Anda di halaman 1dari 24

PHBS

PENGERTIAN PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS vr. Implementasi Individu  Perilaku kesehatan dilakukan secara sadar sehingga
keluarga dan anggotanya mampu menolong diri sendiri
(bidang kesehatan) serta aktif dalam aktivitas masyarakat.

PHBS vr. Implementasi Program  Rekayasa sosial melalui proses penyadartahuan yang
menjadi awal dari kontribusi individu/ anggota
masyarakat dalam menjalani perilaku kehidupan sehari –
hari yang bersih dan sehat.

ADANYA PHBS (tujuan)

Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi,
informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya

MANFAAT PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau
dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting untuk
dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu, dengan
menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu
menciptakanlingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area,


seperti:
- Sekolah  Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat mendukung
kelancaran proses belajar mengajar

- Tempat kerja  Pekerja menjaga dan meningkatkan kesehatan, meningkatkan citra tempat

kerja yang positif, sehingga mendukung peningkatan semangat dan


produktivitas kerja.

- Rumah tangga atau tempat tinggal  Anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit,
dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena
produktifitas meningkat, berbudaya PHBS.

- Masyarakat  Dapat mencegah, meminimalisir munculnya dan penyebaran penyakit.

10 INDIKATOR PHBS

Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat
digunakan sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau memenuhi
kriteria menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

Indikator 1 Persalinan Ditolong Nakes

Tenaga kesehatan yang dimaksud disini adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada kelompok masyarakat yang masih mengandalkan
tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi (paraji). Selain tidak aman
dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi (paraji) ini pun
dikhawatirkan berisiko karena pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman bukan
berdasarkan keilmuan penanganan persalinan.

Indikator 2 Memberi Bayi ASI Eksklusif

Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan pertama
dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Indikator 3 Rutin Menimbang Bayi-Anak

Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau


pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu mulai
usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS
(Kartu Menuju Sehat). Dari catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari
bayi dan balita tersebut.

Indikator 4 Menggunakan Air Bersih

Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga
untuk kebutuhan air minum. Air yang bersih kualitasnya memenuhi syarat secara fisik yaitu
tidak berwarna, berbau, atau berasa. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

Indikator 5 CTPS dengan Benar

Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan kuman dan
kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih. Cucilah tangan setiap kali sebelum
makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui
bayi.

Indikator 6 Gunakan Jamban Sehat

Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum,
tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti serangga dan tikus, tidak mencemari
tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap
pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun,
dan alat pembersih yang memadai.

Indikator 7 Memberantas Jentik Nyamuk

Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) atau jumantik juru pengawas jentik di
lingkungan. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk pada media yang
menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap minggu dan
konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).

Indikator 8 Makan Sehat & Bergizi


Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat seperti
mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh agar
terpenuhi serta bermanfaat bagi kesehatan.

Indikator 9 Melakukan Aktifitas Fisik

Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni olahraga ringan, jalan kaki, jogging,
berkebun, dan lain-lainnya. Minimal dilakukan 30 menit setiap harinya

Indikator 10 Tidak Merokok

Hindari merokok asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Di dalam
satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya,
diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).

GAMBARAN PHBS

Gambaran PHBS adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus
dipahami, diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup sehat dan
terjaga dari serangan penyakit

1. Mandi  mandi dengam sabun dan air bersih minimal 2x sehari


2. Mencuci rambut  mencuci rambut 2x seminggu dengan shampoo dan air bersih
3. Membersihkan hidung  membersihkan lubang hidung setiap kali mandi, pastikan
kebersihan tangan
4. Membersihkan telinga  membersihkan telinga setiap kali mandi. Bersihkan daun
telinga dan luar telingga
5. Gosok gigi  Menggosok gigi dilakukan 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur
malam
6. Kesehatan mata  Memperhatikan intensitas cahaya saat membaca, jarak baca
30cm, bacaan tidak bergerak/bergoyang
7. CTPS  Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir, lakukan sebelum dan
setelah beraktifitas
8. Memotong kuku  Memotong dan membersihkan kuku min. 1x seminggu.
9. Menggunakan alas kaki  Penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar mengurangi
resiko terluka, mencegah penularan penyakit.
10. Kebersihan pakaian  Pakaian harus selalu bersih dan diganti setiap hari agar
terhindar dari penyakit kulit akibat pakaian basah dan kotor
11. Makan bergizi seimbang  Prinsip gizi seimbang adalah upaya untuk
menyeimbangkan antara gizi yang masuk dan keluar, serta memantau BB.

STBM
Universal Access

Komitmen Pemerintah Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar air minum dan
sanitasi untuk masyarakat Indonesia dan lebih dari itu, sebagian besar diantaranya memenuhi
Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Indicator Universal Accsess (100-0-100)

- 100% sanitasi sehat (pengelolaan air limbah-sampah)  masyarakat memiliki/dapat


mengakses sanitasi yang sehat
Kriteria :
1. Fasilitas BAB : fasilitas BAB sendiri dan bersama, jenis kloset leher angsa
2. Air limbah : tempat pembuangan akhir tinja berupa tangka septic/SPAL dan
lubang tanah
3. Persampahan : pengelolaan sampah dengan 3R diangkut ke TPS dan TPA
(perkotaan), pengelolaan sampah dengan di timbun (pedesaan)

- 0% pemukimana kumuh (pemukiman layak huni)  masyarakat memiliki lingkungan


rumah yang sehat dan baik
Kriteria rumah sehat : pencahayaan, penghawaan, sanitasi memadai, jumlah
kepadatan hunian minimal 8m2/ orang

- 100% air minum layak  masyarakat memiliki/dapat mengakses air layak minum.
Kriteria :
1. Kunatitas : kebutuhan dasar (minum dan mana) minimal 15 liter/orang/hari.
2. Kualitas : 1 kali pengolahan layak dikonsumsi sebagai air minum, sumber air
terlindungi
3. Kontinuitas : air dapat diperolah saat dibutuhkan
4. Keterjangkauan : air dijangkau maksimal 30 menit per pengambilan. Harga air
terjangkau

Mengapa Sanitasi Penting?

Secara umum pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia
untuk mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan terutama lingkungan fisik yaitu tanah
air udara yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Pendapat lain mengatakan arti sanitasi
adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat terutama penyedian air
minum bersih dan pembuangan limbah memadai, sanitasi dapat mencegah timbulnya
penyakit dengan cara pengendalian factor-factor lingkungan fisik yang berhubngan dengan
rantai penularan penyakit, ternyata kondisi lingkungan punya andil besar dalam menentukan
kesehatan masyarakatnya sesuai teori Hendrik el Blum bahwa derajat kesehatan manusia
dipengaruhi oleh 40% kondisi lingkungan, 30% perilaku individu, 20% pelayanan kesehatan ,
dan 10% genetik atau keturunan.

Untuk menjawab pertanyaan tadi “mengapa sanitasi penting?” ada beberapa Fakta
sanitasi yang ditemukan yaitu :

1. Menurut WHO adanya intervensi modifikasi lingkungan yang membuat lingkungan


menjadi sehat hal ini dapat menurunkan angka penyakit diare sebesar 94%.
Modifikasi lingkungan itu termasuk penyediaan air bersih, pemanfaatan jamban,
pengelolaan air minum rumah tangga, dan melakukan CTPS.
2. Masih ada 40% penduduk Indonesia belum mendapatkan akses sanitasi
3. Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar 56,7 milyar pertahun akibat kondisi
sanitasi yang buruk, dan sebanyak itu digunakan untuk membayar ongkos pengobatan
dan akomodasi akibat buntut dari sanitasi buruk. Kerugian sebsar itu sudah dialami
bangsa Indonesia sebelum panedmi covid-19 terjadi, apalagi dengan keadaan
sekarang dimana kasus terkonfirmasi positif covid-19 masih terus meningkat.
Indonesia masih menggelontorkan dana negara untuk kepentingan pengobatan dan
vaksinasi. Negara harus dengan berat hati memangkas pendanaan yang tadinya untuk
sector pendidikan, ekonomi, pembangunan, dan lain-lain. Sekarang harus difokuskan
kepada pengobatan penduduk Indonesia.
Dirasa fakta kedua dan ketiga dapat menjadi latar belakang pemikiran mengapa
sanitasi masih harus dianggap penting? Masyarakat harus bisa kooperatif, harus mau bekerja
sama dengan pemerintah. Jika pemerintah masih harus focus pada tindakan kuratif atau
pengobatan maka masyarakatlah yang harus menjalankan tindakan preventif atau pencegahan
agar hidup tetap sehat dan sejahtera. Misalkany kooperatif saat pendemi yaitu mematuhi-
melaksanakan protocol kesehatan minimal 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan
menjauhi kerumunan).

