Anda di halaman 1dari 22

Rekayasa Ide

KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :
KELOMPOK 8

Adzra Nabilanasywa 7213510039 Evi Maria


7203210029

Anggi Fuzi Nadia S 7203510025 Gilbert M.


7203510003

Carmelo Tampubolon 7203510029

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIMED
2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu Rekayasa
Ide Kewirausahaan dengan tepat waktu. Saya berterima kasih kepada bapak
Kustoro Budiarta, Dr.ME selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan,
saya berterima kasih karena telah memberikan tugas ini kepada kami dan juga
telah memberi arahan kepada kami dalam pengerjaan tugas ini. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa isi dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami mohon kepada para pembaca untuk mengkritik
dan memberikan saran yang dapat membangun agar kedepannya kami bisa lebih
mengevaluasi hasil kerja kami kedepannya agar lebih baik lagi. Sebagai penutup
kata pengantar ini, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 14 November 2022

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Tujuan RI........................................................................................................4
1.3 Manfaat RI......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
1.1 Pengertian Kemasan.......................................................................................5
1.2 Fungsi Kemasan.............................................................................................6
1.3 Tujuan Kemasan.............................................................................................8
1.4 Jenis-jenis Kemasan.......................................................................................9
1.5 Syarat-syarat Kemasan.................................................................................10
1.6 Bahan-bahan Kemasan.................................................................................11
1.7 Daya Tarik Kemasan....................................................................................14
1.8 Bentuk-bentuk Kemasan dan........................................................................16
BAB III..................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................22
1.1 Kesimpulan..............................................................................................22
1.2 Saran........................................................................................................22

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Sering kali kita jumpai permasalahan terjadi di pengemasan produk, dalam
strategi pengemasaran produknya, masih diabaikan. Maka dari itu, penulis
membuat tugas Rekayasa Ide yang berupa penyusunan karya ilmiah atau artikel
ilmiah atau artikel populer secara tertulis tentang aplikasi muatan materi
perkuliahan (kurikulum) dengan daya dukung referensi (buku, jurnal, karya
ilmiah) yang up to date tentang pengembangan materi pengemasan produk.
Rekayasa ide merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide
kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan aktual yang dihadapi
masyarakat. Ide tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga
idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi kenyataan. Sebagai
intelektual muda, mahasiswa umumnya cenderung pandai mengungkapkan fakta
sosial, namun melalui rekayasa ide, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut
sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu memberi atau
menawarkan solusi.

1.2 Tujuan RI
1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai strategi
pemasaran produk.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan


membandingkan serta memberi kritik pada salah satu unit bisnis.

3. Menumbuh kembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk penuangan


gagasan atau ide kreatif.

1.3 Manfaat RI
Manfaat dari tugas Rekayasa Ide ini dapat melatih penulis dalam
mengeluarkan ide dan isi kreatifnya sehingga dapat menyumbang manfaat ilmu
pengetahuan bagi pembaca. Tidak hanya itu, tugas RI bermanfaat bagi penulis
untuk mempelajari, memahami dan memperkuat ilmu pengetahuan mahasiswa
dalam mengkritisi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Kemasan


Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari kemasan menurut ahlinya.

1. Rodriguez (2008)

Pengertian kemasan menurut Rodriguez adalah Kemasan atau pengemasan aktif


adalah kemasang yang merubah kondisi dari bahan pangan dengan penambahan
senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang umur simpan dari bahan pangan
yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan serta tetap mempertahankan
kualitas.

2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pengertian kemasan menurut KBBI adalah bungkus pelindung dalam suatu barang
dagangan yang dihasilkan dari kegiatan mengemas.

3. Cahyorini dan Rusfian (2011)

Pengertian kemasan menurut Cahyorini dan Rusfian adalah kegiatan yang


dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis, informasi produk, serta
struktur desain.

4. Titik Wijayanti (2012)

Pengertian kemasan menurut Titik Wijayanti adalah upaya yang dilakukan leh
perusahaan untuk memberikan informasi kepada setiap konsumennya tentang
produk yang ada didalamnya.

5. Kotler dan Amstrong (2012)

Pengertian kemasan menurut Kotler dan Amstrong adalah suatu bentuk kegiatan
yang melibatkan desain serta produk, sehingga kemasan ini dapat berfungsi agar
produk didalamnya dapat terlindungi.

5
6. Kotler dan Keller (2009: 27)

Pengertian kemasan menurut Kotler dan Keller, Pengemasan adalah kegiatan dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk.

7. Klimchuk dan Krasovec (2006: 33)

Pengertian kemasan menurut Klimchuk dan Krasovec adalah desain kreatif yang
mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citar, tipografi dan elemen-elemen
desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.

8. Danger (1992: 49)

Pengertian kemasan menurut Danger adalah wadah atau pembungkus untuk


menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada didalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan dan
getaran).

1.2 Fungsi Kemasan


Kemasan merupakan salah satu cara atau metode yang digunakan untuk
memberikan perlindungan pada pangan yang telah dihasilkan baik dalam bentuk
bungkusan maupun menempatkan produk dalam suatu wadah. Agar berfungsi
dengan benar sebagai pengemas idealnya harus memenuhi beberapa persyaratan.
Kemasan pangan yang merupakan suatu wadah yang digunakan untuk mengemas
atau membungkus suatu produk. Kemasan memiliki fungsi yang sangat penting
diantaranya:

1. Fungsi Protektif
Yang dimaksud dengan fungsi protektif adalah kemasan dapat melindngi
suatu produk baik dari bahaya kontaminasi kimia, fisika dan mikrobiologi,
proteksi pada saat transportasi serta proteksi terhadap cacat produk.
2. Fungsi Promosi dan Informasi

6
Selain fungsi protektif, kemasan juga memiliki fungsi sebagai media
promosi. Fungsi ini tidak kalah penting dengan fungsi sebelumnya,
dimana pada suatu kemasan terdapat berbagai informasi tentang produk
yang dikemas, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengetahui
informasi mengenai produk yang dikemas. Selain itu juga paduan warna
dan desain dari suatu kemasan dapat menarik minat dari konsumen untuk
memutuskan membeli produk tersebut.
3. Pemikat konsumen (fungsi promotif)
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan inovasi, kemasan berfungsi
lebih dari sekadar pembungkus produk. Tampilan kemasan yang unik dan
berbeda berpotensi menarik minat calon konsumen untuk membeli produk.
Tidak heran jika saat ini para pelaku usaha berlomba-lomba membuat
kemasan yang unik, baik dari segi warna, ukuran, desain, dan lain
sebagainya.

Disamping peranan kemasan sebagai penyedia informasi atau pembujuk,


kemasan juga memiliki beberapa fungsi. Dalam El Kara (2012) menyatakan ada 3
fungsi kemasan, yaitu:

1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar


kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan
melalui pencurian atau kesalahan penempatan.

2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada


sebuah produk dan memperkuat citra produk.

3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual


produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Menurut Alma (2007) kemasan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai tempat atau wadah

2. Kemasan harus menarik dan diharapkan orang akan tertarik untuk mencoba
sehingga akhirnya diharapkan menjadi langganan

7
3. Kemasan dapat melindungi baik pada waktu masih di gudang, dalam
pengangkatan maupun dalam pengedaran di pasar

4. Praktis, mudah dibawa, mudah dibuka dan ditutup kembali, ringan dan
sebagainya

5. Menimbulkan Harga Diri. Biasanya kemasan yang menarik secara otomatis


akan dapat menimbulkan harga diri.

6. Ketepatan Ukuran. Ukuran harus pula diperhatikan sebab hal ini erat
hubungannya dengan harga

7. Pengangkutan. Dalam pembuatan kemasan harus pula diperhatikan terhadap


ongkos angkut barang.

1.3 Tujuan Kemasan


Menurut Agustin Rozalena dalam buku Komunikasi Bisnis – Konsep dan
Praktik (2020), berikut ini beberapa tujuan kemasan:

1. Untuk menjangkau calon pembeli agar membeli produknya.

2. Untuk meningkatkan keuntungan atau laba.

3. Untuk melindungi produk dari kotoran, debu, air, dan bahan lainnya yang
bisa merusak isi produk.

4. Untuk menarik minat pembeli.

5. Untuk mempermudah pembeli mengenal produknya.

Menurut Kimber dan Louw, tujuan dibuatnya kemasan produk adalah sebagai
berikut:

1. Barier Protection

Tujuan pertama adalah sebagai barrier protection yang artinya adalah


melindungi produk dari terkena air, debu, oksigen, dan uap.

8
2. Reducing Theft

Tujuan kedua adalah sebagai reducing theft yang artinya kemasan tersebut
hanya dapat sekali saja digunakan dan tidak bisa ditutup lagi. Tujuannya
adalah untuk mencegah produk tersebut dicuri seseorang.

