Materi pembuatan pola blus sesuai desain merupakan bagian dari mata
pelajaran Pembuatan Pola Kelas X di SMK Bina Nusantara Ungaran.
Pembuatan pola blus dilaksanakan dengan total waktu pembelajaran 12jam x
@45 menit, dalam proses pembelajaran siswa diharapkan mampu mencapai
indikator yang telah ditetapkan oleh sekolah. Indikator yang ditetapkan dalam
pembuatan pola blus sesuai desain antara lain: Mengetahui macam-macam alat
dan bahan pembuatan pola blus sesuai desain, Mengetahui fungsi dan alat
bahan pembuatan pola blus sesuai desain, Memahami langkah pembuatan pola
blus sesuai desain, Mempraktikkan membuat pola dasar blus dengan benar.
Menurut Ernawati, Izwerni, & Weni (2008 : 330) blus merupakan pakaian yang
dikenakan dari badan atas sampai batas pingang atau ke bawah hingga panggul
sesuai dengan yang diinginkan. Blus dapat dipasangkan dengan rok atau celana.
Secara garis besar blus dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Blus luar yaitu blus yang dipakai diluar rok atau celana, blus seperti ini
biasanya mempunyai model busana yang membentuk pinggang.
2. Blus dalam yaitu blus yang pemakaiannya dimasukkan ke dalam rok atau
celana. Biasanya blus seperti ini mempunyai model lurus sampai batas
panggul dan lebih longgar dibandingkan blus luar.
B. Cara Menganalisis Desain Blus
Ketika akan membuat busana, telebih dahulu tentukanlah desain busana yang akan
dibuat. Desain dapat dirancang sendiri ataupun mengambil atau memilih desain
dari majalah. Sebagai seorang penata atau pengelola busana harus dapat
memahami dan membaca desain busana itu sendiri, untuk itu diperlukan
pengetahuan dasar dan latihan menganalisis desain dan mengontruksi pola sesuai
dengan desain.
Masalah yang sering tejadi di lapangan adalah tidak tepatnya hasil pakaian dengan
desain yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena tidak benarnya dalam proses
menganalisis desain dan mengubah pola tersebut, maka dalam menganalisis
desain perlu mengamati ciri-ciri desain itu sendiri (Ernawati, dkk, 2008 : 341).
Desain busana yang dianalisis pada umumnya berupa gambar busana yang
berwujud foto hitam putih atau berwarna, gambar yang lengkap ataupun sketsa
kasarnya saja. Penganalisis harus dapat membaca dan menafsirkan serta
mengubah atau memecah pola, berikut cara menganalisis desain busana (Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 115, 2013 : 32) :
Desain blus ini merupakan desain blus yang akan dipraktikkan untuk diubah
polanya, berikut ini contoh cara menganalisis desain blus :
a) Blus ini termasuk dalam blus luar.
b) Garis leher yang digunakan merupakan garis leher bentuk hati yang
diselesaikan dengan teknik dilapis menurut bentuk atau depun.
h) Kancing yang digunakan yaitu kancing bungkus kecil dengan ukuran 24.
k) Bahan blus yang digunakan polos dan berwarna pink muda, bahan yang
sebaiknya digunakan untuk blus ini bahan yang tidak terlalu tebal ataupun tipis
yaitu bahan katun.
Gambar 01. Desain Blus
(Sumber : 34 )
Pembuatan pola dengan teknik draping adalah cara pembuatan pola dengan
menyampirkan bahan atau kertas baik pada boneka jahit maupun langsung pada
badan seseorang. Untuk membuat pakaian dengan teknik ini membutuhkan lebih
banyak bahan, maka membuat pakaian dengan cara ini sangat menguntungkan,
karena tidak perlu mengepas dan hasilnya lebih memuaskan.
Tabel 01. Perbedaan teknik pembuatan pola draping dan pola konstruksi
A. Tanda-tanda Pola
1. Garis pensil hitam = garis pola asli
2. Garis merah (pensil merah) = garis pola menurut
badan depan
3. Garis biru (pensil biru) = garis pola menurut badan
belakang
4. Titik-titik = garis pertolongan
5. Strip titil strip titik = garis lipatan, dengan warna
pensil menurut bagiannya (depan = merah, belakang
= biru)
6. Tanda panah dua arah = tanda arah benang atau serat
kain
7. TM = Tengah Muka
8. TB = Tengah Belakang