Mengapa Indonesia memilih STBM

Terdapat 3 keismpulan yang diambil dari hasil survey dan monitoring evaluasi program
STBM yaitu:

1. Perubahan sikap & perilaku lebih memungkinkan untuk terjadinya perkembangan


jumlah sarana dibandingkan dengan sebaliknya. Adanya sarana sanitasi yang
diperoleh dari hibah pemerintah belum tentu dapat mengubah sikap atau perilaku
masyarakat tentang kesadaran sanitasi dapat lebih baik
2. Dukungan pemerintah yang berupa subsidi atau hibah sarana sanitasi mendorong sifat
ketergantungan masyarakat, masyarakat enggan untuk bergerak aktif dan memiliki
inisiatif sendiri hal ini menimbulkan program 100% sanitasi layak tidak dapat
berkelanjutan
3. Kebanyakannya program yang dirancang sendiri oleh masyarakat akan meningkatkan
kreativitas, rasa percaya diri, dan tanggung jawab dari masyarakat. Sehingga mereka
juga mau dan mampu memelihara sarana sanitasi yang dimiliki

Mengenal STBM

STBM singkatan dari sanitasi total berbasis masyarakat

Pengertian STBM tertuang pada Kepmenkes RI no.852/ tahun 2008 tentang strategi
nasional STBM “STBM (sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan pendekatan
perubahan perilaku hygiene sanitasi melalui kegiatan pemicuan (pemberdayaan
masyarakat)”. Kemudian pengertian ini ditingkatkan pada Permenkes RI no. 3 Tahun 2014
tentang STBM, dimana arti pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku
Hygienes dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh
perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atau masyarakat

Menurut ibu : STBM ini adalah program kesehatan dimana isinya itu ialah kegiatan
sosialisasi dan intervensi tentang sanitasi PHBS yang menajdi isu atau masalah kesehatan
disuatu lingkungan masyarakat, yang kemudian masyarakat dibantu berdiskusi memecahkan
masalah tersebut dan diajarkan bagaimana cara merancang,merencanakan, melaksanakan
pemecahan masalah tersebut.

Tujuan pemicuan yaitu

- Memperkuat budaya PHBS pada masyarakat


- Mecegah penyakit berbasis lingkungan

Prinsip Dasar STBM

- Berbasis masyarakat
- Pro kelompok miskin
- Kesetaraan gender
- Pro lingkungan
- No-subsidi/ swadaya masyarakat
- Sustainable (berkelanjutan)

5 Pilar STBM = Sanitasi Total

Sanitasi total  kondisi ketika suatu komonitas menerapkan 5 pilar STBM yaitu

1. Stop BABs  tidak buang air besar sembarangan, bertujuan untuk menghentikan
penyebaran langsung yang berasal dari kotoran manusia
2. CTPS (Cuci Tangai Pakai Sabun)  mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,
untuk memutus penyebaran kuman dan penyakit harus membersihkan sumbernya
yaitu tangan kita sendiri dan terapkan 6 langkah.
3. PAM-RT (Pengelolaan Air minum Rumah Tangga)  Mengelola air minum dan
makanan dengan cara yang aman dan memenuhi syarat.
4. PSRT (Pengelolaan Sampah Rumah Tangga)  mengelola sampah rumah tangga
dengan benar yaitu 3R (reduce, reuse, recycle)
5. SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)  mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman.

