Anda di halaman 1dari 49

e-modul

RANCANGAN PROTOTYPE
DAN PEMBUATAN
KEMASAN PRODUK
KREATIF
PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN

KELAS NATHALIA HANA WATI


XI APHP
DAFTAR ISI
Glosarium................................................................................................1
Petunjuk Penggunaan e-modul...............................................2
Pendahuluan........................................................................................3
a.Kompetensi dasar.................................................................3
b.Indikator pencapaian kompetensi.............................3
Uraian materi.......................................................................................4
Peta materi............................................................................................5
Kegiatan pembelajaran 1..............................................................6
Tujuan pembelajaran...............................................................6
Pengertian desain produk.....................................................6
Maksud dan tujuan desain produk..................................7
Fungsi desain produk...............................................................8
Kemasan produk................................................................................9
Fungsi kemasan produk.......................................................10
Tujuan kemasan produk......................................................12
Klasifikasi kemasan................................................................14
Rangkuman materi 1.....................................................................20
Tugas........................................................................................................21
Latihan soal..........................................................................................21
Kegiatan pembelajaran 2...........................................................22
Jenis-jenis kemasan produk.............................................22
Syarat-syarat kemasan produk.......................................23
Merancang kemasan produk...........................................25
Model kemasan produk kreatif.......................................27
Langkah-langkah membaca label........................................28
Rangkuman.........................................................................................31
Tugas........................................................................................................32
Latihan soal..........................................................................................32
Jobsheet................................................................................................33
Halaman Video..................................................................................34
Daftar Pustaka...................................................................................38
GLOSARIUM

Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk


menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba.

Kemasan merupakan desain kreatif yang mengaitkan


bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
produk dapat dipasarkan.

Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI adalah


satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di
Indonesia

Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah sebuah


badan yang membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di
bidang standardisasi sesuai peraturan perundangan-
undangan yang berlaku

1
PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL

Geser ke kiri untuk membuka


halaman berikutnya
Geser ke kanan untuk membuka
halaman sebelumnya

Tekan tombol untuk memutar


video

2
1. PENDAHULUAN

A. KOMPETENSI DASAR

3.4 Menganalisis Konsep Desain/Prototype dan


Kemasan Produk Barang dan Jasa
4.4 Membuat Desain Prototype dan Kemasan
Barang/Jasa

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.4.1 Menjelaskan konsep desain/prototype dan


kemasan produk barang/jasa
3.4.2 Menentukan konsep desain/prototype dan
kemasan produk barang/jasa
4,4,1 Menyajikan desain/prototype dan kemasan
produk barang/jasa

3
C. URAIAN MATERI

Di dalam dunia wirausaha produk kreatif, sebelum dijual


dalam jumlah banyak kepada konsumen atau pembeli,
maka dibuat desain atau prototypenya dahulu, supaya
para pembeli yang akan memakainya dapat memilih
desain yang diinginkan.
Pada materi ini akan mempelajari fungsi, tujuan dan
klasifikasi desain dan kemasan. Kemudian akan
mempelajari juga jenis-jenis kemasan, syarat kemasan,
merancang kemasan, dan standar desain kemasan.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai desain
produk barang dan jasa pelajarilah bab berikut ini!

4
D. PETA MATERI

DESAIN DAN KEMASAN

FUNGSI TUJUAN KLASIFIKASI

JENIS JENIS KEMASAN

SYARAT KEMASAN

MERANCANG KEMASAN

STANDAR DESAIN DAN


KEMASAN

5
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP DESAIN PRODUK KREATIF

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan konsep desain produk kreatif


2. Menganalisis alur dan proses kerja pembuatan
prototype/model produk kreatif
3. Menganalisis proses kerja prototype/model produk
kreatif
4. Membuat desain (rancangan) produk kreatif
5. membuat alur dan proses kerja pembuatan
prototype/model produk kreatif
6. Membuat prototype/model produk kreatif

A. PENGERTIAN DESAIN PRODUK

Desain Produk merupakan terjemahan dari Industrial


Design. Desain produk bisa disebut juga dengan desain
kemasan yaitu sebuah ide, pengembangan konsep,
Pengujian, dan Pelaksanaan manufaktur atau jasa.

Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk


menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba.

6
Bagian-bagian desain produk

Pada dasarnya desain produk terbagi menjadi dua bagian


yaitu :
1) Mendesain produk yang benar - benar baru, yaitu
membuat rancangan dan sketsa baru yang belum pernah
ada pada desain sebelumnya.
2) Mendesain atau memodifikasi produk yang sudah ada
(redesign) atau melakukan pengembangan terhadap
desain produk yang sudah ada

B. MAKSUD DAN TUJUAN DESAIN


PRODUK

Desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk


membantu perusahaan dalam menciptakan dan
mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil
produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Manfaat
dari desain produk antara lain:
1) Menghindari kegagalan - kegagalan yang mungkin terjadi
dalam pembuatan suatu produk
2) Memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam
pembuatan produk
3) Menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang
dibuat
4) Menghitung biaya dan menentukan harga produk yang
dibuat
5) Mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah
memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali

7
Tujuan desain produk

Sebagai identitas/merk dari suatu produk


Untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual
yang tinggi
Untuk menghasilkan produk yang trend
pada masanya;
Untuk membuat produk dengan biaya
seminimal mungkin dalam penggunaan
bahan baku dan biaya - biaya dengan
tanpa mengurangi nilai jual produk
tersebut.

C. FUNGSI DESAIN PRODUK

Identitas dari sebuah produk


Sebagai pelindung produk
Penambah nilai jual produk

8
D. KEMASAN PRODUK

Kemasan merupakan desain kreatif yang


mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan
informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membungkus,
melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan
dan mengidentifikasi dan membedakan sebuah
produk di pasar (Klimchuk dan Krsovec, 2006:33).

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat


membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan sebagai bagian pertama produk
yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli.

Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh


produsen untuk dapat merebut minat konsumen
terhadap pembelian barang. Produsen berusaha
memberikan kesan yang baik pada kemasan
produknya dan menciptakan model kemasan baru
yang berbeda dengan produsen lain yang
memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar
yang sama

9
E. FUNGSI KEMASAN PRODUK

a.Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim,
prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang
semua berimbas pada pengemasan. Dengan
pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus
menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
Salah satu fungsi dasar kemasan adalah pelindung
produk yaitu untuk mengurangi terjadinya kehancuran,
busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau
kesalahan penempatan.

b.Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada
perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan
sebagai sarana promosional.
Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan
preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan
penampilan.

10
E.FUNGSI KEMASAN PRODUK

Memperkuat citra produk

Kemasan memberikan cara yang


menarik untuk menarik perhatian
kepada sebuah produk.

Marketing dan Logistik

Kemasan menjual produk


dengan menarik perhatian dan
mengkomunikasikannya

Sumber : canva

11
F. TUJUAN KEMASAN PRODUK

Physical Production.
Melindungi objek dari suhu,
getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.

Barrier Protection.
Melindungi dari hambatan oksigen
uap air, debu, dan sebagainya.

Containment or Agglomeration.
Benda-benda kecil biasanya
dikelompokkan bersama dalam satu
paket untuk efisiensi transportasi
dan penanganan.

Information Transmission.
Informasi tentang cara
menggunakan transportasi, daur
ulang, atau membuang paket
produk yang sering terdapat pada
kemasan atau label.
Sumber : canva

12
F. TUJUAN KEMASAN PRODUK

Reducing Theft.
Kemasan yang tidak dapat ditutup
kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda
pembukaan) sangat membantu
dalam pencegahan pencurian.
Paket juga termasuk memberikan
kesempatan sebagai perangkat
anti-pencurian.

Convenience
Fitur yang menambah kenyamanan
dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan,
kembali penutup, penggunaan dan
digunakan kembali.
Sumber : canva

Marketing
Kemasan dan label dapat
digunakan oleh pemasar untuk
mendorong calon pembeli untuk
membeli produk.
Sumber : google

13
G. KLASIFIKASI KEMASAN

KEMASAN

FREKUENSI PEMAKAIAN

STRUKTUR SISTEM
KEMAS

SIFAT KEKAKUAN
BAHAN KEMASAN

SIFAT PERLINDUNGAN
TERHADAP
LINGKUNGAN

KESIAPAN PAKAI
(PERAKITAN)

14
G. KLASIFIKASI KEMASAN

1. BERDASARKAN FREKUENSI DARI


PEMAKAIAN
a. Kemasan sekali pakai (disposable)
Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu
kemasan yang langsung dibuang
setelah dipakai. Contoh bungkus
plastik untuk es, bungkus dari daun-
daunan, kotak karton lipat minuman
sari buah.
b.Kemasan yang dapat dipakai
berulangkali (multitrip)
Kemasan yang dapat dipakai
berulangkali (multitrip) seperti: botol
minuman, botol kecap, botol sirup.
Sumber : google
c.Kemasan atau wadah yang tidak
dibuang atau dikembalikan oleh
konsumen (semi disposable)
Wadah-wadah tersebut biasanya
digunakan untuk kepentingan lain di
rumah konsumen, misalnya botol air
mineral yaitu untuk tempat air minum di
rumah, kaleng susu untuk tempat gula,
dan lain-lain. Penggunaan kemasan
untuk kepentingan ini berhubungan
dengan tingkat toksikasi.

15
G. KLASIFIKASI KEMASAN

2. BERDASARKAN STRUKTUR SISTEM


KEMAS
a.Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan
yang langsung mewadahi atau
membungkus bahan pangan.
Misalnya kaleng susu, botol
minuman, bungkus tempe.

b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi
utamanya melindungi kelompok-
kelompok kemasan lain.
Misalnya kotak karton untuk
wadah susu dalam kaleng, kotak
kayu untuk buah yang dibungkus,
dan sebagainya.

c. Kemasan tersier
Kemasan tersier yaitu kemasan
untuk mengemas setelah kemasan
primer dan sekunder. Kemasan ini Sumber : google

digunakan untuk pelindung selama


pengangkutan.
Misalnya jeruk yang sudah
dibungkus, dimasukkan ke dalam
kardus kemudian dimasukkan ke
dalam kotak dan setelah itu ke
dalam peti kemas
16
G. KLASIFIKASI KEMASAN

3. BERDASARKAN SIFAT KEKAKUAN


BAHAN KEMASAN

a. Kemasan fleksibel
Kemasan fleksibel yaitu bahan
kemasan yang mudah
dilenturkan tanpa adanya retak
atau patah, dan relatif tipis.
Misalnya plastik, kertas dan foil.

b. Kemasan kaku
Kemasan kaku yaitu bahan kemas
yang bersifat keras, tidak tahan
lenturan, patah bila dibengkokkan,
relatif lebih tebal dari kemasan
fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan
logam

c. Kemasan semi kaku atau semi


fleksibel
Kemasan semi kaku atau semi
fleksibel yaitu bahan kemas yang
memiliki sifat-sifat antara kemasan
fleksibel dan kemasan kaku.
Misalnya botol plastik dan wadah
Sumber : google
bahan yang berbentuk pasta.

17
G. KLASIFIKASI KEMASAN

4. BERDASARKAN SIFAT PERLINDUNGAN


TERHADAP LINGKUNGAN

a. Kemasan hermetis (tahan uap dan


gas)
Kemasan hermetis yaitu kemasan yang
secara sempurna tidak dapat dilalui
oleh gas, udara atau uap air sehingga
kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh
bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah
yang biasanya digunakan untuk
pengemasan secara hermetis adalah
kaleng dan botol gelas.
b.Kemasan tahan cahaya
Kemasan tahan cahaya yaitu
wadah yang tidak bersifat
transparan. Misalnya kemasan
logam, kertas dan foil. Kemasan ini
cocok untuk bahan pangan yang
mengandung lemak dan vitamin
yang tinggi, serta makanan hasil
fermentasi.
c.Kemasan tahan suhu tinggi
Kemasan tahan suhu tinggi yaitu
kemasan untuk bahan yang
memerlukan proses pemanasan,
pasteurisasi dan sterilisasi.
Umumnya terbuat dari logam
dan gelas.
Sumber : google 18
G. KLASIFIKASI KEMASAN

5. BERDASARKAN TINGKAT KESIAPAN


PAKAI

a. Wadah siap pakai


Wadah siap pakai yaitu bahan
kemasan yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna sejak
keluar dari pabrik.
Contoh : botol, wadah kaleng dan
sebagainya.

b.Wadah siap dirakit atau


wadah lipatan
Wadah siap rakit yaitu kemasan
yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi.
Misalnya kaleng dalam bentuk
lembaran (flat) dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat
Sumber : google dari kertas, foil atau plastik.

19
G. RANGKUMAN MATERI

Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk


menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan
dijual dengan menghasilkan laba.
Desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk
membantu perusahaan dalam menciptakan dan
mengembangkan produk baru atau untuk menjamin
hasil produksi yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Kemasan merupakan desain kreatif yang mengaitkan
bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
produk dapat dipasarkan. Kemasan memiliki tujuan
sebagai pelindung produk, kemasan memiliki
klasifikasi yang bermacam-macam.

20
F. TUGAS

Buatlah sebuah desain kemasan sesuai dengan produk


yang diinginkan.

G. LATIHAN SOAL

1. Dalam tahap awal pembuatan produk, diperlukan


tahapan desain produk. Jelaskan apa yang dimaksud
desain produk dan apa manfaatnya!
2. Dalam desain produk dibagi menjadi dua bagian.
Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian desain produk!
3. Dalam membuat suatu desain produk tentu harus
disesuaikan dengan tujuan. Sebutkan tujuan desain
produk!
4. Suatu desain produk digunakan untuk membuat
sebuah kemasan sesuai desain yang diajukan. Apa
yang dimaksud dengan kemasan produk?
5. Kemasan produk dibuat tentunya sesuai dengan
tujuan dan fungsinya. Sebutkan tujuan dan fungsi
kemasan produk!

21
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KONSEP DESAIN PRODUK KREATIF

A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

Kemasan Gelas

Kemasan Kertas Kemasan Logam (Kaleng)

Kemasan Plastik

Biodegradable
Packaging
Sumber : google Edible Packaging

22
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

A. KEMASAN KERTAS
Kelebihan
Ramah lingkungan
Lebih kaku dan solid
Lebih mudah pemproduksiannya
Relatif murah
Kekurangan
Mudah robek
Mudah terbakar
Tidak tahan air
Mudah lapuk
Kemasan kertas dan karton terdiri dari
1. Kertas Kraft
2. Kertas minyak dan glasin
3. Kertas lilin
4. Kertas perkamen
5. Kertas tisu
6. Kertas lapis

Sumber : google

23
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

1. Kertas Kraft
Kertas kraft memiliki sifat :
Sangat kuat
Pembuatannya dengan proses sulfat dan dilakukan
bleaching (warna coklat)
Harganya murah
Diproduksi dalam bentuk satu lapis atau berlapis-
lapis atau berkerut
Digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berat
jenisnya besar
Memiliki ketebalan 10-180g/m2
2. Kertas Glasin dan Kertas Minyak
Warna coklat
Sedikit tembus pandang
Permukaan licin (proses calendering)
Tahan terhadap minyak dan lemak
Tidak tahan air
Penutupan kemasan cukup mudah
Digunakan untuk mengemas mentega, keju,
permen, dan produk kering.

Sumber : google

24
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

3. Kertas Lilin

Kertas yang dilapisi oleh lilin parafin dengan titik


cair 46-52°C dan dicampur polietilen dengan titik
cair 100-124°C / petrolatum dengan titik cair 40-
52°C.
Dapat menghambat air, tahan terhadap minyak
atau oli, dan daya rekat panasnya baik.
Kertas modifikasi dari kertas kraft dan kertas tahan
lemak (grease proff).
4. Kertas Perkamen
Dibuat dengan proses sulfat
Dilakukan mengelantang
Tahan terhadap lemak
Cukup kuat dalam keadaan basah
Tidak terang (baur)
Lebih kasar dari kertas minyak
Permukaan licin Sumber : google
Efek pewarnaan yang bagus jika didekorasi
Digunakan untuk mengemas mentega dan keju
Bentuk bungkusan
Digunakan untuk pembuatan label

