Anda di halaman 1dari 47

Pentingnya Teknik Pengemasan

Produk Pangan

Oleh :
Gita Agustin, SE
Dwihandayani

Balai Diklat Industri Makassar


2015
GITA
AGUSTIN
Padang Panjang,
25 Agustus 1985
S1 Manajemen
Univ. Andalas
Widyaiswara Balai Diklat
Industri Makassar
gitaagustin85@gmail.com
085696135040
DWIHANDAYANI

Bandung, 16 Desember 1982


S1 Teknik Industri
Univ. Pasundan
S2 Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung
Calon Widyaiswara Balai Diklat
Industri Makassar
Ad_dwi@yahoo.com
082115709301
Pokok Bahasan
 Pengantar Desain Kemasan
 Manfaat Redesain Kemasan / Mendesain Ulang Kemasan
 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain
kemasan
 Pelabelan Kemasan
 Media Pencetakan Kemasan dan informasi ukuran kemasan
plastik
 Peraturan Dalam Kemasan Pangan
Fungsi Kemasan
Dalam industri makanan atau pangan, kemasan mempunyai peranan
yang sangat penting. Fungsi kemasan antara lain adalah :
 Melindungi produk dari pengaruh cuaca, kotoran, benturan, dan
lainnya.
 Sebagai media untuk menarik perhatian konsumen atau pembeli
 Untuk memudahkan distribusi, penyimpanan ataupun pemajangan
(display produk)
 Sebgai tempat penempelan label atau merk produk
 Sebagai tempat penempelan informasi yang ada dalam produk
seperti komposisi bahan(ingridient), isi bersih, nama dan alamat
produsen/importir, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal
kadaluwarsa, petunjuk penggunaan, informasi nilai gizi (nutrition
fact), tanda halal, dan lain sebagainya.
Syarat Kemasan
Kemasan juga harus dirancang agar memenuhi beberapa persyaratan-
persyaratan penting dari produk terkait, yaitu:
 Faktor Ergonomis, yang meliputi beberapa kemudahan antara lain
kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan dipegang.
 Faktor Estetika, yaitu meliputi perihal desain logo, paduan
warna, ilustrasi, pilihan huruf maupun tata letak tulisan.
 Faktor Identitas, yaitu faktor yang mempengaruhi agar tampilan tampak
berbeda dengan produk lain sehingga mudah untuk di kenali oleh
konsumen.
Kenapa perlu re-desain ?
 Berkaitan dengan desain yang akan diredesain karna desain yang sudah
ada secara fungsi, sudah tercapai, namun untuk kemasan yang mampu
menarik perhatian konsumen masih kurang. Untuk itu agar mencapai
suatu kemasan yang berfungsi dengan baik bisa dianjurkan seimbang,
baik fungsi maupun daya tarik perlu dilakukan desain ulang kemasan.
 Secara sepesifik desain lama yang masih sederhana, namun untuk desain
bentangan sudah terlihat modern, juga perlu sedikit tambahan pada
tampilannya agar lebih menarik.
Kenapa perlu re-desain ?
 IKM mampu bersaing dengan produk-produk yang beredar di
pasaran (lokal maupun impor) dengan kemasan yang sudah di
re-desaign
Contoh Proses Re-Desain Kemasan
Berikut contoh kemasan sebelumnya, desain lama dari kemasan “Aneka Gorengan Super 2R”
dapat dilihat di Gambar 1 dan 2.

Jika desain kemasan yang digunakan lebih bervariasi dalam permainan warna, tambahan gambar,
tipografi serta bahan berkualitas, sudah pasti masyarakat akan lebih tertarik. Sehingga kualitas
produk dan kemasan dapat menyampaikan pesan bagi pembeli. Dengan demikian, desain produk
kemasan yang baru diharapkan akan memberikan nilai lebih pada produk itu sendiri dan dapat
mengembangkan industri kecil/rumahan sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya yang ada
di pasaran.
Kemasan Baru
Manfaat Re-Desain
Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan ini memiliki manfaat :
 Perancangan redesain packaging yang berguna sebagai identitas penjual
dan memberikan sebuah citra yang baik dan sesuai dengan visi misi
produk
 Perancangan redesain packaging ini bermanfaat sebagai identifikasi
penjual dan sebagai bentuk strategi yang efektif untuk menambah minat
konsumen terhadap produk
 Perancangan desain kemasan untuk menjaga kualitas produk makanan
yang dihasilkan.
Abon Sapi Bon Garoet
Untuk mendongkrak penjualan, pemiliknya melakukan rebranding dan
perubahan kemasan.
Rebranding :
 memperbarui logo yang merupakan identitas usahanya dengan
desain lebih modern, namun tidak lepas dari identitas Kota Garut
sebagai kota wisata berjuluk "Swiss van Java".
 supaya lebih dikenal luas ke berbagai daerah memanfaatkan media
internet dan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook
 Bon Garoet juga dipasarkan dengan sistem keagenan dan reseller

Perubahan Kemasan :
 Pada awalnya, abon sapi asal Garut ini hanya menggunakan kemasan
plastik transparan yang disablon manual. Kemasan plastik ini rentan
bocor dan rusak sehingga kualitas abonnya bisa berubah.
 lalu beralih pada kemasan stand up pouch berbahan kombinasi plastik
dan aluminium yang dilengkapi stiker untuk label.
 lalu menggunakan bahan paper metal dengan desain kemasan unik
bertema vintage.
Keripik Singkong Maicih
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM MENDESAIN
KEMASAN
1. Unik dan kreatif

Jika anda mau produk (atau kemasan) anda dilirik banyak


orang, buatlah kemasan sekreatif mungkin. Contohlah
kemasan sereal sarapan yang sering kali mencantumkan
permainan labirin, teka-teki dan lainnya untuk mendorong
konsumen untuk membeli produk tersebut.
2. Pemilihan font dan warna

 Warna kemasan sebaiknya disesuaikan dengan


jenis produknya. Atau, jika perusahaan telah
memiliki warna korporat yang khas, bisa juga
diaplikasikan pada kemasan
Pastikan bahwa anda menggunakan
warna yang tepat dan kontras.
Misalnya jangan menggunakan
teks oranye pada latar belakang
merah atau sejenisnya

Jangan gunakan font yang terlalu


‘njelimet’, yang malah sulit dibaca
3. Pastikan label mudah dibaca
Konsumen tidak punya banyak waktu untuk membaca semua
label, makanya jangan buang waktu mereka – dan waktumu –
dengan mendesain label yang terlalu kecil dan ‘njelimet’ untuk
dibaca. Ini termasuk salah satu kesalahan yang sering dilakukan
para desainer: Mereka membuat label kemasan yang sangat
kecil, sehingga sulit bagi konsumen untuk membacanya
4. Manfaatkan gambar
Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling
mudah dicerna adalah rangsangan visual.
Karena itu, anda sebaiknya menyertakan
gambar/visual dalam desain kemasan anda,
entah gambar kartun, foto produk, foto
model atau apa pun. Pastikan saja gambarnya
beresolusi tinggi, dan akan tampak bagus
tidak peduli seberapa besar atau seberapa
kecil ukurannya
5. Relevansi

Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan


haruslah sesuai dengan produk, harus memiliki
relevansi dengan jenis produk yang anda jual
6. Gunakan bahasa yang tepat

Pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman


sekarang tidak hanya fokus pada gambar yang indah-indah saja.
Mereka juga membutuhkan informasi yang berlimpah dan sesuai.
Dan itu bisa mereka peroleh dari penggunaan bahasa yang tepat
pada kemasan produk yang diinginkan

Kalau mereka melihat banyak kesalahan eja atau ketidaksesuaian


informasi, bisa-bisa mereka berpikir perusahaan dan produk anda
tidak bonafit dan tidak memiliki kontrol kualitas
7. Kenyamanan dan Kemudahan

Yang tak kalah pentingnya, pastikan bahwa kemasan anda


mudah dan nyaman digunakan. Jangan mendesain
kemasan yang terlalu besar dan sulit dibawa

Kemasan harus terlihat kokoh dan kuat namun tidak


menyulitkan konsumen baik saat membawa (distribusi)
maupun saat akan menggunakannya
8. KISS = keep it simple

Untuk menarik perhatian, buatlah desain yang


sederhana, namun mencolok
Desain yang sederhana, namun dengan label
yang berukuran pas, mudah dibaca, dipenuhi
informasi-informasi yang tepat akan lebih
menarik perhatian ketimbang desain yang
terlalu ramai

Pengaturan Komposisi
VS
Pelabelan Kemasan
Pengertian Label

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang


berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang
disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau
merupakan bagian kemasan pangan. (Menurut UU RI No. 7 tahun
1996)
Informasi Wajib dalam Kemasan Pangan
(UU RI. No. 7 Tahun 1996)

• Petunjuk Penyimpanan
• Petunjuk Penggunaan
• Nilai Gizi
• Pernyataan Khusus (susu, babi, makanan bayi, pemanis buatan, pengganti
ASI, bahan tambahan, bahan iradiasi)
Aturan Label dan Iklan

• Pernyataan menguatkan
/memulihkan kesehatan
• Kalimat, kata-kata, tanda, nama,
lambang, gambar, dan sebagainya
yang dapat menyesatkan,
mengacaukan, atau ditafsirkan salah
perihal asal, sifat, isi, komposisi,
mutu, atau kegunaan makanan
Aturan Label dan Iklan

• Referensi untuk meningkatkan penjualan, baik secara langsung


atau tidak langsung
Kode Produksi

Kode produksi berupa tanggal produksi, angka dan atau huruf,


atau tanda lainnya yang menunjukan riwayat produksi makanan

Produk-produk berikut wajib mencantumkan kode produksi :


Aspek Legal

• Aspek Legal belum banyak dipenuhi kemasan industri kecil


• Aspek legal yang paling mempengaruhi keputusan membeli adalah tanggal
kadaluwarsa produk
Klaim Produk

• Klaim diusahakan sedekat mungkin dengan fakta untuk menjaga integritas


brand
• Klaim berupa gambar atau logo pada label tidak boleh menyesatkan dalam
hal asal, isi, bentuk, komposisi, ukuran atau warna.
Persyaratan umum klaim Produk pada label
kemasan
• Tujuan pencantuman informasi gizi adalah memberikan informasi kepada
konsumen meliputi informasi jumlah zat gizi yang terkandung (bukan petunjuk
berapa harus dimakan).
• Tidak boleh menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi mempunyai
kelebihan daripada makanan yang tidak berlabel
• Tidak boleh membuat pernyataan adanya nilai khusus, bila nilai khusus tersebut
tidak sepenuhnya berasal dari bahan makanan tersebut, tetapi karena
dikombinasikan dengan produk lain. Misalnya sereal disebut kaya protein, yang
ternyata karena dicampur dengan susu pada saat dikonsumsi.
• Pernyataan bermanfaat bagi kesehatan harus benar-benar didasarkan pada
komposisi dan jumlahnya yang dikonsumsi per hari.
Media Kemasan Pangan

1. Kemasan Pangan Kertas


• keunggulan antara lain: ringan, relatif murah dan hemat tempat
• kelemahannya adalah mudah robek dan terbakar, tidak dapat mengemas
cairan dan tidak dapat dipanaskan. Beberapa kertas non kemasan (kertas,
koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus pangan,
terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Timbal
dapat terakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan syaraf;
kerusakan ginjal; gangguan reproduksi, termasuk keguguran, berat lahir
rendah dan kelahiran prematur; gangguan pendengaran dan dapat
menurunkan kecerdasan anak.
Media Kemasan Pangan

2. Kemasan pangan gelas


Kemasan pangan gelas merupakan kemasan pangan yang sering
digunakan di rumah tangga, karena kemasan pangan gelas mempunyai
keunggulan antara lain: inert yaitu tidak bereaksi dengan bahan yang
dikemas, tahan asam dan basa, dan tahan lingkungan, gelas dapat tembus
pandang/transparan atau gelap dan selama pemakaian bentuknya tetap,
tidak berpengaruh terhadap bahan yang dikemas (tidak ada migrasi) dan
kemasan pangan gelas merupakan penghalang (barrier) yang baik terhadap
uap air, air dan gas–gas lain.
Media Kemasan Pangan

3. Kemasan Pangan Plastik


• keunggulan antara lain adalah bahan jauh lebih ringan, tidak mudah pecah,
mudah dibentuk, kekuatannya dapat ditingkatkan, bahan dasarnya banyak
pilihan, mudah diproduksi secara masal, harga relatif murah dan mudah
dipasang label serta dibuat dengan aneka warna.
• kelemahan antara lain tidak tahan panas, dapat mencemari produk akibat
migrasi komponen monomer pada pangan dan menimbulkan bahaya pada
kesehatan, bahan kemasan pangan plastik juga bermasalah pada lingkungan
karena merupakan bahan tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami
(non biodegradable)
INFORMASI UKURAN PLASTIK DAN
PENGGUNAANNYA
 Informasi ini berguna untuk perencanaan Bapak/Ibu dalam membeli plastik, baik itu plastik PP, PE,
HDPE, LDPE, dll. Pelanggan kami pada umumnya hanya mengatakan, "saya mau membeli plastik
ukuran 5kg atau 10kg." Biasa pelanggan tersebut tidak mengetahui ukuran plastik yang sebenarnya yang
ingin dibeli.
 Berdasarkan pengalaman tersebut, maka kami mencoba berbagi pengetahuan tentang ukuran plastik
ini. Kami melampirkan ukuran plastik yang umum digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Ukuran plastik 10 cm x 20 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 35 cm x 50 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1/4 kg untuk kemasan 5 kg
Ukuran plastik 12 cm x 25 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 40 cm x 60 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1/2 kg untuk kemasan 6 kg s/d 10 kg
Ukuran plastik 15 cm x 30 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 45 cm x 65 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1 kg untuk kemasan 11 kg s/d 15 kg
Ukuran plastik 20 cm x 35 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 50 cm x 75 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 2 kg untuk kemasan 16 kg s/d 25 kg
Ukuran plastik 25 cm x 40 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 60 cm x 100 cm, biasanya
untuk kemasan 3 kg dipakai untuk kemasan 26 kg s/d 50 kg
Ukuran plastik 30 cm x 45 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 75 cm x 130 cm, biasanya
untuk kemasan 4 kg dipakai untuk kemasan 51 kg s/d 100 kg

 Ukuran ini merupakan ukuran plastik yang umum yang diproduksi oleh pabrik.
 Kemasan yang disebutkan dapat di isi per kilo atau liter sesuai dengan
kebutuhan, misalnya:
 Plastik PP yang biasa digunakan untuk kemasan produk yang kering, seperti:
snack.
 Plastik PE yang biasa digunakan untuk kemasan produk yang basah atau bersifat
cair maupun untuk membungkus sparepart.
 Plastik HDPE yang biasa digunakan untuk kemasan cairan yang panas.
 Ketebalan plastik berkisar antara 0.03 - 0.10 micron, dimana volume/berat
yang ada akan mempengaruhi ketebalan plastiknya tersebut. Semakin banyak
dan berat product yang diisi didalam plastik, maka semakin tebal
juga plastik yang dibutuhkan.
Peraturan Dalam Kemasan Pangan

1. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan disebutkan perlunya pengaturan


kemasan pangan terutama bahan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang
dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan
Manusia.
2. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dinyatakan bahwa
Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagang-kan barang
dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Dalam Kemasan Pangan

3. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi Pangan diatur
tentang bahan kemasan yang dilarang dan bahan yang diijinkan.
4. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK 00.05.55.6497 tentang Bahan
Kemasan Pangan, yang memuat bahan yang diizinkan dan yang dilarang
untuk digunakan sebagai bahan kemasan pangan.

Anda mungkin juga menyukai