sama
dengan pengusaha yang berhasil, yang mempunyai bisnis besar,mampu
mempekerjakan banyak orang,penampilannya perlente dan necis, penghasilan
besar, dll. Oleh karena itu dalam sesi ini kita akan khusus mempelajari
pengertian wirausaha dan kewirausahaan.

Tujuan
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kewirausahaan
(entrepreneurship) yang mencakup pengertian dan prinsip-prinsipnya

Hasil yang diharapkan


1. Mahasiswa bisa menjelaskan tentang pengertian wirausaha dan
kewirausahaan
2. Mahasiswa bisa menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam
pengembangan usahanya

Metode
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi Kelompok

3
4

Penugasan/Bahan Diskusi
Analisislah apakah anda mempunyai jiwa wirausaha?

Bahan Bacaan
Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha, kata wira berarti berani,
mulia, usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil. Jadi
secara sederhana kewirausahaan diartikan sebagai hal-hal yang menyangkut
keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan usaha/bisnis secara mandiri.
Menurut Josep Schumpeter ditekankan bahwa wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi..
Setiap orang punya kemampuan menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan
dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang.
Seorang wirausahawan adalah berjiwa berani menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam membuka usaha, disamping itu ia punya kemampuan
kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan sumberdaya dan peluang untuk
mengembangkan usaha yang bertujuan meningkatkan penghasilan dan taraf
kehidupan. Kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan dan
menyediakan produk merupakan modal utama dalam meraih peluang,
disamping kemampuan dalam manajemen usaha Dalam berwirausaha,
seseorang harus bisa menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar dan
memprediksi serta menyikapi perubahan pasar.
Disinilah fungsi-fungsi manajerial sangat dibutuhkan mulai dari
perencanaan usaha, pengembangan, pengawasan hingga penilaian atau
pengevaluasian usaha. Jika kita bermaksud mencapai suatu tujuan yang paling
diinginkan dalam hidup ini, kekuatan yang bisa mendukung pencapaian tujuan
tersebut berasal dari diri kita sendiri. Meskipun resiko kegagalan selalu ada,
wirausahawan mampu mengambil resiko dengan kemampuannya berpikir
5

kreatif dan inovatif


Dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan,tahapan penting yang
harus diperhatikan meliput :
1. Tahapan memulai usaha
Pada tahap ini seseorang yang berniat melakukan usaha harus mengetahui
prinsip-prinsip pengelolaan usaha/bisnis (menentukan jenis usaha,
merancang usaha, mengelola sumberdaya yang ada, dari komponen usaha
hingga pemasarannya),secara efektif, efisien, mengadministrasikan
kegiatan usaha juga pembukuan keuangan. Pada tahap ini wirausahawan
harus memperhitungkan dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
sesuai dengan kapasitas dan peluang yang ada.
2. Tahapan melakukan usaha
Pada tahap ini seorang wirausahawan harus mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usaha yang dipilih. Aspek ini mencakup manajerial
kepemimpinan, permodalan, SDM pendukung, pengelolaan usaha hingga
ke pemasarannya. Untuk permodalan tidak hanya berbentuk materi juga
rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam
usaha.
3. Mempertahankan usaha
Dalam menjalankan usaha harus bisa memberi kepuasan pada pelanggan
dengan cara menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan
bermanfaat dengan waktu tepat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan
pada hasil yang telah dicapai dalam usahanya, perlu dianalisis
perkembangannya dan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Mengembangkan usaha
Bila situasi mendukung pengembangan usaha dan asset usaha tersedia
maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil.Dalam
mengembangkan usaha dan membuka usaha baru banyak unsur
ketidakpastian antara ide wirausaha dengan peluang, ketidakpastian antar
sumber daya dengan peluang juga ketidakpastian antara sumber daya
dengan ide wirausaha..Oleh karena itu seorang wirausaha dituntut siap
menghadapi tantangan dan mampu mengambil resiko, mempunyai sipat
6

optimis serta sigap dalam pengambilan keputusan.


Untuk menuju puncak karir dalam berwirausaha, ada beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu :
1. Keyakinan dalam menentukan usaha
2. Keberanian dalam mengambil keputusan
3. Ambisi untuk maju dan berusaha
4. Kemauan untuk kerja keras
5. Bisa bekerjasama dengan orang lain
6. Penampilan yang baik
7. Motivasi untuk belajar tinggi
8. Terbuka dan pandai berkomunikasi

B. Karakteristik Wirausaha
Pengantar
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai
tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan
tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai
prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan
pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif. Oleh karena itu seorang wirausaha harus mempunyai
karakteristik tertentu yang berbeda dari orang-orang pada umumnya.

Penugasan
Diskusikan apakah karakteristik seorang wirausaha dapat diterapkan di
lokasi/wilayah anda?
7

Bahan Bacaan
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu menatap masa
dengan penuh rasa optimis. Untuk melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha, wirausahawan dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif, berani
mengambil resiko, percaya diri, bersemangat dalam menghadapi suatu
tantangan dan rintangan. Dalam menjalankan usahanya wirausaha selalu
menggunakan tuntunan logica rasional, profesional tapi fleksibel.
Pemilihan pasar yang tepat untuk menjaring konsumen menjadi penting bagi
wirausahawan dalam mengembangkan usaha dan menjaga kontinuitas
perusahaannya.
Seorang wirausahawan yang sukses kecenderungannya memiliki :
1. Visi kedepan dalam mengelola usahanya sehingga kontinuitas tetap
terjaga.
2. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik, mampu mengelola konflik
dalam perusahaannya, berpikiran terbuka, bisa menerima kritik dan saran
dari karyawan dan rekan kerjanya
3. Mempunyai sifat dan kepribadian yang mantap, percaya diri, tidak mudah
terpengaruh oleh pendapat orang lain.
4. Memiliki optimisme tinggi dengan keputusan yang diambil, berani
mengambil resiko sebagai konsekuensi dalam keberhasilan usahanya.
5. Dalam mengelola usaha selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi,
mempunyai tekad dan semangat yang kuat dalam bekerja, tidak malu atau
gengsi dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai keberhasilannya.
6. Bersifat responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari
wirausahawan yang membedakan dengan orang lain. Karakteristik
wirausahawan yang paling penting adalah :
1. Sikap personal
a. Mencakup sikap percaya diri, kalau ada ide akan diperjuangkan dengan
gigih hingga menjadi suatu kenyataan.
b. Sikap optimis, berpikir dan bersikap optimis,
8

c. Mandiri, tidak begitu tergantung pada orang lain.


Dengan sikap personal ini melahirkan tabiat yang motivatif dan
inovatif, berpikiran lebih terbuka dan bisa belajar dari pengalaman orang
lain.
2. Dilihat dari karakter ekonomisnya wirausahawan akan selalu berusaha
untuk mendapatkan nilai tambah, pekerja keras dan pantang menyerah,
selalu punya inisiatif untuk memulai langkah kerja.
3. Dari karakter sosialnya wirausahawan punya sikap hidup yang dinamis
(visioner), peka terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya dan
menangkapnya sebagai peluang (ide gagasan), kreatif cepat menemukan
gagasan-gagasan baru.
4. Wirausahawan adalah seorang organisator, punya jiwa pemimpin
bertanggung jawab pada bidang, terbuka dengan kritik dan siap
memperbaiki diri, supel mudah bergaul, komunikatif dalam membangun
kerjasama dengan pihak lain.
Sifat wirausaha yang lainnya adalah :
1. Sifat Instrumental. Wirausaha dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan
segala sesuatu yang ada di lingkungan untuk mencapai tujuan pribadi
dalam berusaha.
2. Sifat Prestatif. Wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik,
lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya.
3. Sifat Keluwesan Bergaul. Wirausaha selalu berusaha untuk cepat
menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dalam hubungan antar manusia.
4. Sifat Kerja Keras. Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, dan tidak
mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai.
5. Sifat Keyakinan Diri. Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri,
tidak ragu-ragu dalam bertindak, dan selalu melibatkan diri secara
langsung dalam berbagai situasi.
6. Sifat Pengambil Resiko. Wirausaha selalu memperhitungkan keberhasilan
dan kegagalan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
berusaha.
7. Sifat Swa-Kendali . Wirausaha dalam menghadapi berbagai situasi selalu
9

mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas kemampuan


dalam berwirausaha. Sehingga dengan pengendalian diri, mereka dapat
menentukan kapan harus meminta bantuan dari orang lain dan kapan
mereka harus mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi
hambatan.
8. Sifat Inovatif. Wirausaha selalu mendekati berbagai masalah dalam
berusaha dengan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.
9. Sifat Kemandirian. Wirausaha tidak menggantungkan diri pada orang lain,
dia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi.

C. Motivasi Berwirausaha
Pengantar
Salah satu motivasi dalam berwirausaha adalah tujuan untuk mencapai
keuntungan dan kesuksesan. Ini tidak mudah diraih apabila tidak ada usaha,
Untuk memulai usaha dapat dilakukan dengan mengembangkan ide. Ide ini
merupakan satu upaya untuk meraih peluang usaha (pada dasarnya sumber ide
berwirausaha berasal dari sumber peluang yang dapat diraih).
Setelah ide usaha dapat dipetakan berdasarkan peluangnya, langkah
selanjutnya merancang bentuk usaha dan menyiapkan model
pengelolaan/manajemen usaha termasuk sumber permodalannya. Setelah siap
memproduksi barang atau jasa, pada tahap ini akan dilakukan juga sosialisasi
dan promosi. Apabila usaha yang dikelola berjalan lancar maka strategi
pengembangan usaha dapat dimantapkan dengan mempertahankan dan
mengembangkan target pasar yang sudah ada.
Untuk menuju ini kualitas barang atau jasa harus terjaga, kualitas
pelayanan untuk kepuasan konsumen menjadi prioritas utamanya. Pada posisi
seperti ini sangat dimungkinkan untuk meningkatkan skala usaha dan
memperluas jaringan usaha.

Tujuan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan bentuk-bentuk motivasi
dalam berwirausaha.
10

Hasil yang diharapkan


Mahasiswa bisa menjelaskan bentuk-bentuk motivasi dalam berwirausaha.

Metode
1. Curah Pendapat
2. Ceramah
3. Diskusi Kelompok

Penugasan
Bahan Bacaan
Berwirausaha adalah menjalankan usaha yang menantang, kreatif, dan
fleksibel bagi masa depan seseorang. Untuk menuju keberhasilan, seorang
wirausaha harus (1) Memiliki visi dan tujuan yangjelas, dengan demikian
dalam menentukan usaha arahannya juga jelas. (2) Punya inisiatif dan proaktif
dalam mencari peluang untuk mengembangkan usahanya. (3) Wirausaha yang
sukses akan selalu mengejar prestasi yang lebih baik, kualitas produk,
pelayanan yang diberikan serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.
(4) Seorang wirausaha dituntut bekerja keras dan berani ambil resiko, dimana
ada peluang selalu dikejar dengan menganalisa resikonya. (5) Punya
komitmen tinggi dan bertanggungjawab untuk melakukan sesuatu yang
menjadi tanggung-jawabnya. (6) Bisa membangun kerjasama dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak yang mendukung usahanya.
Wirausahawan adalah orang yang mandiri, mengatur, melaksanakan
konsep/ide ataupun pekerjaan atas prakarsa prakarsa dan aturan yang dibuat
sendiri. Bagaimana memotivasi orang untuk maju dan berhasil (termasuk diri
sendiri) ?
1 Dengan paksaan melalui perintah atau intruksi bersifat memaksa. Pada
awalnya, subyek akan melakukan tugas lebih didasarkan pada rasa takut
apabila menolak tugas tersebut.
2. Dengan persuasi (persuasion) melalu cerita-cerita yang menarik, sehingga
subyek terpikatdan atas kemauan sendiri meniru gambaran tentang
11

keberhasilan orang lain.


3. Dengan stimulasi (stimulation) melalui gambaran dan petunjuk, sehingga
subyek tertarik dan timbul inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Aplikasi dalam kewirausahaan :
Metode paksaan sangat tepat dilaksanakan kepada orang yang ingin
maju tetapi tidak menyadari potensi raksasa di dalam dirinya. Metode persuasi
tepat untuk menumbuhkan motivasiwirausahawan yang belum banyak
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentangkewirausahaan. Metode
stimulasi akan lebih baik, bila diterapkan pada subjek yang sudah memahami
permasalahan kewirausahaan.
Kompetensi yang dibutuhkan seorang wirausaha adalah
1. Kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang,
2. Kemampuan untuk memahami secara baik dan benar usaha yang
dikembangkan,
3. Kemampuan untuk merencanakan, mengolah, mengembangkan, dan
mengendalikan usaha,
4. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efisien dan efektif,
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih
5. Kemampuan untuk membuat keputusan,
6. Kemampuan untuk memahami dan melakukan perubahan
BAB III
KONSEP KEWIRAUSAHAAN

A. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku
dinamis, berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut;
menurut Impres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber
daya yang mereka kendalikan (Menurut Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan
mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di
kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil.
Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

12
13

B. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang
berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa
pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang
partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak
bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill
untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk
mencapai suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain
yang menemukan cara-cara untuk menggunakan resources,
mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi
masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk
menjadi pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang
selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena
kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
14

2. Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak
melupakan perintah agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis,
tidak berfoya-foya dan tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang
patut diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial
sesuai dengan kemampuannya.

3. Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha


Ada beberapa keuntungan dan kelemahan berwirausaha diantaranya:
a. Keuntungan berwirausaha
(1) Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan
keuntungan secara maksimal.
(2) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara
penuh.
(3) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
(4) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
b. Kelemahan berwirausaha
(1) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
(2) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat
besar.
(3) Tanggung jawabnya sangat besar.

4. Sasaran dan Asas Kewirasahaan


Dalam berwirausaha pasti memiliki sasaran yang ingin dicapai serta asas
untuk tercapainya tujuan.
a. Sasaran Kewirausahaan adalah :
(1) Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan
15

para calon wirausaha.


(2) Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil.
(3) Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut :
(1) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
(2) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
(3) Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
(4) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.

5. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti
diantaranya adalah :
a. Lapangan pemberi jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau
perbankan, pengusa angkutan, pengusaha birojasa travel pariwisata,
pengusaha asuransi, dan lain sebagainya.
b. Lapangan perdagangan : pedagang besar, pedagang menengah, dan
pedagang kecil.
c. Lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur
panjang), perkebunan, dan kehutanan.
d. Lapangan perikanan : pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan
ikan, dan pengangkutan ikan.

6. Karakteristik Wirausaha yang meliputi : Komitmen tinggi, Jujur,


Disiplin, Kreatif, Inovatif, Mandiri, dan Realitis
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak,
perilaku, tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk
mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik wirausaha biasanya dapat
dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan suatu
informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi
bisnisnya. Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus
mempunyai karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik
seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran,
16

keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya.


Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha
adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui
pendidikan dan lingkungan yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami
adalah sebagai berikut :
a. Simpatik dan berinisiatif
b. Optimis dan percaya diri
c. Jujur, berani
d. Mempunyai imijinasi dan bertanggung jawab
e. Rajin dan teliti
f. Seksama dan waspada

a. Komitmen Tinggi Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang


wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya
komitmen diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang memiliki
komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak pernah lepas dari
perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten. Seorang
wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati
atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai
berhasil.
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan
komitmen tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus
konsisten, maksudnya adalah sesuatu yang diputuskan tidak
boleh berubah-ubah.
b. Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma,
tidak sekedar menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan
apa yang dibicarakan dan disampaikan.
17

c. Konsentrasi pada manusia


Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan
kepada masalah, keinginan, dan perkembangan bawahannya
akan berhasil menciptakan atmosfer kerja yang lebih
menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari
pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu
berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen yang tinggi
adalah seorang wirausaha yang selalu menerapkan prilaku
tepat waktu, tepat janji, dan perduli terhadap mutu hasil kerja.
2. Pentingnya Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha Seorang
wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus
memiliki tujuh kekuatan yang dapat membangun kepribadiannya,
diantaranya adalah :
a. Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha
b. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.
c. Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.
d. Kesabaran dan ketabahan
e. Ketahanan fisik dan mental
f . Kejujuran dan tanggung jawab
g. Keyakinan yang kuat untuk lebih maju.
Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi seorang wirausaha.
Adapun pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha
adalah :
a. Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang
minimal.
b. Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan
karyawan.
c. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
d. Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.
e. Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.
18

b. Sikap Jujur dan Selalu Ingin maju dalam Berwirausaha


Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu
mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi
kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata
selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap
jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk
menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri
seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki
sikap selalu ingin maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah
seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah, pasrah ataupun
tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu ingin maju akan
mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa
mengenal lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada
4 (empat) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self Awareness atau sikap mawas diri.
2. Couscience: mempertajam suara hati supaya menjadi manusia
berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki
misi dalam hidup.
3. Creative Imagination: berpikir dan mengarah kedepan untuk
memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi
yang tepat.
4. Independent Will: pandangan independen untuk bekal bertindak
dan kekuatan untuk mentransendensi.
Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin maju adalah sebagai berikut :
1. Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3. Memiliki mental yang kuat.
19

4. Memiliki kesabaran.
5. Selalu tabah.
6. Memiliki disiplin diri.

c. Sikap dan Prilaku Disiplin


1. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti
pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan
dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha
untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai,
dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku
seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-macam
peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri
dalm diri seseorang yang merasa terpanggil.
Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam
ataupun di luar sekolah. Konsep disiplin dilingkungan sekolah
pada umumnya selalu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi hukumnya
yang jelas.
b. Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus
masuk akal dan dipahami oleh semua pihak.
c. Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk kepentingan
keadilan, kesejahtraan bersama.
d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan
secara baik dan konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di
lingkungan sekolah, maka perlu dilakukan upaya :
a. Menanamkan berbuat jujur.
b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c. Menanamkan sikap mau bekerja keras.
20

d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.


e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f. Menanamkan sikap iklas.
g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pentingnya Disiplin
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi
adalah sebagai berikut :
a. Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b. Suasana yang menyenangkan.
c. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d. Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e. Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f. Saling menghormati semua pihak.
g. Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.
Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan
memberikan kekuatan. Kekuatan tersebut antara lain :
a. Menguasai keadaan kehidupan.
b. Mengatasi kegagalan.
c. Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
d. Dapat mengontrol sikap dan tingkah laku.

C. Penyusunan Rencana Usaha


Pengantar
Dalam melakukan suatu usaha apapun yang diharapkan adalah
keuntungan, namunkenyataan yang terjadi bahwa setiap pelaku usaha belum
banyak membuat perencanaanyang sistematis. Oleh karena itu yang kita
harapkan adanya suatu rencana usaha yang dapat menjadi acuan dalam
menjalankan usahanya.

Tujuan :
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang langkah-langkah menyusun
rencana usaha
21

2 Meningkatkan ketrampilan peserta dalam memfasilitasi penyusunan


rencana usaha

Hasil Yang Diharapkan


1. Peserta mampu menjelaskan langkah-langkah penyusunan rencana usaha
2. Peserta mampu memfasilitasi orang lain dalam penyusunan rencana usaha
3. Peserta mampu memberikan saran untuk kelayakan suatu usaha

Metode :
1. Diskusi
2. Praktek

Alat dan Bahan


1. ATK lengkap
2. Power point materi
3. Contoh soal/usaha
4. Mesin hitung

Bahan Diskusi/Penugasan
- Susunlah rencana usaha dalam setiap kelompok

Bahan Bacaan
Dalam melakukan sebuah rencana usaha, kita harus bisa menganalisa
dan menyusun sebuah rencana agar tujuan dari sebuah rencana usaha tersebut
bisa di targetkan nilai untung dan ruginya membuat sebuah rencana usaha.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana usaha adalah:
1. Mimpi terhadap usaha yang akan dikembangkan/Visi:
a. Maksimal
b. Standart
c. Minimal
Prinsip : sesuai potensi, terukur (Kuantitas dan kualitas), jangka waktu
jelas, dapat dicapai
22

2. Ringkasan Pasar : kecenderungan pasar terhadap produk/jasa yang kita


tawarkan, baik di masa lalu,masa sekarang dan yang akan datang.
3. Analisa pesaing
a. Siapa pesaing kita
b. Produk/jasa apa yang dijual, berapa harganya
c. Kekuatan/kelemahan pesaing
4. Analisis internal produk/jasa yang kita jual
a. Apa keunggulannya
b. Bagaimana ketersediaannya. Harus dikaitkan dengan rencana
produksi,meliputi:
b.1. Sistem produksi yang paling cocok :
 Padat karya atau padat modal
 Urutan proses produksi
 Bahan baku dan bahan pembantu
 Kontrol kualitas
 Perlakuan limbah
b.2. penentuan
 Lokasi usaha
 Mesin dan peralatan
 Tenaga kerja yang dipakai
 Tata ruang dan tata letaknya
 Sistem dan alat transportasi
 Perkiraan dana
5. Aspek Pasar
a. Siapa pembeli/konsumen potensial produk/jasa kita?
b. Dimana posisi konsumen
6. Modal yang dibutuhkan
a. Modal investasi (modal yang tidak habis pakai,jangka panjang)
 Modal jangka panjang apa yang dibutuhkan?
 Berapa biaya yang dibutuhkan
 Darimana asal modal investasi ini?
23

b. Modal Kerja (Modal jangka pendek/habis pakai)


 Berapa kebutuhannya
 Darimana sumbernya
c. Penentuan harga:
 Harus menghitung total biaya yang dikeluarkan dan produk yang dihasilkan
 Harga pokok produksi = total biaya : jumlah produk
 BEP (Break event point) = titik impas : yaitu jumlah keadaan di
mana usaha tidak mengalami laba atau rugi. Tujuannya adalah
untuk mengetahui harga pokok produk dan menentukan berapa
penjualan minimum untuk menghasilkan untung.
 Berapa harga jualnya? Untuk usaha mantap harga jual biasanya
ditentukan dengan menambahkan 20 -30% dari BEP
7. Perkiraan Penjualan
a. Bagaimana melakukan promosi
b. Bagaimana distibusinya
8. Proyeksi Rugi Laba
a. Membandingkan antara pendapatan dan pengeluaran dalam jangka
waktu tertentu
b. Biasa dibuat dalam jangka waktu tertentu
BAB IV
SIKAP KEWIRAUSAHAAN

A. Sikap Wirausahawan
1 Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko

B. Perilaku Wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain

24
25

5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
BAB V
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

A. Perilaku Wirausaha
Seorang pengusaha akan sukses jika didukung oleh Perilaku antara lain :
1. Instrumental : bisa memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar
sebagai alat untuk mencapai tujuan
2. Berorientasi pada pencapaian terus berusaha meningkatkan hasil/capaian,
tidak berhenti/puas dengan apa yang telah dicapai.
3. Fleksibel : pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan,
pandai mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak
menyenangkan.
4. Kerja keras : bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,
mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses.
5. Percaya diri : tidak ragu akan kemampuan diri, optimis akan keberhasilan.
6. Berani ambil resiko : siap rugi, namun kerugian yang telah diperhitungkan
dan selalu antisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk.
7. Pengendalian diri : mampu menghindar dari kondisidan perilaku-perilaku
yang kontra produktif, seperti emosional dan boros.
8. Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan,
membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan.
9. Inovatif : terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang
baru/unik yang beda dengan yang sudah ada. Penerapan kemampuan
berinovasi ada empat jenis :
a. Invensi (penemuan)
b. Ektensi (pengembangan)
c. Duplikasi (penggandaan)
d. Sintesis (kombinasi)
10 Berorientasi ke masa depan : bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi)

26
27

terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang.


a. Sikap wirausahawan
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko
b. Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
28

6) Berorientasi ke masa depan


a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas,
seorang wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-
ketrampilan yang dapat menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus
1 Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan
melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan
konsep yang dibuatnya
2 Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan
melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha
3 Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain,
bawahannya, dan sesama wirausahawan
BAB VI
SISTEM NILAI WIRAUSAHA

A. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki
nilai keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan
oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri
juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan dan
kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan. Kepercayaan diri juga
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, ketekunan, semangat
kerja keras dan kegairahan berkarya.

B. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil


Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan
memulai sesuatu dengan tekad yang kuat.

C. Keberanian Mengambil Resiko


Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah
satu utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil
resiko akan sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita
S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik

29
30

(Yuyun Wirasasmita, 1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan
dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang
menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang terlalu
rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko yang
tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan
kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko
yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena
ingin berhasil.
 Keuntungan yang besar akan menanggung resiko yang besar pula
 Keberanian menanggung resiko bergantung pada :
 Daya tarik setiap alternatif.
 Siap mengalami kerugian.
 Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
 Kemampuan untuk mengambil resiko :
 Keyakinan diri.
 Kesedian untuk menggunakan kemampuan.
 Kemampuan untuk menilai resiko.

D. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Kepemimpinan kewirausahaan juga harus
mampu berfikir divergen dan konvergen.

E. Berorientasi ke Masa Depan.


Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan.
31

F. Keorsinilan : Kreativitas dan Inovasi.


Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur
keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan
yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita
1994: 7), dengan ciri ciri :
 Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik.
 Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
 Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
 Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan
berbeda.
 Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan
berbeda.
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih
peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak pada keterbukaan, kreatifitas,
kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab dan penuh daya
imajinasi.
Berpikir Kreatif Dalam Kewirausahaan.
Fungsi otak manusia dibagi menjadi 2 bagian, yaitu otak sebelah kanan
dan otak sebelah kiri. Menurut Zimmerer (1996) manusia menggunakan otak
sebelah kanan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
 Selalu bertanya, “Apa ada cara yang lebih baik ?”
 Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan rutinitas.
 Berefleksi atau merenungkan dan berfikir dalam.
 Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang
berbeda.
 Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang
benar.
 Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai
kesuksesan.
32

 Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk


menghasilkan pemecahan inovatif.
Memiliki keteramplan “helikopter”, yaitu kemampuan untuk bangkit di
atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari persepektif yang lebih
luas kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Sedangkan otak sebelah kiri digunakan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir. Ada tujuh langkah proses kreatif :
1. Persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam
bentuk formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya.
Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita
agar dapat berpikir kreatif yaitu :
a. Hindari sikap untuk tidak belajar.
Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
b. Belajar banyak.
Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang lain
tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang
inovasi.
c. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
d. Himpun artikel-artikel yang penting.
e. Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka
memecahkan persoalan.
f. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
g. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan
pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk
menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang, seseorang
pertam-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-
komponen dasarnya.
3. Transformasi
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di
33

antara informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi


persamaan dan perbedaan yang ada tentang infomasi yang terkumpul.
Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan
divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat
persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan
berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan
kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk
merefleksikan informasi.
5. Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat
pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini,
semua tahap sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-
ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul
yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes
pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan
aktifitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan
diimplementasikan.
7. Implementasi
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer
mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan.
Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa
mungkin” atau “mengapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam
kegiatan praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities, yaitu selalu
mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang
atau menemukan cara baru untuk menciptakan peluang.
34

3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu


mengharapkan umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan
cara yang tidak rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan
melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide,
wirausaha akan segera mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan
ingin cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan, mereka
selalu bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar
adalah sumber penting untuk inovasi dan visi.
6. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari
hal-hal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena
dimulai dari usaha kecil.
7. Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah
dari kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal
dari kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena
wirausaha bukan orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan.
Orang yang pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum
dicapainya.

Sikap dan Kepribadian Wirausaha


Kewirausahaan mencakup sikap terbuka, bebas, pandangan yang luas,
orientasi pada masa yang akan datang, perencanaan yakin, sadar, dan hormat
terhadap orang lain serta pendapatnya. Dalam perusahaan, wirausaha adalah
seorang inisiator atau organisator penting.
Menurut Dusselman (1989: 16), seseorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut :
 Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan menemukan dan menerima ide-ide
baru.
 Keberanian untuk menghadapai resiko.
35

 Kemampuan manajerial.
 Kepemimpinan.

Motif Berpretasi Kewirausahaan


Motif berpretasi kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien. Victor Vroom (1964)
mempunyai sebuah teori yang disebut teori harapan. Ia mengemukakan bahwa
kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam suatu arah bergantung pada
kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakannya dan ketertarikan lain
yang dihasilkan bagi seseorang. Menurutnya ada tiga variabel yang saling
berhubungan yaitu :
 Attractiveness, yaitu merupakan imbalan yang diperoleh dari pekerjaan.
 Performance-reward linkage, yaitu hubungan antara imbalan yang diperoleh
dan kinerja.
 Effort performance linkage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang
dihasilkan.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang berminat melakukan wirausaha,
yaitu alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan dan alasan pemenuhan diri.
Beberapa peluang yang dapat diambil dari kewirausahaan meliputi :
 Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
 Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki.
 Peluang memperoleh manfaat secara finansial.
 Peluang berkontribusi kepada maasyrakat dan untuk menghargai usaha-usaha
seseorang.
BAB VII
MODAL USAHA

A Pengertian Modal
Inti dasar dari suatu perusahaan / Bidang usaha agar dapat terus
menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal usaha. Modal
merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi
perusahaan yang baru berdiri atau mulai menjalankan usahanya, modal
digunakan untuk dapat menjalankan kegiatan usaha, sedangkan bagi
perusahaan atau bidang usaha maupun bisnis yang sudah berdiri lama, modal
biasanya digunakan untuk dapat mengembangkan usaha maupun memperluas
pangsa pasar dari bisnis dan usaha tersebut.
Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan /
memanfaatkan modal dengan seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan
akan dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi perusahaan
yang sedang di kelola.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai pengertian modal :
1. Menurut Prof. Bakker
pengertian modal adalah : Modal diartikan baik berupa berupa barang-
barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan
perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa berupa
daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah
kredit.
2. Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan :
“Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut. Dalam perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai,
daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung
dalam barang-barang modal”.
3. Menurut Lawrence J. Gitman (1997 : 482 )
Capital is a long term funds of the firm; all items on the right hand side of

36
37

the firm balance sheet excluding current liabillities.


Modal adalah dana jangka panjang dari suatu perusahaan; semua item
pada sisi kanan neraca perusahaan tidak termasuk kewajiban lancar.
4. Menurut Drs. Moekijat ( 2000 : 63 ) dalam “ Kamus Manajemen”
“Ada banyak perumusan yang berlainan mengenai modal, biasanya modal
dianggap terdiri dari uang tunai , kredit, hak membuat dan menjual sesuatu
(paten), mesin-mesin dan gedung-gedung. Akan tetapi sering istilah
tersebut dipergunakan untuk menyatakan hak milik total yang terdiri atas
jumlah yang ditanam, surplus dan keuntungan-keuntungan yang tidak
dibagi.”
Kita bisa menyimpulkan sendiri tentang pengertian modal, yaitu aset
baik berupa barang-barang atau dana yang di jadikan sebagai pokok
menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Itu artinya jika kita bisa mengatur dana
modal dengan baik, maka kita juga akan mampu membangun usaha lebih baik,
karena sejatinya modal adalah pondasi dalam menjalankan usaha.

B. Sumber Modal
Pada dasarnya sumber modal dapat ditinjau dari asalnya, Sumber modal
dapat dibedakan menjadi sumber dana intern (internal sources) dan sumber
ekstern (external sources). yang pengertianya adalah :
1) Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Menurut Ching F Lee dan Joseph
E. Finnerty dalam bukunya “Corporate, Theory, Method, and Aplications”
kebutuhan dana didapat dari :
dana internal melibatkan tingkat arus kas dari penghasilan dan penyusutan
beban ditahan dihasilkan oleh perusahaan (1990: 395).
Cara pembelanjaan dana juga sering disebut pembelanjaan dari
dalam perusahaan atau internal financing. Sumber modal intern ini berupa
keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan diakumulasi dari
penyusutan barang-barang yang terkait dengan jalannya usaha
(accumulated depreciations).
38

Besarnya laba ditahan, selain tergantung pada besarnya laba yang


diperoleh selama periode tertentu dalam menjalankan usaha, juga
tergantung kepada “deviden policy” dan “plowing-back policy” yang
dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Akumulasi penyusutan di
dapat dari sejumlah dana yang di tahan atau di simpan untuk mengganti
aktivas tetap yang akan diperbaharui atau penyusutan yang harus di
perbaharui. Besarnya jumlah akumulasi dana penyusutan yang dibentuk
dari depresiasi setiap tahunnya, tergantung dari metode yang digunakan
oleh masing-masing perusahaan itu sendiri, semakin besar jumlah
akumulasi penyusutan itu berarti juga semakin besar pula sumber intern
dari dana yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut.
Jadi intinya adalah setiap perusahaan wajib menahan beberapa
keuntungan dari usahanya untuk mengganti dana penyusutan barang-
barang yang mereka gunakan dalam produksi atau dalam menjalankan
usaha, nagh dana ini yang bisa kita sebut sumber modal intern.
2) Sumber Modal Ekstern
Sumber ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan.
Masih menurut Chang F. Lee dan Joseph E. Finnerty selain dari
internal financing juga didapat dari external financing yang pengertiannya
adalah : penawaran pembiayaan eksternal dengan jumlah yang baru jangka
panjang dan jangka pendek det ekuitas baru yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebagai sumber dana (1990: 395)
Cara pembelanjaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam usaha
ini, sering juga di sebut pembelanjaan dari luar perusahaan atau eksternal
financing. Dana yang berasal dari sumber eksternal adalah dana para
kreditur ataupun pemilik, peserta maupun pengambil bagian dalam
perusahaan.
Modal yang di dapat dari para kreditur adalah merupakan hutang bagi
perusahaan yang bersangkutan. Dan modal ini di sebut juga sebagai modal
asing atau pinjaman. Bentuk pembelanjaan atau dana penggunaan usaha
yang menggunakan dana dari pinjaman tersebut disebut juga pembelanjaan
dengan hutang (debt financing).
39

Dana yang di dapat dari pemilik langsung, peserta didalam


perusahaan adalah dana yang akan tetap ditanamkan di dalam perusahaan
tersebut dan akan menjadi modal sendiri. Bentuk pembelanjaan dengan
menggunakan dana yang berasal dari pemilik atau calon pemilik ini
disebut pembelanjaan sendiri ( equity financing).
Sumber dana ekstern dapat diperoleh dari Supplier, bank-bank dan
pasar modal.

C. Jenis Modal
Diantaranya ada dua jenis modal, yaitu terdiri dari modal pinjaman /
utang dan modal sendiri.
1. Pinjaman / utang
Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan” pengertian pinjaman yaitu :
“Pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali “
Pinjaman ini terbagi menjadi tiga golongan yaitu :
Pinjaman / utang jangka pendek ( short-term debt ), yaitu pinjaman
yang jangka waktu pembayarannya cukup pendek, biasanya kurang dari
satu tahun.
Pinjaman jangka menengah ( intermediate term debt ), yaitu
pinjaman yang jangka waktu pembayarannya cukup lama biasanya antara
1 sampai 10 tahun.
Pinjaman / utang jangka panjang ( long term debt ), yaitu pinjaman
yang jangka waktu pembayarannya lama biasanya lebih dari 10 tahun.
1) Pinjaman Jangka Pendek
Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
Sebagian besar utang jangka pendek ini terdiri dari kredit perdagangan,
yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
Adapun jenis dari pinjaman jangka pendek adalah :
40

a. Rekening Koran
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan
dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi
sebagian sesuai dengan kebutuhannya.
b. Kredit dari penjual
Merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila
penjualan dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan
dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima
pembelian harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu
kemudian setelah barang diserahkan. Selama waktu ini
pembeli dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual dan
selama waktu itu pula penjual memberikan kredit penjual
kepada pembeli.
c. Kredit dari pembeli
Merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai
pembeli kepada pemasok dari mentahnya atau barang lainnya.
Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih
dahulu dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa
pembelinya memberikan kredit pembeli kepada penjual/
pemasok bahan mentah atau barang dagangan.
d. Kredit wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah utang tertentu kepada pihak tertentu dan
pada saat tertentu dan setelah surat itu ditandatangani dapat
dijual atau diuangkan kepada bank.
2) Pinjaman Jangka Menengah
Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih
dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
Adapun jenisnya adalah :
41

a. Term loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan kurang 10
tahun. Pada umumnya term loan di bayar kembali dengan angsuran
tetap selama periode tertentu. Term loan ini biasanya diberikan
diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi dan pemasok.
b. Leasing
Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya diperoleh hak
penggunaan atas suatu aktiva tanpa harus disertai hak milik. Ada
tiga bentuk dari leasing yaitu sales and lease back, services leases
atau operating leases dan financial leases.
3) Pinjaman Jangka Panjang
Adalah pinjaman yang jangka waktumya lebih dari 10 tahun. Jenis
dan bentuk utama dari pinjaman jangka panjang antara lain :
a. Pinjaman obligasi (bonds-payables)
Adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana
debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai
nominal tertentu. Jenis obligasi : obligasi biasa (bonds), obligasi
pendapatan (income bonds) dan obligasi yang dapat ditukar
(comvertible-bonds).
b. Pinjaman hipotek
Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur)
diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak. Apabila
pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat
dijual dan hasil penjualannya tersebut digunakan untuk menutup
tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang di dapat atau
berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan
tersebut untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Antara lain dari
pengambil bagian, peserta atau pemilik perusahaan langsung..”
Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang
42

berasal dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan.
Modal sendiri diantaranya :
a. Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu perusahaan terbatas. Jenisa-jenis saham diantaranya saham
biasa(commond stook), saham preferen (preferred stook), dan saham
kumulatif preferen (cumulative preferred stook).
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan
selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.
Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah cadangan ekspansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum.
Adapun cadangan yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah
cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang
bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk
membayar pajak).
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian
dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.
Adanya laba yang memperbesar laba ditahan yang berarti akan
memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah dikatakan
bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan
adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.

Nah itulah beberapa rangkain dari ulasan mengenai Pengertian Modal


Usaha, Sumber dan Jenis Modal Menurut Para Ahli. Memang jika para ahli yang
memberikan argument justru semakin membuat kita pusing. Tetapi paling tidak
kita sedikit banyak sudah mengetahui dan paham tentang apa itu modal dan
beberapa jenis-jenis modal yang ada di kalangan perusahaan. Semakin kita tahu
tentang modal semakin kita mengerti betapa pentingnya modal dan kehati-hatiannya
agar dana modal tidak tercampur dengan dana keuntungan lainya, sehingga sumber
43

modal tetap bisa di gunakan untuk menjalankan usaha Anda. Terimakasih.

Pengertian Badan Usaha


Sebenarnya, apa itu badan usaha? Pengertian Badan Usaha adalah kesatuan
yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja dengan
tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Saat membuka sebuah bisnis, Anda wajib menentukan jenis badan usaha
yang akan didirikan; apakah CV, korporasi, firma atau bahkan perseroan terbatas.
Nah, kenapa kita harus melakukan hal ini?
Penentuan badan usaha sudah menjadi aturan dari pemerintah dalam hal
administrasi negara. Hal ini akan memudahkan pemerintah untuk menentukan
nilai pajak dan juga membantu legalitas perijinan pembangunan usaha. Selain itu,
hal ini juga bertujuan agar bisnis Anda kelak tidak menimbulkan masalah.

Baca juga: Pengertian Perusahaan

Pengertian Badan Usaha dan Perusahaan


Seperti yang disebutkan di atas, pengertian badan usaha adalah kesatuan
yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja dengan
tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Disebut yuridis karena badan
usaha pada umumnya sudah berbadan hukum.
Penjelasan lainnya tentang arti badan usaha, mengutip dari berbagai
pendapat di forum perkumpulan pebisnis di Kaskus, secara harfiah pengertian
badan usaha adalah wadah atau entitas yang digunakan untuk melakukan usaha
secara komersil dengan tujuan menarik keuntungan.
Sedangkan pengertian perusahaan adalah bagian teknis dari kesatuan antara
modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan atau jasa. Dalam
pelaksanaannya, aktivitas produksi biasanya berjalan secara tersusun dengan
menggunakan faktor produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
44

Pengertian Badan Usaha Menurut Para Ahli


1. Dominick Salvatore
Menurut Dominick Salvatore pengertian badan usaha adalah suatu organisasi
yang mengombinasikan dan mengordinasikan berbagai sumber daya untuk
tujuan memproduksi atau menghasilkan barang barang atau jasa untuk dijual.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI pengertian badan usaha adalah sekumpulan orang dan modal
yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia
usaha / perusahaan.
3. Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia
Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia, pengertian badan
usaha adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan,
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan
Usaha Milik Negara atau Milik Daerah, firma, kongsi, organisasi sosial politik,
atau organisasi lainnya, lembaga badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk badan usaha tetap.

Bentuk dan Jenis-Jenis Badan Usaha di Indonesia


Setelah mengetahui pengertian badan usaha, selanjutnya kita juga harus tahu
apa saja bentuk dan jenis badan usaha yang ada di Indonesia. Ada beberapa
bentuk badan usaha di Indonesia, diantaranya adalah:
I. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha dimana modalnya dimiliki
oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan negara.
1. Perjan
Perjan adalah bentuk BUMN dimana seluruh modalnya berasal dan
dikuasai oleh pemerintah. Badan Usaha Milik Negara ini biasanya
beroperasi pada unit pelayanan masyarakat, misalnya PT. Kereta Api
Indonesia.
Saat ini BUMN dalam bentuk Perjan sudah ditiadakan karena mengalami
kerugian terus-menerus.
45

2. Perum
Ini adalah bentuk BUMN yang diubah dari Perjan. Perum dikelola oleh
pemerintah dimana para pekerjanya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sayangnya bentuk BUMN Perum ini tetap mengalami kerugian, sehingga
pemerintah menjual sebagian sahamnya ke publik yang kemudian
statusnya menjadi Persero.
3. Persero
Persero adalah badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan BUMN ini
adalah untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dan sekaligus
mencari profit. Dengan begitu, Persero tidak akan mengalami kerugian.
Berikut ini adalah beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN):
PT. Jasa Raharja (Persero)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakya Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Dan lain-lain, selengkapnya bisa dilihat di situs resmi BUMN
II. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha dimana seluruh
modalnya berasal dari pihak swasta, baik itu pihak swasta dalam negeri
maupun pihak swasta asing.
1. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang terdiri dari persekutuan modal yang
didirikan berdasarkan perjanjian. Modal dasar ini sepenuhnya terbagi
dalam saham yang sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan
undang-undang.
Ada beberapa jenis PT yang nanti memiliki regulasi dan karakteristik
berbeda. Beberapa jenis PT tersebut antara lain :
 Tertutup (PT Biasa)
 Terbuka (PT Tbk)
46

 Penanaman Modal Asing (PT PMA)


 Penanaman Modal Dalam Negeri (PT PMDN)
 PT Persero
Kelebihan PT adalah kewajiban yang terbatas. Kerugiannya hanya
modal yang disetorkan. Bukan hutang-hutang perusahaan.
- Dapat berganti pemilik atau diwariskan
- Akses terhadap modal sangat mudah, apa lagi kalau pinjam modal
ke bank
- Jauh terlihat lebih profesional
- Kekayaan pemegang saham dan kekayaan perusahaan tentu saja di
pisah.
2. Perusahaan Perseorangan
Namanya saja perusahaan perseorangan, jadi ia bertanggung jawab
penuh pada kegiatan usaha, resiko dan juga kegiatan usahanya. Karena itu,
harta pribadi dan harta perusahaan kerap disebut sebagai kekayaan
perusahaan.
Kelebihan badan usaha ini adalah kebebasan bergerak, tidak ada
pemungutan pajak perusahaan, tapi pajaknya dibebankan pada pemilik
saja. Selain itu, pemilik punya kuasa penuh pada bidang usaha dengan
kerahasiaan yang terjamin dan proses pengambilan keputusan yang cepat.
Badan usaha perseorangan terdengar menyenangkan dan sangat
leluasa. Haya saja Anda harus terbiasa dengan beberapa keterbatasan
keuangan, manajerial, karyawan terbatas, tidak bisa tender dan lainnya.
3. Firma (Fa)
Firma (baca: pengertian firma) merupakan persekutuan antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama. Tanggung jawab masing-masing
anggota tidak terbatas dan memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang
sama, termasuk hutang perusahaan.
Kelebihan firma ini adalah penguasaan keuntungan yang tinggi
meskipun harus dibagi dengan sekutunya. Selain itu, penanganan aspek
hukum minimal.
Kekurangan badan usaha ini adalah rentannya konflik karena
47

pembagian keuntungan dan strategi bisnis.


4. CV (Commanditaire Vennootschap)
Ini merupakan badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih.
Dalam CV ada yang namanya sekutu aktif (yang menjalankan usaha) dan
sekutu pasif (yang memberikan modal).
Meskipun badan usaha ini sederhana, namun haknya sama dengan
PT dalam melakukan kegiatan usaha. Mereka dapat melakukan kegiatan
bisnis dengan pemerintah (tender) atau dengan swasta.
Namun, tanggungan pajaknya tidak sebesar PT. Makanya banyak
sekali orang yang memilih badan usaha ini karena prosesnya mudah dan
statusnya sudah nyaris setara PT. Selain itu, pemisahan kekayaan CV dan
sekutu juga dilakukan, serta manejemennya jauh lebih baik.
Kekurangan badan usaha ini bidang usahanya terbatas, dan bila sekutu
pasif menjadi sekutu aktif, ia akan bertanggung jawab pribadi.
5. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang anggotanya berisi orang-
orang yang tergabung secara sukarela atas dasar persamaan hak dan
kewajiban. Nah, orang-orang yang punya jiwa sosial tinggi banyak yang
mendirikan badan usaha ini. Dengan asas gotong royong, keuntungan
kegiatan koperasi akan dibagi rata ke seluruh anggota.
Perbedaan badan usaha dengan perusahaan adalah, Badan usaha
menggunakan aspek-aspek hukum untuk mencapai tujuan, yaitu untuk
memperoleh barang atau jasa, sedangkan perusahaan adalah alat untuk
mencapai tujuan badan usaha tersebut.
Dengan kata lain, badan usaha adalah suatu lembaga, sedangkan
perusahaan adalah tempat badan usaha tersebut beroperasi untuk mencapai
tujuan. Sebuah badan usaha bisa memiliki lebih dari satu perusahaan
untuk memaksimalkan laba.
Sederhanya, perbedaan badan usaha dengan perusahaan dapat kita
pahami melalui penjelasan berikut:
Perusahaan menghasilkan barang dan jasa, sedangkan badan usaha akan
menghasilkan untung/ rugi.
48

Perusahaan bisa dalam bentuk instansi, toko, pabrik, sedangkan badan


usaha bentuknya CV, PT, Firma, Koperasi, dan lain-lain.
Perusahaan adalah alat yang digunakan oleh badan usaha untuk
memperoleh barang dan jasa yang dapat menghasilkan laba atau kerugian.
BAB VIII
RENCANA USAHA

Idealnya, sebuah bisnis berawal dari sebuah ide atau konsep, yang
kemudian diterjemahkan dalam sebuah perencanaan. Berbekal sebuah bisnis plan,
maka bisnis bisa dilaksanakan. Dari hasil kerja yang telah dilakukan, perlu adanya
evaluasi, yaitu sinkronisasi antara hasil dan rencana.
Dari hasil evaluasi, maka akan berfungsi untuk melakukan pengembangan
usaha yang terus berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan konsep PDCA (Plan, Do,
Check, Action), yang relevan tidak hanya untuk bisnis, namun untuk semua
aktifitas dalam kehidupan kita.
1. Plan merupakan tahap pengembangan dari sebuah gagasan yang dituangkan
dari sebuah perencanaan
2. Do merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat
3. Check merupakan evaluasi dari implementasi yang telah kita lakukan
4 Action merupakan pelaksanaan dari hasil evaluasi, sehingga terjadi
improvement (perkembangan) yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Dalam memulai bisnis, maka yang harus dirumuskan adalah visi, misi dan
nilai-nilai perusahaan (corporate value). Misalnya saja Anda ingin membuat usaha
yang excellent, jujur, amanah dan sebagainya. Hal itu penting karena akan
menjadi jiwa perusahaan.
Point-point tersebut dituangkan dalam sebuah bisnis plan, yang mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Visi
2. Misi
3. Nilai-nilai Perusahaan
4. Sasaran
5. Strategi
6. Proyeksi Keuangan
7. Inisiatif dan Rencana Tindakan
8. Rencana Kebutuhan SDM

49
50

9. Struktur Organisasi
Nah, jika Anda memang sangat ingin menuai kesuksesan Anda, maka saatnya
merencanakan kesuksesan Anda. Jangan enggan untuk memulainya dari sebuah
bisnis plan yang baik.
Besar atau kecilnya bisnis Anda, sebelum memulai usaha, membuat
rencana usaha adalah sesuatu keharusan. Kemampuan Anda dalam membuat
rencana usaha yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan
ukuran bagaimana siapnya Anda untuk mulai terjun kedunia usaha untuk siap
menghadapi persaingan usaha yang berat dan penuh segala macam resiko.
Dunia bisnis adalah dunia yang penuh risiko, dan keberanian mengambil
resiko menjadi modal pertama. Tapi keberanian mengambil risiko tanpa diiringi
kemampuan membuat analisis terhadap risiko sama saja dengan memasuki pintu
kegagalan. Kata Rhenald Kasali.
Penyebab pengusaha atau calon pengusaha gagal pada tahap pertama
berbisnis adalah mereka hanya berencana untuk mendapat keuntungan semata
saja, timbulnya resiko memang mereka takuti, namun mereka tidak merencanakan
dengan baik bagaimana menghadapai segala macam resiko yang bisa timbul
dikemudian hari.
Tujuan saya sebagai dosen menulis modul ini mencoba mengingatkan
mahasiswa agar kelak tidak harus panik dalam mengendalikan aktivitas usaha
jika terjadi suatu kendala. Sesederhana apapun bentuk rencana usaha yang Anda
pikirkan, pernyataan tertulis rencana usaha itu harus ada untuk menjadi pedoman
sehingga kita bisa fokus dalam membangun usaha.

Sebetulnya apa sih Perencanaan Usaha itu ?.


Seperti ditulis oleh Kusnendi, Drs.,M.S.
Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu
Dengan demikian secara umum perencanaan usaha mempunyai sifat-sifat sbb :
1. Harus Fokus
FOKUS, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta
51

dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
2. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan
fakta-fakta yang ada.
3. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan
dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan
tentang kondisi di masa depan.
4. Prepare dan pleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan,
yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang
disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
5. Operasional artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun
rinci, serta dapat dilaksanakan.

Dengan adanya sifat-sifat diatas perencanaan usaha bermanfaat sebagai berikut :


a. pekerjaan dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan
yang jelas.
b. Menghindari pekerjaanpekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumber daya yang lebih efisien
c. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.
d. serta menyediaka landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan
Artinya perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin
bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.
Beberapa Hal Yang Harus Dihindari di Dalam Rencana Bisnis Anda :
- Hindari menetapkan beberapa pembatasan yang layak terhadap beberapa
proyeksi jangka panjang pada masa mendatang (Jangka panjang berarti
lebih dari setahun). Lebih baik bertahan dengan sejumlah tujuan jangka
pendek dan mengubah rencana itu selagi bisnis Anda berjalan. Terlalu
sering, rencana bisnis jangka panjang tidak bermakna apa-apa karena
realitas bisnis Anda dapat berbeda dari konsep awal Anda.
- Hindari optimisme. Kenyataannya, hanya sedikit rencana bisnis yang
dengan tepat bisa menunjukkan seberapa banyak uang dan waktu yang
dibutuhkan. Untuk mengimbangi optimisme, berlakulah sangat konservatif
52

dalam meramalkan kebutuhan modal, ketepatan waktu, penjualan, dan laba.


- Hindari membuat terlalu garis besarnya saja. Buatlah yang terperinci
bagaimana strategi Anda untuk mengatasi kekurangan Anda dan strategi
apa jika Anda ketika tertimpa kemalangan bisnis.
- Janganlah menggunakan bahasa yang ribet. Gunakan bahasa yang
sederhana dalam menjelaskan segala persoalan. Buatlah mudah dibaca dan
dimengerti.
- Jangan sepenuhnya tergantung pada keunikan bisnis Anda atau bahkan
pada penemuan yang telah memperoleh hak paten. Keberhasilan
mendatangi mereka yang memulai bisnis dengan ekonomi yang bagus dan
tidak selalu dari penemuan yang hebat.

Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha


Rencana Usaha yang baik harus didasari latar belakang yang sesuai dengan
kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-faktor lain yang terlibat dalam
menjalankan usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam menilai kemampuan
pelaksana usaha dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan Rencana usaha
yang baik tidak mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan. Akibatnya rencana
yang baik itu hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum membuat rencana
usaha yang baik lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut :
1. Indentifikasi Peluang Usaha
Ide usaha banyak disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang
usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha
Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal.
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil
dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar dari
penawaran.
Sebaiknya peluang usaha yang demikianlah yang menjadi pilihan Anda.
Pilihlah beberapa peluang usaha tersebut untuk dibanding bandingkan dengan
faktor faktor lainnya.
53

2. Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan kepribadian Anda.


Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah
usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi
kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima.
Misal apakah peluang usaha minuman keras atau apakah usaha menuntut
Anda untuk mobil (selalu tidak ditempat) atau harus menjadi seperti orang
tinggal didesa. Dari segala aspek usaha-usaha tersebut sebetulnya dapat
menjanjikan keuntungan yang besar, namun mungkin secara kepribadian Anda
tidak merasa cocok dengan usaha-usaha tersebut.
Tentunya solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah menolak peluang
tersebut, atau solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha tsb. untuk
dijalankan atau diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga berakibat adanya
perbedaan pola management dan kepemilikan dalam membuat rencana usaha
Anda. Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu,
tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam mengelola
usaha tersebut.

3. Ketersedian bahan baku, barang atau jasa.


Faktor ketersediaan bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan
faktor penting, artinya tanpa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau
tidak dapat berproduksi.
Mungkin saja bagi pemain lama ketersediaan bahan baku mudah tersedia,
namun buat pemain baru tidak mudah untuk mendapatkannya, mungkin
keterbatasan persediaan dipasar, kesulitan transportasi, volume pembelian
yang harus besar dll. Anda bisa saja mendapatkan tapi dengan harga khusus
(lebih mahal).
Contoh lain ternyata bahan baku atau barang tersebut hanya musiman
sehingga tidak setiap saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut
mempengaruhi sistim stok untuk pengadaan bahan baku atau barang dan
tentunya hal ini menambah biaya tempat penyimpanan. Contoh lain sejauh
mana pengenaan pajak atas bahan baku, barang atau jasa yang dimaksud.
Jangan sampai hal ini baru diketahui setelah usaha beroperasi, karena hal ini
54

berakibat tertahan produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi
tidak dapat bersaing lagi.

4. Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen.


Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada
prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk
dipilih juga penawaran usaha begitu banyak. Begitu juga target pasar atau
konsumen begitu melimpah.
Pertanyaannya mau tidak konsumen membeli atau memakai produk
anda atau Anda mampu tidak mencari dan meyakinkan agar konsumen mau
membeli atau memakai produk atau jasa Anda. Untuk itu harus dilakukan tes
dan survey terlebih dahulu.
Contoh yang gampang adalah usaha makanan. Buatlah contoh makanan
dan tawarkan kepada orang-orang terdekat dan seterusnya diluar orang yang
Anda kenal, survey dan pelajari bagaimana tanggapan mereka tentang produk
Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki rasa dan kwalitas sesuai saran teman
atau konsumen Anda.
Jika sudah yakin carilah pasar lebih luas namun jangan produksi dahulu
terlalu banyak. Tetap tanggapi keluhan dan saran konsumen Anda. Buat
langkah-langkah untuk bisa meningkatkan produksi dan memperluas
konsumen. Ingat jangan sampai produk Anda tidak dilirik konsumen.

5. Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan mental.


Kemampuan Anda dan orang-orang yang terlibat dalam menjalankan
usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam
menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka.
Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang
dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut
menjadi suatu rencana kegagalan.
Hal ini pernah saya alami, rencana usaha dan proposal kelayakan usaha
kami buat sebaik mungkin, setelah dipresentasikan tersedia modal ratusan
juta. Namun yang terjadi berikutnya adalah kegagalan.
55

Faktor faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola belum siap


sehingga tidak menjalankan fungsi masing-masing. Produksi usaha sudah
besar-besaran padahal target pasar atau konsumen belum ada satupun yang
membuat kontrak pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan
akhirnya tidak ada uang kas sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua
program usaha tidak sepenuhnya berjalan.
Pemilik modal tidak percaya lagi terhadap pengelola usaha untuk
menambah modal dan akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya. Jika
kemampuan dan mental SDM belum siap, buatlah program pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan dan merubah mental. Peluang Usaha bagus
namun tidak ditunjang SDM yang memadai tetap akan terjadi kegagalan.

6. Faktor external yang terlibat.


Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau
lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda.
Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsung dan tidak langsung
dalam Anda memulai dan menjalankan usaha. Hubungi mereka, cari tahu apa
yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka,
kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi
efisiensi usaha Anda.
Faktor external misalnya lembaga hukum atau notaris, pajak, izin usaha,
pemilik lokasi usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan daya listrik
(PLN), pihak keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan. Cari lebih
tahu lagi pihak2 external tersebut.
Semakin kenal baik dengan mereka semakin mudah dan jelas Anda
berhubungan dan bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan
penentuan biaya-biaya agar bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja
usaha. Jangan sampai terjadi biaya tak terduga melampaui beratus-ratus
persen dari anggaran.

7. Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika kurang.


Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan
untuk memulai , mengoperasikan, memproduksi dan lainnya.
56

Kurang teliti dalam perhitungan ini akan menghambat jalan usaha


Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam
untuk tidak segera memulai usaha.
Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor
dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi
kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi
(rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan yang
ada untuk bisa memperoleh modal usaha.
Lakukan indentifikasi sumber modal dengan cermat, kalau perlu
lakukan negosiasi dengan baik, karena ini menyangkut biaya biaya dan
kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan.
Beberapa contoh sumber dana seperti teman atau saudara, Ventura
Capital, Pinjaman Bank atau bisa bergabung dengan usaha lain.

8. Dokumentasi dan membuat proposal usaha.


Hasil-hasil indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik,
buat solusi atau rencana program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus
diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam
sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik
dan sesuai latar belakang yang kuat yaitu suatu rencana usaha yang benar-
benar dibuat berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil
wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat hasil
perencanaan yang matang dll. Ingat, membuat rencana usaha dengan tidak
memperhatikan latar belakang yang sebenarnya, itu berarti anda
sendang merencanakan suatu kegagalan.
Dunia Bisnis keberanian mengambil risiko tanpa diiringi kemampuan
membuat analisis terhadap risiko sama saja dengan memasuki pintu
kegagalan.
Perencanaan Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi,
tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
57

Prepare Dan Flexible


Prepare Dan Flexible artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan,
yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang
disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.

Manfaat Perencanaan Usaha


Manfaat Perencanaan Usaha DIBUAT agar digunakan untuk menjamin
bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Rencana Usaha yang
dibuat bisa mengungkapkan segala kelalaian dan/atau kelemahan di dalam
proses perencanaan Anda. Sehingga antisipasi atau perbaikan bisa segera
dilakukan.

Rencana Usaha Yang Baik


Rencana Usaha yang baik harus didasari latar belakang yang sesuai
dengan kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-fakto lain yang
terlibat dalam menjalankan usaha. Latar belakang yang tidak sesuai dengan
kondisi yang ada, berarti Anda sedang membuat rencana kegagalan.

Membangun usaha
Membangun usaha sendiri itu tidak berisiko, yang berisiko adalah jika
Anda tidak mempunyai pengetahuan dan tidak berencana dengan baik.

Peluang Usaha
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil
dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar
dari penawaran.

Usaha Dan Hobi


Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu,
tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam
mengelola usaha tersebut.
58

Ketrampilan Dan Mental


Peluang Usaha boleh bagus namun jika tidak ditunjang ketrampilan
dan mental SDM yang memadai, kemungkinan usaha bisa saja terjadi
kegagalan.

Pelajari Sumber Modal


Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor
dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi
kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal
bagi (rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan
yang ada untuk bisa memperoleh modal usaha.

Hanya Orang Bodoh


Hanya orang bodoh yang berharap semua berjalan sesuai keinginan.
Dengan siap secara mental, membuat Rencana yang baik, Engkau bisa
bertindak dengan tenang dan penuh wibawa ketika keadaan tidak sesuai
dengan keinginan. Jika tenang, engkau akan bisa berpikir dengan lebih baik
dan sehat.

Ukuran Akan Keberhasilan


Ukuran akan keberhasilanmu akan ditentukan oleh kekuatan hasratmu,
besarnya mimpimu, dan caramu menghadapi kekecewaan selama
menghadapi perjalanan hidupmu.

Pakailah Sedikit Uang


Pakailah sedikit uangmu sendiri untuk memulai usaha kecil-kecilan.
Anda akan heran melihat kecerdasan Anda akan cepat bertambah kalau
mempertaruhkan uang Anda sendiri. Jangan gunakan uang teman atau
uang pembayaran sekolah. Cukup pakai sedikit uang Anda untuk memulai
usaha kecil-kecilan dan… Kemudian perhatikan serta belajarlah…
59

Jadi Karyawan atau Pengusaha ?


Jika kita bisa cerdas secara finansial, maka kecerdasan itu bisa
membantu Anda untuk memutuskan kapan Anda harus bekerja sendiri dan
kapan harus meminta bantuan orang lain.

Alasan Utama
Alasan utama mengapa Anda bisa mengalami kesulitan finansial
bukanlah karena Anda kekurangan pendidikan yang bagus atau karena
kurang kerja keras. Penyebabnya adalah karena Anda takut kalah. Kalau
rasa takut kalah telah menghentikan Anda, berarti Anda sudah kalah.

Salah Satu Modal Utama


Jika Anda adalah seorang yang suka perubahan dan tantangan,
langkah Anda akan menjadi lebih cepat. Itu adalah masalah mental,
perbaikilah mental Anda.

Memahami Pencapaian Sukses


Mencari kesuksesan tanpa memahami definisi dan tujuan akhir
sukses, tentu Anda akan menemukan kesulitan dalam memahami
pencapaian sukses. (sukses Itu Otomatis)
Berbisnis dan berusaha untuk mencapai kesuksesan itu sebetulnya
otomatis, itu jika kita menjalankan rencana / formula yang bagus, strategi
sederhana dan bersungguh-sungguh mengikutinya.

Ide Usaha Tidak Harus Baru


Yang penting ide Anda harus lebih baik. Pilihlah yang sesuai dengan
kemampuan modal pribadi, keahlian, pengalaman, tempat usaha dan
tentunya kenyamanan hidup Anda. Melihat peluang usaha jangan dengan
mata, lihat dengan kemampuan berpikir Anda. Ingat fakta lebih penting
ketimbang opini.
60

Hindari Optimisme
Kenyataannya, hanya sedikit rencana usaha yang dengan tepat bisa
menunjukkan seberapa banyak uang dan waktu yang dibutuhkan. Untuk
mengimbangi optimisme, berlakulah sangat konservatif dalam
meramalkan kebutuhan modal, ketepatan waktu, penjualan.
61

BAB XI
PROPOSAL USAHA

Setiap usaha memerlukan dana ada 2 kategori dana yaitu dana investasi dan dana
operasional.Dana investasi adalah semua dana yang di perlukan untuk memulai
atau membuka suatu usaha. Dana itu biasanya bersifat tetap (fix), tidak tergantung
pada volume kegiatan usaha . Termasuk dalam golongan tersebut adalah dana
pembelian lahan, dana pembelian mesin, dana pendirian gedung pabrik dan lain –
lain.Dana tersebut diharapkan akan dapat kembali melalui penarikan biaya
depresiasi. Khusus untuk lahan /tanah tidak diperlakukan depresiasi karena tanah
merupakan aset yang tak terhabiskan .Dana operasi yaitu semua dana yang di
perlukan untuk menjalakan kegiatan usaha. Yang termasuk kedalam dana operasi
yaitu biaya tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, biaya proses pembuatan
produk, ,dan lain-lain. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk semua itu
tergantung pada volume kegiatan usaha tersebut . Biaya ini biasanya di sebut
biaya variabel. Ketersediaan dana merupakan persoalan yang sangat vital bagi
seorang yang akan memulai usaha.Seorang pengusaha pemula biasanya
memerlukan dana yang cukup agar dapat menjalankan ide-idenya. Kebanyakan
dari mereka mengira bahwa biaya yang akan mereka tanggung hanyalah biaya
operasional yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat

Sumber Pendanaan Usaha


Dana untuk membiayai kegiatan usaha dapat di peroleh dari berbagai sumber .
Diantaranya yaitu : modal sendiri, hibah /pemberian , patungan, pinjaman.
Modal sendiri adalah modal yang paling mudah dipergunakan . Bentuk modal
sendiri bermacam- macam ada yang berbentuk uang tunai, tabungan ,surat-surat
berharga, atau dalam bentuk barang-barang yang bisa diagunkan(dijaminkan)
Keuntungan dari modal sendiri tidak perlu membayar bunga (interest)atas modal
Dana hibah /pemberianyaitu dana pemberian dari oarang terdekat seperti dari
orang tua ,dari sodara, anak,menanatu,teman dan lain-lain.
Dana patungan (venture capital) biasanya dana ini diperoleh melalui perorangan
maupun lembaga .Disini diperlukan pengaturan yang jelas tentang hak dan
62

kewajiban masing-masing pihak agar kelak tidak timbul perselisihan,baik ketika


bisnis iu sukses maupun ketika bisnis itu gagal. Patungan bisa dilakukan dengan
atau tanpa menyertakan rekan ke dalam urusan usaha (manajemen).Patumgam
yamg menyertakan rekan untuk mengelola usahanya dinamakan joint penture
sedangkan yang tidak menyertakan di sebut sharing.Penjualan saham peusahaan
kepada perorangan atau kepada suatau lembaga pada hakikatnya juga merupakan
bentuk lain dari dana patungan yang tidak mewajibkan pemegang saham untuk
terlibat dalam urusan manajemen.
Dana pinjaman adalah dana yang di peroleh dengan janji bahwa si peminjam akan
dapat mengembalikan pinjaman pokonya dan biasanya disertai dengan sejumlah
bunga (interest) atas pinjaman tersebut.Sementara itu pengembalian pinjaman
yang di gunakan untuk menjalankan usaha biasanya lebih konkrit,bagi pemberi
pinjsmsn akan lebih mudah melihat kemampuan pengembalian atas operasinal
dibandingkan untuk mendirikan usaha baru.Peminjam yang sukses (proposal
peminjamanya dikabulkan ) biasanya adalah mereka yang bisa meyakinkan
pemberi pinjaman hutangnya akan di bayar beserta bunganya pada waktu yang
telah disepakati.Untuk meyakinkanya itulah kita harus bisa memberi gambaran
rencana penggunana pinjaman tersebut beserta prospek keuntunganya yang akan
kita peroleh .Gambaran tentang rencana penggunaan pinjaman tersebut beserta
prospek keuntunganya harus harus di tulis dalam format Proposal Usaha. Format
Proposal Usaha biasanya bervariasi ,tergantung pada keinginan pemberi pinjaman
biasanya memiliki persyratan dan prosedur yang berbeda.Secara garis besar dalam
setiap proposal usaha harus ditampilkan: Peluang usaha, Rencana usaha,Rencana
penggunaan dana, Prospek keuntungan usaha dan Laporan keuanagan (untuk
usaha yang ingin melakukan ekspansi).Beberapa sumber dana (bank) biasanya
lebih menyukai bentuk proposal yang komplit,pada proposal tersebut biasanya ada
ringkasan dan kemudian penjabaranya.
63

DAFTAR PUSTAKA
1. Suryana 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan
Proses Menuju Sukses Jakarta Salemba Empat
2. Yosep, I & Mardiyah ,A. 2010. Spirit and Soft Skill of
Nurse Entrepreuneur. Bandung : PT Refika Aditama
3. Dra.Dewi Astuti , M.M 2002. Manajemen Keuangan
Perusahaan : Jakarta Ghalia Indonesia
4. Frof. Dr. H. Buchari Alma. 2005 Kewirausahaan untuk
Mahasiswa dan Umum : Bandung : ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai