Produk Pangan
Oleh :
Gita Agustin, SE
Dwihandayani
Jika desain kemasan yang digunakan lebih bervariasi dalam permainan warna, tambahan gambar,
tipografi serta bahan berkualitas, sudah pasti masyarakat akan lebih tertarik. Sehingga kualitas
produk dan kemasan dapat menyampaikan pesan bagi pembeli. Dengan demikian, desain produk
kemasan yang baru diharapkan akan memberikan nilai lebih pada produk itu sendiri dan dapat
mengembangkan industri kecil/rumahan sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya yang ada
di pasaran.
Kemasan Baru
Manfaat Re-Desain
Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan ini memiliki manfaat :
Perancangan redesain packaging yang berguna sebagai identitas penjual
dan memberikan sebuah citra yang baik dan sesuai dengan visi misi
produk
Perancangan redesain packaging ini bermanfaat sebagai identifikasi
penjual dan sebagai bentuk strategi yang efektif untuk menambah minat
konsumen terhadap produk
Perancangan desain kemasan untuk menjaga kualitas produk makanan
yang dihasilkan.
Abon Sapi Bon Garoet
Untuk mendongkrak penjualan, pemiliknya melakukan rebranding dan
perubahan kemasan.
Rebranding :
memperbarui logo yang merupakan identitas usahanya dengan
desain lebih modern, namun tidak lepas dari identitas Kota Garut
sebagai kota wisata berjuluk "Swiss van Java".
supaya lebih dikenal luas ke berbagai daerah memanfaatkan media
internet dan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook
Bon Garoet juga dipasarkan dengan sistem keagenan dan reseller
Perubahan Kemasan :
Pada awalnya, abon sapi asal Garut ini hanya menggunakan kemasan
plastik transparan yang disablon manual. Kemasan plastik ini rentan
bocor dan rusak sehingga kualitas abonnya bisa berubah.
lalu beralih pada kemasan stand up pouch berbahan kombinasi plastik
dan aluminium yang dilengkapi stiker untuk label.
lalu menggunakan bahan paper metal dengan desain kemasan unik
bertema vintage.
Keripik Singkong Maicih
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM MENDESAIN
KEMASAN
1. Unik dan kreatif
Pengaturan Komposisi
VS
Pelabelan Kemasan
Pengertian Label
• Petunjuk Penyimpanan
• Petunjuk Penggunaan
• Nilai Gizi
• Pernyataan Khusus (susu, babi, makanan bayi, pemanis buatan, pengganti
ASI, bahan tambahan, bahan iradiasi)
Aturan Label dan Iklan
• Pernyataan menguatkan
/memulihkan kesehatan
• Kalimat, kata-kata, tanda, nama,
lambang, gambar, dan sebagainya
yang dapat menyesatkan,
mengacaukan, atau ditafsirkan salah
perihal asal, sifat, isi, komposisi,
mutu, atau kegunaan makanan
Aturan Label dan Iklan
Ukuran plastik 10 cm x 20 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 35 cm x 50 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1/4 kg untuk kemasan 5 kg
Ukuran plastik 12 cm x 25 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 40 cm x 60 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1/2 kg untuk kemasan 6 kg s/d 10 kg
Ukuran plastik 15 cm x 30 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 45 cm x 65 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 1 kg untuk kemasan 11 kg s/d 15 kg
Ukuran plastik 20 cm x 35 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 50 cm x 75 cm, biasanya dipakai
untuk kemasan 2 kg untuk kemasan 16 kg s/d 25 kg
Ukuran plastik 25 cm x 40 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 60 cm x 100 cm, biasanya
untuk kemasan 3 kg dipakai untuk kemasan 26 kg s/d 50 kg
Ukuran plastik 30 cm x 45 cm, biasanya dipakai Ukuran plastik 75 cm x 130 cm, biasanya
untuk kemasan 4 kg dipakai untuk kemasan 51 kg s/d 100 kg
Ukuran ini merupakan ukuran plastik yang umum yang diproduksi oleh pabrik.
Kemasan yang disebutkan dapat di isi per kilo atau liter sesuai dengan
kebutuhan, misalnya:
Plastik PP yang biasa digunakan untuk kemasan produk yang kering, seperti:
snack.
Plastik PE yang biasa digunakan untuk kemasan produk yang basah atau bersifat
cair maupun untuk membungkus sparepart.
Plastik HDPE yang biasa digunakan untuk kemasan cairan yang panas.
Ketebalan plastik berkisar antara 0.03 - 0.10 micron, dimana volume/berat
yang ada akan mempengaruhi ketebalan plastiknya tersebut. Semakin banyak
dan berat product yang diisi didalam plastik, maka semakin tebal
juga plastik yang dibutuhkan.
Peraturan Dalam Kemasan Pangan
3. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi Pangan diatur
tentang bahan kemasan yang dilarang dan bahan yang diijinkan.
4. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK 00.05.55.6497 tentang Bahan
Kemasan Pangan, yang memuat bahan yang diizinkan dan yang dilarang
untuk digunakan sebagai bahan kemasan pangan.