PENDAHULUAN 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola
konstruksi dan pola standar. Masing-masing pola ini digambar dengan cara yang berbeda, memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, 1)Pola Konstruksi,yaitu pola dasar yang dibuat berdasarkan
ukuran badan si-pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola
konstruksi masing-masing.Pembuatan pola konstruksi lebih teliti dari pada pola standar disamping itu
juga memerlukan waktu yang sedikit lebih lama karena harus cermat dan akurat, tetapi hasilnya lebih baik
dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain: pola sistem
Dressmaking, sistem So-en , sistem Charmant, sistem Aldrich, sistem Meyneke, sistemBunka,
sistemPerancis, sistempattern magick dan lain-lain sebagainya. 2)Pola Standar, yaitu pola yang dibuat
berdasarkan daftar ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan
Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran
si-pemakai. Jika si-pemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika si-pemakai
tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola, teknik ini disebut dengan teknik Grading, teknik
grading dapat dikerjakan secara manual dan Computerized. Teknik grading dapat diterapkan pada pola
rok, blus, celana panjang, maupun gaun pesta. Meskipun ukuran dan pola baku selalu digunakan dalam
usaha garmen, karena mudah dan praktis, namun pola-pola tersebut selalu mengalami perubahan ukuran
sesuai dengan kebutuhan pemesan maupun ke daerah mana busana tersebut akan dipasarkan. Sehubungan
dengan hal tersebut maka grading pola busana selalu dilakukan pada perusahaan garmen, maupun usaha
busana lainnya.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari grading pola,dan pembuatan pola busana wanita untuk kesempatan pesta siswa harus
sudah kompeten dalam bidang mengambil ukuran perorangan, membuat pola dasar busana wanita bagian
atas dan bagian bawah secara konstruksi, memindahkan lipit pantas/ cup serta mengubah pola sesuai
2 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
desain, memahami bagian-bagian pola atau detail-detainya, menghias busana, teknologi busana / teknik
menjahit busana, serta pemilihan bahan busana.
C. Petunjuk Penggunaan
Buku Pembuatan Pola Busanauntuk Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) khususnya untuk kelas XI
semester dua ini disusun sebagai pendamping, penunjang, dan pelengkap bahan ajar Pembuatan Busana.
Buku ini dapat dipergunakan secara luwes dengan buku teks apapun yang dipergunakan siswa asalkan
mengacu pada kurikulum 2013.
Bentuk penilaian dalam buku ini Pada setiap Bab atau unit pelajaran, dipetakan 3 domain atau ranah
yaitu ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah Pengetahuan (KD3) mengukur kompetensi
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, procedural
dan mata kognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanioradalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Sedangkan Ranah Keterampilan (KD 4)
mengukur kompetensi siswa dalam memahami mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah
konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
D. Tujuan Akhir
Buku ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembuatan pola busana pesta,
jaket dan grading pola busana, khususnya dasar-dasar grading pola, grading polarok, blus, kemeja, dan
celana panjang. Pembuatan pola konstruksi secara manual memang memerlukan waktu pembuatan yang
relatif lama namun pola yang dihasilkan sesuai dengan ukuran pemakai atau model, oleh karena itu
pengetahuan dan keterampilan tentang gading Pola Busana dibahas pada materi pembuatan pola busana.
Gradingpola berfungsi untuk menyesuaikan ukuran pola yang sudah ada dengan ukuran model
menggunakan teknik memperbesar atau memperkecil, memperpendek atau memperpanjang ukuran Pola
BAB I. PENDAHULUAN 3
yangsudah ada supaya tidak setiap saat membuat pola, sehingga prodiktivitasnya tetaptinggi. Selain itu
Setelah mempelajari buku ini diharapkan siswa mampu:
a. Menyiapkan tempat praktek sesuai dengan standart Operational Prosedur K3
b. Membaca desain/ gambar mode yang akan dibuat
c. Mengambil ukuran perorangan / model dengan benar dan akurat
d. Membuat pola busana sesuai desain
e. Menyesuaikan ukuran pola yang sudah ada dengan ukuran model/ukuran yang dikehendaki
f. Meletakkan pola diatas bahan
g. Memberi tanda kampuh
h. Menggunting bahan
i. Menyambung atau menjahit bagian-bagian busana
j. Mengepres/ menyetrika bagian-bagian busana
k. Menyelesaikan busana yang telah dijahit
l. Mengemas busana dengan menarik dan aman.
4 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 5
Kompetensi Dasar Penyesuaian Pola Rok yang diharapkan dikuasai siswa meliputi: penyesuaian lebar,
lingkar, dan panjang. Secara rinci Kompetensi Dasar dan Indikator Penyesuaian Pola Rok tertera pada
tabel berikut ini:
Mengamati
Pola basic atau pola asal yaitu pola yang dibuat dari serangkaian ukuran pola. Serangkaian ukuran yang
dimaksud yaitu ukuran pola yang telah ditetapkan pada size spesification. Umumnya pola basic dibuat
dari serangkaian ukuran pola berukuran M pada sistim penomoran alpha atau ukuran pola yang ditengah
pada sistim penomoran numerik. Sehingga pola tersebut dapat diperbesar atau diperkecil.
Tujuan grading adalah untuk menciptakan pola dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang
dan kecil atau ukuran standar lainnya (10, 12, 14, 16 dan seterusnya). Sistim pembuatan variasi ukuran
6 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
pola umumnya diterapkan dalam produksi busana masal dengan variasi ukuran S, M, L, XL, dan XXL.
Grading pola memungkinkan kita membuat busana dengan disain sama dengan ukuran berbeda. Grading
pola hanya diterapkan pada pola standar. Keuntungan grading pola yaitu mempercepat proses pembuatan
serangkaian pola berbagai ukuran yang berbeda sehingga meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan
biaya. Grading dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Cara manual, yaitu teknik grading dengan melipat, menggunting, menggeser pola secara manual:
2. Cara CAD/CAM, teknik grading pola dengan komputer/CAD (Computer Aided Disain). Pola
komputer atau yang biasa disebut dengan pola CAD merupakan cara pembuatan pola dengan
bantuan komputer. Software yang biasa digunakan antara lain:Gerber, Optitex, Lektra. Industri
garmen lebih banyak mengembangkan dengan metode CAD/CAM, karena lebih praktis, lebih efisien
waktu, pola dapat disimpan dengan mudah dan pola dapat dimodifikasi setiap kali kita
menginginkannya.
Prinsip grading pola: perubahan ukuran kearah panjang maupun ke arah lebar garmen tanpa merubah
style model aslinya. Perubahan dapat berupa penambahan ukuran atau pengurangan ukuran.
1. Grading Manual
Grading manual dilaksanakan dengan metode: melipat, menggunting, menggeser.
Perhatikan metode grading manual berikut ini;
Setelah dilakukan grading pola, dapat dilanjutkan ke proses marker dengan mentransfer pola rok ke
software marker, seperti gambar berikut ini:
Nil / grade mati: bagian pola yang tidak berubah (bertambah atau berkurang), misalnya lebar
ban pinggang.
Sarang grade: jumlah total ukuran yang harus disesuaikan seperti gambar di bawah ini:
Gambar di samping
menunjukkanberapabanyakpergeseran yang
terjadikearah X dan Y pada posisisudut
(a,b,c,....)
* Volume pergeseran di dalamblok yang
samajumlahnyadisamakan. (b,c,d)
Contoh lain
Catatan: Penyesuaian ukuran biasanya dilakukan hanya pada setengah pola karenanya
penambahan total yang dibutuhkan untuk memperbesar dan memperkecil
ukuran harus dibagi setengah.
7) Gambarlah garis bantu dalam persiapan pra- grading, dalam kaitannya dengan persyaratan
penambahan.
8) Blok atau pola digerakkan sepanjang garis bantu untuk memperbesar/memperkecil ukuran
dengan mempertahankan proporsi blok atau pola.
9) Biasanya tanda-tanda kelim serta tingkatan kup tidak berubah.
Note: Tanda-tanda blok atau pola sebaiknya meliputi informasi berikut:
Nomor model-jika ada
Nama garmen
Nama potongan pola
Ukuran pola
Instruksi pemotongan
Arah serat kain
Tengah Belakang dan Tengah Muka – jika ada
c. Grading rok-satu ukuran lebih besar:
1) Letakkan pola asli pada garis awal dan titik awal. Gambar bagian pinggang 5 cm, lalu
pindahkan pola ke seberang (bagian atas dan bawah sama) ke garis horisontal 6mm yang
pertama (tetap berada pada garis teratas).
2) Sekarang gambar bagian pinggang berikutnya sebelum kupnat, lalu kupnatnya, bagian
pinggang di atas kupnat dan sedikit ban pinggang.
3) Pindahkan pola ke seberang (sekali lagi namun tetap berada pada garis teratas) ke garis
horisontal 6mm kedua dan gambar pinggang yang tersisa dan bersisian dengan pinggul
(bagian pinggul terbesar).
4) Gerakkan pola ke bawah ke garis vertikal 12mm yang pertama (yakinkan pola selalu
digerakkan bersamaan, bahkan bagian atas dan bawah dalam setiap gerakan). Gambar
bagian keliman samping yang tersisa dan beberapa keliman – 5 cm
5) Pindahkan pola kembali pada garis TM dan TB asli, namun tetap pada posisi garis vertikal
yang pertama – gambar keliman yang tersisa.
16 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Garis bantu hanya untuk satu ukuran lebih besar dan satu ukuran lebih kecil. Harap diingat
bahwa takik keliman (hem notches) dan jumlah kupnat biasanya tidak beragam (ukuran sama).
4) Gambarlah garis panjang pada kertas grading misal, 7.6cm lebih panjang di ujung
potongan pola asli yang manapun.
5) Beri tanda titik awal pada garis ini misal pada sudut tengah muka atau tengah belakang
pinggang dan keliman. Dari sini, gambar garis vertikal 5.1cm – 7.6 cm (sudut 900)
melewati titik ini.
6) Sekarang gambarlah garis bantu satu ukuran lebih besar.
7) Grading satu ukuran lebih kecil, gambarlah garis bantu, yang merupakan refleksi satu
ukuran yang lebih besar, misal seperti yang diperlihatkan garis bantu berikut (catatan: titik
awal dibandingkan dengan satu ukuran lebih besar).
18 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
e. Proses penyesuaian ukuran memperbesar dan memperkecil satu ukuran rok digambarkan berikut
ini:
1) Letakkan pola asli pada garis awal dan titik awal.
2) Gambar 5cm pertama area pinggang kemudian pindahkan pola asli ke seberang garis
horizontal 6mm yang pertama dengan menjaga pola berada paralel dengan Tengah Depan.
3) Lanjutkan menggambar ban pinggang, kupnat pinggang dan sedikit di luar kupnat.
4) Pindahkan pola kembali ke seberang ke garis 6mm kedua yang ada pada garis bantu dan
gambarlah bagian pinggang yang tersisa dan keliman samping hingga bagian pinggul yang
terbesar.
5) Pindahkan pola ke bawah ke garis vertikal 12mm yang pertama dengan meyakinkan bahwa
pola tersebut dijaga agar selalu paralel ke tengah depan.
6) Gambarlah area keliman samping yang tersisa dan beberapa keliman, kira-kira 5 cm.
7) Pindahkan pola kembali ke garis tengah depan asli namun tetap pada garis vertikal 12mm
dan selesaikan keliman yang tersisa.
Hasil gradingrok
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 19
Selanjutnya cara/langkah tersebut di atas diaplikasikan dalam pembuatan pola dan grading dengan
software yang dipilih.
Berikut ini contoh mengaplikasikan ke software CCLite:
1. Langkah Membuat Rok
a. Membuat garis panjang rok sesuai ukuran.
Klik createlineline
c. Klik pada lembar kerja, lalu isikan panjang rok sesuai dengan ukuran, tentukan arah
vertikal ke bawah, lalu klik create.
Klik angka jarak garis, klik tempatnya, masukkan ukuran panjang kup untuk garis
miringnya. Klik cutcut cross point.
Klik satu bagian garis pinggang dekat TM lalu enter, begitu seterusnya sampai TB lalu
enterenterenter
pilih yang mau dicermin ( di drag ) enter klik dimana akan dicerminkan
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 23
Klik garis garis pinggang sisi, garis pinggang tengah,garis yang terlihat enter
g. Memberiarsiranpadapola
Klik menu Finish/Check Piece Create Piec
Akan muncultabledisebelahkanan, laluklikOK
i. Setelah dipilih, klik garis yang akan dibuat kampuh dengan jarak kampuh yang telah
dipilih.
Gambar jadi :
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 25
2. Grading Rok
a. Copi pola yang sudah ada, hasil mengkopi
26 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
b. Hilangkan garis dan keterangan yang tidak diperlukan, dengan modify, erase
Hasilnya
c. Buat garis arah serat dengan membuka create, line, grand line
d. Pastikan draw line terpilih dan buat garis lurus arah serat
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 27
Hasilnya
g. Pada pola depan dikurangi arah serat dengan klik modify, erase, klik pada garis yang
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 29
akan dihilangkan, lalu rubah garis tengah muka menjadi garis arah serat, namun bila
garis tengah muka atas adan bawah masih terputus maka sambung dulu dengan cara
klik modify, redraw single cut
Pilih redraw a line to pass mid-point, klik pada garis yang akan disambung (dua garis
yang akan disambung) dan garis yang tersambung akan berwarna merah
Lalu buka kembali create, line, grand line, klik garis yang akan dirubah menjadi garis
30 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Sebelum di-grading di blok dulu dengan cara finish/check, piece, create piece
Ok
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 31
Isi tabel dengan langkah: pilih master size yang ada di bagian kanan tabel, klik pada
kolom yang dijadikan master size maka muncul tanda M di depan angka master size,
lalu isi size S M L, beri tanda contreng pada kolom yang akan menunjukkan
sizegrading
Klik Ok
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 33
Klik pada garis pola maka muncul tanda tanya pada titik-titik pola
Isi kolom grade rule mulai angka 1 dst sampai semua titik terisi angka dengan cara
klik pada titik awal pemberian angka lalu isi angka 1 pada kolom grade rule
Muncul tabel
Menanya
Ajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan grading. Tanyakan hal-hal yang ingin anda ketahui secara
mendalam tentang grading pola rok. Sebelum disampaikan di kelas, tuliskan dulu pertanyaan anda pada
bagian di bawah ini:
1. Pertanyaan kritis tentang macam-macam teknik grading pola baik secara manual maupun secara
komputer:
a. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
b. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
c. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Pertanyaan kritis tentang konsep melakukan grading pola:
a. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
b. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
c. ..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 37
Mengeksplorasi
Banyak garmen yang melakukan grading dengan komputer, karena dinilai lebih efisien, lakukan studi
pustaka untuk mencari informasi software yang digunakan untuk melakukan grading pola rok.
1. ................................................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................................................
Lakukan kunjungan ke garmen/konfeksi untuk mendapatkan gambaran proses grading pola rok.
1. Sistim grading yang dilakukan manual/komputer, alasanya.
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
2. Bila garmen menggunakan cara manual, uraikan langkah-langkah yang dilakukan:
a. Bagaimana membuat pola basic:
3. Bila garmen menggunakan grading denganCAD, apa nama software yang digunakan, bagaimana
langkah-langkah grading yang dilakukan.
Nama software yang digunakan: ..............................................................................................
................................................................................................................................................
Mengasosiasi danMengkomunikasikan
Diskusikan dengan temanmu (satu kelompok 3 siawa) untuk melakukan grading pola rok dengan disain
berikut ini:
B. Rangkuman
Granding pola rok adalah proses membesarkan atau memperkecil pola rok menjadi
pola lain dengan ukuran yang berbeda dari pola asal dengan style yang sama dengan
model asli pada pola basic. Grading dapat dilakukan dengan 2 cara : a) cara manual:
melipat, menggunting, menggeser; b) cara CAD/CAM.
C. Tugas
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Pengamatan
b. Waktu penilaian : Proses
No. Nama
Komitmen
Nilai
Ingin tahu
Semangat
Disiplin
Jujur
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
42 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
2. Penilaian Tugas
a. Teknik penilaian : Proses
b. Bentuk penilaian : Porto Polio
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
∑ skor perolehan
Nilai :
2
BAB II. PENYESUAIAN POLA ROK 43
3. Penilaian Presentasi
Tabel 5. Instrumen Penilaian PresentasiGrading Rok
Aspek yang dinilai
Kelompok
Penyampaian
Komunikasi
Gesture dan
Penampilan
Sistematika
Keberanian
Nama siswa Nilai
Wawasan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
44 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Mengkomunikasi
Pemdapat Teman
Kelompok
kan Pendapat
Nama siswa Nilai
Menghargai
Kerjasama
Keaktifan
Toleransi
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
A = 80-100 : Baik Sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
∑ skor perolehan
Nilai :
5
Kompetensi Dasar Penyesuaian Pola Blus yang diharapkan dikuasai siswa meliputi: penyesuaian lebar,
lingkar, dan panjang. Secara rinci Kompetensi Dasar dan Indikator Penyesuaian Pola Blus tertera pada
tabel berikut ini:
Mengamati
b. Mengecikan badan
46 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
c. Memendekkan badan
d. Memanjangkan badan
a. Menentukan blok pola blus untuk penyesuaian ukuran, dengan panduan selisih sebagai berikut:
Tabel 8. Selisih Ukuran Pola Blus
Bagian Selisih
Panjang blus 1cm
Lingkar badan 3cm
Panjnan lengan 0.9 cm
Lebar lengan 0.9 cm
5) Muncul tabel
10) Isi tabel sesuai dengan selisih ukuran, sesuai pedoman pergeseran pola blus, dengan
memperhatikan petunjuk berikut ini:
Menanya
Ajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan gradingpola blus. Tanyakan hal-hal yang ingin anda
ketahui secara mendalam tentang grading pola blus. Sebelum disampaikan di kelas, tuliskan dulu
pertanyaan kalian pada bagian di bawah ini:
1. Pertanyaan kritis tentang konsep melakukan grading pola blus:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. Pertanyaan kritis tentang langkah-langkah grading pola blus:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Mengeksplorasi
Sebagai pendalaman wawasan grading pola blussecara manual, kalian dapat mengamati pada link berikut
ini:
54 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Uraikan langkah grading pola blussecara manual sesuai hasil pengamatanmu pada link tersebut.
Apa nama software yang digunakan .................................., uraikan langkah grading pola blus
dengan CAD sesuai hasil pengamatanmu pada link tersebut.
Bagaimana persamaan dan perbedaan link yang kalian pelajari dengan teks yang kalian baca
di atas.
Persama .....................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Perbedaan ..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Mengasosiasi danMengkomunikasikan
Diskusikan dengan temanmu (satu kelompok 3 siswa) untuk melakukan grading pola blus dengan
ketentuan sebagai berikut ini:
1. Buat pola blus sesuai disain dan ukuran M
2. Lakukan grading ke ukuran S dan L
Disain
BAB IIIPENYESUAIAN POLA BLUS 57
B. Rangkuman
Grading pola blus dapat dilakukan dengan cara manual dan CAD. Dalam industri skala
kecil secara manual masih banyak digunakan. Langkah melakukan grading blus
dengan CAD: tetapkan garis awal, garis bantu pergeseran, perhatikan panduan nilai
pergeseran blok, selanjutnya lakukan grading sesuai variasi ukuran yang akan
diperoleh.
C. Tugas
Pada industri skala kecil grading pola masih dilakukan secara manual, karena
keterbatasan pemilikan software, Buatlah grading pola blus secara manual dengan
ketentuan:
1. Buat sebuah disain blus dengan ukuran M
2. Tentukan selisih ukuran untuk grading ke ukuran S dan L
3. Buat pola basic size
4. Lakukan grading
5. Kumpulkan 1 minggu setelah tugas ini diberikan.
58 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Pengamatan
b. Waktu penilaian : Proses
No. Nama
Komitmen
Nilai
Ingin tahu
Semangat
Disiplin
Jujur
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
BAB IIIPENYESUAIAN POLA BLUS 59
2. Penilaian Tugas
a. Teknik penilaian : Proses
b. Bentuk penilaian : Porto Polio
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
∑ skor perolehan
Nilai :
2
60 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
3. Penilaian Presentasi
Tabel 11. Instrumen Penilaian PresentasiGrading Blus
Aspek yang dinilai
Kelompok
Penyampaian
Komunikasi
Gesture dan
Penampilan
Sistematika
Keberanian
Nama siswa Nilai
Wawasan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
BAB IIIPENYESUAIAN POLA BLUS 61
Mengkomunikasi
Pemdapat Teman
Kelompok
kan Pendapat
Nama siswa Nilai
Menghargai
Kerjasama
Keaktifan
Toleransi
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
A = 80-100 : Baik Sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
∑ skor perolehan
Nilai :
5
Kompetensi Dasar Penyesuaian Pola Kemeja yang diharapkan dikuasai siswa meliputi: penyesuaian lebar,
lingkar, dan panjang. Secara rinci Kompetensi Dasar dan Indikator Penyesuaian Pola Kemeja tertera pada
tabel berikut ini:
Mengamati
4) Menggambar garis bantu untuk blok grading pola kemeja bagian depan
5) Menggambar garis bantu untuk blok grading pola kemeja bagian belakang
6) Menggambar garis bantu untuk blok grading pola kemeja bagian lengan dan manset
7) Menggambar garis bantu untuk blok grading pola kemeja bagian kerah
4. Selanjutnya cara tersebut di atas diaplikasikan dalam pembuatan pola dan grading dengan software
yang dipilih. Berikut ini contoh mengaplikasikan ke software CCLite.
Langkah Grading Kemeja
a. Copi pola kemeja
b. Drag pola
c. Copi
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 67
d. Paste
f. Pisahkan pola depan dan belakang dengan mengkopi dan menghilangkan pola yang tidak
terpakai
68 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
h. Klik pada garis titik tersebut sampai berubah jadi grs lurus
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 69
j. Perbaiki garis tengah muka supaya bila diblok dapat sempurna, pisahkan bord dan
kelepak kerah
70 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
m. Masuk ke grading
o. Isi angka
p. Isi tabel sesuai dengan selisih ukuran, sesuai pedoman pergeseran pola kemeja, dengan
memperhatikan petunjuk berikut ini:
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 73
Menanya
Ajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan grading pola kemeja. Tanyakan hal-hal yang ingin Anda
ketahui secara mendalam tentang grading pola kemeja. Sebelum disampaikan di kelas, tuliskan dulu
pertanyaan Anda pada bagian di bawah ini:
1. Pertanyaan kritis tentang konsep melakukan grading pola kemeja:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
74 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. Pertanyaan kritis tentang langkah-langkah grading pola kemeja:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Mengeksplorasi
Sebagai pendalaman wawasan grading pola secara manual, kalian dapat mengamati pada link berikut ini:
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 75
Uraikan langkah grading pola kemeja secara manual sesuai hasil pengamatanmu pada link tersebut.
Apa nama software yang digunakan ..................................., uraikan langkah grading pola kemeja dengan
CAD sesuai hasil pengamatanmu pada link tersebut.
Bagaimana persamaan dan perbedaan link yang kalian pelajari dengan teks yang kalian baca
di atas.
