• Definisi :
Teknik sampling penerimaan (Acceptance Sampling) adalah
suatu statistika yang pokok dalam pengendalian kualitas.
Sampling penerimaan didasarkan pada perencanaan
sistematis yang menentukan bagaimana penarikan sampel
untuk produk jadi dan bagaimana data sampling digunakan
untuk mempertahankan kualitas sampai pada tingkat yang
diharapkan. Sampling penerimaan juga dapat digunakan
untuk memonitor kualitas dari bahan dan komponen yang
masuk atau untuk situasi lain yang memerlukan pertimbangan
untuk memutuskan menerima atau menolak pengiriman
dalam jumlah besar dari suatu item.
Menjaga kualitas sebagai target Sistem AQL, MIL Sistem AQL, MIL STD 414,
STD 105 E, ANSI/ASQC Z1.9
ANSI/ASQC Z1.4
Menjamin rata-rata Outgoing Quality Sistem AOQL, Sistem AOQL
Level Dodge-Romig
Plans
Mengurangi pemeriksaan dengan Chain Sampling Narrow Limit Gauging
ukuran sampel yang kecil, sejarah
kualitas yang baik
Kurva OC
untuk pe narikan sampling tunggal
P ro b a b ilita s Pen erim a an (Pa )
1.200
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0 .0 0
0 .0 1
0 .0 2
0 .0 3
0 .0 4
0 .0 5
0 .0 7
0 .0 9
0 .1 0
0 .1 2
0 .1 3
0 .1 4
0 .1 5
0 .0 6
0 .0 8
0 .11
Proporsi cacat (po)
n i
c
Pa p (1 - p) n - i
Contoh : i 0 i
Buatlah kurva OC untuk suatu penarikan sampling tunggal dengan besar lot
(N) 2000 unit, ukuran sampel (n) 50 unit dan bilangan penerimaan (c) 2 unit.
Dengan menggunakan persamaan Pa diatas dan proporsi cacat dari po = 0,00
s/d 0,15, diperoleh nilai probabilitas penerimaannya (Pa) pada tabel dibawah
ini serta kurva OC dibawah ini :
Penerimaan(Pa)
Probabilitas
0,03 0,809 0,11 0,088 0,600
0.08
0.09
0.11
0.12
0.13
0.14
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.10
0.15
0,07 0,321 0,15 0,020 Proporsi cacat (po)
dimana 1 N
n
merupakan faktor koreksi yang tepat bila digunakan untuk
bilangan penerimaan atau c yang tidak sama dengan 0. Sedangkan bila
bilangan penerimaan atau c sama dengan 0 maka faktor koreksi ini tidak perlu
digunakan. Jika ukuran lot N menjadi semakin besar relatif terhadap ukuran
sampel n atau jika N tidak diketahui maka dianggap N = ~ sehingga faktor
koreksi menjadi sama dengan satu dan rumus di atas dapat dituliskan menjadi
AOQ=Papo
Proporsi
Cacat (P o) npo P0 P 3³ = 1 – P 2£ ASN
0.01 0.5 0.607 0.014 69
0.02 1 0.368 0.08 78
0.03 1.5 0.223 0.191 79
0.04 2 0.135 0.323 77
0.05 2.5 0.082 0.457 73
0.06 3 0.05 0.577 69
0.07 3.5 0.03 0.679 65
0.08 4 0.018 0.762 61
0.09 4.5 0.011 0.826 58
Catatan :
Untuk rumus di atas diasumsikan ada pemeriksaan 100% pada lot-lot
yang dikembalikan
Contoh :
• Jumlah lot N=3000, n=89, c=2, misalnya incoming product
mempunyai spesifikasi cacat 2 % lot cacat (p0), dengan kurva OC
diperoleh nilai Pa lot diterima=0.731, maka :
ATI = 89 + (1 - 0.731)(3000 - 89) = 872.
Artinya jumlah rata-rata total unit yang diinspeksi untuk lot
tersebut yang mengandung 2% cacat sebesar 872. Nilai p0 dapat
dihitung ulang sehingga akan membentuk kurva seperti terlihat
pada gambar di bawah ini.
•
Fakultas Teknologi Industri Dr. Rina Fitriana,ST, MM Slide ke-24
Universitas Trisakti Pengendalian Kualitas TP-IFI201/R.0
Contoh soal 2
• Diketahui dalam suatu lot part yang dikirim pada
sampling ganda dengan n1=50, c1=1, r1=4, n2=80 dan
c2=5, r2=6. Jika incoming material lot-lot yang dikirim
oleh Vendor mengandung cacat (fraction nonconforming)
sebesar p=0,02
– Tentukan nilai penerimaan dalam persen sampling lot-
lot pada sampling penerimaan akhir ?
– Perhitungkan kemungkinan dalam persen penolakan
lot-lot di sampling yang pertama?