OLEH
M. ALFIRUL SYAHRIL (22185046)
HUSAINI (22185044)
PUTRI ELIZA (22185051)
BUNGA NAQIA (22185074)
ARINA LATAFIKA (22185070)
ANGGI SEPTIANA PRATIWI (22185063)
MAISARAH (22185042)
DOSEN PENGAMPU: YUSRIKA, S.Pd.I.,M.Pd
memberikan kekuatan lahir batin kepada kita semua dan atas berkat rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam senang
tiasa kita uraikan kepada panghulu alam Nabi Besar Muhammad S.A.W. Beserta
bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemasan pada produk obat menjadi faktor cukup krusial dalam industry
saat konsumen makan atau minum. Pengemasan yang buruk jelas akan
Dengan adanya banyak risiko dan potensi yang mudah merusak obat,
aman. Apalagi sifat dan karakteristik obat berbeda-beda. Tidak semua obat
1
1. Philip Kotler dan Gary Amstrong
2. F. D. Rodriguez
atau pengemasan aktif adalah wadah yang mengubah kondisi dari bahan
memperpanjang umur simpan dari bahan pangan yang dikemas dan juga
3. Titik Wijayanti
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis,
6. Eric P. Danger
2
Menurut Danger (1992), arti kemasan adalah wadah atau
ada didalamnya.
Pengemasan adalah salah satu hal yang sangat pentin dalam industry
komposisi, kandungan nilai gizi dan standar mutu yang digunakan, karena itu
produk.
Salah satu bahan pengemas yang saat ini populer digunakan adalah plastik.
Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal
kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan kimia,
mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dan dapat dibuat berwarna maupun
transparan dan biaya proses yang lebih murah. Penggunaan plastik yang
semakin marak tidak disertai perhatian serius pada dampak negatif yang
mencemari lingkungan.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Kotler dan Gary Armstrong, kemasan produk merupakan aktivitas yang terdiri
yang bisa mengubah isi bahan pangan dengan penambahan senyawa aktif agar
Fungsi Proteksi
dari berbagai faktor luar yang mungkin bisa merusak isinya seperti cuaca,
sekitar produk tersebut. Ini berlaku jika produk yang dijual sifatnya
berbahaya atau beracun misalnya gas atau cairan yang mudah terbakar, zat
beracun dan lain sebagainya. kemasan juga harus dibuat dengan baik agar
5
Fungsi Promosi dan Pemasaran
produknya.
Fungsi Informal
diperlukan oleh konsumen termasuk fitur umum produk, berat bersih isi,
Kemasan Primer.
dari jenis bahan kemas primer harus sangat baik dan aman. Terdapat dua
jenis bahan kemas primer, yakni pemakaian untuk dosis tunggal dan
saja, contohnya sachet. Sementara, dosis multi bisa lebih dari sekali
adalah blister. Kemasan ini terbuat dari plastik yang terlapisi aluminium
agar mudah terbuka atau sobek oleh tangan. Terdapat juga film
6
transparan untuk mempermudah konsumen melihat visual obat. Blister
Kemasan Sekunder.
Misalnya, kotak dari obat batuk berbentuk botol atau box dari obat
Syarat utama dari bahan kemas sekunder adalah cukup kuat untuk
Kemasan Tersier.
pengiriman dari suatu tempat ketempat lain. Bentuk umum dari bahan
kemas tersier adalah beupa karton atau box besar yang isinya berupa
untuk menjaga proses distribusi obat tetap terjaga rapi sekaligus aman.
Kemasan Siap pakai. Kemasan ini dibuat dalam bentuk yang utuh sejak
awal dibuat dan siap untuk diisi dengan produk yang akan dikemas.
7
3. Berdasarkan Frekuensi Pakainya
Kemasan disposable. Kemasan ini hanya bisa digunakan satu kali saja.
Marketing
Convenience
Information transmission
Physical protection
Barrier protection
Security
a. Nama obat. Untuk obat paten dan obat genetic bermerek adalah nama
nama dagang terdapat nama generic dengan ukuran lebih kecil (minimal
80% dari nama dagang) yang merupakan nama obat yang terkandung di
dalamnya. Sedangkan pada obat generic yang merupakan nama resmi yang
8
tercantum dalam Farmakope Indonesia yaitu merupakan buku standar yang
terdapat didalam sediaan obat, disebut juga dengan zat aktif atau zat
Kombinasi dari berbagai macam zat aktif dan bahan tambahan lain.
tujuan utama dari penggunaan obat. Sebagai penurun panas dan Pereda rasa
sakit.
meliputi waktu dan beberapa kali obat digunakan dalam jangka waktu satu
Obat diminum sampai habis sesuai jadwal dan aturan pakai, contoh
antibiotik.
9
Obat dalam bentuk tablet/kapsul sebaiknya diminum dengan segelas
air putih
obat diminum setelah makan, terdapat juga obat yang tidak boleh
diminum waktu perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan
Obat tertentu dapat mempengaruhi kerja obat lain, sehingga tidak boleh
terbaik.
(alprazolam)
Sebelum makan, contohnya obat maag (antasida) dan obat anti mua
mefenamat) bisa segera setelah makan hingga ½-1 jam setelah makan.
f. Efek samping, obat adalah efek obat yang seringkali merugikan atau tidak
diharpkan yang terjadi saat penggunaan obat dalam dosis yang dianjurkan.
Efek samping tidak selalu muncul dan dapat berbeda pada masing-masing
10
menyebabkan mengantuk, metformin menyebabkan mal, pseudoefedrin
dengan gangguan fungsi hati yang berat tidak boleh minum parasetamol,
ibu hamil dan menyusui tidak boleh minum obat cacing, penderita dengan
tentang suhu dan cara menyimpan obat yang dapat menjamin kestabilan
yang sejuk pada suhu 250c atau 250c-300c, artinya suhu ruangan normal.
Obat disimpan pada suhu 20c – 80c, artinya obat disimpan dalam lemari
b. Nomor Izin Eder (NIE) nomor Registrasi adalah tanda yang menunjukkan
c. Masa kadaluwarsa obat adalah waktu yang menunjukkan batas akhir obat
dibuka. Penulisan dapat berupa tanggal, bulan, tahun, atau hanya bulan dan
tahun. Contohnya Juli 2020, 19 OCT 2020, 08 20. Obat yang sudah dibuka
11
dengan cara yang benar sesuai petunjuk penyimpanan obat dan perhatikan
kekentalan, dll. Selama tidak ada kerusakan pada obat, obat yang telah
obat atau Beyond Use Date (BUD), yaitu batas waktu penggunakan suatu
obat yang masih dapat ditolelir setelah diracik atau setelah kemasan
primernya dibuka.
d. Peringatan dan perhatian adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
ginjal
setiap golongan yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras seperti
12
Logo Lingkaran Keterangan
analgesik)
(antialergi)
menyentuh.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini, kecenderungan masyarakat untuk memilih atau membeli obat secar
mandiri terhadap gejala penyakit ringan seperti pusing, nyeri, demam, batuk,
pilek, diare sebelum memeriksakan diri ke dokter. Istilah ini dikenal sebagai
alat kesehatan.
3.2 Saran
lanjut oleh Dokter harus tetap dilakukan agar pengobatan dapat berjalan secara
efektif.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://farmasiindustri.com/infustri/packaging-bahan-bahan-kemas-di-industri-
farmasihtml
https://flexypack.com/penting-ini-hal-hal-yang-harus-ada-di-desain-kemasan-
produk
https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/205/penandaan-kemasan-obat-
berdasarkan-golongan-obat/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-kemasan.html
https://www.powerpack.co.id/blog/memahami-jenis-jenis-kemasan-produk
15