3. Marketing

Tujuan terakhir adalah sebagai marketing artinya digunakan juga dalam


membantu proses pemasaran produk. Kemasan produk yang dibuat dengan
desain unik tentu dapat menarik perhatian dari pelanggan.

1.4 Jenis-jenis Kemasan


Melansir dari buku Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis untuk
Memulai dan Mengelola Bisnis oleh Apri Winge Adindo, kemasan produk
dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan fungsinya, sebagai berikut:

1. Kemasan Primer
Kemasan primer adalah jenis kemasan yang bersinggungan langsung dengan
produk yang berfungsi sebagai wadah dan pelindung produk.

Kemasan primer harus bersifat tidak beracun, sehingga tidak menyebabkan


reaksi kimia yang menyebabkan perubahan warna, cita rasa, bau atau aspek
lainnya.

2. Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dari


sejumlah kemasan primer.

3. Kemasan Tersier

Kemasan tersier adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dan pelindung
bagi kemasan sekunder dalam pengiriman produk terutama untuk jarak jauh
seperti ekspor ke pasar internasional.

9
Contoh Kemasan Primer, Sekunder, dan Tersier:
1. Kemasan primer: plastik, botol gelas, kaleng, karton untuk produk minuman
dan makanan.

2. Kemasan sekunder: kotak dari kardus, tas kertas, dan kantong plastik.
Kemasan tersebut berfungsi sebagai wadah dan pelindung sejumlah kemasan
primer sehingga mudah dan aman untuk dibawa.

3. Kemasan tersier: kotak kayu dan kontainer (box). Saat ini, kontainer
menjadi kemasan paling luar yang populer untuk pengiriman dengan
transportasi jarak jauh.

1.5 Syarat-syarat Kemasan


Kemasan yang baik dapat melindungi produk makanan dari pengaruh
lingkungan, seperti oksigen, cahaya, kelembapan, mikroorganisme, emisi gas,
serangga, debu, dan lainnya.

Dilansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik
Indonesia, syarat kemasan makanan yang baik adalah:

 Kemasan tidak bersifat toksik dan meninggalkan residu terhadap makanan


 Kemasan harus mampu menjaga bentuk, rasa, kehigienisan, dan gizi
makanan
 Senyawa bahan toksik kemasan tidak boleh pindah ke dalam bahan
makanan yang dikemas
 Bentuk, ukuran, dan jenis kemasan memberikan efektifitas
 Bahan kemasan tidak mencemari lingkungan hidup.

Sementara itu, dalam Modul Prakarya dan Kewirausahaan, sejumlah syarat


kemasan makanan yang baik dan aman, yaitu:

 Kemasan harus melindungi isi produk dari pengaruh lingkungan dan saat
proses distribusi
 Kemasan harus menjadi penanda terhadap makanan yang dikemas
sehingga label harus tercetak dengan jelas dan lengkap

10
 Kemasan harus mudah dibuka dan ditutup kembali serta memiliki desain
atraktif
 Kemasan harus dapat menjadi sarana promosi bagi produk makanan
tersebut.

1.6 Bahan-bahan Kemasan


Bahan-bahan kemasan pada suatu produk sangat penting dalam pengemasan
karena bahan-bahan kemasan dapat berpengaruh pada desain, bentuk, harga dan
kegunaannya. Biasanya bahan kemasan mempunyai kegunaan dan kelebihan atau
kekurangannya masing-masing, berikut bahan-bahan terhadap kemasan:

 Plastik
Kemasan plastik salah satu bahan baku utama yang paling banyak
digunakan dalam produksi kemasan karena material plastik bisa didapat
dengan mudah dan dijual dengan harga yang cukup relatif murah.
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan dan ketahanan yang
cukup banyak digunakan untuk hampir semua produk. Makanan sampai
minuman bisa sangat cocok untuk dikemas dengan plastik.
Plastik terdiri dari banyak jenis dan kategori, namun untuk produk
makanan biasanya paling banyak menggunakan jenis PET, HDPE, PVC,
LDPE, PP, dan PS. Bahan plastik sangat tepat untuk produk: snack,
minuman, bumbu dapur, kecap, minyak, sambal, biskuit, mainan bayi,
cairan kimia, dan hampir semua produk lain. Adapun keunggulan dari
bahan plastic yaitu, Praktis tidak terpengaruh oleh air atau uap air,
walaupun tidak kedap terhadapnya. Tidak mudah pecah dibandingkan
gelas. Dapat diproduksi lebih efisien dibandingkan botol gelas dan kaleng
logam.sedangkan kelemahannya, Ketahanan panasnya rendah. Hanya
sedikit material akan tahan temperatur dipergunakan untuk sterilisasi atau
pasteurisasi. Semua bahan baku plastik kurang lebih sensitive difusi gas,
uap air dan sari rasa mudah menguap. Untuk produk makanan kemasan
plastik hanya satu kali pakai. Material plastik cenderung mengisap lemak
dan komponen bau dari makanan yang sulit dihilangkan.
 Kertas

