Anda di halaman 1dari 39

LATAR

· BELAKANG:
Penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika meluas di seluruh
dunia.
· Zaman semakin modern, peredaran
narkotika tidak hanya di kota besar
namun sampai kota kecil, bahkan
juga pelosok desa.
· Masyarakat terancam bahaya !!
· J u m l a h penyalah guna narkotika
terus meningkat:
- tahun 2008: 3,8 jt orang,
- tahun 2013: 4,5 juta orang,
- tahun 2015 naik menjadi 5 juta
orang.

· Oleh karena itu perlu adanya upaya


penanggulangan maksimal dan terpadu.
1
LATAR
BELAKANG:
I KA DI MA
OT NA
-
RK

MA
NA

NA
peredaran narkotika tidak hanya di kota besar namun
sam p ai kota kecil, bahkan juga pelosok desa

PROYEKSI PENYALAH GUNA NARKOTIKA


diperkirakan
5,8 jt

4,5 jt
3,3 jt 4,2 jt upaya
maksimal
pencegahan
dan rehabilitasi
terpadu akan
menekan
jumlah
penyal ahgunaa
n
2008 2011 2013 2015
Latar
Belakang:
· Anggapan masyarakat bahwa
penyalah gunaan narkotika sebagai
perbuatan kriminal dan juga menjadi
aib keluarga serta dikucilkan, ternyata
tidak menyelesaikan masalah.
· Pemahaman yang benar, adalah
penyalahgunaan narkotika
menyebabkan fungsi otak
terganggu
(penyakit otak kronis dan kambuhan), menyebabkan g a n g g u a n prilaku
sehingga memerlukan pertolongan.
· Upaya penanganannya melalui proses Rehabilitasi secara menyeluruh
dan berkelanjutan sam pai pulih.
· Tindakan memenjarakan penyalah guna/pecandu tanpa mendapat layanan
rehabilitasi medis dan sosial mengakibatkam penyalah guna/pecandu masih
mengulangi perbuatannya karena penyakitnya belum pulih (tidak terjadi efek

·
rehabilitasi
jera). tidak 2
dipidana.
Penyalah guna/pecandu yang melaporkan diri untuk mendapat
Pengguna Narkotika lebih baik yuk! Rehab.
direhabilitasi daripada
dipenjara

Anggapan ya ng tidak
menyelesaikan masalah: Yang benar adalah:
Penyalah guna narkotika Penyalahgunaan Narkotika mempengaruhi fungsi otak
adalah perbuatan kriminal dan menyebabkan gangguan prilaku yang
sehingga menjadi aib memerlukan pertolongan (merupakan penyakit otak
keluarga dan dikucilkan. kronis dan kambuhan).
APA ITU
NARKOTIKA ?
• Adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis.
• Yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
• Mengubah struktur dan cara kerja otak pada sistem saraf pusat
sehingga m en g g an gg u daya pikir, daya ingat, konsentrasi,
persepsi, perasaan dan perilaku.

3
apa itu mengganggu
daya pikir,
Narkotika ? daya ingat,
zat/obat konsentrasi,
daya ingat,
dari alami persepsi
(tanaman) perasaan
atau dan perilaku
sintetis
(bukan
tanaman)

minta lagi.! gangguan

kesadaran
menimbulkan
ketergantungan
JENIS NARKOTIKA BERDASARKAN
EFEK TERHADAP TUBUH
Jenis Contoh Istilah Gaul Efek
Stimultan Amfetamin, Shabu, Kristal Gangguan sistem saraf (termasuk
Metamfetamin stroke), serangan jantung

Depresan Alkohol, Brem, Oplosan, Mengantuk dan kelelahan,


Benzodiazepin Bopeng, Boti, Mumbul penurunan fungsi kognitif
dan memori

Opioid Opium, Heroin, Putaw, Si Putih, Etep Berkeringat, perasaan pa na s


Morfin, Kodein dan dingin, sulit tidur dan
sulit konsentrasi

Halusinogen Ekstasi, Inex, Magic mushroom Mengubah fungsi saraf panca indra
Mushroom, bunga
kecubung
Lainnya Ganja, Miraa (Khat), Cimeng, Gelek, Chat Mata merah dan mengantuk,
Inhalan (lem, paranoia dan halusinasi,
bensin), Ketamin kejang- kejang hingga
kematian

4
Shabu, Efek: Gangguan
Kristal sistem saraf

stimulan
(termasuk stroke),
serangan jantung.

Inex Efek: Berkeringat,


perasaan panas dan
dingin, sulit tidur
eks
tasi dan sulit
konsentrasi.
Opioid:

Opium,
Magic mushroom
inogen ganja dep
res Heroin,
s
halu an Morfin,

Ketamin Kodein.
Alkohol, Benzodiazepin, Brem,
Oplosan,
Bopeng, Boti, Mumbul.