Persama .....................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Perbedaan ..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Mengasosiasi danMengkomunikasikan
Diskusikan dengan temanmu (satu kelompok 3 siswa) untuk melakukan grading pola kemeja dengan
ketentuan sebagai berikut ini:
1. Buat pola ukuran M
2. Lakukan grading ke ukuran S dan L
Disain
78 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
B. Rangkuman
Granding pola kemeja dapat dilakukan secara manual dan CAD, pada industri skala kecil
masih masih banyak yang menggunakan cara manual, karena software CAD dinilai mahal
harganya. Sedangkan industri berskala besar telah banyak yang menggunakan software
CAD, karena dinilai lebih efektif dan efisien dari sisi waktu dan tenaga.Langkah
melakukan grading kemeja dengan CAD: tetapkan garis awal, garis bantu pergeseran,
perhatikan panduan nilai pergeseran blok, selanjutnya lakukan grading sesuai variasi
ukuran yang akan diperoleh.
C. Tugas
Pada industri skala kecil grading pola masih dilakukan secara manual, karena
keterbatasan pemilikan software, Lakukangrading pola kemeja secara manual
dengan ketentuan:
1. Cari dan tetapkan sebuah disain kemeja.
2. Cari dan tetapkan ukuran standar kemeja pria dewasa.
3. Tetapkan metode grading yang akan digunakan (menggunting, melipat,
menggeser).
4. Tentukan selisih ukuran untuk grading ke ukuran S dan L.
5. Buat pola basic size ukuran M.
6. Lakukan grading.
7. Kumpulakan 1 minggu setelah tugas ini diberikan.
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 79
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Pengamatan
b. Waktu penilaian : Proses
No. Nama
Komitmen
Nilai
Ingin tahu
Semangat
Disiplin
Jujur
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
80 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
2. Penilaian Tugas
a. Teknik penilaian : Proses
b. Bentuk penilaian : Porto Polio
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
∑ skor perolehan
Nilai :
2
BAB IVPENYESUAIAN POLA KEMEJA 81
3. Penilaian Presentasi
Tabel 17. Instrumen Penilaian PresentasiGradingKemeja
Aspek yang dinilai
Kelompok
Penyampaian
Komunikasi
Gesture dan
Penampilan
Sistematika
Keberanian
Nama siswa Nilai
Wawasan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
82 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Mengkomunikasi
Pemdapat Teman
Kelompok
kan Pendapat
Nama siswa Nilai
Menghargai
Kerjasama
Keaktifan
Toleransi
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
A = 80-100 : Baik Sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
∑ skor perolehan
Nilai :
5
Kompetensi Dasar Penyesuaian Pola Celana Panjang yang diharapkan dikuasai siswa meliputi:
penyesuaian lingkar, dan panjang. Secara rinci Kompetensi Dasar dan Indikator Penyesuaian Pola Celana
Panjang tertera pada tabel berikut ini:
Mengamati
Baca dan amatilah dengan seksama materi berikut ini:
Grading celana panjang dilakukan dengan 2 cara yaitu manual dan CAD. Cara manual dilakukan dengan
menggunting, melipat, dan menggeser. Sedangkan grading dengan CAD diawali dengan menentukan blok
yang akan mengalami pergeseran selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam grading dengan CAD.
Langkah melakukan grading celana panjang dengan CAD
1. Menentukab blok gradingcelana panjang, ada 3 komponen celana yang akan di-grading: komponen
bagian depan, bagian belakang, dan ban pinggang.
84 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
2) Tentukan pergeseran ukuran blok, setiap sisi garis awal ada pergeseran blok
bertambah maupun berkuran 3 mm.
3) Gambarlah garis bantu pada kedua sisi garis awal berdasarkan pergeseran ukuran blok.
BAB VPENYESUAIAN POLA CELANA PANJANG 85
2. Selanjutnya cara tersebut di atas diaplikasikakan dalam gradingpola kemeja dengan software yang
dipilih.Berikut ini contoh mengaplikasikan ke software CCLite.
Langkah Grading Celana Panjang
a. Buka pola celana panjang yang telah tersedia (biasanya setiap software telah menyediakan
beberapa pola basic size (seperti pola celana, rok, blus).
b. Bukagrade>planning>size info>master size> klik salah satu angka yang akan dijadikan
master size> ok
86 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
c. Memberi nomor pada bagian celana yang akan di grade atau bergeser.
d. Pilih icon shift value teble, kemudian isi tabel sesuai dengan pergeseran garis atau selisih
ukuran, dengan memperhatikan pedoman berikut ini :
BAB VPENYESUAIAN POLA CELANA PANJANG 87
e. Setelah selesai mengisi tabel , klik icon grading seperti gambar dibawah
Menanya
Ajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan grading pola celana. Tanyakan hal-hal yang ingin Anda
ketahui secara mendalam tentang grading pola celana. Sebelum disampaikan di kelas, tuliskan dulu
pertanyaan Anda pada bagian di bawah ini:
1. Pertanyaan kritis tentang konsep melakukan grading pola celana:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. Pertanyaan kritis tentang langkah-langkah grading pola celana:
a. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Mengeksplorasi
Sebagai pendalaman wawasan grading pola secara komputer, kalian dapat mengamati pada link berikut
ini:
BAB VPENYESUAIAN POLA CELANA PANJANG 89
Apa nama software yang digunakan ............................, uraikan langkah grading pola celana panjang
dengan CAD sesuai hasil pengamatanmu pada link tersebut.
Bagaimana persamaan dan perbedaan link yang kalian pelajari dengan teks yang kalian baca
di atas.
Persamaan .................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Perbedaan ..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
90 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Mengasosiasi danMengkomunikasikan
Diskusikan dengan temanmu (satu kelompok 3 siswa) untuk melakukan grading pola celana kulot dengan
ukuran berikut ini:
Sebagai panduan melakukan grading pola celana kulot ikuti gambar berikut ini:
Pada bagian yang ada tanda lingkaran merupakan tanda dimana titik tersebut tidak mengalami pergeseran.
B. Rangkuman
Langkah melakukan grading pola celana dengan CAD: 1) Pelajari panduan blok grading
bagian mana yang akan desesuaikan, 2) menetapkan variasi ukuran yang akan dibuat, 3)
buat pola celana dengan ukuran M, 4) Lakukan grading sesuai panduan blok. tetapkan
garis awal, garis bantu pergeseran, perhatikan panduan nilai pergeseran blok, selanjutnya
lakukan grading sesuai variasi ukuran yang akan diperoleh. Sedangkan grading pola celana
secara manual: 1) pilih cara/metode yang akan digunakan (menggunting, melipat,
menggeser); 2) Tentukan selisih ukuran; 3) Buat pola celana dengan ukuran M; 4)
Lakukan grading sesuai metode yang dipilih.
92 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
C. Tugas
Pada industri skala kecil grading pola masih dilakukan secara manual, selain keterbatasan
pemilikan software juga model celana tidak serumit model blus, gaun, Buatlah grading
pola celana bermuda secara manual dengan ketentuan:
1. Cari dan tetapkan disain celana bermuda.
2. Sediakan ukuran standar celana.
3. Tentukan selisih ukuran untuk grading ke ukuran S dan L
4. Tentukan metode grading yang akan dilakukan.
5. Buat pola celana bermudadengan ukuran M.
6. Lakukan grading sesuai metode yang dipilih.
7. Kumpulakan 1 minggu setelah tugas ini diberikan.
BAB VPENYESUAIAN POLA CELANA PANJANG 93
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Pengamatan
b. Waktu penilaian : Proses
No. Nama
Komitmen
Nilai
Ingin tahu
Semangat
Disiplin
Jujur
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
94 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
2. Penilaian Tugas
a. Teknik penilaian : Proses
b. Bentuk penilaian : Porto Polio
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
∑ skor perolehan
Nilai :
2
BAB VPENYESUAIAN POLA CELANA PANJANG 95
3. Penilaian Presentasi
Tabel 23. Instrumen Penilaian PresentasiGradingCelana
Aspek yang dinilai
Kelompok
Penyampaian
Komunikasi
Gesture dan
Penampilan
Sistematika
Keberanian
Nama siswa Nilai
Wawasan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
5
96 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Mengkomunikasi
Pemdapat Teman
Kelompok
kan Pendapat
Nama siswa Nilai
Menghargai
Kerjasama
Keaktifan
Toleransi
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Kriteria nilai
A = 80-100 : Baik Sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
∑ skor perolehan
Nilai :
5
Mempelajari Membuat Pola Busana Pesta Wanita Sesuai Dengan Desain ini dilaksanakan melalui
aktivitas belajar Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan.Hal ini dilaksnakan sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran
dengan pendekatan scientific, yang mana tahapan tersebut merupakan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka siswa diharapkan lebih aktif dalam setiap
tahapan belajar sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan seperti yang tercantum dalam tabel.23
berikut ini:
Tabel 25. Kompetensi Dasar dan Indikator Membuat Pola Busana Pesta
KOOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.19. Menjelaskan cara membuat pola 3.19.1 Menjelaskan langkah langkah membuat pola
busana pesta wanita sesuai desain busana pesta wanita sesuai desain
3.19.2 Menjelaskan cara membuat pola busana pesta
wanita sesuai desain
3.19.3 Menjelaskan tanda-tanda pola pada pola busana
pesta wanita sesuai desain
3.19.4 Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat pola busana pesta wanita sesuai desain
3.19.5 Menjelaskan kriteria mutu hasil pola busana pesta
wanita sesuai desain
MATERI POKOK
Pembuatan PolaBusana Pesta
Untuk Wanita
1. Mengamati/ Observasi
Mengamati adalah tahap awal dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan
pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan. Mengamati melatih siswa dalam hal kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca yang
diformulasikan pada skenario proses pembelajaran. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikanmemerlukan
bimbingan dan arahan guru. Banyak siswa tidak faham apa yang harus dilakukan selama
proses mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan. Jika diberikan
waktu untuk melakukan semua tahapan itu tanpa bimbingan dan arahan bisa dipastikan mereka mungkin
belajar tetapi tidak mencapai tujuan pembelajaran.Pada kegiatan mengamati ini, siswa difasilitasi dan
dibimbing untuk melihat, menyimak,mendengar, dan membaca dari berbagai sumber belajar untuk
menemukan sendiri fakta, konsep, prinsip, proses atau prosedur tentang dan atau konten yang terkait
dengan hal yang sedang dipelajari. Sehubungan dengan itu makabacalah Teks Membuat Pola Busana
Untuk Kesempatan Pesta ini secara teliti, dan cermat perhatikan tentang:desain, gambar kerja, pecah
pola, pemilihan bahan, warna, motif, detail, hiasan, dan pelengkap busananya.
dipinggang dan disisi. Pola konstruksi untuk wanita banyak jenisnya, tetapi semua jenis sistem pola
konstruksi memiliki lipit pantas atau kup.
Menggambar pola dengan teknik konstruksi di atas kain berarti menggambar pola tidak
menggunakan pola yang digambar di atas kertas, tetapi pola digambar langsung di atas kain yang
merupakan bahan dasar dari pakaian yang akan dibuat pakaian.
Membuat pola busana dengan teknik kombinasi merupakan salah satu cara pembuatan pola
dengan mengkombinasikan teknik konstruksi A dengan teknik konstruksi B, teknik dressmaking
dengan teknik konstruksi lain atau teknik konstruksi dengan teknik drapping.
Untuk pembuatan busana perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan
bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka
terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain.
Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus
pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya adalah bentuk tubuh yang ideal
dimana terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan dan mempunyai proporsi tubuh
yang seimbang.
Desain pakaian yang dibuat adakalanya terlihat indah karena dibuat pada proporsi tubuh yang
seimbang atau bentuk tubuh yang ideal.Namun belum tentu desain yang sama cocok di pakai oleh
orang yang bertubuh kurus atau gemuk. Jadi dari analisa bentuk tubuh ini kita dapat menyesuaikan
pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata lain kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi
dengan teknik pengembangan pola yang tepat. Misalnya untuk bentuk tubuh yang gemuk hendaklah
hindari pakaian yang mengembang atau yang berkerut banyak seperti rok kerut atau rok kembang
dan model lengan balon atau lonceng. Jika menggunakan lengan balon atau lengan yang lebar pada
ujung lengan hendaklah pengembangannya disesuaikan dengan bentuk tubuh gemuk tersebut artinya
pengembangannya tidak terlalu lebar.Selain analisis bentuk tubuh di atas dilakukan analisis desain.
