Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN PKKWU

DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

A. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN


Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Pertemuan :5
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. PETUNJUK BELAJAR
1. Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara berurutan karena kegiatan belajar
disusun berdasarkan urutan yang perlu dilalui.
2. Usahakan kegiatan belajar dan latihan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Bertanyalah kepada guru bila mengalami kesulitan dalam memahami materi
4. Ananda dapat menggunakan buku lain yang sejenis bila dalam modul ini kurang jelas.

C. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI


KD.3.4. Menganalisis konsep desain/ contoh (prototipe) dan kemasan produk barang/ jasa
KD.4.4. Membuat desain/ contoh (prototipe) dan kemasan produk barang/ jasa

D. MATERI PEMBELAJARAN
PROTOTIPE DAN KEMASAN PRODUK
Desain/ contoh (Prototipe) dan kemasan produk merupakan dua hal penting yang dapat
menunjang laju produksi sebuah barang. Tanpa adanya kedua hal tersebut, bisa dipastikan
laju produksi akan terhambat. Lalu, bagaimana tata cara membuat sebuah prototipe dan
kemasan produk? Mari kita pelajari materi berikut dengan penuh semangat!
B. Menyajikan Desain Prototipe Kemasan Produk
Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan
sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya,
kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan kedalam gambar dan bentuk.
Sedangkan kemasan produk merupakan tempat atau wadah yang berfungsi untuk
melindungi produk dari benturan dan cuaca.
Penampilan yang baik dari kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk
yang dikemas. Kemasan yang baik tentunya harus didukung oleh pemilihan material,
bentuk, warna, teks, dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat
kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Misalnya, untuk produk
elektronika dipilih kemasan yang kuat.
Selain kemasan yang baik, promosi atas produk yang ditawarkan juga merupakan
hal yang penting. Promosi dari produk sangat erat kaitannya denga prilaku saingan dan
prilaku konsumen. Banyak metode promosi yang dapat dilakukan, seperti promosi
melalui media massa, papan dijalanan, dan ini terutama dilakukan apabila produsen
ingin memperkenalkan produk barunya.
Untuk promosi setelah produk tersebut dikenal oleh konsumen, maka pengemasan
produk memegang peranan penting. Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen
memilih satu jenis produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika
kemasan tersebut memberikan informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta
mempunyai desain yang menarik pembeli. Desain kemasan yang menarik, biasanya
diperoleh setelah melalui penelitian yang cukup panjang mengenai selera konsumen,
yang kemudian diterjemahkan dalam desain grafis cetakan. Desain yang baik tergantung
pada keahlian desainer, jenis tinta, bahan dan mesin pencetak.
Perkembangan industri yang pesat menyebabkan kemasan menjadi faktor yang
penting dalam pengangkutan dan penyimpanan barang-barang sesuai dengan
perkembangan pasar lokal menjadi pasar nasional bahkan internasional. Pendapatan
atau kemakmuran yang berkembang seiring dengan perkembangan industri, pada
akhirnya menyebabkan konsumen dihadapkan pada pilihan yang beragam dari produk-
produk yang bersaing untuk memperebutkan pasar. Hal ini mendorong pengusaha
untuk mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu dengan memperkenalkan konsep
branding untuk membangun personalitas produk yang dapat dikenali konsumen.
Brand atau merk adalah nama, simbol, desain grafis atau kombinasi di antaranya
untuk mengidetifikasi produk tertentu dan membedakannya dari produk pesaing. Nama
Brand yang dicetak dalam kemasan dapat menunjukkan citra produsen dan kualitas
produk tertentu. Saat ini fungsi kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk produk,
tetapi sudah bergeser menjadi alat pemasaran. Pasar swalayan dan supermarket sudah
berkembang dengan pesat, sehingga desain grafis pada kemasan produk juga semakin
berkembang. Hal ini disebabkan karena pada pasar swalayan, kemasan dapat berfungsi
sebagai wiraniaga diam yang dapat menjual suatu produk, dan perbedaan dalam bentuk
dan dekorasi kemasan berpengaruh besar terhadap penjualan.
1. Penyajian Desain Kemasan
Pengamasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah untuk suatu produk. Kemasan yang dibuat
sedemikian rupa dapat menambah daya tarik , sehingga menaikkan nilai jual produk
tersebut. Untuk itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada penyajian desain
sebuah kemasan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian desain kemasan, antara lain
sebagai berikut:
a. Mampu melindungi produk dari benturan dan cuaca
b. Memberikan kemudahan saat membawanya
c. Memiliki daya tarik bagi calon pembeli
d. Menampilkan produk yang siap jual
e. Informatif dan komunikatif
f. Bermanfaat dalam pemakaian ulang

2. Tahap Desain Kemasan Produk

Gambar 3.4.1. Gambar desain kemasan produk

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain kemasan, antara lain
sebagai berikut:
a. Melakukan survey terlebih dahulu, terutama untuk mengenal konsep desain
kompetitor, dan seberapa pengaruh desain kompetitor terhadap penjualan
produk.
b. Membuat konsep desain kemasan menjadi beberapa alternatif
c. Membuat desain kemasan yang unik, memiliki ciri khas, dan menarik.
d. Desain kemasan harus disesuaikan dengan isi.
e. Desain kemasan harus disesuaikan dengan karakter konsumen.

Selain hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kemasan produk,
terdapat juga tahapan dalam membuat desain kemasan produk. Berikut ini adalah
tahap-tahap dalam desain kemasan produk:
a. Fase 0: perencanaan produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan
ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan
aktual.
b. Fase 1: pengembangan konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,
alternatif konsep produk dibangkitkan dan divaluasi, dan satu atau lebih konsep
dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
c. Fase 2: perancangan tingkat sistem
Mencakup definis arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsitem
serta komponen.
d. Fase 3: perancangan detail
Mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransi dari
seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen
standar yang dibeli dari pemasok.
e. Fase4: pengujian dan perbaikan
Melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi
awal produk.
f. Fase 5: produksi awal
Produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya.
Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai