Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN ACARA IV DESAIN KEMASAN

Nama NIM Kelompok/shift Hari,tanggal Co-Asisten

:Rini Dwi Nugraheni :11/321494/SV/00724 :E2/2 :Sabtu, 30Maret 2013 :Ardiarti Lia Qolbiyah Dyah Pradipta Arimurti Indah Lestari M. Faiq Al Firdaus Ridha Rizki Novanda Shodiq Jalu Tanugal

LABORATORIUM MUTU DAN STANDARISASI PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemasan merupakan aspek penting dalam menentukan mutu suatu produk. Karena produk yang baik diikuti juga dengan sistem pengemasan yang benar. Kemasan pada dasarnya berfungsi untuk melindungi isi atau produk yang terdapat didalam kemasan agar terjadi kesesuaian antara tanggal kadaluarsa dan kondisi produk. Sehingga konsumen memperoleh produk sesuai dengan yang tertera pada kemasan. Kemasan sendiri juga berfungsi sebagai media promosi produk, dengan menambahkn gambar dan desain yang menarik tentu akan semakin menarik minat konsumen. Untuk bahan pengemas biasanya disesuaikan dengan produk yang akan dikemas. Hal-hal yang harus ada dalam kemasan yang benar adalah tanggal kadaluarsa, netto, gambar produk, bar code, nilai gizi, label halal jika memang merupakan produk halal, serta kode izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kemasan juga tidak boleh mengandung bahan berbahaya ang dapat bereaksi sehingga dapat merusak produk, contohnya seperti timbal, klip (dapat berkarat). Dalam mendesain kemasan juga harus memperhatikan hal yaitu etika kemasan, sifat produk, kenampakan, proteksi, fungsi, biaya, dan pertimbangan lingkungan. Pada praktikum kali ini kita akan membuat desain kemasan bakpia telo ungu basah yang akan disimpan semalama satu minggu, dan diharapkan produk tersebut mampu bertahan dalam jangka waktu yang ditentukan. Sehingga dapat menjadikan mahasiswa mengerti dan memahami tentang desain kemasan untuk produk olahan hasil pertanian serta mahasiswa mampu melakukan perancangan dan membuat kemasan untuk produk olahan hasil pertanian. B. Tujuan 1. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang desain kemasan untuk produk olahan hasil pertanian. 2. Mahasiswa mampu melakukan perancangan dan membuat kemasan untuk produk olahan hasil pertanian.

BAB II DASAR TEORI Desain, merancang layout dari kemasan adalah hal penting lainnya untuk mengentertain pelanggan menjadi tertarik pada produk tersebut dengan menyaksikn dan menyentuhnya sendiri. Desain produk dan kemasannya dapat memainka peranan penting dalam menarik minat pelanggan. Desain yang unik akan mencirikan suatu produk sehingga mudah diingat karena memikat. Karena itu, buatlah desain kemasan berbeda dari yan sudahsudah. Rancanglah produk itu sedemikian rupa, sehingga kelihatan pada saat dipajang dan dipamerkan( subarnas, 2007). Sering kita jumpai dalam bakpia adanya jamur atau bau tengik ketika sudah disimpan dalam waktu yang lama. Bakpia merupakan makanan yang aw-nya relatif rendah sehingga yang tumbuh dalam bakpia adalah jamur. Jamur yang bersifat aerobik tersebut biasanya terlihat miselia yang berwarna abu-abu. Dengan penyimpanan yang masih ada akses oksigen ke dalam kemasan maka untuk mencegah tumbuhnya jamur salah satu solusinya adalah dengan mungurangi jumlah oksigen yang terdapat di dalamnya. Caranya dapat dengan mendesain kemasan khusus kedap udara sekaligus ditambahkan bahan penyerap O2 (oxygen scavangers) sehingga menjadi kemasan aktif. Tujuannya adalah untuk meminimalisasi oksigen untuk mencegah tumbuhnya jamur (Anonim, 2013). Pengemasan atau pengepakan adalah upaya memberikan wadah bagai produk teh hitam agar memudahkan pengiriman produk tersebut kepada konsumen atau pasar dan pengiriman ke luar negri sebagai komoditi ekspor. Tujuan pengemasan adalah untuk melindungi produk, dapat menjadi alat promos, efisiensi dalam peyimpanan digudang dan memudahkan transportasi pengiriman (Setyamidjaja, 2000) Pengemasan adalah kegiatan untuk mengawetkan bahan pangan atau makanan dengan menggunakan bahan-bahan pembungkus tertentunyang sesuai dengan sifat masing-masing produk, sehingga terhindar dari kerusakan yang diakibatkan oleh pengaruh dari luar. Pengemasan hasil pertanian sangat penting dilakukan guna penyediaan unti produksi untuk keperluan pasar dan distribusi untuk masing-masingnya diperlukan persyaratan khusus. Lama penyimpanan, jenis komoditas dan model fasilitas penyimpanan untuk tiap-tiap tingkat beragam menurut fungsi dan kebutuhannya (Ahvenainen, 2000)

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan bahan a. Alat 1. Aw meter 2. Alat tulis 3. Stepless b. Bahan 1. Bakpia basah telo ungu 2. Kertas ifory (kemasan) 3. Kertas minyak B. Cara kerja 1. Setiap kelompok praktikum melakukan perancangan dan desain kemasan untuk produk olahan hasil pertanian yang belum dikemas, dalam acara ini dipilih produk bakpia basah. 2. Membuat deskripsi sifat chemis dan fisis dari produk bakpia basah yang telah di siapkan. 3. Membuat rancangan dan desain kemasan secara berkelompok dan disajikan saat praktikum. 4. Produk bakpia basah dimasukkan dalam kemasan hasil rancangan kemomok pada saat hari pelaksanaan praktikum. 5. Melakukan penyimpanan produk yang sudah dikemas selama satu minggu kemudian melakukan pengamatan terhadap produk yang sudah disimpan tersebut terkait dengan tujuan pengemasan produk. 6. Melakukan penilaian secara perorangan pada hasil kemasan rancangan kelompok tersebut berdasarkan kriteria: kekokohan atau proteksi, keindahan atau estetika, kelengkapan informasi, ramah lingkungan, kemudahan dalam menggunakan kemasan termasuk cara mengeluarkan produk, menutup kembali dan menyimpan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Produk a. Produk : Bakpia telo ungu

b. Kemasan yang dipakai Primer :kertas minyak

Sekunder :kertas ifori Tersier :-

2. Alasan menggunakan kemasan Primer (kertas minyak) a. Menyerap minyak sehingga berdampak penyimpanan dalam jangka waktu yang panjang. b. Agar tidak remuk ketika mengalami goncangan atau benturan. c. Melindungi antar bakpia saat penyusunan di dalam kemasan. Sekunder (kertas ifori) a. Mudah dicetak b. Ringan c. Murah d. Mudah dibentuk 3. Tersier :-

4. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan Menarik Melindungi produk Informasi lengkap Ringan Proteksi lebih baik karena menggunakan kemasan primer 5. Cara atau metode pemasaran a. Mendesain kemasan menggunakan aplikasi corel draw x4 b. Mencetak kemasan atau desain grafis menggunakan kertas ivory c. Memotong kemasan yang telah diprint Kekurangan Expired date ditulis sendiri Bahan kemasan tidak kuat Mudah remuk apabila terkena air

d. Membentuk kemasan yang telah dipotong e. Menggabungkan sisi-sisi kemasan dengan stepless f. Membungkus bakpia menggunakan kertas minyak g. Memasukkan bakpia kedalam kemasan 6. Atribut dalam lebel kemasan a. Komposisi b. Label halal c. Exp date d. Isi e. Nama produk f. Nama produsen 7. Kisaran harga jual Rp. 15.000 per kemasan dengan isi 13 buah Modal bakpia Rp. 16.000 per 20 bakpia Kemasan Rp. 2.000 per kemasan

Kertas minyak Rp. 1.000 per meter Total Rp. 19.000

Segmenting : toko oleh-oleh, tempat wisata

Hasil pengamatan 1. Parameter penurunan mutu a. Bau b. Rasa : bau kecut :akhi pa a s h a a pa a

c. Kenampakan :blenyek d. Aw s h e. Dan lain-lain :berjamur Alasan penyebabnya a. Kemampuan daya simpan bakpia yang hanya 4 hari b. Pada beberapa bagian kemasan tidak melindungi bakpia c. Pada kemasan tidak ada rongga udara 2. Saran perbaikan pengemasan produk anda a. Dibuat rongga udara b. Menggunakan kardus yang lebih kuat c. Tidak menggukan klip steples

3. Kesimpulan Kemasan yang dibuat masih belum melindungi produk dari kotaminan karena ditemukan beberapa bagian bakpia yang berjamur.

B. Pembahasan Desain kemasan merupakan suatu rancangan bentuk kemasan. Sebelum membuat desain kemasan ada hal-hal yang harus diperhatikan antara lain etika pengemasan merupakan kejujuran dalam menuliskan klaim label dalam kemasan harus sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu harus dihindari pula meniru rancangan kemasan dari industri lainnya dan tidak berlebih dalah menentukan anggaran untuk kemasan. Sifat produk, merupakan komposisi bahan yang terkandung dalam produk sehingga dapat berpengaruh terhadap daya tahan keawetan produk selama penyimpanan. Kenampakan, merupakan bentuk dari kemasan, desain, gambar, warna, dekorasi kemasan, dan pemilihan font huruf label. Unsur yang harus dicantumkan dalam kenampakan antara lain identitas produk, spesifikasi produk, instruksi penggunaan produk dan petunjuk penyimpanan serta nama dagang. Proteksi atau perlindungan, kemasan harus dapat melindungi isi produk dari bahaya fisik (remuk, pecah, meleleh, bocor, mlempem, dan lain-lainya), kimiawi (tengik, beracun, kontaminasi), biologis sepeti hama dan serangga, maupun mikrobiologis tercemar oleh mikrobiologis, fungsi sebisa mungkin kemasan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh isi produk (seperti mudah dibuka, mudah disimpan kembali, mudah dilihat labelnya serta mudag diaplikasikan produknya), biaya (biaya bahan baku kemasan, biaya pengangkutan kemasan ke pabrik, biaya penyimpanan dan penanganan ke kemasan, biaya pengisisan produk dalam kemasan, pertimbangan lingkungan yaitu mudah di daur ulang dan diuraikan. Fungsi kemasan yang kami desain belum mampu melindungi produk dimana informasi produk pada kemasan belum lengkap, kemasan tidak dilengkapi dengan rongga udara sehingga pengap dan busuk, produk rusak dalam satu minggu ditumbuhi jamur berlendir dan bau, bahan yang digunakan tidak kokoh sehingga mudah penyok. Namun, dari desain gambar kemasannya sendiri sudah bagus dan layak dipasarkan. Tidak terdapat bar code dan informasi nilai gizi, serta penambahan label halal yang kurang tepat karena produk itu sendiri dari kemasan awalnya memang tidak dilengkapi dengan label halal. Produk yang kami kemas adalah bakpia telo basah yang memiliki kadar air cukup tinggi dan tidak menggunakan bahan pengawet sehingga mudah rusak, mudah di rusak oleh hewan pengerat dan semut. Bakpia telo basah pada dasarnya hanya mampu bertahan empat hari setelah matang dari oven. Penurunan mutu yang terjadi setelah bakpia disimpan selama satu minggu yaitu: bakpia berbau kecut atau masam,

bakpia ditumbuhi jamur dan isi bakpia (telo ungu) berlendir. Bentuk bakpia sudah tidak sempurna karena pada beberapa bagian lembek sehingga menyebabkan bakpia penyok. Prosedur praktikum, awalnya mendesain kemasan bapkia menggunakan aplikasi corel draw x4, mencetak kemasan atau desain grafis menggunakan kertas ivory, memotong kemasan yang telah diprint, membentuk kemasan yang telah dipotong, menggabungkan sisi-sisi kemasan dengan stepless, membungkus bakpia menggunakan kertas minyak, memasukkan bakpia kedalam kemasan, menyimpan bakpia selama satu minggu, melakukan pangamatan secara visual serta

mengidentifikasi penurunan mutu yang terjadi pada produk. Mengukur Aw bakpia dengan menggunakan Aw meter. Pengukuran Aw setelah disimpan selama satu minggu Aw 0,692 pada suhu 2 penyimpanan pa a s h s a ka Aw awal sebelum dilakukan

. Bakpia sudah tidak layak konsumsi karena telah

mengalami kebusukan dan berjamur. Pada beberapa bagian bakpia tidak rusak, karena dilengkapi dengan sekat sehingga tidak terkontaminasi antara bakpia yang berjamur dan tidak. Aplikasi desain kemasan pada industri yaitu merencanakan kemasan yang sesuai dengan produk yang akan dikemas. Dengan memperhatikan bahan baku pengemas serta biaya yang dianggarkan untuk membuat kemasan.

BAB V PENUTUP a. Kesimpulan 1. Desain kemasan merupakan rancangan kemasan yang akan digunakan atau diaplikasikan sesuai dengan jenis produk yang akan dikemas. 2. Kemasan yang kami desain terbuat dari kertas ivory dan kertas minyak, serta di lengkapi dengan sekat yang diharapkan mampu meminimalisir kerusakan jika terjadi kontaminasi. b. Saran 1. Diberikan contoh kemasan bakpia yang baik setelah selesai praktikum. 2. Memberikan pemahaman bahwa apabila mengemas produk industri lain harus mencantumkan nama produsen awal. Bukan setelah selesai dibuat lalu menyalahkan praktikan. 3. Bakpia yang tidak layak makan sebaiknya memang jangan di cicipi untuk mengetahui rasa.

DAFTAR PUSTAKA Ahvenainen, Raija. 2000. Novel food packaging techniques. CRC Press LLC. USA Anonim, 2013. Peningkatan Umur Simpan Bakpia Menggunakan Kemasan Aktif dengan Oxygen Scavangers.Sumber:http://romoselamatsuwito.blogspot.com/2013/03/peningkatanumur-simpan bakpia.html. Diakses pada tanggal 15 April pukul 12.09 WIB Setyamidjaja, Djoehana. 2000. TEH budidaya dan pengolahan pascapanen. Kanisius. Yogyakarta Subarnas, nandang. 2007. Terampil Berkereasi. Grafindo media pratama. Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN

Nama NIM Co-Asisten

:Rini Dwi Nugraheni :11/321494/SV/00724 :Ardiarti Lia Qolbiyah Dyah Pradipta Arimurti Indah Lestari M. Faiq Al Firdaus Ridha Rizki Novanda Shodiq Jalu Tanugal

LABORATORIUM MUTU DAN STANDARISASI PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai