Anda di halaman 1dari 30

TUGAS TEKNIK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

“LAPORAN MATERI PERAWATAN DAN PERBAIAKAN MESIN”

NAMA : ZUPRIADI MALAU


NIM : 2005012053
KELAS : ME-3H
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD NUH HUDAWI PASARIBU, ST.,MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
Kata pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas semua limpahan nikmat

dan karunia nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Perawatan dan Perbaikan Mesin”

Adapun maksud dan tujuan saya menyusun laporan ini , yaitu dalam rangka memenuhi tugas pelajaran

Teknik Pemeliharaan Dan Perbaikan. Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Muhammad Nuh Hudawi Pasaribu,ST.,MT. selaku dosen pengampu.

Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan dalam penulisan laporan

ini. Oleh sebab itu, saya mengharapkan masukan dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi

guna memperbaiki penulisan

Laporan ini. Dan saya berharap laporan ini memberikan manfaat kepada pembaca.

Medan, 3 September 2021


Penyusun

Zupriadi malau
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................................................... ii
Daftar Gambar........................................................................................................................................................ iii

Bab I

A. Pendahuluan.................................................................................................................................................... 3
B. Latar Belakang................................................................................................................................................ 3
C. Rumusan Masalah......................................................................................................................................... 5
D. Tujuan Penulisan........................................................................................................................................... 5
E. Manfaat Penulisan......................................................................................................................................... 5

Bab II

A. Pembahasan................................................................................................................................................. 6
B. Pengertian Preventive Maintenance..................................................................................... 6
C. Pengertian predictive Maintenance................................................................................................... 10
D. Pengertian Corrective Maintenance................................................................................................... 11
E. Perawatan Pada Maintenance Rerecord...............................................................................12
F. Perawatan Pada Mesin Berputar.............................................................................................13
G. Perawatan Pada Mesin Berat.....................................................................................................16
H. Perawatan Pada Mesin Ringan.................................................................................................20

Bab III

A. Penutup........................................................................................................................................................... 28
B. Kesimpulan.................................................................................................................................................... 28
C. Saran................................................................................................................................................................. 28

Daftar pustaka...................................................................................................................................................... 29

1.1. Latar Belakang BABI

PENDAHULUAN

Dalam dunia industri ataupun perusahaan yang menggunaakan peralatan atau mesin-mesin
diharapakan usia produktifitasnya lama. Disamping itu pula produktifitasnya masih tinggi. Untuk
menjaga agar peralatan atau mesin dalam usia yang cukup lama, tetapi masih mempunyai produktifitas
tinggi perlu adanya pemeliharaan yang baik. Oleh karena itu pemeliharaan dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik, bengkel, laboratorium, fisik bangunan dan juga
mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Adanya kegiatan
pemeliharaan ini, maka peralatan pabrik atau bengkel dapat di pergunakan untuk memproduksi sesuai
dengan rencana. Pemeliharaan ini menjaga timbulnya kerusakan pada peralatan yang di pergunakan untuk
memproses sesuatu barang.Apabila peralatan yang ada di pelihara dengan baik sudah tentu barang mesin
akan terjaga dan tahan lama sehingga produktifitas mesin masih masih cukup tinggi.

Segala Kegiatan dalam pemeliharaan mesin sebenarnya merupakan tugas dari Bagian
maintenance (pemeliharaan).Bagian pemeliharaan perananya cukup penting,dari Kegiatan maintenance
tidak cukup untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan hasilnya cukup tinggi dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.Dengan demikian dapat juga menepati waktu yang di tentukan atau di
sepakati bersama,artinya tepat waktunya.Melalui pemeliharaan mesin mesin perusahaan,pabrik atau
bengkel,selallu menjaga agar usahanya bekerja secara efesien dengan menekan atau mengurangi
kemacetan dan kesalahan sekecil mugkin.

Pemeliharaan mempunyai peranan penting,adakalanya sangat menentukan kelancaran atau


kemacetan produksi dari suatu pabrik maupunsuatu industry.Oleh karna itu mengenai maintenance harus
mendapat perhatian agar suapaya fasilitas industri tetap terjaga dan tahan lama.
1.2. Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas kita dapat menentukan rumusan masalah antara lain:
1. pengertian dari preventive maintenance,predecitive maintenance,corrective
maintenance,dan maintenance rerecord.
2. apa saja perawatan yang dilakukan pada kompnen komponen mesin berputar,mesin berat dan
mesin ringan.
3. apa saja prosedur atau jadwal maintenancenya.

1.3. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip kerja mesin
2.Agar dapat mengetahui cara perawatan mesin 3.Agar
mesin terawat dengan baik.

1.4. Manfaat
1. Dapat melakukan perawatan pada mesin dengan baik.
2.Untuk memperpanjang usia mesin.
3.Untuk mengetahui usia komponen-komponennya.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Preventive Maintence
Pemeliharaan mesin merupakan alah satu hal yang penting untuk menunjang aktivitas produksi dalam
sebuah usaha industri. Karena kerusakan mesin bisa saja terjadi secara tiba- tiba pada komponen mesin.
Terdapat berbagai macam jenis perawatan untuk mesin, namun salah satu jen is perawatan mesin yang
terkenal adalah preventive maintenance.

Dengan adanya preventive maintenance, diharapkan mesin tidak akan mengalami kerusakan yang
tidak perlu sehingga produktivitas usaha industri bisa terus berjalan. Lancarnya proses produksi tidak
hanya memberikan dampak positif bagi produsen, namun konsumen juga akan merasakan manfaatnya.

Apa itu Preventive Maintenance?


Preventive maintenance merupakan sebuah sistem pemeliharaan mesin yang dilakukan secara
terjadwal, terstruktur, dimana pemeliharaan ini mempunyai tujuan untuk mencegah adanya kerusakan-
kerusakan yang tidak terduga atau kerusakan yang dapat mengganggu proses produksi sebuah barang.

Preventive maintenance ini dilakukan sebelum mesin mengalami kerusakan. Hal itu dilakukan untuk
memastikan bahwa bagian-bagian komponen mesin bisa bekerja dengan baik dan dalam kondisi normal.

Karena jika terjadi kerusakan pada mesin dapat membahayakan para pekerja, memperlambat proses
produksi barang, dan menyebabkan terbuangnya waktu dan biaya. Maka dari itu, penting sekali untuk
menerapkan preventive maintenance agar kinerja mesin bisa dipertahankan dan masalah yang ada pada
mesin bisa diatasi sebelum kerusakan tersebut berkembang jauh.

Perawatan Preventif Untuk Peralatan Mesin CNC

Perawatan Preventif Untuk Peralatan Mesin CNC .Di masa-masa sulit seperti ini, produsen

dan pembuat komponen seperti Anda perlu meregangkan dana investasi peralatan Anda.
Untuk menjaga fasilitas produksi Anda tetap berjalan, diperlukan program pemeliharaan preventif

yang sistematis dan terkalibrasi untuk peralatan mesin CNC Anda seperti mesin bubut CNC dan pusat

pemesinan. Ini akan memastikan bahwa peralatan Anda terus berfungsi dengan baik meskipun sering

digunakan dan dalam waktu lama.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari beberapa praktik terbaik dalam memeriksa, memelihara,

dan membersihkan peralatan mesin CNC Anda agar tetap dalam kondisi optimal bertahun-tahun

setelah dipasang di lantai toko Anda.

Mengapa Perawatan Alat Mesin CNC Dibutuhkan?

Perkakas mesin CNC bukan hanya alat tugas berat yang tahan lama – alat ini juga harus sangat akurat

untuk unggul dalam peran pemesinannya di lantai pabrik Anda.

Peralatan mesin seperti mesin bubut, mesin milling, dan pusat permesinan multi-sumbu sering kali

melakukan banyak tugas pemesinan. Banyak dari tugas pemotongan, pembentukan, dan pengeboran

ini sangat rumit, dan memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang khusus untuk

dijalankan. Mereka membutuhkan periode produksi yang panjang dan tidak terputus untuk

menyesuaikan dengan kebutuhan unik manufaktur pabrik – seringkali berlangsung selama siang dan

malam.
Karena tingkat kinerja yang tinggi dan waktu pengoperasian serta pemotongan yang lama yang

diperlukan untuk berbagai suku cadang dan komponen logam, diperlukan perawatan rutin dan

preventif. Ini akan membantu perkakas mesin CNC Anda bertahan lebih lama, tetap dapat diservis

untuk jangka waktu yang lebih lama, sambil menjaga akurasi dan kualitas suku cadang mesin Anda.

Manfaat perawatan reguler untuk peralatan mesin cnc

Apakah ada manfaatnya menggabungkan program pemeliharaan preventif dan rutin untuk peralatan

mesin Anda?

Izinkan kami mencantumkan beberapa di antaranya untuk Anda:

1. Membantu untuk terus meningkatkan profitabilitas perusahaan Anda

2. Mencegah dan mengurangi waktu henti mesin dan produksi

3. Tingkatkan dan pertahankan produktivitas alat mesin

4. Perpanjang umur mesin dan alat pemotong Anda

5. Meminimalkan atau menghilangkan tabrakan atau kecelakaan yang dapat

membahayakan operator

6. Tingkatkan efisiensi dengan menggunakan lebih sedikit bahan dan mengurangi bahan bekas

7. Kurangi dan hindari biaya perbaikan yang besar dan besar dari kerusakan tak terduga pada

mesin Anda

Sekarang setelah Anda mempelajari manfaatnya, mari kita lihat langkah-langkah yang Anda butuhkan

untuk menjaga peralatan mesin Anda dalam kondisi kerja prima.

Daftar Periksa Perawatan Preventif Harian / Mingguan untuk Peralatan Mesin

Sebagian besar pemeriksaan pencegahan dan pemeliharaan harian dan mingguan dilakukan oleh

operator mesin Anda.

Prosedur perawatan rutin ini diperlukan untuk memastikan bahwa laju produksi Anda tidak

diperlambat oleh kesalahan sederhana seperti berikut ini:


1. Menghentikan mesin karena gagal mengisi ulang oli pelumas (atau lebih buruk lagi, stok oli tidak

mencukupi)

2. Penyumbatan produksi karena chip – terutama chip aluminium – tidak dibersihkan, sehingga chip

meluap

3. Pasokan udara yang buruk (volume dan kualitas), yang dapat mengakibatkan kerusakan yang

merugikan. Udara yang kotor atau lembab dapat mempengaruhi kualitas produksi.

4. Penurunan level pendingin di bawah batas, mengakibatkan panas berlebih dan kerusakan

Daripada menyalahkan produsen, Anda harus membuat program perawatan dan pemeliharaan harian

atau mingguan yang sederhana.

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda atau operator Anda lakukan:

Periksa level cairan pendingin Periksa alat pemotong di ATC Periksa sistem hidrolik apakah ada

kebocoran

Periksa pasokan udara untuk memastikannya bersih dan kering Periksa kebocoran atau suara aneh

Lumasi bagian mesin yang bergerak Pastikan spindle, chuck, dan bagian yang bergerak dibersihkan

dengan sikat atau dibilas dengan cairan pendingin.

Pastikan spindle, chuck, dan bagian yang bergerak dibersihkan dengan sikat atau dibilas dengan cairan

pendingin. Periksa pompa dan chuck pneumatik.

Catatan: Ini sangat penting karena chuck yang dioperasikan dengan pneumatik sangat sensitif, dan

bekerja paling baik jika dirawat secara teratur. Kerusakan pada penyegelan dan kurangnya pelumasan

bisa sangat mahal untuk diperbaiki.

Pastikan chip dibersihkan tetapi tidak tertiup angin untuk mencegah kerusakan.

Catatan: Untuk mesin CNC, pembersihan serpihan, kotoran atau pendingin tidak boleh dilakukan

dengan meniupnya menggunakan senapan angin. Ini karena air-gun dapat mendorong chip dan

pendingin di area di mana produsen mesin benar-benar berupaya mencegahnya mencapai

(menggunakan penutup mahal dengan wiper misalnya).

