•Manpower
•Peralatan rusak •Planning Peralatan dalam
•Bahan Baku •Scheduling kondisi yang baik
•Sparepart •Execution dan dapat
•Peralatan •Control diandalkan
•Informasi
•Kebijakan
Persentase kerugian
yang diakibatkan oleh
hal – hal diluar
perawatan = (Hilangnya jam produksi karena hal diluar
maintenance / (kerugian jam produksi total)
(dalam jam)
Dari sisi perawatan
Overall equipment effectiveness (OEE) = U * PR * QR
Persentasi kerugian
jam produksi
karena break down = (kerugian jam produksigak akibat kerusakan) /
(jumlah total kerugian produksi)gu
Mean Time
betwen failure (MTBF) = (jumlah jam kerja yg tersedia ) /
(jumlah kerusakan)
Mean Time of
repair (MTR) = (jumlah total waktu repair) / (jumlah kerusakan)
Machine breakdown
saverity = (biaya perbaikan kerusakan) / (jumlah kerusakan)
Efective cost of
maintenance
/ orang / jam = (total biaya perawatan ) / (jumlah jam kerja total)
Atau
(biaya perbaikan kerusakan (material + buruh) /
(biaya maintence langsung keseluruhan)
c). Membandingkan hasil dengan tujuan dan standart
Tahap ini dapat dilakukan dengan membuat persamaan :
Kebutuhan akan tindakan = kinerja yang diinginkan – kinerja aktual
Hal – hal yang harus menjadi perhatian utama para manajer adalah :
A, Situasi bermasalah : kinerja aktual benar-benar dibawah standart
B, Opportunity situation : yaitu dimana kinerja aktual masih diatas standart
B. Sistem Perintah Kerja / Work Order System
Sistem perintah kerja dibagi menjadi dua bagian
1. Dokumen
Dokumen diperlukan untuk rencana kerja , pelaksanaan dan kontrol
5. Jadwal perawatan
Sebuah daftar lengkap pemeliharaan dan kejadian (frekuensi kejadian)
selama siklus hidup aset
Fungsi :
merupakan pedoman umum untuk membantu dalam mengembangkan
rutinitas pemeliharaan
6. Program pewatan
Form yang berisi alokasi perwatan khusus untuk waktu yang spesifik
7. Plant History
Berisi informasi tentang semua perkejaan yang telah dilakukan. Daftar ini
termasuk performa pekerjaan, Down time dan penyebabnya
C. Sistem aliran Work Order
2. Network analysis
Memodelkan sistem penugasan agar dapat mempersingakat waktu kerja
dengan menggunakan Critical Path analysis (metode jalur kritis)
3. Failure analysis
Prosedur untuk mengnanalisa kesalahan . Dapat dilakukan dengan
FEMA (Failure mode and effect analysis) atau RCA (Root Cause
Analysis)
4. Stock Control
Kebijakan untuk mengatur jumlah persediaan spare part
5. Budget
Pengendalian biaya
E. Work Control
F. Cost Control