NPM : 1806185563
Terdapat 4 fase:
1. Absorbsi proses pergerakan molekul obat dari tempat pemberian atau tempat absorpsi
ke darah atau plasma
2. Distribusi transfer obat reversible antara darah dan jaringan. Melalui proses ini, obat
yang diserap didistribusikan di berbagai kompartemen tubuh (organ dan jaringan tubuh)
3. Metabolisme proses modifikasi kimia dari molekul obat untuk mengubah tindakannya
4. Eliminasi/ekskresi proses eliminasi obat dari tubuh untuk menghentikan kerja obat.
Dalam proses ini, obat dieliminasi secara irreversible.
Absorpsi obat diartikan sebagai proses perpindahan obat dari tempat pemberian ke sirkulasi
sistemik.
Obat dikatakan diserap hanya jika telah masuk ke dalam darah atau kapiler getah bening.
Obat dapat masuk ke dalam sirkulasi sistemik melalui absorpsi, melalui jalur berikut:
Pemberian bentuk sediaan obat disolusi bentuk sediaan obat pada GIT
metabolisme/modifikasi obat di GIT obat mencapai tempat penyerapan (membrane GIT)
obat melalui epitel GI obat ke hati metabolisme obat oleh hati (first pass effect)
setelah metabolisme, obat mencapai sirkulasi sistemik pergerakan obat ke tubuh
Transpor aktif:
Difusi pasif:
Bentuk paling sederhana dari obat atau transpor molekuler. Kekuatan pendorong untuk
difusi pasif adalah gradien konsentrasi, yaitu molekul obat bergerak dari konsentrasi yang
lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, oleh karena itu tidak diperlukan energi.
Gaya penggerak pergerakan molekul berasal dari energi kinetik molekul itu sendiri.
Laju transfer obat dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana, seperti:
r =P S ∆ C
r = tingkat difusi obat
P = permeabilitas membran
S = luas permukaan
∆ C = konsentrasi gradien
D = konstanta difusi
A = luas permukaan
Km/w = koefisien partisi
Cgit – C = perbedaan konsentrasi antara GIT dan plasma
H = ketebalan membran
Ion-Pair Transport:
- Absorbsi dari highly ionized drugs sepertu sulfonic acid, quaternary ammonium
compounds yang muncul pada saat mekanisme berlangsung.
- Charged molecules memiliki koefisien partisi yang sangat rendah, oleh sebab itu obat
sulit untuk dapat terpenetrasi ke dalam membrane sel.
- Untuk proses transportasinya, molekul obat akan menempel atau bergabung dengan ion
endogen (contoh: mucin) secara reversible untuk dapat berubah menjadi pasangan ion.
Pasangan ion bersifat netral.
- Komplek pasangan ion ini harus memiliki sifat yang cukup hidrofilik dan lipofilik untuk
dapat menembus membrane biologi melalui difusi pasif.
Pore Transport:
- Mekanisme transport ini juga disebut connective transport
- Obat dengan berat molekul kecil hingga sedang mampu meresap atau masuk ke dalam
epitha intestinal melalui air yang berisi protein channel yang terdapat pada membrane
sel.
- Proses transportasi atau absorpsi obat terjadi dengan adanya perbedaan tekanan osmotik
atau hidrostatik pada membrane
- Molekul obat mampu bergerak melewati water flux dari protein channels.
- Rute pengantaran obat ini bersifat signifikan atau hanya dapat terjadi apabila berat
molekul dari obat tersebut kurang dari 100 Dalton, bersifat hidrofilik dan merupakan
cationic drugs dengan ukuran molekul antara 5-15 Armstrong.