Daftar Periksa Perawatan Triwulanan / Semi-Tahunan Untuk Peralatan Mesin


Setiap tiga bulan atau enam bulan sekali, periksa apakah tangki pendingin, reservoir udara, pompa, dan

drainase oli Anda berfungsi dengan lancar. Anda dapat melakukannya dengan memastikannya bersih

dan bebas pengoperasian.

Misalnya, tangki pendingin Anda dapat mengumpulkan lumpur dari waktu ke waktu jika tidak

dibersihkan secara teratur. Seiring waktu, hal ini tidak hanya mengurangi keseluruhan kapasitas tangki

Anda untuk pendingin – ini juga dapat memengaruhi kemurnian cairan pendingin Anda dan merusak

kinerja spindel Anda. Ini sangat merusak jika sistem CTS (Coolant Through Spindle) digunakan.

Keripik dan partikel halus akan tersedot melalui Pompa CTS Anda, merusaknya pada waktunya.

Penahan alat mesin dan kerucut spindel Anda juga dapat rusak.

2. Predictive maintenance

Seperti yang telah kita ketahui, preventive maintenance berfungsi menangani langsung hal- hal yang
bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada alat/fasilitas yang dilakukan dengan jalan memeriksa
alat/fasilitas secara teratur dan berkala serta memperbaiki kerusakan- kerusakan kecil yang dijumpainya
selama pemeriksaan.

Bagaimana baiknya suatu mesin yang telah direncanakan, keausan dan kerusakan selama pemakaian,
pada umumnya masih dapat terjadi, meskipun demikian laju keausan ini masih dapat diperkirakan
besarnya bila mesin/alat dipakai dalam kondisi normal.

Khususnya dalam bidang peralatan listrik dan elektronika sering diperingatkan bahwa kerusakan-
kerusakan komponen-komponen listrik adalah bahaya yang selalu mengancam sehngga tidak ada
alat/instrumen yang dapat dipercaya yang mampu melakukan pemeriksaan
danpengukuranterhadapkerusakankomponen.

Yang umum dilakukan dalam praktek, contohnya adalah mengganti semua bola lampu listrik dalam
bengkel atau daerah tertentu sekaligus setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu,
jaditidakmenggantinyasatupersatusetelahbolalamputersebutpadam.

Contohdiatasadalahcontohkhususdaripendekatanpredictivemaintenance.

Predictive maintenance ini juga merupakan suatu teknik/cara yang banyak dipakai dalam cara produksi
berantai dimana bila ada gangguan darurat sedikit saja pada sistem produksi tersebut misalnya ada
kerusakan pada belt conveyor dapat menyebabkan terhentinya aliran produksi
sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam
industri yang menggunakan proses kimia, terhentinya aliran sistem produksi beberapa detik saja dapat
menimbulkan kerusakan dan bila berhenti beberapa menit saja sudah dapat menimbulkan kerusakan berat
yang fatal.

Jadi predictive maintenance merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian
komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan.

3.Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Perawatan korektif atau Corrective Maintenance (selanjutnya akan disebut “CM” dalam tulisan
ini) merupakan tindakan perawatan untuk mengembalikan fungsi sebuah peralatan produksi yang
mengalami kerusakan, baik ringan, sedang maupun parah, agar bisa melakukan fungsinya dalam
mendukung proses produksi dalam sebuah plant atau pabrik. CM juga ada yang menyebutnya dengan
istilah repair atau service .

Dalam dunia instrumentasi, contoh CM adalah pembersihan bore control valve karena tersumbat
(plugging) dan lain-lain.

GAMBAR : BORE VALVE

SUMBER : KITOMA INDONESIA

Contoh CM di rumah adalah jika mesin pompa air kita bocor, maka kita usahakan untuk menambalnya
sebisa kita, misalnya dengan liquid gasket.

CM di plant/pabrik ada kalanya berbeda dengan CM untuk peralatan rumah tangga semisal mesin pompa
air tadi.

