Anda di halaman 1dari 33

PROSES DESAIN

KEMASAN
PROSES
DESAIN
KEMASAN
Kemasan pada suatu produk
mencitrakan dirinya sendiri di
tengah tengah himpitan produk
lain. Maka, jika melihat hal
tersebut dapatlah kita
menyebutkan sebagai upaya
komunikasi atas produk
diperlukan suatu ciri khas pada
produk sebagai identitas dengan
sederhana kita membutuhkan
suatu rancangan atas kemasan
produk atau membutuhkan
desain kemasan produk yang
memiliki daya tarik yang kuat
bagi konsumen.
Proses desain pada umumnya
memperhitungkan aspek fungsi,
estetik dan berbagai macam aspek
lainnya, yang biasanya datanya
didapatkan dari riset, pemikiran,
brainstorming, maupun dari
desain yang sudah ada
sebelumnya. Dalam perancangan
atau mendesain suatu kemasan
produk dapat kita memperhatikan
beberapa aspek dasar dalam
menentukan kemasan produk itu
sendiri, diantaranya adalah
mengenai daya tarik kemasan dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan
perancangan atau desain
kemasan.
1. Daya Tarik Kemasan
Daya tarik kemasan sangat
penting guna tertangkapnya
stimulus oleh konsumen yang di
sampaikan ke produsen sehingga
diharapkan konsumen tertarik
pada produk tersebut. Menurut
Wiryo (1999:10) daya tarik visual
kemasan dapat digolongkan
menjadi dua yaitu: daya tarik
visual dan daya tarik praktis.
a. Daya Tarik Visual (Estetika)
Daya tarik visual mengacu pada
penampilan kemasan atau lebel
suatu produk mencakup warna,
bentuk, merk / logo, ilustrasi,
teks / tipografi, tata letak.
1) Warna
Warna adalah suatu mutu cahaya
yang dapat dipantulkan dari
suatu objek ke mata manusia.
Warna terbagi dalam kategori
terang (muda), sedang, gelap
(tua).
2) Bentuk
Bentuk kemasan disesuaikan
dengan produknya pertimbangan
yang digunakan adalah
pertimbangan mekanis, kondisi
penjualan, perkembangan
penjualan, pemajangan dan cara-
cara penggunaan kemasan
tersebut.
3) Merk / logo
Tanda-tanda identifikasi seperti
merek dengan logo perusahaan
adalah meningkatkan daya tarik
konsumen. Merek atau logo ini
berperan sebagai Brand Image
sehingga dipandang dapat
menaikkan gengsi atau status
seorang pembeli.
4) Ilustrasi
Merupakan alat komunikasi
sebuah kemasan bahasa
Universal yang dapat menembus
rintangan perbedaaan bahasa.
Ilustrasi ini termasuk fotografi
dan gambar-gambar untuk
menarik konsumen.
5) Tipografi
Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-
pesan kita untuk menjelaskan produk yang di tawarkan
sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan
bertindak sesuai dengan harapan produsen.
6) Tata letak
Tata letak adalah paduan semua
unsur garfis meliputi warna,
bentuk, merek ilustrasi, tipografi,
menjadi suatu kesatuan baru
yang disusun dan di tempatkan
pada halaman kemasan.
b.Daya tarik praktis (Fungsional)
Daya tarik praktis mengacu pada
fungsi dari kemasan itu sendiri
dan sebagai syarat penggunaan
pada konsumen kemasan harus
dapat memberikan daya tarik
praktis dalam penggunaannya.
Daya tarik praktis ini merupakan
efesiensi suatu kemasan yang
ditujukan kepada konsumen
maupun distributor atau
pengecer.
Daya tarik kemasan menurut Wirya
(1999:15)antara lain:
1) Kemasan yang menjamin dapat
melindungi produk
2) Kemasan yang mudah di buka atau
di tutup kembali untuk disimpan
3) Kemasan dengan porsi yang sesuai
4) Kemasan yang dapat di gunakan
kembali
5) Kemasan yang mudah di bawa, di
pegang dan dijinjing.
6) Kemasan yang memudahkan
pemakaian dalam menghabiskan dan
mengisinya kembali.
2. Kriteria label kemasan
Merancang atau mendesain label
kemasan bergantung pada
kreativitas para desainernya, baik
ukuran, bentuk, maupun corak
warnanya. Namun demikian, ada
hal-hal yang harus diperhatikan
dalam membuat label kemasan
bagi wirausahawan.
a. Label tidak boleh menyesatkan
Apa saja yang tercantum dalam
sebuah label, baik berupa kata-kata,
kalimat, nama, lambang, logo atau
gambar harus sesuai dengan produk
yang ada didalamnya.
b. Memuat informasi yang
diperlukan
Label sebaiknya cukup besar
(relative terhadap kemasannya),
Sehingga dapat memuat
informasi atau keterangan
tentang produknya.
c. Hal-hal yang seharusnya ada
atau tercantum dalam label
produk makanan adalah sebagai
berikut:
1) Brand Nama/Logo/Merk
Dagang Merupakan nama dagang
dari perusahaan (contoh : Nestle,
Indofood, AmWay)
2) Nama produk
Nama produk adalah nama dari
makanan atau produk pangan
yang terdapat didalam kemasan.
misalnya dodol nanas, keripik
pisang, keripik singkong, dan lain
sebaginya.
3) Berat Netto Produk / Komposisi /
daftar bahan yang digunakan
Komposisi atau daftar bahan
merupakan keterangan yang
menggambarkan tentang semua
bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk makanan
tersebut. Cara penulisan komposisi
bahan penyusunan dimulai dari
bahan mayor atau bahan utama
atau bahan yang paling banyak
digunakan sampai yang terkecil.
4) Netto atau volume bersih
Netto atau berat bersih dan
volume bersih menggambarkan
bobot atau volume produk yang
sesungguhnya. Apabila bobot
produk berarti bobot produk
yang sesungguhnya tanpa bobot
bahan pengemas.
5) Nama pihak produksi
Nama produksi adalah nama
perusahaan yang membuat atau
mengolah produk makanan
tersebut.
6) Distributor atau pihak yang mengedarkan jika ada
Dalam kemasan juga harus mencantumkan pihak-pihak tertentu
seperti pengepak atau importir jika ada.
7) Nomor registrasi dinas kesehatan
Nomor registrasi ini sebagai bukti
bahwa produk tersebut telah teruji
dan dinyatakan aman untuk
dikonsumsi yang dikeluarkan oleh
POM dan MUI Propinsi dimana
berdomisili.
8) Barcode/Kode produksi
Kode produksi adalah kode yang
menyatakan tentang batch
produksi dari produk pada saat
pembuatan yang isinya tanggal
produksi dan angka atau huruf
lainnya yang mencirikan dengan
jelas produk tersebut.
9) Alamat & Keterangan Produsen
Alamat dari anda sebagai produsen berguna
apabila ada keluhan konsumen.
10) Expire Date/Keterangan
kadaluarsa
Keterangan kadaluarsa adalah
keterangan yang menyatakan
umur produk yang masih layak
untuk dikonsumsi. Menurut
Julianti dan Nurminah (2006),
keterangan kadaluarsa dapat
ditulis:
a) Best before date : produk
masih dalam kondisi baik dan
masih dapat dikonsumsi
beberapa saat setelah tanggal
yang tercantum terlewati.
b) Use by date : produk tidak
dapat dikonsumsi, karena
berbahaya bagi kesehatan
manusia (produk yang sangat
mudah olrh mikroba) setelah
tanggal yang tercantum
terlewati.
3. Bentuk-bentuk Konsep Desain
dan Kemasan Produk
Seperti disampaikan sebelumnya,
bahwa desain kemasan adalah
suatu konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan,
teknik, biaya, guna dan
pemakaian yang diungkapan
dalam gambar dan bentuk.
Kegiatan desain adalah bidang
produksi, tekstil, interior, mebel,
benda-benda pakai dan segala
macam peciptaan benda yang
membutuhkan paduan artistik
fungsional dan ekonomis dari
teknologi rendah sampai
teknologi tinggi.
Secara umum proses desain suatu
produk harus memperhatikan faktor-
faktor berikut:
a. Innative (asli)
b. Makes product useful (membuat
produk yang bermanfaat)
c. Aesthetic (estetik)
d. Makes a product understandable
unobtrusive (membuat produk yang
dimengerti)
f. Honest (jujur)
g. Long-lasting (sepanjang masa)
h. Thorough (menyeluruh)
i. Anvironmentally friendly (ramah
lingkungan)
j. As little design as possible (desain
sesedikit mungkin)
Sebagai contoh, desainer produk
mendesain kursi tidak hanya
kursi tersebut tampak bagus,
tetapi juga agar nyaman diduduki
dan mudah diproduksi. Intinya
dari perencanaan desain terletak
pada pengembangan konsep.
Crawford mengemukakan bahwa
konsep desain adalah kombinasi
antar lisan, tulisan, dan bentuk
prototype yang akan dilakukan
perbaikan dan bagaimana
pelanggan menunjukan
keuntungan/kerugiannya.
Bagian penting ide/perencanaan
produk akan ditingkatkan dengan
kondisi kansep, meliputi:
a. Bentuk, hal ini merupakan bentuk
fisik suatu produk itu sendiri, material,
penyusunnya, dan sebagainya.
b. Teknologi, termasuk didalam
prinsip, teknik, perlengkapan,
mekanika, kebijakan, dan seterusnya
yang dapat digunakan untuk
menciptakan/mencapai produk yang
dimaksud.
c. Keuntungan, nilai keuntungan yang
diharapkan pelanggan dari produk
tersebut.
4. Bahan pertimbangan dalam membuat desain kemasan
Dalam membuat desain sebuah produk seorang wirausaha perlu memperhatikan hal-hat berikut:
a. Selera masyarakat yang selalu berubah setiap saat, oleh karenanya kita harus peka dan
responsif serta tanggap akan perubahan selera masyarakat.
b. Permintaan pasar, seorang wirausahaan pun harus mampu melihat permintaan yang ada
jangan sampai kita memproduksi diatas permintaan atau di bawah permintaan karena akan
mengecewakan konsumen sehingga beralih keproduk konsumen.
c. Kegunaan atau manfaat yang ditawarkan oleh produk kita seperti apa saja.
d. Kemudahan atau kepraktisan penggunakan produksi yang dihasilakan juga harus diperhatiakan
jangan sampai konsumen menjadi pusing ketika menggunakan produk, jadi lebih bagusnya sambil
dijelaskan oleh cara pemakaiannya.
e. Harga penawaran jangan sampai salah perhitungannya agar memberikan keuntungan sekaligus
konsumen merasa puas dengan harga yang ditawarkan.
f. Segmentasi pasar. Pasar yang akan dimasuki juga turut menjadi perhatian agar jangan sampai
merugikan karena segmentasi pasar mutlak diperlukan agar tepat sasaran dalam penjualan agar
jangan sampal merugikan karena seymentasi pasar mutlak diperlukan agar tepat sasaran dalam
penjualan.
5. Langkah-langkah perancangan
desain kemasan
a. Lakukan survey
b. Buat konsep desain kemasan
dalam beberapa alternatif
c. Ciptakan desain kemasan yang
unik dan menarik dan
berkarakter
d. Sesuaikan desain kemasan
dengan isi produk
e. Sesuaikan desain kemasan
dengan karakter konsumen.
Terdapat 14 kriteria desain kemasan yang
bisa membuat produk menjadi menarik dan
di lirik konsumen. Kriteria-kriteria tersebut
adalah:
a. Praktis
b. Perkembangan produk
c. Efek etalase
d. Otentik
e. Jujur
f. Atraktif
g. Singkat dan jelas
h. Interaktif
i. Transparan
j. Mudah dipahami
k. Bentuk unik
l. Warna menarik
m. Fungsional
n. Ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai