Disusun Oleh :
Nama : Tressia Febri Anggreni
NPM : E1G018051
Kelompok : II (Dua)
2. Ir. Hasanuddin,M.Sc
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Beberapa contoh kemasan produk pangan dalam kemasan
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Checklist evaluasi label produk pangan.
3.2 Prosedur kerja
1. Menyiapkan beberapa contoh produk pangan baik produk local, nasional maupun
internasional.
2. Menjelaskan bahan (kertas, plastic, kaca dan lain-lain) dan jenis pengemas (promer,
sekunder, tersier dsb) yang digunakan dan cara mengemasnya.
3. Memeriksa apakah ada produk kemasan yang cacat (robek, penyok, bocor dsb)
4. Mengamati dan mencatat dengan daftar checklist persyaratan labeling, mendiskusikan
temuan yang didapati.
5. Mengetahui isi netto timbangan berat atau volume produk dengan menggunakan
timbangan atau gelas ukur.
BAB IV
Kondisi - - - - - - - - -
Kemasan
Kelengkapan
label:
Nama produk
Alamat
produksi
Merk
Halal X
Tanggal
kadaluarsa
Netto
Komposisi
Izin BPOM X
Bahasa asing X X X X
Kode X X
produksi
Kesesuaian
isi dengan
label:
Isi - - - - - - - - -
Desain
kemasan
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengamati kelengkapan label pada desain produk
pangan dan mengamati kondisi dari kemasan, namun kali ini tidak ada pengamatan kondisi
kemasan karena pengamatan dilakukan hanya melihat desain kemasannya saja. Pada
pengamatan ini yang diamati adalah 6 kemasan dari Indonesia dan 3 kemasan luar negeri
dimana pengamatan telihat dari label kemasan menurut (Chotim dan Subhan , 2014) Praktek
pelabelan kemasan pangan yang baik menjadi hal yang sangat penting, karena label
merupakan sarana komunikasi antara konsumen dan produk.
Pada pengamatan produk yang di produksi dari dalam negeri yaitu produk yang
diamati antara lain yaitu kopi saset bermerk Kopi Kapal Api kemasan dari produk ini yaitu
plastic dimana produk ini memiliki kelengkapan yang cukup lengkap kecuali tidak terdapat
bahasa asing pada kemasan, lalu yang selanjutnya yaitu susu kotak INDOMILK dimana
hampir sama dengan produk sebelumnya pada kemasan ini tidak memiliki bahasa asing pada
kemasannya, kemudian pada desain kemasan bermerk The Celup, Sarden kaleng bermerk
BONEX, mie instan bermerk Indomie dan minuman isotonic POCARI SWEAT memiliki data
persyaratan yang lengkap seperti kondisi kemasan, kelengkapan label, nama produk, alamat
produksi, Merk, logo halal, tanggal kadaluarsa, netto, komposisi, bahasa asing dan kode
produksi.
Pada pengamatan produk yang di produksi dari luar negri terdapat tiga produk yang
ketiganya tidak memiliki kelengkapan pada label dimana produk bermerk “PORK
LUNCHEON MEAT” yang berasal dari cina tidak memiliki kelengkapan yaitu serta tidak
terdapat kode produksi pada produksi, serta logo halal karena bahan dasar dari produk ini
merupakan babi produk seperti ini cukup sulit di pasarkan di Indonesia karena mayoritas
penduduk di Indonesia muslim menurut pendapat (Hasan,2014) Mengkonsumsi makanan
halal merupakan bentuk keyakinan dalam masyarakat yang beragama Islam dan telah terjamin
oleh perundangan khususnya tentang perlindungan konsumen Nomor 8 tahun 1999 dan
mengkonsumsi produk halal itu telah menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim. Lalu pada
produk minuman yaitu “COCA-COLA” hampir lengkap namun padan bahasa asing tidak
terdapat di desain kemasan produknya. Yang terakhir yaitu olahan minyak zaitun yang
bermerk “SASSO” , pada produk ini tidak terdapat izin dari BPOM, tidak terdapat bahasa
asing (Indonesia) produk ini semuanya berbahasa arab dan yang terakhir tidak terdapat kode
produksi. Seharusnya semua produk di Indonesia harus lah memiliki persyaratan label yang
lengkap untuk bisa beredar di Indonesia, hal ini juga di lindungi oleh undang-undang di
diatur pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 bab VIII.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Label yang terdapat dalam kemasan suatu produk telah diatur dalam undang-undang
No. 18 Tahun 2012 bab VIII. Labeling juga di atur dalam PP no.69 tahun 1999.
Dan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Pemerintah
Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, dan Keputusan Menteri
Agama Nomor 518 Tahun 2001.
2. Dari praktikum ini mahasiswa dapat menganalisis produk pangan yang beredar di
Indonesia melalui kelengkapan label prdouk tersebtu.
6.2 Saran
Sebaknya praktikum seperti ini dilakukan secara langsung, karena ada beberapa
tahapan yang tidak dapat dilakukan seperti mengecek kondisi kemasan serta kesamaa antara
berat asli dengan netto yang tertulis pada kemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Kondisi - - - - - - - - -
Kemasan
Kelengkapan X X X X X
label
Nama produk
Alamat
produksi
Merk
Halal X X
Tanggal
kadaluarsa
Netto
Komposisi
Izin BPOM X X X
Bahasa asing X X X X
Kode X X
produksi
Kesesuaian
isi dengan
label:
Isi - - - - - - - - -
Desain
kemasan