LANDASAN TEORI
dan juga penggantian part pada kendaraan yang memang harus dilakukan
jadwal servis berkala sesuai dengan jenis kendaraannya dan jumlah kilometernya.
Di bengkel, servis berkala dikategorikan menjadi service berkala internal (SBI) dan
dilakukan hanya satu kali pada kendaraan, yaitu pada 1 bulan pertama setelah
kendaraan diterima oleh customer atau saat jarak tempuh kendaraan sudah
mencapai 1000 km, tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. SBI ini
a. Komponen mesin
8
9
6) Periksa baterai.
Dalam komponen chasis dan bodi ada beberapa bagian yang diperiksa,
diantaranya:
serep)
depan
10) Periksa kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udara.
dilakukan rutin setiap 6 bulan atau setiap jarak tempuh kendaraan mencapai
10
kelipatan 10.000 km, tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. SBE
dilakukan untuk merawat dan menjaga agar kondisi kendaraan tetap berada di
kondisi optimal.
dikelompokan menjadi tiga yaitu servis berkala kelipatan 10.000 km, kelipatan
sebagai berikut:
seluruh item yang dilakukan pada servis berkala internal dan ditambah
dengan:
Komponen mesin:
3. Pemeriksaan busi
1. Pemeriksaan pelapis sepatu rem dan tromol rem (khusu rem tromol)
20.000 km sama dengan servis berkala pada 60.000 km, 100.000 km,
yang dilakukan meliputi seluruh item yang dilakukan pada servis berkala
Komponen Mesin:
2. Penggantian busi.
Komponen Mesin:
2. Pemeriksaan tutup tanki bahan bakar, pipa saluran bahan bakar dan
bahan bakar
2.2 Mesin
Mesin merupakan alat yang merubah sumber tenaga panas, listrik, air, angin,
tenaga atom, atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik (mechanical
energy)[1]. Mesin yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut
motor bakar (thermal engine). Motor bakar ada 2 macam yaitu motor pembakaran
luar dan motor pembakaran dalam. Motor bakar yang menghasilkan tenaga panas
dari dalam mesin itu sendiri disebut motor pembakaran dalam (internal combustion
engine). Contohnya mesin bensin, mesin diesel, mesin jet, dll. Sedangkan, motor
bakar yang tenaga panasnya dihasilkan dari luar mesin itu sendiri disebut motor
nuklir, dll. Mesin yang umum digunakan pada mobil yaitu mesin bensin dan mesin
diesel.
13
Mesin bensin atau Motor bensin adalah suatu motor yang memakai
bensin sebagai bahan bakarnya dan memakai busi untuk membantu proses
dalam silinder. Kemudian dikompresikan oleh piston saat bergerak naik. Bila
campuran udara dan bensin terbakar dengan adanya loncatan bunga api dari
busi, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam
menggerakkan piston turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak
lurus (naik turun) piston dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol
melalui batang piston. Gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga mobil.
dorongan piston yang naik dan proses ini berlangsung terus menerus. Proses
satu siklus. Ada juga mesin yang setiap siklusnya terdiri dari 2 langkah naik
bahan bakar dan udara, kemudian dibakar dengan loncatan bunga api. Pada
Karena tanpa menggunakan bantuan busi seperti pada mesin bensin, untuk
500°C (932°F) atau lebih. Oleh karena itu, mesin diesel perbandingan
kompresinya dibuat lebih (15:1 – 22:1) tinggi daripada mesin bensin (6:1 –
12:1) dan juga mesin diesel dibuat dengan kontruksi yang jauh lebih kuat
Mesin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantu
lainnya. Sedangkan mesin itu sendiri terdiri dari kepala silinder, blok silinder,
1. Blok Silinder
Blok silinder merupakan inti pada mesin, yang terbuat dari besi tuang.
Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya
2. Kepala Silinder
silinder terdapat ruang bakar dan mekanisme katup. Kepala silinder harus
tahan terhadap temperature dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja.
3. Piston
4. Poros Engkol
dihasilkan oleh gerakan batang piston dan dirubah menjadi gerak putaran
pada poros engkol.poros engkol menerima beban yang besar dari piston
1. Sistem Pendinginan
diserap oleh mesin. Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang
segera, sebab bila tidak mesin akan terlalu panas dan dapat mengalami
2. Sistem Pelumasan
lainnya. Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-
3. Sistem Kelistrikan
2.3 V-belt
V-belt merupakan salah satu media transmisi daya pada suatu mesin yang
membentuk sebuah sabuk yang tersusun dari material karet dan memiliki
kegunaannya[2]. Fungsi v-belt yaitu sebagai transmisi daya dari suatu poros ke
19
poros yang lainnya melalui sebuah pulley yang berputar karena adanya sumber daya
tertentu, dengan kecepatan putar yang sama ataupun berbeda tergantunng pada rasio
V-belt tersusun dari tiga bagian yaitu badan sabuk, tensile member, dan
Sampul
Tensile Member
Badan Sabuk
1. Badan Sabuk
Badan sabuk terbuat dari bahan campuran karet khusus yang dapat
menghasilkan sifat mekanik yang cukup baik, efisiensi transmisi tinggi serta
2. Tensile Member
yang berupa kawat dengan tinggkat kekuatan yang tinggi serta hanya
mampu diregangkan.
