Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MANAJEMEN PEMASARAN

PEMBUNGKUS

Disusun Oleh :

RISKY ANGGORO (18530010)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWADAYA

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen Pemasaran
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak selaku dosen pengantar bisnis Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai apa itu manajemen pemasaran pembungkus dan mengenai dalam
ruang lingkup dalam pemasaran(marketing). Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yangmembangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak demi perbaikan
makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
1. Apa pengertian pembungkus/kemasan?
2. Bagaimana arti penting pembungkus/kemasan?
3. Apa saja syarat-syarat pembungkus/kemasan yang baik?
4. Apa fungsi pembungkus/kemasan?
5. Bagaimana hubungan pembungkus/kemasan dan strategi pemasaran?
6. Bagaimana strategi perkembangan pembungkus/kemasan?
7. Bagaimana pengaruh pembungkus terhadap biaya dan modal?
8. Bagaimana stock untuk pembungkus?
9. Bagaimana membedakan ukuran pembungkus?
10. Bagaimana kebijaksanaan dalam merubah pembungkus?

BAB III PENTUP


Kesimpulan
Daftar pusaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembungkus atau juga sering disebut kemasan adalah hal yang melekat pada suatu produk barng.
Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang dicari, karena
merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja, seperti: produk sabun mandi
di rak-rak toko/swalayan sudah puluhan jenisnya, minyak goreng branded ada lebih 30 merek
dapat dijumpai konsumen di rak-rak supermarket. Belum lagi merek air minum sudah lebih 50
merek dapat dijumpai konsumen di pasar. Begitu pula untuk sabun cuci deterjen ada puluhan
merek yang dipajang di swalayan untuk menarik minat konsumen. Apa yang membedakan
produk satu dengan produk yang lain? tidak lain adalah merek, dan kemasannya. Memang
kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi melindungi dan
membungkus produk.

Persaingan produk yang semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berpikir keras
meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui
aspek artistik, warna, grafi s, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara
sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari
kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying, garagara menariknya
desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk
mendorong konsumen membeli suatu produk.

Melalui kemasan produk tersebut kesan (image) produk juga dapat dibentuk misalnya image
sebagai produk yang kukuh, awet, mewah atau tahan lama.
Sehingga konsumen akan memilih produk tersebut karena sesuai dengan syarat yang akan dibeli
misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya.
Konsumen sering kali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk
persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari
kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang
peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan
disalurkan secara lebih baik dan cepat.
Ada perusahaan yang berpendapat bahwa yang penting adalah barang yang dibungkus dan bukan
pembungkusnya. Memang harus diakui bahwa kualitas barang adalah besar sekali pengaruhnya
terhadap kelancaran penjualan, tapi dalam hal ini bukan berarti masalah pembungkus diabaikan.
Meskipun barang dalam pembungkus itu isinya baik tapi agar orang dapat menjadi langganan,
orang tersebut harus mencobanya. Akan tetapi bila mana orang tersebut tidak tertarik, maka
orang tersebut idak akan tahu bahwa isi didalam pembungkus tersebut adalah berkualitas baik.
Mungkin jangka panjang orang akan tahu bahwa kualitasnya baik dan pada akhirnya akan
menjadi langganan. Tapi jelas akan membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Dengan demikian, pembungkus yang menarik akan mempercepat kelancaran promosi,


pengenalan dan yang terakhir penjualan barang ayng di produksi. Sebenarnya masih banyak
fungsi pembungkus yang lain selain sebagai pembungkus dan keindahan dan bila mana kita mau
dan padat memperhatikan itu semua, kelancaran penjualan barang-barang yang diproduksikan
akan lebih dapat ditingkatkan. Sehingga pentingnya pembungkus ini terutama pada perusahaan
industri atau perusahaan-perusahaan lain yang menghasilkan produk-produknya. Dengan
demikian, kita perlu mengetahui lebih dalam tentang pembungkus.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :
Apa pengertian pembungkus/kemasan?
Bagaimana arti penting pembungkus/kemasan?
Apa saja syarat-syarat pembungkus/kemasan yang baik?
Apa fungsi pembungkus/kemasan?
Bagaimana hubungan pembungkus/kemasan dan strategi pemasaran?
Bagaimana strategi perkembangan pembungkus/kemasan?
Bagaimana pengaruh pembungkus terhadap biaya dan modal?
Bagaimana stock untuk pembungkus?
Bagaimana membedakan ukuran pembungkus?
Bagaimana kebijaksanaan dalam merubah pembungkus?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembungkus/kemasan.
2. Untuk mngetahui arti penting pembungkus/kemasan.
3. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat pembungkus yang baik.
4. Untuk mengetahui apa fungsi pembungkus/kemasan.
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan pembungkus/kemasan dan strategi pemasaran.
6. Unutk mengetahui bagaimana strategi perkembangan pembungkus/ kemasan.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembungkus terhadap biaya dan modal.
8. Untuk mengetahui Bagaimana stock untuk pembungkus.
9. Untuk mengetahui Bagaimana membedakan ukuran pembungkus.
10. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan merubah pembungkus.

1.4 Manfaat
1. Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2. Memberikan informasi bagi pembaca.
3. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

1.5 Metode Pencarian Materi


Penulis dalam mencari materi menggunakan metode kajian pustaka yaitu mencari di buku dan
internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembungkus/Kemasan


Pengertian pembungkus atau kemasan menurut soehardi sigit, kemasan adalah wadah, tempat, isi
atau yang sejenisnya yang terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi, plastik, kain, karton atau
meterial lainnya yang membungkus atau mengemas suatu produk yang dilakukan oleh produsen
atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.
Kemudian kegiatan dalam pembungkus atau kemasan disebut pembungkusan atau pengemasan.
Pengertian pembungkusan atau pengemasan menurut William J. Stanson, kegiatan-kegiatan atau
aktivitas-aktivitas umum dalam perencaraan barang atau produk yang melibatkan penentuan dan
pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang atau produk.
Dengan demikian, pembungkusan/pengemasan adalah suatu aktivitas atau kegiatan umum dalam
perencanaan barang untuk menempatkan barang tersebut ke dalam wadah atau tempat yang
memerlukan akan penentuan desaindan pembuatan kemasan dapat berasal dari berbagai macam
bahan yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen.

2.2 Arti Penting Pembungkus/Kemasan


Banyak perusahaan yang mengabaikan masalah pembungkus suatu barang sebab mereka
menganggap bahwa fungsi pembungkus hanyalah sekedar bungkus saja. Tapi jika kita mau
meneliti maka fungsi pembungkus tidak hanya sekedar sebagai pembungkus saja, tapi jauh lebih
luas dari pada itu. Dan kalau kita mau memperhatikan fungis-fungsi tersebut maka kelancaran
penjualan produk-produk kita akan labih baik.
Salah satu fungsi pembungkus yang sering diabaikan adalah keindahan, padahal keindahan
pembungkus besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan produkproduk kita. Walaupun
faktor biaya harus juga kita perhatikan. Oleh karena itu pembungkus dapat kita misalkan sebagai
pakaian seorang wanita yang mana jika makin indah dan cocok pakaian wanita tersebut, maka
akan semakin cantik pula wanita tersebut.
Ada sementara perusahaan yang berpendapat bahwa yang penting adalah barang yang dibungkus
dan bukan pembungkusnya. Memang harus diakui bahwa kualitas barang adalah besar sekali
pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan, tapi dalam hal ini bukan berarti masalah
pembungkus diabaikan. Meskipun barang dalam pembungkus itu isinya baik tapi agar orang
dapat menjadi langganan, orang tersebut harus mencobanya. Akan tetapi bila mana orang
tersebut tidak tertarik, maka orang tersebut idak akan tahu bahwa isi didalam pembungkus
tersebut adalah berkualitas baik. Mungkin jangka panjang orang akan tahu bahwa kualitasnya
baik dan pada akhirnya akan menjadi langganan. Tapi jelas akan membutuhkan waktu yang
lumayan lama.
Dengan demikian, pembungkus yang menarik akan mempercepat kelancaran promosi,
pengenalan dan yang terakhir penjualan barang yang di produksi. Sebenarnya masih banyak
fungsi pembungkus yang lain selain sebagai pembungkus dan keindahan dan bila mana kita mau
dan padat memperhatikan itu semua, kelancaran penjualan barang-barang yang diproduksikan
akan lebih dapat ditingkatkan. Sehingga pentingnya pembungkus ini terutama pada perusahaan
industri atau perusahaan-perusahaan lain yang menghasilkan produk-produknya.
Ada beberapa faktor yang menunjang peranan kemasan sebagai sarana pemasaran. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
a. Sistem Penjualan Swalayan (self service)
Sistem penjualan ini makin populer dimana-mana dan telah memaksa produk menjual dirinya
sendiri. Dengan sistem penjualan ini, pembeli memilih sendiri produk yang diinginkan diantara
sekian banyak produk sejenis. Disini kemasan mempunyai peranan untuk memikat konsumen
sehingga konsumen tertarik untuk membeli.

