Anda di halaman 1dari 26

Latar Belakang:

· Anggapan masyarakat bahwa penyalah


gunaan narkotika sebagai perbuatan
kriminal dan juga menjadi aib keluarga
serta dikucilkan, ternyata tidak
menyelesaikan masalah.
· Pemahaman yang benar, adalah
penyalahgunaan narkotika
menyebabkan fungsi otak terganggu
(penyakit otak kronis dan kambuhan), menyebabkan gangguan prilaku sehingga
memerlukan pertolongan.
· Upaya penanganannya melalui proses Rehabilitasi secara menyeluruh dan
berkelanjutan sampai pulih.
· Tindakan memenjarakan penyalah guna/pecandu tanpa mendapat layanan rehabilitasi
medis dan sosial mengakibatkam penyalah guna/pecandu masih mengulangi
perbuatannya karena penyakitnya belum pulih (tidak terjadi efek jera).
· Penyalah guna/pecandu yang melaporkan diri untuk mendapat
rehabilitasi tidak dipidana.

2
APA ITU
NARKOTIKA ?
• Adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis.
• Yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
• Mengubah struktur dan cara kerja otak pada sistem saraf pusat sehingga
mengganggu daya pikir, daya ingat, konsentrasi, persepsi,
perasaan dan perilaku.

3
apa itu Narkotika ? mengganggu
daya pikir,
daya ingat,
zat/obat konsentrasi,
daya ingat,
dari alami persepsi
(tanaman) perasaan dan
atau perilaku
sintetis
(bukan
tanaman)

minta lagi.! gangguan


kesadara
n
menimbulkan
ketergantungan
JENIS NARKOTIKA BERDASARKAN
EFEK TERHADAP TUBUH
Jenis Contoh Istilah Gaul Efek
Stimultan Amfetamin, Shabu, Kristal Gangguan sistem saraf (termasuk
Metamfetamin stroke), serangan jantung

Depresan Alkohol, Brem, Oplosan, Bopeng, Mengantuk dan kelelahan,


Benzodiazepin Boti, Mumbul penurunan fungsi kognitif dan
memori

Opioid Opium, Heroin, Putaw, Si Putih, Etep Berkeringat, perasaan panas


Morfin, Kodein dan dingin, sulit tidur dan
sulit konsentrasi

Halusinogen Ekstasi, Mushroom, Inex, Magic mushroom Mengubah fungsi saraf panca indra
bunga kecubung

Lainnya Ganja, Miraa (Khat), Cimeng, Gelek, Chat Mata merah dan mengantuk,
Inhalan (lem, bensin), paranoia dan halusinasi, kejang-
Ketamin kejang hingga kematian

4
Shabu, Kristal Efek: Gangguan

stimulan
sistem saraf
(termasuk stroke),
serangan
jantung.

Inex Efek: Berkeringat,


perasaan panas dan
dingin, sulit tidur
ek s
tasi dan sulit
konsentrasi.
Opioid:

Opium,
Magic mushroom
sinogen ganja dep
res Heroin,
halu an Morfin,
Kodein.
Ketamin
Alkohol, Benzodiazepin, Brem, Oplosan,
Bopeng, Boti, Mumbul.

Ganja, Miraa (Khat), Efek: Mata merah dan


Efek: Mengubah fungsi Inhalan (lem, bensin) mengantuk, paranoia dan Efek: Mengantuk dan kelelahan,
saraf panca indra. Cimeng, Gelek, Chat, penurunan fungsi kognitif dan
Ketamin.
halusinasi, kejang-
kejang hingga kematian. memori.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA
BERDASARKAN HUKUM
UU No. 35/2009, PASAL
127
Golongan I: (dituntut Golongan II: (dituntut
4 tahun) 2 tahun)
· Dilarang digunakan · Berpotensi tinggi
untuk kepentingan menyebabkan
pelayanan kesehatan ketergantungan dan
· Dalam jumlah digunakan dalam
terbatas dapat pengobatan sebagai
digunakan untuk pilihan terakhir. Golongan III: (dituntut 1
kepentingan · Termasuk dalam · Berpotensi ringan menyebabkan
tahun)
penelitian atas golongan ini adalah ketergantungan dan digunakan
rekomendasi morfin, petidin, metadon. dalam pengobatan.
Kemenkes. · Termasuk dalam golongan ini
· Termasuk narkotika adalah kodein, bufrenorfin.
golongan I adalah
opium, heroin, kokain,
ganja, metakualon, Sekarang beredar zat jenis baru (New
metamfetamin, Psychoactive Substances) yang belum
amfetamin, MDMA, masuk golongan di atas: tercantum pada
STP, fensiklidin. lampiran Permenkes No.13 tahun 2014 5
BAGAIMANA SESEORANG
BISA MENJADI
PENYALAH GUNA
NARKOTIKA/
KETERGANTUNGAN ?
Adanya keterkaitan dari
beberapa faktor yaitu :
· Faktor keturunan
(DNA):
Sifat genetik ketergantungan diturunkan dari orang
tua kepada anaknya (kembar identik/satu telur).
· Faktor lingkungan: Keluarga, tetangga, sekolah dan
sosial.
· Faktor kemudahan mendapatkan zat narkotika.
KATEGORI PENGGUNA
NARKOTIKA:

