Anda di halaman 1dari 40

BAHAN AJAR

MENERAPKAN KONSEP PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya Bahan Ajar mata pelatihan Menerapkan Konsep Pembiayaan pada
Pelatihan Kewirausahaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bahan ajar
ini merupakan panduan bagi peserta pelatihan dalam memahami materi yang
disampaikan. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat membantu dan mempermudah
peserta pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dalam hal kewirausahaan.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam kelancaran penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada
BPPSDMP Kementerian Pertanian yang telah membimbing dan mengarahkan kami
dalam penyusunan bahan ajar ini sehingga dapat lebih baik.

Jakarta, April 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat .................................................................. 2
C. Manfaat Bahan Ajar bagi Peserta ......................................... 2
D. Tujuan Pembelajaran ........................................................... 2
E. Materi Pokok ........................................................................ 3
F. Petunjuk Belajar ................................................................... 3

BAB II. KONSEP PEMBIAYAAN ........................................................ 4


A. Pengertian Pembiayaan ......................................................... 4
B. Prinsip Analisis Pembiayaan ................................................ 5
C. Hubungan Pembiayaan dengan Modal ................................. 8
D. Sumber-sumber Pembiayaan ................................................. 12

BAB III. PENCATATAN USAHA ......................................................... 16


A. Pencatatan Transaksi Usaha ................................................. 16
B. Kelengkapan Pengajuan Kredit Usaha.................................. 22

BAB IV. KREDIT USAHA RAKYAT.................................................... 27


A. Program KUR ...................................................................... 27
B. Jenis-jenis KUR .................................................................... 28
C. Mekanisme Penyaluran KUR ............................................... 32

BAB V. PENUTUP ................................................................................... 34


A. Kesimpulan .......................................................................... 34
B. Implikasi ............................................................................... 34
C. Tindak Lanjut ...................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 36

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Howard Stevenson (dalam Stephen Spinelli, dkk, 2006),
entrepreneur adalah orang yang memanfaatkan peluang terlepas dari sumber daya
yang ada saat ini. Kunci untuk perspektif ini adalah fokus terhadap peluang
tersebut. Yang dimaksud dengan fokus terhadap peluang ketimbang sumber daya
adalah kita melihat apa yang diinginkan oleh konsumen kita, lalu setelah kita
mengetahuinya maka kita harus menyampaikan kepada konsumen dengan baik,
cepat dan harga yang murah.
Selain itu seseorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang
yang signifikan dan mengabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan
sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).
Adapun manfaat menjadi seorang wirausahawan :
1. Peluang mengendalikan nasib Anda sendiri
Memiliki suatu bisnis memberikan kebebasan dan peluang pada wirausahawan
untuk mencapai sasaran yang penting baginya.
2. Kesempatan melakukan perubahan
Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka melihat
kesempatan untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting.
3. Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya
Pada kebanyakan wirausahawan tidak banyak perbedaan antara kerja dan
bermain; keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimilik wirausahawan
merupakan alat untuk pernyataan dan aktualisasi diri.
4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
Meskipun uang bukan daya dorong utama bagi wirausahawan, keuntungan dari
bisnis mereka penting sebagai faktor motivasi dalam memutuskan pendirian
bisnis.

1
5. Peluang untuk berperan untuk masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usaha anda.
6. Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai (Zimmerer, 2008).
Kegiatan usaha memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas agar
keuntungan menjadi lebih tinggi. Produksi dan produktivitas tidak lepas dari
sejumlah modal atau pembiayaan yang diperlukan oleh seorang wirausahawan
(entrepreneur). Oleh karena itu untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha
diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian).
Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan
usaha, mulai dari biaya prainvestasi, pengurusan izin-izin, biaya investasi untuk
pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Sementara itu modal keahlian
adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau menjalankan
suatu usaha.

B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas konsep sumber-sumber pembiayaan,
pencatatan usaha, dan kredit usaha rakyat.

C. Manfaat bahan ajar bagi peserta


Bahan ajar ini berisikan unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan konsep
pembiayaan yang diperlukan peserta pelatihan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil belajar
Peserta dapat memahami menerapkan konsep pembiayaan dengan baik dan
benar.
2. Indikator hasil belajar
- Peserta dapat menjelaskan konsep sumber-sumber pembiayaan.
- Peserta dapat mempraktekan pencatatan usaha
- Peserta dapat mengakses pembiayaan KUR

2
E. Materi pokok
Mata Pelatihan Menerapkan konsep pembiayaan merupakan mata pelatihan
dengan dengan metode ceramah interaktif, diskusi dan tanya jawab.

F. Petunjuk Belajar
Penyampaian materi pelatihan ini menggunakan pendekatan pembelajaran
orang dewasa yang menekankan pada siklus belajar experiential learning oleh
David Kolb yakni peserta pelatihan melakukan, merefleksi, membuat kesimpulan
dan melakukan uji coba (menerapkan) apa yang telah dipelajari. Untuk
meningkatkan khasanah pengetahuan dan keterampilan tentang mata pelatihan ini,
peserta dianjurkan untuk membaca buku-buku yang terkait dengan sumber-
sumber pembiayaan yang tertera dalam daftar pustaka bahan ajar ini atau dari
sumber-sumber lain melalui IT serta media belajar lainnya (soft maupun
hardcopy) yang relevan.
Agar proses pembelajaran peserta dapat berlangsung dengan lancar dan
tujuan pembelajaran tercapai dengan baik, peserta dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Bacalah secara cermat dan pahami tujuan pembelajaran yang tertera pada
awal Bab.
2. Pelajari setiap Bab secara berurutan mulai dari Bab I sampai dengan Bab
terakhir.
3. Untuk memperluas wawasan, peserta disarankan mempelajari bahan-bahan-
bahan dari sumber lain seperti tertera pada daftar pustaka di akhir bahan ajar
ini.

3
BAB II
KONSEP PEMBIAYAAN

A. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktifitas bisnis. Untuk itu, sebelum
masuk ke masalah pengertian pembiayaan, perlu diketahui apa itu bisnis. Bisnis
adalah aktifitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses
penyerahan jasa, perdagangan, atau pengolahan barang (produksi). Pelaku bisnis
dalam menjalankan bisnisnya yang membutuhkan sumber modal. Jika pelaku tidak
memiliki modal secara cukup, maka ia berhubungan dengan pihak lain, seperti
bank, untuk mendapatkan suntikan dana, dengan melakukan pembiayaan (Rivai dan
Arifin, 2010)
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan pembiayaan
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 yang dimaksud pembiayaan adalah:
Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia
Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank,
untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No. 91
Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah, bahwa : Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk
investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon
anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, yang mewajibkan penerimaan
pembiayaan itu melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi
sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau
laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

4
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir,
2002).
Pembiayaan secara luas berarti finansial atau pembelanjaan, yaitu
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Sedangkan dalam arti
sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh
lembaga pembiayaan. Namun, dalam perbankan pembiayaan dikaitkan dengan
bisnis di mana pembiayaan merupakan pendanaan baik aktif maupun pasif yang
dilakukan oleh lembaga pembiayaan kepada nasabah dan bisnis merupakan
aktivitas berupa jasa, perdagangan dan industri guna memaksimalkan nilai
keuntungan (Muhammad, 2002).
Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan untuk modal kerja perusahaan
dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku
atau mentah, bahan penolong atau pembantu, barang dagangan, biaya ekploitasi
barang modal, piutang dan lain-lain (Rivai dan Arifin, 2010).

B. Prinsip Analisis Pembiayaan


Prinsip adalah suatu yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan suatu
tindakan. Prinsip-prinsip analisis pembiayaan dipergunakan dalam melakukan
penilaian permohonan pembiayaan, yang diantaranya (5 C):
1. Character (karakter atau watak nasabah)
Character artinya sifat atau karakter nasabah pengambul pembiayaan. Untuk
memperoleh gambaran tentang karakter nasabah dapat ditempuh langkah sebagai
berikut:
a. Meneliti riwayat hidup calon customer
b. Meneliti reputasi calon customer
c. Meminta bank to bank information
d. Meminta informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon
pengelola dana atau nasabah (mudharib) berada.

5
e. Mencari informasi apakah calon customer suka berjudi
f. Mencari informasi apakah calon customer memiliki hobi berfoya-foya
2. Chapacity (Kemampuan)
Chapacity artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usahanya guna
memperoleh laba sehingga dapat mengembalikan pinjaman/ pembiayaan dari laba
yang dihasilkan.
3. Capital (Modal)
Capital artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam. Hal ini termasuk
struktur modal, kinerja hasil modal bila debiturnya merupakan perusahaan, dan dari
segi pendapatan jika debiturnya perorangan. Makin besar modal sendiri dalam
perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon mudharib menjalankan
usahanya dan bank merasa yakin memberikan pembiayaan. Kemampuan modal
sendiri akan menjadi benteng yang kuat bagi usahanya tatkala ada goncangan dari
luar, misalnya karena tekanan inflasi.
4. Collateral (Jaminan)
Collateral adalah jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam
kepada bank. Penilaian terhadap collateral meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan
dan status hukumnya. Bentuk collateral tidak hanya berbentuk jaminan pribadi
(borgtoch), letter of guarantea, letter of comfort, rekomendasi dan avalis. Penilaian
terhadap collateral dapat ditinjau dari dua segi:
a. Segi ekonomis, yaitu nilai ekonomis dari barang yang digunakan
b. Segi yuridis, yaitu apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis
untuk dipakai sebgai agunan.
5. Condition of economy (Keadaan ekonomi)
Condition of economy artinya keadaan meliputi kebijakan pemerintah,
politik, segi budaya yang mempengaruhi perekonomian. Penilaian terhadap kondisi
ekonomi dapat dilihat dari:
a. Keadaan konjungtur
b. Peraturan-peraturan pemerintah
c. Situasi politik dan perekonomian dunia
d. Keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran

6
Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan (trust). Dengan
demikian, pemberian pembiayaan adalah pemberian kepercayaan. Pemberian
kepercayaan tersebut melibatkan unsur unsur dalam mencapai kesepakatan
pembiayaan. Menurut Kasmir (2002) unsur-unsur pembiayaan sebagai berikut:
a. Kepercayaan
Kepercayaan diberikan oleh pemberi pinjaman sebagai dasar utama yang
melandasi mengapa suatu kredit atau pembiayaan berani dikucurkan. Oleh
karena itu, sebelum kredit dikucurkan harus dilakukan penelitian dan
penyelidikan lebih dulu secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara
intern maupun ekstern, untuk menilai kesungguhan dan etikat baik nasabah.
Adapun penilaian calon mitra yang akan dibiayai dapat dilakukan dengan
melihat aspek-aspek berikut:
1. Aspek Legalitas
Yang dinilai dalam aspek ini adalah legalitas badan usaha serta izinan
yang dimiliki perusahaan yang mengajukan pembiayaan. Penilaian ini
dimulai dengan meneliti keabsahan dan kesempurnaan akte pendirian
perusahaan.
2. Aspek Pasar
Dalam aspek ini yang dinilai adalah besar kecilnya permintaan terhadap
produk yang dihasilkan di masa ini dan yang akan datang. Aspek ini juga
bisa dinilai dari tingkat persaingan, pangsa pasar dan posisi pasar, serta
sedikit banyak produk penggantinya.
3. Aspek Keuangan
Aspek yang diperhatikan dalam aspek keuangan ini adalah laporan
keuangan perusahaan atau perencanaan laporan keuangan.
4. Aspek Teknis
Aspek ini berkaitan dengan fasilitas untuk produksi, lokasi dan lay out.
Seperti kapasitas mesin, lokasi usaha ataupun lay out gedung.
5. Aspek Manajemen
Aspek yang digunakan untuk menilai struktur organisasi, sumber daya
manusia yang dimiliki, latar belakang pendidikan dan pengalaman.

7
6. Aspek Sosial-Ekonomi
Aspek yang perlu diperhatikan adalah manfaat dan dampak dari kegiatan
perusahaan.
7. Aspek Amdal
Amdal atau analisis lingkungan merupakan analisis terhadap lingkungan
baik darat, air, maupun udara.
b. Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing
pihak menandatangani hak dan kewajibannya. Kesepakatan penyaluran
pembiayaan dituangkan dalam akad yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak. Kesepakatan ini juga berupa jumlah pembiayaan yang diberikan.
c. Jangka waktu
Setiap pembiayaan yang diberikan mempunyai jangka waktu tertentu sesuai
dengan kesepakatan. Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian
pembiayaan yang disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada
pembiayaan yang tidak memiliki jangka waktu.
d. Risiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian pembiayaan akan
memungkinkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu
pembiayaan. Semakin panjang suatu jangka waktu pembiayaan maka semakin
besar pula risikonya, demkian sebaliknya.
e. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan atau jasa tersebut
yang kita kenal dengan nama bagi hasil. Balas jasa dalam bentuk bagi hasil dan
biaya administrasi pembiayaan ini merupakan keuntungan lembaga keuangan.
Sedangkan bagi lembaga keuangan yang tidak berdasarkan prinsip syariah
balas jasanya ditentukan oleh bunga.

C. Hubungan Pembiayaan dengan Modal


Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara gabungan
antara modal sendiri dengan modal pinjaman. Pilihan apakah menggunakan modal

8
sendiri, modal pinjaman atau gabungan tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dan kebijakan pelaku usaha atau founder.
Menurut Bambang Riyanto (1997) pengertian modal usaha sebagai ikhtisar
neraca suatu perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal abstrak.
Modal konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan modal abstrak
dimaksudkan sebagai modal pasif. Modal usaha juga merupakan uang yang dipakai
sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya atau modal
adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan (Nugraha, 2011).
Dilihat dari sisi penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal
berikut:
1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kenutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik
usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Dilihat dari keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua
hal yaitu:
1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:
a. Peningkatan produksi baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi,
maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas mutu atau hasil
produksi.
b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu
barang.
2. Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan
investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi,
perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru.

9
Sedangkan macam-macam modal sendiri terdiri dari :
1. Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah modal yang
diperleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan,
sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya.
Kelebihan modal sendiri adalah:
a. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan;
b. Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal;
c. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif
lama;
d. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan
pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal
mau mengalihkan ke pihak lain.
Kekurangan modal sendiri adalah:
a. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas;
b. Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja
dan prospek usahanya ;
c. Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
modal asing.

2. Modal Luar (Pinjaman)


Modal luar atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal pinjaman
adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah
banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul
motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-
sungguh.

10
Sumber dana dari modal luar dapat diperoleh dari:
a. Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun
pemerintah atau perbankan asing;
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura,
asuransi leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya;
c. Pinjaman dari perusahaan non keuangan.
Kelebihan modal pinjaman adalah:
a. Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal
pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak,
perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya
ke perusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah;
b. Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal
sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan
usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha menjaga image
dan kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak tercemar.
Kekurangan modal pinjaman adalah:
a. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang
diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk
membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi,
materai dan asuransi;
b. Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu
yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami
likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung;
c. Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang
mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan
menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir, 2007).

3. Modal Patungan
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha dengan
cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan

11
menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa
orang yang berperan sebagai mitra usaha (Jackie Ambadar, 2010).

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu


modal sebagai berikut:
1. Tujuan perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman tersebut,
apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal utama
atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan yang mendesak
atau tidak.
2. Masa pengembalian modal
Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditur
(bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga perlu
dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak
menganggu cash flow perusahaan. Sebaliknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3. Biaya yang dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang. Hal
ini penting karena biaya merupakan komponen produksi menjadi beban
perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba.
4. Estimasi keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang
perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih
pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya
keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena
itu, perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum memperoleh
pinjaman modal.

D. Sumber-sumber Pembiayaan
Seorang enterprenuer dituntut untuk memiliki berbagai macam ide yang
cemerlang. Ide tersebut orisinil atau bisa juga terinspirasi dari pelaku usaha lain. Ide-
ide inilah yang kemudian menjadi awal dalam mengembangkan usaha yang sedang

12
dijalankan. Meski demikian merintis dan mengembangkan usaha tentu tidak cukup
hanya mengandalkan ide semata. Berbagai elemen fundamental lainnya juga tak
kalah penting dalam mendukung jalannya usaha. Salah satunya adalah pembiayaan
sebagai modal usaha yang akan digunakan nantinya.
Pembiayaan bagi bisnis yang masih dalam rintisan dengan keterbatasan
akses memang tidak mudah. Tapi itu bukan berarti tidak bisa. Ada berbagai sumber-
sumber pembiayaan aternatif yang dapat dicoba oleh pelaku usaha. Tentunya
sebelum itu bisnisnya harus berlandaskan ide yang merepresentasikan potensi yang
besar dan memiliki daya saing.
Perlu diingat juga pembiayaan untuk mewujudkan ide bisnis atau untuk
meningkatkan pengembangan bisnis harus direncanakan dengan matang pada saat
pelaku usaha memutuskan untuk terjun di market. Setidaknya terkait dengan sumber
pembiayaan antara lain :
1. Dana Pribadi (Self Financing)
Pendanaan bisa dari tabungan pribadi, atau penjualan aset dormin pribadi yang
ingin diaktifkan sebagai modal usaha. Besaran pendanaan tergantung pada
ketersediaan dana pribadi, yang sekaligus merepresentasikan kesungguhan dari
pelaku usaha atau founder untuk mengembankan usaha pridbadinya.
2. Pinjaman Perbankan
Sejumlah dana yang disediakan oleh bank kepada nasabah dengan pemberian
bunga, yang harus dilunasi kembali pada waktu yang diperjanjikan atau dengan
cara angsuran (loan).
3. Kompetisi Bisnis
Alternatif pendanaan lain yang bisa dicoba adalah mengikuti kompetisi business
plan. Kompetisi Business Plan merupakan lomba tentang pembuatan desain
perencanaan usaha atau kewirausahaan. Perencanaan usaha ini juga dapat
mengikutsertakan produk yang dihasilkan.
Tidak jarang perusahaan besar ataupun institusi pendidikan mengadakan lomba
business plan. Hadiah dari kompetisi tersebut biasanya adalah kucuran dana
tunai yang bisa Anda gunakan untuk merealisasikan business plan sendiri.

13
4. Crowdfunding
Crowdfunding atau urun dana adalah suatu kegiatan atau metode dalam
menghasilkan modal dengan cara pengumpulan atau penggalangan dana untuk
suatu proyek atau usaha melalui sebuah website khusus.
Crowfunding terdiri dari tiga komponen penggerak, yaitu; pemilik proyek,
lembaga atau operator crowdfunding (website online atau media sosial), dan
donatur. Crowdfunding dalam pembiayaan suatu proyek biasanya memiliki batas
waktu yang telah ditentukan, biasanya dalam hitungan minggu atau bulan, dan
berusaha untuk memenuhi target pendanaan sebelum batas akhir waktu (Riadi,
2013).
Crowdfunding lebih bersifat usaha sosial dengan menceritakan ide bisnis dan
berbagai peluang bisnis tersebut ke depannya. Jika ada yang tertarik, pemberi
dana akan beramai-ramai atau patungan memberikan dana bagi jalannya bisnis .
Jadi dalam crowdfunding, setidaknya harus sebaik mungkin menyampaikan
cerita mengenai project anda. Jika pemberi dana tertarik dan senang dengan
cerita yang disampaikan, kemungkinan akan mendapatkan dana atas project
tersebut.
4. Crowdlending
Crowdlending adalah penggalangan dana yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk membantu mendanai suatu bisnis/proyek usaha dalam bentuk
pinjaman. Melalui platform crowdlending ini para pendana memberikan
pinjaman kepada proyek usaha dan mendapat imbal hasil sesuai dengan
penawaran dari platform crowdlending tersebut.
5. Inkubator Bisnis
Inkubator Bisnis merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat
keberhasilan pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan
menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para
pengusaha (National Business Incubator Association/NBIA). Layanan ini
biasanya dikembangkan atau diatur oleh manajemen inkubator dan ditawarkan
baik dalam Inkubator Bisnis itu sendiri dan melalui jaringan yang dimiliki oleh
Inkubator Bisnis.

14
Inkubator bisnis biasanya memberikan program kepada pengusaha pemula
(early stage) atau startup, yang didesain untuk membina dan mempercepat
keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan yang
diikuti oleh dukungan kemitraan atau pembinaan elemen bisnis lainnya dengan
tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki
pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang
sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat (Rahayu,
2019).
6. Angel Investor
Angel Investor merupakan individu dengan kekayaan bersih yang tinggi
memberikan dukungan berupa keuangan untuk perusahaan rintisan atau startup
kecil atau seorang pengusaha. Seringkali, angel investor ditemukan di antara
keluarga dan teman pengusaha. Dana yang diberikan angel investor merupakan
investasi satu kali yang bertujuan untuk membantu bisnis keluar dari tahap awal
yang sulit atau memberikan suntikan berkelanjutan untuk mendukung
perusahaan tersebut (investopedia).
Jenis investasi ini berisiko, dan umumnya tidak mewakili lebih dari 10% dari
portofolio angel investor. Meskipun begitu, angel investor memberikan
persyaratan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemberi pinjaman
lain karena mereka biasanya berinvestasi dalam wirausahawan memulai bisnis
daripada kelangsungan bisnis (Sukandar, 2019).
7. Modal Ventura/ Venture Capital (VC)
Modal ventura adalah modal permulaan yang disediakan oleh investor swasta
(pemodal ventura) atau lembaga keuangan khsusus (perusahaan modal ventura).
Modal ventura juga dikenal sebagai salah satu jenis pendanaan yang didapat
untuk memulai pengembangan bisnis muda, misalnya startup. Pada umumnya,
startup yang dianggap potensial menjadi salah satu ladang utama bagi modal
ventura untuk berinvestasi.
Perusahaan modal ventura cenderung selektif dalam memilih perusahaan yang
akan menjadi target investasinya. Sebagian besar modal ventura hanya diberikan
kepada industri dengan pertumbuhan yang tinggi, di mana risiko bisnisnya juga
jauh lebih tinggi (Ningsih, 2019).

15
BAB III
PENCATATAN USAHA

A. Pencatatan Transaksi Usaha


Pencatatan kegiatan usaha membantu dalam memberikan pemahaman
tentang mengelola usaha keuangan dan peluang untuk mencapai kehidupan yang
lebih sejahtera dimasa yang akan datang. Mengelola usaha membutuhkan
perencanaan yang matang untuk membangun dan mengembangkan usaha tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, dalam menjalankannya dibutuhkan konsep
dan strategi pemasaran yang professional dan terpadu. Dalam mengelola usaha
tidak dilihat dari besar kecilnya modal atau usaha itu sendiri, tetapi dilihat dari
bagaimana cara mengelola sesuai dengan kebutuhan usaha tersebut, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan laba bagi pemiliknya, bisa balik modal dan usaha lebih
berkembang.
Ada banyak hal yang perlu di perhatikan dalam mengelola sebuah usaha,
khususnya dalam pengelolaan arus kas, mengatur sistem manajemen keuangan
seperti pencatatan stok, mencatat pemasukan dan pengeluaran yang benar-benar
sehingga mendapat hasil laba dan rugi yang valid. Berikut tips dan trik untuk
mengelola usaha.
1. Pencatatan Stok
Pencatatan stok barang dilakukan setiap hari, mencatat barang yang tersedia
dan barang yang sudah tidak tersedia, sehingga stok barang nantinya akan
selalu ada tidak sampai kekurangan serta mengantisipasi meningkatnya
permintaan, hal ini bertujuan agar tidak ada kehilangan stok yang bisa
mengakibatkan kerugian dan kebingungan dalam proses pelayanan usaha.
Dengan adanya pencatatan stok maka barang barang yang ada akan terdata
dengan rapi.
2. Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran
Mencatat pemasukan dan pengeluaran sekecil apapun karena dapat
mempengaruhi penghasil yang didapatkan oleh toko. Buat pembukuan yang
rapi dengan adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua transaksi

16
keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, piutang dan hutang yang dimiliki
usaha tersebut. Selain itu dengan adanya pembukuan yang rapi akan lebih
memudahkan anda untuk mengevaluasi usaha anda. Pisahkan uang pribadi dan
uang usaha anda, tentukan besar potensi keuangan yang akan digunakan untuk
kebutuhan usaha anda. Seperti berapa persen untuk usaha,berapa persen laba
yang didapatkan, serta berapa persen uang yang digunakan untuk
mengembangkan usaha anda. Pencatatan hasil penjualan toko bisa dilakukan
setiap satu bulan sekali atau satu minggu sekali, Dengan sistem yang demikian
akan diketahui laba dan rugi yang didapat dan hasilnya pun akan lebih akurat
atau valid.
Pada kesempatan ini, kita akan fokus membahas bagaimana mana
mengelola transaksi penjualan dan persediaan dengan aplikasi kasir online.
Sebelumnya pencatatan dilakukan dengan manual, mencatat sendiri pemasuakan
dan pengeluaran transaksi usaha. Seiring perkembangan para usahawan
menggunakan mesin kasir untuk mempermudah pencatatan transaksi keuangan.
Menurut pengertiannya sendiri, mesin kasir merupakan perangkat elektronik yang
digunakan untuk menghitung transaksi keuangan. Mesin kasir pada umumnya
memiliki keyboard yang digunakan untuk memasukkan data, pemindai (scanner),
laci yang digunakan untuk menyimpan uang tunai, dan perangkat pencetakan untuk
tanda terima. Dengan kemajuan teknologi, mesin kasir dapat melakukan berbagai
macam fungsi tambahan termasuk pemrosesan kartu kredit, verifikasi cek pribadi,
dan pelacakan inventaris.
Mesin kasir adalah sebuah peralatan penting dalam berbagai bisnis. Sebuah
mesin kasir dapat melakukan pencatatan jumlah penjualan, memberikan tanda
terima kepada pelanggan, dan membantu pem,buatan laporan transaksi harian. Pada
saat ini, mesin kasir sudah semakin canggih dan memiliki banyak fungsi yang dapat
membantu dalam menjalankan toko, restoran, atau bisnis Anda yang lain. Mesin
kasir dengan teknologi terkini dan lebih kompleks dapat digunakan untuk melacak
persediaan dan sinyal komputer jarak jauh yang berguna untuk mengatur ulang
persediaan atau inventaris bisnis Anda. Tak hanya itu, mesin kasir juga dapat
digunakan untuk membantu Anda dalam menghitung penjualan berdasarkan

17
berdasarkan tipe atau kelas barang. Mesin semacam ini paling sering digunakan
oleh bisnis ritel.
Saat ini mesin kasir tidak hanya dalam bentuk offline dan pada komputer
saja, namun seiring perkembangan teknologi, kini mesin kasir mulai bisa digunakan
secara online dan bisa juga menggunakan andorid, yang biasanya sekarang disebut
sebagai sistem Point of Sales (POS) atau aplikasi kasir toko. Aplikasi kasir toko
adalah salah satu sistem software lengkap untuk bisnis yang mencakup penjualan,
inventaris, penghitungan stok, pemesanan vendor, info loyalitas pelanggan, dan
pelaporan. Termasuk juga catatan purchasing, pembuatan barcode, pembukuan
bahkan kemampuan akuntansi. Seluruh fitur tersebut saling berkaitan, tersedia
dalam satu aplikasi, dan praktis untuk para pemilik bisnis yang ingin
memaksimalkan usahanya.
Point of Sale, secara harfiah artinya titik dimana penjualan dilakukan. Ini
adalah sistem di mana pelanggan Anda melakukan pembayaran untuk barang atau
jasa yang dibeli dari perusahaan Anda. Sistem POS terdahulu tidak lebih dari tanda
terima tertulis berbentuk nota, tetapi pemilik bisnis sekarang lebih memilih sistem
POS elektronik. Sistem ini merampingkan proses penjualan, serta memungkinkan
pemilik bisnis untuk mengumpulkan data penjualan yang lebih akurat. Sistem POS
standar mungkin tidak lebih dari satu mesin kasir dan software yang diperlukan
untuk mengumpulkan data penjualan. Ini dapat dimaksimalkan dengan
menambahkan lebih banyak hardware, seperti pemindai barcode dan pembaca
kartu, atau seperangkat software tambahan.
Kebanyakan sistem POS modern saat ini tidak hanya menerima dan
melacak penjualan. Tapi juga ditambah dengan fitur laporan tambahan, seperti
produk mana yang paling laris atau di jam berapa banyak pelanggan datang. Sistem
POS menghemat waktu dengan mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan repetitif
seperti perhitungan harga atau pencarian barang. Sistem POS otomatis ini
mengurangi potensi human error dan Anda tidak perlu merepotkan diri dengan
pencatatan/pelacakan manual nota-nota transaksi.
Beberapa manfaat utama dari sistem mobile POS meliputi:
1. Sistem pembayaran fleksibel: Sistem POS dapat menerima pembayaran dalam
berbagai metode pembayaran, tunai maupun digital.

18
2. Meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience): Dengan sistem
POS, Anda dapat mempercepat waktu transaksi, sehingga pelanggan tidak
perlu menunggu terlalu lama.
3. Akses dari mana saja: Mobile sistem POS membuat Anda dapat memantau
kinerja toko Anda dari mana saja, kapan saja. Sehingga Anda tidak perlu
berjaga seharian di depan kasir dan dapat melakukan hal lain untuk
mengembangkan bisnis.
4. Mudah diatur dan digunakan: Aplikasi Android, Bukutansi — Aplikasi Kasir,
mudah diatur sesuai kebutuhan bisnis Anda. Karena mudah digunakan, Anda
atau karyawan Anda tidak butuh waktu lama untuk menguasainya.
Saat ini telah banyak disediakan aplikasi kasir online, biasanya pelaku usaha
yang baru akan menggunakan aplikasir online kebingungan, aplikasi kasir online
mana yang harus dipilih dan digunakan. Setidaknya fitur-fitur yang harus dimiliki
oleh aplikasi kasir online adalah
1. Laporan dan analisis penjualan,
Fitur laporan dan analisis penjualan memberi visibilitas akurat dari seluruh
operasi bisnis Anda. Tidak hanya melacak secara otomatis produk mana yang
paling laris, tapi juga menunjukkan berapa banyak profitabilitas dari setiap
produk. Selain itu, dengan memiliki data penjualan real-time membuat Anda
tidak akan kesulitan mengatur persediaan. Data tersebut juga membuat Anda
dapat mengidentifikasi dan fokus pada pemasaran barang-barang yang paling
laris di pasaran. Laporan dan analisis penjualan memungkinkan Anda untuk
mengetahui dan menganalisis data penjualan dari toko Anda secara akurat.
Fitur ini memberi Anda snapshot real-time dari kinerja toko melalui laporan
dan metrik.
2. Manajemen Pelanggan
Fitur manajemen pelanggan mengumpulkan data riwayat pembelian pelanggan
Anda. Keuntungannya, Anda dapat mengidentifikasi pembeli mana yang paling
rajin berbelanja dan mengetahui jumlah reseller dari keseluruhan pelanggan
Anda dengan mudah. Fitur manajemen pelanggan di aplikasi kasir toko atau
sistem POS membantu pemilik bisnis UKM melacak aktivitas pelanggan
mereka. Data tersebut dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan

19
loyalitas pelanggan (customer loyalty), terutama bagi pelanggan yang sering
repeat order.
3. Manajemen Inventori
Manajemen inventori membantu Anda untuk melacak informasi lengkap
persediaan stok Anda, baik yang dipajang atau di gudang. Mengelola
persediaan adalah hal penting yang berkontribusi langsung pada keberhasilan
toko Anda. Fitur manajemen inventori mampu memberi Anda akses langsung
dan cepat ke persediaan stok. Dengan hal ini, Anda dapat melakukan efisiensi
persediaan dan tidak perlu repot menghitung barang secara manual.
Memilih aplikasi transaksi keuangan yang sesuai dengan usaha anda
memang bukanlah hal yang mudah. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda
coba dalam memilih aplikasi transaksi keuangan gratis yang sesuai dengan bisnis
anda.
1. Lakukan Riset
Hal pertama yang harus anda lakukan dalam menentukan program kasir gratis
mana yang nantinya akan anda gunakan adalah dengan melakukan riset terlebih
dahulu. Riset yang dimaksut disini adalah riset pada pengembang software
aplikasi penjualan gratis tersebut.
Anda bisa mulai mencari tahu dari sudah berapa lama perusahaan tersebut telah
berdiri, jumlah klien yang telah mereka layani dan hal lainnya yang berkaitan.
Semakin tinggi kredibilitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, maka tinggi
pula tingkat kepercayaannya sebagai partner bisnis . Selain itu banyaknya klien
juga dapat anda jadikan sebagai sebuah acuan dalam mengetahui pengalaman
mereka.
2. Memilih Fitur yang Sesuai Dengan Kebutuhan Bisnis Anda
Setiap jenis aplikasi penjualan, pastinya mempunyai fitur yang cukup beragam.
Fitur-fitur inilah yang nantinya akan membantu anda saat melakukan proses
transaksi penjualan. Untuk itulah, mengetahui fitur-fitur yang ada pada aplikasi
penjualan atau aplikasi kasir gratis full version ini sangatlah penting.
Dengan mengetahui fitur-fitur tersebut, anda bisa lebih mudah dalam
memastikan apakah aplikasi penjualan gratis ini memang sesuai dengan
kebutuhan Anda. Pastikan anda tidak memilih aplikasi kasir dengan terlalu

20
banyak fitur yang tidak berfungsi maksimal untuk bisnis Anda. Bukannya
membantu, fitur-fitur tadi bisa jadi justru menghambat proses transaksi yang
ada.
3. Menemukan Aplikasi yang Mudah digunakan
Sebuah aplikasi POS gratis dengan fitur yang lengkap, tidak ada gunanya jika
sulit digunakan. Tujuan dari dibuatnya aplikasi penjualan adalah untuk
membantu proses transaksi jual beli supaya menjadi lebih cepat. Maka sebagai
pemilik bisnis, anda harus bisa mencari aplikasi penjualan yang mudah untuk
digunakan dan mempunyai tampilan, serta desain grafis yang user friendly.
Dengan begitu, para karyawan anda bisa dengan mudah memahami
penggunaan aplikasi penjualan tersebut hanya dalam waktu beberapa menit
saja.
4. Sesuaikanlah Dengan Harga
Software POS pastinya mempunyai varian harga yang berbeda antara satu
aplikasi dengan aplikasi yang lainnya. Untuk itulah, anda harus
mempertimbangkan keseimbangan harga yang akan anda keluarkan dengan
kualitas atau kelebihan aplikasi penjualan yang akan anda dapatkan.
Faktanya tidak sedikit aplikasi kasir yang sebenarnya biasa saja, tapi dipatok
dengan harga yang tinggi. Anda bisa mencoba cari program yang mempunyai
spesifikasi atau kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau. Memang
dalam proses mencari dua hal ini sangatlah sulit. Namun tetap saja siapa tahu
anda akan menemukan aplikasi penjualan full version yang mempunyai fitur
sesuai dan juga harga yang terjangkau.
5. Cari Review dari Sesama Pebisnis
Agar semakin yakin, anda bisa mencoba untuk mencari review dari sesama
pebisnis tentang aplikasi penjualan tersebut. Selain itu, untuk lebih meyakinkan
diri pada pilihan anda, hal ini juga bisa memberikan informasi yang lebih
detail dan berharga menyangkut aplikasi penjualan tersebut yang tidak akan
bisa anda dapatkan di tempat lainnya. pada dasarnya, terdapat banyak sekali
hal yang harus anda perhatikan dan pertimbangkan dalam memilih aplikasi
penjualan yang tepat.

21
6. Pilih Penyedia Aplikasi yang Mudah
Namanya juga perangkat lunak, sudah pasti akan ada kalanya mengalami
kerusakan. Sama halnya seperti aplikasi yang mendadak tidak bisa berjalan,
ada fitur tertentu yang bisa saja tiba-tiba berhenti atau sejumlah keluhan
lainnya yang pastinya memerlukan penanganan segera. Untuk itulah, salah satu
hal penting yang harus anda perhatikan adalah pastikan jika pihak penyedia
aplikasi yang anda pilih dapat dihubungi kapan saja.
Selain itu, pastikan juga untuk memperhatikan kecepatan respon dari penyedia
aplikasi tersebut saat anda menghubungi mereka ketika ada masalah. Apabila
respon yang diberikan cepat dan baik maka anda telah memilih penyedia
aplikasi penjualan yang tepat.
Jangan sampai anda akhirnya memilih penyedia aplikasi yang salah dan sulit
dihubungi yang nantinya menyebabkan anda kesulitan pada saat aplikasi
tersebut mengalami gangguan yang akhirnya berimbas pada bisnis anda.
Beberapa aplikasi pencatatan transaksi usaha gratis bisa di download di play
store maupun di appstore, contohnya adalah aplikasi qasir, bukukas, mesinkasir,
catatankeuangan, bukuwarung dan masih banyak lainnya.

B. Kelengkapan Pengajuan Kredit


Dalam pengajuan kredit dari pihak luar, kelengkapan yang harus disiapkan
meliputi:
- Profil usaha
- Proposal usaha atau pengembangan usaha
- Dokumen legalitas usaha
- Dokumen perijinan usaha
- Laporan keuangan

Contoh Proposal/Pengajuan Kredit Usaha


Kerangka proposal pengajuan kredit usaha berikut informasi yang
terangkum didalamnya diuraikan sebagai berikut :

22
1. Pendahuluan
Ini merupakan bagian dimana Anda dapat menjelaskan latar belakang jenis
usaha yang Anda miliki, prospek usaha di masa mendatang, gambaran
keunggulan usaha Anda dibandingkan usaha sejenis lainnya, permasalahan /
tantangan yang akan dihadapi, cara menghadapi kendala tersebut, serta visi dan
misi usaha Anda. Dijelaskan juga latar belakang usaha, kondisi setempat,
potensi pengembangan usaha.
2. Profil Lengkap Usaha
Profil Lengkap mengenai usaha yang dijalankan juga wajib Anda jabarkan
secara jelas. Tulis secara detail mengenai nama badan usaha, jenis usaha,
lokasi, riwayat usaha, dan legalitas usaha yang dimiliki.
3. Lokasi Badan Usaha
Setelah itu Anda juga dapat mencantumkan lokasi dimana badan usaha Anda
tersebut berdiri. Pastikan Anda menulis alamat yang jelas dan lengkap beserta
kelurahan, kecamatan, dan kode posnya. Sertakan denah lokasi juga. Ini untuk
meyakinkan kepada pihak penerima proposal Anda bahwa lokasi badan usaha
Anda benar adanya, tidak fiktif, dan dapat dilacak.
4. Struktur Organisasi Badan Usaha
Meskipun Anda hanya membuka usaha kelas kecil maupun menengah, Anda
disarankan untuk memasukkan struktur organisasi badan usaha Anda.
Gambarkan secara jelas mengenai pemilik, asisten, staff produksi, staff
keuangan, staff pemasaran, staff admin, dan sebagainya.
5. Analisis Aspek Pasar
- Produk Yang Dijual
Anda dapat menjabarkan di sini mengenai produk perusahaan secara
lengkap berupa: Jenis produk, spesifikasi, metode produksi, keunggulan
produk, kuantitas yang dihasilkan setiap produksi, kendala produksi atau
bahan baku yang akan dihadapi, dan sebagainya.
- Permintaan dan Target Pasar yang Dituju
Setiap usaha yang Anda dirikan tentu harus memiliki target pasar yang jelas.
Siapa konsumen yang Anda bidik. Apa jenis kelaminnya, berapa usianya,
bagaimana tingkat pendidikannya, pekerjaannya, penghasilannya, dan

23
sebagainya. Hal ini penting dilakukan agar produk Anda dipasarkan pada
target market yang tepat. Anda juga dapat dengan mudah menentukan
kebijakan harga produk Anda.
- Distribusi
Menjelaskan bagaimana barang yang kita produksi bisa sampai ke
konsumen langsung.
- Analisis Persaingan
Dijelaskan siapa pesaing dalam usaha kita.

6. Analisis Aspek Keuangan


Perhitungan keuangan usaha dilakukan selama setiap bulan, berdasar hitungan
penjualan per harinya. Tiap akhir tahun, dilakukan perhitungan keuangan atau
tutup buku. Laporan Arus Kas 3 bulan terakhir.

Laporan Arus Kas


3 bulan terakhir Tahun ….
Jan Feb Maret
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Usaha
Laba Usaha

Dukungan kredit dari Bank XXX diprediksi mampu meningkatkan efisiensi


produksi dan meningkatkan penjualan sebesar rata-rata 10%. Kami berharap
kredit akan cair bulan april, dan bulan mei rencana penggunaan dana dapat
direalisasi. Proyeksi laporan keuangan setelah bulan mei dapat digambarkan
sebagai berikut:

24
Proyeksi keuangan 3 bulan ke depan

Laporan Arus Kas Juni Juli Agustus


Penjualan (Harga jual x
Jumlah produk terjual)
Harga Pokok Produksi
Laba Kotor
Beban Usaha (fix cost +
overhead)
Laba Usaha

7. Supplier
Penjelasan tentang Perolehan kebutuhan input dari mana, apa saja dan
berapa jumlahnya.
8. Aspek teknis usaha Budidaya
Menjelaskan tentang proses produksi usaha
9. Aspek Manajemen dan Organisasi
a. Pimpinan Perusahaan sekaligus pemilik perusahaan
Nama :
Pendidikan terakhir :
b. Bagian Keuangan :
Pendidikan terakhir :
c. Tenaga kerja teknis :
10. Sistim Penggajian dalam Perusahaan
Penjelasan mengenai sistim penggajian tenaga kerja dalam perusahaan
dilakukan dengan Sistim Bagi Hasil atau gaji bulanan.
11. Aspek Lingkungan dan Sosial Budaya
Penjelasan mengenai pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya
alam sekitar.

12. Rencana Penggunaan Pembiayaan/pinjaman

25
Penjelasan mengenai perencanaan penggunaan dana pinjaman.
Rencana Penggunaan dana Pinjaman adalah sebagai berikut:
No. Uraian Volume Harga/biaya (Rp) Jumlah (Rp)
1
2
3
4
Total
Total pinjaman yang diharapkan adalah Rp. ………………,-

13. Sistim Pinjaman yang Diharapkan


a. Jaminan Kredit
Dalam pengajuan kredit kepada bank, saya mengajukan jaminan berupa
………………. tahun ……… senilai Rp ……………….. Nominal ini jauh
lebih besar dibanding dengan nominal yang akan saya pinjam, yaitu Rp
…………………..
b. Jadwal Pengembalian Kredit
Dengan meminjam modal dari bank, maka kami akan berusaha untuk
melakukan pengembalian kredit sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pembayaran angsuran akan dilakukan selama …. tahun (…… bulan),
dengan angsuran sebesar Rp ………………. tiap bulan.
14. Penutup
Simpulan dan harapan agar diterima akses kredit.

26
BAB IV.
KREDIT USAHA RAKYAT

A. Program dan Tujuan KUR


Kredit Usaha Rakyat yang selanjutnya disebut KUR adalah kredit modal
kerja dan atau kredit investasi yang diberikan oleh Perbankan kepada UMKM-K
yang feasible tetapi belum bankable termasuk sektor pertanian, memiliki usaha
produktif yang didukung dengan program penjaminan.
Sesuai dengan Nota Kesepahaman bersama (MoU) antara Kementerian
Pertanian dengan 6 (enam) Perbankan dan 2 (dua) Perusahaan Penjaminan tentang
Penjaminan Kredit/ Pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan
Koperasi (UMKM-K), sudah diuraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing
pihak.
Tugas Kementerian Teknis/Pemerintah antara lain : (1) mempersiapkan
Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi yang melakukan usaha produktif
yang bersifat individu, kelompok, kemitraan dan/atau kluster untuk dapat dibiayai
dengan kredit/pembiayaan, (2) menetapkan kebijakan dan prioritas bidang usaha
yang akan menerima penjaminan kredit/pembiayaan, (3) melakukan pembinaan dan
pendampingan selama masa kredit atau pembiayaan, dan (4) memfasilitasi
hubungan antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi dengan pihak
lainnya seperti perusahaan inti/off taker yang memberikan kontribusi dan dukungan
untuk kelancaran usaha.
Tugas Bank Pelaksana antara lain melakukan penilaian kelayakan usaha dan
memutuskan pemberian kredit/ pembiayaan dan tugas Perusahaan Penjamin antara
lain memberikan persetujuan penjaminan atas kredit/pembiayaan yang diberikan
oleh Bank Pelaksana.
Tujuan KUR adalah
a. Memberikan acuan bagi pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam
penyaluran kur sektor pertanian;
b. Meningkatkan penyaluran kredit/ pembiayaan kur kepada petani, kelompok
tani, gabungan kelompok tani (gapoktan) dan pelaku agribisnis lainnya;

27
c. Mendukung program-program di kementerian pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan);
d. Membantu penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di
sektor pertanian.