11
Kemasan kertas digunakan sebagai wadah pengemas yang sangat tepat dan
bisa menjadi rekomendasi untuk produk karena ada banyak jasa cetak
kemasan yang memproduksi kemasan kertas ini. Kemasan kertas hanya
cocok untuk produk padat yang tidak memiliki banyak kadar air.
Walaupun sekarang sudah ada cukup banyak kemasan kertas yang juga
tahan air dan biasa dijadikan wadah untuk kemasan makanan berkuah,
rupanya hal tersebut juga didukung oleh lapisan plastik yang ada di dalam
wadah tersebut. Kemasan kertas cocok untuk produk: makanan ringan,
makanan cepat saji yang memiliki kadar minyak sedikit, biskuit, kue, teh,
dan kopi.
 Aluminium
Kemasan aluminium cocok untuk kemasan produk kedap udara, tahan
sinar matahari.
Kemasan aluminium biasanya perlu tambahan plastik yang digunakan
sebagai pelindung tambahan plastik yang digunakan sebagai pelindung
tambahan dalam sebuah kemasan. Kemasan aluminium foil bisa dicetak
jadi beragam bentuk yang diinginkan. Misalnya seperti sachet, standing
pouch, dan kemasan lainnya. Kemasan aluminum biasanya sangat cocok
untuk produk : kopi, sambal, bumbu halus, makanan ringan.
 Karton
Kemasan karton biasanya dipakai oleh banyak produk non makanan. hal
ini karena ketahanan dan kekuatan produk yang dikemas dengan karton
bisa lebih kuat. Konsep karton yang kaku bisa membuat produk tetap
terjaga. Pada umumnya, kemasan yang terbuat dari karton disebut sebagai
corrugated box. Tapi bukan berarti corrugated box tidak bisa digunakan
oleh produk makanan, sekarang juga ada banyak produk makanan yang
menggunakan kemasan karton. Kemasan karton bisa memiliki kesan yang
baik untuk konsumen, hal ini karena produk makanan yang dikemas
dengan karton biasanya terlihat lebih elegan dan mewah serta berkelas.
Kemasan karton cocok untuk produk : kue ulang tahun, biskuit, sepatu,
pakaian, hijab, buku, parfum, jam, perhiasan, dan sebagainya.
 Kayu

12
Kemasan kayu biasanya digunakan oleh produsen-produsen dalam skala
besar. Misalnya seperti produk-produk sayuran yang akan dipasarkan ke
pasar tradisional atau supermarket tertentu. Kayu yang digunakan biasanya
berukuran cukup besar karena mampu memuat cukup banyak produk yang
ada. Untuk produsen skala besar, kemasan kayu sangatlah dibutuhkan. Hal
ini karena banyak produk yang butuh untuk dimuat dan dikemas dalam
skala yang besar. Kemasan kayu cocok untuk produk : buah-buahan segar,
sayur, telur.
 Kaleng atau Logam
Kemasan logam merupakan salah satu material yang cukup banyak
digunakan untuk bahan material kemasan. Bahan baku logam biasanya
akan dibuat menjadi bentuk kaleng yang sangat melindungi produk.
Kemasan kaleng biasanya digunakan untuk produk: makanan olahan,
daging, buah kaleng, susu kental manis, kornet, dan sebagainya. Bahan
kemasan ini mempunyai kelebihan yaitu, dapat dipanaskan untuk
sterilisasi dan cepat mendingin. Fisik kuat tanpa berat ekstra. Kedap sinar,
udara dan air. Sedangkan kekurangan pada bahan kemasan ini adalah
kaleng tidak lembam terhadap kimia dan bias bereaksi dengan lingkungan
dan isinya, walaupun telah dilapisi timah dan bahan lapisan lainnya, tetapi
korosi masih tetap bisa timbul. Beberapa produk makanan dan minuman
sangat sensitive kehilangan rasanya disebabkan oleh terbukanya kaleng
logam
 Styrofoam
Riset telah membuktikan bahwa bahan styrofoam sangat diragukan
keamanannya untuk kesehatan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer
styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan, karena bahan
tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu
mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga
mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman
dipegang, dan yang membuatnya sangat populer dilangan pebisnis
makanan adalah harganya yang sangat relatif murah. Bahayanya, jenis
bahan gabus styrofoam ini dapat melepas monomer stiren jika dipakai

13
untuk makanan panas, belemak, beminyak, dan beralkohol. Pada bulan
Juli 2001, Bagian Keamanan Makanan Pemerintah Jepang mengutarakan
bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu
dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang
terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi
manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Styrofoam
menjadi berbahaya karena dibuat menggunakan butiran-butiran styrene
yang diproses dengan benzana. Padahal zat benzana sendiri merupakan
salah satu zat yang menimbulkan berbagai macam penyakit seperti
mempercepat detak jantung, gangguan syaraf yang menyebabkan mudah
lelah, anemia, badan gemeteran, mudah gelisah, gangguan kelenjar tiroid,
bahkan kanker.
 Gelas/Kaca
Kemasan gelas memiliki sifat kelembaman (inertness) kemasan gelas
terhadap makanan dan non makanan, misalnya, botol gelas terhadap
produk berasam yang tidak dimiliki oleh kemasan kaleng logam. Kemasan
gelas memiliki difusi gas O2 dan CO2 untuk tujuan praktis adalah nol.
Tetapi, kemasan gelas tidak tahan pada suhu tertentu, berat dan rentan
pecah. Meski ada juga beberapa jenis gelas yang memang tahan sampai
suhu tertentu

1.7 Daya Tarik Kemasan


Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik
visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional) Daya tarik visual (estetika)
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-
unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut
dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik
visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi
dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik
harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa
disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik
dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat

14
dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen
secara psikologis tanpa disadarinya. Misalnya produk-produk sabun mandi yang
pada umumnya memiliki komposisi yang tidak jauh berbeda. Tetapi produk sabun
mandi yang dapat menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada
desain kemasannya, di antaranya menggunakan warna-warna lembut (pastel) dan
merek dengan font Script atau Italic (miring) dan memberikan kesan lembut dan
anggun akan lebih banyak dipilih oleh konsumen. Visualisasi yang ditampilkan
memberikan efek psikologis bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih
lembut setelah menggunakan sabun mandi tersebut.

Daya tarik praktis (fungsional) Daya tarik praktis merupakan efektivitas


dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor.
Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa
daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain, dapat
melindungi produk Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan Porsi
yang sesuai untuk produk makanan/minuman Dapat digunakan kembali (reusable)
Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang Memudahkan pemakai untuk
menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi
ulang (refill Ada tiga alasan penting mengapa estetika penting dalam pemasaran,
yaitu, estetika dapat menciptakan loyalitas konsumen dengan memberikan
pengaruh psikologis dan emosional. Contohnya melalui keunikan sebuah logo
pada kemasan. Estetika dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan
harga. Menurut Bernd Schmitt, seorang brand strategist, “When your company or
product provides specific experience that customers can see, hear, touch and feel,
you are adding value and you can price that value.” Estetika dapat membuat
sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) ditengah persaingan
merek yang semakin ketat. Selain mempertimbangkan estetika, sebuah desain
kemasan yang ditujukan untuk penjualan swalayan harus memenuhi beberapa
kriteria, antara lain, Stands out (menonjol) Kriteria yang paling penting adalah
bahwa kemasan harus menonjol. Kalau kemasan tidak atau kurang menonjol
maka ia akan kehilangan fungsinya, karena suatu produk harus bersaing dengan
berpuluh-puluh produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan.
Salah satu cara adalah dengan penggunaan warna yang cermat, karena konsumen

15
melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan warnalah
yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang
terang akan lebih terlihat dari jarak jauh, karena memiliki daya tarik dan dampak
yang lebih besar.

Contents (Isi) Kemasan harus dapat memberikan informasi tentang isi


kemasan dan apa yang terkandung dalam produk. Misalnya, pada kemasan
produk-produk makanan biasanya dicantumkan kandungan gizi produk tersebut
dan berapa kalori yang dihasilkan setelah konsumen mengkonsumsi produk
tersebut. Desain kemasan harus sesuai dengan produk yang dikemas. Misalnya,
bentuk kemasan botol untuk produk cair. Tulisan di atas dirangkum dari beberapa
tulisan tentang desain kemasan, demi kepentingan pelatihan semoga ada
manfaatnya.

1.8 Bentuk-bentuk Kemasan dan


Bentuk-bentuk kemasan berpengaruh pada desain produk dan desain produk
mudah dikenali oleh masyarakat luas. Bentuk-bentuk kemasan sangat banyak
sekali jenis-jenisnya karena perbedaan pada warna, ukuran, bahan, dan fungsinya.
Berikut beberapa bentuk-bentuk kemasan:

 Kemasan botol plastic


Botol plastik adalah kemasan paling umum yang ditemui di pasaran saat
ini. Plastik cenderung lebih fleksibel sehingga bisa dibentuk sesuai dengan
keinginan. Kemasan botol plastik berkembang sangat pesat di Indonesia
seuai dengan pertumbuhan bisnis khususnya minuman. Banyak konsumen
yang menggemari kemasan botol ini karena praktis dan relatif aman. Ada
beragam jenis plastik yang bisa digunakan untuk membuat kemasan botol.
Kemasan botol plastik yang banyak ditemui di pasaran menggunakan jenis
plastik PET, selain itu jenis plastik HDPE, LDPE, Polipropilen, dan
Polikarbonat juga digunakan untuk membuat kemasan botol plastik.
 Kemasan botol kaca
Kemasan botol ini bentuknya macam-macam, namun bahan dasarnya
terbuat dari kaca. Pada era saat ini ketika masyarakat sudah mulai

16
memiliki kesadaran akan pelestarian lingkungan, kemasan kaca semakin
diminati. Sifatnya yang dapat terus didaur ulang tanpa menghilangkan
kualitasnya membuat kemasan botol kaca semakin banyak di pasaran.
Namun karena kaca adalah material yang rentan terhadap tekanan
membuat anda harus berhati-hati terhadap kemasan botol kaca.
Pendistribusian produk seringkali tidak dilakukan secara berhati-hati,
padahal botol kaca mudah pecah jika terkena benturan dan tekanan tinggi.
 Kemasan botol stoples
Jika biasanya stoples hadir dalam ukuran yang besar, kemasan ini hadir
dalam ukuran minimalis. Kemasan botol stoples berbahan dasar plastik
dan biasa digunakan untuk mengemas produk sambal dan saus. Botol
stoples lebih dicari oleh produsen karena harganya yang lebih murah
daripada kemasan kaca. Sedangkan bagi konsumen kemasan botol stoples
lebih ringan dan lebih kuat daripada kemasan kaca. Transparan dengan
tutup botol yang berwarna-warni juga menambah daya tarik dari kemasan
botol stoples.
 Tall Round Can
Kaleng jenis tall round can ini adalah jenis yang paling sering digunakan
untuk mengemas minuman ringan. Sebab bentuknya yang tinggi dan bisa
menampung minuman dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu lingkar
atau diameter kaleng jenis ini juga tidak terlalu lebar dan mudah untuk
diggengam.
 Round Can
Round can biasanya digunakan untuk mengemas makanan seperti sarden,
kacang polong, spaghetti atau bakso. Tetapi kebanyakan makanan yang
dikemas dalam jenis kemasan ini di Indonesia hanya olahan ikan laut saja.
Bentuk kaleng round can lebih pendek dan diameternya lebih lebar
dibandingkan tall round can.
 Club Can
Jenis kemasan kaleng yang terakhir dan paling berbeda adalah club can.
Kaleng ini dibuat dengan bentuk kotak dengan ujung yang tumpul.

17
Umumnya kaleng jenis club can digunakan untuk mengemas daging
kornet sapi, ayam, kambing, atau olahan daging lainnya.
 Paper Cup
Paper cup jenis ini merupakan jenis paper cup yang biasa dan umum
digunakan. Dengan bahan dasar kertas, paper cup untuk produk minuman
memiliki ketahanan yang sangat baik karena tidak mudah bocor dan sangat
tahan terhadap panas. Biasanya, paper cup jenis ini dihiasi dengan bagia
penutup sehingga dapat melindungi minuman dari benda luar dan dapat
membuat suhu minuman tetap terjaga.
 Paper Cup Kue
Jenis paper cup ini memiliki lapisan yang cenderung tipis. Selain itu,
ukurannya juga cenderung kecil. Paper cup kue biasa digunakan sebagai
medium kemas kue kering, khususnya untuk kue muffin. Namun, ada juga
paper cup kue yang diproduksi dengan ukuran besar. Biasanya, kemasan
yang berukuran besar digunakan untuk makanan seperti es krim atau
cupcake.
 Paper Cup Bowl
Paper cup bowl memiliki desain yang menyerupai bowl paper namun
dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Sama seperti paper cup jenis
sebelumnya, kemasan jenis ini biasa digunakan sebagai kemasan es krim,
produk makanan ringan, kue hingga toping dari makanan lain.
 Snack box
Jenis kemasan kardus makanan yang satu ini memang terbilang lebih kecil
bentuknya. Terbuat dari bahan ivory atau duplex. Pemakaian packaging ini
lebih sering untuk camilan, makanan kecil atau makanan ringan.
 Paper lunch box.
Jika Anda mencari kemasan kardus yang paling cocok untuk makanan
maka jawabannya adalah paper lunch box. Yang satu ini cocok untuk
semua jenis makanan. Pasalnya paper lunch box terbuat dari food grade
paper sehingga aman untuk mengemas makanan. Selain itu jenis paper
lunch ini juga cocok untuk kemasan makanan delivery, cepat saji dan
online food.

18
 Kemasan blister
Blister pack adalah bahan-bahan dari plastik yang biasanya dipakai untuk
mengemas obat-obatan atau makanan. Selain itu, blister pack berfungsi
untuk melindungi obat-obatan agar tidak terkena kontaminasi. 
Kemasan Standing Pouch Bening
Kemasan yang transparan yang membuat konsumen dapat melihat secara
jelas isi produk yang kamu jual. Produk dengan bentuk serta warna yang
menarik menjadi kunci mendatangkan orang untuk membeli. Kemasan ini
terbuat dari plastik makanya biasa orang sebut plastik standing pouch.
Kemasan ini cocok untuk produk makanan ringan seperti: roti, kacang –
kacangan, makaroni, bungkus permen, cookies dan lain lain.
 Kemasan Plastik Standing Pouch Nylon
Plastik standing pouch yang terbuat dari bahan Nylon dikenal tebal dan
mempunyai sifat kerat sehingga menjadikan kemasan kuat dan tidak
mudah lecet serta terhindar dari kebocoran. Plastik ini sangat tepat untuk
pengemasan frozen karena plastik tidak akan pecah saat suhu dingin. Pas
digunakan sebagai kemasan produk padat maupun cair. Untuk produk
padat misalnya, kue kering, beras, gula, agar-agar, olahan sefood, bakso,
nugget, sosis, dan aneka olahan beku.  Bagi produk cair contohnya, air
minum, minyak, jus buah dan sayur, susu cair, sabun cair, sampo,
pembersih lantai dan lain lain.
Kemasan Standing Pouch Aluminium Foil
Kemasan Aluminium Foil atau Kemasan Alufoil adalah kemasan yang
diproduksi dengan menggunakan bahan dasar aluminium foil atau alufoil.
Sifat-sifat dari aluminium foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus
cahaya dan tahan terhadap air, udara dan kelembaban. Pada umumnya
kemasan ini digunakan untuk produk-produk yang perlu terlindung dari
cahaya matahari dan produk bubuk yang mudah menggumpal. Cocok
untuk kemasan: biskuit, keripik, abon, keripik, sereal, chiki, kopi, teh, susu
bubuk, aneka bumbu dapur, pupuk, dan makanan ringan/ snack.
 Kemasan Standing Pouch Kombinasi

19
kemasan yang transparan dibagian muka kemasan. Disebut kombinasi
karena kemasan ini gabungan dari material aluminium foil bagian
belakang dan untuk bagian depan berbahan plastik PET (Polyethylene
Terephthalate). Dengan bahan aluminium foil membuat produk tetap
terjaga utuh kualitasnya ditambah sisi depan yang transparan akan
membuat produk terlihat oleh para konsumen. Tentu hal ini menjadikan
nilai tambah bagi produk. Pemilihan kemasan dengan sisi transparan ini
bukan tanpa sebab karena konsumen tertarik bila sudah melihat bentuk
produk yang mereka beli. Istilahnya banyak konsumen yang tidak ingin
beli kucing dalam karung, untuk itu lah diperlukan sisi transparan
bertujuan agar pembeli dapat melihat produk yang ada di dalam kemasan.
Kemasan standing pouch kombinasi cocok untuk produk: keripik, snack,
kopi, teh, biskuit, kerupuk dan masih banyak lagi
 Kemasan Standing Pouch Kraft
kemasan dengan material bahan kertas Kraft dan Aluminium Foil. Dengan
bahan bagian dalam Aluminium Foil, kemasan ini sangat cocok untuk
produk baik kemasan basah dan kering, dan menawarkan perlindungan
yang maksimal terhadap udara kelembaban dan cahaya. Ini adalah salah
satu kantong perlindungan lingkungan kemasan yang paling populer di
seluruh dunia. Saat ini tidak semua orang tahu akan kemasan kertas / paper
kraft, akan tetapi para pelaku usaha kopi sudah mengenal dan mulai
menggunakan kemasan ini, kesan yang alami dan artistik membuat
pengusaha/ UKM dibidang kopi mulai melirik kemasan ini sebagai pilihan
utama bagi kemasan produknya. Selain untuk kopi kemasan kertas kraft
ini juga cocok untuk produk-produk yang ingin mencitrakan nuasa klasik,
eksotik dan artistik. Kemasan standing pouch kraft sangat serasi untuk
mengemas: kopi, teh, kacang-kacangan, makanan ringan, kue kering,
wafer dan masih banyak lagi.
 Vakum Bag
Kemasan ini digunakan untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya
kadaluwarsa suatu produk. Bahannya terbuat dari barier Nylon, sehingga
udara tidak bisa masuk lagi begitu juga udara yang berada dalam kemasan.

20
Saat divakum, udara keluar sehingga mencegah cepatnya proses oksidasi
yang menyebabkan kuman dan bakteri masuk ke dalam kemasan yang
akan menyebabkan makanan lebih cepat mengalami kerusakan (basi)
sehingga makanan bisa tahan lama hingga berbulan-bulan. Kemasan yang
memiliki ketebalan 80micron ini cocok untuk membungkus seafood,
bakso, ikan, daging, kacang, beras dan sosis.

 Kombinasi Pouch
Kemasan ini mengombinasikan metal di bagian belakang dan plastik OPP
bening yang terdapat di bagian depan. Kemasan ini juga menghasilkan
pembungkus makanan yang eksklusif dan juga bisa meningkatkan
ketahanan produk. Karena lapisan kombinasi pouch metal mampu
menghalau sinar matahari dan oksigen masuk ke dalam. Kemasan yang
memiliki ketebalan 90micron ini cocok untuk mengemas produk seperti
snack, keripik, abon, kerupuk dan ikan.
 Pouch Full Foil
Kemasan yang terbuat dari aluminium foil yang secara keseluruhan bisa
menjamin kualitas dari bahan-bahan atau produk yang dibungkus di
dalamnya. Biasanya makanan yang dikemas dalam pouch tersebut adalah
makanan yang memiliki cita rasa yang khas, memiliki kualitas yang baik
dan kerenyahan tersendiri. Makanan yang dikemas dengan jenis kemasan
ini dapat bertahan lebih lama dengan rasa yang sama, karena terjamin
dalam proses pengemasan yang professional dan berkualitas.
 Platik Shrink Film
Kemasan ini memiliki tiga jenis yaitu PVC Shrink, POF Shrink dan PE
Shrink. Pengemas makanan ini banyak digunakan di berbagai jenis
industri. Mulai dari industri rumah tangga seperti piring, panci, sendok,
gelas dan lain-lain. Kemasan ini memiliki fleksibilitas dan kualitas yang
tinggi, juga tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa disesuaikan dengan
keinginan dan kebutuhan dari setiap usaha yang sedang dijalankan

21
BAB III

PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kemasan adalah suatu bahan
pembungkus barang konsumen yang memiliki fungsi untuk menampung,
mengidentifikasi, menjelaskan, melindungi, menampilkan,
mempromosikan, sekaligus menjaga produk tetap bersih dan kemasan
sangat mempengaruhi keadaan suatu barang selain itu kemasan dapat
meningkatkan nilai jual
Selain itu, kemasan juga menyiratkan jati diri perusahaan. Semakin
bagus dan unik sebuah bungkus, respek pembeli terhadap perusahaan
pembuat juga besar.  Atas dasar itu, kemasan tidak boleh dibuat
sembarangan. Harus ada ciri khas dan desain tertentu, yang membuat
pelanggan tertarik untuk membeli. Untuk mendapat informasi yang lebih
jelas.

1.2 Saran
Mengingat fungsi kemasan yang sangat penting dalam suatu
produk, membuat kemasan harus sesuai standar yang berlaku agar terjamin
keamanannya. Penting juga bagi kita untuk membuat kemasan yang unik
dan bagus agar produk dapat mudah dikenal oleh masyarakat luas.

22

Anda mungkin juga menyukai