Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK PKM KEWIRAUSAHAAN

Perintisan Usaha Baju Bekas Menjadi Produk Baru

Nama Kelompok :

VRANSISKA SALAMUK (1811411005)


ADOLINA EMELDA YUMAME (1811411006)
ROSA LIANA DEWI (1811411018)
DANIEL YUVENTUS DARMAN (1811411024)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA


FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
FEBRUARI 2021
RINGKASAN

Kaos merupakan baju yang didesain dengan sangat simple dan dengan
kesederhanaannya yang menjadikan kaos memiliki nilai lebih di masyarakat.
Harga pasaran untuk kaos dipasaran adalah senilai Rp. 50.000_ sampai
dengan Rp. 100.000_ yang tentunya jumlah tersebut merupakan jumlah yang
cukup besar untuk kaos sesederhana ini. Maka dari itu dengan banyaknya
masyarakat khususnya millenial yang menyukai dan menggunakan kaos
maka kami melihat peluang usaha untuk mengembangkan baju kaos menjadi
suatu varian baru yang sederhana akan tetapi menambah keunikan dari baju
tersebut dengan memaduhkan antara keunikan dan sederhana dengan
beberapa gambar dari beberapa objek wisata yang ada di Kota Sorong
sehingga dapat menambahkan nilai pada baju kaos tersebut.
Terciptanya peluang usaha ini diharapkan bisa menambahkan
penghasilan bagi mahasiswa dan ibu rumah tangga, meningkatan kratifitas
dan wawasan mahasiswa dalam menciptakan suatu peluang usaha baru,
mempromosikan sekaligus mengenalkan beberapa Destinasi Wisata yang ada
di Kota Sorong melalui baju kaos ini baik kepada masyarakat lokal maupun
wisatawan mancanegara.
Kaos ini akan kami jadikan sebuah pakaian tren terkini dengan
mengkombinasikan dua keuinikan. Kaos ini akan digunakan sebagai media
untuk memperkenalkan objek wisata yang masih masih belum diketahui oleh
masyarakat banyak sehingga harapan kami lewat kaos ini objek-objek wisata
yang kami gunakan sebagai gambar atau objek dalam kaos ini bisa lebih
diketahui oleh masyarakat luas.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kaos sudah lama memilki kesan yang baik ditengah
masyarakat bahkan nilai jual yang tinggi dan juga banyak
peminatnya baik dari kalangan orang desawa sampai anak-anak.
terlebih dengan adanya motif yang memiliki makna tertentu dan
warna kain yang bervariasi yang akan menambah kesan
terhadap baju kaos. Dalam sejarah panjangnya, kaos telah
berkembang dari pakaian para buruh pekerja hingga menjadi
pakaian santai fleksibel yang mudah dijumpai dimana saja.
Kaos bisa dengan mudah Anda temukan, mulai dari pasar,
butik, hingga shopping mall, juga dengan beragam harga. Kaos
dapat dikatakan merupakan pakaian yang sangat simple dan
nyaman jika digunakan oleh sebab itu banyak digunakan oleh
berbagai kalang masyarakat mulai dari orang dewasa sampai
anak-anak dan bahkan kaos ini banyak digunakan oleh berbagai
masyarakat dan kalangan di seluruh dunia. Kaos juga memiliki
nilai jual yang sangat tinggi karena memiliki banyak
peminatnya karena kaos sangat nyaman untuk digunakan dan
juga model dan gayanya yang simple. Dalam hal ini kami
melihat sebuah potensi usaha yang bagus dan prospek ke depan
yang meyakinkan.
Usaha pembuatan baju kaos ini sebenarnya sudah dirintis
oleh segelintir orang. Akan tetapi bedanya mereka
menggunakan kain dengan motif-motif tertentu yang memang
mahal dan sulit didapatkan. sehingga harga yang di patokan
juga pasti tinggi sehingga pastinya tidak sesuia dengan isi
dompet kalangan SMA dan Mahasiswa. sehingga usaha mereka
pastinya kurang diminati oleh kalangan tersebut karena tidak
sesuai dengan mereka. Oleh karena itu kami membuat