V-belt ada empat jenis yaitu Raw Edge V-belt, Variable Speed Belt,
memiliki ketahanan panas, abrasi, dan deformasi yang sangat baik, karena
digunakan dibawah fluktuasi beban yang tinggi dan suhu tinggi di dalam
ruang mesin.
digunakan untuk aplikasi seperti skuter dan mobil salju. Berikut jenis-jenis
3. Timing Belt
saat sabuk dan katrol membentuk meshing gigi. Tingkat kebisingan lebih
rendah dibandingkan dengan rantai dan roda gigi. Berikut jenis-jenis dari
Timing Belt:
digunakan untuk poros roda cam otomotif. Timing belt tipe ini
dengan suhu tinggi yang khas dari ruang mesin dan ketenangan
blok mesin.
4. V-Ribbed Belt
dengan tata letak sumbu multi dan diameter pulley yang lebih kecil.
a. Ribstar belt
tinggi.
Secara harfiah lead time mengandung makna jarak waktu antara permulaan
dan akhiran dari suatu proses produksi. Istilah lead time biasa digunakan dalam
suatu industry manufaktur yang didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh
perusahaan dalam memenuhi order. Secara singkat lead time dikenal sebagai waktu
tenggang[3].
Lead time di bengkel diartikan sebagai lamanya waktu yang diperlukan untuk
menunggu dilayani oleh Service Advisor (SA) sampai dengan Service Advisor (SA)
dua jenis yaitu lead time stagnasi dan lead time proses.
28
Lead time stagnasi disebut juga sebagai waktu tunggu. Waktu tunggu (wait
time) adalah bentuk lain pemborosan dalam proses. Lead time stagnasi didefinisikan
berikutnya dalam satu kesatuan lead time sehingga terjadi pemborosan waktu yang
tidak diperlukan karena tidak ada suatu pengerjaan yang dilakukan untuk membuat
kendaraan selesai. Sedangkan lead time proses adalah lamanya waktu yang
diperlukan untuk melakukan suatu proses dalam suatu kesatuan lead time.
Gambar 2.20 merupakan alur perhitungan lead time yang dijelaskan sebagai
berikut:
Bengkel (PKB).
kendaraan yang dihitung dari sejak Service Advisor (SA) mencetak PKB
5. Tunggu inspeksi terakhir (waiting final check) adalah waktu tunggu yang
inspeksi akhir.
11. Tunggu invoice (waiting invoice) adalah waktu yang dihitung sejak PKB
12. Tunggu call customer (waiting call customer) adalah waktu tunggu yang
13. Close PKB adalah proses akhir yang diperlukan setelah pelanggan datang
dan melakukan pembayaran baik secara tunai atau transfer, maka secara
kendaraan ke pelanggan.
2.5 Efisiensi
Efisiensi berasal dari kata efisien yang didefinisikan sebgai tepat atau sesuai
things right). Apabila efisiensi berkaitan dengan efektivitas belum tentu efisiensi
meningkat.
suatu usaha dengan hasilnya, perbandingan ini dilihat dari dua bidang, yakni:
31
a. Bidang usaha, suatu kegiatan dapat dikatakan efisien jika sesuatu hasil
dapat dikembalikan pada iklim unsur yang dapat juga disebut sumber-
b. Bidang hasil, suatu kegiatan dapat disebut efisien jika dengan sesuatu
hasil yang dapat diperoleh. Semakin besar usaha yang dilakukan, maka hasil yang
Aktual Efisiensi
Pencapaian Efisiensi = Sebelum Perbaikan 𝑋 100%
manufaktur seperti mesin atau peralatan, tenaga kerja, organisasi dan manajemen.
daya selalu berubah dan bervariasai, sehingga hasil yang diperoleh pun
SST (Service Special Tools) ialah alat-alat khusus yang dibuat untuk
melakukan pekerjaan reparasi yang sulit atau memerlukan cara pelepasan dan
pemasangan dengan cara khusus, dan apabila pekerjaan tersebut tidak dilakukan
dengan alat khusus dapat mengakibatkan waktu pengerjaan semakin lama, tidak
efisien, dan menimbulkan masalah baru. SST dibagi dalam 3 kelompok besar yaiutu
alat pembuka, pemasang, dan alat ukur. Namun hanya beberapa tipe SST yang
berfungsi sebagai pembuka dan pemasangan, sehingga SST sebagai alat pengukur
tidak mempunyai tugas tunggal. Berikut contoh SST yang digunakan di bengkel:
melepas bantalan pada posisi yang sulit dijangkau oleh puller biasa. Cara
tinggal putar batang pemutar hingga bearing terangkat dan terlepas dari tempatnya.
33
Bearing Cup Puller sama seperti bearing puller. Namun dalam penggunaannya
berbeda yaitu untuk melepas bantalan atau bearing yang terpasang pada area
silindris sehingga harus di dorong dari dalam. Cara penggunaannya yaitu dengan
bantalan terlepas.
3. Ring Compressor
Ring Compressor merupakan alat khusus yang berfungsi untuk menekan ring
piston pada saat pemasangan agar mudah masuk kedalam silinder. Piston ring
compressor terbuat dari plat yang dibentuk silindris dan dapat disetel ukurannya