Anda di halaman 1dari 2

b.

Bentuk pengemasan
Dilihat dari bahan pembuatan produknya, baik cara pengemasan secara primer,
sekunder, maupun tersier umumnya akan memiliki bahan-bahannya tersendiri.
Beberapa bahan cocok digunakan sebagai kemasan primer dan beberapa
bahan juga dikhususkan untuk pengemasan secara tersier. Berikut diuraikan
mengenai bentuk-bentuk pengemasan.
1) Kemasan primer
Secara umum, kemasan primer merupakan kemasan yang secara
langsung bersentuhan dengan produk. Hal iniakan menjadi salah satu
kemasan yang pasti terdapat pada hampir semua produk. Kemasan
primer dari bahan plastik umumnya bersifat fleksibel. Kemasan yang
paling banyak digunakan yaitu kemasan dalam bentuk sachet dan
standing pouch. Contoh kemasan primer yakni produk rotí dengan
kemasan sachet dan saos dengan kemasan sachet. Kemasan yang secara
langsung bersentuhan dengan produk disebut kemasan primer.
2) Kemasan sekunder
Kemasan sekunder umumnya disebut secondary packaging. Sebagai
kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder akan tetap menjadi
kemasan yang dibutuhkan untuk produk-produk tertentu. Hal ini karena
terdapat produk yang baik, terutama produk dengan tingkat kualitas
tinggi. Oleh karena itu, kemasan sekunder akan tetap perlu digunakan.
Namun, produsen umumnya berhenti pada kemasan primer saja dan
meninggalkan kemasan sekundernya. Kemasan plastik sekunder dapai
berfungsi sebagai kemasan untuk menggabungkan produk ke dalam
hitungan yang mudah. Contohnya, produk yang tidak dapat dihitung
satuan. l'ntuk memudahkan penghitungannya, kemasan sekunder akan
mengemas produk sebanyak jumlah yang ditentukan.
3) Kemasan tersier
Kemasan tersier adalah suatu bagian akhir dari seluruh rangkaian
proses dalam pengemasan yang tersedia. Fungsi kemasan tersier yakni
menggabungkan kemasan primer dan sekunder. Umumnya, kemasan
tersier ini terbuat dari bahan yang cukup melindungi dari kerusakarn
luar, misalnya kardus, kayu, atau cardboard. Contohnya, kardus besar
yang dapat menampung banyak sekali produk yang sudah terkemas
dengan kemasan primer dan sukender. Kemasan tersier ini akan sangat
membantu untuk persediaan barang ke banyak toko distributor atau
gudang-gudang.

Pengemasan Produk Usaha

Pengemasan memilikiarti bahwa suatu sistem telah terkoordinasidalam hal menyiapkan


barang untuk disalurkan, pergudangan, logistik, pengguna akhir, dan penjualan. Artinya,
pengemasan merupakan suatu bentuk kegiatan yang dimanfaatkan untuk memberi
wadah ataupembungkus suatu produk. Dalam prosespelaksanaannya, terdapat kegiatan
untuk melindungi produk, mengangkut produk, memberikan informasi, dan menjual
suatuproduk. Oleh karenaitu, tujuan utama dari memberikan kemasan pada produk
Selain itu,
yaitu melindungi dan mencegah adanya kerusakan produk. kenmasan akan
berguna sebagai sarana informasi dan pemasaran yang baik dengan cara m
membuat
suatu desain kemasan kreatif. Dengan demikian, akanterlihat lebih menarik dan
diingat oleh konsumen atau pelanggannya. Dalam pembuatan kemasan yang mudah krea
seseorang juga membutuhkan label yang menarik. Berikut diuraikan
dan cara pembuatan label. mengenai label
1. Memahami Label
Label merupakan salah satu bagian dari produk yang memiliki keterangan beruns
gambar atau kata-kata. Hal tersebut memiliki fungsi sebagai sumber informa
produk dan penjualnya. Label pada umumnya berisi tentang informasi pentina
seperti nama ataumerek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, informasi
gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk, dan keterangan legalitas. Ketentuan tentang
pemberian label pada sebuah produk diatur dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1996 mengenai Pangan. Label pangan merupakan setiap
tentang pangan yang berbentuk gambar, tulisan, atau kombinasi keduanya. keterangan
Hal ini
dapat disertakan pada pangan yang dimasukkan ke dalam
kemasan produk dan
ditempelkan pada kemasan produk atau bagian kemasan produk.
2. Hal-Halyang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Label
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah
memperhatikan warna, jenis dan ukuran huruf, bentuk dan ukuran label, label, yakni
produk, serta desain label. Berikut diuraikan informasi
Warnanya mengenai hal-hal tersebut.
Terdapat beberapawarnatertentu yang secara
warna label makanan, misalnya warna psikologis cocokuntuk dijadikan
lapar dan ingin makan. Oleh karena itu, merah yang mendorong orang merasa
cerah untuk menunjukkan karakter sebaiknya pilih warna-warna terang dan
parakonsumen. produk sekaligus dapat menarik perhatian
b. Jenis dan ukuran huruf
Jenis huruf sebaiknya menarik dan
memilih font sederhana dalam dapat dibaca dengan jelas. Tidaksalah untuk
hurufnya, usahakan dapat menampilkan kesan elegan, Untuk ukuran
memilih
besar atau terlalu kecil, ukuran yang pas sehingga tidak
C. Perhatikan bentuk dan ukuran labelmakanan
terlalu
Cara untuk membuat label
makananyang selanjutnya yaitu dapat
bentuk dan ukurannya. Hal ini penting
pada penjualan suatu produk. Dalam haldilakukan
ini, karena sangat menentukan
dan ukuran label dengan produk yang dijual. sebaiknya
menyesuaiberpengaruh
akan menjadi lebih menarik bagi konsumen. Dengan demikian, kan
bentuk
tampilannya
seperti persegi, segitiga, dan lingkaran dapatBeberapa pilihan bentuk
label,
d.
kemasan produk yang dibuat.
Informasiproduk
dicocokkan dengan desain
Segala informasitentang produk sebaiknya dapat
yang dijual. Salah satunya nama produk yang masuk dalam label
ukurannya
informasi lainnya. Masukkan juga informasi kontak lebih besar produk
perusahaan dan daripada
bahan yang digunakan.
berbagai

Anda mungkin juga menyukai