Anda di halaman 1dari 22

1.

Pengertian Motor Kapasitor 1 fasa



Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak
digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan
lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor
ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk
mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan
geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain:
1) Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
2) Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
3) Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 F 150 F. Menurut
hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
1) Motor kapasitor start (starting capacitor motor)

Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi mempunyai
kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar sentrifugal,
secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor untuk
memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja motor
kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama
diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang
ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan
bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi fluksi
magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya
resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum
jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75% dari
putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian lilitan
bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.



Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
a. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
b. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)

2) Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan
bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel
dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung
pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak digunakan pada
pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama
banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya. Diameter kawat
lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya. Type motor ini
kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata. Kebanyakan
pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis motor running kapasitor
dengan kecepatan mendekati 3000 rpm,
3) Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)
Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh
kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak
digunakan pada room air conditioner.











2. Elemen Dasar Sistem/Plan


Gambar 2.1 Elemen dasar motor 1 fasa

Kontruksi bagian-bagian yang penting dari motor kapasitor ini adalah:
a. Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
b. Rotor sangkar dengan porosnya
c. Bantalan peluruh (laher)
d. Tutup stator dan rangka body
e. Kapasitor
f. Ujung-ujung terminal motor

Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian
yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Stator
merupakan bagian yang diam sebagai rangka tempat kumparan stator yang
terpasang. Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator, dan alur stator. Motor
induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator yang dipasang terpisah,
yaitu kumparan utama (main winding) atau sering disebut dengan kumparan
berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering disebut dengan
kumparan start. Rotor merupakan bagian yang berputar. Bagian ini terdiri dari :
inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor.




3. Diagram Dan Mekanisme Operasi Sistem/Plan
Prinsip kerja motor kapasitor sama dengan prinsip kerja motor induksi satu
fasa dapat dijelaskan dengan menggunakan teori medan putar silang (cross-field
theory). Jika motor induksi satu fasa diberikan tegangan bolak-balik satu fasa
maka arus bolak-balik akan mengalir pada kumparan stator. Arus pada kumparan
stator ini menghasilkan medan magnet seperti yang di tunjukkan oleh garis putus-
putus pada Gambar dibawah ini

Gambar 3.1 Medan Magnet Stator

Arus stator yang mengalir setengah periode pertama akan membentuk kutub
utara di A dan kutub selatan di C pada permukaan stator. Pada setengah periode
berikutnya, arah kutub-kutub stator menjadi terbalik. Meskipun kuat medan
magnet stator berubah-ubah yaitu maksimum pada saat arus maksimum dan nol
pada saat arus nol serta polaritasnya terbalik secara periodik, aksi ini akan terjadi
hanya sepanjang sumbu AC. Dengan demikian, medan magnet ini tidak berputar
tetapi hanya merupakan sebuah medan magnet yang berpulsa pada posisi yang
tetap (stationary).



Gambar 3.2 one line diagram motor satu fasa
Dalam motor induksi AC, satu set dari elektromagnet adalah terbentuk
dalam stator karena pasokan AC terhubung ke gulungan stator. Sifat bergantian
pasokan menginduksi sebuah tegangan Angkatan elektromagnetik (EMF) di rotor
(seperti tegangan yang disebabkan akibat trafo sekunder) sesuai hukum Lenz,
sehingga menghasilkan satu set elektromagnet; maka nama - induksi motor.
Interaksi antara medan magnet elektromagnet ini menghasilkan gaya memutar,
atau torsi. Akibatnya, motor berputar ke arah torsi yang dihasilkan.











4. Pendekatan maintenance yang dipilih
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) merupakan pencegahan
sistematis, penjadwalan berkala dengan interval tetap, dan melaksanakan
pembersihan, pelumasan, serta perbaikan mesin atau system dengan baik dan
tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan untuk mencgah timbulnya kerusakan dan
menemukan kondisi yang dapat menyebabkan system mengalami kerusakan pada
saat dipergunakan dalam proses produksi. Atau dapat diartikan Tindakan yang
dilakukan sesuai jadwal yang dibuat berdasarkan waktu atau operasi mesin yang
aktivitasnya adalah mendeteksi, menghindari, atau mengurangi degradasi
komponen atau sistem dengan tujuan memperpanjang umur manfaatnya melalui
pengendalian degradasi sampai tingkat yang dapat diterima (atau mencegah
kegagalan alat sebelum benar-benar terjadi). Dalam pelaksanaanya, kegiatan
perawatan pencegahan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Perawatan rutin (Routine Maintenance), kegiatan perawatan yang
dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari.
b. Perawatan berkala (Periodic Maintenance), kegiatan perawatan yang
dilakukan secara berkala dan dalam jagka waktu tertentu, misalnya
setiap satu minggu sekali, hingga satu tahun sekali. Perawatan ini
dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin.
Kelebihan Preventive maintenance:
Biaya kapital efektif;
Pengaturan periode pemeliharaan fleksibel;
Life cycle komponen meningkat;
Energi hemat (5%);
Kegagalan alat atau proses berkurang;
Biaya lebih rendah dibandingkan pemeliharaan breakdown (12% hingga
18%).




Kelemahan Preventive maintenance:
Kegagalan akibat bencana alam masih mungkin terjadi;
Melibatkan banyak craftman;
Mencakup pelaksaan pemeliharaan yang tidak diperlukan;
Berpotensi terjadi kegagalan insidental pada komponen ketika melakukan
pemeliharaan yang tidak diperlukan.

Persyaratan Preventive maintenance:
a. Dokumentasi pemeliharaan yang baik;
b. Saling pengertian antara departmen operasi dan departmen pemeliharaan;
c. Craftman yang berkualitas;
d. Program inspeksi yang baik;
e. Program pemeliharaan korektif yang baik;
f. Administrasi yang baik














5. Parameter Fisik Dan Kinerja Sistem Yang Perlu Ditangani Dalam
Pemeliharaan
Parameter fisik dan kinerja sistem yang perlu ditangani dalam pemeliharaan motor
AC 1 fasa adalah :
1. Parameter fisik motor kapasitor 1 fasa ;
a. Kotoran dan debu pada fisik motor kapasitor 1 fasa
b. Korosi pada fisik motor kapasitor 1 fasa
c. Genangan air pada lingkungan sekitar motor kapasitor 1 fasa
2. Parameter kinerja motor kapasitor 1 fasa
a. Temperature pada motor Kapasitor 1 fasa
b. Tegangan dan arus circuit pada motor kapasitor 1 fasa
c. Kecepatan pada motor kapasitor 1 fasa
d. Tahanan isolasi pada motor kapasitor 1 fasa













6. Metode Monitoring Yang Diperlukan
Metode monitoring yang dilakukan pada parameter fisik dan kinerja motor
kapasitor 1 fasa yaitu :
1. Untuk parameter fisik motor kapasitor 1 fasa seperti kotoran dan debu pada
fisik motor kapasitor 1 fasa, korosi pada fisik motor kapasitor 1 fasa dan
genangan air pada lingkungan sekitar motor kapasitor 1 fasa dilakukan
dengan cara monitoring visual untuk memastikan apakah motor kapasitor 1
fasa masih dalam keadaan yang baik atau tidak ditinjau dari parameter fisik.
2. Untuk parameter kinerja dilakukan monitoring yaitu
1) Pada parameter temperature dilakukan monitoring dengan cara mengukur
temperature pada motor kapasitor 1 fasa kemudian membandingkan
dengan nameplate motor itu sendiri
2) Pada parameter tegangan dan arus circuit dilakukan monitoring dengan
cara mengukur tegangan dan arus circuit pada motor kapasitor 1 fasa
kemudian membandingkan dengan nameplate motor itu sendiri
3) Pada parameter kecepatan dilakukan monitoring dengan cara mengukur
kecepatan putaran pada motor kapasitor 1 fasa kemudian
membandingkan dengan nameplate motor itu sendiri
4) Pada parameter tahanan isolasi dilakukan monitoring dengan cara
mengukur besar tahanan isolasi pada motor kapasitor 1 fasa kemudian
membandingkan dengan standar yang berlaku.









7. Penjadualan Pemeliharaan
Penjadualan preventive manitenance ini terbagi menjadi 2
1. Penjadualan rutin yaitu setiap hari , pemeliharaan yang dilakukan hanya
monitoring visual pada motor AC 1 fasa
2. Penjadualan berkala terbagi menjadi 2 yaitu
a. 1 minggu sekali, pemeliharaan yang dilakukan meliputi cleaning
service pembersihan kondisi fisik motor AC 1 fasa dan situasi
lingkungannya.
b. 1 bulan sekali, pemeliharaan yang dilakukan meliputi pengecekan
dan pengukuran temperatur, tegangan, arus, kecepatan dan tahanan
isolasi













8. Alat Bantu Ukur Yang Diperlukan
Alat bantu ukur yang diperlukan untuk preventive maintenance ini yaitu
1. Thermometer untuk mengukur suhu dan kelembaban.
2. Multimeter untuk mengukur tegangan circuit dan arus circuit yang
berguna untuk pengecekan dan membantu melacak troubleshooting.
3. Tachometer untuk mengecek kecepatan mesin berputar
4. Insulation resistance tester, untuk mengecek dan mengukur besar
hambatan isolasi.
















9. Teknik Penggunaan Alat Ukur
1. Teknik Penggunaan alat ukur Thermometer
Thermometer digunakan untuk mengukur suhu cara penggunaanya yaitu
dengan mendekatkan alat ukur pada perangkat yang akan diukur kemudian pada
alat ukur ini akan ada sensor yang akan mendeteksi berapa besar suhu pada suatu
perangkat.
2. Teknik penggunaan multimeter
1) Mengukur tegangan AC
Langkah persiapan :
a. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang
dipilih, misal mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V
AC.
b. Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel,
pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar
c. Pemasangan colok ukur (test lead) dapat dibolak-balik.
Langkah pengukuran
a. Atur Selektor pada posisi ACV.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan diukur
c. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan
dicek.
d. Baca hasil ukur pada multimeter.

2) Mengukur kuat arus AC
Langkah persiapan :
a. Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih
b. Metode memasang amper meter pada rangkaian adalah secara seri,
pengukuran secara parallel dapat menyebabkan multimeter terbakar.


c. Pastikan pemasangan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu
daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan
dicek pemakaian arusnya tepat.
Langkah pengukuran :
a. Atur Selektor pada posisi ACA.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek.
c. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan
probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek
pemakaian arusnya.
d. Baca hasil ukur pada multimeter

3. Teknik penggunaan tachometer
Langkah persiapan :
Sebelum melakukan pengukuran Pastikan jarum pada posisi 0 jika tidak, set
dengan memutar adjusting screw kemudian keluarkan pick-up probe dari bagian
belakang tachometer dan pasang pada connector serta Set batt/RPM selection
switch pada posisi Batt Chk dan periksa apakah jarum bergerak ke daerah OK.
Jika tidak ganti battery
Langkah pengukuran :
1) Set cycle selection knob ke- 4.
2) Set sensitivity pada auto.
3) Set Batt/RPM selection switch ke posisi RPM.
4) Hubungkan pick-up probe ke injector holder no. 1
5) Baca hasil pengukuran







4. .Teknik Penggunaan Insulation tester
Langkah persiapan :
Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan meter pada
papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol atau (). Jika
dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur posisi jarum
pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada papan skala benar-
benar menunjuk angka nol. Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi
baterai, setel saklar kiri pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi M.
Langkah pengukuran :
1) Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi OFF dan tidak
terhubung dengan sumber tegangan AC.
2) Atur saklar kiri pada posisi ON M saklar kanan pada posisi M
POWER ON Indicator akan bekerja.
3) Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke
lubang (jack) yang bertanda M, kabel penyidik (probes) warna hitam
ke lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang
bertanda M).Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam
(menggunakan aligator clip) ke common atau ground dari rangkaian
yang akan diukur. Untuk TV, hubungkan ke casis TV.
4) Sentuhkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi ke titik yang akan
diukur (kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari
sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
5) Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran
kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik
(probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga
(). Jika terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.


10. Perencanaan Kartu Pemeliharaan


PT. Gunung teknik
Jalan surapati 632 Bandung 40123

Data Motor:
Daya : Volt : Amp :
Daya hisap : Type : Kapasitas :
Total head : Serial : Phasa :
No. Jenis Pemeliharaan/ Perbaikan
Hari/ tgl/
bln/ thn
Hasil Pemeriksa
Pemeriksaan rutin
01 Parameter fisik motor
a. Kondisi kotoran dan
debu
b. Korosi pada fisik motor
c. Genangan air pada
lingkungan motor

Nama pemeriksa : ttd :

Pemeriksaan Berkala
02 Parameter kinerja motor
a. Pengukuran temperature
b. Pengukuran tegangan
c. Pengukuran arus kera
d. Pengukuran putaran
e. Pengukuran tahanan isolasi

Nama pemeriksa : ttd :





11. Diagram Alir Pemeliharaan

















Mulai
Langkah Persiapan
Pemeliharaan Visual
Pengukuran
Parameter kinerja
sistem
Hasil
Pengukurann
Laporan
Uji fungsi
tidak
ya
tidak
ya


12. Hasil Monitoring dan Catatan Pemeliharaan Sistem


PT. Gunung teknik
Jalan surapati 632 Bandung 40123

Data Motor: motor pompa air Basco
Daya : 375 watt Volt :220 V Amp : 2 A
Daya hisap : 40 M Type : PC-381B Kapasitas : 90 Ltr/Mnt
Total head : max. 80 M Serial : 1293611 Phasa : 1 phasa
No.
Jenis Pemeliharaan/
Perbaikan
Hari/ tgl/ bln/
thn
Hasil Pemeriksa
Pemeriksaan rutin
01 Parameter fisik motor

a. Kondisi kotoran dan debu
b. Korosi pada fisik motor
c. Genangan air pada
lingkungan motor
Rabu/18/Juni/2014
Rabu/18/Juni/2014

Rabu/18/Juni/2014
Terdapat debu pada body motor
Terdapat korosi pada baut-baut
motor
Terdapat genangan air dikeliling
motor
Nama pemeriksa : Anisa Septiani ttd :

Pemeriksaan Berkala
02 Parameter kinerja motor

a. Pengukuran temperature
b. Pengukuran tegangan
c. Pengukuran arus
d. Pengukuran putaran
e. Pengukuran tahanan isolasi
Rabu/18/Juni/2014
Rabu/18/Juni/2014
Rabu/18/Juni/2014
Rabu/18/Juni/2014
Rabu/18/Juni/2014

Pengukuran temp 20
0
C
Pengukuran teg. 220 V
Pengukuran Arus 2 A

Pengukuran isolasi 0,2M
Nama pemeriksa :Fajar Fadila ttd :




13. Analisa Hasil Pemeliharaan

Berdasarkan hasil pemeliharaan dapat diketahui bahwa secara kinerja
motor kapasitor 1 phasa pompa air ini masih dalam kondisi prima karena pada
saat pengukuran dapat dilihat bahwa nilai parameter pada hasil pengukuran
dengan nilai parameter pada nameplate dapat dikatakan sesuai karena nilainya
saling mendekati, namun keadaan disekeliling motor maasih terdapat debu dan
genangan air yang jika tidak segera dilakukan pemeliharaan (cleaning service)
dalam jangka waktu yang panjang kondisi tersebut akan mempengaruhi kinerja
motor pada akhirnya dan dapat mengurangi usia pakai motor itu sendiri.























14. Manual Maintenance

1. Persiapan pemeliharaan
- Siapkan dokumentasi pemeriksaan yang mencakup form pemeliharaan
dan data perangkat yang bertindak sebagai objek pemeliharaan
- Siapkan perlengkapan keselamatan kerja
- Siapkan peralatan bantu ukur dan periksa kondisi alat ukur serta fungsi
alat ukur
2. Pelaksanaan Pemeliharaan
- Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
- Pastikan bahwa koordinasi pekerjaan di lapangan telah berjalan sesuai
yang diharapkan
- Ukur parameter yang akan dilakukan pemeliharaan mengunakan alat
ukur bantu
- Catat hasil pemeliharaan pada form pemeliharaan
3. Pembuatan Laporan Pemeliharaan
- Kumpulkan data hasil pemeliharaan yang telah dilakukan, lengkapi
dengan tanggal pemeriksaan dan tandatangani hasil pemeriksaan.
- Buat hasil analisa hasil pemeliharaan dan berikan rekomendasi solusi
yang diperlukan. Serahkan semua dokumentasi pemeliharaan kepada
pihak yang bersangkutan.









Daftar Pustaka

Effendi, Yunus. 2007. Perencanaan Model Preventive Maintenance
dengan Desain Modularity untuk Penggantian Komponen Produksi
RG4 yang Optimal di PT. X. Jurnal Teknologi & Manajemen
Informatika, Volume 6 Nomor 3, Agustus 2008. Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya.
Kosim. (2005). Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur. Bandung:
Dirjen Dikdasmen Mendiknas.




















LAPORAN PEMELIHARAAN
MOTOR KAPASITOR SATU FASA
Paper ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen
Pemeliharaan & Perbaikan Semester VI


Disusun Oleh :
ANISA SEPTIANI (111321007)
Listrik 3A






PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
DEPARTEMEN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat meyelesaikan
Laporan Pemeliharaan Baterai Basah ini yang Insya Allah tepat pada waktunya. Tidak
lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam
nabi besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademis
dalam menyelesaikan program diploma tiga pada program studi Teknik Listrik,
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Selain itu, tujuan penulis adalah untuk menambah ilmu
dan wawasan penulis di bidang pemeliharaan motor satu fasa.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibunda dan ayahanda tercinta
yang telah membantu baik secara materil maupun moril dan sebagai sumber doa penulis
dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan Laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karenanya sangat
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan
pengembangan di waktu yang akan datang. Akhir kata penulis berharap Laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.



Bandung, Juni 2014


Penulis

Anda mungkin juga menyukai