Analisais desain dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Memperhatikan desain secara keseluruhan.Lihat gaya berdiri dari model. Umumnya desain
digambarkan dengan gaya berdiri menghadap kedepan atau miring tiga per empat. Perbandingan
letak bagian-bagian busana pada sikap berdiri model akan lebih memudahkan kita memahami desain
busana yang akan dibuat.
2) Memahami gambar bagian-bagian busana pada desain.Gambar bagian-bagian busana yang
dimaksud merupakan garis-garis pakaian pada desain, misalnya garis leher, garis lingkar badan, garis
pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis
besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada. Garis-garis ini akan memudahkan kita untuk
menganalisa bagianbagian busana yang ada pada desain.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 101
a) Desain busana pada badan bagian atas.Desain busana pada badan bagian atas meliputi bentuk
garis leher atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak garis leher
dapat dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan garis leher pada desain. Perkiraan
ukuran inilah yang menjadi pedoman dalam merobah garis leher pada pakaian.
Begitu juga dengan lengan dan badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff,
lengan balon dan lain sebagainya.
Khusus untuk bagian badan, kita harus memperhatikan letak kup apakah kup berada pada tempat
biasa atau disalurkan ke tempat lain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting karena
kup merupakan bagian yang dapat menonjolkan sisi feminim wanita.
Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola
dan menggunting kain.
b) Desain pakaian bagian bawah
Pakaian bagian bawah dapat berupa rok atau celana. Namun celana ataupun rok mempunyai
desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami desain rok yang ada pada desain seperti desain
rok, ukuran panjang rok, lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok
dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran celana, lebar celana
atau besar celana dan lain sebagainya.
c) Memahami letak jatuh pakaian pada badan.
Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat dari letak jatuh pakaian pada
badan. Hal ini dapat diamati pada bagian sisi atau bagian bawah pakaian. Jika dilihat pada bagian
sisi, bahan yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkirakan bahannya tebal dan
kaku. Sebaliknya jika jatuh bahan mengikuti bentuk tubuh berarti bahan yang digunakan bahan
yang tipis atau melangsai. Begitu juga jika dilihat pada bagian bawah rok/pakaian. Bagian bawah
rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang digunakan tipis atau melangsai
sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak kaku,berarti menggunakan bahan yang agak
tebal dan kaku.
Agar dapat menganalisis bentuk tubuh dan modebusana denganbaik dan benar diperlukan
latihan yang banyak sehingga memudahkankita dalam membuat pecah pola busana yang sesuai
dengan desain.
Pola yang sudah dibuat perlu disimpan dengan baik. Penyimpanan pola dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu digulung pada tempat yang bersih dan aman seperti dalam lemari khusus,
di dalam kantong plastik atau amplop, digulung dan dibungkus dengan plastik atau diikat dengan
perca dari bahan. Sebelum mempelajari pembuatan pola busana pesta, lebih dahulu dipelajari dan
difahami segala seluk beluk yang terkait dengan busana pesta supaya ada Pola busana yang akan
102 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
dibuat lebih memiliki kesesuaian dengan kondisi fisik, usia, kesempatan pakai, kondisi budaya , dan
lingkungan pemakaian.
b. Busana Pesta
Busana dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang dikenakan dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Pengertian Busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta, baik pesta
pagi, siang maupun malam hari.Busana pesta biasanya lebih istimewa dari segi bahan,teknik
menjahit, detail serta hiasannya, dibandingkan busana lainnya. Pembuatan Pola busana pesta lebih
kompleks karena desainyasangat bervariasi.
Gambar 44. Busana pesta pagi hari model 1 Gambar 45. Busana pesta pagi hari model2
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 107
Gambar 46. Gaun Pesta Siang hari model 1 dan Gambar 47. Gaun Pesta siang hari model 3
2.
Gambar48. Gaun pesta motif polkadot. Gambar49. Gaun pesta motif geometris
108 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Dari gambar-gambar di atas anda dapat mempelajari bahwa busana pesta untuk wanita sungguh
sangat bervariasi, karena pada dasarnya wanita selalu ingin berpenampilan yang menarik, sesuai
dengan kondisi fisik, usia, suasana pesta, dan kondisi lingkungannya.Pola yang digunakan juga dapat
berfariasi, pilihlah pola yang sesuai dengan karakteristik bentuk fisik model dan kondisi
Mode/desain, supaya dapat bekerja dengan tepat guna ,dan berdaya guna. (Mudah, cepat, tepat, serta
dapat dikerjakan dengan senang hati , dan hasilnya enak dipakai)
,
Gambar51.Contoh gaun bergaris leher mode decoledge1dan 2
b) Tipuan mata untuk buah dada besar leher pendek: pilih garis leher bentuk V.
c) Tipuan mata untuk bahu bidang: hindari bentuk leher persegi, pililah garis leher bentuk
V.
d) Penerapan Model Kerah
Model kerah pada dasarnya terdiri dari kerah datar atau rebah, kerah tegak, kerah chiang
Ie (kerah Cina), kerah shiler, kerah kemeja, kerah setali, kerah cape, kerah tailor (kerah
jas) dan kerah valerin (bertha). Agar busana yang berkerah ini serasi dipakai oleh
seseorang maka:
1) Tipuan mata untuk leher panjang : pilih kerah tegak.
2) Tipuan mata untuk leher pendek: pilihlah garis leher bentuk V dan ujung kerah
runcing.
e) Penerapan Mode Lengan
Berbagai mode lengan perlu diketahui terlebih dahulu sebagai dasar teori untuk
menerapkan model lengan, yaitu: (a) licin, (b) gelembung (puff), (c)lonceng, (d) raglan,
(e) peasant, (f) setali, (g) cape, (h) kimono, (i) tulip, (j)kemeja, (k) bishop, (l) sayap, dan
(m) balon.
(1) Tipuan mata untuk lengan panjang: pilihlah lengan pendek atau lengan bishop
dengan manset panjang.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 111
(2) Tipuan mata untuk lengan pendek: pakailah lengan yang panjangnya tiga perempat
lengan, atau lengan panjang digulung sampai tiga perempat panjang lengan
(3) Tipuan mata untuk lengan yang besar: pilihlah lengan licin yang tidak terlalu ketat
atau terlalu longgar, hindari baju tanpa lengan, lengan berkerut, kerung lengan yang
terlalu masuk dan dalam seperti lengan raglan.
(4) Tipuan mata untuk bahu lebar: pilihlah lengan panjang, dan lengan dengan kerung
lengan yang masuk ke dalam.
f) Penerapan Mode Rok dan Gaun
Memilih gaun yang dapat menutupi kekurangan yang ada pada tubuh kita, seperti:garis
pinggang yang terlalu panjang, tinggi panggul yang pendek Panjang Rok maupun gaun
harus sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku di lingkungannya, supaya dapat
diterima oleh masyarakat di lingkungannya.
Tipuan mata untuk pinggul kecil: rok dengan peplum, rok dengan draperi,rok ½
lingkaran, rok lingkaran, rok lipit hadap lepas, rok lipit sungkup lepas, rok lipit kelilig
lepas, rok lipit kipas, rok bertingkat, rok bersusun, rok berkerut.
Gambar55. Desain gaun pendek dengan peplumuntuk model yang ukuran panggulnya kecil mode 1-
4.
Berikut ini dapat dilihat mode rok Layer, rok ini sesuai untuk mereka yang panggulnya Besar
namun bosan menggunakan rok lurus.
3) Tipuan mata pada garis pinggang di bawah: pilihlah garis hias empire
4) Tipuan mata bentuk badan tinggi gemuk: pilihlah garis hias Yoke bahu dan Yoke
pinggul, empire line, garis pas di atas garis pinggang.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 115
i) Penerapan Siluet
Siluet ialah garis sisi luar atau garis sisi bayangan luar dari sebuah model busana atau
pakaian, yang dapat dikelompokan menjadi garis sisi bayangan luar atau siluet
(silhouette) A, I, H, Y, S, T, O, X, V.
Beberapa penerapan siluet dapat dicontohkan untuk mengelabui penglihatan orang lain,
yaitu:
a) Tipuan mata pada bentuk badan pendek gemuk dan pendek kurus: pilihlah siluet H.
b) Tipuan mata pada bentuk badan tinggi kurus: pilihlah siluet A dan S.
c) Tipuan mata pada bentuk badan tinggi gemuk: dapat dipilih siluet H dan Y.
j) Penerapan Macam-macam Hiasan atau Trimming (Inggris) atau Garnituur (Belanda).
Hiasan untuk busana atau pakaian terdiri dari berbagai benda hias seperti hiasan dengan
strook (Belanda) atau lajur (Indonesia), lipit lepas, jumbai-jumbai atau frill (Inggris),
bisban, renda, kancing, mute, batu-batuan. Selanjutnya hiasan-hiasan tersebut dapat
diterapkan antara lain untuk memberikan samaran kepada bentuk badan yang sebenarnya,
terutama yang ada kekurangan atau kelainan.penerapan trimming ini misalnya:
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 117
(1) Tipuan mata untuk bahu serong: dapat dipilih hiasan dengan strook pada leher
menutup bahu atau volant (Perancis).
(2) Tipuan mata untuk leher panjang: pilihlah hiasan lajur yang dikerut bagian tengah
atau dikerut dua sisi yang dipasang horizontal di dekat leher.
(3) Tipuan mata untuk buah dada kecil: pilihlah strook yang dipasang pada dada baik
dipasang horizontal maupun vertikal dengan dua tumpuk atau lebih.
(4) Tipuan mata untuk lengan panjang: dapat dipilih lajur yang dibuat mem- bentuk
gelombang yang dipasang pada ujung lengan baju.
(5) Tipuan mata untuk lengan kecil: pilihlah lengan panjang yang dilipit bagian
tengahnya atau dikembangkan.
k) Penerapan Panjang Rok
1) Tipuan mata untuk betis besar/betis lurus kecil: pilihlah rok midi.
2) Tipuan mata untuk badan tinggi: dengan memilih rok midi.
3) Tipuan mata untuk badan pendek: rok dengan panjang sampai lutut (kini).
l) Penerapan Lipit Pantas, Lipit Hias, Garis Hias Kerut dan Draperi.
m) Penerapan Lipit pantas
Lipit pantas umumnya dipergunakan untuk busana yang membentuk badan.
Dipergunakan sebagai hiasan pada suatu model busana.
Untuk orang gemuk atau yang kurus hendaknya jangan memakai lipit
pantas yang terlalu ketat
n) Penerapan Kerutan, secara umum hiasan kerutan pada busana dapat memperindah,
menutupi proporsi badan yang kurang ideal dan menambah badan kelihatan berisi,
bahkan lebih gemuk.
o) Untuk mengelabui penglihatan payudara yang kecil dapat dipilih hiasan kerutan sekitar
payudara.
p)Draperi. Penerapan draperi (drapery) pada model busana secara umum akan memberi
pengaruh pada pemakai itu, yaitu menjadi luwes, feminim, meriah dan agung. Di
samping itu, dapat pula memberi kesan lebih besar dari kenyataan bentuk tubuh yang ada.
Hal ini perlu penempatan yang sesuai, sehingga akan dapat dipergunakan sebagai tipuan
mata bagi yang memerlukannya. Sebagai contoh penerapan draperi:
(1) Pada bagian sisi badan atas ataupun bawah, memberi kesan badan lebih besar atau
tipuan mata untuk pinggul yang kecil dan berbadan kurus.
(2) Pada bagian lengan untuk tipuan mata bagi yang mempunyai lengan yang kecil.
