Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGERTIAN,JENIS DAN SYARAT KEMASAN

Disusun Oleh:

1. Amanda Hamidah P27835121095


2. Annisa Zukhruf N.Q.T P27835121070
3. Echa Rahmalia Pratiwi P27835121054
4. Sofie Ainun Nikmah P27835121064
5. Yoni Wahyuningtyastutik P27835121093

Kelompok 2

Tingkat 2 Reguler B

Dosen Pembimbing:

Melina Sari,S.TP.,M.Si

PROGRAM STUDI D-III GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SURABAYA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan praktikum yang berjudul
“PENGERTIAN,JENIS DAN SYARAT KEMASAN”.Laporan praktikum ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pangan.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan praktikum ini.Tentunya makalah ini tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari beberapa pihak.Oleh karena
itu,izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: Melina Sari,S.TP.,M.Si selaku
dosen mata kuliah Teknologi Pangan.

Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam laporan ini.Oleh karena itu, dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki laporan
praktikum ini.

Akhir kata semoga laporan praktikum ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Surabaya, 24 September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1. Definisi Kemasan............................................................................................................3
2.2. Jenis Pengemasan...........................................................................................................3
2.3 Syarat Pengemasan...........................................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang


Sektor pengemasan merupakan industri global yang sangat penting. Pentingnya
pengemasan dapat dilihat dari kenyataan di lapangan bahwa hampir tidak mungkin ditemui
produk yang dijual di pasar dalam kondisi tanpa kemasan. Teknik pengemasan dan pemilihan
kemasan yang tepat memerlukan banyak pertimbangan. Untuk sebagian besar produk pangan,
tujuan utamanya adalah: kemasan harus menyediakan sifat-sifat perlindungan yang optimal
untuk melindungi produk dari penyebab kerusakan dari luar seperti cahaya, oksigen,
kelembaban, mikroba atau serangga dan juga untuk mempertahankan mutu dan nilai gizi serta
memperpanjang umur simpan. Pertimbangan lainnya adalah: pengemasan harus didesain
dengan bentuk dan ukuran yang cocok dan desain grafisnya harus mampu menarik pembeli.
Disisi lain, perkembangan teknologi pengemasan sangatlah pesat. Kemasan tidak hanya
dituntut untuk memenuhi fungsi-fungsi dasar sebagai wadah, perlindungan dan pengawetan,
media komunikasi, serta kemudahan dalam penggunaannya, tetapi saat ini suatu kemasan
juga dituntut untuk ramah lingkungan dan turut aktif dalam memberikan perlindungan produk
(active packaging) serta cerdas dalam memberikan informasi kondisi produk yang
dikemasnya (intelligent packaging).
Perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu juga diikuti oleh kemajuan di
bidang industri khususnya bidang pengemasan makanan dan minuman. Bahan dan bentuk
kemasan yang digunakan semula bersifat alami. Namun selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berubah menjadi bahan dan bentuk yang berteknologi.
Fungsi kemasan bahan makan juga mengalami kemajuan yang semula hanya berperan
untuk menampung dan pembawa produk selanjutnya mengalami berbagai penyempurnaan
seperti mengawetkan, menakar, memberikan kemudahan bagi konsumen, sumber hukum, dan
yang paling mutakhir dan semakin menonjol adalah dimanfaatkannya kemasan sebagai
sarana promosi atau silent salesman. Contoh terakhir ini akan sangat nyata dan jelas
dirasakan kalau kita berkunjung ke toko swalayan yang sekarang sudah mudah dijumpai di
banyak tempat.
Dimasa yang akan datang tentunya pengemasan makanan dan minuman harus mampu
dan dapat mengimbangi berbagai kemajuan lain dari kehidupan manusia yang bersifat global
khususnya pada bidang industri pengolahan makanan. Tantangan yang bersifat mendasar dari
pengemasan makanan dan minuman yaitu bagaimana mengkombinasikan sifat produk yang
dikemas dengan sifat kemasan, kondisi pengemasan dan distribusi serta tujuan akhir dari
suatu produk. Untuk menentukan pilihan yang tepat dalam pengemasan bahan makanan ada
lima kriteria dasar yang harus diperhatikan yakni kenampakan, proteksi, fungsi, biaya dan
kemudahan untuk membuang kemasan pasca pakai.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi

1
siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah
atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk
yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,

2
benturan,getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil
pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus
berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi
dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi operasional dari kemasan?
2. Bagaimana jenis-jenis pembagian kemasan?
3. Bagaimana syarat-syarat pengemasan yang baik dan benar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi operasional dari kemasan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pembagian kemasan.
3. Untuk mengetahui syarat-syarat pengemasan yang baik dan benar.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi operasional dari kemasan.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis pembagian kemasan.
3. Dapat mengetahui syarat-syarat pengemasan yang baik dan benar.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kemasan


Kemasan atau packaging adalah ilmu, seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi
sebuah produk saat akan dikirim, disimpan atau dijajakan. secara sederhana dapat juga
diartikansebagai suatu cara untuk menyampaikan barang kepada konsumen dalam keadaan
terbaik dan menguntungkan. Dalam era globalisasi saat ini, kemasan mempunyai peran yang
sangat penting karena akan selalu terkait dengan komoditi yang dikemas dan sekaligus
merupakan nilai jual dan citra produk. Kemasan yang standar dapat mengangkat citra suatu
produk, memberikan nilai tambah dalam penjualan dan dapat melindungi produk dengan
baik. Kemasan harus dapat memenuhi harapan konsumen. Kemasan bisa memberikan
perlindungan produk dengan baik dari cuaca, cahaya/sinar, perubahan suhu, jatuh, tumpukan,
kotoran, serangga, bakteri dan lain-lain. Struktur kemasan mudah dibuka, mudah ditutup dan
mudah dibawa (ergonomi). Bentuk dan ukuran menarik sesuai dengan kebutuhan
menciptakan daya tarik visual bagi konsumen. Bentuk fisik kemasan ditentukan oleh sifat
produk itu sendiri, sistem penjualan, mekanis, display, distribusi dan segmen pasar. Labeling
harus jelas dan lengkap dan disain kemasan dirancang unik dan khas sehingga tampak
berbeda dengan produk lain. Fungsi dari kemasan sendiri yaitu untuk:
1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas,
kelembaban udara, benturan seta kontaminasi kotoran dan mikroba yang dapat
merusak dan menurunkan mutu produk.
2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui merek yang tertera pada
kemasan
3. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan proses penghitungan, pengiriman dan
penyimpanan produk
Peran kemasan pada produk adalah sebagai berikut.
1. Sebagai wadah yang memungkinkan diangkutnya suatu produk atau barang dari satu
tempat ketempat yang lain atau dari produsen ke konsumen.
2. Melindungi produk yang dikemas dari pengaruh cuaca, benturan, tumpukan dan lain-
lain.
3. Memberikan informasi, brand image dan sebagai media promosi dengan
pertimbangan mudah dilihat, dipahami serta diingat. Sehingga kebutuhan kemasan
dalam memberi informasi menjadi bagian yang paling penting. Pemberian label dan
merek pada makanan dan produk lain sangat penting sebagai pembeda terhadap
pesaing. Agar desain kemasan tampil menarik dapat dikonsultasikan pada desainer
kemasan.

2.2. Jenis Pengemasan


Ada beberapa jenis kemasan yaitu:
a. Kemasan Primer (consumer pack) adalah kemasan yang langsung
4
berhubungan/bersentuhan dengan produk, biasanya ukuran relatif kecil dan disebut

5
juga kemasan eceren. Sebagai contoh kemasan makanan ringan/snack, kemasan
sachet untuk sampo, deterjen, kecap, saos tomat, mie instant, gelas plastik (cup) dan
lain-lain.
b. Kemasan Sekunder (transport pack) adalah kemasan kedua yang isinya sejumlah
kemasan sekunder. Jenis kemasan ini tidak langsung berhubungan/kontak dengan
produk yang dikemas. Sebagai contoh kemasan karton/kardus mie instant, kemasan
karton/kardus air minum dalam kemasan dan lainlain.
c. Kemasan Tersier adalah kemasan ketiga yang isinya sejumlah kemasan sekunder.
Kemasan ini fungsinya untuk pengiriman lokal, antar pulau atau antar negara.
Memiliki syarat tahan benturan, tahan cuaca dan berkapasitas besar. Sebagai contoh
kotak karton bergelombang dan kontainer.

