Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN DI TEACHING FACTORY

PENGEMASAN PRODUK

NAMA ANGGOTA :
1.Nanda Saputra XI APL 1

2.M. Rizki Nanda Saputra XI APL 2

3.Nanda Salsabila Putri XI APL 3

4.Revell Ramadhan XI KI 1

5.Okti Junia Ningsih XI KI 2

6.M. Raihan XI KI 3

SMK SMTI BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya, laporan yang berjudul “pengemasan produk”
dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan Praktikum Teaching Factory ini dapat
disusun dengan baik.

Semoga Laporan Praktikum Teaching Factory yang telah kami susun ini bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa Laporan Praktikum Teaching Factory ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
sekalian demi penyusunan Laporan Praktikum Teaching Factory dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR............................................................................... 2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4

1.1 Latar belakang ...................................................................................4


1.2 Rumusan masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6

2.1 Pengertian Pengemasan.....................................................................................6

2.2 Arti Penting Kemasan...........................................................................................6

2.3 Syarat – Syarat kemasan yang baik..................................................................7

2.4 Tujuan pengemasan.............................................................................................9

2.5 Produk yang akan dikemas..........................................................................10

2.6 Proses pengemasan................................................................................................10

2.7 foto kegiatan...................................................................................................11

BAB III PENUTUP.........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan......................................................................................14

3.2 Saran ......................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teaching adalah pembelajaran factory adalah pabrik. Teaching factory
(TEFA) adalah pembelajaran yang berorientasi produk dan bisnis. Pembelajaran
melalui TEFA adalah proses penguasan keahlian atau keterampilan yang
dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standard bekerja yang sesungguhnya untuk
menghasilkan produk atau jasa yang dipesan konsumen.

Di SMK SMTI Bandar Lampung ada teaching factory yang mempelajari cara
membuat sarung tangan, sabun cuci piring, sabun cuci baju, sabun kendaraan, dan
sabun cuci tangan. Di teaching factory ini ada mesin untuk membuat sarung tangan
dari bahan baku karet yang diolah dengan beberapa proses, lalu ada juga tempat
pengolahan berbagai sabun cair.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah
yaitu:
1. Apa pengertian kemasan ?
2. Arti penting serta fungsi kemasan ?
3. Apa saja syarat-syarat kemasan yang baik ?
4. Tujuan pengemasan ?
5. Produk apa yang akan dikemas ?
6. Bagaimana proses pengemasannya ?
7. Kegiatan pada pengemasan ?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kemasan


2. Untuk mengetahui arti penting serta fungsi kemasan
3. Untuk mengetahui syarat-syarat kemasan yang baik
4. Untuk mengetahui tujuan pengemasan
5. Mengetahui produk apa yang akan dikemas
6. Mengetahui proses pengemasan produk tersebut
7. Mengetahui gambar pada saat proses pengemasan

1.4 Manfaat

1. Memberikan informasi kepada pembaca


2. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemasan
Pengertian kemasan secara umum adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra tipografi dan elemen – elemen desain dengan informasi
produk agar mudah dipasarkan.

Pengertian pembungkus atau kemasan menurut soehardi sigit, kemasan adalah


wadah, tempat, isi atau yang sejenisnya yang terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi,
plastik, kain, karton atau meterial lainnya yang membungkus atau mengemas suatu produk
yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.

Pengertian pembungkusan atau pengemasan menurut William J. Stanson adalah


kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas umum dalam perencaraan barang atau produk yang
melibatkan penentuan dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang atau produk

Pengertian pengemasan menurut Kotler dan Keller, adalah kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk.

Dengan demikian dapat disimpulkan, pembungkusan/pengemasan adalah suatu


aktivitas atau kegiatan umum dalam perencanaan barang untuk menempatkan barang tersebut
ke dalam wadah atau tempat yang memerlukan kreatifitas dalam mendesain dan pembuatan
kemasan dapat berasal dari berbagai macam bahan yang dilakukan oleh produsen untuk
disampaikan kepada konsumen.

2.2 Arti penting kemasan

Banyak perusahaan yang mengabaikan masalah pembungkus suatu barang sebab


mereka menganggap bahwa fungsi pembungkus hanyalah sekedar bungkus saja. Tapi jika
kita mau meneliti maka fungsi pembungkus tidak hanya sekedar sebagai pembungkus saja,
tapi jauh lebih luas dari pada itu. Dan kalau kita mau memperhatikan fungsi-fungsi tersebut
maka kelancaran penjualan produk-produk kita akan labih baik.

6
Salah satu fungsi pembungkus yang sering diabaikan adalah keindahan, padahal
keindahan pembungkus besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan produk-produk
kita. Walaupun faktor biaya yang mahal tetapi harus kita perhatikan karena semakin menarik
suatu pengemasan maka akan semakin tertarik pula konsumen terhadap suatu produk

Ada sementara perusahaan yang berpendapat bahwa yang penting adalah barang
yang dibungkus dan bukan pembungkusnya. Memang harus diakui bahwa kualitas barang
adalah besar sekali pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan, tapi dalam hal ini bukan
berarti masalah pembungkus diabaikan. Meskipun barang dalam pembungkus itu isinya baik
tetapi agar orang dapat menjadi langganan, orang tersebut harus mencobanya. Akan tetapi
bila mana orang tersebut tidak tertarik, maka orang tersebut tidak akan tahu bahwa isi
didalam pembungkus tersebut adalah berkualitas baik. Mungkin jangka panjang orang akan
tahu bahwa kualitasnya baik dan pada akhirnya akan menjadi langganan. Tapi jelas akan
membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Dengan demikian, pembungkus yang menarik akan mempercepat kelancaran promosi,


pengenalan dan yang terakhir penjualan barang yang di produksi. Sebenarnya masih banyak
fungsi pembungkus yang lain selain sebagai pembungkus dan keindahan yaitu :

1. fungsi protektif
berkenaan dengan proteksi produk. Perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan
saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan
protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk
rusak atau cacat.
2. Fungsi promosional
Kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional menyangkut promosi.
Perusahaan mempertimbangkan prefensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan
penampilan yang mana sudah dijelaskan pada bagian arti penting kemasan.

2.3 Syarat-syarat kemasan yang baik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi pembungkus tidak hanya sebagai
bungkus tapi lebih luas dari pada itu. Dan apabila kita dapat memenuhi syarat-syarat tersebut

7
maka konsumen atau calon konsumen lebih puas sehingga kelancaran dari penjualan barang-
barang akan lebih lancar. Syarat-syarat pembungkus yang baik yaitu sebagai berikut :

a. Sebagai Tempat

Syarat ini adalah syarat yang paling utama dan telah banyak diketahui sehinggga bukan
sebuah permasalahan lagi. Misalkan kita menjual minuman maka sudah tentu kita memilih
pembungkusnya adalah botol dari gelas ataupun plastik dan bukan dari ketas yang tidak dapat
berfungsi sebagai tempat untuk minuman.

b. Menarik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka setiap perusahaan hendaknya dapat membuat
pembungkus yang menarik. Dengan pembungkus yang menarik tersebut dapat diharapkan
orang akan tertarik untuk mencobanya sehingga akhirnya dapat diharapkan menjadi
langganan. Oleh karena itu, sayang sekali jika suatu barang yang pembungkusnya menrik tapi
barang tersebut kurang berkualitas, pasti akan mengecewakan konsumen. Ada juga orang
yang berpendapat bahwa yang menarik hanya barang-barang yang kita ingin mencobanya
kita harus beli misalnya kembang gula, makanan dan minuman dalam kaleng dan lain-lain.
Sedangkan bagi barang-barang yang kita dapat mengetahui kualitasnya tanpa kita
membelinya yaitu misalnya kaca mata, sepatu dan lain-lain. Ada orang yang berpendapat
bahwa masalah keindahan pembungkus tidak perlu diperhatikan. Tapi itu adalah pendapat
yang salah, pembungkus yang menarik itu tetap penting meskipun itu barang-barang yang
terbuka sebelum dibeli misalnya kaca mata. Sebab dengan pembungkus yang indah dan
menarik akan menimbulkan kesan bahwa kualitas barangnya adalah baik juga. Yang disebut
dengan indah dan menarik disini adala kombinasi bahan, bentuk, komposisi warna, gambar,
tulisan dal lain-lain.

c. Dapat Melindungi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kualitas suatu barang sangat besar pengaruhnya
terhadap kelancaran penjualan. Oleh karena itu, maka perlu pembungkus yang dapat
melindungi baik pada waktu masih di gudang, dalam pengangkutan maupun dalam peredaran
di pasaran. Bila pembungkus mampu melindungi barang-barang akan lebih terjamin
kualitasnya, sehingga kelancaran penjualan dapat ditingkatkan. Misalnya seperti barang-

8
barang elektronik seperti TV, kulkas yang mudah rusak, sehingga harus dibuatkan
pembungkus sedemikian rupa sehingga dalam pengagkutan, kualitas barang dapat
dipertahankan dan tetap terjamin. Untuk obat-obatan yang peka terhadap sinar matahari
biasanya biasanya ditempatkan pada botol-botol yang gelasnya berwarna gelap. Apabila kita
tidak memperhatikan masalah tersebut, maka kualitas barang-barang kita tidak akan terjamin
kualitanya sehingg hal tersebut akan mempengaruhi dalam kelancaran penjualan.

d. Praktis

Apabila perusahan mampu membuat pembungkus yang praktis maka dengan sendirinya
konsumen akan lebih puas. Maksud praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka dan
ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Contohnya yaitu pembungkus rokok yang mudah
ditaruh dalam saku baju maupun celana. Apabila kita merasa pembungkus yang kita buat
kurang praktis maka kita harus membuat yang lebih praktis.

f. Ketepatan Ukuran

Ukuran pembungkus harus kita perhatikan juga, sebab hal ini akan berhubungan erat dengan
harga suatu barang. Di negara yang sudah maju seperti Amerika, maka ukuran-ukuran yang
besar akan lebih ekonomis, tapi bagi negara yang baru berkembang seperti Indonesia pada
umunya daya belinya kebanyakan rendah, sehingga perlu diperhatikan pembungkus dengan
ukuran yang terjangkau dengan daya beli sebagaian besar masyarakan adalah ukuran mini.
Misalnya perusahaan bumbu masak, shampo dan lain-lain. Telah mengintrodusir cara ini
sehingga dengan demikian penduduk yang berpenghasilan rendah dapat pula ikut
membelinya, meskipun sebenarnya dengan ukuran mini tersebut dapat menimbulkan
jatuhnya harga menjadi lebih mahal.

2.4 Tujuan pengemasan

Menurut Louw dan Kimber sebagai berikut :

1. Physical Prodution
Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.
2. Barrier Protection.
Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya

9
3. Containment or Agglomeration
Benda – benda kecil biasanya dikelompokan bersama dalam satu paket untuk
efisiensi transportasi dan penanganan
4. Information Transmission
Informasi tentang cara menggunakan transportasi daur ulang atau membuang paket
produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5. Reducing Theft
Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali arau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian
6. Convenience
Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan,
tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7. Marketing
Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasaran untuk mendorong calon pembeli
untuk membeli produk

2.5 Produk yang akan dikemas

Pada saat melakukan praktik di Teaching Facrtory SMK SMTI Bandar Lampung
kegiatan yang dilakukan yaitu mengemas, adapun produk yang dikemas yaitu sabun cuci
piring dan deterjen cair dimana semua produk tersebut diberi merk “HELAU”

2.6 Proses (langkah – langkah) pengemasan produk “HELAU”

1. Menyiapkan kemasan yang akan diberi label


2. Melebeli kemasan
3. Mengemas sabun cair menggunakan kemasan yang sudah diberi label
4. Mengecek sudah pas atau rapih tidaknya sabun yang sudah dikemas
5. Menutup bagain atas sabun dengan menggunakan mesin press
6. Mengecek bocor atau tidaknya produk yang sudah dikemas, jika tidak susun rapih di
dalam boks lalu menaruh didalam lemari penyimpanan
Gambar – gambar proses saat melakukan pengemasan

10
1. Pada saat melebeli kemasan

2. Pada saat mengemas sabun

11
3. Pada saat mengepress produk

4. Hasil pressan

12
5. Hasil pressan disusun didalam boks

6. Meletakan didalam lemari

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kemasan ialah sebuah wadah atau tempat untuk melindungi produk dari guncangan, distriusi,
transportasi dan lain-lain, kemasan tidak hanya untuk melindungi produk tetapi kemasan juga
menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya karena kekreatifan dalam membuat
kemasan dapat mempengaruhi pendapatan suatu perusahaan.

3.2 SARAN

Sebaiknya kemasan terbuat dari suatu bahan yang dapat didaur ulang agar tidak
menimbulkan limbah yang banyak dan kemasan tersebut bertahan lama dapat dipakai hingga
beberapa kali.

Demikianlah laporan yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada
kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya.

14

Anda mungkin juga menyukai