Anda di halaman 1dari 27

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

MENYELESAIKAN BUSANA DENGAN JAHITAN TANGAN

1. Menyiapkan Tempat Kerja


a. Tempat Kerja
Tempat kerja yang baik akan mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan
kerja, karena tempat kerja merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Tempat
kerja untuk proses menjahit busana biasa disebut juga bengkel (workshop).
Keadaan atau suasana yang nyaman dan aman pada tempat kerja akan
menimbulkan gairah pada produktivitas kerja.
Kebutuhan dan peralatan yang ada di dalam tempat kerja perlu disesuaikan
sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi persyaratan tempat kerja yang
ergonomis. Semua peralatan kerja haruslah tertata secara rapi dan efisien yang
ditempatkan pada tempat-tempat khusus, dimasukkan ke dalam kotak, laci,
lemari, dan sebagainya. Pada industri garmen, setidaknya terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam mengatur dan mengelola tempat kerja, yaitu :

1) Memperhatikan kegunaan atau fungsi dari tempat tersebut.


2) Memperhatikan kapasitas pegawai dalam setiap ruangan atau tempat kerja.
3) Memperhatikan kondisi ruangan (ventilasi udara), dengan suhU ruangan 25
derajat Celcius (disesuaikan).
4) Memperhatikan kondisi cahaya penerangan yang disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
5) Memperhatikan tekanan udara dalam ruangan kerja.
6) Alat dan bahan ditempatkan sesuai dengan kegunaan.
7) Menyediakan ruangan istirahat (rest room) yang disediakan untuK tempat
istirahat.
8) Memperhatikan penempatan kamar ganti, kamar kecil.
9) Senantiasa menjaga kebersihan tempat kerja.

Istilah Ergonomik
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ergon” yang berarti kerja dan
“nomos” berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Ergonomi atau ergonomika adalah
ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain
dalam suatu sistem kerja, yang mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik,
keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam merancang suatu sistem yang
efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien. Kata sifat dari ergonomi adalah
ergonomis, yaitu kaidah atau aturan yang mengatur berbagai faktor-faktor antara
manusia dengan elemen-elemen dalam suatu sistem kerja.

Penerapan Konsep Budaya Kerja di Tempat Kerja


Konsep budaya kerja di tempat kerja mempunyai manfaat dan peranan sebagai
berikut :

1) Tempat kerja menjadi teratur dan efisien, dan proses diversifikasi produk
menjadi mudah.
2) Memotovasi pegawai untuk senantiasa aktif bekerja.
3) Meningkatkan produktivitas kerja sehingga menghasilkan produk yang baik.
4) Mengurangi kecelakaan di tempat kerja.
Meja kerja dan alat tulis terutama diperlukan pada waktu menyiapkan pola dan
memotong bahan. Meja kerja terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 75 cm lebar
minimal 75 cm serta panjang minimal 120 cm Adapun syarat meja kerja untuk
jahit menjahit adalah: kokoh dan kuat, permukaan daun meja harus datar dan
licin, tidak miring, rata dan rapi, agar tidak merusak bahan.

b. Peralatan yang Disiapkan


Kelengkapan kerja merupakan perlengkapan yang diperlukan dalam bekerja
untuk menunjang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Dalam menyelesaikan
busana dengan jahitan tangan, peralatan yang disiapkan antara lain :
1) Celemek/Apron

Gambar. Baju Kerja (Celemek)


Baju kerja penting bagi semua pekerja, dalam pekerjaan dibidang busana,
dalam meyelesaikan jahitan, baju kerja/celemek/ apron berfungsi sebagai
pelindung pakaian yang kita kenakan dari potongan-potongan benang agar
tidak menempel di baju sehingga baju tetap terlihat bersih. Selain itu celemek
dapat dimanfaatkan sebagai saku atau tempat menyimpan seperti : pensil,
pulpen, hand phone ataupun peralatan jahit lainnya.

2) Jarum Tangan

Gambar. Jarum tangan


Jarum tangan selain digunakan untuk penyelesaian busana, digunakan juga
untuk menjelujur, menyisip dan menghias busana. Jarum-jarum mempunyai
nomor menurut besarnya. Pemilihan nomor jarum harus disesuaikan dengan
bahan yang akan dijahit. Pada umumnya syarat macam-macam jarum adalah
ujungnya cukup tajam bentuknya ramping dan tidak berkarat. Jarum mesin
yang baik terbuat dari baja ujung tajam agar bahan yang dijahit tidak rusak.
3) Pita ukur/metlyn

Gambar Pita ukur (metlyn)

Meteran jahit adalah alat ukur berbentuk pita dengan panjang biasanya
150 cm. Fungsi dari pita ukur (metlyn) adalah untuk:
 Mengukur ukuran tubuh model/pelanggan yang hendak membuat
busana
 Mengukur kain/bahan yang akan dipakai untuk membuat busana atau
lenan rumah tangga
 Mengukur/mengecek ukuran-ukuran yang diperlukan dalam
pembuatan busana dan lenan rumah tangga

4) Jarum Pentul
Jarum pentul banyak ragamnya, jarum pentul berkepala dan jarum pentul
tanpa kepala. Jarum pentul berkepala lebih memudahkan kita dalam
menggunakannya. Jarum yang baik terbuat dari baja agar tidak mudah
berkarat. Ukuran jarum pentul yang ada di pasaran dengan panjang 2 cm
sampai 3,5 cm. Pergunakanlah jarum pentul yang tidak berkarat, agar
tidak memberi bekas kotor pada bahan/pakaian yang akan dijahit. Dalam
bekerja tempatkan jarum pentul pada bantalan agar mudah sewaktu
mempergunakan. Biasakan untuk memungut jarum pentul yang tercecer
dan menyimpannya setiap kali selesai mempergunakan.

Gambar Jarum pentul berkepala dan tanpa kepala


Gambar Bantalan jarum

5) Pengait Benang/mata nenek

Gambar pengait benang

Pengait benang/mata nenek/ needle threader yaitu alat yang membantu


untuk memasukkan atau sebagai pengait benang kelubang jarum. Alat ini
sangat berguna bagi seseorang/ pekerja yang mengalami gangguan/kesulitan
dalam memasukkan benang ke lubang jarum karena penglihatan yang kurang
tajam.

6) Tudung Jari

Gambar Tudung jari/bidal

7) Benang Jahit

Gambar Benang jahit


8) Gunting benang (trimming scissors)

Gambar Gunting benang

9) Pendedel

Gambar Pendedel

c. Penyiapan Bahan
Celana panjang wanita yang sudah dijahit dengan mesin, pada tahap selanjutnya
diselesaikan pada bagian akhir dengan menggunakan jahitan tangan. Pekerjaan
yang biasa dilakukan dalam penyelesaian jahitan tangan pada celana panjang
wanita adalah membuat lubang kancing, memasang kancing dan mengelim.
Macam-macam kancing untuk celana panjang wanita:
1) Kancing Lubang :
Kancing Lubang 2 (dua)

Gambar Kancing lubang 2 (dua)

2) Kancing Lubang 4 (empat)


Gambar Kancing lubang 4 (empat)

3) Kancing Kait

Gambar 6.15 Kancing kait

d. Rangkuman
Tempat kerja untuk menjahit dengan tangan harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan peralatan kerja, sehingga diharapkan tempat kerja
menjahit dengan tangan tersebut dapat memenuhi persyaratan tempat
kerja yang ergonomis. Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “ergon” yang berarti kerja dan “nomos” berarti aturan, kaidah, atau
prinsip. Ergonomi atau ergonomika adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu
sistem kerja, yang mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik,
keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam merancang suatu
sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien. Kata sifat dari
ergonomic adalah ergonomis, yaitu kaidah atau aturan yang mengatur
berbagai factor-faktor antara manusia dengan elemen-elemen dalam
suatu sistem kerja. Semua peralatan kerja haruslah tertata secara rapi
dan efisien yang ditempatkan pada tempat-tempat khusus (misalnya :
kotak atau box, lemari, dan sebagainya).

2. Menjahit Busana dengan Alat Jahit Tangan


a. Penyiapan Alat
Alat jahit tangan harus dikondisikan untuk siap pakai, agar pekerjaan yang kita
lakukan efisien dan efektif.
1) Jarum tangan

Gambar Menjahit dengan jarum tangan


Jarum tangan untuk menyelesaikan busana dengan alat jahit tangan antara
lain digunakan untuk membuat jahitan dalam memasang/menempelkan
kancing dan membuat jahitan kelim. Jarum tangan biasanya terbuat dari baja
atau metal dengan berbagai ukuran, dalam satu paket kemasan terdiri dari
ukuran 3,5 cm sampai dengan 5 cm. Dalam penggunaannya, pilihlah jarum
yang baik kondisinya :
a) Jarum tidak berkarat, jarum yang berkarat akan menyusahkan dalam
bekerja, membuat tarikan tusukan jarum tidak lancar dan akan
meninggalkan bekas karat pada pakaian yang kita jahit.
b) Jarum tidak tumpul (ujung jarum tajam), jarum yang tumpul akan
menghambat efisiensi kerja, pekerjaan menjadi lebih lama untuk
diselesaikan.
c) Pilih ukuran jarum yang sesuai dalam penggunaannya. Menyesuaikan
ukuran jarum yang digunakan dengan kenyamanan bekerja sangat
penting. Jarum yang dipakai terlalu kecil atau pendek ukurannya,
membuat kurang nyaman dalam menggunakannya.

2) Jarum Pentul
Jarum pentul dapat dibedakan menurut ukuran dan fungsinya, jarum yang
dipakai untuk display biasanya digunakan jarum pentul tanpa kepala,
mengapa ? Sedangkan jarum pentul yang mempunyai kepala digunakan
sebagai alat bantu saat memotong dan menjahit, termasuk di dalamnya
menjahit/menyelesaikan busana dengan jahitan tangan. Dalam
menyelesaikan busana dengan jahitan tangan jarum pentul berfungsi sebagai
penahan bentuk dan ukuran dalam mengelim.

Gambar Pemakaian jarum pentul dalam keliman


Menggunakan jarum pentul pada keliman sebaiknya digunakan seperti
menggunakannya sebagai tusukan. Dapat dilihat perbedaannya pada gambar
di atas. Sementara jarum pentul yang ditempatkan sejajar dengan jahitan
menahan kedua lapisan, dapat dilihat bahwa penempatan tegak lurus jauh
lebih aman. Jarum pentul dapat memegang batas keliman yang akan dibuat
dengan tempat yang tepat, dengan indah mendefinisikan garis jahitan, dan
itu penting untuk hasil yang akurat.
3) Pengait Benang
Pengait benang atau istilah umum disebut mata nenek. Alat ini berfungsi
untuk membantu dalam memasukkan benang ke lubang jarum. Cara kerjanya
adalah dengan memasukkan kawat kecil yang ada di mata nenek ke lubang
jarum, setelah itu memasukkan benang yang akan dipakai menjahit ke kawat
mata nenek tersebut, kemudian menarik bagian bulat mata nenek yang
bergambar kepala seorang wanita, maka benang telah terpasang/masuk
dijarum. Sesuaikan panjang benang yang dipakai untuk menjahit.
1 2

3 4

Gambar Cara penggunaan pengait benang/mata nenek

4) Tudung Jari/Bidal
Bidal atau tudung jari berfungsi melindungi jari pada saat menjahit dengan
tangan, agar jari tidak tekena tusukan jarum. Cara pemakaian dipakaikan
pada ujung jari telunjuk atau jari tengah pada bagian tangan yang tidak
memegang jarum

Gambar Pemakaian tudung jari/bidal

5) Benang Jahit
Benang jahit banyak macamnya, baik fungsi ataupun asal seratnya. Benang
jelujur digunakan untuk menjelujur, ada benang jahit mesin dan benang
untuk obras, dan untuk penyelesaian busana.
Benang jahit dalam menyelesaikan busana dengan jahitan tangan mempunyai
fungsi sebagai bahan untuk, membuat lubang kancing, memasang kancing,
sengkelit atau membuat keliman.
Pilihlah benang yang kuat dengan warna disesuaikan dengan warna
kain/busana yang dijahit. Kalau bahan bermotif, sebaiknya dipilih warna dasar
bahan/busana atau kalau dalam satu bahan banyak warna, pilihlah warna yang
paling banyak digunakan dalam bahan/busana itu dan boleh juga dipilih salah
satu dari warna motif yang ada. Dengan menggunakan benang yang dipilih
sama pada dasarnya adalah agar bekas setikan tersamar pada bagian baik
busana.

