PA dan MA)
Berbicara reliability juga sama artinya dengan berbicara risk (resiko), sebab
resiko didefiniskan sebagai :
Jadi salah satu komponen resiko adalah kebalikan dari reliability (Probability
of Failure), oleh sebab itu jika bicara reliability selalu dikaitkan dengan
resiko.
Jika berbicara dari sisi teknik mesin, reliability dapat berarti melihat
kehandalan sebuah mesin (rotating machine) melakukan fungsinya tanpa
mengalami kegagalan. Dalam bahasa tekni mesin reliability biasanya
dikaitkan dengan konsep maintenance seperti MTBF (mean time between
failure), atau RCM (Reliability-centered Maintenance), suatu konsep
maintenance yang relatif baru di Indonesia. Dengan reliability dapat
ditentukan, secara statistik, remaining life dari komponen mesin sehingga
dapat dijadwalkan program repair, replacement, dll.
formula MTBF = Kurun Waktu dibagi dengan Jumlah Kerusakan yang Terjadi
Studi Kasus
Formula untuk menghitung Mean Time to Fail (MTTF) sama dengan MTBF.
Bedanya terletak pada penggunaannya. MTBF untuk item yang bisa di-
repair, sedangkan MTTF untuk item yang tidak di-repair seperti bearing dan
transistor
Formula MTBF tersebut di atas hanya untuk estimasi saja. Formula tersebut
hanya berlaku bila diasumsikan laju kegagalannya konstan. Bila diinginkan
perhitungan yang lebih tepat dapat menggunakan grafik Weibull.
Kita lanjutkan ke perhitungan Mean Down Time (MDT) dan Mean Time to
Repair (MTTR). Dari data di atas, dapat dihitung jumlah kejadian down-time
adalah 3. Lama down-time total = 7 + 3 + 1 = 11 hari. MDT = (lama down-
time total)/(jumlah down-time) = 11/3 = 3.67 hari.
MA (MECHANICAL AVAILABILITY)
MA adalah ketersedian Equipment / Unit pada saat Operasi, adapun
beberapa factor yang dapat mempengaruhi nilai/Value MA itu sendiri adalah
2. Menaikan Nilai MTBF (Mean time Between Failure) sesuai standart yang
telah di tentukan