Anda di halaman 1dari 5

DESAIN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

A. KONSEP DALAM PROTOTYPE


PROTOTYPE adalah contoh yang mewakili sebuah model suatu produk yang berfungsi sebagai alat uji
suatu konsep atau suatu proses produk sebelum produk tersebut diperbanyak dan dipasarkan.

ASAL KATA PROTOTYPE


dari Bahasa Yunani yang artinya “ Bentuk Primitif “

Manfaat Prototype:
1. Dapat digunakan sebagai alat uji dan penyempurnaan suatu desain usaha.
Ide yang kita miliki mungkin akan bekerja sempurna pada saat perencanaan tetapi kenyataannya
pada saat mulai mewujudkannya secara fisik, ada kekurangannya sehingga protoptype dapat
digunakan untuk menguji fungsionalis ide kita tersebut.
2. Untuk menguji performa berbagai bentuk perencanaan
Bentuk yang sempurna akan menghasilkan produk yang menarik untuk dipandang dan fungsi yang
maksimal digunakan.
3. Merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk.
Memudahkan kita dalam mendeskripsikan bentuk usaha kita. Adanya prototype kita akan
mengetahui seluk beluk usaha yang kita jalankan.
4. Dapat membuat orang lain menganggap serius bisnis kita.
Akan membuat mitra usaha lebih yakin, profesional dan memiliki ide-ide yang memang potensial.

Rancangan Tahap Pembuatan Prototype :


1. Tahap mengumpulkan ide
Biasanya dengan teknik brainstorming, yaitu Teknik melalukan diskusi dan diambil kesimpulan
terbaik untuk menetapkan sebuah konsep serta motif produk yang diinginkan dan disukai konsumen.
2. Tahap perumusan aspek-aspek fisik
Misalnya bahan yang dipakai, pemilihan tempat dalam mencetak, aspek cuaca dll.
3. Tahap mendesain
Berawal dari dari pengumpulan data ide/gagasan dalam proses brainstroaming, Setelah gagasan
dipilih selanjutnya akan dibuat rancangan fisiknya hingga menghasilkan sebuah desain akhir.

Menentukan Konsep Desain Prototype :


1. Prototype Kertas
Pembuatan prototype yang dilakukan diatas sebuah kertas. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi pada desain awal produk. Tetapi memiliki kelemahan, yaitu kita kesulitan
dalam menerapkan desain prototype kertas kedalam penggunaan nyata.
2. Prototype Cepat (Rapid Prototype)
Rapid prototype atau prototype cepat dapat menjadi alat menguji dan mengomunikasi desain
yang sedang berkembang.

B. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE

Menentukan kebutuhan produk yang


akan dibuat

Melakukan perancangan desain


Sistem proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa
Penentuan material

Evaluasi prototype

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN_KELAS XI SMK 1


1. Menentukan kebutuhan produk yang akan dibuat
Kita harus melakukan identifikasi dan penelitian pasar tentang produk yang disenangi konsumen.
Misalnya acara pernikahan memakai photo dan shooting, acara kampaye memakai poster,
baliho,iklan dst.
2. Melakukan perancangan desain
Aspek yang diperhatikan :
 Mengenali sasaran dan selera pasar
 Melakukan ekplorasi terhadap bahan yang akan digunakan
3. Penentuan material
Dapat dilakukan dengan mengeksplorasi keindahan dan keunikan hasil dari bahan yang digunakan
dengan melakukan percobaan Teknik pengolahan suatu material.
4. Evaluasi prototype
Dilakukan untuk mengetahui kelemahan dari produk yang dibuat dan dilakukan secara berkala
sampai menghasilkan produk berkualitas.

C. DESAIN PROTOTYPE
Pengertian Desain
Dapat diartikan sebagai proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru atau merupakan hasil
akhir dari sebuah proses kreatif yang dapat berupa sebuah rencana, proposal atau bentuk obyek
nyata lainnya.

Pengertian Desain menurut American College Dictionary :


1. Menyiapkan rencana pendahuluan, perancangan.
2. Membentuk atau memikirkan sesuatu di dalam benak kita, merancang rencana.
3. Menetapkan dalam pikiran, tujuan dan maksud
4. Garis besar, sketsa, rencana seperti dalam kegiatan seni, bangunan, gagasan tentang mesin yang
akan diwujudkan.
5. Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan dengan kepakaran yang tinggi.
6. Berbagai detail gambar, bangunan, wahana lainnya untuk pekerjaan artistik.
7. Merupakan pekerjaan artistik.

Beberapa desain protopype produk TIK:


1. Photo studio

2. Video shooting

3. Digital printing/desain grafis


a. Spanduk
b. Umbul-umbul
c. Baliho/billboarad
d. Neonbox
e. Poster
f. Digital offset product
g. Stiker

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN_KELAS XI SMK 2


h. Banner

i. Fotografi produk

j. Produk kreatif

4. Desainer Web
a. Desain web/blog
b. Desain media social

5. Desain animasi

D. KEMASAN PRODUK
Kemasan merupakan desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi
dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33)

Fungsi Kemasan Produk:


a. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi
yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu
harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
b. Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan
sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi
konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai
berikut:
1) Pelindung produk, adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui
pencurian atau kesalahan penempatan.

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN_KELAS XI SMK 3


2) Memperkuat citra produk, kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada
sebuah produk.
3) Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik
perhatian dan mengkomunikasikannya.

Kemasan dapat digolongkan atas beberapa hal antara lain :


1. Berdasarkan frekuensi dari pemakaian
a. Kemasan sekali pakai (disposable)
Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh
bungkus plastik untuk es, bungkus dari daun-daunan, kotak karton lipat minuman sari buah.
b. Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip)
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) seperti: botol minuman, botol kecap, botol
sirup.
c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable)
Wadah-wadah tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen, misalnya
botol air mineral yaitu untuk tempat air minum di rumah, kaleng susu untuk tempat gula.
2. Berdasarkan struktur sistem kemas, dapat dibedakan atas :
a. Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan.
Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.
b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak
karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, dan sebagainya.
c. Kemasar tersier
Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer dan sekunder. Kemasan
ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus,
dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti
kemas.

Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:


1) Kemasan Kertas
2) Kemasan Gelas
3) Kemasan Logam (Kaleng)
4) Kemasan Plastik
5) Komposit (Kertas/Plastik)
6) Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
7) Biodegradabale Packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam
tanah).

Merancang Kemasan Produk


Merancang atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari
desainernya, antara lain:
a. Label harus mudah dimengerti
Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat, nama, logo dan
gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
b. Terdapat informasi yang relevan
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Hindari penulisan label dengan
huruf yang susah dibaca dan berukuran kecil.
Beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:
1) Nama produk
2) Stempel atau Merk Dagang (Trade mark)
3) Komposisi bahan baku yang digunakan
4) Netto atau Volume bersih
5) Nama produsen
6) Nama distributor
7) Nomor registrasi atau ijin dari Dinas Kesehatan
8) Logo halal
9) Kode produksi
10) Waktu kadaluarsa

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN_KELAS XI SMK 4


Model Kemasan Produk Kreatif
Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemasan produk
antara lain:
1) Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau ukuran. Fungsi warna selain
untuk identifkasi, juga untuk mencitrakan produk dan meningkatkan daya beli.
2) Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang dapat digunakan sebagai kemasan produk. Misalnya kertas,
plastik, aluminium foil, botol dan lain sebagainya.
3) Bentuk (form)
Bentuk yang sedehana, memiliki daya tarik dan keunikan akan mengundang minat konsumen untuk
membeli produk.
4) Ukuran (size)
Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis produk, volume, luasan, tebal dan tipis kemasan.
5) Logo (brand)
Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan simbol daya saing produk.
6) Topografi (text)
Topografi adalah muatan teks pada kemasan yang menyampaikan pesan untuk menjelaskan produk
yang akan dijual.

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN_KELAS XI SMK 5

Anda mungkin juga menyukai