BHD
(BANTUAN HIDUP DASAR)
1. Bencana di sekitar kita
Bencana dapat terjadi kapan saja :
A. Akibat alam : gempa, gunung meletus, dsb
B. Akibat manusia : banjir, kebakaran, dsb
Namun ada hal yang bisa terjadi kapan saja, menimpa siapa saja, di mana saja :
HENTI JANTUNG

2. Henti jantung
Berhenti mendadak fungsi jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan
jantung untuk memompa, berhenti nafas dan kehilangan kesadaran
 penyebab : gangguan listrik jantung yang menyebabkan berhentinya jantung.

PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO


Penyebab : Gangguan irama jantung
Faktor risiko : hipertensi, diabetes, obesitas (kegemukan), merokok, usia tua,
kebiasaan hidup yang tidak sehat, dan lain-lain
 Tapi bisa terjadi pada siapa saja

3. Apa yang harus kita lakukan


RPJ
Tujuan RPJ :
• Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi.
• Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban
yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung
Paru (RJP).
2 tahap RPJ :
• Survei Primer (Primary Survey)
Dilakukan oleh setiap orang
Tahap awal sebelum suvei primer
• Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong
• Memastikan kesadaran dari korban/pasien
• Meminta pertolongan
• Memperbaiki posisi korban/pasien
• Mengatur posisi penolong.
• Survei Sekunder (Secondary Survey)
Hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan
merupakan lanjutan dari survei primer .

Langkah-langkah pertolongan (resusitasi)


- Pastikan anda selamat, jangan menjadi korban berikutnya
- Cek kesadaran
Periksa kesadaran korban
Ada 4 tingkat kesadaran
1. Alert
2. Verbal
3. Pain
4. Unrespond
“Siapa namanya???!!!”
“Coba buka mata!!!”
Tepuk-tepuk keras
- Call for help
1. Panggil bantuan dari orang sekitar, meminta mereka untuk ikut menolong dan
2. Telpon 118 atau Rumah sakit terdekat minta bantuan medik/Ambulans
Sebut lokasi kejadian dengan jelas
- Cek Nadi (Menentukan denyut nadi leher dalam 10 detik)
- Bebaskan jalan nafas
 Dengan satu tangan didahi korban, Doronglah dahi kebelakang, agar kepala
menengadah dan mulut sedikit terbuka, Pertolongan dapat ditambah dengan
mengangkat dagu.
 Tindakan lain untuk membebaskan jalan nafas bila Dengan head tilt dan chin
lift , jalan nafas tetap obstruksi adalah :Dengan kedua tangan kita dagu korban
diangkat sehingga deretan gigi rahang bawah berada didepan deretan gigi
rahang atas.
 Bebaskan jalan nafas dari sumbatan benda asing, Buka mulut
korbanBersihkan benda asing yang ada didalam mulut korban dengan
mengorek dan menyapukan dua jari penolong yang telah dibungkus dengan
secarik kain
- Periksa apakah korban bernafas, Dekatkan pipi penolong kemulut dan hidung korban.
Mata penolong melihat ke-arah dada .
- Lakukan CPR, Menentukan lokasi pijat jantung.Titik tumpu pijat jantung adalah
ditengah2 sternum. Tumit 1 tangan diletakkan diatas sternum, kemudian tangan
satunya diletakkan diatas tangan yang sudah berada di-titik pijat jantung (di-tengah2
sternum), Jari-jari kedua tangan dirapatkan dan diangkat pada waktu dilakukan tiupan
nafas, agar tidak menekan dada. Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada
korban dengan siku lengan lurus .Menekan tulang dada sedalam kira-kira4-5 cm.
Saat pijat jantung,
o Hitung dengan suara keras
o Satu,dua,tiga,empat, SATU
o Satu,dua,tiga,empat, DUA,
o Satu,dua,tiga,empat,TIGA
o Satu,dua,tiga.empat,EMPAT
o Satu,dua,tiga,empat,LIMA
o Satu,dua,tiga,empat,ENAM
o Total = 30 x pijatan
o Yang disela dengan 2 x tiupan nafas
o Lakukan 30 kali pijat jantung dengan diselingi 2 kali nafas buatan ini
berulang selama 2 menit
o Setelah 2 menit (7-8 siklus) raba nadi leher.Bila masih belum teraba denyut
nadi leher, lanjutkan 30 x pijat jantung dan 2 x nafas buatan
o Lakukan tindakan ini terus sampai datang bantuan atau ambulans

High quality cardiopulmonary resuscitation (CPR)

1. Kompresi harus dilakukan paling lama 10 detik sejak henti jantung

2. Jumlah kompresi dada luar setidaknya 100 kali/menit

3. Kedalaman Kompresi setidaknya 5 cm pada orang dewasa dan 4 cm pada bayi

4. Dinding dada harus recoil sempura pada setiap kompresi

5. Minimalisasi interupsi, paling lama 10 detik

6. Kompresi dada harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pemberian bantuan nafas,
dimulai sebanyak 30 kompresi

7. Ketika memberikan nafas buatan, efektifitasnya dilihat dari kembangan dinding


dada

8. Pemberian ventilasi buatan yang berlebihan harus dihindari

ALUR BANTUAN HIDUP

1. Amankan penolong, amankan korban

2. Lakukan penilaian kesadaran pasien .

3. Aktifkan Kode Biru, cari BANTUAN. Minta alat defibrillator  automatic


external defibrillator (AED).

4. Cek denyut arteri karotis – setidaknya lima detik dan tidak lebih dari 10 detik.

5. Bebaskan jalan napas

6. Cek pernapasan
7. RJP : tekan kuat dan cepat. Mulai dengan kompresi dada sebelum pemberian
nafas buatan

8. Pertimbangkan napas buatan

9. Rasio 30 kompresi : 2 nafas buatan

10. Cek denyut nadi setiap 5 kali siklus ( 30 : 2)

11. Setelah AED ada di tempat, cek irama, dan ikuti petunjuk AED

4. Hands only CPR


KEUNTUNGAN “HANDS ONLY CPR”
1. ANDA TIDAK PANIK
2. MUDAH DILAKUKAN, ANDA DAPAT MENOLONG NYAWA
SESEORANG
3. DAPAT DIAJARKAN PADA SIAPA SAJA

5. Kesimpulan dan saran


1. Anda bisa melakukan bantuan hidup dasar untuk menyelamatkan jiwa  lakukan
“Hands only CPR”
2. Pastikan keadaan aman buat anda dan korban sebelum memberikan bantuan

NAPZA dan HIV/AIDS


Napza
Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain, yaitu obat
atau zat yang jika masuk kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh,
terutama otak sehingga dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku
pemakainya menjadi tidak normal.
Alasan menyalahgunakan NAPZA bersifat multikausal,
- Coba-coba
- Iseng
- Mencari ketenangan
- Iku teman
- Menambah keberania
- Dipaksa seseorang
Efek Napza
- Napza  beberapa kali  reseptor membuat cetakan (blue-print)
- Cetakan akan menagih masukan Napza
- Addict

Penggolongan napza
- Jenis
• Narkotika : Zat yg mnimblkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya
rasa , mengurangi & menghilangkan rasa nyeri & dpt ketergantungan.
• Psikotropika : zat /obat yg berkhasiat psikoaktif mll pengaruh selektif pd susunan
saraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pd aktifitas mental & perilaku
• Zat adiktif lain: zat adiktif lainnya adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif
selain narkotika dan psikotropika.
- Efek
• Uppers
 Merangsang kerja organ tubuh seperti jantung dan otak.
 Memberi efek lebih senang dan bertenaga.
 Meningkatkan kegairahan dan kesadaran.
 Contoh: sabu (methamphetamines), ecstasy (amphetamines), kokain, steroid,
nikotin, kafein.
Efek setelahnya, kurang pd, badan lemas, depresi, dan mengantuk

• Downers
 Menekan sistem syaraf pusat.
 Mengurangi aktivitas fungsional tubuh.
 Memberikan efek tenang.
 Membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.
 Contoh: heroin, morfin, petidine, valium, alkohol, ganja (cannabis), opium.
Efek setelahnya, sensitive, lemas, depresi

• All rounders
 Mengakibatkan pemakai menjadi berhalusinasi.
 Pemakai melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
 Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic mushroom.
Efek setelahnya Depresi, pusing, paranoid.

Dampak Napza
Pencegahan narkotika

• Meningkatkan iman dan taqwa.


• Memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada.
• Pendewasaan kepribadian.
• Meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah.
• Meningkatkan kepercayaan diri.
• Hindari kebiasaan merokok.
Perilaku kita terhadap pencandu narkoba

• Tetap berteman tapi tidak ikut memakai Narkotika.


• Tunjukkan rasa kepedulian.
• Gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya.
• Ajak keluar dari jerat Narkotika.
• Jelaskan dampak buruk pemakaian Narkotika.
• Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari penggunaan kembali.
• Hubungi tim ahli.

HIV/AIDS
Sejarah HIV/AIDS

- Pertama kali dilaporkan 5 Juni 1981 pada 5 Lelaki Homosexual di Los Angels, USA.
- HIV terdapat dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
- HIV-1 > mematikan HIV-2
- HIV-1 tersebar diseluruh dunia, sedangkan HIV-2 endemis di afrika barat.
- HIV berasal dari sejenis primata yang bermutasi dan dapat menginfeksi manusia.
Pengertian HIV/AIDS
Siapa factor risiko AIDS?
• Pemakai napza jarum suntik yang digunakan bersama
• Hubungan sexual tanpa kondom
• Gonta-ganti pasangan sexual
• Ibu ke anak yang ada dikandungan dan ibu menyusui
• Transfusi darah (sudah jarang)
• Memakai alat cukur bersama
Bagaimana cara mengetahui?
Kita dapat mengetahui status HIV kita melaluhi:
VCT (Voluntary Counseling and Testing)
• Konseling dan tes darah secara sukarela
• Dapat dilakukan di klinik2 VCT
Ditularkan melalui
- Hubungan seksual yang tidak aman
- Darah (peunggunaan jarum bersama pada IDU, skrinning, transfuse darah)
- Ibu ke bayinya (kehamilan,persalinan,ASI)
Tidak ditularkan melalui
- Berciuman
- Berpelukan
- Bersalaman
- Gigitan nyamuk
- Batuk/udara
- Telpon, wc, alat makan dan minum bersama
Tahap perkembangan HIV menjadi AIDS

Penderita disebut ODHA (orang dengan HIV/AIDS)


Cara menghindari penularan HIV
Pencegahan dari ibu ke bayi
Saat kehamilan : antiretrovirus
Saat persalinan : operasi caesar
Sesudah melahirkan : susu formula dan antiretrovirus for baby
Prinsip pengobatan

Keterbatasan ARV
1. TIDAK MENYEMBUHKAN
2. OBAT DIMINUM SEUMUR HIDUP EFEKTIF SEBAGIAN BESAR TETAPI TDK
SEMUA ORG
3. DIBUTUHKAN KEPATUHAN SANGAT TINGGI
4. LAYANAN BERMUTU DAN TERJANGKAU DIBUTUHKAN DAN PERLU
KONSELING
5. EFEK SAMPING DPT MENGURANGI KUALITAS HIDUP
6. INFEKSI OPPORTUNISTIK DPT TETAP TERJADI
7. BIAYA MASIH MAHAL
Mengapa HIV/AIDS sulit diberantas?
STIGMA
Masyarakat masih menganggap HIV/AIDS merupakan penyakit memalukan, mudah
menular, penyakit kutukan Tuhan, penyakit menjijikan dll. Padahal penyakit ini susah
untuk menular (hanya lewat cairan tubuh saja) dan belum tentu tertularnya virus ini
karena perilaku buruk,.
KESEHATAN REPRODUKSI
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI
Pendidikan seks tidak ditujukan untuk mengajarkan tentang hubungan
seks, namun memberi pengetahuan tentang upaya yang perlu ditempuh untuk
menjaga kesehatan organ reproduksi. Setiap remaja mempunyai hak untuk
mendapatkan akses dan informasi tentang kesehatan reproduksi berupa pendidikan
seks .

KESEHATAN REPRODUKSI?
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan
dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi bagi remaja agar
remaja memiliki informasi yang benar mengenai fungsi,peran&proses reproduksi dan
agar remaja meimiliki sikap serta tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai
reproduksi.

APA HUBUNGAN OTAK DENGAN ALAT KELAMIN?


Bag Otak (kelenjar pituitary) merangsang produksi hormon testosteron pada laki2
untuk memproduksi sel sperma, dan hormon estrogen dan progesteron pada
perempuan untuk produksi sel telur

MENGAPA TUMBUH BULU DI SEKITAR KEMALUAN?


Menurut Penelitian :
1. Untuk menjaga suhu sekitarnya agar tetap stabil
2. Menjaga suhu dalam testis agar sel sperma tidak mati (untuk laki-laki)
3. Untuk menjaga keseimbangan hormon.
4. Untuk menghantarkan panas keluar dari tubuh
5. Dan membuat daerah kemaluan tidak terjadi iritasi

CARA MEMBERSIHKAN ALAT KELAMIN


KENAPA PEREMPUAN MENGALAMI KEPUTIHAN?
Keputihan normal bagi perempuan selama keputihan tersebut encer, bening, tdk
berbau, dan tdk gatal

Keputihan biasanya muncul saat menjelang dan setelah menstruasi, kelelahan, stress
dan terangsang seksual

KANKER PAYUDARA?
Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dan disusul
kanker leher rahim

Beberapa hal yang meningkatkan risiko kanker payudara

- Ada riwayat kanker payudara pada keluarga


- Junkfood
- Minuman beralkohol secara berlebihan
- Terkena radiasi seperti sinar x
Cegah kanker payudara
MASALAH GIZI PADA REMAJA

PACARAN?
Arti secara bahasa saling mengasihi atau saling mengenal. Tetapi skrng sering
diartikan pertemuan rutin antara laki-laki dan perempuan untuk menumpahkan segala
hasratnya dan biasanya tugas dan kewajibannya terlalaikan

PERGAULAN BEBAS
Alasan Seks Pra Nikah

❑ Penasaran/Ingin Tahu (57,5% pria)

❑ Terjadi Begitu saja (38% perempuan)

❑ Dipaksa oleh pasangan (12,6% perempuan)

Dampak Seks Pra Nikah

- Pernikahan dini
- Kehamilan remaja &KTD
- Absorbs
- IMS dan HIV/AIDS
- Penyalahgunaan NAPZA

Kalau melakukan hubungan seks hanya sekali bisa hamil tidak ???
SANGAT BISA, Bila hubungan itu dilakukan pada masa subur

PERNIKAHAN DINI
Tiap tahun, rata-rata 2 juta anak Indonesia yg melakukan pernikahan disebabkan
karna tingkat pendidikan rendah dan kemiskinan serta belum adanya payung hukum
yg melarang pernikahan anak.
KEHAMILAN REMAJA
Kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14- 19 tahun, yang berdampak Angka
kematian bayi & balita pada ibu hamil usia < 20 tahun lebih tinggi dibandingkan ibu
hamil usia > 20 thn
Apa Resiko Hamil Usia Muda ??

• Tekanan Darah Tinggi


• Anemia
• Bayi Lahir Prematur
• BBLR
• Perdarahan
• Depresi Post Partum
• Ketidakstabilan Ekonomi
• Penyakit Kelamin

ABORSI?
• Mengakhiri Kehamilan dgn berbagai macam cara
• Aborsi HARAM hukumnya dan hanya boleh dilakukan dlm keadaan darurat untuk
keselamatan ibu atau anaknya
Kalau sudah melakukan aborsi, bisa hamil?
Bisa saja,Tetapi umumnya kalau aborsi tidak bersih atau berkali-kali bisa
menyebabkan infeksi rahim dan berisiko penyakit kanker rahim

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (Akibat gaul yang


kelewat batas)
AIDS
Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh manusia

Anda mungkin juga menyukai