Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

OLEH :
ARYA FEBRIAN SEMBIRING
NIM : 2005012004
ME-3H

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
2021
BAB I
TUNE UP PADA MESIN BENSIN

Tune up Merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan yang dilakukan
secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan kecil. Tune-
up  dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh 10.000 - 15.000 km.
Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula.Pemeriksaan, pembersihan,
penggantian, dan penyetelan komponen atau bagian-bagian mesin menjadi bagian tune-
up dengan berbagai prosedur yang ditempuh
 Tune up merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi mesin seperti semula
apabila kendaraan mengalami gangguan dan kerusakan akibat pemakaian secara terus
menerus. Tujuan dari Tune up adalah agar kendaraan tetap menghasilkan tenaga yang
maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik.berikut komponen mesin yang di cek :
1.Pengecekan dan pembersihan filter udara
Langkah awal adalah mengecek bagian filter udara, umumnya mekanik hanya akan
membersihkan debu pada permukaan filter menggunakan angin bertekanan. Namun, kalau
kondisinya sudah sangat kotor, anda harus menggantinya karena filter yang sudah sangat
kotor akan sulit dibersihkan.  Kalaupun dibersihkan, maka dalam waktu dekat filter langsung
kotor kembali.

2.Pengecekan karburator dan throtle body


Pada mobil dengan sistem non-injeksi /karburator maka wajib dilakukan pengecekan
dan pembersihan karburator. Biasanya akan dilakukan penyetelan RPM pada karburator.
pada mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi maka hanya ada pengecekan dan
pembersihan throtle body.

3.Pengecekan celah busi dan pembersihan busi


Pengecekan celah busi dilakukan untuk menjaga agar api yang keluar pada busi tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil.  Memang celah busi sudah di set dari pabrikan, namun
karena terus berinteraksi dengan tekanan kompresi maka akan ada sedikit perubahan pada
celah busi, oleh sebab itu penyetelan dan pembersihan perlu dilakukan saat tune up
.

4.Pengecekan dan penyetelan celah katup


Pada mesin dengan system katup konvensional (biasanya pada mesin non injeksi) juga wajib
dilakukan penyetelan celah katup agar posisi katup bisa standar. Celah normal katup itu sekitar
0,2 sampai 0,3 mm. kalau lebih maka bisa menyebabkan suara berisik dan tenaga ngempos,
namun kalau terlalu kecil bisa menyebabkan bocor kompresi.
5.Pengecekan tegangan V belt
Baik mobil injeksi atau bukan, V belt wajib di cek dari kondisinya hingga
ketegangannya Kalau ternyata agak kendor maka mekanik akan melakukan penyetelan, namun
penyetelan ini berlaku pada mesin dengan tensioner manual (tensioner ulir).

6.Pengecekan baterai/aki
Pada aki, yang dicek adalah teganganya harus ada pada angka 12 Volt saat mesin mati dan
maksimal 14 Volt saat mesin menyala. Selain tegangan, kapasitas arus yang dimiliki juga perlu
dicek biasanya menggunakan battery tester. Untuk standar aru listriknya, tiap aki berbeda dan ini
tercantum pada cover baterai.
7.Pengecekan berbagai fluida
Fluida yang dimaksud adalah oli mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering dan oli
gardan. Saat pengecekan bukan hanya mengecek apakah volume cukup atau tidak, tapi juga
dicek kondisinya apakah oli masih sanggup melumasi atau perlu diganti.

BAB II
TUNE UP MESIN DIESEL
1.Sistem Pendinginan
Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang
dapat diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma berupa
kalor sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan mempunyai tugas
untuk menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau dikeluarkan kembali ke
udara luar.
 Di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan sistem pendinginan dalam tune up :
a.     Periksa tinggi air pendingin
Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas full tersbut
pada tangki
b.     Periksa kualitas air pendingin
Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan karat.
c.      Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan dudukan
katupvakum dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada tekanan dibawah angka
spesifikasi : STD = 0.75 – 1.05 dengan limit 0.6 kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup
tersebut harus diganti.

2.Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.


Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali kipas
putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu
kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas=bila ditekan dengan
kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a.     Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
-         Retak sudah buruk.
-         Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
-         Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b.     Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg diantara dua
pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara alternator dan pompa air.
Antara :         kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
                      Engkol dan kompresor, jarak kelenturan 11 – 14 mm.
 
3.Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran udara
yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara dengan
mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak,
saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
-   Buka elemen saringan udara
-   Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam
Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat menyebabkan suplai
solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan
mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).

4.Memeriksa baterai (accu).


a.     Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan suplai
arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan mengeraskan klem
pengikatnya.
b.Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu dengan
menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca
hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 - 1,28. Jika kurang dari ketentuan
menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai harus disetrum (charger).

5.Oli mesin.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap 3.000 km
atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau habis harus segera
dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
Cara Pengerjaanya adalah :
-         Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa apakah terdapat
tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin setidaknya sampai tanda “F”
(fuel)
-         Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah berubah
warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
-         Ganti saringan oli.
-         Buka saringan oli dengan SST .
-         Sebelum memasang filternya yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu pada
seal filter.
-         Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
-         Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa kembali
tinggi oli.
 
6.memeriksa/menyetel celah katup
      Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup terlalu
renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan bakar (solar)
boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak benar harus disetel lagi,
dengan cara:
a) Topkan silinder nomor satu pada TMA.
b) Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan: buang- isap- isap- buang.
c) Untuk ukuran celah katup Ex 0,25mm In 0,20 mm (khusus mitsubitshi kuda).
d) Kemudian putar puly 1kali/ putaran 360 .posisikan silinder no 4 pada TMA.
e) Ukur/ stel celah katup dengan urutan: buang- isap- isap- buang.
Catatan:
-gunakan fuller yang masih baik (belum aus).
-pada saat menyetel tarikkan fuller gauge harus lurus.
-Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-sendiri, dapat
dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh mitsubitshi kuda, katup masuk = 0,20
mm, katup buang = 0,25 mm

.
 
7.Membersihkan injector dengan menggunakan injector cleaner.

Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.


Masalah yang sering terjadi pada injector:
1.     Lemahnya semburan bahan bakar
Jarum injector yang tersumbat kotoran akan menyebabkan tidak kuatnya semburan bahan
bakar dari injector ke ruang bakar.
2.     Kebocoran injector
Kebocoran terjadi ketika jarum injector tidak bisa menutup rapat setelah selesai
menyemburkan bahan bakar.
Cara pengerjaanya:
Isi tangki dengan cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan air,
belerang, atau jamur  yang mungkin berada di injector.
Kalibrasi Injector
Tujuan kalibrasi Injector:
Kalibrasi Injector diesel ini gunanya agar injector bisa kembali prima, jadi konsumsi
solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam.
Cara pengerjaanya:
Lepas Injector, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut
berfungsi  untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan ada tidaknya
kebocoran pada jarum injector.

 
BAB III
TUNE UP TOYOTA AVANZA

Cara Dan Langkah-Langkah Tune Up toyota avanza


Adapun komponen-komponen yang di tune up dalam mesin Electronic fuel
injection yaitu sebagai berikut :
1.      Air Cleaner atau air box
            Bersihkan Air Cleaner menggunakan kompresor (angin) agar Air Cleaner tetap dalam
keadaan bersih, sehingga udara yang masuk kedalam ruang pembakaran bersama bahan bakar
tetap bersih.

2.      Koil dan Kabel Tegangan


            Biasanya didalam mesin Electronic Fuel Injection koil dan kabel tegangan sudah
dirangkai menjadi satu komponen. Jadi pemeriksaan koil dan kabel tegangan di cek secara
bersamaan menggunakan multimeter, hal ini dilakukan agar mengetahui koil masih efisien
atau tidak. Cara pemeriksaannya, hubungan multi meter dengan koil dan kabel tegangannya,
ketika multimeter di hubungkan pada koil dan kabel tegangan maka jarum pada multimeter
akan menunjukan angka 50, 50 tersebut menyatakan 50 ampere. Hal tersebut menujukan
bahwa koildan kabel tegangan masih efisien, namun jika jarum pada multimeter menunjukan
kurang atau lebih dari 50, maka koil dan kabel tegangan menujukan tidak efisien.     

                                                      
3.       Busi
Biasanya pada busi tidak hanya di bersihkan tetapi juga bisa di ganti dengan yang
baru tergantung kepada keadaan busi masih bagus atau tidak. Namun biasanya penggantain
busi sering dilakukan pada Kilo Meter 20.000.  jadi jika keaadaan busi masih bagus bersihkan
busi menggunakan hamplas atau sikat kawat. Dan stel celah busi menggunakan feeler gauge
untuk mendapatkan keakuratan. Cara menunjukan busi bagus atau tidak, hal tersebut dapat
diliat dengan kasat mata jika, yaitu jika elektroda masanya sudah menipis.

4.      Trottole Body dan Idle Speed Control


Bersihkan trottole body dan Idle Speed Control menggunakan Carburrator
Cleaner dan bersihkan pembersih yang menempel pada Trottole
body dan Idle Speed Control menggunakan lap yang bersih. Hal ini bertujuan agar ktika
bahan bakar dan udara menyatu tidak ada debu yang terbawa kedalam ruang pembakaran.
Dan agar tidak melenceng dalam mengatur Revolutions Per
Minute karena Idle speed control berfungsi untuk mengatur Revolutions Per Minute.

5.      Fuel Filter (saringan bahan bakar)


Bersihkan Feul Filter dengan
menyemprot lubang masuk atau keluar bahan
bakar dari Feul Filter menggunakan
kompresor (angin). Hal ini dilakukan
agar Feul Filter berfungsi dengan baik,
sehingga tidak ada penyumbatan
dalam Feul Filter atau pun terbawa nya debu
keruang pembakran.

6.      Oli mesin (pelumas)


Ganti oli yang sudah lama dengan yang baru agar tidak terjadi ke ausan pada mesin,
sehingga langkah kompresi tetap stabil. Agar mesin tetap nyaman dan tidak cepat aus maka
penggantian oli ini harus dilkukan secara berkala. Sehingga kesetabilan dan suhu pada ruang
pembakaran tetap terjaga.

7.      Uji Emisi
Terakhir lakukan Uji Emisi, untuk melakukan Uji Emisi gunkan alat Egine
Analizer Hal ini dilakukan auntuk mengetahui proses pembakaran pada mesin, apakah sudah
efisien atau tidak, carbon monoksida ideal berkisar di bawah 1 persen. Jika alat tersebut
menunjukan dibawah 1 persen maka Carbon monoksida pada proses pembakaran masih
efisien, namun jika alat tersebut menujukan hasil di atas 1 persen maka proses  pembakaran
tersebut sudah tidak efisien, biasanya harus dilakukan service pada sistem bahan bakar.

http://201252028.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-mesin.html

minggu 21 april 2013

http://andrikunaguero12tkr2.blogspot.com/2015/01/tune-up-mesin-bensin.html

Kamis, 08 Januari 2015

http://satarmadridista.blogspot.com/2015/11/lapo-ran-praktik-kerja-industri.html

https://www.hondasolobaru.co.id/pengertian-dan-tujuan-tune-up-pada-mobil/

by telemarketing | Sep 8, 2020 | Tips Perawatan Honda

Anda mungkin juga menyukai