ABSTRAK
PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia adalah perusahaan pembuat pipa baja dan pipa baja lapis
galvanis yang berdiri sejak 1971 yang berlokasi di Desa Waru Gunung, Kecamatan Karang Pilang, Kota
Surabaya. PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia memiliki beberapa mesin dalam proses produksinya salah
satu mesin yang digunakan yaitu mesin mill untuk membuat pipa. Penelitian ini bertujuan Untuk
meminimalkan biaya kerusakan pada mesin mill 303 dan merencanakan perawatan mesin mill 303
sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Markov chain. Metode Markov Chain dapat memprediksi atau meramalkan keadaan masa yang akan
datang hanya dengan mengetahui sifat-sifat dari masa lampau dan perhitungan yang digunakan tidak
terlalu rumit. Sehingga dapat menjadi solusi untuk melakukan perencanaan penjadwalan dan
pemeliharaan mesin Mill 303. Hasil pengolahan yang didapat dengan menggunakan metode markov chain
Selisih biaya PM dan CM yang diusulkan ringan adalah Rp 372,937,335 (68%). Pada kondisi kerusakan
sedang adalah Rp 307.124,864 (56%). Pada kondisi kerusakan berat adalah Rp 471,656,042 (86%).
Pemeliharaan optimal akan didapatkan saat perusahaan melakukan penjadwalan maintenance usulan
dengan jangka waktu 12 hari.
Kata kunci : Markov Chain, penjadwalan mesin, kerusakan mesin, mesin Mill 303
11
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
12
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
Tahap Identifikasi Masalah kinerja mesin. Pada penelitian ini yang dijadikan
Dalam tahap identifikasi ini adalah tahapan obyek penelitian adalah di perusahaan PT. Steel
untuk merumuskan suatu masalah sebagai Pipe Industry of Indonesia unit 3 yang berlokasi di
penyelesaiannya yang bertujuan untuk Surabaya yang memproduksi pipa baja.
mengidentifikasi latar belakang masalah dibuat
penelitian ini, perumusan masalah yang difokuskan Tahap Pengumpulan Data
pada kecacatan, penetapan tujuan penelitian, Yaitu melakukan pengumpulan data dengan
menentukan batasan dan asumsi yang nantinya melakukan riset lapangan, suatu cara untuk
akan digunakan dalam penelitian. Cara yang memperoleh data dengan pengamatan terhadap
digunakan untuk memudahkan peneliti untuk suatu proyek yang diteliti (teknik observasi dan
menyelesaikan suatu permasalahan dengan interview) juga menggunakan metode
mengidentifikasi terlebih dahulu dari suatu dokumentasi, teknik pengumpulan data dengan
permasalahan yang akan diteliti nantinya. Selain cara menyalin catatan-catatan yang ada dalam
itu juga akan ditentukan studi apa saja yang harus perusahaan. Data – data yang dikumpulkan antara
dilakukan selama penelitian. lain :
a. Data Primer
Perumusan Masalah Data primer diperoleh dengan melakukan riset
Pada tahap ini akan dilakukan perumusan lapangan. Riset lapangan (field research)
masalah yang akan diupayakan untuk diselesaikan merupakan suatu cara untuk memperoleh data
dengan metode-metode tertentu. Karena masalah dengan pengamatan terhadap suatu obyek yang
yang akan berkaitan dengan tujuan penelitian ini diteliti. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
sangat penting. Pada tahap ini langkah selanjutnya memperoleh data sebenarnya di perusahaan
adalah menentukan penyebab suatu permasalahan yang berkaitan dengan penelitian.
yang lebih riil dan sebagai latar belakang dalam Adapun teknik yang digunakan adalah :
penelitian ini. 1. Observasi
Pengumpulan data dengan melakukan
Penentuan Tujuan Penelitian pengamatn aktifitas langsung pada obyek
Pada tahap ini akan dilakukan dengan tujuan dilapangan.
yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian. Karena 2. Interview
tujuan penelitian adalah hal-hal yang ingin Pengumpulan data dengan melakukan
diidentifikasi dan didasarkan pada perumusan wawancara / tanya jawab langsung tentang
masalah. Dalam tahapan ini tujuan penelitian permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini
didapatkan sutu tujuan, yaitu untuk penjadwalan yang akan di mintai wawancara adalah
Preventive Maintenance dan untuk meminimalkan pimpinan perusahaan, staff dan karyawan.
biaya kerusakan mesin tersebut.
b. Data Sekunder
Studi Literatur Pada data Sekunder akan diperoleh dengan cara
Studi literatur bertujuan sabagai studi yang melakukan pencatatan data-data dari dokumen
dilakukan dengan mempelajari teori-teori perusahaan dan juga dari studi pustaka yang
sehubungan dengan judul penelitian. Hal ini berhubungan dengan masalah di dalam
dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam penelitian ini.
pemecahan masalah yang telah ditentukan (1) Tinjauan Pustaka
sebelumnya. Dalam memperoleh informasi ini yang Tinjauan pustaka dalam penelitian akan
bersifat konseptual dan berkaitan dengan dilakukan dengan maksud untuk
penelitian ini diperoleh dengan cara membaca dan memperoleh data pustaka sebagai
memahami dari berbagai sumber literatur yang narasumber yang dapat dijadikan pedoman
ada, misalnya seperti di buku, jurnal atau dari didalam memecahkan masalah yang
penelitian yang sudah ada. Teori yang dipelajari dihadapi oleh perusahaan
dalam penelitian ini adalah definisi perawatan, (2) Dokumen Perusahaan
definisi analisa biaya, metode Markov Chain. Dokumen ini berupa data yang diperoleh
atau dikumpulkan dari laporan-laporan
Studi Lapangan tersimpan milik perusahaan.
Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui
kondisi riil objek penelitian. Studi lapangan dalam Data tersebut terdiri dari :
penelitian kali ini akan dilakukan pada internal (a) Jenis dan jumlah mesin produksi yang
perusahaan dan eksternal perusahaan mencakup mengalami kerusakan beserta komponen
pelanggan sesuai dengan batasan penelitian. Pada yang menyebabkan kerusakan
internal perusahaan akan diidentifikasi upaya apa (b) Jika mesin yang mempunyai status baik,
saja yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kerusakan ringan, kerusakan sedang,
13
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
kerusakan berat untuk masing-masing didapat dari tabel 2 frekuensi perhitungan jumlah
mesin. kegiatan maintenance dari perusahaan dan yang
(c) Mesin yang mengalami transisi status untuk diusulkan.
setiap item.
(d) Waktu pemeliharaan pencegahan. Tabel 2. Probabilitas transisi Kegiatan Maintenance
(e) Waktu pemeliharaan perbaikan. Mesin Mill 303
(f) Data waktu kerusakan dan biaya downtime. Status akhir 1 (j) 2 (j) 3 (j) 4 (j)
Jumlah
Status wal Baik Ringan Sedang berat
Tahap Analisa dan Pembahasan
1 (i) Baik 10 0 0 0 10
Dalam tahap ini dilakukan analisa dan
pembahasan dari tahap pengolahan data. Analisa 2 (i) Ringan 13 46 0 0 59
data merupakan proses lanjutan dari tahap 3 (i) Sedang 0 28 50 0 78
pengolahan data. Hasil dari pengolahan data akan 4 (i) Berat 0 0 2 11 13
diinterprestasikan lebih rinci. Hasil tersebut
dianalisis dan dibahas untuk menjawab Jumlah 23 74 52 11 160
permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan
solusi dari permasalahan penjadwalan perawatan Berikut adalah hasil dari perhitungan untuk
mesin produksi. menentukan biaya rata-rata perawatan mesin Mill
303.
Tahap Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahap terakhir, hasil dari Menentukan Biaya Rata – rata Perawatan Mesin
pengolahan data dan analisa pembahasan akan Mill 303
digunakan untuk menarik kesimpulan agar bisa Biaya rata-rata perawatan Mesin Mill 303
diperoleh ringkasan jawaban dari perumusan yang ada di Perusahaan selama 2 tahun.
masalah dan tujuan. Selain itu dalam tahap ini • Biaya Rata – rata PM (Preventive Maintenance)
peneliti juga dapat memberikan solusi kepada untuk mesin Mill 303 adalah sebagai berikut:
perusahaan terkait dengan penjadwalan
perawatan mesin yang diberikan.
= Rp. 347.773.182
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah maintenance PM selama 2 tahun yaitu
tahun 2016 dan 2017 adalah 10 kali perawatan.
Pada penelitian ini ditentukan status, kelas, • Biaya Rata – rata CM (Corrective Maintenanace)
kondisi mesin, downtime dan biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kerusakan Rp. = RP. 200.664.408,-
mesin Mill 330.
Jumlah maintenance CM selama 2 tahun yaitu
Tabel 1. Klasifikasi Kerusakan Mesin Mill 303 tahun 2016 dan 2017 adalah 139 kali
Status Kelas Kondisi mesin Downtime Biaya perawatan.
1 Baik Mesin berjalan Sesuai
dengan baik jadwal PM Biaya PM (Preventive Maintenance) dan CM
(normal) (Corrective Maintenance) di Perusahaan
Tidak mengalami
kerusakan
2 Ringan Kotor < 100 < Rp Perhitungan biaya Preventive Maintenance dan CM
Limit switch menit 100 Corrective Maintenance yang ada di Perusahaan
pintu belum juta berdasarkan pada probabilitas transisi kerusakan
nempel mesin Mill 303 PM dan CM yang ada di perusahaan:
Air welding
kurang
3 Sedang Tidak mau on / < 320 >Rp Kondisi status ringan pada kerusakan ringan mesin
Standby menit 500 Mill 330 adalah:
Tekanan cooling juta
tidak normal
= ((0.09 x Rp. 548.437.272.,-) + (0.91 x Rp.
Selang air bocor
4 Berat Rusak > 320 >Rp 548.437.272,-))
Breaker trip menit 500 = Rp. 548.437.272
Tidak berfungsi juta
Kondisi status sedang pada kerusakan mesin Mill
Perubahan status mesin Mill 303 dari jenis 330 adalah:
kerusakan pada mesin Mill 303 pada kondisi
sebelumnya yaitu ( status ringan, status sedang, = ((0.30 x Rp. 548.437.272,-) + (0.70 x Rp.
status berat). Pada perubahan status mesin ini 548.437.272,))
14
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
• Kondisi status sedang pada kerusakan mesin Biaya yang akan diusulkan ke perusahaan pada
Mill 330 adalah: status ringan, sedang dan berat adalah total adalah
= ((0.13 x Rp. 548.437.272,-) + (0.31 x Rp. Rp. 493.593.600. Dari biaya tersebut dilihat pada
548.437.272,-)) status kerusakan mesin yang sedang yang
= Rp.241.312.393 membutuhkan biaya yang besar yaitu Rp.
241.312.393, hal ini menunjukkan bahwa biaya
• Kondisi status berat pada kerusakan mesin Mill preventive maintenance dan corrective
303 adalah: maintenance sehingga akan lebih sedikit
= ((0.07 x Rp. 548.437.272,-) + (0.07 x Rp. dibandingkan dengan status kerusakan yang lain.
548.437.272,-))
= Rp.76.781.215 Tabel 5. Selisih Biaya Preventive Maintenance dan
Corrective Maintenance
Pada tahapan selanjutnya adalah melakukan Biaya Preventive Maintenance
Selisih Biaya
Status dan Corrective Maintenance
perhitungan biaya Preventive Maintenance dan Kerusakan PT. Steel Pipe Hasil usulan
PM dan CM
Corrective Maintenance pada mesin Mill 303 yang yang di
mesin Industry Of
usulkan
ada di perusahaan, perhitungan yang dilakukan Indonesia
untuk mengetahui perubahan biaya Preventive Ringan 548.437.272 175.499.992 372,937,335
Maintenance dan Corrective Maintenance yang
Sedang 548.437.272 241.312.393 237.834.661
mengalami penurunan diantara keduanya. Berikut
adalah hasil perhitungan dari perubahan biaya Berat 548.437.272 76.781.215 471,656,042
Preventive Maintenance dan Corrective
Maintenance yang ada di perusahaan adalah
sebagai berikut :
Pada tabel diatas menunjukan bahwa biaya
masing-masing perawatan Preventive Maintenance
Tabel 3. Biaya Preventive Maintenance dan dan Corrective Maintenance pada status ringan,
Corrective Maintenance di Perusahaan status sedang dan status berat adalah sebesar Rp.
Status Kerusakan PT. Steel Pipe Industry Of
mesin Indonesia 548.437.272. Sedangkan dari hasil perhitungan
Ringan Rp. 3.477.731.820 biaya Preventive Maintenance dan Corrective
Maintenance yang akan diusulkan ke perusahaan
Sedang Rp. 3.477.731.820
Berat Rp. 3.477.731.820
adalah untuk status kerusakan ringan adalah Rp.
175.499.992, sedangnya status kerusakan mesin
Dari tabel menunjukan bahwa status kerusakan dikatakan sedang adalah sebesar Rp. 241.312.393,
mesin dengan status ringan, sedang dan berat sedangkan status kerusakan mesin dikatakan
adalah Rp. 3.477.731.820 dengan demikian dapat berat adalah sebesar Rp. 76.781.215.
diartikan bahwa perusahaan setiap tahunnya
15
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
Dari data di tabel menunjukkan bahwa biaya Berikut adalah periode waktu preventive
Preventive Maintenance dan Corrective maintenance setiap tahun yang ada di perusahaan,
Maintenance yang membutuhkan biaya terbesar pada tabel terlihat bahwa kondisi kerusakan status
adalah pada status sedang pada kerusakan mesin sedang membutuhkan preventive Maintenance
Mill 303 hal ini menunjukkan bahwa pada status untuk setiap 1 tahun di perusahaan selama 2028
kerusakan sedang harus dilakukan perawataran menit dan membutuhkan waktu 2,7 bulan.
sesuai dengan jadwal yang ditentukan sehingga
dapat mengurangi biaya perbaikan. Tabel 8. Periode Waktu Preventive Maintenance
Berikut adalah total biaya Preventive Maintenance setiap 1 Tahun di Perusahaan
2017 dan 2018 yang ada di perusahaan, dimana Preventive Jumlah
dalam biaya tersebut didapatkan dari total waktu Kondisi Maintenance (PT. (bulan/
Bulan
Kerusakan Steel Pipe Industry tahun)
Preventive Maintenance dan biaya yang Of Indonesia)(menit)
dikeluarkan oleh perusahaan. Ringan 2028 12 1.9
Sedang 2028 12 2.7
Tabel 6. Total Waktu dan Biaya Preventive
Maintenance 2017 dan 2018 di Perusahaan Berat 2028 12 0.4
Kondisi Waktu Pemeliharaan (menit)
Kerusa PT. Steel Pipe Total Berikut adalah periode waktu preventive
Perusa-
- Industry Of Waktu maintenance setiap tahun yang diusulkan ke
haan
kan Indonesia PM perusahaan, pada tabel terlihat bahwa kondisi
Ringan Rp. 3.477.731.820 2028 1023 kerusakan status sedang selama 460 menit dan
Sedang Rp. 3.477.731.820 2028 1407
membutuhkan 2,7 bulan.
Berat Rp. 3.477.731.820 2028 447
Hal ini dapat berguna bagi perusahaan untuk dapat
memberikan biaya yang lebih rendah dibandingkan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa kondisi dengan prenventive maintenance sebelumnya
kerusakan mesin status sedang memerlukan waktu
yang lama untuk preventive maintenance dari Tabel 9. Periode Waktu
mesin Mill 303 yang ada di perusahaan pada saat
Preventive Maintenance setiap 1 Tahun Usulan ke
ini adalah sebesar dengan biaya Rp. 3.477.731.820. Perusahaan
Berikut adalah total waktu dan biaya preventive Preventive Jumlah
maintenance yang diusulkan perusahaan. Dalam Kondisi Maintenance (bulan/
tabel didapat total waktu Preventive Maintenance (hasil usulan) tahun) Bulan
Kerusakan
dari kerusakan mesin Mill 303 dengan status (menit)
sedang adalah 1407 dengan biaya sebesar Rp. Ringan 327 12 1.9
2.413.123.930. Hal ini menunjukkan bahwa total Sedang 460 12 2.7
biaya yang diusulkan berdasarkan perhitungan
preventive maintenance lebih kecil daripada biaya Berat 63 12 0.4
yang dikeluarkan oleh di perusahaan.
PENUTUP
Tabel 7. Total Waktu dan Biaya Preventive
Maintenance 2017 dan 2018 Usulan ke Perusahaan Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan
Kondisi Waktu Pemeliharaan (menit)
Kerusa-
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Hasil usulan Perusa- Total
kan (RP) haan Waktu PM
Ringan Rp. 1.754.999.222 2028 1023 1. Perencanaan perawatan mesin Mill 303 pada
Sedang Rp. 2.413.123.930 2028 1407 kondisi mesin dalam kerusakan sedang dan
Berat Rp. 767.812159 2028 447 berat membutuhkan rata-rata biaya
pemeliharaan perusahaan sebesar Rp.
Dari perhitungan yang dilakukan maka dapat 548.437.272. Biaya pemeliharaan usulan mesin
dikatakan bahwa pemeliharaan mesin Mill 303 Mill 303 pada kondisi kerusakan ringan adalah
melakukan pemeliharaan sebanyak 10 kali selama Rp.175.499.992,- dengan selisih dari biaya
2 tahun dalam jangka waktu per 2,4 bulan akan pemeliharaan perusahan sebesar Rp
membutuhkan waktu : 372,937,335 (68%). Pada kondisi kerusakan
Mesin dalam kondisi rusak ringan selama 1023 sedang adalah Rp.241.312.393,- dengan selisih
menit dengan biaya sebesar Rp 1.754.999.222 dari biaya pemeliharaan perusahan sebesar Rp
Mesin dalam kondisi rusak sedang selama 1407 307.124,864 (56%). Pada kondisi kerusakan
menit dengan biaya sebesar Rp 2.413.123.930 berat adalah Rp.76.781.215,- dengan selisih
Mesin dalam kondisi kerusakan berat selama dari biaya pemeliharaan perusahan sebesar Rp
447 menit dengan biaya sebesar Rp 471,656,042 (86%). Selisih antara biaya rata-
767.812159 rata perawatan perusahaan dan biaya yang di
16
Indra, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 11-17
usulan ke perusahaan yang bernilai besar akan Kurniawan, F. (2013) Manajemen Perawatan
acuan untuk perusahan dalam melakukan Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
perawatan pada periode berikutnya.
Kusuma, F. (2018) ‘Penjadwalan Perawatan Mesin
2. Berdasarkan hasil dari perhitungan markov Di Industri Menggunakan Metode Markov
chain dapat dijadwalkan bahwa Preventive Chain’. Available At:
Maintenance yang diusulkan yaitu setiap 0,4 Http://Repository.Unpas.Ac.Id/Id/Eprint/325
bulan selama 1 tahun, sedangkan schedule 11 (Accessed: 10 April 2018).
perawatan usulan dapat di asumsikan
tersedianya spare part pada saat dibutuhkan. Manzini, R. Et Al. (2010) Maintenance For
Industrial Systems. London: Springe.
DAFTAR PUSTAKA
Pudji, E. And Ilma, F. (2012) ‘Perencanaan
Anshori, Nachnul, Mustajib, M. I. (2013) Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Menggunakan
Perawatan Terpadu (Integrated Maintenance Metode’, (November).
System). Pertama. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Riyardi, A. (2011) ‘Kapasitas Sumber Daya
Anshori, N. & M. I. . (2013) Sistem Perawatan Manusia’, 4(September), Pp. 91–101.
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Rochmoeljati, R (2014) Perencanaan Perawatan
Mesin Menggunakan Metode Markov Chain
Handayani, P. Dan T. Y. (2018) Teknik Untuk Meminimumkan Biaya Perawatan
Pemeliharaan Dan Perbaikan Sistem Rr.Rochmoeljati’, Pp. 63–76.
Elektronika. Jilid 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Sudrajat, A. (2011) Pedoman Praktis Manajemen
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Perawatan Mesin Industri. Bandung: Retika
Dasar Dan Menengah. Departemen Aditama.
Pendidikan Nasional.
Suparjo (2014) ‘Mencapai Ekspektasi Pendapatan
Hartono Dan Mas’udin (2002) ‘Perencanaan Maksimum Dengan Pendekatan Rantai
Perawatan Mesin Dengan Menggunakan Markov Di Cv . Alextra Travel’, Pp. 612–618.
Metode Markov Chain Guna Menurunkan
Biaya Perawatan.’, Jurnal Optimum., Vol. 3. No, Toyiba, R. (2012) Analisis Perencanaan
P. Hal 173-184. Pemeliharaan Mesin Power Pack Plant
Dengan Menggunakan Metode Markov Chain
Ilma, F. (2012) Perencanaan Pemeliharaan Mesin Untuk Meminimumkan Biaya Pemeliharaan Di
Dengan Menggunakan Metode Markov Chain Pt. Laser Jaya Sakti Gempol – Pasuruan.
Untuk Mengurangi Biaya Pemeliharaan Di Pt. Surabaya.
Philips Indonesia. Surabaya. Available At:
Http://Eprints.Upnjatim.Ac.Id/Id/Eprint/388
5.
17