CYCLOCONVERTER
DOSEN PENGAMPU :
Marwan Affandi, S.T., M.T. /
Olnes Yosefa Hutajulu, S.Pd., M.Eng
FAKULTAS TEKNIK
2020
CYCLOCONVERTER
Contoh 2.
2. Karakteristik Rangkaian Cycloconverter adalah :
a) Rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC
dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang
berbeda.
b) Komponen utama yang digunakan pada topologi ini adalah 8 buah thyristor
yang dihubungkan seperti rangkaian penyearah 1 fasa (jembatan penuh)
yang dihubungkan secara anti-paralel.
c) Transfer daya dalam Cycloconverter terjadi dalam dua arah
d) Bentuk gelombang keluaran sinus dari cycloconverter dapat diperoleh
dengan cara menambah jumlah pulsa sumbernya. Menggunakan 6-pulsa
untuk cycloconverter 1 fasa, dan 12 pulsa untuk cycloconverter 3 fasa.
e) Berdasarkan jenisnya, ada 2 yaitu :
1) Step Up Cycloconverter: Tipe-tipe ini menggunakan pergantian normal
dan memberikan output pada frekuensi yang lebih tinggi daripada input.
2) Step Down Cycloconverter: Jenis ini menggunakan pergantian paksa dan
menghasilkan output dengan frekuensi lebih rendah dari input.
f) Dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori :
1) 1 Fasa ke 1 Fasa
Cycloconverter ini memiliki dua konverter gelombang penuh yang
terhubung dari belakang ke belakang. Jika satu konverter beroperasi,
konverter lainnya dinonaktifkan, tidak ada arus yang melewatinya.
2) 3 Fasa ke 1 Fasa
Cycloconverter ini beroperasi di empat kuadran yang (+V, +I) dan (−V, −I)
menjadi mode perbaikan (penyearah) dan (+V, −I) dan (−V, +I) menjadi
mode inversi.
3) 3 Fasa ke 3 Fasa
Cycloconverter ini banyak digunakan dalam sistem mesin AC yang
beroperasi pada mesin induksi 3 Fasa dan sinkron
g) Berdasarkan tipe, ada 2 yakni :
1) Mode Bloking Cycloconverters: Mode blocking cycloconverters tidak
memerlukan reaktor antarkelompok (IGR).
2) Sirkulasi Arus Cycloconverters : Kedua konverter beroperasi setiap saat
dalam kasus ini. Kerugian besar adalah IGR diperlukan. Jumlah perangkat
yang terhubung ke ini dua kali lipat daripada Blocking arus
cycloconverter.
Dari Figure 4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase retifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja menggantikan peran
konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).