25
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

5. Kertas Tisu

Sangat ringan
Sangat porus
6. Kertas Lapis
Kertas yang permukaannya dilaminasi dengan
bahan lain seperti plastik, alumunium foil, lilin, dll
Dibuat dalam bentuk kantung atau kotak yang
direkatkan dengan panas

Sumber : google

26
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

KEMASAN PLASTIK
Plastik memiliki sifat fleksibel
Biaya relatif rendah
Dapat ditutup
Mudah dicetak
Cocok untuk pengisian dengan kecepatan tinggi
Mempunyai Kekuatan basah dan kering
Penambahan berat Produk relatif sedikit
Mempunyai sifat penghalang migrasi air dan gas
Mudah digunakan
Tidak memerlukan ruangan yang luas selama
penyimpanan dan distribusi
Kelebihan kemasan plastik
bertenaga akan tetapi ringan
Bersifat termoplastis
Melindungi makanan yang dikemas
Transparan
Tidak karatan
Kekurangan kemasan plastik
Kurang tahan terhadap panas
Stabilitas lebih rendah
Penangkalan terhadap gas lebih rendah

Sumber : google

27
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

KEMASAN PLASTIK

Sumber : google

28
A. JENIS-JENIS KEMASAN PRODUK

KEMASAN KOMPOSIT

Wadah Komposit umumnya berbentuk kaleng dan


merupakan hasil gabungan dua atau lebih bahan kemasan :
plastik, aluminium foil, papan kertas bergelombang atau
logam .

KEMASAN LOGAM
1. Kaleng Logam
Kaleng logam merupakan salah satu
kemasan logam tertua, terutama
digunakan untuk pengemasan
produk pangan olahan (diawetkan)
2. Alumunium dan paduannya
Aluminium dan paduannya (alloy)
umumnya digunakan untuk kemasan
fleksibel atau semi fleksibel seperti
dalam bentuk foil atau collapsible
tube.

Sumber : google

29
B. SYARAT-SYARAT KEMASAN
PRODUK
Tidak beracun
bahan kemasan tidak menggangu kesehatan
manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang
bersifat racun bagi manusia.
Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan
produk yang dikemas, jika salah memilih
bahan kemasan maka akan merugikan
Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
terjamin
Di samping bahan kemasan tidak beracun dan
produk yang dikemas tidak menunjukkan
kerusakan karena adanya mikroba, bahan
kemasan juga tidak boleh digunakan bila
dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau
syarat syarat kesehatan
Dapat mencegah pemalsuan
Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman
dengan cara membuat kemasan yang khusus
sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila
terjadi pemalsuan akan mudah dikenali
Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih
produk dengan kemasan yang mudah dibuka
dan ditutup
Estetika maupun dekorasi.
Hal ini terkait selera masyarakat.

30
B. SYARAT-SYARAT KEMASAN
PRODUK

Kemudahan dan keamanan dalam


mengeluarkan isi produk
Kemudahan dan keamanan dalam
mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan,
sehingga isi kemasan dapat diambil dengan
mudah dan aman.
Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumya kemasan bekas adalah sampah
dan merupakan suatu masalah yang
memerlukan biaya yang cukup besar untuk
penanganannya
Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat
dengan penanganan selanjutnya, baik dalam
penyimpanan, transportasi, maupun sebagai
alat untuk menarik perhatian konsumen

Penampilan dan pencetakan


Kemasan harus memiliki penampilan yang
menarik, baik dari segi bahan

Syarat khusus
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di
atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu
diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran
yaitu tropis atau subtropis, kelembabannya,
dan lain sebagainya.

31
C. MERANCANG KEMASAN
PRODUK

Label harus mudah dimengerti


Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat, nama,
logo dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
Terdapat informasi yang relevan
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan
diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah
dibaca dan berukuran kecil.
Kriteria penulisan label mencakup :
Tulisan dengan huruf latin atau huruf arab
ditulis dalam bahasa Indonesia dalam huruf latin
Ditulis lengkap, jelas, mudah dibaca, warna yang kontras
Tidak boleh dicantumkan kata, gambar, tanda yang
menyesatkan
Tidak boleh dicantumkan referensi, nasihat atau pernyataan
dari siapapun untuk tujuan menaikkan penjualan.
Isi label mencakup
Informasi yang dicantumkan pada label
Pernyataan (klaim) pada label dan
periklanan
Gambar pada label/iklan

32
C. MERANCANG KEMASAN
PRODUK

Menurut UU RI No. 18 Tahun 2012 Pencantuman label di


dalam dan atau pada kemasan pangan ditulis atau dicetak
dengan menggunakan bahasa Indonesia serta memuat
paling sedikit keterangan mengenai
Nama Produk
Komposisi
Netto atau Volume Bersih
Nama Distributor
Nama Produsen
Logo halal
Kode Produksi
Stempel atau Merk Dagang (trade mark)
Waktu Kadaluarsa
Best before date
Artinya adalah produk masih dalam kondisi baik dan
masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah
melewati tanggal yang dicantumkan.
Use by date
Artinya adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika
melewati tanggal yang dicantumkan
Nomor Registrasi atau izin dari Dinas Kesehatan
Keterangan-keterangan lain yang dapat
dicantumkan pada label kemasan yaitu :
Nilai Gizi
Petunjuk atau cara penggunaan
Petunjuk atau cara penyimpanan

33
D. JENIS JENIS LABEL

Kertas dan Karton


Kertas dan karton merupakan bahan yang
paling baik untuk dicetak/diprint dengan
desain yang sangat bervariasi baik dari
sketsa gambar dan warna yang ditampilkan.
Namun, penggunaan kertas sebagai label
memiliki kekurangan yaitu :
Sulit untuk dilepaskan karena melekat
sangat kuat pada kemasan
Jika tidak dilaminasi maka akan mudah
luntur
Tidak transparan

Plastik Film
Dapat langsung dicetak, namun terdapat
kekurangan yaitu :
Rusaknya sifat transparan kemasan
Harus ada perlakuan khusus untuk
beberapa plastik film
Mengkerut (streching), merusak huruf
dan desain grafis kemasannya.
Jika bentuk kemasan tidak beraturan,
akan merusak desain grafis dan sulit
terbaca.

34
E.MODEL KEMASAN PRODUK
KREATIF

Model kemasan produk kreatif haruslah


mendukung pemasaran sehingga calon konsumen
mudah mengingat dengan produk dijual. Menurut
Kotler (2003), terdapat enam faktor yang
berpengaruh dalam menentukan kemasan produk
antara lain:
Warna (Colour)
Konsumen melihat warna jauh
lebih cepat daripada melihat
bentuk atau ukuran. Fungsi
warna selain untuk identifkasi,
juga untuk mencitrakan
produk dan meningkatkan
daya beli.
Bahan (Material)
Terdapat beberapa macam
bahan yang dapat digunakan
sebagai kemasan produk.
Misalnya kertas, plastik,
aluminium foil, botol dan lain
sebagainya.
Bentuk (Form)
Bentuk yang sedehana,
memiliki daya tarik dan
keunikan akan mengundang
minat konsumen untuk
membeli produk

35
E.MODEL KEMASAN PRODUK
KREATIF

Ukuran (Size)
Ukuran kemasan sangat
tergantung pada jenis produk,
volume, luasan, tebal dan tipis
kemasan

Logo (Brand)
Merk dagang sangat penting
untuk meningkatkan simbol
daya saing produk.

Topografi (Text)
Topografi adalah muatan teks
pada kemasan yang
menyampaikan pesan untuk
menjelaskan produk yang
akan dijual.

36
LANGKAH-LANGKAH MEMBACA
LABEL

Nilai Gizi suatu produk


berdasarkan pada satu kali
penyajian (satu serving).
Jika mengkonsumsi produk
tersebut lebih dari satu kali
penyajian, maka kontribusi
jumlah asupan kalori dan
semua nutrisi yang ada
dalam produk tersebut akan
lebih tinggi.

Energi Total (kalori)


memberikan informasi
tentang jumlah energi yang
akan diperoleh sesuai
takaran sajinya. Informasi
jumlah kalori produk sangat
membantu dalam program
pengaturan berat badan

Serat makanan dan gula termasuk


ke dalam kelompok karbohidrat.
Namun, batasi asupan harian gula,
meskipun tidak ada nilai % Angka
Kecukupan Gizinya, dianjurkan
mengkonsumsi gula tidak lebih
dari 2,5 sendok makan per hari.

37
LANGKAH-LANGKAH MEMBACA
LABEL

Bagian ini memberikan


informasi mengenai
vitamin dan mineral
yang terkandung dalam
produk tersebut.
Batasi Asupan Nutrisi
Lemak dan Natrium.
Konsumsi lemak, lemak
jenuh, lemak trans,
kolesterol dan natrium
yang berlebih dapat
meningkatkan risiko
penyakit jantung,
tekanan darah tinggi,
obesitas bahkan
berisiko kanker

%AKG (Angka Kecukupan Gizi)


membantu memberikan informasi
mengenai kontribusi produk
tersebut terhadap kebutuhan
harian suatu nutrisi. Jadi, misalkan
%AKG menunjukkan nilai 50%
berarti kebutuhan nutrisi tersebut
sudah terpenuhi 50% bila
mengkonsumsi sesuai dengan
takaran saji.

38
RANGKUMAN MATERI

Kemasan memiliki beberapa jenis diantaranya: kemasan Kertas,


kemasan gelas, kemasan logam (Kaleng), kemasan plastik,
komposit (Kertas/plastik), edible packaging (kemasan yang
bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan),
biodegradabale packaging (kemasan yang mampu didaur ulang
secara alami oleh mikroba dalam tanah).

Dalam memilih dan menggunakan kemasan ada beberapa


syarat yang harus dipenuhi demi keamanan dan higienitas
produk. Merancang kemasan dan label harus memperhatikan
hal-hal yang wajib ada dalam sebuah kemasan diantaranya,
nama produk, kode produksi, waktu kadaluarsa dan
sebagainya.

Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung


pemasaran sehingga calon konsumen mudah mengingat
dengan produk dijual, oleh sebab itu harus memperhatikan
penggunaan warna, logo, bentuk, ukuran, bahan dan tipografi
yang digunakan dalam membuat label.

39
F. TUGAS

Buatlah sebuah kemasan dengan menggunakan kertas


atau memanfaatkan barang yang tidak terpakai
(koran/kardus)

G. LATIHAN SOAL

1. Kemasan terdiri dari beberapa jenis. Sebutkan jenis-jenis


kemasan!
2. Apa perbedaan edible packaging dan biodegradable
packaging?
3. Dalam membuat kemasan, suatu kemasan harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Sebutkan
syarat-syarat kemasan produk!
4. Mengapa sebuah kemasan harus memenuhi syarat-syarat
kemasan produk?
5. Dalam sebuah produk, terdapat waktu kadaluarsa yang
terdiri menjadi dua bagian yaitu best before dan use by
date. Apa perbedaan best before dengan use by date?

40
LEMBAR KERJA

Carilah 10 buah contoh pengemasan untuk makanan dan


minuman. Kemudian klasifikasikan berdasarkan sifat bahan
kemasan dan struktur sistem kemasnya.

Buatlah sebuah desain label!

41
HALAMAN VIDEO

44
HALAMAN VIDEO

42
HALAMAN VIDEO

43
HALAMAN VIDEO

45
DAFTAR PUSTAKA

Kusmana, Dodi. 2019. Produk Kreatif dan


Kewirausahaan. Bogor: PT. Yudhistira
Agustina, W. 2009. Desain Kemasan dan Label Produk
Makanan. Kumpulan Modul pelatihan. UPT B2PTTG-LIPI
Subang
Julianti, E. dan Nurminah, M. 2006. Teknologi
Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas
pertanian, Universitas Sumatera
Rosner, dkk. 2002. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga
Ditjen IKMA Kemenperin RI. 2020. Kemasan. Youtube

46
PROFIL

Nathalia Hana Wati


Mahasiswa Pendidikan Teknologi
Agroindustri
Universitas Pendidikan Indonesia
2019
e-Mail : nathaliahana@upi.edu

47

Anda mungkin juga menyukai