1. Penyalah guna: adalah


orang yang menggunakan
narkotika tanpa hak atau
melawan hukum.
2. Pecandu: adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaaan
ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
3. Korban penyalahgunaan: adalah seseorang yang tidak sengaja
menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu,
dipaksa, dan/atau diancam untuk menggunakan narkotika.
7
BAGAIMANA MENGENALI
PENYALAH GUNA NARKOTIKA ?

FISIK TINGKAH LAKU


· Jalan sempoyongan, · Pola tidur berubah.
bicara pelo, apatis, · Suka berbohong dan
mengantuk. mencuri.
· Kebersihan dan · Sering mengurung
kesehatan diri di kamar, kamar
tidak terawat. mandi,
· Banyak bekas menghindar EMOSI
suntikan/sayatan. bertemu keluarga. · Emosional/lebih agresif.
· Ditemukan alat · Sering bepergian, menerima · Sering curiga tanpa
bantu penggunaan telepon atau didatangi sebab yang jelas.
(jarum suntik, bong, orang tidak dikenal. · Sulit konsentrasi, prestasi di
pipet, aluminium foil, · Membelanjakan uang sekolah menurun.
botol minuman dll). secara tidak wajar. · Hilang minat pada hobi/
kegiatan yang
disenangi.

8
KRITERIA DAN TAHAP
PENGGUNAAN NARKOTIKA
Tahap A (Ringan):
· Penggunaan coba-coba (Experimental use) adalah
penggunaan sekedar untuk memenuhi rasa
ingin tahu, biasanya dipicu oleh tawaran
teman. Sebagian besar berhenti sampai pada
tahap ini.
· Penggunaan Sosial/Rekreasi (Recreational use)
adalah penggunaan dengan tujuan sosialisasi,
pada saat berkumpul bersama teman-temannya.

Tahap B (sedang):
· Penggunaan Situasional (Situational use) adalah
mereka yang menggunakan narkotika atau zat
psikoaktif lain untuk menghilangkan rasa tidak
· Penggunaan
nyaman seperti Intensif Bermasalah
rasa nyeri, kecewa, (Intensive
cemas dan use) adalah mereka yang menggunakan narkotika
atau zat psikoaktif lain secara patologis setiap hari dalam 1 bulan terakhir sehingga menimbulkan gangguan
depresi.
fungsi sosial dan pekerjaan.
· Ketergantungan
Tahap C (berat): (Compulsive dependent use) adalah mereka yang bila tidak menggunakan
akan timbul gejala ketergantungan psikis dan fisik, berupa gejala putus zat (withdrawl/
sakaw dan sugesti/dorongan kuat untuk menggunakan zat kembali, penggunaan 9
jarum suntik).
KONDISI AKIBAT
PENGGUNAAN DAN NARKOTIKA

• Adaptasi tubuh (toleransi) : Dibutuhkan dosis


yang semakin meningkat untuk memperoleh
efek yang diinginkan.
• Intoksikasi akut/Overdosis: Suatu kondisi yang
timbul akibat penggunaan zat dimana fungsi organ-
organ tubuh terganggu yang mengancam jiwa.
‡iri-cirinya: (tergantung jenis zat) nafas lambat atau
sesak, denyut jantung melambat atau
meningkat, tensi turun atau meningkat, kulit
terasa dingin sampai syok, kematian.
• Putus zat/sakaw: Kumpulan gejala yang timbul
sebagai akibat berhenti atau mengurangi
jumlah
zat yang biasa digunakan secara teratur, timbul efek
sebaliknya.
Ciri-cirinya: mata & hidung berair, menguap terus menerus, diare, sakit seluruh tubuh


Penyakit
(putaw), Penyerta
agitasi),
kejang (pildan
TBC, Hepatitis
Sugest/Craving:
Komplikasi:
koplo),
DoronganB/C,
Psikosisberkepanjangan
lemas, murung
yangHIV/AIDS.
(paranoid, halusinasi,
(stimulan).
sangat kuat untuk memakai zat kembali meskipun sudah lama tidak
10
menggunakan karena ada pemicu orang/barang/tempat/situasi (yang mengingatkan
pemakaian terdahulu).
APA YANG HARUS DILAKUKAN
BILA ADA KELUARGA, KERABAT/
TETANGGA SEBAGAI
PENYALAH GUNA NARKOTIKA ?
• Laporkan pada kader penyuluh narkotika,
pengurus RT/RW setempat, IPWL
(Institusi Penerima Wajib Lapor)
Kemenkes, IPWL Kemensos, IPWL
BNN.
• Dukung penyalah guna dan keluarganya untuk
direhabilitasi.
• Memastikan untuk mendapatkan informasi
bahwa:
- Penyalah guna dapat dipulihkan.
- Membawa penyalah guna ke
fasilitas
pelayanan rehabilitasi
terdekat.
- Dengan memenuhi proses wajib lapor, penyalah guna akan mendapatkan
REHABILITASI
• Adalah proses pemulihan pada ketergantungan
penyalahgunaan narkotika (pecandu)
secara komprehensif meliputi aspek
biopsikososial dan spiritual sehingga
memerlukan waktu lama, kemauan keras,
kesabaran, konsistensi dan pembelajaran
terus menerus.

SASARAN LAYANAN
REHABILITASI:
• Pecandu akibat penyalahgunaan
narkotika.
• Korban penyalahgunaan narkotika.
• Orang terdekat/keluarga.

TUJUAN
• Mengubah perilaku ke arah positif dan hidup sehat.
REHABILITASI:
• Meningkatkan kemampuan kontrol emosi yang lebih baik, sehingga terhindar
dari masalah hukum.
• Hidup lebih produktif sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya. 12
• Sedapat mungkin berhenti total dari ketergantungan narkotika.
METODE
REHABILITASI
:
Rehabilitasi Rawat Rehabilitasi Rawat
· Detoksifikasi dan pengobatan.
Inap: · Terapi obat-obatan (Farmakoterapi).
Jalan:
· Pendekatan psikososial dan · Terapi singkat.
spritual. · Konseling adiksi.
· Jangka pendek. · Psikoedukasi keluarga.
· Jangka panjang. · Kelompok bantu diri antara
sesama pecandu.

Metode rehabilitasi berbeda sesuai


13
kondisi masing-masing pecandu.
PROSES REHABILITASI: RAWAT JALAN
( 3 bulan)
• Konseling
• KIE
ASSESMEN: • VCT
• Pemeriksaan Detoksifikasi
Penjangkauan Medis Rencana selama 2 Pasca
• Pemeriksaan terapi minggu Rehabilitasi
Psikologis (bila perlu) RAWAT INAP
• Tes Urin/Lab (6 bulan - 1 tahun)
• Konseling individu
dan kelompok
• KIE dan VCT
• Psikoterapi
• Cek Kesehatan rutin

• Klien datang sendiri/melalui • Lamanya perawatan rehabilitasi


penjangkauan. tergantung kondisi penyalah guna
• Dilakukan asesmen medis untuk (3-12 bulan).
memperoleh data tentang: usia dan • Setelah rehabilitasi masuk ke
riwayat penggunaan, gejala program pasca rehabilitasi yang
ketergantungan serta penyakit bertujuan memelihara kepulihan dan
penyerta, pemeriksaan dan mencapai hidup sehat mandiri
laboratorium (tes urin/lab). produktif.
• Kemudian ditentukan rencana terapi
(metode dan waktu).
• Rehabilitasi rawat jalan/rawat inap
sesuai dengan kondisi klien.
14
JADWAL KEGIATAN
SEHARI-HARI

05.00 - 06.00 Ibadah


06.00 - 07.00 Mandi
07.00 - 08.00 Sarapan pagi
08.00 - 10.00 Bersih kamar dan lingkungan
10.00 - 12.00 Kelas (belajar)
12.00 - 13.00 Ibadah
13.00 - 14.00 Makan siang
14.00 - 15.00 Istirahat siang
15.00 - 16.00 Konseling
16.00 - 17.00 Waktu bebas/olahraga
17.00 - 18.00 Mandi
18.00 - 19.00 Ibadah
19.00 - 20.00 Makan malam
20.00 - 21.00 Curah pendapat/sharing
21.00 - 22.00 Renungan
22.00 - 05.00 Tidur 15
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA REHABILITASI

12.00-13.00:
ibadah

08.00 - 10.00:
05.00 - 06.00 : 06.00 - 07.00 : 07.00 - 09.00: 10.00-12.00:
membersihkan
ibadah mandi sarapan pagi kelas (belajar)
kamar dan lingkungan

13.00 - 14.00: 14.00 - 15.00: 15.00 - 16.00: 17.00 - 18.00:


16.00 - 17.00: mandi
makan siang istirahat siang konseling
olahraga/waktu bebas

21.00 - 22.00:
18.00 - 19.00 : 19.00 -20.00: renungan
ibadah makan

malam 20.00 - 21.00:


curah pendapat/ 22.00 - 05.00:
sharing tidur
PASCA REHABILITASI
1. Bertujuan untuk membantu mantan pecandu konselor adiksi dan berkesempatan bekerja
mampu hidup normal, berfungsi sosial dan diterima di luar.
oleh masyarakat (hidup mandiri serta tidak • Melaksanakan kegiatan produktif yang
mengulangi perbuatannya menyalahgunakan dipilih (a.l. peternakan, pertanian,
narkoba). perbengkelan, seni, teknologi informasi, dll).
Program berlangsung selama minimal 6 bulan.
c. Fase Lanjut/Live out-work out (lamanya 2-
2. Diawali oleh asesmen untuk mengetahui minat- 4 bulan).
bakat dan menentukan penempatan program • Mantan pecandu berkumpul di rumah
pasca rehabilitasi sesuai kriteria yang terdiri dari: tertentu (Rumah Mandiri), yang masih
a. Fase Awal/Live in-work in (lamanya 2 bulan). diawasi secara berkala untuk pembinaan
• Tinggal dan bekerja di tempat yang lanjut.
sama dengan pengawasan penuh. • Tetap melanjutkan pekerjaan di luar sesuai
• Melaksanakan kegiatan produktif sesuai kemampuan dan keterampilan.
fasilitas yang tersedia, • Tahap akhir proses pasca rehabilitasi.
• Pembekalan tentang cara mengenali
diri, cara mengatasi masalah dan 3. Sebagai penyakit menahun dan kambuhan (chronic
cara relapsing), kemungkinan dapat terjadi kekambuhan/
menghindari godaan penggunaan relaps akibat berbagai pengaruh/pemicu (trigger).
narkoba.
• Menyiapkan keluarga agar dapat Bila terjadi kekambuhan, maka pecandu mengikuti
menerima kembali dalam lingkungannya. program rehabilitasi ulang, baik rawat jalan maupun
rawat inap sesuai tingkat kekambuhannya.
b. Fase Menengah/Live in-work out (lamanya
2 bulan).
• Mantan pecandu tinggal di rumah
16
tertentu (Rumah Dampingan), yang
BAGAIMANA BILA
PENYALAH
GUNA
•TERTANGKAP ?
Penyalah guna/pecandu yang tertangkap aparat dibawa
ke BNN/BNNP/BNNK/BNN Kab untuk ditangani
oleh Tim Asesmen Terpadu yang
akan melakukan asesmen (Tim Dokter dan
Tim Hukum) atas permintaan penyidik.
• Asesmen Tim Dokter/Medis: Memeriksa
untuk menentukan status pengguna (apakah sebagai penyalah guna, pecandu, atau
korban penyalahgunaan), berat ringannya penggunaan dan rencana rehabilitasi.
• Asesmen Tim Hukum: Memeriksa untuk menentukan ada tidaknya keterkaitan pidana,
riwayat kepemilikan dan jumlah barang bukti serta analisa alat komunikasi (apakah sebagai
kurir/ pengedar/bandar).
• Bila penyalah guna telah mengalami ketergantungan (pecandu), maka yang bersangkutan wajib/
berhak mendapatkan rehabilitasi selama menjalani proses hukum.
• Bila tersangka adalah kurir, pengedar atau bandar maka di proses sesuai hukum.

17
Menanam, memelihara, memiliki, Menggunakan narkotika terhadap orang lain atau Menawarkan untuk dijual, menjual,
menyimpan, menguasai, atau memberikannya untuk digunakan orang lain membeli, menerima, menjadi perantara,
menyediakan Psl 116 (Gol 1) menukar, atau menyerahkan
Psl 111 (Gol 1; tanaman) Pidana penjara 5 th s.d.15 th. Psl 114 (Gol 1)
Pidana penjara 4 -12 th/>1kg />5 btg phn: Mengakibatkan kematian/cacat permanen: Penjara seumur hidup/penjara
seumur hidup/5 – 20 th mati/penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 5 th s.d. 20 th
th Psl 121 (Gol 2) >1kg/>5btg pohon/>5 gr:
Memiliki, menyimpan, menguasai, atau Pidana penjara 4 th s.d 12 th. mati/penjara seumur hidup/Penjara 6
menyediakan Mengakibatkan kematian/cacat permanen: mati/ th
Psl 112 (Gol 1; bukan tanaman) penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 th) s.d. 20 th.
pidana penjara 4 -12 th/> 5gr: Psl 126 (Gol 3) Psl 119 (Gol 2)
seumur hidup/5 - 20 th Pidana penjara 3 th s.d. 10 th. Pidana penjara Min 4 th s.d. 12 th
Psl 117 Gol 2 Mengakibatkan kematian/cacat permanen: >5 gr: mati/penjara
Pidana penjara 3 - 10 th/> 5 gr: 5 - 15 th Penjara 5 th s.d. 15 th. seumur hidup/ Penjara 5 th
Psl 122 Gol 3 s.d.20 th
Pidana penjara 2 - 7 th/> 5 gr: 3 - 10 th Psl 124 (Gol 3)
Pidana penjara 3 th s.d. 10 th
Memproduksi, mengimpor, mengekspor, >5 gr: 5 th s.d. 15
atau menyalurkan Psl 103 th
Psl 113 Gol 1 Ayat 1
Pidana penjara 5 - 15 th/>1kg/5 btg Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat: Membawa, mengirim,
pohon/ > 5 gr: mati/seumur hidup/5 - 20 - Memutus untuk memerintahkan ybs menjalani mengangkut, atau mentransito
th Psl 118 Gol 2 pengobatan/perawatan melalui rehabilitasi jika Psl 115 (Gol 1)
Pidana penjara 4 - 12 th/> 5gr: terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pidana penjara 4 th s.d. 12 th
mati/ seumur hidup/5 - 20 th Narkotika. >1kg/>5 btg/>5 gr:
Psl 123 Gol 3 - Menetapkan untuk memerintahkan ybs mati/seumur hidup/ penjara 5 th s.d.
menjalani pengobatan/perawatan jika tidak 20 th
Pidana penjara 3 - 10 th/>5gr: 5 - 15 th
terbukti bersalah melakukan tindak pidana
Psl 120 (Gol 2)
Narkotika.
Pidana penjara: 3 th s.d. 10 th
Ayat 2 >5 gr: 5 th s.d. 15 th
Masa menjalani pengobatan/perawatan (pd huruf a) Psl 125 (Gol 3)
diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman. Pidana penjara: 2 th s.d. 7 th
18
> 5 gr: 3 th s.d. 10 th
1. UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, umur wajib melaporkan diri atau dimaksud dalam Pasal 58
MENGATUR UPAYA REHABILITASI dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat diatur dengan peraturan
NARKOTIKA PADA: PSL 54, 55, 56, 57, 58, 59 kesehatan masyarakat, rumah sakit, menteri yang
dan 127. dan/atau lembaga rehabilitasi medis menyelenggarakan urusan pemerintahan
dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk di bidang sosial.
2. PP 25 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan oleh Pemerintah untuk mendapatkan -PSL 127-
Wajib Lapor Pecandu Narkotika. pengobatan dan/atau perawatan (1) Setiap penyalah guna:
melalui rehabilitasi medis dan a. Narkotika Golongan I bagi diri
3. Peraturan Bersama dari Mahkamah rehabilitasi sosial sendiri dipidana dengan pidana
agung, Menkumham, Menkes, (3) Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib penjara paling lama 4 (empat)
Mensos, Jaksa agung, POLRI dan lapor sebagaimana dimaksud pada tahun;
BNN ttg penanganan pecandu ayat b. Narkotika Golongan II bagi diri
narkotika dan (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan sendiri dipidana dengan pidana
korban penyalahgunaan narkotika kedalam Pemerintah. -PSL 56- penjara paling lama 2 (dua) tahun ;
lembaga rehabilitasi yang diundangkan (1) Rehabilitasi medis pecandu narkotika c. Narkotika Golongan III bagi diri
perber/01/III/2014/BNN. dilakukan di rumah sakit yang sendiri dipidana dengan pidana
-PSL 54- ditunjuk oleh Menteri. (2) Dalampenjara paling
memutus lama 1
perkara (satu) tahun.
sebagaimana
Pecandu Narkotika dan korban (2) Lembaga rehabilitasi tertentu yang dimaksdua pada ayat (1), hakim wajib
penyalahgunaan Narkotika wajib diselenggarakan oleh instansi pemerintah memperhatikan ketentuan
menjalani rehabilitasi medis dan atau masyarakat dapat melakukan sebagiaman dimaksud dalam Pasl 54,
rehabilitasi sosial. rehabilitasi medis pecandu Narkotika Pasal 55 dan Pasal 103.
-PSL 55- setelah mendapat persetujuan Menteri. (3) Dalam hal Penyalah Guna
(1) Orang tua atau wali dari pecandu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Narkotika yang belum cukup umur -PSL 58- dapat dibuktikan atau terbukti sebagai
wajib melaporkan kepada pusat Rehabilitasi sosial mantan Pecandu Narkotika korban penyalahgunaan Narkotika
kesehatan masyarakat, rumah sakit, diselenggarakan baik oleh instansi pemerintah Penyalah
dan/atau lembaga rehabilitasi medis maupun oleh masyarakat. Guna tersebut wajib menjalani
dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
oleh Pemerintah untuk -PSL 59-
mendapatkan (1) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana

19
pengobatan dan/atau perawatan melalui dimaksud dalam Pasal 56 dan Pasal
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. 57 diatur dengan Peraturan Menteri.
(2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana
WAJIB
LAPOR (IPWL)
KLASIFIKASI Psl. 55 &
ASESMEN HUKUM: ASESMEN MEDIS:
Korban PP.25/201
SUBJEK HUKUM penyala 1 Pecandu • Analisa Barang • Analisa umur.
(UU 35 TH 2009) Bukti • Pemeriksaan
hgunaan WAJIB REHAB (Jumlah/ fisik & psikis.
Penyalah
(Pasal 54) Jenis). • Riwayat
guna • Analisa IT. penggunaan.
• Data base • Riwayat wajib
Jaringan lapor.
Menanam, memelihara, memiliki, Pasal 127 Pengedar/Bandar. • Analisa derajat
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Gol I maks 4 th • Riwayat keparahan.
Psl 111 (Gol 1; tanaman) Gol II maks 2 • Rencana
Kepemilikan
Pidana penjara 4 -12 th/>1kg />5 btg phn: Tth Gol III maks
seumur hidup/5 – 20 th Barang Bukti. rehabilitasi.
3 Th

Memiliki, menyimpan, menguasai, atau


UU No.35
menyediakan
Psl 112 (Gol 1; bukan tanaman)
th.
SEMA Nomor: 4/2010 & Nomor: 3/2011 Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
pidana penjara 4 -12 th/> 5gr: seumur
hidup/5 - 20 th
2009 menerima, menjadi perantara, menukar, atau
menyerahkan
Psl 117 Gol 2
Pengedar/ Psl 114 (Gol 1)
Pidana penjara 3 - 10 th/> 5 gr: 5 - 15 Pemilik/ Penjara seumur hidup/penjara 5 th s.d. 20 th
th Kurir >1kg/>5btg pohon/>5 gr:
Psl 122 Gol 3 Produsen Penganiaya mati/penjara seumur hidup/Penjara 6 th s.d. 20 th.
Pidana penjara 2 - 7 th/> 5 gr: 3 - 10 dengan Psl 119 (Gol 2)
th Narkotika Pidana penjara Min 4 th s.d. 12 th >5 gr:
mati/penjara seumur hidup/ Penjara 5 th s.d.20 th
Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau Psl 124 (Gol 3)
menyalurkan Pidana penjara 3 th s.d. 10 th >5 gr: 5 th s.d. 15 th
Menggunakan narkotika terhadap orang lain atau memberikannya untuk
Psl 113 Gol 1
Pidana penjara 5 - 15 th/>1kg/5 btg pohon/ > digunakan orang lain Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
5 gr: mati/seumur hidup/5 - 20 th Psl 116 Gol 1 (5 -15 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 20 th) Psl 115 (Gol 1) Pidana penjara 4 th s.d. 12 th
Psl 121 Gol 2 (4 -12 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 20 th) >1kg/>5 btg/>5 gr: mati/seumur hidup/penjara 5 th s.d.
Psl 118 Gol 2
Psl 126 Gol 3 (3 -10 th; Bila cacat/meninggal: mati, seumur hidup/5 - 15 th) 20 th
Pidana penjara 4 - 12 th/> 5gr: mati/
Psl 120 (Gol 2)
seumur hidup/5 - 20 th Pidana penjara: 3 th s.d. 10 th >5 gr: 5 th s.d. 15 th
Psl 123 Gol 3 Penyalah Guna: Orang yang menggunakan narkotika Psl 125 (Gol 3)
Pidana penjara 3 - 10 th/>5gr: 5 - 15 th tanpa hak atau melawan hukum. Pidana penjara: 2 th s.d. 7 th > 5 gr: 3 th s.d. 10 th

Psl 103 Pecandu:


Korban penyalahgunaan: Ayat 1
Seseorang yang tidak sengaja Orang yang menggunakan atau
Hakim yg memeriksa pecandu Narkotika dapat:
menggunakan narkotika karena - Memutus/memerintahkan rehabilitasi (pengobatan/perawatan) menyalahgunakan narkotika dan
dibujuk, diperdaya, ditipu, jika terbukti bersalah. dalam keadaaan ketergantungan
dipaksa, dan/atau diancam untuk - Menetapkan memerintahkan rehabilitasi pada narkotika, baik secara fisik
menggunakan narkotika. (pengobatan/perawatan) jika tidak terbukti bersalah. maupun psikis.
Ayat 2
Masa menjalani pengobatan/perawatan diperhitungkan sebagai
masa menjalani hukuman.
www.bnn.go.id

BNNK Sumbawa Barat

bnnk.sumbawabarat@gmail.
com

(0372) 82541 TERIMA KASIH


Jalan Pendidikan Telaga
Bertong
Pengarah :
dr. Diah Setia Utami, Sp. KJ, MARS | BNN

Tim Penyusun :
dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM | BNN
dr. Susanti Lengkong, Sp.Rad | BNN
Sri Bardiyati, S.Sos, M.Si | BNN
dr. Heintje Polii | Kemenkes
Setio Nugroho, S. Sn | Kemenkes
Ahmad Subarkah, S. Sos | Kemensos
Itje Sandra Suminar | Kemendikbud
M. Retno Daru Dewi, S.Psi, M.Si | BNN
Mushlihah, S.Psi, M.Si | BNN
Mulyono, S.Sos | BNN
Suhartini Saragi, SKM | BNN
dr. Retno Dewi. W | BNN
Erika Royani .T, S. Pd | BNN
Elly Elmira, S.Psi | BNN
Ratih Keryde, Amd. Keb | BNN

Lembar Balik ini dapat diperbanyak dengan


seizin Deputi Bidang Rehabilitasi - BNN.
Deputi Bidang Rehabilitasi - BNN

“Drug Use Disorder Are Preventable And Treatable”


Pengguna Narkoba Dapat Dicegah Dan
Direhabilitasi (UNODC)

“Mereka sudah kehilangan masa lalu dan masa


kini, jangan sampai kehilangan masa depan”
(Susilo Bambang Yudhoyono)

call center: 021 80880011


sms center : 0888 111 0266

Anda mungkin juga menyukai