Contoh: Kembali ke contoh di atas, misalnya pompa air kita mengalami kebocoran, maka sebisanya kita
menambal kebocoran tersebut, karena kita berpikir itu adalah masalah yang bisa
kita atasi tanpa perlu mengganti keseluruhan mesin pompa air. Andai kata kebocoran terjadi lagi, maka
kitapun menambalnya kembali. Dan mengganti keseluruhan poma menjadi alternatif terakhir.
Pendekatan seperti contoh di atas adakalanya tidak bis kita terapkan di plant/pabrik dimana kita bekerja,
bahkan untuk kasus tertentu, dinyatakan tidak boleh. Karena adanya tuntutan (demand) dan resiko
(risk) yang berbeda dengan keadaan di rumah.

Plant memerlukan:

1. Safety, baik untuk manusia, peralatan maupun lingkungan.


2. Reliability, yaitu kehandalan yang harus dimiliki oleh peralatan.
3. Availability, yaitu kesiapan peralatan agar selalu ada dalam keadaan siap pakai.

Berdasarkan keperluan di atas, pada kasus tertentu, perbaikan atau modifikasi terhadap sebuah peralatan
tidak boleh dilakukan di plant. Kalaupun dilakukan CM, perbaikan atau modifikasi, maka harus dilakukan
oleh vendor yang bersertifikat.

4. Maintenance Rerecord

Menyimpan dan Menggunakan Catatan Pemeliharaan

Kegiatan produksi dan pemeliharaan menghasilkan sejumlah besar informasi yang sangat beragam

yang berkaitan dengan manajemen pemeliharaan dan teknologi pemeliharaan.

Merekam semua ini akan menjadi tugas yang menakutkan, dan tidak perlu. Pada akhirnya, informasi

digunakan oleh orang-orang, sehingga tujuan dari catatan pemeliharaan harus dibuat jelas, menyatakan

mengapa informasi dikumpulkan, apa yang dipantau, dan bagaimana informasi itu akan digunakan.

Catatan yang disimpan harus sesuai dengan tujuan situs yang menyimpannya.

Jenis catatan pemeliharaan dan tujuannya

Pemeliharaan diimplementasikan dalam berbagai cara, tergantung pada kebijakan situs tertentu dan

tingkat pengelolaannya. Demikian juga, ada berbagai metode berbeda untuk merekam data pemeliharaan,

dan tidak ada metode tunggal yang dapat digunakan dalam situasi apa pun. Namun, Tabel “Jenis Catatan

Pemeliharaan dan Tujuannya” menunjukkan jenis catatan pemeliharaan yang dianggap sebagai minimum

dasar di pabrik tertentu, yang menunjukkan fungsi dan tujuan pemeliharaan yang relevan untuk setiap

catatan.
Perawatan yang di lakukan pada komponen komponen mesin berputar:
1. Turbin gas
Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas
pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun ke- bawah, dan
sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.
Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan
dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan
melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar turbin dan mentenagai
kompresor.
Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan
digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk
menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian
udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran
dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan
temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi
untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang dapat
menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa
turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang
bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara
bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan
komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.
Komponen Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section,
combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas
adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.
Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:

GAMBAR : Turbin Indonesia

SUMBER : Wikipedia Bahasa Indonesia

Maintenance Turbin Gas


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan
terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun yang berfungsi
sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat
pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang salah. Maintenance pada
turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah,
karena operasional turbine gas sangat tergantung dari kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat
turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu
dalambatas kondisi aman dan tepat waktu untuk melakukan maintenance. Secara umum maintenance
dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:
Preventive Maintenance
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila
perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan. Preventive
maintenance dibagi menjadi:
 Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk
memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
 Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.
Repair Maintenance.
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan- peralatan yang
tidak mengganggu jalannya operasi.
Predictive Maintenance.
Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan menentukan
perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.
Corrective Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta
menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material- material yang cocok.
Break Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan sehingga tidak
dapat berfungsi seperti biasanya.
Modification Maintenance.
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan menambah
kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.
Shut Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

2. PERAWATAN YANG DI LAKUKAN PADA KOMPONEN KOMPONEN MESIN


BERAT:

A. Perawatan & perbaikan traktor


Perawatan
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
barang dan atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk pengertian perawatan
lebih jelasnya adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa
pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
Perawatan atau pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan
untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan
standar fungsional dan kualitas).

Dengan demikian perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat
produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit produksi,
memperpanjang umur teknis mesin atau gedung, serta untuk menciptakan kondisi kerja sebaik mungkin,
sekaligus dapat mempertahankan kondisi saranaprasarana agar pelaksanaan kegiatan produksidapat
berjalandengan lancar dan baik. Disini perawatan alat mesin pertanian sebagai sarana dan prasarana
produksi pertanian tentunya termasuk salah satu bagian didalamnya.
Untuk kegiatan perawatan secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa hal, sebagai berikut:

1. Perawatanrutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus
menerus dan sistematis.
2. Perawatanperiodik
Perawatan periodik ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus
dilakukan rutin dan sistematis pula.
3. Perawatanberencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan
sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
4. Perawatanpencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan,
jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini telah direncanakan sebelumnya.
5. Tindakanperbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat- alat yang di
pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori
perawatan.

6. Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang
tingkat kerusakannya telah total.

Sebagai contoh adalah perawatan Traktor Roda 4 yang merupakan pekerjaan untuk menjaga agar umur
traktor agar dapat dipertahankan selama mungkin. Perawatan pada traktor roda empat dapat dilakukan
secara harian maupun berkala dalam kurun waktu tertentu. Contoh sederhana perawatan traktor roda
empat tersebut sebagai berikut :

GAMBAR : Sistem Transmisi Traktor Roda 4

SUMBER : Doc Player. info


a. Melakukan perawatan harian

Perawatan harian dilakukan apabila ditemukan ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada traktor setelah
dilakukan pemeriksaan sebelum traktor dioperasikan. Pekerjaan perawatan harian tersebut antara lain :

 Menambah bahan bakar sampai batas maksimum.


 Menambah air radiator apabila kurang
 Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak sesuai standar yang dianjurkan.
 Menambah oli pelumas Engine dan transmisi, apabila levelnya di bawah standar.
 Membersihkan mangkuk bahan bakar dan membuang endapan air, apabila kotor dan ada endapan
air
 Menambah air accu/batere sampai batas maksimum, apabila sudah mendekati batas minimum

b. Melakukan perawatan berkala

Perawatan berkala dilakukan rutin setiap jangka waktu tertentu. Perawatan berkala dilakukan tanpa
melihat ada atau tidaknya kejanggalan yang terjadi pada traktor. Biasanya setiap traktor mempunyai
aturan tersendiri. Secara umum perawatan berkala dapat diuraikan sebagai berikut :

 Perawatan berkala 50 jam


 Perawatan berkala 100 jam
 Perawatan berkala 200 jam
 Perawatan berkala 300 jam
 Perawatan berkala 2 tahun

Perbaikan Ringan

Tidak memerlukan peralatan khusus. Apabila pada saat pengoperasian, mengalami kerusakan
Perbaikan ini dilakukan pada berbagai jenis kerusakan yang relatif mudah cara mengatasinya, dan seperti
yang dibawah ini, namun setelah dilakukan perbaikan belum juga teratasi, berarti ada penyebab lain.
Sebaiknya operator meminta bantuan kepada montir yang ahli.
B. Teknik Perawatan Mesin Industri

Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara,
mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam
suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna
tinggi secara ekonomis.

Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam
suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi
perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam
kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut.

Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan,
mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan
dengan penggunaan sarana prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :

a. Perawatan peralatan dan perlengkapan


b. Penggantian dan distribusi dari utilitas
c. Inspeksi dan pelumasan
A. Perawatan peralatan dan perlengkapan

Kegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin- mesin dan
perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau penggunaan sarana prasarana
tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang baik.

Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari
segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa
mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu
pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk
perencanaan perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara
kerusakan).

