Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
PELAIHARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan.
Namun ada alasan atau faktor- faktor lain yang turut serta mempengaruhi
konsumen dalam keputusan pembeliannya, seperti visual (warna dan layout),
bentuk dan ukuran,teknologi,label informasi yang terdapat pada kemasan
suatu produk. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mulai membuat suatu
inovasi terhadap produknya yaitu dengan cara membuat kemasandan
melakukan pengemasan
Pengemasan telah dikenal manusia sejak 4000 SM, dan tampaknya
penyimpanan lebih dahulu dipraktikkan daripada pengemasan.Pengemasan
merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah
atau pembungkus untuk suatu produk dan pengamanan dari penyebab-
penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis untuk
makanan ataupun minuman serta bahan makanan yang belum diolah bahkan
yang telah mengalami proses pengolahan sehingga dapat bertahan hingga
sampai ditangan konsuen dengan baik dari segi kuantitas atupun kualitas dan
dalam keadaan yang menarik (Kesuma, 2015).
Menurut pengertian yang tetulis dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia KBBI Kemasan adalah salah satu bagian yang penting pada
sebuah produk, karena kemasan sendiri pada dasarnya berfungsi sebagai
pelindung .Secara umum,kemasan adalah suatu benda yang berfungsi untuk
melindungi, mengamankan produk tertentu yang berada di dalamnya serta
dapat memberikan citra tertentu pada produk pula untuk membujuk
penggunanya (Mudra, 2010). Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari
materi kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang
dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan
botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik,
kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pandai ( active
and intelligent packaging) yang sanggup menyesuaikan kondisi lingkungan di
dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.
Selama berabad-abad, kemasan sebatas untuk melindungi barang atau
mempermudah barang untuk dibawa dan masih terkesan apa adanya. Seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan semakin kompleks
barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional, Terutama pada abad
sekarang dimana persaingan didalam dunia usaha semakin tajam dan
kalangan produsen saling berlomba merebut perhatian calon konsumen.
Dengan demikian, kemasan harus mudah dibawa, melindungi dan mudah di
buka untuk benda maupun produk apapun,harus berhasil dalam uji kelayakan
sebagai fungsi pengemas, dapatkah menjaga produknya secara keseluruhan,
dapatkah menjaga untuk mengkondisikan produk tersebut dalam jangka
waktu tertentu dan karena perpindahan tempat pula secara konsep fungsional,
kemasan menjadi bagian penting yang harus mencakup seluruh proses
pemasaran dari konsepsi produk sampai ke pemakai terakhir. Kemasan adalah
komunikasi yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen (Setiawati,2011)
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, mensintesis bahwa
sangat penting bagi pemasar dan konsumen untuk mengidentifikasi kemasan
produk yang akan dijual dan yang akan dibeli, yang perlu diidentifikasi ialah
jenis,struktur,sifat kekakuan bahan kemasan,sifat perlindungannya, dan
kelebihan serta kekurangan suatu kemasan produk pangan.
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk:
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kemasan dan Pengemasan
Menurut Stanton dan Lamarto (1984: 278) kemasan dapat
didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus
atau suatu produk. Kemasan merupakan bagian dari salah satu dari satuan
bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk (product). Kemasan juga
merupakan media yang baik selaun untuk menarik perhatian consumer, tetapi
juga menambah citra produk itu sendiri .Kemasan adalah wadah untuk
produk yang meliputi penampilan fisik wadah, termasuk warna
,desian,bentuk,pelabelan,dan bahan yanh digunakan (Agrariya, et al, 2012).
1. Faktor Fisik
Faktor fisik penyebab kerusakan pada produk pangan mencakup
adanya kejadian guncangan, tertimpa, terjatuh, dan kerusakan yang biasa
disebabkan oleh getaran yang timbul dari moda transportasi, seperti
kendaraan mobil, kereta api, laut, dan udara, serta kondisi tertekan yang
berasal dari kerusakan yang timbul oleh karena susunan atau tumpukan
pangan selama pengangkutan atau penyimpanan di gudang, di outlet ritel,
dan di lingkungan rumah.
2. Faktor Lingkungan Sekitar
Faktor lingkungan sekitar yang menimbulkan kerusakan bagi pangan
adalah faktor keterpaparan pangan terhadap oksigen, air, kelembapan,
cahaya (terutama sinar ultraviolet), migrasi zat-zat kimia,serta efek dari
cuaca berupa panas, dingin, dan debu. Di samping itu juga, keterpaparan
pangan terhadap mikroba ataupun hama, seperti serangga dan tikus.
Di samping kemasan melindungi pangan dari kondisi eksternal, dalam
kegiatan pengemasan, banyak cara untuk menjadikan kemasan sebagai nilai
tambah agar dimata konsumen. Kemasan makanan dapat berfungsi atas
banyak aspek yang berbeda, seperti aspek melindungi makanan dari
kontaminasi dan pembusukan, aspek membuat lebih mudah untuk
mengangkut dan menyimpan makanan, serta aspek menyediakan ukuran isi
yang seragam. Tujuh fungsi pengemasan sebagai berikut.
a. Fungsi pewadah produk (containment function)
Fungsi kemasan sebagai pewadah atau pembungkus merupakan fungsi
yang paling dasar. Fungsi kemasan sebagai pewadah ini saling berkaitan
dengan fungsi melindungi pangan dari lingkungannya juga terkait pada
pemberian identitas saat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Aspek-aspek yang terlingkup dalam fungsi kemasan sebagai pewadah
produk adalah fungsi berikut.
1) Kemasan memberi bentuk dan ukuran bagi produk;
2) Kemasan berfungsi menguatkan dan memberi daya tahan selama
transportasi;
3) Kemasan berfungsi memberi ketahanan produk terhadap kondisi
lingkungan;
4) Kemasan berfungsi memberi ketahanan terhadap serangan serangga
dan jamur;
5) Kemampuan kemasan menyesuaikan dengan sifat produk pangannya
sehingga kemasan tidak bersifat meracuni produk dan sebagainya.
1. Gelas. Mudah pecah, transparan (sehingga tidak cocok untuk produk yang
tidak tahan pada sinar ultraviolet).
2. Metal. Biasanya dibuat dari alumunium. Kemasan dari logam mempunyai
kekuatan yang tinggi sehingga cocok untuk mengemas produk-produk
yang membutuhkan kemasan yang muat.
3. Kertas. Kemasan dari kertas ini tidak tahan terhadap kelembaban dan air.
Jadi bahan kemasan kertas tidak cocok untuk mengemas produk- produk
yang memiliki kadar air tinggi atau dalam keadaan cair.
4. Plastik. Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah, dan lainnya
seperti botol kaleng, stoples dan kotak. Penggunaan plastik sebagai
kemasan semakin luas karena ongkos produk relatif mudah dan
dimodifikasi.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari 20 Maret 2021 pukul 10.00- selesai
WITA secara online di rumah pribadi masing-masing.
4.1 Hasil
a. Tabel jenis, klasifikasi dan fungsi spesifik kemasan produk pangan
Sifat Sifat
Jenis Struktur Kekakuan Perlindungan
No Jenis Kemasan
Produk Kemasan Bahan Terhadap
Kemasan Lingkungan
1. Sirup ABC Gelas Primer Kaku Hermetis
Squash
Delight
2. Sarden Logam Primer Kaku Hermetis dan
Atan Tahan suhu
tinggi
3. Obat Aluminum Foil Primer Fleksibel Tahan cahaya
Paracetamol
4. Soft cake Plastik berlapis Primer dan Fleksibel Tahan cahaya
Choco Pie Aluminum Foil Sekunder
dan Karton
5. Kecap Plastik Primer Fleksibel Tahan cahaya
Bango isi
ulang
6. Silverqueen Aluminum Foil Primer dan Fleksibel Tahan cahaya
dan Kertas Sekunder
7. Yupi Edible Primer dan Fleksibel Tahan cahaya
Bolicious Plastic,Palstik Sekunder
berlapis
Aluminum Foil
8. Cuka botol Plastik Primer Semi Kaku Tahan cahaya
9. Sosis So Plastik Primer Fleksibel Tahan cahaya
Nice
10. Tepung Plastik Primer Fleksibel Tahan cahaya
Bumbu
Sajiku
11. Susu Gluta Kaleng Primer Fleksibel Hermetis dan
Tahan suhu
tinggi
12. Sprite Plastik Primer Semi kaku Tahan cahaya
13. Larutan Logam Primer kaku Hermetis dan
Cap Kaki Tahan suhu
Tiga tinggi
14. Mie Sedap Karton dan Primer Fleksibel Tahan cahaya
Cup Aluminum Foil
15. Sasa Santan Karton berlapis Primer Fleksibel Tahan cahaya
Kelapa Aluminum Foil
16. Oreo Mini Plastik berlapis Primer Fleksibel Tahan cahaya
Aluminum Foil
17. Frisian Flag Karton dan Primer Fleksibel Tahan cahaya
Full Cream Aluminum Foil
18. Good Day Plastik berlapis Primer Fleksibel Tahan cahaya
Cappucino Aluminum Foil
19. Cincau Cap Logam Primer Kaku Hermetis dan
Panda Than suhu
tinggi
20. Yogurt Kin Plastik Primer Semi kaku Tahan cahaya
b. Tabel kelebihan dan kekurangan kemasan produk pangan
4.2 Pembahasan
Pelaksanaan praktikum dilakukan secara online di Rumah Pribadi
masing-masing. Penelitian dilakukan terhadap kemasan yang ditemukan di
toko terdekat. Hal yang diamati kali ini yaitu jenis kemasan, struktur
kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap
lingkungan, kelebihan serta kekurangan dari kemasan suatu produk pangan.
Kemasan adalah wadah produk yang didesain dengan system terpadu
atau dapat disebut proses pengemasan, untuk melindungi, mengawetkan, dan
menyiapkan produk untuk pengangkutan dengan pertahan yang kuat agar bisa
sampai di tangan konsumen tanpa kerusakan yang berarti dan taklupa pula
sebagai alat pemasaran
Dari duapuluh kemasan yang diamati tersebut banyak sekali informasi
yang dapat diketahui dari sebuah kemasan produk pangan. Terdapat sifat dan
jenis yang berbeda-beda. Sebagaian besar jenis kemasan yang kami temukan
adalah plastic dan berstruktur primer karena kami membeli kemasan sebagai
konsumen yang mengkonsumsi bukan sebagai pendistributor selain itu
produk dengan kemasan plastic terbilang murah jika dibandingkan dengan
kemasan selain plastic serta mudah ditemukan. Untuk kemasan jenis plastik
(Kecap Bango Isi ulang, Yupi Bolicious, Sosis So Nice, Tepung Bumbu
Sajiku, Oreo Mini, dan Good Day Cappucino), kertas (Silverqueen) atau
karton (Mie Sedap Cup,Sasa Santan Kelapa, dan Frisian Flag Full Cream)
dan foil (obat Paracetamol, Soft Cake Choco Pie,Silverqueen, Yupi
Bolicious, Mie Sedap Cup, Sasa Santan Kelapa, Oreo Mini, Frisian Flag Full
Cream, dan Good Day Cappucino) kemasan ini untuk sifat kekauannya
bersifat fleksibel yang artinya mudah dibentuk ditekuk ataupun dilipat. Untuk
kemasan botol plastic (Cuka Botol, Sprite dan Yogurt Kin), kemasan ini
bersifat semi fleksibel yang artinya hampir fleksibel namun agak kaku. Untuk
kemasan logam dan kaca(Sirup ABC Squash Delight,Sarden Atan,Larutan
Cap Kaki Tiga, dan Cincau Cap Panda, Susu Gluta), kemasan ini bersifat
kaku yang artinya dapat terjadi pecah belah. Kemudian untuk sifat
perlindungan terhadap lingkungan rata-rata kemasan yang telah diidentifikasi
tahan terhadap cahaya, namun untuk kemasan kaleng dan kaca selain bersifat
tahan terhadap cahaya juga tahan terhadap suhu tinggi bahkan ada yang
bersifat hermetis.
Setelah mengamati jenis kemasan, struktur kemasan, sifat kekakuan
bahan kemasan, dan sifat perlindungan terhadap lingkungan, dalam
praktikum ini selanjutnya juga diidentifikasi mengenai kelebihan dan
kekurangan adalah mengenai proses kelebihan dan kekurangan kemasan.
Karena kemasan yang digunakan berbeda maka kelebihan dan kekurangannya
pun berbeda namun setiap kemasan antara kelebihan dan kekurangan
seimbang sehingga dalam pembelian produk pasti akan menemukan
kelebihan dan kekurangannya. Rata-rata kelebihan kemasan modern sekarang
tergolong praktis, tahan lama, higenis/steril, disertai gambar yang menarik
pelanggan. Adapun kekurangan kemasan modern yaitu tidak ramah
lingkungan, ini dikarenakan proses penguraian kemasan oleh mikroba
membutuhkan waktu yang sangat lama, tidak ekonomis karena hanya sekali
pakai, jika dilihat dalam jangka panjang kemasan itu akan menumpuk
menjadi sampah, yang mana sampah tersebut dapat menyebabkan kebanjiran
dan menimbulkan wabah penyakit seperti diare bahkan jika dilihat lebih jauh
lagi dapat menimbulkan kematian.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. kemasan adalah wadah produk yang didesain dengan system terpadu atau
dapat disebut proses pengemasan, untuk melindungi, mengawetkan, dan
menyiapkan produk untuk pengangkutan dengan pertahan yang kuat agar
bisa sampai di tangan konsumen tanpa kerusakan yang berarti dan taklupa
pula sebagai alat pemasaran
2. Produk yang didesain dengan baik, selain menarik, juga akan memenuhi
kriteria-kriteria seperti mudah dibuka kemasannya, mudah dirakit , mudah
untuk dipelajari cara memakainya, mudah digunakan, mudah diperbaiki,
dan mudah dibuang setelah selesai digunakan
3. Fungsi utama kemasan ada 7 yaitu; Fungsi pewadah produk (containment
function),Fungsi perlindungan (protection function),Fungsi memberi
kenyamanan (convenience function), Fungsi memberi ukuran yang sesuai
(apportionment function),Fungsi komunikasi dan informasi
(communication and information function),Fungsi memberi karakter
efisien dan ekonomis,dan Fungsi memperpanjang umur produk pangan
(preservation function)
4. Jenis-Jenis kemasan dapat dilihat dari frekuensi pemakaian
(disposable,multitrip,semidisposable), struktur system kemasan
(primer,sekunder,tersier,kuartener), sifat kekakuan bahan kemasn
(fleksibel,kaku, tahan suhu tinggi), terhadap perlingungan lingkungn
(tahan suhu tinggi, tahan cahaya, dan hermetis) tingkat kesiapan pakai
(siap pakai,siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan), sifat edible (non-
edible dan edible)
5. Bahan bahan kemasan ada yang Gelas,Metal,Kertas,dan Plastik, sehingga
terdapat sifat-sifat dan jenis yang berbeda pula, sebagian besar produk
yang ditemukan adalah berbahan plastic dan primer.
6. Kemasan yang digunakan berbeda-beda jenis, maka kelebihan dan
kekurangannya pun berbeda namun setiap kemasan antara kelebihan dan
kekurangan seimbang sehingga dalam pembelian produk pasti akan
menemukan kelebihan dan kekurangannya. Rata-rata kelebihan kemasan
modern sekarang tergolong praktis, tahan lama, higenis/steril, disertai
gambar yang menarik, adapun kekurangan kemasan modern yaitu tidak
ramah lingkungan.
5.2 Saran
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
disarankan praktikan terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang
disampaikan oleh dosen pengampu, sehingga dapat mempermudah ketika
proses praktikum dan pengerjaan tugas yang diberikan serta bisa lebih
memahami dan membedakan jenis, klasifikasi, bentuk, kelebihan serat
kekurangan dari berbagai kemasan produk pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. a. (1998). Principals Marketing, Seven Edition, Prentice Hall, inc., New
Jersey, Dilaihbahasakan oleh SIndoro Alexander, 1998, Dasar-dasar
Pemasaran, . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Strategi Promosi Yang Kreatif dan ANalisi Kasus Integrated
Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustak Uatama.
Firda Dendy
Himatul Steven
Maulida