perintisan usaha Baju kaos yang berobjekkan detinasi wisata
yang masih dalam tahap pengembangan ataupun yang masih
belum banyak diketahui.
Konsep usaha yang kami buat memang serupa, akan tetapi
dengan penggunaan bahan yang berbeda dan dengan objek
tersediri. Bahan yang kami akan gunakan mudah didapat di
sekitar kita, karena dengan begitu keberlangsungan usaha ini
dapat dicapai. Dengan begitu tak hanya turis asing yang tertarik,
namun masyarakat lokal sendiri mau dan berminat untuk
memakai baju ini. Permainan perpaduan warna, motif dan
gambar yang menarik dan sesuai adalah hal yang paling kami
tekankan. walaupun kain yang kami gunakan tidak terlalu bagus
apabila dipaduka dengan arna, motif dan gambar yang sesuai
akan terlihat menarik dan bernilai jual tinggi serta dapat
menjadi tren di masa kini. Bagi pecinta fashion, hal-hal unik
semacam ini sangat diminati.
Tujuan dari kewirausahaan ini adalah mengitu
perkembangan tren masa kini dan menjadikan hal itu semua
peluang usaha baru sehingga tujuan utamanya adalah untuk
mempromosikan destinasi wisata di Kota Sorong melalui baju
kaos yang akan di buat tujuan lainnya juga yaitu
memberdayakan ibu-ibu kelas menengah kebawah di sekitar
kami yang kebanyakan menganggur untuk ikut serta dalam
mengembangkan usaha ini untuk menambah penghasilan
keluarga mereka. Target pasar yang kami bidik adalah
masyarakat lokal sendiri dan turis asing lebih khusus kepada
millenial. Kami akan memasarkan produk ini secara online,
karena pemasaran produk secara online sangatlah efektif dan
menghemat biaya. Dengan pemasaran secara online, produk ini
dapat merambah masyarakat internasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan diatas,
maka permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah :
1. Bagaimana memadukan baju polos sedehana agar
menjadi baju yang unik dan keren serta memiliki nilai
jual tinggi?
2. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan yang optimal
dari pembuatan baju berbahan kain biasa sehingga
mampu menjaga keberlangsungan usaha?
3. Bagaimana cara memasarkan produk baju kaos kepada
masyarakat ?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari program ini adalah :
1. Membuat produk baju kaos yang memiliki nilai jual
yang tinggi.
2. Membuat produk yang menghasilkan keuntungan yang
optimal untuk keberlangsungan usaha dan menambah
pengahasilan mahasiswa serta ibu rumah tangga yang
terlibat dalam perintisan usaha pembuatan baju.
3. Mengenalkan destinasi wisata kepada masyarakat luas
dan turis asing melalui baju kaos.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa akan
peluang usaha yang yang dapat diolah menggunakan barang
barang bernilai jual rendah yang akan dapat dijadikan suatu
usaha baru dengan barang yang bernilai jual tinggi. Dengan
begitu dalam jangka waktu yang panjang usaha ini akan dapat
meningkatkan penghasilan masyarakat dan mahasiswa yang
terlibat dalam perintisan usaha pembuatan baju kaos ini.
1.5 KEGUNAAN PROGRAM
Dengan adanya program Perintisan Usaha Pembuatan
Baju kaos, maka kegunaan program ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih jiwa muda mahasiswa berkarir di dunia usaha
sebagai entrepreneur muda.
2. Membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan
barang bernilai jual rendah akan dapat menghasilkan
suatu barang bernilai jual tinggi.
3. Menambah penghasilan untuk mahasiswa dan ibu rumah
tangga yang terlibat dalam usaha pembuatan baju kaos.
4. Memperkenalkan destinasi wisata Kota Sorong kepada
masyarakat luas melalui baju kaos.
BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA

2.11 Gambaran Umum Rencana Usaha


Usaha pembuatan bajui ini bukanlah hal yang baru dan telah dirintis oleh
segelintir orang. Akan tetapi, kebanyakan dari perintis usaha semacam ini
yang sudah ada sebelumnya kurang memperhatikan keberlangsungan
usaha mereka. Mereka terkadang menggunakan bahan yang sulit dicari
dan mahal karena terlalu terfokus pada motif kain tertentu. Mereka hanya
terfokus pada motif kain yang paling banyak diminati saja dan tidak
membuat inovasi untuk motif lain yang kurang diminati. Pada perintisan
usaha kali ini kami membuat sebuah produk yang lebih menarik dan
menggunakan bahan yang mudah dicari serta murah. Kami membuat
produk ini menjadi lebih menarik dengan permainan perpaduan warna
yang cukup menarik. Produk yang akan kami buat tidak terlalu berfokus
pada motif kain tertentu, namun terfokus pada nilai jual tinggi dari produk
yang kami hasilkan. Bentuk pakaian yang akan kami hasilkan cukup
muda ditemui sehingga muda untuk ditemui di berbagai toko dan pasar.
Baju bekas dengan berbagai bentuk dan ukuran yang kemudian kami
desain ulang menjadi suatu baju baru. Model dari baju yang kami buat
mengikuti model baju yang sedang tren khususnya dikalangan remaja
gaul saat ini. Akan tetapi walaupun mengikuti model yang sedang tren
saat ini, baju yang kami hasilkan tetap mengusung kesan lama. Walaupun
terkesan lama, baju ini tetap tampak modis dan terlihat mahal walau
sebenarnya terbuat dari baju bekas yang sudah lama.
2.12 Prospek Pengembangan Usaha
Prospek Perintisan usaha pembuatan baju kaos berbahan baju bekas ini
dikaji berlandasakan pada analisa SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strength)
a. Menciptakan tren baru
Hasil produk ini akan banyak diminati dan menjadi tren baru
b. Memiliki nilai jual yang tinggi
Baju berbahan kain bekas ini memiliki nilai jual yang
sangat tinggi khususnya apabila dibeli oleh wisatawan
asing
c. Sesuai dengan tren masa kini
Model baju yang diproduksi disesuaikan dengan tren model
baju yang saat ini.
2. Kelemahan (Weakness)
Bahan yang digunakan untuk pembuatan produk ini merupakan
bahan dari baju bekas sehingga akan mengurangi minat pembeli
dalam menyukai produk ini
3. Peluang (Opportunity)
a. Tidak banyak pengusaha yang merintis usaha baju unik
berbahan kain kain bekas ini
b. Banyaknya masyarakat lokal yang menyukai baju model kaos ini
c. Terdapatnya pusat grosir yang menjadi pusat jaul beli pakaian
di Kota Sorong
4. Ancaman (Threat)
Kurangnya pengetahuan dan minat masyarakat lokal terhadap
produk baju unik berbahan kain bekas ini. Sebagian masyarakat
menganggap baju seperti ini adalah hal yang kuno dan tidak gaul.
Akan munculnya pengusaha skala besar yang mengambil
kesempatan membuka usaha serupa setelah usaha ini menjadi tren.
Adapun strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan
kekuatan (strength) yang dimiliki. Untuk ancaman berupa
rendahnya angga ketersukaan terhadap produk yang berbahan
kain/baju bekas dikalangan masyarakat lokal saat ini. Sedangkan
untuk ancaman munculnya pengusaha lain dengan skala yang lebih
besar dapat diatasi dengan variasi produk yang lebih beragam dan
original serta memperluas pemasaran melalui sosial media.
2.13 Gambaran Umum Sasaran Calon Konsumen
Menurut kategori usia, yang menjadi sasaran kami adalah wanita
usia SMP hingga usia lanjut. Kami menjadikan Millenial sebagai
sasaran utama pemasaran kami karena pada umumnya Millenial
gemar mengikuti tren fashion dan menganggap baju semacam ini
menarik. Menurut kategori asal konsumen, sasaran utama kami
adalah masyarakat lokal tetapi kami tidak hanya menjadikan
masyarakat lokal sebagai sasaran utama pemasaran, tetapi
masyarakat internasional juga kami bidik.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3. 1. Tempat Pelaksaan Kegiatan