B. Ketentuan Pokok dan Jenis Penyaluran KUR


Ketentuan Pokok
1. Sumber dana KUR sepenuhnya dari Penyalur KUR, risiko kredit/pembiayaan
sebagian dijaminkan kepada perusahaan penjamin.
2. Kriteria calon penerima KUR sektor pertanian sebagai berikut :
a. Individu/perseorangan yang masuk dalam kelompok tani baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama dalam kelompok usaha atau badan
usaha yang melakukan usaha produktif di sektor pertanian. Kelompok
Usaha yang dimaksud seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE),
Gabungan Kelompok Tani (Gappoktan), dan kelompok usaha lainnya.
b. Usaha sektor Pertanian yaitu seluruh usaha untuk komoditas tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Jenis Penyaluran KUR, terdiri atas:


Penyaluran KUR Mikro
1. KUR Mikro diberikan kepada penerima KUR dengan jumlah paling banyak
sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) per musim tanam atau satu
siklus produksi setiap individu.
2. Suku bunga/marjin KUR Mikro sebesar 6% (enam persen) efektif pertahun
atau disesuaikan dengan suku bunga/margin flat/anuitas yang setara.
3. Jangka waktu KUR Mikro:
a. Paling lama 3 (tiga) tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja; atau
b. Paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi, dengan
grace period sesuai dengan penilaian Penyalur KUR.
4. Dalam hal skema pembayaran KUR mikro, Penerima KUR dapat
melakukan pembayaran pokok dan Suku Bunga/Marjin KUR mikro secara
angsuran berkala dan/atau pembayaran sekaligus saat jatuh tempo sesuai

28
dengan kesepakatan antara Penerima KUR dan Penyalur KUR dengan
memperhatikan kebutuhan skema pembiayaan masing-masing penerima.
5. Penerima KUR Mikro dapat sedang menerima kredit/pembiayaan KUR
pada penyalur yang sama, kredit kepemilikan rumah, kredit/leasing
kendaraan bermotor, kartu kredit, dan resi gudang dengan kolektibilitas
lancar.
6. Penerima KUR Mikro memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
dibuktikan dengan kartu identitas berupa KTP Elektronik atau Surat
Keterangan Pembuatan KTP Elektronik.
7. Jangka waktu, Perpanjangan, Tambahan Kredit/Pembiayaan (Suplesi), dan
Restrukturisasi KUR Mikro ditetapkan sebagai berikut:
a. Dalam hal diperlukan perpanjangan, suplesi, atau restrukturisasi, maka
jangka waktu sebagaimana diatur dalam angka (1) khusus untuk
kredit/pembiayaan modal kerja dapat diperpanjang menjadi maksimal 4
(empat) tahun dan untuk kredit/pembiayaan investasi dapat diperpanjang
menjadi maksimal 7 (tujuh) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian
kredit/pembiayaan awal dengan grace period sesuai dengan penilaian
Penyalur KUR.
b. Calon Penerima KUR Mikro dapat menerima KUR Mikro sector
produksi paling banyak sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) per musim tanam atau 1 (satu) siklus produksi.
c. Permusim tanam atau siklus produksi untuk sektor pertanian adalah 1
(satu) musim tanam; sektor peternakan 1 (satu) musim budidaya ternak;
sektor perikanan 1 (satu) musim budidaya dan/atau tangkap ikan; sektor
produksi lainnya 1 (satu) siklus produksi sampai dengan menghasilkan
barang dan/atau jasa;
d. Penerima KUR Mikro sektor produksi dapat mengusulkan kembali untuk
menerima KUR Mikro setelah menyelesaikan KUR Mikro yang
diterimanya, tidak dibatasi jumlah KUR Mikro yang diterima dari
penyalur KUR.
e. Penerima KUR Mikro yang bermasalah dimungkinkan untuk
direstrukturisasi sesuai ketentuan yang berlaku di penyalur KUR, dengan

29
ketentuan diperbolehkan penambahan plafon pinjaman KUR Mikro
sesuai dengan pertimbangan penyalur KUR masing-masing.

Penyaluran KUR Kecil


1. KUR kecil diberikan kepada penerima KUR dengan jumlah diatas Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp.500.000.000
(lima ratus juta rupiah) setiap individu.
2. Suku bunga KUR kecil sebesar 6% (tujuh persen) efektif pertahun atau
disesuaikan dengan suku bunga/marjin flat/anuitas yang setara.
3. Jangka waktu KUR kecil sebagai berikut:
a. Paling lama 4 (empat) Tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja; atau
b. Paling lama 5 (lima) Tahun untuk kredit/pembiayaan investasi, dengan
grace period sesuai dengan penilaian Penyalur KUR.
4. Dalam hal skema pembayaran KUR kecil, Penerima KUR dapat melakukan
pembayaran pokok dan Suku Bunga/Marjin KUR kecil secara angsuran berkala
dan/atau pembayaran sekaligus (yarnen) saat jatuh tempo sesuai dengan
kesepakatan antara Penerima KUR dan Penyalur KUR dengan memperhatikan
kebutuhan skema pembiayaan masing-masing penerima.
5. Dalam pemberian grace period atau yarnen untuk KUR Kecil penyalur KUR
mempertimbangkan karakteristik ternak sebagai berikut :
a. Usaha penggemukan sapi, kerbau dan/atau kambing domba diberikan grace
period atau Yarnen minimal 3 bulan;
b. Usaha pembiakan untuk sapi potong, sapi perah dan kerbau diberikan grace
periode atau yarnen 2-3 tahun; dan
c. Usaha pembiakan kambing/domba diberikan grace period atau yarnen
minimal 9 bulan.
6. Penerima KUR Mikro memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
dibuktikan dengan kartu identitas berupa KTP Elektronik atau Surat
Keterangan Pembuatan KTP Elektronik dan calon penerima KUR kecil dengan
plafon diatas Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah), wajib memiliki NPWP.
7. Jangka waktu, Perpanjangan, Tambahan Kredit/Pembiayaan (Suplesi), dan
Restrukturisasi KUR kecil ditetapkan sebagai berikut :

30
a. Dalam hal diperlukan perpanjangan, suplesi, atau restrukturisasi, maka
jangka waktu sebagaimana diatur dalam angka 1 khusus untuk
kredit/pembiayaan modal kerja dapat diperpanjang menjadi maksimum 5
(tahun) tahun dan untuk kredit/pembiayaan investasi dapat diperpanjang
menjadi maksimum 7 (tujuh) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian
kredit/pembiayaan awal grace period sesuai dengan penilaian Penyalur
KUR.
b. Total akumulasi plafon termasuk suplesi atau perpanjangan maksimum Rp.
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) per debitur.
c. Penerima KUR kecil yang bermasalah dimungkinkan untuk direstrukturisasi
sesuai ketentuan yang berlaku di Penyalur KUR, dengan ketentuan
diperbolehkan penambahan plafon pinjaman KUR Kecil sesuai dengan
pertimbangan Penyalur KUR masing-masing.

Penyaluran KUR Khusus Perkebunan dan Peternakan Rakyat.


1. KUR khusus diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam
bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan
rakyat dan peternakan rakyat.
2. KUR khusus diberikan penerima KUR dengan jumlah plafon diatas Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp.500.000.000
(lima ratus juta rupiah) setiap individu anggota kelompok.
3. Suku bunga KUR khusus sebesar 6% (enam persen) efektif pertahun atau
disesuaikan dengan suku bunga/marjin flat/anuitas yang setara.
4. Jangka waktu KUR khusus sebagai berikut:
a. Paling lama 4 (empat) Tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja; atau
b. Paling lama 5 (lima) Tahun untuk kredit/pembiayaan investasi, dengan
grace period atau yarnen sesuai dengan penilaian Penyalur KUR.
5. Dalam hal skema pembayaran KUR khusus, Penerima KUR dapat melakukan
pembayaran pokok dan Suku Bunga/Marjin KUR khusus secara angsuran
berkala dan/atau pembayaran sekaligus (yarnen) saat jatuh tempo sesuai
dengan kesepakatan antara Penerima KUR dan Penyalur KUR dengan

31
memerhatikan kebutuhan skema pembiayaan masing-masing penerima KUR
khusus.
6. Dalam hal penerima KUR telah mendapatkan dana Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), maka yang dapat dibiayai KUR hanya
selisih kekurangan dari total pembiayaan peremajaan kelapa sawit dimaksud.
7. Penerima KUR khusus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
dibuktikan dengan kartu identitas berupa KTP Elektronik atau Surat
Keterangan Pembuatan KTP Elektronik dan calon penerima KUR khusus
dengan plafon diatas Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah), wajib memiliki
NPWP.

Usaha Yang Dibiayai KUR


KUR untuk sektor pertanian diutamakan untuk mendukung pencapaian
target-target utama program Kementerian Pertanian, dari aspek pemenuhan
permodalan guna mendorong pengembangan usahanya. Usaha sektor pertanian
sering disebut usaha agribisnis yang terdiri atas:
1. Sub sistem hulu : kegiatan ekonomi menghasilkan sarana produksi (input
pertanian);
2. Sub sistem produksi (budidaya);
3. Sub sistem hilir : pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
4. Sub sistem penunjang : kegiatan menyediakan jasa penunjang seperti
teknologi, permodalan.

C. Mekanisme Penyaluran KUR


Mekanisme penyaluran KUR :
1. Langsung kepada debitur;
2. Tidak langsung melalui lembaga linkage.
3. Khusus penyaluran KUR melalui lembaga linkage dapat dilakukan dengan pola
Executing atau Channeling.

32
Penyaluran KUR melalui lembaga linkage dengan pola executing, dengan
ketentuan :
1. Plafon kredit kepada lembaga linkage maksimum Rp. 2 milyar;
2. Suku bunga dari Perbankan kepada lembaga linkage maksimum 13% per tahun
efektif, setara dengan flat per bulan : 0,57%.

Persyaratan Debitur
1. Individu : petani/ peternak/ pekebun dengan syarat :
a. mempunyai identitas diri ;
b. memiliki usaha di bidang pertanian;
c. Usahanya layak (feasible) dan belum bankable
d. usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
2. Kelompok Tani, Gapoktan yang dibina oleh Dinas Teknis /Badan setempat,
Kantor Cabang Dinas/ Balai Penyuluh Pertanian.
3. Koperasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
mempunyai anggota terdiri dari petani.

33
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengembangkan usaha tentu tidak cukup hanya mengandalkan ide
semata karena berbagai komponen lainnya juga tak kalah penting dalam
mendukung jalannya usaha salah satunya pembiayaan. Dalam praktiknya
pembiayaan produktif suatu usaha dapat diperoleh secara gabungan antara modal
sendiri dengan modal pinjaman. Pembiayaan untuk mewujudkan ide bisnis atau
untuk meningkatkan pengembangan bisnis harus direncanakan dengan matang,
dengan menggunakan sumber sumber pembiayaan antara yang di antaranya : dana
pribadi, dana pinjaman perbankan, kompetisi bisnis crowdfunding, crowdlending,
inkubator bisnis, angel investor, modal ventura. Pilihan apakah menggunakan
modal sendiri atau sumber sumber pendanaan lain tersebut atau gabungan
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan serta konsep bisnis
pelaku usaha atau founder.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang diberikan
oleh perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum bankable. KUR
bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas pelayanan Bank kepada UMKM
dan petani produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM dan petani,
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, serta
menanggulangi kemiskinan. Diharapkan petani dapat mendapatkan fasilitas
pembiayaan KUR sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani.

B. Implikasi
Mengingat luasnya cakupan materi sumber-sumber pembiayaan,
merupakan sebuah tuntutan dan keharusan bagi peserta pelatihan untuk
memahami berbagai macam pengetahuan yang relevan dengan dengan membaca
bahan bacaan yang mengacu pada daftar pustaka serta mencari informasi sumber-
sumber pembiayaan dari berbagai sumber informasi.

34
C. Tindak Lanjut
Setelah memahami proses pembelajaran menerapkan konsep pembiayaan
ini diharapkan peserta dapat mengembangkan potensi dalam dirinya serta
bisnisnya dalam mencari peluang pendanaan usaha.

35
DAFTAR PUSTAKA

Ambadar, Jacky dkk. 2010. Membentuk Karakter Pengusaha. Jakarta Selatan: Kaifa.
Ika, Syahrir. 2006. Kredit Usaha Rakyat (KUR): “Indonesian Way” Untuk
Mensejahterakan Rakyat Indonesia. Diunduh dari https://fiskal.kemenkeu.go.id
/data/document/2016/kajian/KURIndonesianWayUntukMensejahterakanRakya
tIndonesia.pdf
Kasmir. 2002 . Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mardiyatmo. 2008. Kewirausahaan. Surakarta: Yudistira.
Muhammad. 2002. Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta : UII
Press.
Ningsih, Lestari. 2019. Apa Itu Modal Ventura?. https://www.wartaekonomi.
co.id/read220875/apa-itu-modal-ventura
Nugraha, Listyawan Ardi. 2011. Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendapatan, dan
Sikap Kewirausahaan terhadap Pendapatan Usaha Pengusaha Industri.
Nugroho, Agus Eko. 2016. Komersialisme Kredit Usaha Rakyat untuk Pemberdayaan
UMKM di Indonesia. LIPI Press. Jakarta.
Permenkoperekonomian Nomor 6 tahun 2020 tentang Perlakuan Khusus bagi Penerima
Kredit Usaha Rakyat terdampak Pandemi Covid19. Kementerian Koordinator
Perekonomian.
Permenko No. 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat
Permentan No. 12 Tahun 2020 tentang Fasilitasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian
Permentan 32 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Kredit Usaha Rakyat di sektor
Pertanian. Kementerian Pertanian.
Riadi, Muchlisin,. 2013. Pengertian dan Fungsi Perbankan. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal dan Arifin, Arvian. 2010. Islamic Banking sebuah Teori, Konsep, dan
Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE
Stephen, Spinelli dkk. 2006. Franchise: a Pathway to Wealth Creation. USA:Prentice
Hall.
Sukandar, Clara Aprilia. 2019. Apa Itu Angel Investor?.
https://www.wartaekonomi .co.id/read224162/apa-itu-angel-investor

36
Wardhani. 2010. Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat di BRI. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Zimmerer, Thomas W Dkk. 2008. Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

37

Anda mungkin juga menyukai