Anda di halaman 1dari 9

Mengenal elektroda pentanahan, jenis tahanan tanah dan cara

mengukurnya
Written By WIJDAN GRT Wednesday, 25 May 2016 1 Comment

Mengenal elektroda pentanahan, jenis tahanan tanah dan cara mengukurnya

Bismillahirohmanirohim

Pada kesempatan kaliini saya akan membahas mengenai elektroda pentanahan. Sebelum lebih lanjut, tahukah kamu apakah itu elektroda?

Menurut wikipedia, Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengn bagian atau media non-logam, dari sebuah circuit.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut Anoda dan Katoda, kata tersebut di namai oleh Michael Faraday

Jadi Elektroda untuk pentanahan adalh sebuah konduktor yang bersentuhan langsung dengan tanah

Penasaran dengan MIChael faraday?


Bisa dibaca di sejarah listrik dari mulai penemuan pertama sampaipengembangan terbaru

Lanjutkan sob?

Setelah sobat mengetahui apa itu elekroda pentanahan, mari kita lebih mengenal eketroda pentanahan ini dengan mengetahui berbagai jenisnya

Jenis – Jenis elektroda pentanahan

Elektroda batang (ROD)


Elekroda batang adalah elektroda dari pipa atau besi profil yang dipasangkan ke dalam tanah. Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama
kali digunakan sekalis menjadi landasan teori – teori baru dari elektrodajenis lain.
Secara teknis, elektroda batang ini mudah pemasangannya, yaitu dengan menancabkannya kedalam tanah.kelebih elekroda jenis batang (ROD)
adalah tidak memerlukan lahan yang luas. Elektroda ini sering digunakan pada gardu – gardu induk.
Berikut rumus tahanan pentanahan untuk elektroda batang (ROD)

Dengan keterangan
RG = Tahanan pentanahan (ohm)
RR = Tahanan Pentanahan untuk batang tunggal (ohm)
Ρ = Tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LR = panjang elektroda (meter)
AR = diameter elekroda (meter)

Eletroda pelat

Elektrodaplat adalah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari kawat kasa. Elektroda ini digunakan bila diinginkan
tahanan pentanahan yang kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis – jenis elektroda yang lain. Pada umumnya elektroda ini ditanam
dalam.
Berikut rumusnya sob
Yaitu :
RP = tahanan pentanahan pelat (ohm)
P = tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LP = panjang pelat (m)
WP = lebar pelat (m)
TP = tebal pelat (m)

Elektroda Pita

Elektroda pita adalah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya
ditanam secara dalam. Pemasangan eketroda jenis ini akan sulit dilakukan bila mendapati lapisan – lapisan tanah yang berbatu.

Disamping sulit pemsangannya, untuk mendapati nilai tahanan yang rendah juga akan bermasalah. Untuk mengatasi hal tersebut pemasangan
secara vertikal kedalam tanah dapat dilakukan dengan menanam batang hantaran secara mendatar (horizontal) dan dangkal

Disamping itu, ternyata tahanan pentanahan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh bentuk konfigurasi elektrodanya, seperti dalam bentuk
melingkar, radial atau kombinasi antar keduanya
Berikut rumus dari perhitungannya :

Dimana :
RW = Tahanan dengan kisi – kisi (grid) kawat (ohm)
P = Tahanan jenis tanah (Ohm-meter)
LW = panjang total grid kawat (m)
dW = Diameter kawat (m)
AW = Luasan yang dicakup oleh grid (m²0)
ZW = kedalaman penanaman (m)
Selanjutnya

Tahanan jenis tanah

Tahanan jenis tanah sangat menentukan tahanan pentanahan dari elektroda – elektroda pentanahan. Tahanan jenis tanah diberikan dalam satuan
Ohm-meter.

Bagi yang penasaran boleh dibaca


Avo meter cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus tegangan tahanan dengan akurat

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tahana tanah dalam sistem tahanan pentanahan. Tidak hanya tergantung pada jenis tanah saja, melainkan
dipengaruhi oelh kandungan moistur, kandungan mineral, dan suhu (suhu tidak berpengaruh bila diatas titik beku air)

Pada kesimpulannya, tahanan jenis tanah dapat dibedakan sesuai dengan tempatdimana beradanya tanah tersebut. Sebagai pedoman, tabel berikut
ini berisikan tahanan jenis tanah yang ada di negara kita tercinta indonesia.....

Tahanan jenis tanah tabel.....

Tabel diatas akan sangat penting khususnya bagi para perancang sistem pentanahan. Ada satu hal yang penting sobat ketahui, yaitu sifat – sifat
tanah bisa berubah antara musim yang satu dengan musim yang lain. Dan tentu hal tersebut harus benar – benar dipertimbangkan bagi sobat yang
hendak memasang sistem pentanahan

Dan tabel dibawah ini dapat digunakan sebagai acuan kasar harga tahanan pentanahan pada tanah dengan tahanan jenis tanah tipikal berdasarkan
jenis dan ukuran elektroda
Selanjutnya ada tabel yang memuat ukuran – ukuran elektroda pentanahan yang umum digunakan dalam sistem pentanahan. Selain itu, tabel
dibawah ini juga dapat digunakan sebagai petunjuk tentang pemilihan jenis, bahan dan luas penampang elektroda pentanahan

Selanjutnya, ada juga tabel berikut ini memberikan petunjuk tentang luas penampang minimum dari beberapa jenis kondisi hantaran pengaman.
Pengukuran Tahanan pentanahan (Earth Tester)

Maksud dari pengukuran ini adalah pengujian, pengujian yang dimaksud sebenarnya adalah pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang
dilakukan setelah pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara periodik setiap satu tahun sekali

Pada saat ini telah banyak beredar dipasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth tester atau Ground Tester. Dari yang untuk
beberapa fungsi sampai dengan yang banak fungsi dan kompleks.

Pada instrukment cara pengukuran terbagi menjdi dua yaitu Pengukuran Normal (metode 3 kutub), dan pengukuran praktis (metode 2 kutub)

Berikut saya coba sajikan bagaimana cara mengukurnya

Cara pengukuran normal (metode 3 kutub)

Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal Earth tester pada 3a,
Cek tegangan baterai! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar /ON). Jarum harus dalam range BATT
Cek tegangan pentanahan (range saklar : - V, matikan saklar / OFF)
Cek tahanan pentanahan bantu (range saklar : C&P, matikan saklar 0)
Ukurlah tahanan pentanahan (range saklar : x1Ω ke x1000 Ω) dengan menekan tombol pengukuran dan memutar selektor, sehingga diperoleh
jarum pada galvometer seimbang / menunjukan angka Nol. Maka hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukan pada selektor dikalikan dengan
posisi range saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω)
Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini

Dan bagi sobat yang masih bingun dengan cara pengukuran dan menghitung hasil pengukuran, boleh baca
Apa itu Avo meter? Disini jawabannya

RELATED:

 10 Manfaat Utama Energi Listrik bagi kehidupan keseharian kita


 Cara kerja Limit Switch Saklar yang bekerja bila terkena sentuhan
 5 cara cek kapasitor termudah sehingga terlihat baik atau sudah rusak

Selanjutnya

Cara pengukuran Metode 2 kutub (praktis)

Jika pada metode 3 kutub, saklar berposisi pada 3a, maka untuk pengukuran praktis adalah dengan memposisikan saklar terminal pada 2a
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama, maka semua sambungan yang terhubung dengan pentanahan itu
selelu terhubung dengan tanah. Jika terjadi bunyi bippp, maka putuskan dan cek lagi

Cek tegangan baterai dan cek bagian tegangan pentanahan. Caranya hampir sama dengan metode pengukuran normal, hanya pengecekan tekanan
tahanan bantu tidak diperlukan
Ukur tahanna pentanahan (range saklar : saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω) dan hasil pengukuran = Rx + Ro

Perhatikan gambar dibawah ini


Berdasarkan pengukuran diperoleh V = 20 V dan I = 1 A, maka tahanan elektroda adalah :
R = V/I = 20/1 = Ohm

Prinsip pengukuran tahanan elektroda pentanahan menggunakan metode jatuh tegangan – 3 titik

Catatan penting bagi sobat


Dalam pengukuran yang menggunakan alat ukur tahanan pentanahan, tidak dilakukan pengukuran satu per satu seperti diatas, namuan alat
ukur telah dilengkapi sistem internal sehingga memungkinkan pembacaan secara langsung dan mudah

Selain 2 metode pengukuran diatas, ada satu mode pengukran yang caranya agak cukup berbeda yaitu :
Cara Pengukuran elektroda pentanahan metode 62%

Pengukuran ini digunakan setelah mempertimbangkan beberapa hal yaitu grafis dan setelah dilakukan pengujian. Metode 62% adalah metode
pengukuran yang paling akurat namun hanya terbatas pada elektroda tunggal.

Metode 62% ini hanya dapat digunakan untuk elektroda – elektroda yang tersusun berjajar secara garis lurus dan pentanahannya menggunakan
elektroda tunggal, pipa, atau pelat, dan lain – lain
Agar lebih paham silahkan perhatikan gambar
Dan gambar gambar dibawah ini adalah gambar daerah resistansi efektif tumpang tidih

Apakah sobat masih belum paham dengan pembahasan diatas? Yah jujur saja, saya juga kurang memahaminya hehe... saya menyalin dan
mengambil referensi 90% dari buku Teknik Pemanfaatan energi listrik jilid 1, dan 10% dari wikipedia

Demikian artikel ini saya buat, Mohon maaf bila banyak kesalahan, karena kesalahan mutlak ada pada diri saya dan kebenaran hanya ada pada
Allah SWT

Bila sobat merasa terbantu dengan artikel ini, maka bantu kami membagikan artikel inike pada teman – teman sobat di sosial media

Anda mungkin juga menyukai