Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEMERIKSAAN KEMASAN

Disusun oleh :
Nenni Rahmi Hasibuan
Xll FI

Guru Pembimbing :
apt. Yudi Agus Saputra, S.Farm

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA 16 FARMASI


YAYASAN BHAKTI NUSA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PEMERIKSAAN KEMASAN ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari apt. Yudi Agus Saputra, S.Farm pada mata pelajaran Teknik
Pengemasan Produk (TPP). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pengemasan produk di bidang kefarmasian bagi
pembaca dan penulis.
Saya juga berterima kasih kepada pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 16 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor Penting dalam Melakukan Pengemasan Produk ....... 4
B. Jenis-Jenis Kemasan ......................................................................... 7
C. Hal-hal Yang Harus Ada Pada Kemasan ......................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14


LAMPIRAN ....................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian kemasan adalah suatu wadah atau pembungkus yang berguna
untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk atau
barang yang dikemas atau dibungkusnya. Pendapat lain mengatakan, kemasan
adalah suatu material pembungkus produk yang berfungsi untuk melindungi,
menampung, memberikan identifikasi, serta mempromosikan produk tersebut.
Di bawah ini adalah arti kemasan menurut para ahli:
1. Philip Kotler dan Gary Amstrong
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), pengertian kemasan adalah suatu
bentuk aktivitas yang melibatkan desain serta produks, sehingga kemasan
ini dapat berfungsi agar produk di dalamnya dapat terlindungi.
2. F. D. Rodriguez
Menurut Rodriguez (2008), pengertian kemasan adalah Kemasan atau
pengemasan aktif adalah wadah yang mengubah kondisi dari bahan
pangan dengan penambahan senyawa aktif sehingga mampu
memperpanjang umur simpan dari bahan pangan yang dikemas dan juga
meningkatkan keamanan serta tetap mempertahankan kualitas.
3. Titik Wijayanti
Menurut Titik Wijayanti (2012), definisi kemasan adalah upaya yang
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada
setiap konsumennya tentang produk yang ada di dalamnya.
4. Marianne Klimchuk dan Sandra Krasovec
Menurut Klimchuk dan Krasovec (2006), definisi kemasan adalah desain
kreatif yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, citar,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan.

1
5. Cahyorini dan Rusfian (2011)
Menurut Cahyorini dan Rusfian, pengertian kemasan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis, informasi
produk, serta struktur desain.
6. Eric P. Danger
Menurut Danger (1992), arti kemasan adalah wadah atau pembungkus
untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan,
didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Dengan adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu melindungi produk yang ada di dalamnya.
Pengemasan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam industri
pangan. Kemasan memiliki fungsi utama untuk melindungi produk dari
kerusakan lingkungan, menjaga kualitas produk, selain itu kemasan juga
berfungsi sebagai media informasi produk kepada konsumen. Dalam kemasan
dapat dicantumkan segala macam informasi tentang produk seperti komposisi,
kandungan nilai gizi dan standar mutu yang digunakan, karena itu selain
mempertimbangkan aspek keamanan produk juga harus diperhatikan aspek
estetika dan preferensi konsumen yang berhubungan dengan kemasan produk.
Salah satu bahan pengemas yang saat ini populer digunakan adalah
plastik. Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan
logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan
yaitu ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan
kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dan dapat dibuat berwarna
maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah. Penggunaan plastik
yang semakin marak tidak disertai perhatian serius pada dampak negatif yang
ditimbulkan, dampak negatif terbesar terutama pada kesehatan manusia serta
mencemari lingkungan. Tingginya ketergantungan serta dampak negatif
plastik mendorong penulis menghasilkan produk pengemas yang
biodegradable sehingga mampu mengurangi sedikit demi sedikit penggunaan
plastik sebagai pengemas.

2
Jenis kemasan ini dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya:
1. Kemasan primer adalah bahan kemas yang menjadi wadah langsung bahan
makanan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, dan lain-lain.
2. Kemasan sekunder adalah wadah yang berfungsi memberikan
perlindungan terhadap kelompok kemasan lainnya. Misalnya, kotak kardus
untuk menyimpan kaleng susu, atau kotak kayu untuk menyimpan buah,
dan lain-lain.
3. Kemasan tersier adalah kemasan yang digunakan untuk menyimpan atau
melindungi produk selama proses pengiriman.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan faktor penting dalam melakukan pengemasan produk?
2. Sebutkan jenis-jenis kemasan!
3. Apa saja yang harus ada dalam kemasan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemasan
2. Untuk mengetahui faktor dan desain kemasan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kemasan serta contohnya
4. Untuk mengetahui cara pembuatan kemasan

D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini agar kita dapat mengetahui dan
menambah ilmu tentang kemasan yang sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Penting dalam Melakukan Pengemasan Produk


1. Efektivitas
Ketika merancang paket untuk suatu produk, efisiensi menjadi faktor
penting untuk dipertimbangkan. Bahan pengemasan harus sesuai dengan
sifat dan kebutuhan produk yang akan dikemas.
Jangan biarkan kemasan yang di gunakan tidak cocok dengan produk yang
akan dikemas karena berbeda dari fitur produk.
2. Keamanan Pangan (food security)
Saat memasarkan makanan dan minuman, faktor keamanan pangan
merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih dan
menentukan jenis kemasan dan cara mengemasnya.
3. Keaslian
Sesuatu yang original, khas dan berkesan adalah karakteristik dari desain
kemasan yang efektif. Ada ribuan produk dan semuanya bersaing untuk
mendapatkan perhatian pelanggan potensial. Satu-satunya cara untuk
menonjol adalah menjadi berbeda, menjadi otentik. Ini adalah pentingnya
menciptakan dan mengeksplorasi aspek-aspek saat membuat desain
kemasan. Tidak mungkin memberikan saran tentang cara membuat desain
otentik, terutama ketika konsumen sudah memiliki ribuan produk yang
menarik. Solusinya, untuk desain yang tidak biasa dengan standar visual
yang tinggi.
4. Jujur
Masalah bagi pemula adalah baik untuk desainer dan pelanggan mereka,
yang sering melebih-lebihkan desain kemasan di luar imajinasi.
Masalahnya adalah bahwa melebih-lebihkan produk berarti menyesatkan
konsumen, yang akhirnya berdampak negatif pada kinerja pemasaran.
Paling parah, itu bisa merusak citra perusahaan. Sikap jujur ditekankan di
sini. Konsumen hanya menginginkan sesuatu yang sederhana, murah, dan

4
tahu apa yang mereka beli. Itu benar, konsumen menginginkan sesuatu
yang berbeda, tetapi tidak berlebihan.
5. Desain Ekonomi
Desain ergonomis berarti kemasan sederhana, misalnya: mudah dibawa
kemana-mana, mudah dibuka atau sobek, mudah disimpan, mudah
dituangkan, mudah dibawa, tidak tersebar dan berbagai fasilitas lain yang
tidak mengganggu konsumen.
6. Mudah Dikenali
Setiap perusahaan yang meluncurkan produk tentu berharap produknya
mudah dikenali, populer dan memiliki karakteristik sendiri. Salah satu
kuncinya adalah kemasan. Kemasan makanan harus dirancang agar mudah
dikenali dan diingat oleh konsumen. Kemasan yang diproduksi harus
terlihat berbeda dari produk lain, terutama untuk jenis produk serupa yang
ditawarkan oleh pesaing. Cobalah untuk membuat paket produk yang
memiliki fitur khas. Dengan demikian, tanpa membaca tulisan merek yang
tercantum dalam kemasan, konsumen akan tahu bahwa ini adalah produk
yang mereka cari.
7. Jelas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa di beberapa bagian produk dibuat
transparan, itu dapat secara signifikan meningkatkan peluang membeli
produk yang dibeli konsumen. Ada juga kebenarannya, terutama jika Anda
tidak terbiasa dengan produk yang baru saja dirilis. Melihat adalah
percaya, yaitu, melihat secara langsung dapat membuat konsumen lebih
percaya diri tentang produk. Selain itu, pertimbangan dramatis dapat
meningkatkan kepercayaan pada beberapa merek. Transparan tidak harus
ditutup dengan kemasan plastik,
8. Mudah Dimengerti
Konsumen hanya ingin tahu produk apa dan siapa yang membuatnya.
Penjelasan dan masalah lain bisa dibaca nanti. Sesederhana itu. Namun
mendesain kemasan seperti itu tidak mudah. Sekali lagi, Anda harus
kreatif dan siap untuk mengeksploitasi. Hanya dalam beberapa detik,

5
konsumen ingin meluangkan waktu untuk memahami konten produk.
Tanpa pemahaman, peluang produk yang dijual telah menghilang. Selain
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jauh lebih baik untuk
menggabungkannya dengan kriteria.
9. Bentuk unik
Tidak disengaja bahwa produk wanita selalu identik dengan model
asimetris, sedangkan produk pria selalu identik dengan model simetris.
Model yang diadopsi oleh suatu produk sangat penting secara psikologis,
tergantung pada segmen yang dipilih. Sangat penting bahwa desain
kemasan suatu produk konsisten dengan target. Ini penting agar produk
lebih dapat diterima karena dapat mewakili karakter konsumen. Selalu
ingat bahwa harus ada kecocokan antara produk dan pelanggan yang
dituju.
10. Fungsional
Di antara banyak pertimbangan yang perlu dipertimbangkan ketika Anda
ingin mengemas suatu produk, salah satu elemen penting adalah
perlindungan yang dapat ditawarkan suatu paket. Tidak ada gunanya
membuat paket menarik tetapi tidak bisa berfungsi dengan baik.
Pengemasan produk memiliki banyak fungsi, tetapi yang utama adalah
melindungi isi produk. Bukan sesuatu yang bisa dibanggakan jika desain
kemasannya bagus tapi bahan kemasannya tidak. Harus ada keseimbangan
antara desain dan bahan kemasan yang digunakan.
11. Ramah Lingkungan
Sadar atau tidak, konsumen lebih memperhatikan jenis kemasan tertentu.
Ada semacam keinginan untuk menjaga lingkungan tetapi dengan cara
yang tidak mengganggu. Contohnya adalah pembelian produk berlabel
ramah lingkungan. Memang, efek kemasan ramah lingkungan belum
terlalu terasa ketika dikaitkan dengan aliran penjualan. Tetapi orang dapat
memperkirakan bahwa ini bisa menjadi peluang besar untuk menarik
konsumen. Apalagi jika dipadukan dengan desain kemasan yang tidak
biasa, hasilnya bisa menjanjikan.

6
B. Jenis-Jenis Kemasan
1. Berdasarkan Struktur
a. Bahan Kemas Primer
Bahan kemas primer adalah bahan kemas farmasi yang kontak
bersentuhan langsung dengan produk obat. Bahan kemas primer dapat
berupa untuk dosis tunggal atau dosis multi. Dosis tunggal
mengandung satu dosis yang digunakan sekali saja. Contoh dari dosis
tunggal adalah sachet atau ampul. Contoh multi dosis adalah vial. Ada
juga vial yang sekali pakai juga.
Bahan kemas primer harus kompatibel dengan produk, tidak
mencemari produk obat. Tidak boleh bereaksi dengan produk. Tidak
ada yang harus keluar dari kemasan utama ke produk atau produk ke
kemasan utama.
Berikut contoh-contoh dari bahan kemas primer:
1) Blister
Bahan kemas blister merupakan bahan kemas paling umum untuk
sediaan padat seperti tablet dan kapsul. Kemasan ini terbuat dari
plastik yang dapat dibentuk dengan panas, dilengkapi juga dengan
alumunium foil yang mudah disobek dengan tangan.
Pada blister obat tablet/kapsul mudah diambil untuk digunakan
oleh pasien. Adanya plastik film transparan memudahkan
pengenalan obat tablet. Lebih dari 40 tahun blister pack telah
diadopsi di industri farmasi karena fleksibilitas pada desain.
Bahan kemas blister dapat melindungi obat dengan ideal dari
cemaran mikroba atau kelembapan. Keunggulan blister lainnya
adalah dapat terlihat obat tablet sudah diambil atau belum sehingga
meningkatkan kepatuhan pasien.
2) Strip
Strip packaging merupakan teknik pengemasan yang sudah
berlangsung lebihdari seperempat abad. Semua solid form dibidang
farmasi termasuk pill, tablet,capsul, lozenges, dikemas dengan

7
system ini. Tetapi yang paling umummenggunakan cara ini adalah
tablet dan capsul.
3) Ampul
4) Vial
5) Botol
Botol dapat berupa gelas atau plastik. Botol gelas dapat transparan
bening atau tempered (untuk menjaga produk dari cahaya). Tipe
gelas yang paling umum adalah gelas amber, bahan ini bening dan
menjaga produk obat dari sinar UV yang dapat merusak produk
obat. Terdapat tiga tipe gelas yaitu tipe I (ultra-resistant
borosilicate glass), tipe II (surface treated soda lime glass) dan tipe
III (soda lime glass).
Botol juga dapat terbuat dari plastik. Jenis-jenis plastik antara lain
PET (polyethylene terephthalate), HDPE (high-density
polyethylene) dan PP (polypropylene).
6) Sachet
7) Tube (Alumunium tube / plastic tube)
Alumunium tube merupakan bahan kemas primer paling populer
yang berupa logam. Selain itu ada juga kaleng.
8) Syringe

Bahan kemas primer Steril


Bahan kemas primer steril digunakan untuk memastikan produk
obat terjaga stabilitas dan menjaga dari kontaminasi mikroorganisme.
Jenis bahan kemas steril berasal dari HDPE dan PP.
b. Bahan Kemas Sekunder
Bahan kemas sekunder adalah tipe bahan kemas dimana tidak
terdapat kontak langsung produk obat. Bahan kemas farmasi sekunder
mengandung bahan kemas primer. Contoh dari bahan kemas sekunder
adalah box yang mengandung botol obat atau karton box yang
mengandung blister. Karton box dapat sebagai bahan kemas sekunder

8
ataupun bahan kemas tersier. Contoh lain bahan kemas sekunder
adalah dus, dus ini berupa kertas yang berfungsi menjadi wadah
kemasan primer. Contohnya dus yang mengandung botol sirup
parasetamol.
c. Bahan Kemas Tersier
Bahan kemas tersier adalah tipe bahan kemas yang mengandung
beberapa bahan kemas sekunder. Bahan kemas memberikan
perlindungan kemasan selama transportasi. Bahan kemas ini
mempermudah handling produk. Contoh bahan kemas tersier yang
paling umum adalah karton box berwarna coklat.
2. Berdasarkan Proses Pengemasannya
a. Pengemasan Aseptis
Pengemasan aseptis adalah suatu cara pengemasan bahan di
dalam suatu wadahyang memenuhi empat persyaratan, yaitu : produk
harus steril, wadah pengemasharus steril, lingkungan tempat pengisian
produk ke dalam wadah harussteril, danwadah pengepak yang
digunakan harus rapat untuk mencegah kontaminasikembaliselama
penyimpanan. Sistem pengemasan aseptis digunakan untuk mengemas
berbagai macam produk seperti bahan pangan dan obat-obatan. Dalam
sistem pengemasan aseptis, produk dan wadah pengemas disterilisasi
secara terpisah, kemudian dilakukan pengisian produk ke dalam wadah
dalam lingkungan steril sehingga diperoleh produk steril dalam
kemasan yang tahan disimpan dalam jangkawaktu lama.
Dalam sistem pengemasan aseptis, sterlisasi yang dilakukan
terhadap wadah lebih bervariasi tergantung dari jenis wadahnya.
Misalnya untuk wadah yang terbuat dari metal digunakan uap panas
atau udara panas. Untuk wadah yang terbuat dari plastik dapat
digunakan etilen oksida, hidrogen peroksida atau dengan cara radiasi.
Wadah gelas dapat digunakan etilen oksida. Masing-masing cara
sterilisasi tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan.

9
Sterilisasi dengan uap panas dan udara panas akan menghasilkan
suhu tinggi pada tekanan atmosfir, tetapi mempunyai kelemahan
karena mikroorganisme lebih tahan di dalam uap/udara panas daripada
di dalam uap jenuh. Sterilisasi wadah menggunakan hidrogen
peroksida mempunyai keuntungan karena prosesnya cepat dan efisien,
sedangkan radiasi dapat digunakan untuk sterilisasi wadah yang
terbuat dari plastik yang sensitif terhadap panas, tetapi mempunyai
kelemahan karena biayanya yang mahal dan lokasinya terbatas.
b. Pengemasan Non Aseptik
Pada proses pengemasan non-aseptik, kontaminasi mudah
terjadi, sehingga masa simpan produk umumnya relatif lebih rendah.
Untuk memperpanjang masa simpan, produk dapat ditambahkan gula,
garam atau dikeringkan hingga kadar air tertentu.
3. Berdasarkan Frekuensi Pemakaiannya
a. Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus
permen, karton dus, makanan kaleng.
b. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), yaitu kemasan
yang umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi
dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan
ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
c. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable), yaitu kemasan yang
biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah
dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis
botol.
4. Berdasarkan Sifat Kekakuan
a. Kemasan Fleksibel, yaitu kemasan yang menggunakan bahan yang
mudah dilenturkan, misalnya plastik, foil, dan kertas.
b. Kemasan Kaku, yaitu kemasan yang menggunakan bahan keras dan
kaku, misalnya gelas, logam, kaca, kayu.

10
c. Kemasan Hybird, yaitu kemasan yang memiliki sifat fleksibel dan
kaku, misalnya botol plastik dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
5. Berdasarkan Kesiapan Pakai
a. Kemasan siap pakai
Yaitu kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol,
wadah kaleng, dan sebagainya.
b. Kemasan siap dirakit
Yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum
pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

C. Hal-hal Yang Harus Ada Pada Kemasan


1. Nama produk yang eye catching
Nama produk harus ditulis dengan tipografi dan warna yang
menarik. Bukan berarti harus mencolok dan mengganggu penglihatan tapi
perlu untuk memperhatikan nama produk tersebut supaya bisa menarik
perhatian.
Yang harus diperhatikan adalah nama produk berbeda dari nama
perusahaan. Contohnya adalah nama perusahaan PT. Sejahtera Bahagia,
sedangkan nama produknya adalah Roti Enak. Hal tersebut sangatlah
berbeda dari nama perusahaan. Yang harus diperhatikan adalah nama
produk Roti Enak tersebut. Penempatan produk juga perlu diperhatikan.
2. Punya keunikan tersendiri
Kemasan produk perlu untuk memiliki sesuatu yang membuat
produk tersebut standing out. Keunikan pada sebuah kemasan bisa
diwujudkan dalam berbagai macam cara. Misalnya seperti dari sisi bentuk
kemasan, ukurannya, warnanya, atau hingga adanya mascot di kemasan
tersebut.
Keberadaan mascot memang jadi sesuatu yang sangat diperhatikan
akhir-akhir ini. Hal ini karena mascot mampu menarik perhatian banyak

11
orang. Sudah ada banyak produk yang diketahui menggunakan mascot
untuk produk-produknya. Baik dari brand local maupun internasional,
mascot banyak digunakan untuk menarik perhatian orang-orang.
3. Informasi yang lengkap
Tidak hanya menyertakan nama produk, sebuah kemasan juga wajib
menyertakan informasi yang lengkap. Bagaimana contoh dari informasi
yang lengkap pada sebuah label kemasan tersebut? Pertanyaan tersebut
pernah kami tulis disini. Setidaknya ada 8 hal yang harus disertakan pada
sebuah label kemasan yang menjadikan kemasan tersebut berisi informasi
yang lengkap. Hal-hal seperti informasi soal komposisi, tanggal produksi
dan kedaluwarsa, hingga legalitas, dan logo halal dari MUI. Informasi
yang lengkap tersebut sangat menunjang untuk konsumen dan menjadi hal
yang perlu untuk diketahui oleh konsumen.
4. Unsur estetika
Selain kelengkapan informasi, kemasan juga perlu untuk
menyertakan unsur estetika. Unsur estetika sangatlah penting dan
menunjang rasa penasaran konsumen. Tidak jarang ada banyak konsumen
yang jatuh cinta dengan bentuk kemasan yang ada. Unsur estetika sangat
berkaitan dengan rasa psikologis seseorang untuk mengetahui lebih jauh
soal produk yang dijual. Jika kamu tidak begitu mengerti unsur estetika
yang ada pada sebuah kemasan, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan
jasa cetak kemasan yang membuat kemasan mu.
5. Memperhatikan tingkat efisiensi
Estetika tentu sangat penting, tapi juga tidak lupa dengan tingkt
efisiensi yang ada pada sebuah kemasan. Artinya adalah sebuah kemasan
perlu untuk berfungsi secara maksimal. Mulai dari mengamankan produk
hingga nyaman dan mudah digunakan untuk pengemasan. Kamu juga bisa
menggabungkan unsur estetika dengan tingkat efisiensi yang ada.
Misalnya dengan membuat tali yang punya unsur seni namun juga bisa
bermanfaat untuk menjadi alat untuk membawa kemasan dengan mudah.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengemasan produk adalah suatu bentuk kegiatan untuk memberi wadah
atau pembungkus suatu produk. Kemasan di bagi menjadi kemasan primer,
sekunder, dan tersier.

B. Saran
Demikian pokok pembahasan tentang pengemasan produk yang dapat
saya jelaskan melalui makalah ini. Meskipun terdapat banyak kekurangan di
dalam isi dan penulisan karena keterbatasan referensi. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar bisa jauh lebih
baik dari sekarang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-kemasan.html
http://e-journal.uajy.ac.id/7896/2/BL101021.pdf
https://fastwork.id/blog/faktor-desain-kemasan-produk/
https://www.powerpack.co.id/blog/memahami-jenis-jenis-kemasan-produk
https://flexypack.com/penting-ini-hal-hal-yang-harus-ada-di-desain-kemasan/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-kemasan-produk/
https://farmasiindustri.com/industri/packaging-bahan-kemas-di-industri-
farmasi.html

14
LAMPIRAN

1. Kemasan Primer

Bahan Kemas Primer Vial Bahan Kemas Primer Blister Pack

2. Kemasan Sekunder

Dus kertas sebagai bahan kemas sekunder

3. Kemasan Tersier

Karton Box Corrugated sebagai bahan kemas tersier

15
4. Kemasan Sekali Pakai

Bungkus Permen
5. Kemasan Yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip)

Botol Minuman
6. Kemasan Yang Tidak Dibuang

Kaleng Makanan

16

Anda mungkin juga menyukai