Kegiatan produksi baju ini akan di lakukan di sorong Yang
beralamat di Remuutara, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Barat.
3. 2. Bahan
Baju yang digunakan berupa jenis baju kaos bekas, berwarna hitam
dan putih maupun warna lainnya.
3. 3. Tata Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1) Perancangan Desain
Hal pertama yang dilakukan adalah pengumpulan ide
dan gagasan kreatif untuk menentukan model baju yang
akan di produksi
2) Pembelian bahan
Yang kedua yaitu pembelian bahan baju bekas, untuk di
produksi
b. Pelaksanaan
1) Pembuatan Produk
Setelah desain baju ditentukan, kemudian diambilkan
gambar untuk dicetak sesuai dengan pilihan. Dibuat
beberapa pola patokan dengan dua ukuran yaitu, S (small)
dan M (medium). Setelah selesai baju siap dipasarkan
dengan kualitas yang baik.
2) Penawaran dan Pemasaran Produk
Produk baju ini akan dipromosikan melalui sosial media
seperti facebook dan Instagram. Pembelian dapat berupa
online atau bias juga secara langsung.
c. Evaluasi
1) Evaluasi Proses Produksi
Evaluasi proses produksi dilihat dari faktor bahan, apakah
semuanya terpakai atau ada yang dibuang.
2) Evaluasi proses penawaran dan pemasaran
Evaluasi proses penawaran dan pemasaran produk dapat
dilihat dari jumlah pesanan barang dari konsumen. Selain itu
dapat dilihat juga dari komentar konsumen setelah
menerima produk yang di pesan.
3) Evaluasi secara keseluruhan
Mengadakan evaluasi keseluruhan proses dari awal hingga
akhir. Serta menghitung untung rugi yang didapat dari
proses penjualan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Bahan habis pakai (kain/baju bekas 2 Rp. 40.000_
buah)
2 Peralatan penunjang (sablon) Rp. 270.000_
3 Perjalanan (transportasi pembelian bahan Rp. 30.000_
dan pengantaran)
4 Lain-lain (persewaan toko & kuota -
internet)
JUMLAH Rp. 340.000_
4.2 PRODUK
 Produk Jadi
Dibawah ini merupakan gambar produk yang telah diolah
menjadi suatu produk baru yang siap untuk dipasarkan maupun
digunakan.

4.3 Objek Yang Digunakan


Objek wisata yang digunakan dalam baju ini merupakan objek
wisata yang terletak di Kabupaten Maybrat, Distrik Aitinyo,
Papua Barat. Danau Uter merupakan salah satu objek wisata
yang memiliki air yang sangat jernih dan juga indah yang berada
ditengah hutan belantara. Danau Uter sudah cukup terkenal
dikalangan pengunjung lokal khususnya yang berada di Kota
Sorong, akan tetapi Danau ini masih belum terlalu dikenal oleh
karena itu kami memiliki inisiatif untuk menggunakan Objek
Wisata Danau Uter ini untuk di jadikan sebagai objek dalam
pembuatan baju yang merupakan usaha rintisan dari kelompok
kami. Sehingga kami berharap dengan ini Objek Wisata Danau
Uter ini akan lebih terkenal melalui promosi sekaligus usaha
yang kami rintis ini.

Anda mungkin juga menyukai