B. Pergantian dan distribusi utilitas

Pergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin
perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga listrik. Dalam
kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja yaitu; bagian perbaikan dan
pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian
utilitas dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli). Kebanyakan hanya
terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran bekerja , akan lebih baik distribusi dan
pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian perawatan.

C. Inspeksi dan pelumasan

Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang berhubungan
dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari data-data teknik
untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan
pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian
yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat
rusak sebelum waktunya.

Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna menunjang
proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:
(1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan

Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat produksi/mesin


perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit produksi,
memperpanjang umur teknis mesin – gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan kondisi kerja sebaik-
baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan
perlengkapan agar pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian
yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:


(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus
menerus dan sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan
rutin dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan
sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi
tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di
pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori
perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang
tingkat kerusakannya telah total.
3. PERAWATAN YANG DI LAKUKAN PADA KOMPONEN KOMPONEN MESIN
RINGAN

Perawatan mesin bubut agar awet

Perawatan mesin bubut yang benar dan teratur dapat membuat kinerja mesin bubut optimal serta
mesin lebih awet. Efeknya hasil produksi bubut juga akan meningkat serta keuntungan juga akan
meningkat, serta dapat meminimalisir biaya kerusakan mesin bubut. Untuk itu perlu dilakukan perawatan
mesin bubut yang baik dan benar. Berikut ini akan saya ulas beberapa cara merawat mesin bubut.

Perawatan Komponen mesin bubut yang perlu diperhatikan diantaranya:

1. Perawatan Alat /Tool


2. Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak
3. Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran
4. Pengecekan senter kepala lepas
5. Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar
6. Perawatan Umum
Prosedur Perawatan Mesin Bubut. Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan
perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama. Prosedur perawatan mesin bubut ini
adalah:

1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram- beram
hasil pemotongan dan cairan pendingin
4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda
kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-
beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan.
6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin.

Perawatan khusus pada mesin bubut

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan
buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin. Perawatan khusus ini dilakukan
pada komponen-komponen mesin bubut sebagai berikut:

A. Motor utama (motor pembangkit)

Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:

1. Motor tidak mampu bekerja

Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja :

 Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup
membangkitkan motor pembangkit
 Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang
masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
 Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka
gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
 Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
 Coil pada saklar terbakar
 Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
 Rem motor tidak berfungsi secara baik

2. Motor cepat panas

Penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :

 Perbedaan tegangan, Periksa tegangan listrik yang masuk


 Beban motor yang berlebihan, Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan
dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu
diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan

BAGIAN ATAU KOMPONEN PERAWATAN

Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut.
Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:

 Putaran poros utama tersendat-sendat


 Putaran poros utama terlalu berat
 Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
 Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
 Tidak senter

Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:

 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut
penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
 Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha
mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
 Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang. kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya
pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak
tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
 Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh
kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa
salurannya.

Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi
kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

Kunci chak :

Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering digunakan untuk
membuka dan mengencangkan pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah: Periksa bagian
pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi aus maka pengencangangan terjadi slip

Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, ( segi empat )

Setelah terbentuk rapihkanlah bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja

Jadwal Perawatan dan Pemeliharaan Mesin Bubut


Jadwal pemeliharaan yang baik adalah berdasakan pedoman yang pasti. Pedoman pemeliharaan dapat
disusun berdasarkan waktu dan menunjukkan bagian mana yang harus diperiksa dan bagaimana
melakukannya. Perlu diingat pula bahwa penyusunan jadwal yang baik harus mengacu pada manual
mesin, namun dapat pula disusun berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian bagian teknik. Berikut ini
adalah sebuah contoh pemeliharaan mesin bubut yang dapat dilakukan.

Tahap selanjutnya adalah menyusun program pemeliharaan berdasarkan waktu sebagai berikut
Perawatan Harian

GAMBAR : Perawatan Mesin Bubut

SUMBER : Slide Share

 Membersihkan chip dari bed dan permukaan mesin. Gunakan kuas yang lembut dan vacum cleaner.
Catatan. Jangan menggunakan hembusan udara bertekanan dari kompresor
 Membersihkan chip dari turret, housing, komponen yang berputar dan batang ulir pembawa.
 Pastikan bahwa perangkat pelindung untuk keselamatan kerja terpasang dengan baik
 Cek apakah level oli (pelumas) sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.

Perawatan Mingguan
 Cek apakah perangkat otomatis berfungsi sesuai standar kinerja mesin
 Periksa level pelumas pada kaca kontrol. Jika terlihat kurang tambahkan pelumas dan periksa
apakah ada kebocoran.
 Periksa tekanan oli dari pompa hidrolik jika menggunakan sistim hidrolik
 Bersihkan seluruh permukaan dengan menggunakan pemberih ringan. Jangan
menggunakan pemberih berpelarut (solvents). Bersihkan chip dari bak penampung coolant.

Perawatan Bulanan

 Periksa secara keseluruhan dari bagian yang bergerak dan bergesekan dan berilah pelumas
jika diperlukan
 Gantilah cairan coolant dan bersihkan endapan dari dalam tank.
 Bongkar dan bersihkan pompa coolant dan pasang kembali.
 Catatan! Matikan sumber tenaga dan sistim control selama perbaikan.
 Periksa level oli pelumas Gearbox. Apabila level oli pelumas tidak sesuai standar yang diminta,
maka tambahlah oli pelumas atau ganti seluruhnya
Sebagai langkah awal adalah memperhatikan dan mengamati komponen utama
mesin bubut, yaitu:

1. Lathe bed and ways


2. Head stock
3. Speed gears
4. Feed gears
5. Carriage
6. Cross slide
7. Compound
8. Thread casing dial
9. Tailstock
10. Coolant system
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan yang di lakukan pada mesin adalah suatu Kegiatan yang di mana agar dapat
menjaga keberlangsunggan pada mesin tetap baik.Dimana perawatan dapat dilakukan pada
mesin dengan melakukan tahapan tahapan yang telah di tentukan sesuai
prosedurnya,Perawatan yang di lakukan berfungsi untuk menjaga mesin tetap awet dan
berproduksi dengan baik.

B. Saran

Laporan ini masih banyak kekurangannya,baik segi penulisan dan isi laporan.oleh sebab itu
penulis harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Mohamad fathul fahmi. 2021. “Preventive Maintenance”,


https://satumesin.com/preventive-maintenance/, diakses
1 September 2021. / 13.20

Muhammmad Rozy Alfrizal, 2020. “Perawatan Preventive Untuk Peralatan Mesin CNC”,
http://muhammadrozyalfrizal.bm.uma.ac.id/2020/12/07/perawatan-preventif- untuk-
peralatan-mesin-cnc/, diakses 4 September 2020. / 03.02.

Budi hendarto wijaya, 2010. “Predictive Maintenance”,


http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/predictive-maintenance.html,
diakses 1 September 2021. / 14.59.

Teknisi instrument, 2011. “Corrective Maintenance”


https://www.teknisiinstrument.com/2011/12/02/perawatan-korektif-corrective-
maintenance/,
diakses 2 September. / 15.46.

Lean Manufacturing, 2020. “Maintenance Rerecord”,


https://leanmanufacturing.online/keeping-and-using-maintenance-records/, diakses
3 September 2020. / 03.45.

Wikipedia Bahasa Indonesia, 2021. “Turbin Gas”, https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas,


diakses 2 September 2021. / 22.17.

Toni saifudin zuhri ST,MT, 2017. “Perawatan Dan Perbaikan Traktor”,


https://p4tkpertanian.kemdikbud.go.id/perawatan-perbaikan-traktor/, diakes
2 September 2021. / 18.40.

Mulyono, 2016. “Teknik Perawatan Mesin Industri”,


http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=353&lang=id,
diakses 2 September 2021. / 23.34.

Manufaktur, “Perawatan Mesin Bubut Agar Awet”,


http://mesinnews.blogspot.com/2018/05/perawatan-mesin-bubut-agar-awet.html,
diakses 2 September 2021. / 18.40.

Anda mungkin juga menyukai