b. Kemakmuran Konsumen
Dengan semakin meningkatnya kemakmuran konsumen, menyebabkan mereka membayar
sedikit lebih mahal untuk memperoleh kemasan yang memberikan kemudahan, penampilan yang
menarik dan prestisenya yang lebih tinggi.
c. Perkembangan teknologi yang pesat
Dengan berkembangnya teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengganti kemasan produk
yang lama menjadi kemasan yang lebih praktis, kualitas dan penampilan yang lebih baik
sehingga dapat memberikan kemudahan bagi konsumen.
Dengan semakin pentingnya peranan kemasan dalam pemasaran suatu produk pada akhir-akhir
ini memaksa pihak manajemen unutk terus menerus untuk memperhatikan kemasan produk
merekauntuk disesuaikan dengan perubahan selera konsumen. Disamping itu pihak manajemen
harus memperhatikan yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini dilakukan agar produk yang
dihasilkan perusahaan tetap dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Alasan mengadakan Pengemasan, Menurut William J. Stanton, ada 3 alasan mengapa kemasan
diperlikan yaitu sebagai berikut :
a. Kemasan memenuhi sasaran keamanan
Keamanan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen agar produk
tersebut tidak rusak. Untuk beberapa jenis produk yang dapat membahayakan anak-anak
biasanya diberi kemasan pelindung khusus. Disamping itu biasanya produk yang diberi kemasan
akan lebih bersih dan menawan
b. Kemasan Dapat melaksanakan program pemasaran perusahaan
Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif. Kemasan merupakan satu-satunya
cara perusahaan membedakan produknya. Para pengecer juga mengakui bahwa kemasan yang
mengandung ciri-ciri promosi dan perlindungan barangyang efektif dapat membantu
meingkatkan penjualan dan mengurangi biaya karena kerusakan produk.
c. Manajemen dapat mengemas produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan
perolehan laba
Dengan kemasan yang baik dan menarik jelas akan meningkatkan kualitas suatu produk,
sehinngga akan meningkatkan penjualan, kemudian secara otomatis akan meningkatkan laba.

2.3 Syarat-syarat Pembungkus/Kemasan yang baik


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi pembungkus tidak hanya sebagai bungkus tapi
lebih luas dari pada itu. Dan apabila kita dapat memenuhi syarat-syarat tersebut maka konsumen
atau calon konsumen lebih puas sehingga kelancaran dari penjualan barang-barang akan lebih
lancar. Syarat-syarat pembungkus yang baik yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai Tempat
Syarat ini adalah syarat yang paling utama dan telah banyak diketahui sehinggga bukan sebuah
permasalahan lagi. Misalkan kita menjual minuman maka sudah tentu kita memilih
pembungkusnya adalah botol dari gelas ataupun plastik dan bukan dari ketas yang tidak dapat
berfungsi sebagai tempat untuk minuman.
b. Menarik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka setiap perusahaan hendaknya dapat membuat
pembungkus yang menarik. Dengan pembungkus yang menarik tersebut dapat diharapkan orang
akan tertarik untuk mencobanya sehingga akhirnya dapat diharapkan menjadi langganan. Oleh
karena itu, sayang sekali jika suatu barang yang pembungkusnya menrik tapi barang tersebut
kurang berkualitas, pasti akan mengecewakan konsumen. Ada juga orang yang berpendapat
bahwa yang menarik hanya barang-barang yang kita ingin mencobanya kita harus beli misalnya
kembang gula, makanan dan minuman dalam kaleng dan lain-lain. Sedangkan bagi barang-
barang yang kita dapat mengetahui kualitasnya tanpa kita membelinya yaitu misalnya kaca mata,
sepatu dan lain-lain. Ada orang yang berpendapat bahwa masalah keindahan pembungkus tidak
perlu diperhatikan. Tapi itu adalah pendapat yang salah, pembungkus yang menarik itu tetap
penting meskipun itu barang-barang yang terbuka sebelum dibeli misalnya kaca mata. Sebab
dengan pembungkus yang indah dan menarik akan menimbulkan kesan bahwa kualitas
barangnya adalah baik juga. Yang disebut dengan indah dan menarik disini adala kombinasi
bahan, bentuk, komposisi warna, gambar, tulisan dal lain-lain.
c. Dapat Melindungi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kualitas suatu barang sangat besar pengaruhnya
terhadap kelancaran penjualan. Oleh karena itu, maka perlu pembungkus yang dapat melindungi
baik pada waktu masih di gudang, dalam pengangkutan maupun dalam peredaran di pasaran.
Bila pembungkus mampu melindungi barang-barang akan lebih terjamin kualitasnya, sehingga
kelancaran penjualan dapat ditingkatkan. Misalnya seperti barang-barang elektronik seperti TV,
kulkas yang mudah rusak, sehingga harus dibuatkan pembungkus sedemikian rupa sehingga
dalam pengagkutan, kualitas barang dapat dipertahankan dan tetap terjamin. Untuk obat-obatan
yang peka terhadap sinar matahari biasanya biasanya ditempatkan pada botol-botol yang
gelasnya berwarna gelap. Apabila kita tidak memperhatikan masalah tersebut, maka kualitas
barang-barang kita tidak akan terjamin kualitanya sehingg hal tersebut akan mempengaruhi
dalam kelancaran penjualan.
d. Praktis
Apabila perusahan mampu membuat pembungkus yang praktis maka dengan sendirinya
konsumen akan lebih puas. Maksud praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka dan
ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Contohnya yaitu pembungkus rokok yang mudah
ditaruh dalam saku baju maupun celana. Apabila kita merasa pembungkus yang kita buat kurang
praktis maka kita harus membuat yang lebih praktis.

2.4 Fungsi Pembungkus/Kemasan


Adapun beberapa fungsi kemasan yang perlu diperhatikan kepada produsen adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai Tempat
Unutk menentukan daya muat dari kemasan harus diketahui berat atau bobot atau jenis produk
yang akan ditempatkan didalam kemasan tersebut. Oleh karena itu dalam membuat kemasan
suatu produk diperlukan penuntuan desain yang khusus, apakah menggunakan kemasan
berwujud kotak, kaleng, dalam botol dan sebagainya yang disesuaikan dengan produk.
Disamping itu kemasan dapat memberi kemudahan serta dapat melindungi produk dalam
distribusiannya. Syarat minimum kemasan suatu produk adalah kemasan harus dapat melindungi
isi produk.
b. Sebagai identitas
Identitas suatu produk sangat penting karena pada umunya produk perusahaan dijual bersama
dengan produk lain yang sejenis. Oleh karena itu kemasan suatu produk padat dipakai untuk
membedakan dengan produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh produsen lainya.
c. Sebagai Alat Komunikasi
Kemasan secara tidak langsung dapat dipakai sebagai alat komunikasi dengan konsumen, dimana
kemasan tersebut menunjukkan merk, gambar dan pesan yang bersifat memberikan keterangan
yang menyababkan rasa tahu, memberi petunjuk tentang penggunaan produk, komposisi bahan
dari produk tersebut, serta keterangan lainnya yang ada pada kemasan. Jadi, secara keseluruhan
kemasan dapat memberikan keteranga kepada konsumen.
d. Memudahkan Penggunaan Produk
Fungsi lain dari kemasan adalah untuk memudahkan konsumen unutk menggunakan produk.
Memudahkan bagi konsumen dalam arti kemasan yang mudah dibuka, isinya mudah dikeluarkan
dan mudah dibawa.
e. Mempromosikan Produk
Kemasan yang dapat melindungi dan memudahkan dalam penggunaan produk maka secara
otomatis akan menambah nilai jual dan promosi produk itu. Biasanya barang konsumsi yang ada
di pasar ataupun di toko-toko diletakkan dekat dengan produk pesaing. Promosi barang tersebut
tergantung pada kemasan, karena kemasan mempunyai pengaruh dalam pajangan untuk memikat
konsumen. Perbaikan kemasan dapat merupakan cara efektif untuk menarik konsumen baru.

2.5 Hubungan Pembungkus/Kemasan dan Strategi Pemasaran


Kemasan dapat digunakan dalam beberapa cara sebagai alat pemasaran produk. Strategi yang
digunakan harus menarik, hal yang penting dalam strategi pemasaran antara lain sebagai berikut :

a. Strategi Ukuran
Pasar mungkin dibagi-bagi oleh jumlah pemakai produk, contohnya tentang hal ini dapat
ditemukan pada pemasaran yaitu kemasan ukuran umumdan ukuran keluarga, juga pada kemasan
yang sangat kecil atau mini yang diproduksi untuk beberapa hal, misalnya barang-barang untuk
toilet, unutk kenyamanan orang-orang yang bepergian. Strategi ukuran juga mempunyai peranan
dalam pengenalan produk baru. Bagi konsumen kemasan ukuran kecil atau mini biasanya
digunakan untuk tujuan perkenalan suatu produk. Ukuran yang lebih besar diperkenalkan
kemudian untuk memenuhi permintaan konsumen dan untuk memberikan tambahan jenis
ukuran.
b. Strategi Bahan
Bahan yang digunakan dalam kemasan mungkin mempunyai peran utama dalam strategi
pemasaran karena kemasan dapat digunakan untuk meyakinkan keamanan. Misalnya botol
shampo yang tidak mudah pecah atau alat penutup yang sulit dibuka bagi anak-anak sehingga
tidak berbahaya bagi mereka.
c. Strategi Desain
Strategi desain mencangkup bentuk dan bahan tapi disini menekankan warna, tulisan, gambar
dan simbul yang menarik. strategi desain biasanya digunakan untun memberikan identitas
produk.
d. Strategi kenyamanan
Kemasan harus didesain dengan baik agar memberikan kemudahan bagi konsumen yang
memakainya. Secara otomatis jika konsumen merasakan kemudahan dari suatu produk,
konsumen juga akan merasakan kenyamanan.
e. Strategi Promosi
Kemasan memungkinkan didesain kerena promosi penjualan. Misalnya pada kemasan diberi
resep, potongan harga, hadiah dan sebagainya yang menghiasi bagian depan kemasan. Alasan
menggunakan strategi ini karena kemasan merupakan salah satu elemen dalam pemasaran.
Sehingga akan secara otomatis terjadi sebuah promosi juga.

2.6 Strategi Perkembangan Pembungkus/Kemasan


a. Merumuskan Konsep Pemasaran
Dalam tahap ini ditetapkan fungsi utama kemasan yang akan dirancang, apakah kemasan
tersebut hanya dimaksudkan sebagai pelindung produk, untuk meningkatkan citra produk atau
untuk memberi kemudahan kepada konsumen. Dalam merumuskan konsep kemasan beberapa
faktor yang perlu dijadikan pertimbangan antara lain :
 Ketahanan dan Proteksi, kemasan harus dapat melindungi produk terhadap temperatur
dan kelembapan udara. Juga agar produk tidak rusak, busuk, berkarat atau kotor.
 Memudahkan bagi konsumen, kemasan harus mudah dibuka, dituang, disimpan, aman
dan disertai petunjuk pemakaian yang jelas.
 Kemudahan bagi penjual, mudah dibawa, diatur diatas rak, tidak gampang rusak dan
hemat tempat.
 Menarik bagi pembeli, desain dan bentuk yang menarik, mudah diingat dan menonjol di
antara produk-produk pesaing serta penampilan yang cocok dengan produk.
 Biaya, biaya kemasan harus proposional dengan harga produknya. Jangan sampai sama
atau lebih mahal darai harga produk sebab konsumen itu membeli produk bukan
kemasannya.
 Lingkungan, Utamakan bahan kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur
ulang atau diolah kembali, serta tidak membahayakan lingkungan.
b. Merancang Desain Kemasan
Rancangan desain menyangkut elemen-elemen bentuk, ukuran, bahan, warna, merk, tulisan,
gambar dan sebagainya. Elemen-elemen tersebut harus dipadukan dalam keserasian unutk
memaksimalkan nilai tambah bagi konsumen meupun untuk meningkatkan posisi produk
terhadap produk pesaing.
c. Seleksi Desain
Karena biasanya merancang tidak hanya menyiapkan suatu alternatif desain, maka perlu
diadakan seleksi desain mana yang dinilai paling efektif. Seleksi ini dilakukan melalui beberapa
tahap pengujian yaitu :
 Pengujian tehnik (engincering test), bertujuan unutk memastikan bahwa desain-desain
kemasan tersebut tahan terhadap kondisi tertentu, misalnya temperatur udara, tekanan
berat dan sebagainya.
 Pengujian oleh calon penjual (dealer test), untuk memastikan bahwa para pedagang
(pengecer atau distributor) tertarik pada penampilan maupun kemudahan pada produk
yang dirancang bagi mereka.
 Pengujian oleh calon pembeli (consumer test), untuk memastikan bahwa konsumen
menyukai kemasan produk.
d. Evaluasi kembali secara berkala
Untuk melihat apakah kemasan masih efektif sebagai alat menjual, perlu diadakan evaluasi
kembali secara berkala. Cepatnya perubahan selera konsumen, pesatnya pekembangan teknologi
dan makin ketatnya persaingan, mengharuskan produsen untuk selalu mengevaluasi kembali
strategi kemasannya. Perubahan strategi pengemasan tidak selalu harus menggunakan bahan
kemasan yang lebih mewah. Dengan mengembangkan kemasan yang efektif dan menarik, maka
kemasan tersebut dapat dipakai sebagai alat promosi untuk meningkatkan volume penjualan.
2.7 Pembungkus/Kemasan Biaya dan Modal
Dalam memenuhi syarat-syarat di muka maka kita sering terbentur pada biaya sehingga untuk itu
masalah biaya harus kita perhatikan. Sebenarnya bukan hanya faktor biaya yang merupakan
persoalan tapi jumlah modal yang tertanampun merupakan masalah yang harus kita pecahkan.
Misalkan apabila kita ingin membuat pembungkus yang baik biasanya terbentur pada masalah
biaya yang lebih besar yang mana berarti akan dapat meningkatkan. ongkos poduksinya. Tapi
ada juga usaha untuk meningkatkan mutu pembungkusan tidak menaikkan biaya pokok, tapi
terbentuk pada jumlah modal yang harus ditanamkan. Misalnya apabila kita ingin suatu botol dan
gelas dengan design yang spesifik yang kita rancang secara artistik maka pesanan untuk gelas ini
harus dalam jumlah yang sangat besar sehingga memerlukan penanaman modal yang sangat
besar.
Sebenarnya tindakan untuk meningkatkan mutu dan pembungkusan tidak mesti mengakibatkan
kenaikan harga pokok. Bahkan kadang-kadang tindakan kita itu mempunyai dua keuntungan
sekaligus yaitu omzet penjualan dapat dinaikkan dan effisiensi dapat ditingkatkan karena harga
pokok justru akan lebih rendah.
2.8 Kebijaksanaan Merubah Pembungkus
Secara umum merubah pembungkus adalah kurang tepat sebab keputusan ini dapat
menimbulkan rasa kaget bagi konsumen-konsumennya. Hal ini terutama di Indonesia (tahun
1977) favoritnya hanya berdasarkan pada warna dan design semata-mata. Misalkan di Indonesia
saat ini(tahun 1977) permen Mentos dari Belanda mendapatkan pasaran yang cukup baik. Dan
ini mengundang pemalsuan dengan merk mentol (yang ditirunya Mentos)untuk menghindari
tuntutan hukum dengan design dan warna yang mirip sekali dengan permen Mentos. Ternyata
dengan cara ini banyak pembeli yang tertipu dalam membelinya. Seberyna cara ini secara hukum
dapat dituntut karena menimbulkan keraguan untuk membedakan.
Oleh karena itu bilamana perusahaan terpaksa melakukan peruabahan terhadap pembugkusnya
hendaknya jangan terlalu menyimpang baik warna maupun design dengan pembungkus yang
lama. Hal ini sangat penting sebab kalau terlalu berbeda dapat menimbulkan kekeliruan bagi
konsumen sehingga hal ini dapat merugikan perusahaan.
Suatu perusahaan melakukan perubahan terhadap pembungkus tersebut disebabkan beberapa hal
misalnaya untuk mengikuti perkembangan dari pembungkus saingan-saingan. Sebagai contoh
karena adanya kemajuan dalam percetakan dari percetakan press menjadi offset yang lebih baik
dan lebih indah maka banyak perusahaan-perusahaan yang merubah etiket-etiketnya dengan
jalan mengoffsetkan. Mungkin perubahan tersebut disebabkan karena perusahaan tersebut ingin
memuaskan praktis,lebih melindungi dan sebagainya.
Meski demikikian di dalam merubahpembungkus perusahaan harus tetap mempertahankan
bahwa pembungkus yang baru tidak boleh terlalu berbeda dengan pembungkus yang lama, dan
disamping itu didalam masalah biaya harus pula dipikirkan.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pembungkus akan dapat memperlancar penjualan barang-barang bila perusahaan tidak
menganggap fungsi pembungkus hanya sebagai pembungkus saja.
2. Dalam membuat pembungkus faktor-faktor keindahan praktis, ukuran, kemampuan
melindungi dan sebagainya harus pula diperhatikan.
3. Pembungkus yang lebih mahal mungkin akan dapat menurunkan harga pokok, bilamana
dengan pembungkus tersebut perusahaan akan mampu meningkatkan omset penjualan.
4. Perbedaan pembungkus dapat dilakukan untuk membedakan barang yang sama tetapi
mempunyai ciri-ciri yang berbeda.
5. Kebijaksanaan merubah pembungkus harus tetap diusahan tidak jauh berbeda dengan
pembungkus yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Nitisemito, Alex Soemadji. 1981. Marketing. Jakarta; Ghalia Indonesia.

http://www.oocities.org/tethypermanasari/jangan_salah_pakai_dan_pilih_pla.htm

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2011/03/kemasan-yang-digunakan-untuk-
membungkus.html

http://bisnisukm.com/pentingnya-kemasan-produk.html

http://smsrbandung.wordpress.com/tag/pengertian-kemasan/

Anda mungkin juga menyukai