Anda di halaman 1dari 12

HAND OUT

DESAIN BLUS

MATA PELAJARAN DESAIN BUSANA

KELAS XI/ GANJIL

PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA

Pipit Puspita Rahayu, S.Pd


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Cimahi
Kelas / Semester : XI / 1 ( Gasal )
Mata Pelajaran : Desain Busana
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Desain Blus
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit ( 2 Pertemuan )

a) Kompetensi Inti
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Tata Busana pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan langkah-
langkah kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Tata Busana, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung, Menunjukkan keterampilan, mempersespsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembagan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
b) Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan desain blus sesuai dengan konsep kolase
4.4 Membuat desain blus sesuai dengan konsep kolase

c) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4 Menerapkan desain blus sesuai dengan konsep kolase
3.4.1 Mendeskripsikan konsep kolase
3.4.2 Menguraikan karakteristik blus
3.4.3 Mengidentifikasi jenis-jenis blus
3.4.4 Memilih alat & bahan yang digunakanuntuk pembuatan kolase
3.4.5 Menuliskan langkah-langkah membuat kolase

4.4 Membuat desain blus sesuai dengan konsep kolase


4.4.1 Menyiapkan alat dan bahan pembuatan kolase
4.4.2 Menunjukan langkah-langkah pembuatan kolase
4.4.3 Membuat kolase

d) Tujuan Pembelajaran
3.4 Menerapkan desain blus sesuai dengan konsep kolase
3.4.1 Setelah mengamati gambar kolase, peserta didik mampu
mendeskripsikan konsep kolase dengan tepat
3.4.2 Setelah mengamati contoh gambar blus, peserta didik mampu menguraikan
karakteristik blus dengan tepat.
3.4.3 Setelah mengamati gambar blus, peserta didik mampu mengidentifikasi
jenis- jenis blus dengan tepat.
3.4.4 Setelah mengamati contoh kolase, peserta didik mampu memilih alat dan bahan
untuk membuat kolase dengan tepat.
3.4.5 Setelah mengidentifikasi contoh kolase, peserta didik mampu
menuliskan langkah-langkah membuat kolase dengan tepat.
4.4 Membuat desain blus sesuai dengan konsep kolase
4.4.1 Setelah mengamati contoh kolase, peserta didik mampu menyiapkan alat
dan bahan untuk membuat kolase dengan tepat
4.4.2 Setelah mengamati contoh kolase,peserta didik mampu menunjukan langkah-
langkah pembuatan kolase dengan tepat
4.4.3 Setelah mengidentifikasi contoh kolase, peserta didik mampu membuat
kolase dengan kreatif dan tepat.
e) Materi Pembelajaran
1. Kolase
a. Memahami Konsep Kolase
Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai
macam bahan, yang dapat dipadukan dengan bahan dasar lain hingga pada akhirnya
menyatu menjadi karya yang utuh, menarik dan mewakili ungkapan perasaan estetis
seseorang yang membuat kolase tersebut. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa
bahan apapun yang dapat dirangkum dan disusun (dikolaborasikan) lalu
ditempelkan pada suatu bidang datar tertentu dapat disebut sebagai
Kolase. Keberadaan benda-benda yang memiliki nilai estetis dan informasi seperti,
majalah lama, koran bekas, gambar di media promo dan sebagainya dapat
digunakan juga untuk kolase. Demikian juga perca, kardus, plastik kemasan, daun-
daun kering, biji-bijian dan sebagainya yang mungkin dirasa tak berguna dapat juga
dijadikan kolase. Dengan sentuhan ide-ide serta keterampilan artistik yang dimiliki
akan menghasilkan beragam kreasi kolase yang unik dan menarik.
Unsur-unsur rupa yang terdapat pada kolase antara lain :
1) Titik dan Bintik:

Gb. 2.1 Titik dan Bintik


Titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak mempunyai ukuran panjang
dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik
pada kolase dapat diwujudkan dari butir- butir pasir laut. Sedang bintik
dapat diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.

2) Garis

Gb. 2.2 garis


Merupakan perpanjangan dari titik yang mempunyai ukuran panjang. Ditinjau
dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis
putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari
potongan kawat, lidi, batang korek, benang dan sebagainya.

3) Bidang

Gb. 2.3 Bidang


Merupakan unsur rupa yang terjadi dari pertemuan beberapa garis.Bidang dapat
dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang. Aplikasi unsur bidang
pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang bervolume (3D).

4) Warna

Gb. 2.4 warna


Merupakan unsur rupa yang sangat penting dan salah satu wujud keindahan yang
paling cepat direspon indera penglihatan manusia.Unsur warna pada kolase dapat
diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan
sebagainya.
b. Moodboard
Seperti telah diulas sebelumnya, terkait dengan bidang desain busana, kolase
yang dapat dijadikan inspirasi untuk menciptakan desain baru disebut dengan
moodboard. Disebut demikian karena kolase yang dibuat dapat memunculkan
berbagai macam ide dan mood yang bagus bagi seorang desainer busana. Mood
board pada dasarnya berupa kolase barang seperti foto, sketsa, klipping, perca kain
sampel warna (Bestari, 2015: 3) . Moodboard berfungsi mewujudkan sebuah ide
yang masih bersifat abstrak menjadi konkrit. Dimulai dari mencari berbagai sumber
inspirasi berupa potongan- potongan gambar, warna dan jenis benda yang dapat
menggambarkan ide yang ingin diwujudkan. Dilanjutkan dengan membuat desain
busana beserta prototipenya.
Mood board dapat memberikan manfaat untuk:
1) Memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai karya yang akan dibuat oleh
seorang desainer.
2) Memberikan gambaran mengenai tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari
karya yang dibuat.
3) Merumuskan berbagai macam ide yang semula bersifat abstrak menjadi sebuah
desain karya yang konkrit.
4) Sebagai media perencanaan pada kegiatan industri busanadan kriya tekstil dan
segala sesuatu yang terkait dengan perencanaan dan perwujudan karya.

2. Mengenal Blus
Blus adalah pakaian tubuh bagian atas yang bermodel longgar. Biasanya pakaian ini
dikenakan oleh pekerja, petani, seniman, perempuan dan anak-anak. Blus biasanya
dikenakan dengan cara dikumpulkan di pinggang (dengan ikat pinggang atau sabuk)
sehingga menggantung longgar (disebut blouses dalam Bahasa Inggris) di atas tubuh
pemakainya.

3. Karakteristik Blus
Pakaian wanita yang sudah sering dipakai ini memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakan dengan busana lainya.berikut ciri-cirinya:
a) Blus tidak selalu menggunakan kancing depan seperti kemeja pada umumnya
b) Model blus terkadang menggunakan kerah dan terkadang tanpa kerah
c) Pemilihan model kerah tergantung kondidi fisik pemakaian.
d) Lengan juga dapat dibuat dengan berbagai macam model

4. Jenis-Jenis Blus
a) Polo, adalah kemeja wanita yang umumnya dipakai untuk berolahraga.
Pakaian atasan model ini umumnya terbuat dari kaos dengan garis leher bulat.

Gb. 4.1. Polo Blus

b) Suit, adalah blus atau jaket dikombinasikan dengan rok atau celana, terbuat
dari bahan yang sama. Umumnya, blus model ini dipakai sebagai pakaian kerja
kantor.

Gb. 4.2. Suit Blus


c) Surplice, blus dengan garis leher V yang rendah dan penutup melampaui
garis
tengahmuka. Blus jenis ini akan memberikan kesan lebih tinggi dan feminim.

Gb. 4.3. Suplice Blus

d) Peasant, blus model peasant dipenuhi dengan banyak kerutan, seperti dibagian
pinggang, lengan, maupun leher. Jenis blus ini mampu memberi kesan feminim
dan anggun.

Gb. 4.4. Peasant Blus

e) Middy, mirip pakaian kelasi dengan model kerah lebar seperti kerah kelasi.
Panjang blus sampai garis panggul.

Gb. 4.5. middy Blus

f) Empire, blus dengan garis hias dibawahdada

Gb. 4.6. Empire Blus


g) Button down, jenis blus yang memilikimkancing hingga ke bagian bawah di bagian
depan

Gb. 4.7. Button Down blus

h) Hidden button down, jenis blus dengan kancing hingga ke bawah di bagian depan,
namun kancingnya tersembunyi sehingga blus ini terkesan tidak memiliki kancing.

Gb. 4.8. Hidden Button Down blus

5. Alat dan bahan untuk membuat kolase


Alat dan bahan merupakan sarana pendukung dalam membantu pembuatan
kolase/moodboard pada desain busana.
a. Alat yang dibutuhkan adalah :
1. Gunting kertas, digunakan untuk menggunting gambar yang akan
dibuat menjadi kolase

Gb.5.1. Gunting

2. Cutter, digunakan untuk memotong bahan untuk membuat kolase

Gb.5.2. Cutter
3. Penggaris, digunakan untuk menggaris tepi

Gb.5.3.Penggaris

4. Pensil, digunakan untuk membuat tulisan dan sktetsa

Gb.5.4.Pensil

b. Bahan untuk membuat kolase


1) Kertas karton, kertas fotokopi, kertas tisu, kertas linen, , dan sebagainya. Kertas
yang digunakan bisa bertekstur lembut atau keras, atau perpaduan keduanya.

Gb.5.5.macam-macam kertas

2) Potongan majalah atau kertas koran. Majalah mode atau berita memiliki
beberapa gambar yang cocok untuk dibuat kolase. Kertas koran dapat menambah
tekstur yang menarik kepada kolase, namun tintanya terkadang dapat luntur.

Gb.5.6.Potongan majalah dan koran


3) Potongan kertas dinding yang sudah lama. Anda mungkin memiliki sisa-
sisanya di lemari, atau Anda dapat membeli potongan-potongan kecil
di toko kertas dinding

Gb.5.7. Potongan kertas


dinding

4) Gambar foto. Menggunting gambar dari foto-foto lama dapat


memberikan kesan retro pada kolase. Namun, pastikan bahwa Anda tidak
menggunting satu- satunya foto yang mungkin masih berguna di kemudian
hari.

Gb.5.8.
gambarfoto

5) Lem kertas untuk menempelkan gambar-gambar yang akan dibuat kolase

Gb.5.9.
lem kertas

6. Langkah-langkah membuat kolase


Berikut dijelaskan tentang bagaimana cara membuat kolase:
a. Tentukan tema kolase
Tentukan tema yang akan dibuat dan biasanya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi saat ini (kekinian). Misalnya pada saat ini kondisi cuaca yang cerah
maka pilih pesta kebun atau outdor. Atau pesta pada malam hari yang
dilaksanakan di gedung atau indoor Menentukan Judul
Bila tema sudah ada , maka tinggal menyesuaikan dengan tema tersebut.
Misalnya tema kebun, maka bisa kita ambil dari sisi yang berhubungan dengan
kebun bisa dari warnanya, gambar tanaman, makanan, bunga, dsb Contoh: judul
“Beautiful Basics”
b. Memilih warna dan latar belakang yang cocok. Kertas ataukarton adalah pilihan
latar belakang yang umum, namun dapat juga memilih bahan lain yang
dianggap cocok. Contohnya, latar belakang bisa dari kertas berwarna,
karton, kain, kertas, sampul buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dll,
sesuai tema yang telah ditentukan.
c. Menentukan Style
Basic Style : Sportif Casual, Feminin Romantis, Classic Elegant, Sexy
Alluring, Exotic Dramatic, Arty Off Beat

d. Mengumpulkan bahan-bahan atau materi untuk membuatkolase, sesuai dengan


tema.

Gambar bisa diperoleh dari majalah, koran, maupun hasil browsing dari
internet.

Gb.6.1 . mengumpulkan bahan atau materi kolase

e. Mencetak gambar yang telah dikumpulkan jika gambar diperoleh dari internet.

Gb.6.2. mencetak gambar dari internet

f. Menyiapkan lembar kertas untuk menenmpelkan bahan kolase

Gb.6.3.
menyiapkan kertas

g. Menggunting gambar yang telah dicetak


Gb.6.4.
menggunting bahan
h. Menyusun gambar agar sesuai dengan tema, dimulai dari yag terletak atau
terpasang paling belakang dan terus hingga ke depan. Dalam pembuatan
kolase untuk desain busana memuat gambar-gambar sumber ide, palet
warna, gambar referensi desain, komponen pelengkap busana, contoh
tekstur kain, beberapa hiasan busana, aksesoris, benang yang sesuai,
foto muse pengguna fashion dan materi lainnya yang sekiranya sesuai dengan
tema dan sumber ide penciptaan desain busana.

Gb.6.5. Menyusun kolase

i. Rekatkan bahan bahan kolase dengan lem. Mulailah dari latar belakang
dan terus ke depan, lem potongan-potongan kolase ke dasarnya. Dapat
menggunakan lem putih
biasa, lem stik atau karet, double tape, dan alat perekat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai