PENGEMASAN PRODUK
NAMA ANGGOTA :
1.Nanda Saputra XI APL 1
4.Revell Ramadhan XI KI 1
6.M. Raihan XI KI 3
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya, laporan yang berjudul “pengemasan produk”
dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan Praktikum Teaching Factory ini dapat
disusun dengan baik.
Semoga Laporan Praktikum Teaching Factory yang telah kami susun ini bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa Laporan Praktikum Teaching Factory ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
sekalian demi penyusunan Laporan Praktikum Teaching Factory dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR............................................................................... 2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Di SMK SMTI Bandar Lampung ada teaching factory yang mempelajari cara
membuat sarung tangan, sabun cuci piring, sabun cuci baju, sabun kendaraan, dan
sabun cuci tangan. Di teaching factory ini ada mesin untuk membuat sarung tangan
dari bahan baku karet yang diolah dengan beberapa proses, lalu ada juga tempat
pengolahan berbagai sabun cair.
4
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemasan
Pengertian kemasan secara umum adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra tipografi dan elemen – elemen desain dengan informasi
produk agar mudah dipasarkan.
Pengertian pengemasan menurut Kotler dan Keller, adalah kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk.
6
Salah satu fungsi pembungkus yang sering diabaikan adalah keindahan, padahal
keindahan pembungkus besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan produk-produk
kita. Walaupun faktor biaya yang mahal tetapi harus kita perhatikan karena semakin menarik
suatu pengemasan maka akan semakin tertarik pula konsumen terhadap suatu produk
Ada sementara perusahaan yang berpendapat bahwa yang penting adalah barang
yang dibungkus dan bukan pembungkusnya. Memang harus diakui bahwa kualitas barang
adalah besar sekali pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan, tapi dalam hal ini bukan
berarti masalah pembungkus diabaikan. Meskipun barang dalam pembungkus itu isinya baik
tetapi agar orang dapat menjadi langganan, orang tersebut harus mencobanya. Akan tetapi
bila mana orang tersebut tidak tertarik, maka orang tersebut tidak akan tahu bahwa isi
didalam pembungkus tersebut adalah berkualitas baik. Mungkin jangka panjang orang akan
tahu bahwa kualitasnya baik dan pada akhirnya akan menjadi langganan. Tapi jelas akan
membutuhkan waktu yang lumayan lama.
1. fungsi protektif
berkenaan dengan proteksi produk. Perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan
saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan
protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk
rusak atau cacat.
2. Fungsi promosional
Kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional menyangkut promosi.
Perusahaan mempertimbangkan prefensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan
penampilan yang mana sudah dijelaskan pada bagian arti penting kemasan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi pembungkus tidak hanya sebagai
bungkus tapi lebih luas dari pada itu. Dan apabila kita dapat memenuhi syarat-syarat tersebut
7
maka konsumen atau calon konsumen lebih puas sehingga kelancaran dari penjualan barang-
barang akan lebih lancar. Syarat-syarat pembungkus yang baik yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai Tempat
Syarat ini adalah syarat yang paling utama dan telah banyak diketahui sehinggga bukan
sebuah permasalahan lagi. Misalkan kita menjual minuman maka sudah tentu kita memilih
pembungkusnya adalah botol dari gelas ataupun plastik dan bukan dari ketas yang tidak dapat
berfungsi sebagai tempat untuk minuman.
b. Menarik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka setiap perusahaan hendaknya dapat membuat
pembungkus yang menarik. Dengan pembungkus yang menarik tersebut dapat diharapkan
orang akan tertarik untuk mencobanya sehingga akhirnya dapat diharapkan menjadi
langganan. Oleh karena itu, sayang sekali jika suatu barang yang pembungkusnya menrik tapi
barang tersebut kurang berkualitas, pasti akan mengecewakan konsumen. Ada juga orang
yang berpendapat bahwa yang menarik hanya barang-barang yang kita ingin mencobanya
kita harus beli misalnya kembang gula, makanan dan minuman dalam kaleng dan lain-lain.
Sedangkan bagi barang-barang yang kita dapat mengetahui kualitasnya tanpa kita
membelinya yaitu misalnya kaca mata, sepatu dan lain-lain. Ada orang yang berpendapat
bahwa masalah keindahan pembungkus tidak perlu diperhatikan. Tapi itu adalah pendapat
yang salah, pembungkus yang menarik itu tetap penting meskipun itu barang-barang yang
terbuka sebelum dibeli misalnya kaca mata. Sebab dengan pembungkus yang indah dan
menarik akan menimbulkan kesan bahwa kualitas barangnya adalah baik juga. Yang disebut
dengan indah dan menarik disini adala kombinasi bahan, bentuk, komposisi warna, gambar,
tulisan dal lain-lain.
c. Dapat Melindungi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kualitas suatu barang sangat besar pengaruhnya
terhadap kelancaran penjualan. Oleh karena itu, maka perlu pembungkus yang dapat
melindungi baik pada waktu masih di gudang, dalam pengangkutan maupun dalam peredaran
di pasaran. Bila pembungkus mampu melindungi barang-barang akan lebih terjamin
kualitasnya, sehingga kelancaran penjualan dapat ditingkatkan. Misalnya seperti barang-
8
barang elektronik seperti TV, kulkas yang mudah rusak, sehingga harus dibuatkan
pembungkus sedemikian rupa sehingga dalam pengagkutan, kualitas barang dapat
dipertahankan dan tetap terjamin. Untuk obat-obatan yang peka terhadap sinar matahari
biasanya biasanya ditempatkan pada botol-botol yang gelasnya berwarna gelap. Apabila kita
tidak memperhatikan masalah tersebut, maka kualitas barang-barang kita tidak akan terjamin
kualitanya sehingg hal tersebut akan mempengaruhi dalam kelancaran penjualan.
d. Praktis
Apabila perusahan mampu membuat pembungkus yang praktis maka dengan sendirinya
konsumen akan lebih puas. Maksud praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka dan
ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Contohnya yaitu pembungkus rokok yang mudah
ditaruh dalam saku baju maupun celana. Apabila kita merasa pembungkus yang kita buat
kurang praktis maka kita harus membuat yang lebih praktis.
f. Ketepatan Ukuran
Ukuran pembungkus harus kita perhatikan juga, sebab hal ini akan berhubungan erat dengan
harga suatu barang. Di negara yang sudah maju seperti Amerika, maka ukuran-ukuran yang
besar akan lebih ekonomis, tapi bagi negara yang baru berkembang seperti Indonesia pada
umunya daya belinya kebanyakan rendah, sehingga perlu diperhatikan pembungkus dengan
ukuran yang terjangkau dengan daya beli sebagaian besar masyarakan adalah ukuran mini.
Misalnya perusahaan bumbu masak, shampo dan lain-lain. Telah mengintrodusir cara ini
sehingga dengan demikian penduduk yang berpenghasilan rendah dapat pula ikut
membelinya, meskipun sebenarnya dengan ukuran mini tersebut dapat menimbulkan
jatuhnya harga menjadi lebih mahal.
1. Physical Prodution
Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.
2. Barrier Protection.
Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya
9
3. Containment or Agglomeration
Benda – benda kecil biasanya dikelompokan bersama dalam satu paket untuk
efisiensi transportasi dan penanganan
4. Information Transmission
Informasi tentang cara menggunakan transportasi daur ulang atau membuang paket
produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5. Reducing Theft
Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali arau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian
6. Convenience
Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan,
tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7. Marketing
Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasaran untuk mendorong calon pembeli
untuk membeli produk
Pada saat melakukan praktik di Teaching Facrtory SMK SMTI Bandar Lampung
kegiatan yang dilakukan yaitu mengemas, adapun produk yang dikemas yaitu sabun cuci
piring dan deterjen cair dimana semua produk tersebut diberi merk “HELAU”
10
1. Pada saat melebeli kemasan
11
3. Pada saat mengepress produk
4. Hasil pressan
12
5. Hasil pressan disusun didalam boks
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kemasan ialah sebuah wadah atau tempat untuk melindungi produk dari guncangan, distriusi,
transportasi dan lain-lain, kemasan tidak hanya untuk melindungi produk tetapi kemasan juga
menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya karena kekreatifan dalam membuat
kemasan dapat mempengaruhi pendapatan suatu perusahaan.
3.2 SARAN
Sebaiknya kemasan terbuat dari suatu bahan yang dapat didaur ulang agar tidak
menimbulkan limbah yang banyak dan kemasan tersebut bertahan lama dapat dipakai hingga
beberapa kali.
Demikianlah laporan yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada
kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya.
14