Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

TIPE TIPE MAINTENANCE

OLEH :
ARYA FEBRIAN SEMBIRING
NIM : 2005012004
ME-3H

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
2021
BAB I

1.preventive maintenance

*Perawatan pencegahan (Preventive maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan


perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami
kerusakan pada waktu proses produksi.

Berikut beberapa manfaat yang bisa produsen rasakan dengan diterapkannya preventive
maintenance, antara lain:

*Berkurangnya kemungkinan perbaikan mesin dan biaya besar


Bertindak setelah terjadi sebuah kerusakan mungkin akan menimbulkan biaya yang sangat
besar. Semakin lama waktu untuk memperbaiki mesin, maka akan semakin besar pula
kerusakan yang akan terjadi. Kejadian seperti ini bisa membuat frustrasi para pelaku usaha.

Kerusakan besar yang tidak terduga dapat mengakibatkan munculnya biaya tambahan.
Contohnya membayar teknisi untuk bekerja secara ekstra, produksi barang bisa terlambat,
pembelian suku cadang mesin, dan lain-lain.

Maka dari itu, Ketika perencanaan mesin sudah dilakukan, perbaikan mesin secara besar-
besaran bisa diatasi dan biayanya pun bisa menjadi lebih hemat.

*Terjaminnya Keamanan
Apabila terjadi kerusakan pada komponen mesin, maka hal tersebut mengakibatkan kondisi
dimana keamanan para pekerja menjadi tidak aman bahkan bisa saja mereka mengalami luka.
Jenis mesin yang berbeda dapat menghasilkan kerusakan yang berbeda pula, dan hal itu sangat
fatal jika terjadi kerusakan besar yang mengakibatkan cedera bagi para pekerja.

*Efisiensi Semakin Meningkat


Bentuk perawatan rutin pada mesin dapat membantu proses produksi menjadi lebih efisien. Jika
terjadi kerusakan mesin secara perlahan, maka jumlah produksi pun perlahan akan mulai
menurun.
Dengan dilakukannya preventive maintenance, maka kerusakan mesin bisa dicegah.

*Mengurangi Waktu Luang (Down Time)


Setiap perawatan mesin pasti membutuhkan downtime, namun untuk jenis perawatan
Preventive Maintenance bisa mengurangi dan mengoptimalkan downtime. Pada saat terjadinya
kerusakan mesin, maka perbaikannya pun bisa cepat dilakukan karena para pekerja sudah tau
apa saja yang harus diganti. Maka hal itu mengurangi downtime yang dibutuhkan untuk
menganalisa sebuah kerusakan pada mesin.

*Meningkatkan Keandalan
Jika sudah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, maka mereka pasti akan mengandalkan
para pengusaha untuk mendapatkan produk atau bahan secara tepat waktu tanpa ada penundaan
yang tidak perlu.

Jika pemilik usaha melakukan perbaikan mesin dengan menunggu mesin sampai rusak dahulu,
maka hal tersebut akan mengakibatkan downtime. Hal tersebut mengakibatkan terlambatnya
produksi barang yang berimbas pada hilangnya kepercayaan dari para pelanggan.

*Umur Mesin dan Peralatan Semakin Panjang


Harga sebuah mesin dan peralatan produksi lainnya tidaklah murah. Jadi, semakin sering
dilakukan perawatan maka akan semakin memperpanjang umur dari mesin tersebut.

Mengabaikan perawatan mesin akan mengakibatkan turun secara drastis masa pakai dari mesin
tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukannya preventive maintenance untuk mengurangi
penurunan biaya perawatan, kinerja mesin menjadi meningkat, dan meningkatkan laba
produksi.

*Berkurangnya Penggunaan Energi


Preventive Maintenance manjadikan penggunaan energi menjadi berkurang, karena mesin bisa
bekerja dengan baik dan optimal.

*Meningkatkan Produktivitas
Dengan berkurangnya downtime, maka mesin akan menghasilkan produk secara optimal. Hal
tersebut bisa menungkatkan produktivitas pabrik.

*Contoh aktivitas preventive maintenance yang dilakukan oleh perusahaan adalah


membersihkan kotoran yang menempel pada alat, pelumasan, dan lain-lain.
2. predictive maintenance

*Predictive Maintenance adalah suatu proses pemeliharaan peralatan yang melibatkan


keahlian manusia dan membutuhkan teknologi untuk menggabungkan semua data dan
performa, maintenance histories, data operasi dan desain dalam membuat keputusan kapan
harus melakukan tindakan pemeliharaan pada peralatan . Predictive maintenance merupakan
perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala
(Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang
terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan analisa vibrasi dan alignment
untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.

Predictive maintenance, maintenance jenis ini memiliki kemiripan dengan preventive


maintenance namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive maintenance mengantisipasi
kegagalan suatu peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive maintenance menganalisa
suatu kondisi peralatan dari trend perilaku peralatan.

Tujuan dari kegiatan Predictive Maintenance sendiri adalah mengeleminasi gangguan


pada mesin dengan menerapkan teknologi yang sesuai untuk mengukur kondisi dari sebuah
mesin, mengidentifikasi dan melaporkan permasalahan secepatnya dan memprediksi waktu
pelaksanaan tindakan korektif dilaksanakan.

*contohnya adalah mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel atau daerah
tertentu sekaligus setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu, jadi tidak menggantinya satu
persatu setelah bola lampu tersebut padam.
3. corrective maintenance

*Corrective maintenance (CM) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan setelah


mesin atau fasilitas produksi mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat
berfungsi dan memproduksi dengan baik dan benar. Kegiatan corrective maintenance bersifat
perbaikan yakni menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian baru diperbaiki
agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat dipergunakan kembali dalam proses
produksi sehingga operasi dalam proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal.

Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melakukan corrective


maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya fasilitas dalam proses
produksi maupun peralatannya sehingga akan menimbulkan efek-efek yang dapat menghambat
kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan maupun gangguan secara tiba-tiba pada
fasilitas produksi yang dipakai perusahaan.

Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya


dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, saat kerusakan terjadi selama
proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami peningkatan akibat
terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan akan
membengkak pada saat terjadinya kerusakan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan setelah permasalahan itu terjadi, bukan
menganalisa masalah untuk mencegahnya agar tidak terjadi.

Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus
dicegah dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya
pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk
dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan
CM.

* misalnya pompa air kita mengalami kebocoran, maka sebisanya kita menambal
kebocoran tersebut, karena kita berpikir itu adalah masalah yang bisa kita atasi tanpa perlu
mengganti keseluruhan mesin pompa air. Andai kata kebocoran terjadi lagi, maka kitapun
menambalnya kembali. Dan mengganti keseluruhan poma menjadi alternatif terakhir.

Pendekatan seperti contoh di atas adakalanya tidak bis kita terapkan di plant/pabrik
dimana kita bekerja, bahkan untuk kasus tertentu, dinyatakan tidak boleh. Karena adanya
tuntutan (demand) dan resiko (risk) yang berbeda dengan keadaan di rumah.
4. maintenance rerecord

*maintenance record merupakan catatan yang timbul saat dilakukan maintenance pada pesawat,
engine dan komponen pesawat yang menjadi catatan historical tentang perawatan baik minor maupun
major dan yang bersifat continuing atau terminate.

*contonya adalah mencatat semua kerusakan pada pesawat , supaya menjadi catatan yang berisi
daftar kerusakan komponen pada pesawat.

BAB II

1. PERAWATAN YANG DILAKUKAN PADA KOMPONEN KOMPONEN MESIN


BERPUTAR

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas
pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun ke- bawah,
dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.
Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar
dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas.
Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.
Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala
kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan
bahkan tank.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara
juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di
ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan
antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb
Komponen Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen
pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa
komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:

GAMBAR : Turbin Indonesia

SUMBER : Wikipedia Bahasa Indonesia

Maintenance Turbin Gas


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun
yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan
ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang
salah. Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan
kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari
kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan
yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman dan tepat
waktu untuk melakukan maintenance. Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa
bagian, diantaranya adalah:
Preventive Maintenance
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena
apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
Preventive maintenance dibagi menjadi:
 Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk
memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan
kegiatan.
 Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.
Repair Maintenance.
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-
peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.
Predictive Maintenance.
Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan
menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan
dengan normal atau tidak.
Corrective Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta
menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material- material
yang cocok.
Break Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.
Modification Maintenance.
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan
menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.
Shut Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.

2. PERAWATAN YANG DI LAKUKAN PADA KOMPONEN KOMPONEN MESIN BERAT

A. Perawatan & perbaikan traktor


Perawatan
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu barang dan atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk
pengertian perawatan lebih jelasnya adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan
memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
Perawatan atau pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara
berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar
(sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).

Dengan demikian perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian


alat-alat produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari
beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin atau gedung, serta untuk
menciptakan kondisi kerja sebaik mungkin, sekaligus dapat mempertahankan kondisi
saranaprasarana agar pelaksanaan kegiatan produksidapat berjalandengan lancar dan baik. Disini
perawatan alat mesin pertanian sebagai sarana dan prasarana produksi pertanian tentunya
termasuk salah satu bagian didalamnya.
Untuk kegiatan perawatan secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa hal, sebagai berikut:

1. Perawatanrutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan
sifatnya terus menerus dan sistematis.
2. Perawatanperiodik
Perawatan periodik ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus
dilakukan rutin dan sistematis pula.
3. Perawatanberencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan
sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
4. Perawatanpencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami
kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini telah direncanakan sebelumnya.
5. Tindakanperbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat- alat
yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk
kategori perawatan.
6. Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu
mesin yang tingkat kerusakannya telah total.

Sebagai contoh adalah perawatan Traktor Roda 4 yang merupakan pekerjaan untuk menjaga agar
umur traktor agar dapat dipertahankan selama mungkin. Perawatan pada traktor roda empat
dapat dilakukan secara harian maupun berkala dalam kurun waktu tertentu. Contoh sederhana
perawatan traktor roda empat tersebut sebagai berikut :

GAMBAR : Sistem Transmisi Traktor Roda 4

SUMBER : Doc Player. info


a. Melakukan perawatan harian

Perawatan harian dilakukan apabila ditemukan ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada
traktor setelah dilakukan pemeriksaan sebelum traktor dioperasikan. Pekerjaan perawatan harian
tersebut antara lain :

 Menambah bahan bakar sampai batas maksimum.


 Menambah air radiator apabila kurang
 Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak sesuai standar yang dianjurkan.
 Menambah oli pelumas Engine dan transmisi, apabila levelnya di bawah standar.
 Membersihkan mangkuk bahan bakar dan membuang endapan air, apabila kotor dan ada
endapan air
 Menambah air accu/batere sampai batas maksimum, apabila sudah mendekati batas
minimum

b. Melakukan perawatan berkala

Perawatan berkala dilakukan rutin setiap jangka waktu tertentu. Perawatan berkala dilakukan
tanpa melihat ada atau tidaknya kejanggalan yang terjadi pada traktor. Biasanya setiap traktor
mempunyai aturan tersendiri. Secara umum perawatan berkala dapat diuraikan sebagai berikut :

 Perawatan berkala 50 jam


 Perawatan berkala 100 jam
 Perawatan berkala 200 jam
 Perawatan berkala 300 jam
 Perawatan berkala 2 tahun

Perbaikan Ringan

Tidak memerlukan peralatan khusus. Apabila pada saat pengoperasian, mengalami kerusakan
Perbaikan ini dilakukan pada berbagai jenis kerusakan yang relatif mudah cara mengatasinya,
dan seperti yang dibawah ini, namun setelah dilakukan perbaikan belum juga teratasi, berarti ada
penyebab lain. Sebaiknya operator meminta bantuan kepada montir yang ahli.
B. Teknik Perawatan Mesin Industri

Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga,
memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala
sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam
dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.

Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana
dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan
tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan
perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam lembaga,
intitusi,perusahaan tersebut.

Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat,
peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi
atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut
meliputi :

a. Perawatan peralatan dan perlengkapan


b. Penggantian dan distribusi dari utilitas
c. Inspeksi dan pelumasan
A. Perawatan peralatan dan perlengkapan

Kegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin-
mesin dan perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau
penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang baik.

Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik
dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus
dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan
kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan
sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu yang akan
datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara kerusakan).

B. Pergantian dan distribusi utilitas

Pergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena
mesin perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga
listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja yaitu; bagian
perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan.
Namun dalam pergantian utilitas dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen,
pelumas(oli). Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran
bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian
perawatan.

C.Inspeksi dan pelumasan

Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang


berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka
mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan
pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan
kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan
sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.

Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna
menunjang proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:
(1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan

Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat


produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa
unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin – gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan
kondisi kerja sebaik- baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana dalam perawatan
berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar pelaksanaan kegiatan produksi dan
keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:


(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan
sifatnya terus menerus dan sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus
dilakukan rutin dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar
perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu
singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami
kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan
sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat
yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk
kategori perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu
mesin yang tingkat kerusakannya telah total.
3.PERAWATAN YANG DI LAKUKAN PADA KOMPONEN KOMPONEN MESIN
RINGAN

Perawatan mesin bubut agar awet

Perawatan mesin bubut yang benar dan teratur dapat membuat kinerja mesin bubut optimal
serta mesin lebih awet. Efeknya hasil produksi bubut juga akan meningkat serta keuntungan juga
akan meningkat, serta dapat meminimalisir biaya kerusakan mesin bubut. Untuk itu perlu
dilakukan perawatan mesin bubut yang baik dan benar. Berikut ini akan saya ulas beberapa cara
merawat mesin bubut.

Perawatan Komponen mesin bubut yang perlu diperhatikan diantaranya:

1. Perawatan Alat /Tool


2. Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak
3. Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran
4. Pengecekan senter kepala lepas
5. Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar
6. Perawatan Umum
Prosedur Perawatan Mesin Bubut. Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan
perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama. Prosedur perawatan mesin bubut ini
adalah:

1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-
beram hasil pemotongan dan cairan pendingin
4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul
benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai
beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin
dan terbawa oleh eretan.
6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral
dan mematikan sumber tenaga mesin.

Perawatan khusus pada mesin bubut

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman
dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin. Perawatan khusus ini
dilakukan pada komponen-komponen mesin bubut sebagai berikut:

A. Motor utama (motor pembangkit)

Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:

1. Motor tidak mampu bekerja

Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja :

 Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak
sanggup membangkitkan motor pembangkit
 Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus
yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
 Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka
gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
 Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
 Coil pada saklar terbakar
 Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
 Rem motor tidak berfungsi secara baik

2. Motor cepat panas

Penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :

 Perbedaan tegangan, Periksa tegangan listrik yang masuk


 Beban motor yang berlebihan, Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang
ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor
pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan

BAGIAN ATAU KOMPONEN PERAWATAN

Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan
mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:

 Putaran poros utama tersendat-sendat


 Putaran poros utama terlalu berat
 Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
 Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
 Tidak senter

Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:

 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-
baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
 Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha
mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
 Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang. kemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan
tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
 Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh
kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa
salurannya.

Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini
terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau
rangka mesin.

Kunci chak :

Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering digunakan untuk
membuka dan mengencangkan pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah: Periksa
bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi aus maka
pengencangangan terjadi slip

Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, ( segi
empat )

Setelah terbentuk rapihkanlah bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja
Jadwal Perawatan dan Pemeliharaan Mesin Bubut
Jadwal pemeliharaan yang baik adalah berdasakan pedoman yang pasti. Pedoman pemeliharaan
dapat disusun berdasarkan waktu dan menunjukkan bagian mana yang harus diperiksa dan
bagaimana melakukannya. Perlu diingat pula bahwa penyusunan jadwal yang baik harus
mengacu pada manual mesin, namun dapat pula disusun berdasarkan pengalaman dan hasil
penelitian bagian teknik. Berikut ini adalah sebuah contoh pemeliharaan mesin bubut yang dapat
dilakukan.

Tahap selanjutnya adalah menyusun program pemeliharaan berdasarkan waktu sebagai berikut
Perawatan Harian

GAMBAR : Perawatan Mesin Bubut

SUMBER : Slide Share

 Membersihkan chip dari bed dan permukaan mesin. Gunakan kuas yang lembut dan vacum
cleaner. Catatan. Jangan menggunakan hembusan udara bertekanan dari kompresor
 Membersihkan chip dari turret, housing, komponen yang berputar dan batang ulir
pembawa.
 Pastikan bahwa perangkat pelindung untuk keselamatan kerja terpasang dengan baik
 Cek apakah level oli (pelumas) sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.

Perawatan Mingguan
 Cek apakah perangkat otomatis berfungsi sesuai standar kinerja mesin
 Periksa level pelumas pada kaca kontrol. Jika terlihat kurang tambahkan pelumas dan
periksa apakah ada kebocoran.
 Periksa tekanan oli dari pompa hidrolik jika menggunakan sistim hidrolik
 Bersihkan seluruh permukaan dengan menggunakan pemberih ringan. Jangan
menggunakan pemberih berpelarut (solvents). Bersihkan chip dari bak penampung
coolant.

Perawatan Bulanan

 Periksa secara keseluruhan dari bagian yang bergerak dan bergesekan dan berilah
pelumas jika diperlukan
 Gantilah cairan coolant dan bersihkan endapan dari dalam tank.
 Bongkar dan bersihkan pompa coolant dan pasang kembali.
 Catatan! Matikan sumber tenaga dan sistim control selama perbaikan.
 Periksa level oli pelumas Gearbox. Apabila level oli pelumas tidak sesuai standar yang
diminta, maka tambahlah oli pelumas atau ganti seluruhnya
Sebagai langkah awal adalah memperhatikan dan mengamati komponen utama
mesin bubut, yaitu:

1. Lathe bed and ways


2. Head stock
3. Speed gears
4. Feed gears
5. Carriage
6. Cross slide
7. Compound
8. Thread casing dial
9. Tailstock
10. Coolant system
By Nur Fatin  22:02:00  Post a Comment pengertian preventive maintenance

https://seputarpengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-preventive-maintenance.html

diakses pada 4 september 2021 /12.30

By testindo 29 November 2018 10:35 pengertian predictive maintenance

http://www.testindo.com/article/233/preventive-maintenance-dan-predictive-maintenance-pada-
industri

diakses pada 4 september 2021/14.23

By Nur Fatin  22:03:00  Post a Comment Pengertian corrective maintenance (CM)

https://seputarpengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-corrective-maintenance-cm.html

diakses pada 5september 2021/ 21.09

By wikipedia 2 Jan 2019 pengertian maintenance record

Diakses pada 6 september 2021/10.04

Wikipedia Bahasa Indonesia, 2021. “Turbin Gas”, https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas,

Diakses pada 6 september 2021/17.31

Toni saifudin zuhri ST,MT, 2017. “Perawatan Dan Perbaikan Traktor”,


https://p4tkpertanian.kemdikbud.go.id/perawatan-perbaikan-traktor/,.

Diakses pada 7 september 2021/21.45

Mulyono, 2016. “Teknik Perawatan Mesin Industri”, http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-


single&p=353&lang=id,

Diakses pada 7 september 2021/19.10


Manufaktur, “Perawatan Mesin Bubut Agar Awet”,
http://mesinnews.blogspot.com/2018/05/perawatan-mesin-bubut-agar-awet.html,

Diakses pada 7 september 2021/20.12

Anda mungkin juga menyukai