Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MERANCANG DESAIN KEMASAN DAN PROMOSI”

Dosen Pengampu : Maryam SE., MM

Disusun Oleh:

Shintya Salsabila (23801007)

Iskar (21801010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR

2024
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas waktu dan

kesempatan yang diberikan sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan

tepat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih untuk sebesar-

besarnya yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan makalah ini yang berjudul “MERANCANG DESAIN

KEMASAN DAN PROMOSI”. Penulis menyadari bahwa tulisan pada

makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan dan kekhilafan. Hal ini di

sebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang di miliki

penulis. Oleh karena itu semua kritik dan saran akan penulis terima dengan

senang hati demi perbaikan dan bahan evaluasi makalah agar dapat lebih baik

lagi kedepanNya.

Makassar, 9 Februari 2024

Penulis

ii
Daftar isi

Kata pengantar..................................................................................ii

Daftar isi..........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................2

A. PENGERTIAN DESAIN KEMASAN.....................................2

B. PROSES DESAIN KEMASAN ..............................................4

C. FUNGSI DESAIN KEMASAN ..............................................6

D. TEORI PROMOSI ..................................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................11

KESIMPULAN...............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar.

Maka dari itu berbagai usaha yang dilakukan dalam upaya memenangkan

persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah membuat desain kemasan

produk yang menarik dan mempromosikan dengan baik sehingga dapat

mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut

Christine Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari

kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan

dengan konsumen. Oleh karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi

konsumen untuk memberikan respon positif.

B. Rumus masalah

a. Apa pengertian desain kemasan?

b. Bagaimana proses mendesain kemasan?

c. Bagaimana teori promosi?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,

warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk, agar

produk dapat dipasarkan . Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi,

mengirim, membedakan sebuah produk dipasar. Pada akhirnya desain kemasan

berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau

fungsi produk konsumsi secara unik.

Kemasan adalah salah satu bidang dalam desain komunikasi visual yang

mempunyai banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan

dengan konsumen, antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran

yang harus diwujudkan ke dalam bahasa visual. Sebagai seorang desainer komunikasi

visual, hal ini merupakan suatu tantangan karena selain dituntut untuk dapat

menyajikan sebuah (Desain) kemasan yang elastis, kita juga dituntut untuk

memaksimalkan daya tarik kemasan untuk dapat menang dalam pertarungan untuk

menghadapi produk-produk pesaing. Tantangan yang lain adalah klien yang tidak

hanya mengharapkan peningkatan penjualan tetapi juga agar konsumen tetap setia

menggunakan produknya.

v
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah

kemasan tersebut harus simple (sederhana) , fungsional dan menciptakan respons

semosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Berilah saya.” Kemasan

harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional, dan rasional. Sebuah desain

kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang

dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80%

adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata (visual). Karena itulah,

unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf

dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses

penyampaian pesan secara kasat mata (visual communication).

Agar berhasil maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik.

Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua , yaitu daya tarik visual

(estetika) dan daya tarik praktis (Cenadi 1998) :

a. Daya tarik visual (Estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yaang mencakup

unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis

tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk

memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri

berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada

bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu

mempengarui konsumen untuk bemberikan respon positif tanpa

disadarinya.

vi
b. Daya tarik praktis (Fungsional)

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan

yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk

kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya

tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain:

 . Dapat melindungi produk

 . Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan

 . Porsi yang sesuai untuk produk makanan / minuman

 . Mudah dibawah, di jinjing, atau dipegang.

B. Proses Desain Kemasan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi sebuah desain kemasan dapat menarik

perhatian konsumen. Ada berbagai konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan

prinsip dasar desain. Berikut adaalah proes desain kemasan:

1. Riset dan Analisis

Tahap riset dan analisis bertujuan untuk memahami keinginan target pasar,

agar produk dapat mudah diterima oleh masyarakat global. Tahap ini biasanya

dilakukan dengan cara menganalisis kategori, suatu survei untuk memahami

vii
kekuatan, kelemahan dan keseluruhan efektivitas kompetisi. Kemudian analisi

produk, dengan memahami jenis material kemasan yang digunakan.