Gambar 6.22 Mengelim dengan benang sewarna dengan bahan/busana

6) Gunting Benang (trimming scissors)


Dengan bentuknya yang kecil dan bagian ujung runcing, gunting benang
mempunyai fungsi untuk menggunting benang atau menggunting bagian-
bagian yang sulit digunting dengan gunting besar. Penggunaan gunting ini
adalah dengan membuka gunting dan diarahkan pada benang yang ingin
dipotong dan kemudian menekan untuk dirapatkan pegangannya, maka
benang akan terpotong.

Gambar Cara menggunakan gunting benang


7) Pendedel
Untuk membuka jahitan yang salah digunakan pendedel. Cara menggunakan
pendedel adalah dengan memasukkan bagian ujung yang rucing, kemudian
mendorongnya dan menekan sampai pada bagian yang melengkung
sehingga terpotong benangnya/setikan/jahitan yang salah atau yang tidak
dikehendaki. Untuk membuka jahitan yang panjang potonglah benang
menggunakan pendedel dengan jarak tertentu dari satu sisi, pilihlah sisi baik
atau sisi buruk kain, jangan tiap-tiap setikan dibuka, ini pekerjaan yang
sangat tidak efisien.

Gambar Penggunaan pendedel benang

8) Pita ukur/metlyn

Gambar Penggunaan pita ukur (metlyn)

Pita ukur/metlyn dalam penyelesaian busana dengan alat jahit tangan


digunakan antara lain untuk mengukur besarnya keliman, untuk celana
panjang wanita, besarnya keliman selebar 2 sampai 4 cm, dengan lipit dalam
selebar 1 cm.

b. Pemasangan Pelengkap Busana


Penyelesaian pelengkap busana harus dikerjakan dengan teknik jahit yang
sesuai. Pada pembuatan celana panjang wanita, penyelesaian dengan jahitan
tangan dilakukan untuk :
1) Membuat rumah/lubang kancing
2) Memasang kancing
3) Membuat Keliman
Rumah Kancing atau biasa disebut dengan lubang kancing digunakan sebagai
tempat memasukkan kancing. Sebagai penutup belahan yang terdiri dari 2 lapis
yang bertumpukan bagian kiri dan bagian kanan busana.

1) Macam-macam model rumah/lubang kancing untuk celana panjang wanita:

Gambar Lubang kancing biasa

Letak arah Lubang Kancing


a) Lubang kancing arah vertikal

Gambar lubang kancing vertikal


b) Lubang kancing arah horisontal

Gambar Lubang kancing horisontal

Membuat Rumah kancing/lubang kancing (button holder)


Pembuatan lubang kancing dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan mesin dan cara manual. Mesin yang digunakan ada mesin yang
khusus mesin untuk pembuatan lubang kancing, yang biasa digunakan di
industri pakaian besar, menengah maupun mesin-mesin portable yang banyak
digunakan di industri kecil atau rumahan. Mesin portable ini dapat langsung di
program untuk membuat rumah kancing atau melalui pemasangan
alat/attachment sepatu mesin lubang kancing yang dapat dipasangkan di mesin
untuk membuat lubang kancing. Sedangkan pembuatan lubang kancing secara
manual dilakukan tidak menggunakan mesin, tapi dibuat sendiri dengan jahitan
tangan.

Membuat Rumah/Lubang Kancing Menggunakan Mesin


Gambar Mesin lubang kancing industri

Gambar Mesin lubang kancing portable

Gambar Attachment sepatu lubang kancing

Sebagai seorang yang mempunyai minat di bidang busana, tidak ada salahnya
kita harus dapat membuat lubang kancing menggunakan alat jahit tangan
(manual). Membuat lubang kancing dengan tangan, atau secara manual,
membutuhkan kesabaran, diperlukan latihan agar baik hasilnya, bila sudah
lancar, saudara dapat langsung menerapkannya pada baju atau pakaian.

Membuat Rumah/Lubang kancing Menggunakan Tangan


Cara ke-1

Gambar Membuat lubang kancing secara manual

Gambar Lubang kancing dengan tusuk feston

Membuat Rumah Kancing secara manual

Bahan dan alat yang diperlukan adalah :


 Perca kain, ukuran 10 X 10 cm
 Viselin, 5 X 10 cm
 Kancing
 Jarum dan
 Benang jahit

Langkah-langkah pembuatan rumah/lubang kancing :


 Tempelkan viselin pada sisi tepi perca kain serat memanjang (lungsin)
kain, lalu lakukan penyetrikaan (pressing), setelah viselin menempel, lipat
menjadi 2 (dua), siapkan kancing, dan ukurlah diameternya, misalnya 1,2
maka untuk lebar lubang kancing, buatlah seukuran diameter kancing,
untuk kancing yang berukuran tipis, sedangkan untuk kancing yang
berukuran tebal, dibutuhkan penambahan ukuran lubang kancing yang
lebih besar. Beri tanda lebar yang dikehendaki.
 Buat sobekan dengan pendedel pada garis untuk lubang kancing yang
akan saudara buat
 Periksa serat pada sobekan untuk lubang kancing dan rapikan
 Buat jelujur sekeliling lubang kancing yang akan dibuat
 Siapkan jarum dan isi dengan benang 2 helai /rangkap
 Mulailah membuat tusukan dari bawah/selipan kain, lanjutkan dengan
membuat tusuk feston di sekeliling sampai semua lubang tertutup rapat
 Jika belum rapi, lakukan latihan lagi agar hasilnya lebih sempurna.

Cara ke-2
 Menentukan letak lubang kancing, untuk lubang kancing melintang diukur
dati tengah muka (TM) keluar 2-3 mm. Sedangkan lubang kancing
membujur, lubang kancing tepat pada tengah muka (TM).
 Membuat jelujuran sekelilingdengan jarak 0.3 mm dari garis tengah.
 Memotong/menggunting teoat pada garis tengah lubang dengan
menggunakan pendedel benang.
 Membuat tusuk tegak atau feston untuk membuat sekeliling lubang
kancing
 Sebagai penguat jahitan, beri trend pada ujung lubang yang mengarah
keluar untuk lubang kancing yang melintang, untuk lubang kancing
membujur, trens dibuat pada dua ujung rumah kancing (atas dan bawah).

2) Memasang Kancing pada Celana panjang wanita


Kancing biasanya dipasang di kemeja, celana panjang wanita, kebaya dan
jaket dan lainnya. Jenis kancing ada bermacam-macam, kancing lubang (2,
3 dan 4), kancing berkaki, kancing kait, kancing bungkus, kancing
tekan/jepret dan sebagainya. Kancing dipilih dan dipasang menggunakan
warna yang sama dan senada dengan busana.
Memasang kancing dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu dengan mesin
dan dijahit tangan. Kancing yang dipasang menggunakan mesin pasang
kancing, mengerjakannya lebih cepat, tetapi hasilnya kurang kuat,
sedangkan kancing yang dipasang dengan jahitan tangan hasilnya lebih kuat,
hanya saja dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama.

a) Memasang Kancing Lubang 2 (dua)

Gambar Pemasangan kancing lubang 2

b) Cara Memasang Kancing Lubang Dua Atau Empat :


Gambar Bentuk kaitan kancing lubang

3) Membuat keliman
Untuk penyelesaian celana panjang wanita dengan jahitan tangan, letak
keliman ada pada bagian bawah celana panjang wanita. Dalam pembuatan
celana panjang wanita, kelim bawah biasanya dikerjakan paling akhir.
Pastikan ukuran lebar dan panjang sekeliling sama rata. Kelim yang biasa
digunakan untuk penyelesaian bawah celana panjang wanita adalah kelim
biasa, kelim sumsang dan kelim tusuk flanel.

a) Kelim biasa

Gambar Kelim biasa

Kelim biasa digunakan untuk bagian bawah celana panjang wanita,


dengan lebar kelim berkisar 2 cm sampai 4 cm dan dikerjakan dari arah
kanan ke kiri.
Langkah pengerjaannya yaitu :
 Lipat bagian pinggir celana panjang wanita sesuai lebar yang
diinginkan
 Untuk tiras dilipatkan selebar 1 cm dan dibantu dengan jelujuran atau
memakai jarum pentul
 Mengelim/mengesum dengan mengambil tiga helai benang pada
kain, sehingga tidak ada bekas tusukannya, karena sangat kecil
 Supaya hasilnya kuat setiap 6 langkah tusukan dimatikan agar tidak
lepas.
b) Kelim Sumsang