Ganja, Miraa (Khat), Efek: Mata merah dan


Efek: Mengubah Inhalan (lem, bensin) mengantuk, paranoia Efek: Mengantuk dan kelelahan,
fungsi saraf panca Cimeng, Gelek, Chat, penurunan fungsi kognitif dan
Ketamin.
dan halusinasi, kejang-
indra. kejang hingga memori.
kematian.
PENGGOLONGAN
NARKOTIKA BERDASARKAN
HUKUM
UU No. 35/2009, PASAL
127
Golongan I: (dituntut Golongan II: (dituntut
4 tahun) 2 tahun)
· Dilarang digunakan · Berpotensi tinggi
untuk kepentingan menyebabkan
pelayanan kesehatan ketergantungan dan
· Dalam jumlah digunakan dalam
terbatas dapat pengobatan
digunakan sebagai pilihan Golongan III: (dituntut 1
untuk terakhir. · Berpotensi ringan menyebabkan
tahun)
kepentingan · Termasuk dalam ketergantungan dan digunakan
penelitian atas golongan ini adalah dalam pengobatan.
rekomendasi morfin, petidin, metadon. · Termasuk dalam golongan
Kemenkes. ini adalah kodein,
· Termasuk narkotika bufrenorfin.
golongan I adalah
opium, heroin, Sekarang beredar zat jenis baru (New
kokain, ganja, Psychoactive Substances) yang belum
metakualon, masuk golongan di atas: tercantum pada
metamfetamin, lampiran Permenkes No.13 tahun 2014 5
amfetamin, MDMA,
STP, fensiklidin.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA BERDASARKAN
HUKUM UU No. 35/2009, PASAL 127

Golongan I : Golongan II : Golongan III :


• Dilarang digunakan · Digunakan dalam · Digunakan dalam
dalam pengobatan pengobatan.
pengobatan/layana s ebagai pilihan · Bisa menyebabkan
n kesehatan. terakhir. ketergantungan ringan.
• Digunakan terbatas · Bi sa menyebabkan · Sanksi pidana 1 tahun.
untuk penelitian at as ketergantungan.
rekomendasi Kemenkes. · Sanksi pidana 2
• Sanksi pidana 4 tahun. tahun.
BAGAIMANA SESEORANG
BISA MENJADI
PENYALAH GUNA
NARKOTIKA/
KETERGANTUNGAN ?
Adanya keterkaitan
dari beberapa faktor
yaitu :
· Faktor keturunan
(DNA):
Sifat genetik ketergantungan diturunkan dari orang tua
kepada anaknya (kembar identik/satu telur).
· Faktor lingkungan: Keluarga, tetangga, sekolah dan
sosial.
· Faktor kemudahan mendapatkan zat narkotika.
BAGAIMANA SESEORANG BISA MENJADI
PENGGUNA NARKOTIKA/KETERGANTUNGAN ?

faktor
kemudahan
mendapatkan
faktor keturunan faktor zat narkotika
lingkungan
KATEGORI
PENGGUNA
NARKOTIKA:
1. Penyalah guna: adalah
orang yang menggunakan
narkotika tanpa hak atau
melawan hukum.
2. Pecandu: adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaaan
ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
3. Korban penyalahgunaan: adalah seseorang yang tidak sengaja
menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu,
dipaksa, dan/atau diancam untuk menggunakan narkotika.
7
KATEGORI PENGGUNA NARKOTIKA:
sst,
a da
minta lagi ! nih.
Aku mau?
sakaw...

Korban penyalahgunaan:
Tidak sengaj a memakai
narkotika karena dibujuk/
dipaksa.
Penyalah guna: Orang
yang menggunakan
narkotika tanpa hak/
melawan hukum.

Pecandu: Orang y ang menggunakan atau


menyalahgunakan narkotika dan dalam
keadaaan ketergantungan fisik dan/atau
psikis.
BAGAIMANA MENGENALI
PENYALAH GUNA
NARKOTIKA ?
FISIK TINGKAH LAKU
· Jalan · Pola tidur berubah.
sempoyongan, · Suka berbohong
bicara pelo, apatis, dan mencuri.
mengantuk. · Sering mengurung
· Kebersihan dan diri di kamar,
kesehatan tidak kamar mandi,
terawat. menghindar EMOSI
· Banyak bekas bertemu keluarga. · Emosional/lebih agresif.
suntikan/sayatan. · Sering bepergian, menerima · Sering curiga tanpa
· Ditemukan alat bantu telepon atau didatangi sebab yang jelas.
penggunaan (jarum orang tidak dikenal. · Sulit konsentrasi, prestasi di
suntik, bong, pipet, · Membelanjakan uang sekolah menurun.
aluminium foil, botol secara tidak wajar. · Hilang minat pada
minuman dll). hobi/ kegiatan yang
disenangi.
8
BAGAIMANA MENGENALI PENYALAH GUNA
NARKOTIKA ?
jalan
sempoyongan,
bicara pelo,
mengantuk sering
apatis mengurung
diri di kamar,
kamar
mandi,
kebersihan menghindar
dan kesehatan bertemu
tidak terawat keluarga

ditemukan
alat bantu
penggunaa
n narkotika
banyak
bekas emosional/
sayat an/ agresif
suntikan
KRITERIA DAN TAHAP
PENGGUNAAN NARKOTIKA
Tahap A (Ringan):
· Penggunaan coba-coba (Experimental use)
adalah penggunaan sekedar untuk memenuhi
rasa
ingin tahu, biasanya dipicu oleh tawaran
teman. Sebagian besar berhenti sampai pada
tahap ini.
· Penggunaan Sosial/Rekreasi (Recreational use)
adalah penggunaan dengan tujuan sosialisasi,
pada saat berkumpul bersama teman-temannya.

Tahap B (sedang):
· Penggunaan Situasional (Situational use)
adalah mereka yang menggunakan narkotika
· Penggunaan
atau zat Intensif Bermasalah (Intensive use) adalah mereka yang menggunakan narkotika
atau zat psikoaktif
psikoaktif lain untuk lain secara patologis
menghilangkan rasasetiap
tidakhari dalam 1 bulan terakhir sehingga
menimbulkan
nyaman sepertigrasa
a n g gnyeri,
u a n fungsi
kecewa,sosial
cemas dan
danpekerjaan.
· Ketergantungan
depresi. (Compulsive dependent use) adalah mereka ya ng bila tidak menggunakan
akan timbul gejala ketergantungan psikis dan fisik, berupa gejala putus zat (withdrawl/
sakaw
Tahap dan sugesti/dorongan kuat untuk menggunakan zat kembali,
C (berat): 9
penggunaan
jarum suntik).
TAHAP PENGGUNAAN NARKOTIKA ?
sst, hmm,
a da boleh
nggk y a ?
nih.
mau?

penggunaan coba-coba:
A
penggunaan sosial/rekreasi:
ditawari/dipaksa teman dipakai sa at berkumpul

B
bersama teman
minta
lagi.!

C penggunaan Intensif: sudah penggunaan situasional:


berulang-ulang dan pelampiasan depresi,
KETERGANTUNGAN me ngg ang gu cemas, kecewa
kehidupan sosial
KONDISI AKIBAT
PENGGUNAAN DAN
NARKOTIKA
• Adaptasi tubuh (toleransi) : Dibutuhkan dosis
yang semakin meningkat untuk memperoleh
efek yang diinginkan.
• Intoksikasi akut/Overdosis: Suatu kondisi yang
timbul akibat penggunaan zat dimana fungsi
organ-organ tubuh terganggu yang
mengancam jiwa.
‡iri-cirinya: (tergantung jenis zat) n a f a s lambat
atau sesak, denyut jantung melambat atau
meningkat, tensi turun atau meningkat, kulit
terasa dingin sampai syok, kematian.
• Putus zat/sakaw: Kumpulan gejala yang timbul
sebagai akibat berhenti atau mengurangi
jumlah
zat yang biasa digunakan secara teratur, timbul
efek sebaliknya.
• Penyakit
agitasi),
Penyerta
Ciri-cirinya: mata &dan
TBC,
kejang (pil Hepatitis
koplo),
Komplikasi:
hidung Psikosis terus
berair, menguap
lemas,B/C, HIV/AIDS.
murung
(paranoid, halusinasi,
menerus, 10
diare, sakit seluruh tubuh (putaw),
berkepanjangan (stimulan).
• Sugest/Craving: Dorongan yang sangat kuat untuk memakai zat kembali meskipun sudah
lama tidak menggunakan karena ada pemicu orang/barang/tempat/situasi (yang
KONDISI AKIBAT PENGGUNAAN NARKOTIKA

Dapat
menimbulkan
Penyakit:
Gangguan
Adaptasi tubuh: Dibutuhkan dosis Jiwa, TBC,
y ang semakin meningkat untuk Hepatitis
memperoleh efek yan g diinginkan. B/C,
HIV/AIDS.