2. Desain Awal

Fase desain awal dimulai dengan sebuah strategu atau rencana yang

menyediakan kerangka untuk mencapai tujuan penyelesaian visual. Hingga

menemukan ide yang kemudian disusun konsep dan strategi. Konsep dan

Strategi saling bergantung satu sama lain. Sebuah konsep adalah ide utama

suatu desain untuk mengkomunikasikan suatu desain secara visual.

a) Pengembangan logo

Pengembangan logo untuk identiras merek mulai sengan eksplorasi

tipografi dan elemen dengan gaya yang berbeda dilakukan agar mampu

mengesankan kepribadian merek. Kemudian perancangan tata letak Panel

Display Utama (PDP) desain kemasan merupakan pertimbangan setelah

mendapatkan konsep solid pengembangan logo.

b) Tata letak awal

Tata letak awal dibuat berdasarkan kajian ulang terhadap sketsa singkat

atau sketsa kasar yang dianggap paling mempunyai kemungkinan untuk

sukses. Fase desain tahap ini harus mendekati gambaran asli semua

elemen-elemen yang diperlukan dalam desain kemasan akhir tanpa detail

c. Hirarki visual

Bagaimana membaca desain kemasan harus dipertimbangkan dalam fase

ini. Proses nama merek relatif terhadap nama produsen dan penempatan

viii
teks rasa, ragam dan manfaat produk, semua menjadi elemen komunikasi

yang penting dalam desain kemasan. Perbedaan desain antar banyak

produk dalam satu ini memerlukan pertimbangan yang hati-hati.

C. Fungsi desain kemasan

Adapun empat fungsi kemasan, diantara lain :

1. Penahanan

Fungsi utama dari sebuah kemasan adalah untuk menahan produk, baik itu

berupa gas, cairan, padat, bubuk, cream, pasta, granul maupun campuran.

Meski penahanan adalah fungsi dasar dari sebuah kemasan, kebutuhan untuk

menampilkan performa yang baik akan menimpa fungsi kemasan sebagai

penahan secara logis. Hal ini menjadi jelas ketika melihat pada bentuk

kemasan itu sendiri.

2. Pelindung

Hampir sama dari fungsi kemasan sebagai penahan, fungsi kemasan sebagai

pelindung adalah untuk memastikan bahwa sebuah produk dapat sampai ke

tangan konsumen secara utuh tanpa ada kecacatan dari kualitas, yang mana

merupakan perjalanan panjang yang awalnya berasal dari pabriknya. Pada

kondisi tertentu, kemasan juga berperan untuk melindungi konsumen, seperti

misalnya pada botol anak-anak untuk kesehatan, cincin tarik pada kaleng,

ix
tutup pada tabung kaca, dan tentu saja instruksi pada label untuk keamanan

pemakaian produk.

3. Kemudahan

Bentuk fisik dari sebuah kemasan haruslah sesederhana mungkin sehingga

mudah untuk dibawa, memberikan susunan pengamanan, dan mungkin

memiliki kapasitas untuk dikemas di dalam kemasan distribusi yang besar

sekalipun. Pengemasan haruslah berisi sesuai kuantitas atau volume dari

produk baik untuk konsumen maupun pengecer, dan memudahkannya untuk

dipajang.

4. Komunikasi

Kemasan harus mengkomunikasikan sebuah pesan, seperti misalnya larangan

(yang dapat dengan mudah dibaca), barcode dan infomarsi kesehatan seperti

syarat nutrisi sehari -hari. Untuk produk yang tidak tahan lama informasi

tentang tanggal “Baik digunakan sebelum” dan “Baik dijual sebelum” penting

bagi konsumen maupun pengecer. Pelebelan harus memenuhi syarat yang

legal seperti serta dapat dengan mudah ditemukan dan dibaca. Komposisi,

instruksi pemakaian, informasi pembuangan dan ulang kemasan juga harus

disertakan.

x
D. Teori Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang berperan aktif dalam memperkenalkan,

memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk guna

dorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan. Untuk

mengadakan promosi, setiap perusahaan atau pelaku usaha harus dapat

menetukan dengan tepat alat promosi manakah yang dapat dipergunakan

mencapai keberhasilan dalam penjualan. Teori promosi juga tidak dapat

dipishkan dari pemasaran karena promosi itu sendiri merupakan salah satu

elemen penting dalam strategi pemasaran. Dimana strategi pemasaran

mempunyai empat elemen pnting, yaitu: produk(Product), harga(Price),

tempat (Place), dan promosi(Promotion). Terdapat beberapa tujuan promosi

secara umum, yaitu sebagai berikut:

 . Adanya peningkatan permintaan dari client atau konsumen akan

produk.

 . Peningkatan perfoma kerja perusahaan.

 . Mensinergikan aktivitas sumber daya manusia pada bidang penjualan

dan periklanan.

Selain itu terdapat beberapa tujuan promosi secara pokok, yaitu sebagai

berikut:

 Meningkatkan volume produksi dan penjualan

 Menarik pembeli potensial

xi
 Menambah repeat order

 Menumbuhkan loyalitas pelanggan

 Menambah utilitas atau kegunaan

 Meningkatkan daya tarik

Ada beberapa kegiatan dalam promosi, yaitu sebagai berikut:

1) . Advertising atau periklanan

Bentuk promosi secara tidak langsung melalui bermacam-macam

media yang digunakan dengan maksud untuk mengajak konsumen

dalam melakukan transaksi pembelian.

2) . Direct selling atau penjualan dengan tatap muka

Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung dengan tatap

muka atau bertemu antara penjual dan pembeli. Langkah ini ditujukan

untuk mengenalkan produk tertentu kepada konsumen. Selain itu

direct selling juga membentuk pemahaman konsumen pada produk.

supaya konsumen terdorong untuk mencoba dan membeli produk.

3) . Publication atau publikasi

Langkah promosi untuk mendorong permintaan pelanggan akan suatu

produk secara tidak personal atau tidak langsung yang berisi konten

xii
komersial. Konten tersebut digunakan untuk mempromosikan produk

yang disebarkan melalui media cetak, elektronik, atau hasil wawancara

atau diskusi pada media tersebut.

4) . Sales promotion atau promosi penjualan

Bentuk kegiatan promosi penjualan bertujuan mendorong pelanggan

untuk membeli produk tertentu. Contoh jenis promosi seperti ini

seperti melalui pameran, demonstrasi atau peragaan apabila produk

yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan (pemasangan,

reparasi, dan sebagai berikut).

xiii
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kemasan merupakan salah satu solusi untuk menarik perhatian konsumen karena

berhadapn langsung dengan konsumen . Seiring dengan berkembangnya jaman dan

meningkatnya persaingan, fungsi kemasan yang dulunya hanya sebagai wadah atau

pelindung berubah menjadi alat jual yang memberikan dan menciptakan citra kepada

produk yang dijualnya.

Kemasan merupakan satu bagian dari Desain Komunikasi Visual yang menuntut

banyak pertimbangan dalam proses pembuatannya karena selain mempertimbangkan

faktor estetis dan fungsionalnya, seorang desainer komunikasi visual yang baik juga

harus memikirkan bagaimana kemasan yang didesain itu dapat menarik perhatian.

konsumen dan memenangkan persaingan pasar.

Teori promosi juga tidak dapat dipishkan dari pemasaran karena promosi itu

sendiri merupakan salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Carver Giles, 2007, What is Packaging Design. RotoVision SA. Switzerland.

Cenadi, Christine S. 1999. Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual.

Jurnal Nirmana volume 1 nomor 1, Unversitas Kristen Petra, Surabaya.

Danger, Eric P. 1992. Memilih Warna Kemasan: Daya Tarik Terhadap Pelanggan.

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Iwan Wirya, 1999. Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Buku This End Up: Original Approaches to Packaging Design.

Klimchuk, Marrianne Rosner and Krasovec Sandra A. 2007. Desain Kemasan,..

Erlangga, Jakarta.

Swann, Allan, 1997. The New Graphic Design School. New Burlington Books,

London.

Yusuf Saleh, Muhammad dan Miah Said. Konsep dan Strategi Pemasaran.

Makassar: CV Sah Media. 2019. hlm. 146-147.

Yusuf Saleh, Muhammad dan Miah Said. Konsep dan Strategi Pemasaran.

Makassar: CV Sah Media.2019. hlm.187-188

xv
Yusuf Saleh, Muhammad dan Miah Said. Konsep dan Strategi Pemasaran.

Makassar: CV Sah Media. 2019.hlm. 190-193.

Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2009. hlm.49

xvi

Anda mungkin juga menyukai