Gambar Kelim sumsang

Kelim sumsang teknik mengerjakannya sama dengan kelim biasa, tetapi


bedanya pada cara memasukkan jarumnya dua kali dalam satu lubang,
sehingga benangnya mati dan tidak mudah lepas. Kelim ini diselesaikan
seperti kelim biasa, bagian baik terlihat tusuk datar serat 1-2 erat.
Dikerjakan dari arah kanan ke kiri

c) Kelim Tusuk Flanel

Gambar 4.42 Kelim tusuk flanel

Kelim tusuk flanel dikerjakan dari kiri ke kanan, pada umumnya digunaka
untuk bahan pelapis (lining) pakaian tailored. Untuk membuat keliman
ambil satu benang dari keliman kemudian menyilang dan ambil satu
benang dari pakaiannya.
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengelim celana panjang wanita adalah :
 Jarum tangan
 Mata nenek (bila diperlukan)
 Bidal (tudung jari)
 Gunting benang
 Benang jahit

Mengelim pada celana panjang wanita dilakukan setelah celana panjang wanita
selesai dijahit. Ikutilah langkah-langkah mengelim celana panjang wanita
dengan jahitan tangan di bawah ini :
a) Ratakan kain dan rapikan tiras, lakukan pemotongan tiras untuk
mendapatkan ukuran dan bentuk keliman yang rata
b) Seterika permukaan celana panjang wanita yang akan dikelim, untuk
menghilangkan kerutan dan lekukan pada pakaian, sangat penting untuk
mendapatkan keliman yang rapi.

Gambar Menyeterika bagian bawah celana

c) Tentukan lebar kelim yang diinginkan (antara 2-4 cm), dengan lipatan dalam
selebar 1 cm

Gambar Mengukur lebar kelim yang dikehendaki

d) Jelujurlah atau sematlah dengan jarum pentul sekeliling celana panjang


wanita yang akan dikelim
Gambar Membuat sematan pada
celana panjang wanita yang akan dikelim

e) Siapkan jarum jahit dengan benang satu helai yang sama warnanya antara
benang jahit dengan warna bahan.

Gambar Menyiapkan benang untuk mengelim


f) Memulai membuat keliman pada bagian bawah celana

Gambar memulai tusuk kelim


g) Buatlah jarak antara keliman satu dengan lainnya 1 sampai 1,5 cm dan
lakukan sekeliling hingga selesai
h) Jahitan kelim pada bagian bawah celana panjang wanita yang halus dengan
kelim sumsang (jahitan tersembunyi), sehingga pakaian akan tampak
istimewa.

i) Setelah selesai mengelim, lakukan penyetrikaan dan periksa hasil keliman


untuk memastikan bahwa keliman yang dilakukan rata.
Gambar Kelim pada celana panjang wanita

c. Rangkuman
Penyelesaian busana dengan alat jahit tangan pada umumnya menggunakan
jarum tangan. Disamping jarum tangan juga diperlukan peralatan lain seperti:
pendedel, pita ukuran, jarumpentul, alat bantu memasukkan benang dan lainlain.
Penyelesaian dengan alat jahit tangan pada pembuatan celana panjang wanita
adalah pemasangan alat-alat pelengkap pembuatan celana panjang wanita,
seperti:
1) Pemasangan kancing
2) Penyelesaian kelim

3. Memelihara dan Menyimpan Alat Jahit Tangan


a. Penyimpanan Alat Jahit Tangan
Agar alat-alat jahit selalu tertata rapi dan mudah ditemukan kembali, maka
dilakukan penyimpanan yang baik. Syarat yang harus dilakukan dalam penyimpanan
alat jahit adalah :
1) Mudah dilihat dan dikontrol
2) Mudah diambil bila akan digunakan
3) Tertata dengan teratur dan rapi
4) Aman, tidak mudah hilang, jatuh dan rusak

Beberapa tempat penyimpanan alat jahit dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1) Tempat jarum jahit
Tempat penyimpan jarum berfungsi untuk meletakkan / menyimpan jarum, baik
untuk jarum tangan maupun jarum pentul. Pisahkan tempat penyimpanan jarum
jahit dan jarum pentul sehingga memudahkan pada waktu akan digunakan.
Tempat atau wadah pada saat pembelian alat jahit dapat juga digunakan
kembali.

