Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

CYCLOCONVERTER

DOSEN PENGAMPU :
Marwan Affandi, S.T., M.T. /
Olnes Yosefa Hutajulu, S.Pd., M.Eng

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5


NAMA MAHASISWA : NIM :
1. Lisa Veronica Br Gurusinga 5173230007
2. Uli Parrona Gurning 5172230007
3. Irwan Efendi 5172230002
KELAS :A
MATAKULIAH : Praktek Elektronika Daya

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
CYCLOCONVERTER

1. Contoh rangkaian cycloconverter dengan PSIM.


Contoh 1. Rangkaian Cycloconverter satu fasa.

Contoh 2.
2. Karakteristik Rangkaian Cycloconverter adalah :
a) Rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC
dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang
berbeda.

b) Komponen utama yang digunakan pada topologi ini adalah 8 buah thyristor
yang dihubungkan seperti rangkaian penyearah 1 fasa (jembatan penuh)
yang dihubungkan secara anti-paralel.
c) Transfer daya dalam Cycloconverter terjadi dalam dua arah
d) Bentuk gelombang keluaran sinus dari cycloconverter dapat diperoleh
dengan cara menambah jumlah pulsa sumbernya. Menggunakan 6-pulsa
untuk cycloconverter 1 fasa, dan 12 pulsa untuk cycloconverter 3 fasa.
e) Berdasarkan jenisnya, ada 2 yaitu :
1) Step Up Cycloconverter: Tipe-tipe ini menggunakan pergantian normal
dan memberikan output pada frekuensi yang lebih tinggi daripada input.
2) Step Down Cycloconverter: Jenis ini menggunakan pergantian paksa dan
menghasilkan output dengan frekuensi lebih rendah dari input.
f) Dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori :
1) 1 Fasa ke 1 Fasa
Cycloconverter ini memiliki dua konverter gelombang penuh yang
terhubung dari belakang ke belakang. Jika satu konverter beroperasi,
konverter lainnya dinonaktifkan, tidak ada arus yang melewatinya.
2) 3 Fasa ke 1 Fasa
Cycloconverter ini beroperasi di empat kuadran yang (+V, +I) dan (−V, −I)
menjadi mode perbaikan (penyearah) dan (+V, −I) dan (−V, +I) menjadi
mode inversi.
3) 3 Fasa ke 3 Fasa
Cycloconverter ini banyak digunakan dalam sistem mesin AC yang
beroperasi pada mesin induksi 3 Fasa dan sinkron
g) Berdasarkan tipe, ada 2 yakni :
1) Mode Bloking Cycloconverters: Mode blocking cycloconverters tidak
memerlukan reaktor antarkelompok (IGR).
2) Sirkulasi Arus Cycloconverters : Kedua konverter beroperasi setiap saat
dalam kasus ini. Kerugian besar adalah IGR diperlukan. Jumlah perangkat
yang terhubung ke ini dua kali lipat daripada Blocking arus
cycloconverter.

3. Gambar Rangkaian dan Plotting Simulasinya


✓ Untuk Gambar 1

Gambar. Rangkaian Cycloconverter satu fasa

Gambar. Hasil Plotting Simulasi


✓ Untuk Gambar 2

Gambar. Rangkaian cyclocoverter satu fasa

Gambar. Hasil Plotting SImulasi


Tambahan :
✓ Prinsip Kerja Cycloconverter
Prinsip-prinsip kerja cycloconverters dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis
berikut berdasarkan pada jenis supply AC input yang diterapkan pada rangkaian.

Cycloconverter 1 phase ke 1 phase tunggal:


Pada Figure 1(a) dapat dilihat rangkaian daya cycloconverter satu phasa.
Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini sehingga dapat menurunkan
frekuensi sumber adalah dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah
rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja
secara bergantian, seperti terlihat pada Figure 1(b). Konverter tyristor-P bekerja
untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-nya, sedangkan
konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada
periode negatif arus keluaran.
Pada Figure 2 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5
periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.

Pada Figure 3 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz


menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5
periode sumber.

Dari Figure 4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase retifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja menggantikan peran
konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).

Cycloconverters 3 Phase ke 1 Phase Tunggal:

Seperti halnya konverter di atas, cycloconverter 3 phase ke phase 1 tunggal


menerapkan tegangan yang diperbaiki ke beban. Cycloconverters positif hanya
akan memasok arus positif sementara konverter negatif hanya akan memasok arus
negatif. Pada cycloconverters dapat beroperasi di empat kuadran sebagai (+v, +i),
(+v, -i) mode rectification dan (-v, +i), (-v, -i) mode inverting.
Polaritas arus menentukan apakah konverter positif atau negatif arus i
supply daya ke beban. Ketika ada perubahan dalam polaritas arus, konverter yang
sebelumnya memasok arus dinonaktifkan dan yang lainnya diaktifkan. Selama
pembalikan polaritas arus, tegangan rata-rata yang di supply oleh kedua konverter
harus sama.
Cycloconverter 3 Phase ke 3 Phase:
Dua konfigurasi dasar tersedia untuk cycloconverters 3 phase seperti delta
dan wye. Jika output dari konverter di atas terhubung dalam wye atau delta dan
jika tegangan output bergeser 120º phase, konverter yang dihasilkan adalah
konverter 3 phase ke 3 phase. Konverter 3 phase terutama digunakan dalam sistem
penggerak mesin yang menjalankan mesin sinkron dan induksi 3 phase.

✓ Kegunaannya pada sebuah system tenaga


Cycloconverter dapat menghasilkan tegangan output harmonik penuh.
Ketika cycloconverter digunakan untuk menjalankan mesin AC, induktansi
kebocoran dari mesin menyaring sebagian besar harmonik frekuensi tinggi dan
mengurangi tegangan harmonik orde rendah.

Mengontrol Kecepatan Motor Induksi 1 Phase Tunggal


Motor induksi 1 phase tunggal banyak digunakan dalam banyak aplikasi.
Peningkatan kinerjanya berarti penghematan besar dalam konsumsi energi listrik.
Disarankan pengontrol kecepatan berbasis cycloconverter.

Diagram rangkaian di atas dapat digunakan untuk mengontrol kecepatan


motor induksi 1 phase tunggal dalam 3 langkah dengan menggunakan
cycloconverters dan thyristor (SCR). Rangkaian menggunakan cycloconverter yang
dikendalikan SCR yang memungkinkan kontrol kecepatan dalam langkah-langkah
motor induksi.
Untuk rangkaian mikrokontroler 8051, sepasang sakelar geser disediakan
untuk memilih kisaran kecepatan yang diperlukan untuk pengoperasian motor
induksi. Sakelar ini berinteraksi dengan mikrokontroler untuk mengirimkan pulsa
untuk memicu SCR di jembatan ganda. Dengan demikian kecepatan motor dapat
dicapai dalam 3 langkah. Beberapa aplikasi lain di mana Cycloconverters dapat
digunakan adalah drive pabrik semen, drive propulsi kapal, pabrik rolling, dan
winder tambang, mesin cuci, pompa air dan digunakan dalam industri juga

✓ Point yang belum dimengerti kelompok 5 :


1. Mengapa hasil plotting simulasi rangkaian cycloconverter yang saya
gambarkan di PSIM berbeda dengan hasil plotting rangkaian contoh
cycloconverter yang saya jadikan pedoman menggambar rangkaian
(Contoh 1 dan contoh 2) ?
Hasil Plotting menggunakan PSIM gambar 1 dan gambar 2

Gambar. Hasil Plotting gambar 1

Gambar. Hasil Plotting gambar 2


Hasi Plotting seharusnya menurut panduan dan teori.

Anda mungkin juga menyukai