Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN PKKWU

DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

A. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN


Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Pertemuan :3
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit

B. PETUNJUK BELAJAR
1. Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara berurutan karena kegiatan belajar
disusun berdasarkan urutan yang perlu dilalui.
2. Usahakan kegiatan belajar dan latihan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Bertanyalah kepada guru bila mengalami kesulitan dalam memahami materi
4. Ananda dapat menggunakan buku lain yang sejenis bila dalam modul ini kurang jelas.

C. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI


KD.3.4. Menganalisis konsep desain/ contoh (prototipe) dan kemasan produk barang/ jasa
KD.4.4. Membuat desain/ contoh (prototipe) dan kemasan produk barang/ jasa

D. MATERI PEMBELAJARAN
Khusus untuk mapel PKKWU Keterampilan, ibu akan langsung memberikan materi dari KD.
3.4 dan 4.4 Tentang Desain Prototipe dan Kemasan. Semoga kita bisa saling kerjasama ya
nak.

PROTOTIPE DAN KEMASAN PRODUK


Desain/ contoh (Prototipe) dan kemasan produk merupakan dua hal penting yang dapat
menunjang laju produksi sebuah barang. Tanpa adanya kedua hal tersebut, bisa dipastikan
laju produksi akan terhambat. Lalu, bagaimana tata cara membuat sebuah prototipe dan
kemasan produk? Mari kita pelajari materi berikut dengan penuh semangat!
A. Konsep Prototipe
Dalam kewirausahaan istilah prototipe dan kemasan produk merupakan dua istilah
yang saling melengkapi. Keduanya merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
produksi. Tanpa adanya prototipe dan kemasan produk, maka laju produksi sebuah
perusahaan akan menjadi terhambat. Akibatnya dapat menyebabkan kebangkrutan
perusahaan tersebut. Namun, pembuatan prototipe dan kemasan produk secara
berlebihan juga akan merugikan perusahaan karena biasanya prototipe dan kemasan
produk akan menelan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu, pembuatan produk
kemasan dan prototipe harus memiliki standar tertentu.

1. Pengertian Prototipe
Kata prototipe berasal dari Bahasa Yunani yang berarti”bentuk primitif”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prototipe diartikan sebagai model yang
mula-mula (model asli) yang menjadi contoh; contoh baku; contoh khas. Prototipe
merupakan contoh yang mewakili sebuah model suatu produk. Prototipe
berfungsi sebagai alat uji suatu konsep atau proses suatu produk sebelum produk
tersebut diperbanyak dan dilempar ke pasaran. Prototipe biasanya digunakan
sebagai alat evaluasi atas desain baru yang dibuat oleh suatu perusahaan, yang
kemudian prototipe tersebut dianalisis secara sistematis.

Gambar 4.1. Desain (Prototipe) rumah minimalis tipe 36

2. Kategori dalam Prototipe


Kata prototipe dan model sering digunakan secara bersamaan, karena bisa
dikatakan bahwa prototipe merupakan model suatu produk. Oleh sebab itu, dengan
mengetahui penggolongan prototipe menurut fungsinya akan sangat membantu
kita dalam membuat sebuah prototipe sebuah produk. Berikut ini merupakan
kategorisasi prototipe menurut fungsinya.

a. Prototipe sebagai pembuktian teori


Prototipe berfungsi sebagai pembuktian sebuah teori. Artinya untuk
menguji suatu desain atau teori. Digunakan di bidang arsitektur untuk
pengujian mekanis sebuah produk arsitektur. Umumnya, prototipe sebagai
pembuktian teori dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai kelebihan
atau kekurangan desain yang dibuat.
b. Prototipe bentuk
Prototipe bentuk dibuat dengan maksud untuk memberikan informasi
mengenai tampilan sebuah produk. Biasanya prototipe jenis ini dibuat
menggunakan tangan atau mesin, sehingga biayanya lebih murah. Prototipe
bentuk hanya digunakan untuk memberikan umpan balik bagi produsen
mengenai bentuk umum dalam suatu barang.

c. Prototipe visual
Prototipe visual merupakan prototipe yang dibuat sesuai dengan tampilan,
nuansa, material, dan dimensi produk asli. Prototipe jenis ini tidak dimaksudkan
untuk penggunaan sebenarnya, hanya digunakan untuk uji akhir suatu produk.
Prototipe visual sering digunakan sebagai model palsu (dummy) di pameran.
Meskipun demikian, ulasan lengkap tentang produk yang bersangkutan
disertakan dalam prototipe visual.

d. Prototipe fungsional
Prototipe fungsional memiliki komponen yang hampir mirip dengan
komponen sebenarnya, tidak seperti prototipe visual dan prototipe bentuk.
Saking miripnya, komponen dalam prototipe fungsional dapat digunakan untuk
menguji suatu produk dalam penggunaan sebenarnya. Yang menjadi perbedaan
antara prototipe fungsional dengan produk asli, yaitu biaya prototipe fungsional
dibuat dengan biaya yang murah.

3. Manfaat Prototipe
Keuntungan-keuntungan dalam menerapkan prototipe dalam pengujian suatu
produk :
a. Prototipe dapat digunakan sebagai alat uji dan penyempurnaan desain produk
Mungkin ide kita akan bekerja dengan sempurna dalam aspek teori. Namun
ketika kita mulai mewujudkannya secara fisik, maka kita akan menemukan
kekurangan dalam barang yang kita buat. Itulah sebabnya prototipe dapat
digunakan untuk menguji fungsionalitas ide kita. Kita tidak akan pernah tahu
apa yang salah dengan ide yang kita ciptakan sampai kita mengeksekusinya
menjadi bentuk yang nyata.

b. Prototipe berfungsi untuk menguji kualitas dan penampilan berbagai jenis


bahan
Misalnya, kita mungkin lebih tertarik menggunakan bahan logam sebagai
bahan utama produk kita. Namun, ketika kita mengadakan pengujian dengan
prototipe, kita sadar bahwa bahan plastik memiliki kualitas dan tampilan yang
lebih baik, serta memiliki beban biaya lebih rendah bagi produk yang kita buat.
Dengan prototipe, kita akan dapat membuat produk dengan bahan yang lebih
efektif, dan biaya yang lebih efisien.
c. Prototipe merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk
Untuk menawarkan sebuah produk, apalagi produk yang baru dan belum
dikenal konsumen, seorang wirausaha membutuhkan alat bantu yang dapat
menjelaskan tentang bagaimana kualitas produk baru tersebut. Dengan adanya
prototipe, maka seorang wirausaha akan lebih mudah mendeskripsikan produk
tersebut.

d. Prototipe dapat membuat orang lain menganggap serius bisnis kita


Dengan membuat prototipe, mitra bisnis kita akan menganggap bahwa kita
serius dengan bisnis yang kita buat.

4. Menentukan Konsep Desain Prototipe


Sebelum kegiatan menentukan konsep pembuatan prototipe desain produk,
kita harus mengetahui metode-metode dalam konsep prototipe. Berikut merupakan
penjelasan mengenai metode dalam desain prototipe.
a. Prototipe kertas
Prototipe kertas adalah pembuatan prototipe yang dilakukan di atas
sebuah kertas. Tujuannya untuk mendapatkan informasi pada desain awal
produk. Prototipe kertas dapat memberikan informasi dalam proses awal
pembuatan desain, sehingga kita mengetahui apakah kita menuju ke arah yang
benar atau salah. Kita dapat menentukan kecocokan konsep desain sebelum
melakukan pekerjaan utama dan sebelum tim desain terpaku pada satu produk
khusus. Salah satu kelemahan prototipe kertas, yaitu sulit untuk diterapkan
dalam dunia nyata. Namun, hal tersebut dapat dimaklumi karena prototipe
kertas hanya digunakan pada awal-awal pembuatan desain produk.

b. Prototipe cepat
Prototipe cepat dapat menjadi alat untuk menguji dan mengomunikasikan
desain yang sedang dikembangkan. Pada dasarnya prototipe merupakan model
produk yang terus mengalami pengembangan. Oleh sebab tu, semakin sesuai
suatu prototipe dengan produk akhir, maka makin efektif pengujian dalam
suatu prototipe. Salah satu media yang biasa digunakan dalam rapid prototype
adalah kertas (Snyder 2003). Mengapa kertas? Karena kertas adalah bahan
yang murah dan tidak membutuhkan banyak keahlian khusus.

Anda mungkin juga menyukai