Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR

A.PLANNER & TECHNICAL SUPPORT

A1.DBR (Daily Breakdown Report)


 DBR adalah format pelaporan standar untuk mencatat setiap data kerusakan unit
beserta data maintenance yang meliputi periodical service,greasing,washing,dan
backlog
 Format DBR ditentukan dan disediakan oleh Planner HO
 Planner Site/HO membuat DBR (Daily Breakdown Report) setiap bulannya
 Data DBR di input oleh Planner Site,didapat dari job card mechanic di lapangan
 Planner Site mengirimkan DBR Final ke HO paling lambat setiap tanggal 2 setiap
bulannya
 Planner HO melaporkan hasil analisa DBR dalam meeting rutin bulanan

A2.Estimasi Oli dan Filter

 Adalah berupa data kebutuhan untuk Periodical Service yang berupa kebutuhan oli
dan filter dalam kurun waktu 1 bulan
 Data estimasi Oli dan Filter dapat dibuat oleh Planner Site maupun Planner HO
 Format Estimasi Oli dan Filter ditentukan dan disediakan oleh planner HO
 Data estimasi Oli dan Filter dibuat tanggal 25 setiap bulannya.
 Data Estimasi Oli dan Filter yang sudah selesai,di berikan ke divisi purcashing.

A3.Periodical Service

 Adalah aktivitas perawatan unit berkala secara terencana dengan interval waktu
tertentu
 Interval Periodical Service adalah 250 jam untuk Alat berat dan medium truck,5000
km untuk kendaraan support,dan tiap 3 bulan untuk supporting equipments meliputi
mesin las,pompa dll,kecuali genset pada interval 250 jam
 Deviasi Periodical Service untuk alat berat dan medium truck adalah kurang lebih 50
jam dan 100 km untuk kendaraan support
 Planner Site wajib berkoordinasi dengan chief mechanic dan produksi untuk proses
downtime alat untuk pelaksanaan periodical service sehari sebelumnya dengan
mengisi form permohonan down time unit mengacu pada dokumen :
- FPLN/001/---/2020
dengan sudah ditandatangani oleh produksi,chief mechanic
,dan planner site.Jika akan melakukan reschedule maka form harus kembali dibuat
dan diajukan kembali ke bagian produksi
 Akurasi Periodical service harus memenuhi target yang sudah ditentukan oleh
perusahaan yaitu 90 %
 Planner Site dan HO wajib membuat dan melakukan monitoring jadwal periodical
Service pada google sheet
 Planner site melakukan input data rencana penggunaan parts dan laporan actual
periodic maintenance dengan laporan update maksimal satu hari setelah perbaikan
atau perawatan unit dilakukan.
 Planner Site wajib berkoordinasi dengan chief mechanic untuk memastikan semua
unit yang melakukan service periodic dilengkapi dengan checklist dan sudah
ditandatangani oleh Chief Mechanic,Mechanic,dan planner mengacu pada dokumen :
- FPLN/002/EXC/2020
- FPLN/003/DZR/2020
- FPLN/004/CMT/2020
- FPLN/005/GDR/2020
- FPLN/005/MDT/2020
 Planner Site wajib memberikan info checklist periodical service kepada HO melalui
media yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
 Unit support vehicle dan support tools diberikan service tag sebagai tanda pengingat
jadwal perawatan berkala berikutnya.

A4.GREASING

 Adalah salah satu program perawatan unit dengan memberikan pelumas grease
sesuai panduan manufacture
 Planner Site/HO Membuat jadwal greasing dan melakukan monitoring
 Target Pencapaian greasing adalah 90% untuk masing masing alat
 Aktivitas greasing pada alat berat dilakukan setiap hari pukul 06:00 – 07:00 dan
18:00–19:00
 Aktivitas greasing pada medium truck dilakukan setiap hari pukul 12:00 – 13:00
(kecuali pada hari jum’at) dan 00:00 – 01:00
 Khusus unit alat berat yang berlokasi di tempat yang sulit dijangkau maka unit
diharuskan dilengkapi dengan grease pump manual dan operator wajib melakukan
greasing jika mekanik berhalangan.
 Unit harus diparkir dalam keadaan aman dan mudah dijangkau oleh mekanik untuk
pelaksanaan greasing
 Aktivitas greasing harus dicatat kedalam form dengan mengacu pada dokumen :
-- FPLN/007/GRE/2020
Diisi oleh mekanik dan diserahkan ke Planner Site untuk selanjutnya di input ke
dalam DBR
 Planner Site wajib melaporkan ke chief mechanic untuk unit yang tidak dilakukan
greasing sebanyak 2 hari berturut turut sesuai dengan jadwal,yang selanjutnya akan
diteruskan ke bagian produksi untuk dilarang beroperasi sementara waktu.

A4.WASHING
 Adalah proses pencucian unit sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat oleh Planner
 Unit yang beroperasi khusus di area batu bara wajib dijadwalkan washing dengan
frekwensi lebih banyak daripada yang bekerja di PIT.
 Kegiatan washing unit dilakukan oleh washing man
 Washing man bertanggung jawab penuh atas water truck dan water fill
 Aktivitas greasing harus dicatat kedalam form dengan mengacu pada dokumen :
- FPLN/008/WSH/2020
Diisi oleh washing man dan diserahkan ke Planner Site untuk selanjutnya di input ke
dalam DBR
 Unit support harus selalu dijaga kebersihannya dengan melakukan washing secara
rutin
 Planner Site dan HO wajib memastikan unit dilakukan P2H sebelum beroperasi
 Planner Site wajib melakukan pencatatan backlog secara detail dan mengkoordinasikan
kebutuhan parts dengan PIC Logistik dan melakukan monitoring hingga parts diterima (on
site)
 Planner Site wajib berkoordinasi dengan chief mechanic untuk merencanakan eksekusi
backlog dan memberikan info rencana eksekusi ke HO
 Planner Site dan HO bersama sama melakukan monitoring progress backlog dengan
achievments ahkir bulan mencapai 100 %
 Planner Site dan HO wajib memastikan ketersediaan parts rebuild di lokasi
 Planner Site dan HO wajib melakukan monitoring jadwal recommissioning dan melakukan
koordinasi dengan chief mechanic untuk inspeksi unit
 Eksekusi backlog unit insiden wajib dilengkapi dengan BAP
 Planner Site dan HO wajib melakukan pencatatan historical penggantian komponen major
yang sudah ditentukan oleh HO
 Planner Site dan HO wajib melakukan planning dan monitoring terhadap component
undercarriage

Anda mungkin juga menyukai