Anda di halaman 1dari 2

Ahmad taufik

2112142029

Hubungan biaya pemeliharaan dan waktu tunggu

a. Pengertian pemeliharaan

Proses perawatan mesin produksi tidak mungkin dihindari oleh suatu perusahaan, karena hal ini
berkaitan erat dengan kelancaran proses produksi. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan oleh
perusahaan hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan.
Tanpa disadari tindakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena
penggantian komponen dilakukan pada saat proses produksi sedang berjalan. Berbeda dengan
preventive maintenance, yang dapat memperkecil kemungkinan kerusakan mesin produksi sehingga
proses dapat berjalan dengan lancar. Selain itu umur teknis dari mesin-mesin produksi akan lebih
lama. Untuk itu akan dibuat sistem penjadwalan preventive maintenance yang diharapkan dapat
menekan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Suatu peralatan atau mesin dapat dikatakan andal apabila peralatan atau mesin tersebut dapat
berfungsi secara optimal. Keandalan juga berarti tingkat peluang atau probabilitas suatu piranti
menjalankan tugasnya.

Perawatan yang baik akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan pada waktu proses produksi
sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan suatu mesin dilakukan akan meningkatkan biaya
perawatan. Disisi lain bila perawatan tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja dari mesin
tersebut. Pola maintenance yang optimal perlu dicari supaya antara biaya perawatan dan biaya
kerusakan bisa seimbang pada total cost yang paling minimal.

Preventive Cost merupakan biaya yang timbul karena adanya perawatan mesin yang memang sudah
dijadwalkan. Sedangkan Failure Cost merupakan biaya yang timbul karena terjadi kerusakan di luar
perkiraan yang menyebabkan mesin produksi terhenti waktu produksi sedang berjalan.

b. Pengertian waktu tunggu

Berhenti beroperasinya suatu mesin karena adanya perbaikan atau penggantian komponen, akan
mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami kehilangan produksi karena jumlah produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan/dijadwalkan oleh bagian PPIC.

Pada permasalahan mengenai waiting (waktu tunggu), penyebab yang paling dominan untuk waiting
(waktu tunggu) adalah material trouble, setting machine, dan mesin berhenti.

Material trouble yang menyebabkan waktu tunggu. Karena kurangnya pengawasan secara
baik dan berkala terhadap bahan baku yang diterima, maka mengindikasikan terdapat
banyak bahan baku yang kualitasnya tidak memenuhi standar. Banyak bahan baku yang
rusak dan selanjutnya diproses, hal tersebut akan menjadi hambatan bagi bahan baku untuk
diproses karena proses produksi akan menjadi tidak sempurna. Sering terjadinya selip pada
bahan baku karena adanya benda asing yang ada di bahan baku menjadikan mesin menjadi
trouble. Karena mesin trouble itulah, menjadikan mesin harus diperbaiki dengan waktu yang
cukup lama. Dan tentu saja hal tersebut menghambat bahan baku untuk diproses yang
menjadikan adanya waiting (waktu tunggu).
Penyebab yang kedua untuk waiting time yang banyak terjadi adalah karena setting
machine. Karena pada saat mesin dilakukan pengaturan (setting), kondisi mesin harus mati
yang artinya tidak terjadi aktivitas produksi yang dilakukan oleh mesin, sehingga
menyebabkan terjadinya downtime mesin. Ada dua penyebab mengapa mesin harus
melakukan setting yaitu terjadinya hambatan pada proses dan perlunya dilakukan
pergantian alat-alat mesin pada proses produksi.

Kesimpulan

Hubungan biaya pemeliharaan dan waktu tunggu mesin adalah berbanding lurus artinya jika
biaya pemeliharaan semakin besar maka waktu tunggu mesin dapat dipastikan berlangsung
lama begitupun sebaliknya. Dalam hal ini kita tidak dapat menghilangkan biaya pemeliharaan
karena mesin adalah asset penting untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang dapat
kita lakukan adalah meminimalisir biaya pemeliharaan. Maka dari itu diperlukan data-data
dokumentasi kinerja mesin, data waktu akurat yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan
mesin dan data data lain yang mempengaruhi kinerja dan waktu operasi mesin, hal ini dilakukan
untuk menentukan jadwal pemeliharaan berkala yang paling optimum untuk meminimalisir
biaya perawatan dan waktu tunggu mesin. Dengan schedule preventive maintenance yang efektif
dan efisien dapat meminimalisir biaya perawatan dan waktu tunggu mesin.

Daftar pustaka:

1. Wahjudi, Didik . dkk, Jurnal teknik mesin Vol. 2, No. 1, April 2000 : 50 61 Analisa
Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem, Dosen
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra.
2. Julian A, Dikki. dkk, Jurnal rekayasa dan manajemen sistem industri vol. 2 no. 6 Pendekatan
Lean Manufacturing Pada Proses Produksi Furniture Dengan Metode Cost Integrated Value
Stream Maping (Studi Kasus: Pt. Gatra Mapan, Ngijo, Malang), Jurusan Teknik Industri
Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai