Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya fungsi maintenance dalam industri merupakan hal yang tak terbantahkan.

Meskipun tidak terlalu diperhatikan sebagaimana fungsi produksi. Namun demikian tetap disadari bahwa akan timbul banyak kesulitan apabila maintenance tidak dilakukan. Operasi yang tidak aman, kemacetan produksi, kerugian daya, panas, penerangan, dan berbagai fungsi sarana lain yang tidak diketahui untuk masa yang lama. Selain daripada itu, kebutuhan akan produktifitas yang lebih tinggi dan meningkatnya keluaran mesin pada tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan otomatisasi. Hal ini pada gilirannya telah memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan pabrik. Para manajer pemeliharaan akan dituntut untuk meningkatkan standar pemeliharaan dan efisiensi kerja dan pada waktu yang bersamaan mengurangi biaya operasinya. Anggaran yang disusun dan ditentukan seringnya oleh manajer non teknik- menghendaki manajer pemeliharaan untuk beroperasi dalam batas keuangan yang kadang-kadang tidak mungkin dicapai dengan jenis tenaga kerja, ketrampilan dan sarana yang tersedia. Oleh karena itu diperlukan sebuah kerjasama yang sangat baik antara berbagai fungsi di dalam perusahaan dan lebih-lebih di antara sesama personil bidang / departemen pemeliharaan, untuk menciptakan sebuah sistem pemeliharaan yang efektif dan efisien. Terdapat beberapa metode manejemen pemeilharan yang sudah diimplementasikan secara luas, antara lain : BREAKDOWN MAINTENANCE Breakdown Maintenense merupakan pemeliharaan dengan metode yang sederhana dimana perbaikan mesin hanya terjadi apabila mesin mengalami kerusakan atau gagal beroprasi. Kelebihan: Perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk keperluan pemeliharaan mesin. Pemeliharaan hanya bereaksi jika terjadi kerusakan.

Kekurangan : Mesin yang dibiarkan sampai rusak akan mengalami kegagalan/hilangnya produksi. Biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan mesin yang rusak relatif besar.

Biaya tinggi harus dialokasikan untuk biaya inventory, biaya lembur untuk karyawan selama mesin tidak beroperasi untuk perbaikan. Departemen pemeliharaan dituntut untuk menyimpan sparepart dalam jumlah besar.

PREVENTIVE MAINTENANCE Preventive Maintenance merupakan metode pemeliharaan yang dikendalikan oleh waktu dimana pekerjaan pemeliharaan didasarkan oleh jam operasional. Kelebihan: Meningkatkan safety condition Menurunkan down time Meningkatkan umur peralatan Kerugian waktu produksi dapat di perkecil Biaya perbaikan yang mahal dapat di kurangi atau diperkecil Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun maintenance dapat dihilangkan atau dikurangi. Kekurangan: Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemeliharaan sangat tinggi. Tingkat kegagalan akan kembali naik secara cepat bersamaan dengan waktu. Perusahaan biasanya hanya memiliki beberapa program yang sangat terbatas dan hanya terdiri dari kegiatan tertentu. Semua program Preventive Maintenance didasarkan pada asumsi bahawa semua mesin akan terdegradasi pada suatu periode tertentu tergantung pada kelas klasifikasi mesin tersebut. Penggunaan Preventive Mintenance memungkinkan menghasilkan perbaikan yang tidak perlu atau munculnya kegagalan yang tak terduga.

PREDICTIVE MAINTENANCE Predictive Maintenance merupakan metode yang bertujuan untuk monitoring terhadap kondisi actual dari mesin, effesiensi oprasinya, dan indicator-indikator lain dari kondisi operasi mesin dan system proses sebagai usaha usaha untuk mendeteksi masalah-masalah serta mencegah terjadinya kegagalan fatal.

Kelebihan: Dapat mengurangi biaya yang diakibatkan oleh kegiatan perbaikan tidak terjadwal akibat kegagalan mesin. Dapat mengoptimalkan ketersediaan (availability) dari mesin-mesin proses dan secara drastic mengurangi biaya pemeliharaan. Pengguna Prevective Maintenance dapat memeperbaiki kualitas produk, produktivitas dan keuntungan pabrik manufaktur. Program ini dapat mengindentifikasi masalah-masalah mesin sebelum menjadi lebih serius Dapat meminimalisasi breakdown yang tidak terjadwal dari seluruh peralatan mekanikal di pabrik dan menjamin perbaikan peralatan pada kondisi mekanikal yang dapat diterima. Kekurangan: Program Predictive Maintenance yang menyeluruh mengggunakan peralatanperalatan mahal.

TOTAL PRODUKTIF MAINTENANCE Konsep Total Produktif Maintenance mencakup semua hal yang berhubungan dengan Maintenance termasuk implementasinya di lapangan. Pada TPM mengikut sertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam kegiatan maintenance tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan semaksimal mungkin. Kelebihan: Pengurangan waktu tunda antara kesiapan mesin sampai dengan waktu produksi. Peningkatan kesiapan perlengkapan, menambah sebagian waktu produksi. Penjagaan umur peralatan produksi agar bisa panjang. Mengikutsertakan pemakai mesin dalam kegiatan maintenance didukung dengan teknisi-teknisi maintenance. Membuat rutinitas yang didasarkan pada kondisi preventive maintenance. Meningkatkan tingkat pemeliharaan pada perlengkapan dengan menggunakan sistem yang handal untuk mandiagnosa masalah dengan mempertimbangkan pada perancangan dasarnya

Kekurangan: Pendidikan dan latihan teknis dilakukan kepada karyawan yang terkain sehingga mengeluarkan biaya yang banyak. Operator mesin ikut bertanggung jawab terhadap kondisi mesinnya dan sebisa mungkin harus dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan maintenance. Teknisi-teknisi maintenance hanya akan bertugas pada masalah-masalah serius seperti misalnya apabila ada trouble dan repair. Dibentuknya staff teknik khusus untuk menganalisa siklus kualitas dari masalah yang timbul

TEKNIK KEANDALAN DAN PERAWATAN


METODE-METODE MAINTENANCE

Abdi Darmawan 06540005

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Anda mungkin juga menyukai