Sugest/Craving:
Dorongan y ang
sanga t kuat
untuk memakai
Overdosis: Kondisi akibat Putus zat/Sakaw: Kumpulan zat kembali
penggunaan zat sehingga gejala yang timbul sebagai meskipun sudah
terjadi g an g g u a n kesadaran, akibat berhenti atau lama tidak
pola pikir, persepsi, perasaan mengurangi jumlah zat yang
menggunakan.
biasa digunakan.
dan perilaku.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
BILA ADA KELUARGA,
KERABAT/ TETANGGA SEBAGAI
PENYALAH GUNA NARKOTIKA ?
• Laporkan pada kader penyuluh
narkotika, pengurus RT/RW setempat,
IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor)
Kemenkes, IPWL Kemensos, IPWL
BNN.
• Dukung penyalah gun a dan
keluarganya untuk direhabilitasi.
• Memastikan untuk mendapatkan
informasi bahwa:
- Penyalah g un a dapat dipulihkan.
- Membawa penyalah gun a ke
fasilitas pelayanan rehabilitasi
terdekat.
- Dengan memenuhi proses wajib lapor, penyalah g una akan mendapatkan
rehabilitasi dan Kartu Wajib Lapor sehingga tidak dipidanakan/proses
APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ADA
KELUARGA,KERABAT/ TETANGGA SEBAGAI
harus
PENYALAH GUNA NARKOTIKA ? segera di
REHABILI
LAPORKAN PADA ayo kita TASI
Ibu, kami bawa
mau lapor. IPWL ke
Anak kami IPWL
ternyata
pemakai
NARKOTIK IPWL
A

U
K A RT I M A
R
keluarg a PENE
IB
WA J petugas
R
LA P O IPWL
REHABILITASI
• Adalah proses pemulihan pada
ketergantungan penyalahgunaan
narkotika (pecandu) secara komprehensif
meliputi aspek biopsikososial dan
spiritual sehi ngga memerlukan waktu
lama, kemauan keras, kesabaran,
konsistensi dan pembelajaran terus
menerus.
SASARAN
LAYANAN
REHABILITASI:
• Pecandu akibat penyalahgunaan
narkotika.
• Korban penyalahgunaan narkotika.
• Orang terdekat/keluarga.
TUJUAN REHABILITASI:
• Mengubah perilaku ke arah positif dan hidup sehat.
• Meningkatkan kemampuan kontrol emosi yang lebih baik, sehingga
terhindar
dari masa lah hukum. 12
• Hidup lebih produktif sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya.
• Sedapat mungkin berhenti total dari ketergantungan narkotika.
SASARAN LAYANAN TUJUAN REHABILITASI:
REHABILITASI:

Meningkatkan
kemampuan kontrol Hidup lebih
emosi yang lebih sehat dan
baik. produktif.

• Pecandu narkotika.
• Keluarga/orang tua pecandu narkotika.
• Orang terdekat. Berhenti total dari
ketergantungan narkotika.
METODE
REHABILITASI
:
Rehabilitasi Rawat Rehabilitasi Rawat
· Detoksifikasi dan
Inap: · Terapi obat-obatan (Farmakoterapi).
Jalan:
pengobatan. · Terapi singkat.
· Pendekatan psikososial · Konseling adiksi.
dan spritual. · Psikoedukasi keluarga.
· J a n g k a pendek. · Kelompok bantu diri antara s e s a m a
· J a n g k a panjang. pecandu.

Metode rehabilitasi berbeda sesuai


13
kondisi masing-masing pecandu.
METODE
REHABILITASI:
Terapi
obat-obatan

Detoksifikas
i

Psikososia
l dan
Spiritual

Konseling dan
Edukasi
PROSES REHABILITASI: RAWAT JALAN
( 3 bulan)
• Konseling
• KIE
ASSESMEN: • VCT
• P emeriksaan Detoksifikas
Penjangkaua Medis Rencana i selama 2 Pasca
n • P emeriksaan terapi minggu Rehabilitas
Psikologis (bila perlu) RAWAT INAP i
• Tes Urin/Lab (6 bulan - 1 tahun)
• Konseling
individu dan
kelompok
• •Psikoterapi
KIE dan VCT
• Cek Kesehatan rutin

• Klien datang sendiri/melalui • Lamanya perawatan rehabilitasi


penjangkauan. tergantung kondisi penyalah guna
• Dilakukan asesmen medis untuk (3-12 bulan).
memperoleh data tentang: usia dan • Setelah rehabilitasi masuk ke
riwayat penggunaan, gejala program pasca rehabilitasi yang
ketergantungan serta penyakit bertujuan memelihara kepulihan dan
penyerta, pemeriksaan dan mencapai hidup sehat mandiri
laboratorium (tes urin/lab). produktif.
• Kemudian ditentukan rencana terapi
(metode dan waktu).
• Rehabilitasi rawat jalan/rawat inap
sesuai dengan kondisi klien.
14
PROSES REHABILITASI:
Program
Pasca
Rehabilitasi

Asesmen Medis

ENCAN
R BILITA
REHA ifi kasi
A Rehabilitasi
ks
SeI to ak)
D Rawat Inap
id
penyalahguna (ya) (t n a p atau Rawat
tI
datang R a w a k) Jalan
ida
sendiri/melalui (ya) (t a l a n
tJ
penjangkauan
R a w a k)
ida
(ya) (t
Rencana
Rehabilitasi
JADWAL KEGIATAN
SEHARI-HARI

05.00 - 06.00 Ibadah


06.00 - 07.00 Mandi
07.00 - 08.00 Sarapan pagi
08.00 - 10.00 Bersih kamar dan lingkungan
10.00 - 12.00 Kelas (belajar)
12.00 - 13.00 Ibadah
13.00 - 14.00 Makan si a ng
14.00 - 15.00 Istirahat si a ng
15.00 - 16.00 Konseling
16.00 - 17.00 Waktu bebas/olahraga
17.00 - 18.00 Mandi
18.00 - 19.00 Ibadah
19.00 - 20.00 Makan ma lam
20.00 - 21.00 Curah pendapat/sharing
21.00 - 22.00 Renungan
22.00 - 05.00 Tidur 15
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA
REHABILITASI
12.00-13.00:
ibadah

08.00 - 10.00:
05.00 - 06.00 : 06.00 - 07.00 : 07.00 - 10.00-12.00:
membersihkan
ibadah mandi 09.00: kelas
kamar dan
sarapan pagi (belajar)
lingkungan

13.00 - 14.00 - 15.00: 15.00 - 17.00 -


16.00 - 17.00: 18.00:
14.00: istirahat s i a ng 16.00:
olahraga/waktu bebas mandi
makan s i an g konseling

21.00 -
18.00 - 19.00 : 19.00 -20.00: 22.00:
ibadah makan renungan

mal am 20.00 - 21.00:


curah pendapat/ 22.00 -
sharing 05.00:
tidur
PASCA REHABILITASI
1. Bertujuan untuk membantu mantan pecandu mampu konselor adiksi dan berkesempatan bekerja
hidup normal, berfungsi sosial dan diterima oleh di luar.
masyarakat (hidup mandiri serta tidak mengulangi • Melaksanakan kegiatan produktif ya ng
perbuatannya menyalahgunakan narkoba). dipilih (a.l. peternakan, pertanian,
Program berlangsung se lama minimal 6 bulan. perbengkelan, seni, teknologi informasi,
dll).
2. Diawali oleh ase sme n untuk mengetahui minat-
bakat dan menentukan penempatan program p a s c a c. Fase Lanjut/Live out-work out (lamanya 2-
rehabilitasi sesuai kriteria ya ng terdiri dari: 4 bulan).
a. Fase Awal/Live in-work in (lamanya 2 bulan). • Mantan pecandu berkumpul di rumah
• Tinggal dan bekerja di tempat yang tertentu (Rumah Mandiri), ya ng masih
s a m a dengan pengawasan penuh. diawasi secara berkala untuk
• Melaksanakan kegiatan produktif pembinaan lanjut.
sesuai fasilitas ya ng tersedia, • Tetap melanjutkan pekerjaan di luar sesuai
• Pembekalan tentang cara mengenali kemampuan dan keterampilan.
diri, cara mengatasi masalah dan • Tahap akhir proses p a sc a rehabilitasi.
cara
menghindari godaan penggunaan 3. Sebagai penyakit menahun dan kambuhan (chronic
narkoba. relapsing), kemungkinan dapat terjadi
• Menyiapkan keluarga agar dapat kekambuhan/ relaps akibat berbagai
menerima kembali dalam lingkungannya. pengaruh/pemicu (trigger).

b. Fase Menengah/Live in-work out (lamanya Bila terjadi kekambuhan, ma ka pecandu mengikuti
2 bulan). program rehabilitasi ulang, baik rawat jalan
• Mantan pecandu tinggal di rumah tertentu maupun rawat inap sesuai tingkat
(Rumah Dampingan), ya ng diawasi oleh kekambuhannya.
PASCA REHABILITASI
Tujuan:
Asesmen ulang:
membantu
Untuk mengetahui
mantan
minat-bakat dan
pecandu mampu
menentukan
hidup normal,
penempatan program
berfungsi sosial
pa s ca rehabilitasi
dan diterima
sesuai kriteria.
masyarakat.

Fase Awal (2 bulan) Fase Fase Lanjut (2 - 4 bulan)


•Kegiatan produktif Menengah (2 • Tempat berkegiatan mantan
sesuai fasilitas bulan)
pecandu, diawasi berkala oleh
yang •Tempat tinggal
konselor adiksi.
tersedia. mantan pecandu.
• Tetap melanjutkan pekerjaan di luar sesuai
•Keluarga dapat •Diawasi oleh
kemampuan dan keterampilan.
menerima kembali. konselor adiksi.
• Tahap akhir proses pas ca rehabilitasi.
• Bekerja di
luar.
•Melaksanakan
kegiatan produktif
yang dipilih (a.l.
peternakan,
pertanian,
perbengkelan, seni,
teknologi
informasi, dll).
BAGAIMANA
BILA PENYALAH
GUNA
•TERTANGKAP
Penyalah guna/pecandu yang?
tertangkap
aparat dibawa ke BNN/BNNP/BNNK/BNN Kab
untuk ditangani oleh Tim Asesmen Terpadu
yang
akan melakukan asesmen (Tim Dokter dan Tim
Hukum) a tas permintaan penyidik.
• Asesmen Tim Dokter/Medis: Memeriksa
untuk menentukan status pengguna (apakah sebagai penyalah guna, pecandu, atau
korban penyalahgunaan), berat ringannya penggunaan dan rencana rehabilitasi.
• Asesmen Tim Hukum: Memeriksa untuk menentukan ada tidaknya keterkaitan pidana,
riwayat kepemilikan dan jumlah barang bukti serta analisa alat komunikasi (apakah
sebagai kurir/ pengedar/bandar).
• Bila penyalah guna telah mengalami ketergantungan (pecandu), maka yang bersangkutan
wajib/
berhak mendapatkan rehabilitasi selama menjalani proses hukum.
• Bila tersangka adalah kurir, pengedar atau bandar maka di proses sesuai hukum.

17
BAGAIMANA BILA PENYALAH GUNA
TERTANGKAP ? Tim Tim
Dokter Hukum

(PERATURAN BERSAMA 11 MARET


2014)
ditangani oleh
Tim Asesmen Terpadu di BNN/
BNNP/BNNK/BNN Kab
PROSES HUKUM
Penyalah gu na /
pecandu tertangkap

Penyalah guna untuk diri Penyalah g una juga sebagai Terbukti kurir,
sendiri tanpa keterkaitan kurir, pengedar, bandar pengedar, bandar:
jaringan (Rehabilitasi (Rehabilitasi di Lapas/Rutan). Ditahan di Lapa s
Medis/Sosial). (tidak
direhabilitasi).
Menanam, memelihara, memiliki, Menggunakan narkotika terhadap orang lain Menawarkan untuk dijual, menjual,
menyimpan, menguasai, atau atau memberikannya untuk digunakan orang membeli, menerima, menjadi perantara,
menyediakan lain menukar, atau menyerahkan
Ps l 111 (Gol 1; tanaman) Psl 116 (Gol 1) Psl 114 (Gol 1)
Pidana penjara 4 -12 th/>1kg />5 btg phn: Pidana penjara 5 th s.d.15 th. Penjara seumur hidup/penjara
seumur hidup/5 – 20 th Mengakibatkan kematian/cacat permanen: 5 th s.d. 20 th
mati/penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 th >1kg/>5btg pohon/>5 gr:
Memiliki, menyimpan, menguasai, atau Psl 121 (Gol 2) mati/penjara seumur hidup/Penjara 6 th
menyediakan Pidana penjara 4 th s.d 12 th. s.d. 20 th.
P sl 112 (Gol 1; bukan tanaman) Mengakibatkan kematian/cacat permanen: mati/ Psl 119 (Gol 2)
pidana penjara 4 -12 th/> 5gr: seumur penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 th) Pidana penjara Min 4 th s.d. 12 th
hidup/5 - 20 th Psl 126 (Gol 3) >5 gr: mati/penjara
P sl 117 Gol 2 Pidana penjara 3 th s.d. 10 th. seumur hidup/ Penjara 5 th
Pidana penjara 3 - 10 th/> 5 gr: 5 - 15 th Mengakibatkan kematian/cacat s.d.20 th
P sl 122 Gol 3 permanen: Penjara 5 th s.d. 15 th. Psl 124 (Gol 3)
Pidana penjara 2 - 7 th/> 5 gr: 3 - 10 th Pidana penjara 3 th s.d. 10 th
>5 gr: 5 th s.d. 15 th
Memproduksi, mengimpor, mengekspor,
atau menyalurkan Psl 103 Membawa, mengirim,
Ps l 113 Gol 1 Ayat 1 mengangkut, atau mentransito
Pidana penjara 5 - 15 th/>1kg/5 btg Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat: Psl 115 (Gol 1)
pohon/ > 5 gr: mati/seumur hidup/5 - 20 th - Memutus untuk memerintahkan ybs menjalani Pidana penjara 4 th s.d. 12 th
Psl 118 Gol 2 pengobatan/perawatan melalui rehabilitasi jika >1kg/>5 btg/>5 gr:
Pidana penjara 4 - 12 th/> 5gr: mati/ terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika. mati/seumur hidup/ penjara 5 th s.d.
seumur hidup/5 - 20 th - Menetapkan untuk memerintahkan ybs 20 th
Ps l 123 Gol 3 menjalani pengobatan/perawatan jika tidak Psl 120 (Gol 2)
terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pidana penjara: 3 th s.d. 10 th
Pidana penjara 3 - 10 th/>5gr: 5 - 15 th
Narkotika.
>5 gr: 5 th s.d. 15 th
Ayat 2
Psl 125 (Gol 3)
M a s a menjalani pengobatan/perawatan (pd huruf Pidana penjara: 2 th s.d. 7 th
a) diperhitungkan s eba ga i m a s a menjalani > 5 gr: 3 th s.d. 10 th

18
hukuman.
WAJIB
LAPOR (IPWL)
KLASIFIKASI Psl. 55 &
ASESMEN HUKUM: ASESMEN MEDIS:
Korban PP.25/201
SUBJEK HUKUM penyala 1 Pecandu • Analisa • Analisa umur.
(UU 35 TH 2009) Barang Bukti • P emeriksaan
hgunaan WAJIB REHAB ( Jum la h/ fisik & psikis.
Penyalah
(Pasal 54) Jenis). • Riwayat
guna • Analisa IT. penggunaan.
• Data base • Riwayat
Jaring an wajib lapor.
Menanam, memelihara, memiliki, Pasal 127 Pengedar/Bandar. • Analisa derajat
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Gol I maks 4 th • Riwayat keparahan.
Ps l 111 (Gol 1; tanaman) Gol II maks 2 • Rencana
Pidana penjara 4 -12 th/>1kg />5 btg
Kepemilikan
Tth Gol III maks
phn: seumur hidup/5 – 20 th Barang rehabilitasi.
3 Th

Memiliki, menyimpan, menguasai, atau


UU Bukti.

menyediakan
Psl 112 (Gol 1; bukan tanaman)
No.35
SEMA Nomor: 4/2010 & Nomor: 3/2011 Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
pidana penjara 4 -12 th/> 5gr:
seumur hidup/5 - 20 th
th. 2009 menerima, menjadi perantara, menukar, atau
menyerahkan
Psl 117 Gol 2
Pidana penjara 3 - 10 th/> 5 gr: 5 - 15
Pengedar/ Psl 114 (Gol 1)
Pemilik/ Kurir Penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 th
th >1kg/>5btg pohon/>5 gr:
Psl 122 Gol 3 Produsen Penganiaya mati/penjara seumur hidup/Penjara 6 th s.d. 20 th.
Pidana penjara 2 - 7 th/> 5 gr: 3 - 10 dengan Psl 119 (Gol 2)
Memproduksi,
th mengimpor, mengekspor, atau Pidana penjara Min 4 th s.d. 12 th >5 gr:
menyalurkan
Narkotika
mati/penjara seumur hidup/ Penjara 5 th s.d.20 th
Psl 113 Gol 1 Psl 124 (Gol 3)
Pidana penjara 5 - 15 th/>1kg/5 btg pohon/ Pidana penjara 3 th s.d. 10 th >5 gr: 5 th s.d. 15 th
> 5 gr: mati/seumur hidup/5 - 20 th Menggunakan narkotika terhadap orang lain atau memberikannya untuk
Psl 118 Gol 2 digunakan orang lain Membawa, mengirim, mengangkut, atau
Pidana penjara 4 - 12 th/> 5gr: mati/ Psl 116 Gol 1 (5 -15 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 20 th) mentransito Psl 115 (Gol 1) Pidana penjara 4 th
seumur hidup/5 - 20 th Psl 121 Gol 2 (4 -12 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 20 th) s.d. 12 th
Psl 123 Gol 3 Psl 126 Gol 3 (3 -10 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 15 th) >1kg/>5 btg/>5 gr: mati/seumur hidup/penjara 5 th
s.d. 20 th
Pidana penjara 3 - 10 th/>5gr: 5 - 15 th
Psl 120 (Gol 2)
Penyalah Guna: Orang yan g menggunakan Pidana penjara: 3 th s.d. 10 th >5 gr: 5 th s.d. 15 th
narkotika tanpa hak atau melawan Psl 125 (Gol 3)
hukum. Pidana penjara: 2 th s.d. 7 th > 5 gr: 3 th s.d. 10 th
Psl 103 Pecandu:
Korban penyalahgunaan: Ayat 1
Seseorang yang tidak seng aj a Orang yang menggunakan atau
Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat:
menggunakan narkotika karena - Memutus/memerintahkan rehabilitasi (pengobatan/perawatan) menyalahgunakan narkotika
dibujuk, diperdaya, ditipu, jika terbukti bersalah. dan dalam keadaaan
dipaksa, dan/atau diancam - Menetapkan memerintahkan rehabilitasi (pengobatan/perawatan) ketergantungan pada narkotika,
untuk menggunakan narkotika. jika tidak terbukti bersalah. baik secara fisik maupun
Ayat 2 psikis.
M a s a menjalani pengobatan/perawatan diperhitungkan
sebagai m a s a menjalani hukuman.
1. UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, umur wajib melaporkan diri atau dimaksud dalam P as al 58
MENGATUR UPAYA REHABILITASI dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat diatur dengan peraturan menteri
NARKOTIKA PADA: P S L 54, 55, 56, 57, 58, kesehatan masyarakat, rumah sakit, yang
59 dan 127. dan/atau lembaga rehabilitasi medis menyelenggarakan urusan pemerintahan
dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk di bidang sosial.
2. P P 25 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan oleh Pemerintah untuk mendapatkan -PSL 127-
Wajib Lapor Pecandu Narkotika. pengobatan dan/atau perawatan melalui (1) Setiap penyalah guna:
rehabilitasi medis dan rehabilitasi a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri
3. Peraturan Bersama dari Mahkamah sosial dipidana dengan pidana
agung, Menkumham, Menkes, (3) Ketentuan mengenai pelaksanaan penjara paling lama 4 (empat)
Mensos, J a k s a agung, POLRI dan wajib lapor sebagaimana dimaksud tahun;
BNN ttg penanganan pecandu pada ayat b. Narkotika Golongan II bagi diri
narkotika dan (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan sendiri dipidana dengan pidana
korban penyalahgunaan narkotika kedalam Pemerintah. -PSL 56- penjara paling lama 2 (dua) tahun ;
lembaga rehabilitasi yang diundangkan (1) Rehabilitasi medis pecandu narkotika c. Narkotika Golongan III bagi diri
perber/01/III/2014/BNN. dilakukan di rumah sakit yang sendiri dipidana dengan pidana
-PSL 54- ditunjuk oleh Menteri. (2) Dalam penjara
memutuspaling lamasebagaimana
perkara 1 (satu) tahun.
Pecandu Narkotika dan korban (2) Lembaga rehabilitasi tertentu yang dimaksdua pada ayat (1), hakim wajib
penyalahgunaan Narkotika wajib diselenggarakan oleh instansi pemerintah memperhatikan ketentuan sebagiaman
menjalani rehabilitasi medis dan atau masyarakat dapat melakukan dimaksud dalam P as l 54, P as al 55
rehabilitasi sosial. rehabilitasi medis pecandu Narkotika dan P a s al 103.
-PSL 55- setelah mendapat persetujuan Menteri. (3) Dalam hal Penyalah Guna
(1) Orang tua atau wali dari pecandu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Narkotika yang belum cukup umur -PSL 58- dapat dibuktikan atau terbukti sebagai
wajib melaporkan kepada pusat Rehabilitasi sosial mantan Pecandu Narkotika korban penyalahgunaan Narkotika
kesehatan masyarakat, rumah sakit, diselenggarakan baik oleh instansi Penyalah
dan/atau lembaga rehabilitasi medis pemerintah maupun oleh masyarakat. Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi
dan rehabilitasi sosial yang medis dan rehabilitasi sosial.
ditunjuk oleh Pemerintah untuk -PSL 59-
mendapatkan (1) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana

19
pengobatan dan/atau perawatan melalui dimaksud dalam P as al 56 dan P as al
rehabilitasi medis dan rehabilitasi 57 diatur dengan Peraturan Menteri.
sosial. Narkotika yang sudah cukup
(2) Pecandu (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana
“Drug Use Disorder Are Preventable And Treatable”
Pengguna Narkoba Dapat Dicegah Dan
Direhabilitasi (UNODC)

“Mereka sudah kehilangan masa lalu dan masa kini,


jangan sampai kehilangan masa depan”
(Susilo Bambang Yudhoyono)

call center: 021 80880011


sms center : 0888 111 0266

Anda mungkin juga menyukai