Q) Penerapan Tekstur
118 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Tekstur pada bahan busana akan memberi kesan tertentu pada badan seseorang, seperti
tekstur yang halus, lembut, kusam, gelap memberi pengaruh melangsingkan badan,
sedangkan yang kasar, berbulu, mengkilap, kaku, tebal, kenyal akan memberi kesan
mengemukkan. Selain itu pula disesuaikan antara model dan tekstur tersebut, sehingga
model yang diharapkan akan dapat dicapai, misalnya:
(1) Untuk model yang mempunyai garis hias yang tegas dapat dipilih bahan yang tebal
dan kenyal seperti wol, denim, vilt
(2) Model yang mempunyai kerutan, draperi, pilihlah bahan dengan tekstur lembut,
lunak, dan lemas seperti crepe, jersey, voile, silk.
(3) Busana yang modelnya menggelembung kaku, dapat dipilih taffeta.
(4) Model yang pas di badan dapat dipilih bahan renda, brukat, bahan rajutan.Bahan
rajutan (kaos) umumnya untuk olah raga atau santai. Tekstur ini akan berpengaruh
pada bentuk badan seseorang, yaitu tekstur halus, lembut, kusam, gelap memberi
pengaruh melangsingkan badan seseorang, dan yang kasar, berbulu, mengkilap,
kaku, tebal, kenyal akan menggemukkan.
Busana sebagai alat estetis selain dapat kenutupi kekurangan pada tubuh seseorang juga dapat
membuat seseorang menjadi lebih cantik. Dengan pemilihan warna/corak, mode yang sesuai dengan
kondisi fisik dan kepribadian serta usia pemakai, juga perlengkapan busana yang sesuai dengan
busananya, kesempatan pemakaian akan menambah seseorang lebih menarik, cantik atau tampan.
Orang yang tadinya tidak tahu berbusana yang rapi, serasi kemudian dia sekarang punya
pengetahuan dan mau mengaplikasikannya pada dirinya, maka seseorang itu dapat kelihatan lebih
menarik cara berbusananya atau penampilannya dari pada biasanya. Supaya busana dapat membuat
seseorang menjadi lebih cantik maka perlu dipahami tentang etika dan estetika berbusana. Menurut
Frans Magniz–Suseno, etika ialah ilmu yang mencari orientasi, etika mau mengerti mengapa harus
mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Sementara itu,.Hasbullah Bakry,. mengemukakan etika
yaitu ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan melihat pada amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui akal pikiran. Dalam kaitannya dengan berbusana,
maka dapat diartikan bahwa etika ber-busana yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana
seseorang dapat mengambil sikap dalam berbusana tentang mode, warna, corak (motif) mana yang
tepat baik sesuai dengan kesempatan, kondisi dan waktu serta norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Estetika berbusana dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang
membicarakan bagaimana berbusana yang serasi sesuai dengan bentuk tubuh seseorang serta
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 119
kepribadiannya. Berbusana yang indah dan serasi yang menerapkan nilai-nilai estetika berarti harus
dapat memilih mode, warna dan corak, tekstur, yang sesuai dengan pemakai.
Menerapkan etika berbusana dalam kehidupan manusia perlu memahami tentang kondisi
lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Untuk hal itu baik jenis, mode, warna atau corak dan
gayan busana perlu disesuaikan dengan ke tiga hal tersebut, agar seseorang dapat diterima
dilingkungannya.
Selain hal tersebut di atas tampil dengan busana yang serasi juga sangat penting.Berbusana yang
serasi tidak dapat lepas dari estetika berbusana, karena akan berkaitan dengan pemilihan warna,
corak, model yang dipilih untuk seseorang atau dirinya. Agar kelihatan serasi, seseorang perlu
menyadari tentang kondisi badannya, apakah ia termasuk orang yang langsing, gemuk atau kurus.
Juga menyadari berada dalam usia berapa, dan bagaimana warna kulitnya. Selain itu, harus diingat
bahwa seseorang mempunyai keunikan tertentu yang berbeda antara orang yang satu dengan yang
lainnya. Hal itu perlu disadari agar tidak terlanda mode yang sebenarnya tidak sesuai untuk
diikutinya. Untuk itu berbusana yang serasi harus sesuai dengan: tujuan, bentuk tubuh, usia, warna
kulit, iklim, waktu dan kesempatan, dan norma –norma yang ada.
Gambar60. Model busana Muslimah untuk remaja dengan bentuk badan tinggi kurus 1-4
Dengan demikian menerapkan etika berbusana dalam kehidupan manusia selain memperhatikan
kondisi Fisik,usia dan kepribadian dan kesempatan pemakaian perlu memahami tentang kondisi
lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Untuk hal itu baik jenis, mode, warna atau corak dan
gayan busana perlu disesuaikan dengan ketujuh hal tersebut, agar seseorang dapat tampil lebih indah,
serasi dan diterima dilingkungannya. Berbicara etika pada busana pesta, perlu melihat dulu apakah
pesta pagi, siang, sore atau malam. Untuk kesempatan pesta siang dapat dipilih model yang berpita,
pakai strook/frilled, renda, leher tidak terbuka lebar. Untuk pemilihan warna, pilihlah warna yang
120 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
cerah tetapi tidak mencolok dan gemerlap, tekstur tidak mengkilap.Demikian pula untuk aksesoris,
sepatu dan tas tidak yang gemerlapan (warna emas atau perak). Apabila memilih busana nasional
atau daerah, yang penting ialah janganlah pilih warna emas atau perak baik untuk busananya,
ataupun milinerisnya. Sedangkan untuk aksesorisnya dapat memilih emas atau perak tetapi tidak
mempergunakan batu permata yang gemerlapan, seperti mutiara, koral, topaz, atau imitasi. Untuk
memilih busana pesta sore dapat dipilih mode leher yang agak terbuka, model berpita, strook atau
frilled, renda, draperi. Warna bahan atau corak dapat dipilih yang terang sampai mencolok atau gelap
dengan hiasan yang agak menonjol, serta bahan yang lebih baik dari untuk pesta siang, sedangkan
pemakaian milineris dan aksesoris sama dengan untuk pesta siang. Pemilihan mode untuk busana
pesta malam lebih bebas dari pada untuk siang hari, hampir setiap jenis model yang dapat dipilih
seperti rok, blus, bebe, tunik dan celana longgar ataupun busana muslimah, bebe atau rok dan blus
dengan stola, bebe dengan blazer, dan sebagainya. Model busana yang dapat dipilih seperti leher
terbuka, blus/bebe dengan kerah, hiasan pada dada, rok dengan lipit, draperi dengan bahan yang
berkualitas tinggi dan warna mencolok, emas atau perak. Demikian juga aksesoris dan milineris
dapat dipilih yang gemerlapan atau warna emas dan perak.
Busana pesta siang atau malam untuk pria tidak jauh berbeda dari busana kerja apabila dilihat
dari modelnya, kecuali warna dan kualitas bahannya. Untuk malam hari dapat dipilih warna yang
gelap dengan corak prada, seperti untuk kemeja batik. Mode yang lainnya dapat dipilih celana
panjang, kemeja lengan panjang dan jas yang dilengkapi dasi dengan penjepit dasinya dan kancing
tangan kemejanya.Busana muslimah untuk kesempatan pesta memiliki syarat khusus yang sudah
baku atau sesuai kaidah yaitu:
1. Menutup seluruh aurat muslimah, yaitu menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak
tangan.
2. Tidak transparan bahannya, jika bahan atau kainnya transparan makanharus dilapisi atau
divuring penuh.
3. Tidak ketat atau membentuk bentuk tubuh si pemakai, jadi harus longgar.
4. Tidak untuk menyombongkan diri atau berlebihan.
Hindari penggunaan busana muslim yang menonjolkan lebih dari satu hal pada keseluruhan
penampilan Anda. jangan terlalu heboh, kesalahan umum berbusana muslim adalah orang ingin
menonjolkan diri. Padahal memakai busana muslim sudah menonjol, karena kain yang panjang. Jika
memilih konsep padu padan, harus cerdas memilih busana karena jika salah pilih penampilan terlihat
tak enak dipandang.Kalau jilbabnya sudah berwarna cerah, pilih baju yang meredam warna jilbab.
Kalau baju bermotif ramai, pilih kerudung polos satu tone warna dengan baju. Kombinasi warna
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 121
penting. Tren fashion muslim terus berkembang, inspirasi juga menyebar dengan berbagai aliran
seperti girly, etnik, banyak pilihan. Apalagi Indonesia multikultur, inspirasi berbusana muslim
banyak pilihan,”
sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan
dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah
tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah, tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5
cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian selterusnya sampai selesai. Untuk
mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau dimanapun
tusuk flanel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum kebahan busana,
dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian
buruk busana).
4) Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada
pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang
yangdigunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
5) Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga
dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari
kiri ke kanan atau sebaliknya kanan kekiri kesan benang dari tusukan agak miring.
6) Tusuk Batang/tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur ± 0,5 cm dan
mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai
dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk
membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih
banyak (besar).
7) Tusuk Rantai
Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan
memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum
dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lobang kedua
selanjutnya jarum kembali menusuk lobang tempat jarum keluar dan ekor benang melingkar
pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
8) Tusuk Silang
Tusuk ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai
berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus kekanan bawah (tusukan pertama).
Kemudian tusuk ke dua di mulai dari kanan bawah terus kekiri atas, letak tusukan sejajar baik
tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang diatas
kain) dan seterusnya sampai selesai.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 123
9) Tusuk Piquar
Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel.
Disamping itu tusuk piquar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan
rumah tangga. Selain tusuk-tusuk dasar tersebut di atas, untuk menyatukan bagian-bagian dari
potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang,
sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa sambungan disebut dengan kampuh. Teknik
menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupun
diakhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur
maju atau dengan cara mengikatkan ke dua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan
dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacammacam
antara lain:
a) Kampuh Terbuka
Kampuh terbuka yaitu kampuh yang tiras sambungannyaterbuka/di buka, teknik
peyelesaian tiras ini ada beberapa cara:
(1) Kampuh terbuka dengan penyelesaian setikan mesin,penyelesaian tiras dengan cara
melipat kecil pinggiran tirasdan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.
(2) Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu penyelesaian tiras di
sepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan tusuk balut.
(3) Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu penyelesaian di sepanjang
pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini pada saat sekarang banyak di
pakai terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana pria).
(4) Kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak (dijahit dengan kain serong tipis, dilipat
dan disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal.
Kegunaannya untuk menyambungkan (menjahit) bagianbagian bahu, sisi badan, sisi
rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel, sisi celana, dan belakang celana.
b) Kampuh Balik
Kampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan teknik membalikkan dengan dua kali
jahit dan dibalikkan dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap
bagian buruk (bagian baik) yang bertiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3 mm, jika
memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian dibalikan dan di jahit dari bagian buruk
menghadap bagian baik dengan pinggir tirasnya masuk kedalam, hasil kampuh ini paling
besar 0,5 cm. Kegunaan kampuh balik untuk:
(1) Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis
(2) Menjahit kemeja
124 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
dengan desain baju pengantin kebanyakan, silakan dipakai. Kalau ternyata Anda tahu sang
pengantin wanita akan muncul dengan gaun pengantin putih panjang dengan gaya yang simpel,
lebih baik pakai baju berwarna lain saja.
3. Hindari menggunakan seragam kantoran
Anda datang ke resepsi untuk merayakan kebahagiaan pasangan pengantin baru, bukan untuk
rapat dengan klien. Karenanya, singkirkan dulu baju kantor Anda dan kenakan gaun yang cantik
untuk pergi ke sana. Ini juga berlaku untuk celana panjang dan jaket semi kasual yang Anda
pikir tidak akan dianggap orang sebagai baju ke kantor. Jika memang sudah habis akal mencari
baju, lebih baik Anda pakai gaun berbahan batik.
4. Aksesori berlebihan
Topi seperti Putri Beatrice jelas tidak mungkin Anda pakai ke resepsi mana pun di negeri ini
(kecuali Anda nekat). Di samping itu, lupakan juga aksesori seperti tiara yang hanya membuat
Anda dianggap sebagai "bride wanna-be", juga memakai syal panjang sebagai pengikat kepala.
Jika Anda memang ingin menghias rambut, cukup pakai jepit kecil yang tidak terlalu menyolok.
Itu saja sudah bagus
5. Gaya baju yang sudah ketinggalan zaman
Lupakan rok balon atau celana cutbrai yang sudah tidak zaman lagi. Hindari juga memanfaatkan
momen bahagia pasangan pengantin ini dengan memperlihatkan fashion statement Anda melalui
busana yang bergaya tidak lazim. Ada waktu khusus untuk melakukan hal itu, tapi yang jelas
bukan di pesta pernikahan.
6. Pakai celana denim dan kaus T shirt
Kalau memang sedang tidak punya baju atau tidak mood mencari baju yang bagus untuk datang
ke pesta pernikahan, lebih baik Anda di rumah saja daripada harus muncul di sana dengan baju
yang bahkan tidak lebih oke dibandingkan petugas kateringnya. Meskipun sudah ditulis di
undangan kalau dress code pestanya adalah semi formal, tetap saja ini tidak boleh
diterjemahkan sebagai "jeans dan kaus". Jangan juga datang mengenakan sandal, semahal apa
pun harganya.
Untuk menghadiri pesta dapat mengenakan: busana pesta modelballgown, model draperi, model
layer, model bustie, model kebaya, model muslimah/ Arabica.
126 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar62. Busana pesta muslimah stayle Gambar63.Busana pesta malam dengan garis hias
Empire
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 127
f. Busana Yang bersifat pelengkap seperti: alas kaki (khususnya sepatu, sandal, selop),kaus kaki, tas,
topi, peci,kipas, selendang, kerudung, dasi, scarf, syaal, stola, ikat pinggang, sarung tangan, payung,
yang dalam istilah asing disebut millineries.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 129
busana Aplikasi
g. Busana Yang bersifat menambah keindahan seperti: pita rambut, sirkam, bandu, jepit hias, penjepit
dasi, kancing manset (manchet), jam tangan, kaca mata, giwang, anting, kalung dan liontin, gelang
tangan, gelang kaki, cincin, bros, mahkota, yang dalam istilah asing disebut accessories.
130 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar73. Kalung cantik dengan teknik Crochet model 1 Gambar 74. Anting-anting
dan 2
Dalam membuat Pola Busana secara konstruksi yang perlu diperhatikan tidak hanya
kesesuaiannya dengan desain, tetapi juga bentuk fisik model, karena untuk pengembangan polanya
untuk bentuk fisik yang ukurannya kecil kadang-kadang berbeda dengan bentuk fisik yang
ukurannya besar. Contohnya:
Untuk pengembangan gaun yang mode kerut (gathering) bentuk fisik yang besar jumlah
pengembangan polanya tidak sebanyak untuk bentuk fisik yang kecil.Bentuk fisik seseorang dilihat
dari ras yang ada di dunia ini yang telah dikelompokan oleh Ralph Linton, A.L.Kralber, A.Hooten,
Deniker, Kroeber bahwa manusia dikelompokkan menjadi tiga kelompok ras yang besar, yaitu
caucasia (caucasoid), mongoloid, dan negroid. Pengertian ras yaitu konsepsi biologi yang
memberikan batasan, persamaan tanda-tanda fisik yang sifatnya akan menurun. Tanda-tanda fisik
yang menurun yang masih akan terlihat pada fisik suku-suku bangsa di dunia ini, terlihat pada
bangsa-bangsa di setiap benua dan negara. Dari setiap benua itu relatif mempunyai ciri-ciri fisik
tertentu, misalnya orang dari Asia berbeda dengan dari Amerika, Australia, dan Eropa, yaitu tubuh
(badan) lebih pendek dan berhidung lebih pendek pula. Di dalamnya juga ada suku bangsa, atau ras
yang mempunyai tanda fisik yang berbeda misalnya orang Indian dari Amerika, Negro dari Afrika,
orang Irian, Maluku dari Indonesia. Ciri-ciri fisik ini yang diturunkan dari kelompok tiga ras tadi
secara empiris dapat dijadikan dasar untuk mengelompokan ukuran standar busana yaitu ukuran
Large (L), Extra Large (EL), Medium (M) dan Small (S). Ukuran standar L, EL, M, S, pada bangsa-
bangsa di Asia, Amerika, Australia, dan Eropa secara umum dapat berbeda, karena mempunyai
bentuk tubuh yang berbeda. Jadi, dalam memproduksi busana hendaknya dapat menyesuaikan
dengan ciri-ciri fisik secara umum dari setiap bangsa di negara-negara tersebut, misalnya ukuran L,
EL, M dan S di Indonesia akan berbeda dengan ukuran Standar (L, EL, M, S) di Amerika.
Tidak mudah menemukan busana yang pas untuk si tubuh ekstra large (XL). Mayoritas busana
yang dijual dipasaran adalah untuk situbuh langsing. Meski begitu, bukan berarti si XL tidak bisa
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 131
13) Wajah dapat mengalihkan perhatian dari tubuh, karena itu kenakan make up dan
tersenyumlah dengan tulus. Wajah yang ceria adalah aksesoris terbaik bagi anda.
lemas, sedikit agak kaku dan disertai hiasan-hiasan yang halus dan indah. Hiasan yang
dapat diterapkan untuk memperindah penampilan busana pesta model ball gown yaitu renda
(lace), manik-manik (beads), mutiara (pearls), payet (paillete), bordir (embroidery) korsase,
dan jumbai (ruffles, ruching, frills). Bentuk garis leher umumnya rendah dan terbuka. Gaun
mode ball gown pada awalnya hanya dipakai oleh puteri kalangan kerajaan, hal ini disebabkan
oleh pemakaian kain yang cenderung banyak karena untuk memperoleh bentuk bagian
bawah yang mengembang secara penuh serta terbuat dari kain berkualitas yang retatif mahal,
sehingga biaya yang diperlukan menjadi besar, dan ini hanyak mampu dimiliki atau dibuat oleh
mereka yang tergolong ekonomi kalangan atas.
2. Karakteristik Busana Model Ball Gown
Mode Ballgown memiliki Karakteristik seperti di bawah ini:
a) Siluet umumnya menggunakan siluet O
b) Garis pinggang pas di dipinggang, turun atau lancip di depan
c) model busana bagian bawah sangat lebar dan mengembang yang biasanya dibantu dengan
pemakaian underyork yang mengembang pula
d) Panjang gaun sampai mata kaki bahkan sampai ke lantai
e) Tekstur kain tidak terlalu lemas tetapi sedikit agak kaku
f) Bentuk leher umumnya rendah dan terbuka.
g) Jenis Kain Untuk Busana Model Ball Gown
Busana mode ball gown umumnya mengembang di bagian bawah, oleh karena itu
jenis kain yang digunakan sebaiknya tidak terlalu lemas tetapi sedikit agak kaku. Bila kain
yang digunakan bertekstur lembut, maka agar mode bagian bawah mengembang dapat
diatasi dengan pemakaian underyork yang dibuat mengembang baik bertingkat maupun
tidak bertingkat, bergantung mode ball gownnya, apakah mengembang langsung dari garis
pinggang atau dari batas garis panggul. Gaun mode Ball gown sudah mengalami perubahan
bentuk, begitu pula dengan tekstur kain yang dipergunakan. Contoh kain yang dapat
dipakai untuk pembuatan gaun mode Ball gown yaitu kain satin, kain taffeta, dan kain
beludru. Berikut contoh busana mode Ball gown :
134 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
depan rok, dan bagian sisi rok. Penempatan draperi pada bagian gaun seperti garis leher, lengan,
bagian belakang gaun, bagian depan gaun, bagian sisi gaun, dan bagian bawah gaun.
Penempatan model draperi yang sesuai dapat dipergunakan sebagai tipuan mata bagi yang
memerlukannya:
a) Pada bagian sisi badan atas ataupun bawah, memberi kesan badan lebih besar atau tipuan
mata untuk pinggul yang kecil dan berbadan kurus.
b) Pada bagian pinggang, dan panggul, memberi kesan lebih besar bagi yang kecil dan
berbadan kurus.
3. Jenis Draperi
Mode draperi menurut pemakaian dan cara pembuatan dibedakan menjadi dua macam yaitu
draperi hidup dan draperi mati.
a) Draperi hidup yaitu mode draperi yang cara pemakaiannya dengan cara dililitkan saja atau
dibelitkan saja tanpa digunting dan dijahit, sehingga mudah dibuka dan dibuat kembali.
Model draperi ini banyak digunakan pada pakaian wanita India berupa kain sari, atau
dalam pemakaian selendang pada wanita Indonesia.
b) Draperi Mati yaitu model draperi yang sengaja dibuat dengan cara pola di gunting
(dipecah) menurut model kemudian dijahit. Model draperi ini tidak dapat dibuka dan
dipasang kembali serta dibuat dari kain serong agar jatuhnya draperi bagus, dan dapat
diterapkan pada seluruh bagian badan yaitu pada bagian leher, dada, tengah muka, tengah
belakang, sisi, pinggang, panggul, lengan.
4. Jenis dan Corak Kain Busana Model Draperi
Jenis kain yang paling tepat digunakan untuk pembuatan busana model draperi, yaitu
kain yang teksturnya lembut, melangsai dan agak berat, hal ini dimaksudkan agar draperi
yang dihasilkan jatuhnya bagus. Contoh kain yang demikian yaitu kain crepe de chine, crepe
georgette, wool cashmere, chiffon, light wool, sating silk, light jersey, light velvet, kain lame
atau kain rajutan dan kain nylon Pemilihan kain untuk pembuatan busana model draperi
sebaiknya kain polos atau tidak bercorak, hal ini dimaksudkan untuk lebih menonjolkan hiasan
draperi itu sendiri. Apabila kain yang digunakan bercorak, sebaiknya pilih corak kain yang kecil
supaya hiasan draperi tetap menonjol.
Warna kain yang digunakan untuk busana model draperi bebas tetapi disesuaikan
dengan kesempatan pesta yang akan dihadiri, seperti untuk kesempatan pesta pagi dapat dipilih
warna tenang, warna pastel dan warna netral seperti warna putih, warna salem dan warna tosca.
Kesempatan pesta siang hari dapat dipilik warna cerah seperti warna biru, hijau, ungu dan
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 139
kuning. Kesempatan malam hari dapat dipilih warna gelap seperti warna hitam, merah tua,
hijau tua dan biru tua.
5. Memilih busana mode draperi
Busana dengan detail draperi sedang menjadi favorit di kalangan para pecinta mode. Jika
Anda tertarik mencobanya, simak beberapa hal yang perlu diketahui untuk mendapatkan
tampilan sempurna saat mengenakan busana berdetail draperi. Draperi merupakan kerut atau
lipit-lipit kecil yang berpusat pada satu atau dua titik sehingga membuat kain terlihat menjuntai.
Detail ini memberikan tampilan feminin sekaligus unik, Seperti yang dikutip dari she knows,
menggunakan busana dengan detail draperi membantu Anda dengan mudah menyamarkan
bentuk tubuh yang tidak sempurna. Namun hati-hati, pemakaian draperi yang salah malah bisa
membuat penampilan terlihat lusuh. Agar hal tersebut tidak terjadi, simak tiga tips berikut ini.
a) ukuran yang tepat
b) Kunci utama agar busana draperi terlihat tepat adalah dengan memilih ukuran busana yang
sesuai tubuh Anda. Busana dengan ukuran longgar berdraperi malah membuat Anda
terlihat tenggelam.
c) Tutupi kekurangan
d) Gaun berdraperi akan memberikan volume pada bagian tubuh yang kecil atau kurus.
Misalnya, jika Anda ingin terlihat lebih seksi, kenakan terusan dengan detail draperi pada
area pinggul.
e) c.Pilih yang nyaman
f) Kebanyakan busana berdetail draperi ini terbuat dari bahan jersey silk dan sangat nyaman.
Selain nyaman, bahan ini juga membuat penampilan Anda lebih elegan.
Gambar83.Busana pokok berupa Gaun pesta untuk bentuk tubuh tinggi kurus
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 141
Rok lingkar atau circle atau sering pula disebut dengan umbrella skirtmerupakan busana yang
memerlukan bahan pokok yang memiliki karakter yang relatif sama dengan busana mode draperi yaitu
bahan-bahannya sebaiknya melangsai dan tidak mudah kusut.. Model Rok-Rok di atas biasanya
dipadukan pada busana bagian atas yang memiliki mode draperi. Bagaimana konstruksi pola lingkar dapat
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 143
anda buka kembali buku membuat pola semester satu, atau anda dapat belajar dari sumber lain seperti
internet atau buku pola yang lainnya, supaya anda memperoleh bahan belajar yang lebih bervariasi.
Busana model draperi tidak selalu harus dipasangkan dengan lengan draperi, apabila salah satu bagiannya
sudah terdapat draperi , supaya busananya tetap berkesan elegan..Berikut adalah Pola drapperi yang ada
di bagian Rok
.:
144 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
c. Analisis pola
1. Analisis Pola Merancang Bahan dan Harga
Busana wanita mempunyai desain yang beraneka ragam, dimana dengan keanekaragamannya
sering kali menemuikesulitan dalam melakukan pecah pola busananya. Busana ada bermacam-
macam desainnya,baik berupa gaun, rok, blus, celana, dan sebagainya yang masing-masing memiliki
bentuk yang bervariasi. Untuk membuat macam-macam bentuk busana tersebut harus
dilakukan analisis desain maupun polanya, yang dilanjutkan mengubah pola dasar sesuai desain.
Dengan demikian mengubahpola merupakan kegiatan mengubah pola dasar sesuai desain atau me-
ngkonstruksi pola busana dengan bermacam-macam bentuk sesuai desain. Konstruksi pola yang
benar dan busananya enak dipakai di badan, dapat diperoleh dengan melakukan langkah-langkah
yang betul dalam setiap mengubah pola. Langkah-langkah dalam mengubah pola disebut juga
dengan prinsip-prinsip analisis pola atau pecah pola yang meliputi:
a) Menyimak gambar/desain;
b) Memindahkan lipit bentuk;
c) Mengubah lipitbentuk;
d) Menggambar macam-macam garis hias;
e) Menggambar macam-macam mode kerah;
f) Menggambar macam-macam mode lengan;
g) Menggambar macam-macam mode rok;
h) Mengonstruksi pola menurut desain.
Mengubah mode adalah menganalisis disain busana atau busananya mengenai siluetnya, bentuk
kerahnya, bentuk lengannya, bentuk roknya,garis-garis hiasnya, ukuran panjang busana,
perbandingan bidang dan penggunaan lipit bentuknya. Desain busana yang dianalisis pada
umumnya berupa gambar busana yang berwujud foto hitam putih atau berwarna, gambar yang
lengkap ataupun sketsa kasar saja. Oleh karena itu penganalisis harus dapat membaca dan
menafsirkan serta pemecahan pola dalam, cara mengonstruksi polanya. Dengan demikian
seseorang yang menganalisis pola/desain harus tahu perbandingan lebar kerah terhadap bahudan
jatuhnya kerah yang luwes, besar saku terhadap ukuran panggul, perbandingan pias pada rok
dan sebagainya supaya menghasilkan busana yang sesuai dengan disainnya dan bentuk badan si
pemakainya serta nyaman dalam pemakaian Sehubungan dengan hal tersebut, teknik analisis pola
busana wanita memerlukan ketelitian dan kecermatan dibandingkan dengan mengubah pola busana
pria dan anak-anak. Busana wanita yang dibuat harus menonjolkan sisi feminim dari wanita dan
dapat menonjolkan kelebihan yang dimilikinya sehingga dalam berpenampilan terlihat cantik, rapi
dan menarik. Oleh karena itu dalam pembuatan busana wanita perlu dilakukan analisis dan pecah
146 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
pola yang sesuai dengan desain dan bentuk tubuh seseorang. Supaya pola yang dihasilkan sesuai
dengan desain dan bentuk tubuh maka perlu dilakukan analisis bentuk tubuh dan analisis desain.
Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus
pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya bentuk tubuh yang ideal dimana
terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan dan mempunyai proporsi tubuh yang
seimbang. Desain busana kadang terlihat indah karena dibuat pada proporsi tubuh yang seimbang
atau bentuk tubuh yang ideal, namun belum tentu desain yang tersebut cocok untuk orang lain
yang bentuk tubuhnya berbeda. Denganmenganalisa bentuk tubuh akan data menyesuaikan pola
dengan bentuk tubuh sipemakai, sehingga kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi dengan teknik
pengembangan pola yang tepat. Selain analisis bentuk tubuh, perlu juga dilakukan analisis
desain busana dengan cara sebagai berikut:
1) Memperhatikan desain secara keseluruhan, terutama perbandingan letak bagian-bagian
busana pada sikap berdiri model akan lebih memudahkan memahami desain busana yang
akan dibuat;
2) Memahami gambar bagian-bagian busanapada desain, misalnya garis leher, garis lingkar
badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis
lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada, yang akan
memudahkan untuk menganalisa bagian–bagian busana yang ada pada desain;
3) Memahami desain busana pada badan bagian atas/badan atas/blus, maupun bagian
bawah.yang berbentuk rok maupun celana dengan berbagai variasinya;
4) Memahami letak jatuhnya bahan busana pada badan, yang dapat dapat diamati pada
bagian sisi atau bagian bawah busana. Apabila dilihat pada bagian sisi maka bahan
yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkiraka bahannya tebaldan
kaku, sedangkan bahan yang mengikuti bentuk tubuh menandakan bahwa bahan yang
digunakan bahan yang tipis atau melangsai. Untuk menganalisis bentuk tubuh dan mode
busana dengan baik dan benar diperlukan latihan yang banyak sehingga memudahkan
dalam membuat pecah pola busana yang sesuai dengan desain. Berikut contoh
menganalis desain gaun pesta dan mengubah polanya.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 147
Penjelasan:
Desain tersebut berbentuk gaun one sholder ( a simetris), memakai garisprinces di bagian muka
dan bagian belakang dari bustie sampai kup bawah,panjang gaun sampai 5 Cm dari titik knee / lutut, gaun
bawah berbentuk suai/ spanPola dasar rok dan badan disatukan, untuk membuat garis prinses pada pola
muka terlebih dahulu kup bahu ditutup dan garis princes dibentuk dari pertengahan bustie melewati
puncak payudara dan kup pinggang, Bagian sisi ketiak dinaikan 1cm ( you can see),dan tidak perlu
dikeluarkan , dibentuk sampai batas panggul, pada sisi Pola belakang mengubahnya sama dengan pola
muka. Bustie bagian kanan di kembangkan untuk lipit. Pola badan muka sebelah kiri, dipecah-pecah
untuk lipit berbentuk dispertif ( Garis penyebaran ) .Pola badan bagian belakang, tali bahu dibagian kiri
dan ada jahitan bahunya.
Ukuran Lengan:
1. Lingkar pangkal lengan tergemuk 28 + 6
atau 8 cm
2. Tinggi kepala lengan
3. Panjang lengan dalam
Keterangan:
• A – B : ½ P. lingkar pangkal lengan
• C – D : T. Kepala lengan
• D – E : P. Lengan dalam
2. Menanya
Menanya adalah tahap kedua dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan
pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan. Menanya melatih siswa mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Menanya adalah salah satu kompetensi yang diperlukan siswa untuk hidup di era cerdas
abad 21.
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: pertanyaan
tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Siswa harus dilatih agar bisa menanya hal-hal
yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik
dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan
pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara
mandiri. (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Pada kegiatan menanya ini, siswa dibimbing dan difasilitasi untuk bisa mengajukan pertanyaan
atau menemukan hal-hal yang perlu dipertanyakan, perlu diperjelas dan dibimbing agar mempunyai
kemampuan mencari dan menemukan penjelasan tambahan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tentang
dan atau konten yang terkait dengan hal yang sedang dipelajari. Bagi sebagian siswa, menanya bukan
sesuatu yang mudah dilakukan walaupun guru sudah mengatakannya secara langsung
Menanya yang harus dilakukan siswa dapat berbentuk (1) membuat pertanyaan yang relefan
dengan materi pembelajaran (2) mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat kepada guru, teman dalam
kelompok atau sumber belajar lainnya. (3) melakukan tanya jawab (4) melakukan diskusi tentang
informasi yang relefan dengan topik pembelajaran yang belum diketahui (5) menanyakan informasi
tambahan yang ingin diketahui atau (6) menanyakan informasi yang sudah diketahui sebagai klarifikasi.
Contoh menanya
1. Siswa menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat dari proses
mengamati
2. Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-hasil kegiatan
mengamati
3. Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah mengamati
obyek
152 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Setelah anda membaca seluruh teks yang ada dan mengamati gambar-gambar busana , detai
dan hiasan busana secara cermat dan teliti maka rumuskan 5 pertanyaan anda dengan kalimat yang
efektif, santun, dan baku,serta pergunakan kata tanya dengan tepat, Sebelum diajukan tulislah
pertanyaan anda di bawah ini:
No Pertanyaan
1
2
3
4
5
3. Mencoba/ Mengumpulkan
/Menggali informasi
Mengamati gambar kerja, gambar pecah pola, contoh merancang bahan dan harga di atas sangat
bermanfaat bagi anda untuk mencoba membuat pola busana pesta sesuai desain.Untuk melengkapi dan
menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan membuat pola busana anda khususnya Pola busana
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 153
Pesta, karena Busana pesta ini sangat istimewa baik garis modenya, siluet, bahan, warna, motif, dan detal
dan hiasannya, maka anda perlu menggali teknik-teknik pecah pola busana yang lebih dalam lagi , dengan
cara: menggali lewat sumber belajar melalui internet, diskusi dengan teman, membaga referensi lebih
banyak serta jangan lupa mencoba dengan sekala kecil.
Gambar rok ini dapat dikenakan dengan blus, untuk busan pesta. Diskusikan dengan tenam anda
mode rok tersebut dapat untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh yang bagaimana.
Berikut contoh gambar kerja untuk membuat busana pesta yang simpel namun menarik.Amati dan baca
denagn cermat, apabila belum jelas diskusikan dengan teman sebangku anda, gali terus informasi dari
sumber belajar lainnya.
154 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
UKURAN
1. Lingkar leher : 39 cm
2. Lingkar Badan : 96 cm
3. Lingkar Pinggang : 80 cm
4. Lingkar Panggul : 104 cm
5. Panjang Muka : 32 cm
6. Panjang Punggung : 35 cm
7. L Muka : 30 cm
8. L Punggung : 32 cm
9. Tinggi Dada : 16 cm
10. Lebar Bahu : 13 cm
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 155
Gambar94. Pola Gaun/ bebe dan pecah pola lengan sesuai model/ desain
Pola gaun sederhana dengan siluet I atau lurus ini dapat di padukan dengan berbagai lengan baik
lengan pendek (untuk musim panas/ kemarau) maupun dipadukan dengan lengan panjang ( untuk
musim dingiin/penghujan) Bila dirancang untuk busana muslimah maka gaun ukurannya dibuat lebih
panjang dan sedikit lebih longgar dan dipadu dengan lengan panjang, supaya memenuhi
persyaratannya.
Pola lengan tersebut di atas dapat dikembangkan menjadi beberapa model/ desain lengan tergantung
di bagian mana saja yang akan digunting dan dikembangkan, seperti berikut ini:
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 157
Lengan –lengan tersebut di atas dapat digunakan unutk gaun pesta yang menarik, silahkan anda
diskusikan dengan teman –teman kesesuaiannya dengan bentuk fisik, usia dan kesempatan pakainya
untuk pesta pagi, siang, sore atau malam hari.
158 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar98.Pecah pola blus sesuai desain dengan mengubah lipit pantas menjadi kerut di bagian dada
1
160 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar99.Pecah pola sesuai desain dengan mengubah lipit pantas menjadi kerut di bagian dada 1
Gambar101.Pecah pola gaun bagian atas dengan garis Pas yang menawan
Gambar102. Pecah pola Gaun pesta bagian atas sesuai desain ( sampai batas garis empire)
Pola gaun bagian bawah dikembang sesuai desain / A Line
162 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar103. Contoh pecah pola lengan stali mode kerut, untuk gaun pesta,
Anda dapat mencoba melakukan pecah pola sesuai analisis mode di atas, dan dapat memperhitungkan
berapa Cm pengembangan masing-masing bagian polanya sesuai tebal tipis bahan yang dipilih, untuk
menghasilkan efek kerutan yang bagus dan indah.
Gambar105. Contoh pecah pola gaun pesta sesuai desain 2 ( lebar pengembangannya sesuai selera)
Anda dapat mencoba melakukan pecah pola sesuai analisis mode di atas, dan dapat memperhitungkan
berapa Cm pengembangan masing-masing bagian polanya sesuai tebal tipis bahan yang dipilih, untuk
menghasilkan efek kerutan yang bagus dan indah.
164 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Gambar106. Contoh pecah pola gaun pesta bagian atas sesuai desain
Anda dapat mencoba melakukan pecah pola ulang sesuai analisis model/desain di atas, dan dapat
memperhitungkan berapa Cm pengembangan masing-masing bagian polanya sesuai tebal tipis bahan
yang anda pilih, untuk menghasilkan efek kerutan yang indah.
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 167
c. Bra top empire, yaitu antara bra, bergaris empire khusus untuk dasar pembuatanbra dan long
torso, bra atau buster.
Fondasi busana model strapless, adalah dasar untuk pengembangan bagian-bagiankonstruksi dan
penyangga bagian bawah suatu desain. Penyangga diperlukan untukmengukuhkan atasan busana
model strapless, bila desainnya melibatkan pemasanganmanik-manik yang berat (beavy beading)
atau beban dari banyaknya lipatan kain,misalnya draperi, kerutan dan lipatan yang menutupi
bagian atas fondasi busanamodel strapless.
Tipe Konstruksi Dalam
Ada dua macam tipe konstruksi dalam busana model strapless, yaitu :
a. Konstruksi dalam yang ringan
Penyangga minimal, termasuk penggunaan tali pundak (shoulder-straps)atau boning yang
dijahitkan di atas kampuh. Perlengkapan yang diperlukan untukkonstruksi yang ringan yaitu :
1) Kain katun jala, organdi atau kain katun untuk dasarnya.
2) Balen yang terbuat dari plastik atau jalinan kawat
3) Kain pelapis (lining atau vuring)
4) Konstruksi dalam yang berat
5) Harsha/ harnet, jaringan plastik selebar 5-15 Cm fungsinya untuk pengeras yang
bergelombang.
Fungsi penyangga bawah (under support) adalah sebagai korset yaknimenyerupai
busana kedua dan dibuat dari kain yang berat atau pelapis bagian bawah,tetapi seringkali hanya
dengan kain pelapis (lining atau vuring). Tambahan konstruksiini diperlukan untuk pembuatan
desain busana yang berhiaskan manik-manik beratatau berhiaskan tumpukkan yang terdiri atas
banyaknya lipitan atau kerutan.Perlengkapan yang diperlukan untuk konstruksi kain yaitu :
1) Kain penyangga bawah terbbuat dari jenis kain kanvas dengan bobot sedang,
2) seperti kain drill, kain poplin, kain satin berat, kain linen dan kain satin licra yang
3) berat.
4) Kain pelapis bawah untuk melindungi busana dari boning dan kampuh-kampuh
5) kasar yang berasal dari penyangga bawah yang letaknya berhadapan.
6) Kain pelapis dari bahan rayon atau kain sutera Cina
7) Ganjal dada (bust padding) bisa dipasangkan pada penyangga bawah yang terbuat
8) dari bahan dacron
9) Veterban
10) Karet elastik
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 169
Gambar 110. Desain –desain Camisol (memiliki tali bahu berukuran kecil)
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 171
4. Mengasosiasi/ menalar
Setelah aktifitas belajar di atas siswa harus belajar menyusun informasi-informasi yang sudah
dikumpulkan dengan cara:
1. Menyusun klipingmacam-macam pecahPola busana Pesta sesuaidengan desain yang berbeda dari
berbagai sumber belajar
2. Menyusun Ringkasan materi pecah pola gaun pesta dari berbagai sumber belajar
5. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan adalah tahap ke lima dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa
dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengkomunikasikanmelatih siswa mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kegiatan belajar yang dilakukan pada tahapan mengkomunikasikanadalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan
lainnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
B. Rangkuman
Membuat Pola dan busana wanita untuk kesempatan pesta diawali dengan menyiapkan tempat kerja yang
bersih dan rapi alat-alatnya ditata pada tempat yang mudah terjangkau dan aman. Pola busana wanita
untuk kesempatan pesta ini dapat dikerjakan dengan teknik konstruksi.
Langkah-langkah dalam mengubah pola disebut juga dengan prinsip-prinsip analisis pola atau
pecah pola yang meliputi:
1) Menyimak gambar/desain; menyimak juga bentuk tubuh, dan kesempatan Pakainya.
2) Memindahkan lipit bentuk;
3) Mengubah lipitbentuk;
4) Menggambar macam-macam garis hias;
5) Menggambar macam-macam mode kerah;
6) Menggambar macam-macam mode lengan;
7) Menggambar macam-macam mode rok;
8) Mengonstruksi pola menurut desain.
Model Busana pesta memiliki gaya yang sangat bervariasi antara lain:
a) Model Ballgown
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 179
b) Model Drapery
c) Model Bustie/ Strappells
Untuk membuat pola mode ini perlu kecermatan ukuran karena busananya pas badan,
Mode busana tersebut dapat menggunakan lengan ( sleeve) atau tanpa lengan, Dapat pula dibuat
dengan ukuran Panjang ( Long Dress) atau pendek
C. Penilaian diri
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Observasi
Lembar observasi pengamatan kegiatan siswa dalam proses mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan
b. Pengetahuan
Portofolio: Lembar Kerja
c. Keterampilan
Unjuk kerja membuat presentasi yang didukung PPT hasil diskusi
tentang:.................
2. Instrument Penilaian
a. Format observasi kegiatan pembelajaran
b. Lembar kerja/ portofolio
Lembar Unjuk Kerja
180 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
D. Uji Kompetensi/Ulangan
TES:
1. Apa yang harus disiapkan sebelum praktek membuat pola dan busana pesta ?
2. Jelaskan penggolongan busana pesta
3. Jelaskan dengan rinci dan benar tentang kriteria :
a. Model draperi
b. Model Ballgown
c. Model Bustie
d. Mode Kebaya
4. Apa yang harus dipehatikan dan menjadi bahan pertimbangan dalam memilih
mode dan bahan unutk busana Pesta?
5. Bagaimana caranya supaya busana pesta yang digunakan dapat menutupi
kekurangan kondisi fisik model, menambah keindahan, dan diterima
lingkungannya?
6. Diskripsikan Busana Pesta Model BallGown
7. Diskripsikan Busana Pesta Model Draperi
8. Diskripsikan Busana Pesta ModelBustie/ strapples
9. Sebutka 3 jenis bahan yang cocok untuk gaun pesta model Draperi
10. Jelaskan etika dan estetika berbusana dalam menghadiri pesta
BAB VI MEMBUAT POLA BUSANA PESTA WANITA SESUAI DESAIN 181
UNJUK KERJA:
1. Lakukan analisis gambar desain gaun pesta di bawah ini
2. Buatlah pola dasar badan wanita dengan skala 1; 4 sesuai ukuran yang telah
disediakan
3. Buatlah Pola gaunnya dengan skala 1:4
4. Ubahlah pola gaun tersebut seperti desain di bawah ini,
5. Lakukan Pengembangan polanya (perubahan polanya) sesuai desain dan hasil
analisis gambar disain yang telah anda kerjakan secara rinci dan cermat.
UKURAN:
1. Lingkar badan 87 Cm
2. Lingkar pinggang 64 Cm
3. Panjang muka 34 Cm
4. Lebar muka 32 Cm
5. Panjang punggung 37 Cm
6. Lebar Punggung 35 Cm
7. Panjang bahu 12 Cm
8. Lingkar leher 36 Cm
9. Lingkar pinggang 86 Cm
10. Lingkar Panggul 92 Cm
11. Tinggi Panggul 17 Cm
12. Tinggi dada 16 Cm
13. Jarak dada 18 Cm
14. Panjang Gaun dari pinggang 75 Cm
15. Tinggi puncak lengan 13 Cm
16. Panjang lengan 54 Cm
Lingkar kerung lengan menyesuaikan dengan
pola badan
Catatan: Ritsleting di bagian sisi kiri
Tabel 26. Instrumen Penilaian sikap membuat Pola Busana Pesta Wanita
Komunikatif
Percaya diri
No. Nama
Komitmen
Ingin tahu
Semangat
Disiplin
Peduli
Kritis
Jujur
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Tabel 27. Instrumen Penilaian tugas membuat Pola Busana Pesta Wanita
Tabel 28. Instrumen Penilaian Presentasi membuat Pola Busana Pesta Wanita
Keaktifan menyampaikan
menyampaikam materi
Kelompok
Kemampuan
pertanyaan
pertanyaan
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
184 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Daftar Pustaka
Bryte Bishop, Edna dan Marjorie Stotler Arch, The Bishop Method Of Clothing Construction,
Enny Rachim. (1983). Etiket Dan Pergaulan. Bandung: PT. Karya Nusantara.
Holly CH (2005), Busana pesta elegan seri sketsa mode, Jakarta: PT GramediaUtama
Marfy (Edisi 1998 sampai dengan edisi 2006) Majalah Mode Jepang
Panduan Grading Pola PAKET GP 027.No Revisi. 10 Feb. 2004 Proyek Kemitraan Indonesia Australia
untuk Pengembangan Keterampilan (Proyek Pengembangan Institusi Jawa Barat).
Radias Saleh dan Aisyah Jafar. (1991). Teknik Dasar Pembuatan Busana. Jakarta :Depdikbud.
http://artikellama.blogspot.com/
http://hijabmodern.net
DAFTAR PUSTAKA 185
186 Pembuatan Pola Busana, SMK Kelas XI, semester 2
Glosarium
Backless Gaun yang punggungnya terbuka
Drape look Model dengan kerut yang tidak teratur
Dummy Boneka tiruan
Emphasis Tekanan pada pakaian
H line Model pakaian yang lurus berbentuk huruf H
Lipit pantas Untuk membentuk pakaian supaya bagus dipakai
Lipit sungkup Lipit yang bertolak ke belakang
Micro mini/super mini. 20 cm di atas lutut
Midi Di bawah lutut
Mini 10 cm di atas lutut
Pas Bahu Model/potongan pada bahu
Pas Panggul Model/pototngan di panggul
Rok biasa Rok yang didapat daripada pola dasar, pada bagian bawah ditambah 4 cm tanpa
dirubah
Rok plooi Rok dengan lipit yang sama besarnya
Rok span Rok yang sesuai dengan bentuk panggul
Rompok Dengan kumai serong dan kelihatan 0.5 cm di luar tepi
Ruche Lajur yang dikerut dan dijahit di tengah
Ritsliting Penutup/pembuka pakaian
Serip Melapis ke luar dengan sama bentuk
Silhouette Garis bentuk pakaian
Tekture Untuk mengetahui tipis dan tebalnya kain
Tube line Berbentuk, lurus dari atas ke bawah
Value Nilai warna/warna normal ditambah putih/hitam
Volant Lajur yang digunting serong dan ditarik pada bagian bawahnya sehingga
bergelombang