2.3 Syarat Pengemasan


Secara umum kemasan sebaiknya bersifat informatif, identifikasi dengan jelas,
menyampaikan manfaat dan penggunaannya, mempunyai label yang jelas sesuai dengan
peraturan label dan periklanan, efektik, menarik dan memberikan kemudahan.

Menurut Kementerian Negara Koperasi Dan UKM RI (2009) ada beberapa hal yang mesti
tercantum dalam sebuah kemasan yaitu Nama Produk, Brand atau merek, Logo, Keterangan
Tentang Bahan Tambahan Pangan, Keterangan Tentang Bahan Yang Digunakan
(Komposisi), Keterangan Tentang Berat Bersih atau Isi Bersih, Keterangan Tentang Tanggal
Kadaluarsa, Keterangan Tentang Nama Dan Alamat, Keterangan Tentang Kandungan Gizi,
Keterangan Tentang Kode Produksi Pangan, Nomor Pendaftaran Pangan, Klaim Halal,
Barcode.

Menurut Rhina uchyani dan Heru irianto (2015) kemasan merupakan “pemicu” karena
fungsinya langsung berhadapan dengan konsumen dengan demikian, kemasan harus dapat
memberikan impresi spontan yang mempengaruh tindakan positif konsumen di tempat
penjualan. Dengan situasi persaingan yang semakin tajam, estetika merupakan suatu nilai
tambah yang dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional” yang sangat ampuh untuk
menjaring konsumen.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan kemasan produk terbaik yang
dapat memikat hati konsumen yaitu:
1. Unik dan kreatif, terlihat beda dengan kemasan produk yang lain walaupun produk
sama.
2. Sesuaikan desain kemasan dengan produk, contohnya produk keripik pisang maka
desain kemasan dan tampilannnya berupa gambar buah pisang atau animasi buah dan
kreativitas dalam desainya.
3. Buat kemasan berbagai ukuran dan bentuk, tujuannnya adalah agar konsumen mudah
untuk membeli produk sesuai kebutuhan.
4. Buat kemasan yang dapat didaur ulang, tujuannnya agar biaya tidak mahal, ramah
lingkungan dan ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kemasan adalah bagian terpenting dari suatu produk.Sekarang, kemasan tidak hanya
untuk melindungi sebuah produk tapi harus mengikuti harapan konsumen agar tertarik untuk
membeli produk tersebut.Kemasan mempinya fungsi sebagai pelindung, identotas produk,
juga dapat meningkatkan efisiensi.Disamping itu, terdapat berbagai jenis kemasan yang
dibuat berdasarkan kebutuhan, seperti kemasan primer atau kemasan yang langsung
bersentuhan dengan produk, kemasan sekunder atau kemasan yang tidak bersentuhan
langsung dengan produk, dan juga kemasan tersier atau pengemasan untuk pengiriman lokal.
Beberapa informasi harus tercantum pada kemasan, seperti nama produk, merk, logo,
keterangan tentang bahan tambahan pangan, keterangan bahan yang digunakan, berat bersih,
tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, kode produksi pangan, nomor pendaftaran pangan,
sertifikasi halal, dan barcode.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sucipta, I Nyoman, Ketut Suriasih, Ketut Pande. 2017. Pengemasan Pangan. Denpasar:
Udayana University Press.

Widiati, Ari. “PERANAN KEMASAN (PACKAGING) DALAM MENINGKATKAN


PEMASARAN PRODUK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI “MAS
PACK” TERMINAL KEMASAN PONTIANAK”. Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (2019) Vol. 8 , No. 2, 67-76.

Anda mungkin juga menyukai