Gambar Tempat menyimpan jarum tangan

2) Tempat penyimpanan jarum pentul

Gambar Tempat menyimpan jarum pentul

3) Gunting benang

Gambar Tempat menyimpan gunting

4) Pendedel benang
Gambar Tempat menyimpan pendedel

b. Pemeliharaan Alat Jahit Tangan


Alat jahit adalah peralatan dan pelengkapan yang digunakan untuk menjahit. Alat
menjahit harus dipelihara dengan baik, agar setiap kali akan dipakai selalu siap dan
alat-alat awet dalam penggunaannya (tahan lama).
Pemeliharaan alat jahit dilakukan secara rutin, yaitu pemeliharan yang dilakukan
setelah selesai pemakaian dan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala atau
periodik.
Pemeliharaan secara rutin dilakukan dengan cara :
 Pembersihan peralatan jahit, dibersihkan dari debu atau kotoran setiap kali
selesai pemakaian
 Penyimpanan jarum segera setelah digunakan, agar tidak hilang atau
menusuk/melukai kita
 Simpan jarum dengan menyisakan sekitar 20 cm benang bersimpul pada
ujungnya, agar mudah mencari jarum apabila terjatuh
Pemeliharaan gunting dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
 Pergunakan gunting sesuai fungsinya, gunting benang hanya untuk
menggunting benang, jangan pergunakan untuk memotong kertas, demikian
pula untuk gunting kain, jangan digunakan untuk menggunting kertas.
 Gunting ditutup matanya, apabila tidak digunakan, dengan bahan flanel dan
menyimpan pada tempat yang disediakan
 Hindarkan gunting untuk jatuh, karena dapat menyebabkan patah, pecah atau
kendur pada bagian tuasnya
 Hindarkan gunting dari api, karena menyebabkan hilangnya magnet dan gunting
menjadi tumpul.
Pemeliharaan secara berkala/periodik dilakukan dengan cara :
 Pengecekan kelengkapan alat menjahit
 Pembersihan peralatan secara berkala baik dari kotoran, karat/kerosi
 Pemberian minyak mesin/pelumas untuk melumasi peralatan, seperti, agar tidak
berkarat.
Untuk pemeliharaan alat jahit yang disiapkan adalah :
 Kain lap (perca kain), gunakan lap atau perca kain dari bahan kaos atau katun
atau flanel

Gambar Perca kain


 Minyak mesin

Gambar Minyak mesin

c. Inventaris alat jahit


Untuk memudahkan pengecekan / pengontrolan peralatan yang ada, maka perlu
adanya daftar inventaris. Inventarisasi ini sangat penting dilakukan sebagai
dokumen tentang macam peralatan, spesifikasi, jumlah, kondisi/keadaan alat dan
sebagainya.
Daftar inventaris ada yang setiap saat mudah diperiksa antara lain :
 Daftar inventaris yang ditempel/digantung di dinding,
 Daftar inventaris ini biasanya berisi tentang peralatan yang ada di ruangan,
misalnya meja, kursi, almari, mesin, ac dan sebagainya.
 Daftar inventarisasi yang diletakkan di kotak alat
 Daftar inventaris ini berisi tentang macam, jumlah dan kondisi peralatan yang
ada dalam kotak, misalnya : gunting kain, gunting kertas, sekoci, spul,
pendedel, jarum dan sebagainya
 Daftar inventarisasi yang diletakkan pada almari alat pada ruang kerja/praktik
 Daftar inventarisasi yang diletakkan pada almari alat pada ruang kerja/praktik,
biasanya memuat macam-macam alat yang di simpan dalam almari alat
tersebut, seperti setrika, penggaris bentuk, pemberat dan sebagainya.

d. Rangkuman
Setelah pelengkap busana selesai di pasang, selanjutnya adalah
mengevaluasi hasil pemasangan pelengkap busana, agar diketahui apakah
pelengkap busana sudah terpasang dengan baik dan benar.
Pemeliharaan alat jahit dilakukan secara rutin, yaitu pemeliharan yang
dilakukan setelah selesai pemakaian dan pemeliharaan yang dilakukan
secara berkala atau periodik. Alat jahit tangan juga harus di simpan setiap
setelah digunakan. Syarat yang harus dilakukan dalam penyimpanan alat
jahit adalah :
1) Mudah dilihat dan dikontrol
2) Mudah diambil bila akan digunakan
3) Tertata dengan teratur dan rapi
4) Aman, tidak mudah hilang, jatuh dan rusak

Anda mungkin juga menyukai